Anda di halaman 1dari 8

PROPOSAL PRODUK

PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA

SMA NEGERI 82
JAKARTA

Kue Pancong Jajanan Khas Betawi

Nama Anggota Kelompok :


1. XB – 01 – Achmad Febrian Subarkah
2. XB – 03 – Akbar Rafsandjani

3. XB – 08 – Aulia Alkarima Nuraini

4. XB – 12 – Faiz Azhar

5. XB – 13 – Farisca Intan Nuraini

6 . XB – 31 – Salma Ayi Alsifah

Tema Besar Kelompok :


Kewirausahaan

Pembimbing Projek :

1. Siti Nurhalimah, M.Pd


2. Katrin Sudaryani, S.Pd
3. Roulina Purba, S.Pd

SMA NEGERI 82 JAKARTA


Jl. Daha No. 15/A, Kel. Selong
Kec. Kebayoran Baru, Kota Jakarta Selatan, Provinsi DKI Jakarta
2022
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Pada saat ini tantangan dan hambatan yang dihadapi dalam dunia usaha semakin
besar. Salah satunya kegiatan yang pesat perkembanganya adalah kegiatan usaha dalam
bidang kuliner. Persaingan terjadi semakin ketat ditandai dengan banyaknya usaha
dagang yang menerapkan berbagai strategi untuk mempertahankan kelangsungan
usahanya. Hal ini didukung pula oleh pesatnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang
menyebabkan kemajuan-kemajuan hampir di seluruh aspek kehidupan manusia. Dalam
perkembangan era modern seperti saat ini, berbagai alat canggih dan mutakhir semakin
mengiringi kehidupan manusia sehari-hari. Akibat dari adanya kemajuan tersebut, hal-
hal yang mengandung unsur tradisional mulai tergantikan oleh unsur modern. Salah satu
contoh fenomena perubahan ini dapat dilihat mulai dari ditinggalkannya makanan
tradisional ke makanan modern, seperti kue pancong.
Kue Pancong ialah jajanan khas Betawi dan berasal dari Jakarta, dan nama
pancong juga diambil dari bahasa Betawi, banyak yang menyebutkan asal muasal nama
kue ini. Ada yang menyebut bahwa kata “pancong” adalah bahasa asli Betawi. Ada juga
yang menyebut bahwa kata “pancong” adalah singkatan dari “pantatnya dicongkel”.
Kue pancong terbuat dari adonan tepung beras yang dipadukan dengan santan
dan parutan kelapa. Biasanya kue pancong disajikan dengan taburan gula pasir atau
larutan gula merah yang kental. Seiring berjalannya waktu, kue pancong yang hanya
diberi topping cokelat, keju dan berbagai topping yg unik mengikuti perkembangan
zaman. Kue pancong juga memiliki ukuran yang lebih kecil, kue pancong juga
dipanggang pada cetakan berbentuk setengah bulan. Kue pancong bisa dikatakan sangat
tenar dan punya banyak penggemar dari era 80-an dan 90-an. Kue yang berbahan dasar
tepung beras atau tepung ketan yang dipadu dengan kelapa membuat makanan ini
memiliki rasa yang khas. (Febri Ade Prasetyo 2021, TribunNews)
Tantangan yang akan dihadapi adalah kendalanya bahan-bahan sebagaimana
ketersedian topping atau adonan bisa habis setiap waktunya, dan pembuatan adonan
yang mungkin cukup memakan waktu, serta kehangatan makanan juga menjadi salah
satu tantangan dalam menjual kue pancong ini, cara menghadapi semua tantangan
tersebut adalah akan menyetok beberapa bahan serta adonan di stand, untuk adonan itu
sendiri akan lebih menghemat waktu saat pembuatannya.

