Anda di halaman 1dari 13

INDUSTRI KREATIF KOMUNIKASI 13F2

Rencana Usaha Produk Industi Kreatif PULOR (Pudding Kelor)

Dosen:
Amin Nugroho M.Sc.

Disusun Oleh:
Ni Wayan Oktiviani Puspita Dewi (190710014)

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI & MULTIMEDIA


UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARTA
2022

Jl. Ring Road Utara, Ngropoh, Condongcatur, Kec. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah
Istimewa Yogyakarta 55281
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Budaya jajan (makanan luar) telah menjadi kesatuan melekat yang dikonsumsi manusia di
dalam kehidupan sehari-harinya. Seiring dengan popularitasnya, berbagai jenis jajanan
bermunculan dengan beragam bentuk dan rasa yang unik sehingga menarik minat konsumen
untuk membelinya. Meski aneka jajanan telah berinovasi, namun hal itu tidak serta menentukan
kualitas jajan aman untuk dikomsumsi. Dewasa ini jajanan yang beredar dipasaran, banyak
didominasi dengan rasa manis dan asupan lemak yang cukup tinggi sehingga dapat memicu
berbagai macam penyakit seperti obesitas, diabetes dan penyakit jantung.
Selain itu, pengolahan terhadap jajanan kerap kali dilakukan dengan tidak hygiene yang
memungkinkan makanan dapat terkontaminasi terhadap bakteri berbahaya akibat proses
pembuatannya yang tidak bersih. Tempat penyimpanan dan menjajalkan jajanan yang tidak
begitu diperhatikan kebersihaannya, berpotensi pula sebagai wadah penyakit yang dapat
menyebabkan keracunan makanan (Siagan, 2002 dalam Laiyam Pelealu, dan Singkoh, 2017).
World Health Organization (WHO) juga mencatat sekitar 600 juta penyakit disebabkan oleh
makanan yang terjadi setiap tahunnya. Hal ini menunjukan bahwa masalah keamanan terhadap
kualitas makanan memang menjadi permasalahan global yang sangat rentan. Penyakit yang
disebabkan karena makanan dikenal dengan istilah Foodborne Illness (klubpompi.Pom.go.id).
Melihat realitas terkait fenomena makanan yang masih banyak disajikan tanpa
mementingkan aspek kesehatan, penulis menjadi terinspirasi untuk berkontribusi dalam
membuat jajanan yang sehat serta mempunyai kualitas nutrisi yang aman untuk dikonsumsi.
Jenis jajanan yang dibuat dikenal dengan istilah “PULOR” (Pudding Kelor). PULOR
merupakan jajanan pudding yang terbuat dari bahan dasar pudding tanpa rasa, susu, gula dan
Daun Kelor (Moringa Oleifera). Daun Kelor diketahui memilik banyak khasiat yang
bermanfaat dalam menunjang kesehatan tubuh. Berdasarkan penelitian Verma et al (2009)
Daun Kelor mengadung fenol dengan jumlah banyak yang jitu sebagai penangkal radikal
bebas. Bahkan Daun Kelor mengandung zat besi yang lebih tinggi dari jenis sayuran lainnya
(eprints.mercubuana-yogya.ac.id). Selain memiliki banyak khasiat, Pohon Kelor juga mudah
untuk ditemukan dan bisa tumbuh dengan subur di wilayah tropis (halodoc.com).
2. Deskripsi Produk
PULOR akan dibuat menyerupai pudding pada umumnya, hanya saja bahan baku Daun
Kelor akan lebih mendominasi dimakanan ini. PULOR akan dipadukan pula dengan berbagai
variasi mulai dari rasa original, brown sugar, vanilla, dan oreo. Terkait kemasannya, PULOR
akan dimasukan ke dalam gelas ukuran sedang dengan bentuk gelas semenarik mungkin. Guna
menambah sensasi kelezatannya, maka akan ditambahkan toping buah. Adapun varian dari
toping buah akan terdiri dari strawberry, mangga manis dan anggur. Keunggulan dari produk
ini adalah terbuat dari bahan berkualitas dan proses pembuatannya sangat hygiene sehingga
sangat aman untuk dikonsumsi dari usia satu tahun hingga lansia. Dengan mengkonsumsi
PULOR, para konsumen akan merasakan citra rasa makanan yang lezat, memiliki kualitas gizi
yang baik dan tidak berpotensi dalam menaikan berat badan.

(Pudding Kelor Original)

3. Visi, Misi dan Tujuan Perusahaan


a. Visi
Menjadikan produk agar semakin terkenal dikalangan masyarakat serta memberikan kualitas
makanan yang sehat dan meningkatkan kreatifitas masyarakat untuk berkontribusi dalam
menciptakan kualitas makanan yang bergizi.
b. Misi
Adapun misi dari usaha yang akan dijalankan ini adalah:
1. Menciptakan produk jajanan yang berkualitas serta bermanfaat bagi konsumen
2. Memajukan industri kuliner yang sehat di Indonesia
3. Selalu berupaya untuk mengembangkan kualitas makanan yang sehat dengan harga
yang terjangkau dikalangan masyarat menengah.
4. Membangun literasi tentang kreativitas dan inovasi dalam membuka usaha dalam
bidang kuliner
5. Selalu memberikan rasa kenyamanan, kepuasaan, dan kepercayaan kepada konsumen.
c. Tujuan