B. VISI MISI, TUJUAN, DAN POTENSI

1. VISI :

Visi usaha ini adalah menjadikan masyarakat mengetahui jajanan kuliner


tradisional khas Indonesia dengan mengadakan pendekatan kepada masyarakat
bahwa kue pancong adalah cemilan yang sehat, lezat, dan mengenyangkan serta dapat
diolah dengan berbagai rasa dan topping yang menarik.
2. MISI :
a. Mengadopsi resep tradisional bernuansa modern mengikuti perrkembangan
zaman.
b. Menjadikan kue pancong menjadi camilan yang tidak kalah dengan camilan
yang lain.
c. Membuat kesan rasa yang tidak monoton dengan aneka rasa kue pancong.
d. Meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sosial sekitar terutama untuk
kebutuhan makanan yang sehat dan bersih.
3. TUJUAN
a. Mengembangkan makanan tradisional mejadi produk yang berinovasi dan
digemari oleh masyarakat.
b. Menambah pengalaman dan pengetahuan seputar kewirausahaan.
c. Memperkenalkan kue pancong kepada masyarakat luas.
4. POTENSI :
Peluang untuk usaha kue pancong sangat propektif dengan respon positif oleh
berbagai kalangan masyarakat. Usaha kue pancong menjadi suatu usaha kue basah
yang menyajikan cita rasa nikmat, gurih dan lezat juga peminatnya sangat tinggi,
jumlah peminatnya yang melonjak menjadikan usaha kue pancong sebagai salah
satu usaha berpotensi bagus dan juga cemerlang. Usaha kue pancong juga tidak
mengenal waktu dan juga musim sehingga usaha ini cocok untuk pilihan usaha
yang dijalankan disaat kapanpun. Kue pancong kini mulai banyak dicari orang
sebagai kue lezat juga sangat menarik sehingga usaha kue pancong kini laris manis
di pasaran.

C. MANFAAT
Manfaat sebagai tim dan kelompok dalam melakukan proyek pembuatan kue
pancong ini, akan lebih merasakan namanya gotong-royong, solidaritas dan
kedisiplinan waktu dalam membuat adonan kue pancong, dan serta manfaat lainnya
adalah kue pancong yang dibuat ini akan menjadi salah satu pelopor perpindahan
makanan zaman dulu menjadi makanan kekinian dengan mengikuti perkembangan
zaman. Yang dulunya kue pancong hanya menggunakan topping sajian dengan gula
dan santan di atasnya, di zaman sekarang kue pancong ini, dapat di makan dengan
berbagai topping unik lainnya, contohnya seperti cokelat, keju serta matcha.

D. NILAI INOVATIF DAN KEUNIKAN PRODUK


Nilai inovatif kue pancong yang dibuat memiliki beberapa topping yaitu meses,
keju, oreo, gula, dan matcha. Rasa yang dibuat juga banyak digemari oleh anak remaja.
Kue pancong yang akan dibuat ini tentunya akan lebih berbeda dari kue pancong
lainnya, mulai dari topping akan dibuat lebih beraneka ragam, rasa kue nya tersendiri
pun kita akan buat berbebeda keunikan lainnya dari produk ini yaitu di bentuknya,
bentuknya yang setengah lingkaran seperti bulan terlihat unik dan menarik perhatian.
BAB II

ANALISIS PRODUK

A. Strategi Pasar
Agar rencana mendirikan usaha ini berjalan dengan lancar, upaya yang
dilakukan dalam melakukan strategi pasar antara lain :
1. Segmenting
Segmen pasar dari produk ini adalah di semua kalangan, karena kue pancong
bisa dijadikan pengganjal perut, menarik, unik, dan juga sehat bila dikonsumsi tidak
berlebihan. Disemua kalangan antara lain kalangan anak-anak, remaja, dewasa, baik
laki-laki maupun perempuan.
2. Targeting
Target yang menjadi sasaran yaitu masyarakat yang ada disekitar sekolah.
Target utamanya ialah menawarkan produk ini kepada guru-guru, para siswa-siswi
yang berada pada sekolah, juga para petugas sekolah, dan mungkin jika ada sekolah
lain yang berkunjung ke sekolah itu juga menjadi salah satu target sasaran..
3. Positioning
Kue pancong yang di buat akan beraneka rasa seperti susu, keju, oreo, dan
lainnya yang akan mudah diterima semua masyarakat.

B. Analisis SWOT Produk


1. Kekuatan (Strength)
Kekuatan atau kelebihan dari produk ini adalah bahan baku yang sangat mudah
di dapatkan, bahan baku tersebut dapat dibeli di pasar, kedai, supermarket bahkan
minimarket dan tentunya harga bahan baku yang terjangkau murah. Kemudian diberi
aneka topping, rasa dari kue pancong juga terjamin lezat, lalu kualitas yang bagus,
serta penyajian ang terjamin rapih dan bersih sehingga pelanggan akan merasa puas
dan sehat.
2. Kelemahan (Weakness)
Kelemahannya ialah produk yang mudah ditiru, mulai dari segi bentuk produk
bahan dan juga topping, serta harga bahan baku yang tidak stabil, lalu juga ada
perubahan bentuk yang tidak signifiktan sesuai perkembangan zaman,dan kurangnya
tingkat minat nya manusia zaman sekarang dalam mencoba kuliner zaman dahulu.
3. Peluang (Oportunity)
Kue pancong yang akan dibuat memiliki peluang pasar yang luas, dimana
segmen pasarnya adalah seluruh warga sekolah, atau bahkan tamu-tamu yang
diundang mengunjungi sekolah, atau serta orang tua murid yang berkunjung. Produk
ini juga bisa dijadikan sebagai camilan kecil, atau bisa juga dijadikan sarapan pagi
dan tentunya akan bermanfaat bagi pelanggan.
4. Ancaman (Threat)
Ancaman yang mungkin akan terjadi pada saat usaha ini dilakukan adalah banyak
produk yang mungkin lebih menarik dan unik, kemudian produk yang lebih digemari
oleh masyarakat serta harganya lebih murah.

C. Konsep Produk
Memilih produk ini bertujuan untuk memperkenalkan lagi kepada anak muda
generasi sekarang yang belum tahu atau mengingatkan lagi tentang camilan khas
Betawi ini yaitu kue pancong. Selain itu karena tingginya peminat kue pancong di
pasaran yang menjadikan peluang dari usaha ini sangat menjanjikan. Cita rasa kue
pancong ini juga mempunyai ciri khas tersendiri sehingga banyak orang yang ingin
untuk mencoba mencicipi kue pancong. Keunikan kue pancong yang kami buat
berada di topping, bentuk, dan cita rasa yang akan membuat pembeli puas dan tidak
akan kecewa.
BAB III

MANAJEMEN PRODUKSI

A. Proses Produksi
Untuk memasak kue pancong ini ada beberapa proses yang dilakukan, proses
awal membuat kue pancong adalah kita perlu wadah. Rebus santan dalam panci
hingga mendidih, selama proses merebus santan perlu terus mengaduk santannya
agar tidak pecah. Jika sudah mendidih, lalu buat adonan dengan mencampur tepung
beras, dan garam dalam satu wadah, dan aduk semua bahan hingga tercampur
merata.
Jika sudah, masukan santan yang telah direbus secara perlahan dan tetap terus
diaduk untuk menjaga tekstur adonan. Siapkan lah cetakan kue pancong, kemudian
masukkan adonan yang telah jadi ke dalam cetakan tersebut. Jika sudah kue pancong
siap disantap dengan topping yang sudah disediakan.

B. Bahan Baku, Peralatan dan Perlengkapan


1. Bahan :
a. 1 kg santan kental
b. 600 ml air
c. 250 gr tepung beras
d. Garam dan gula secukupnya
2. Topping :
a. Keju
b. Oreo
c. Meses
d. Gula pasir
3. Peralatan :
a. Cetakan
b. Pengait kue pancong
c. Mika
d. Kantong plastik putih
e. Isi hekter

C. Cara Pembuatan
1. Masak santan hingga mendidih, jika sudah mendidik lalu sisihkan
2. Dalam wadah campur semua bahan, kemudian tuang santan lalu aduk sampai
merata dan koreksi rasa.
3. Panaskan cetakan kue pancong
4. Oleskan minyak dicetakan kue pancong, kemudian tuang adonan (tidak perlu
diisi penuh), tunggu sampai setengah matang, kemudian beri topping dan angkat
jika sudah matang.
5. Sajikan ditempat yang sudah disediakan.

D. Pembagian Tugas Kelompok

Ketua : Aulia Alkarima Nuraini > - Menyusun proposal

- Memimpin jalannya diskusi

- Membagi tugas secara adil

- Mengerjakan proposal bagian bab 2

(analisis SWOT produk), bab 4

(implementasi produksi), bab 5


(kesimpulan, saran), dan daftar pusaka.

Sekretaris : Salma Ayi Alsifah > - Mencatat hasil diskusi kelompok

- Melakukan observasi ke beberapa tempat

- Mencari infomasi di berbagai website

- Mengerjakan proposal bab 1 (latar belakang,

manfaat).

Bendahara ; Faiz Azhar > - Mengurus segala dana yang melibatkan pembuatan

produk
- Mengerjakan proposal bab 3 (permodalan/perencanaan

anggaran), dan bab 4.

- Menghitung budget keperluan produk


Anggota : Achmad Febrian Subarkah > - Mengerjakan proposal bab 1 (tujuan,

nilai, potensi), dan bab 3 (pembagian

tugas)

- Melakukan observasi di tempat penjual

kue pancong

Akbar Rafsandjani > - Mengerjakan proposal bab 3 (bahan baku,


peralatan, perlengkapan dan cara pembuatan)

- Dokumentasi

Farisca Intan Nuraini > - Mengerjakan proposal bab 2 (konsep


produk), dan bab 3 (proses produksi)
- Mencari informasi di bahan baku dan

peralatan yang digunakan

Anda mungkin juga menyukai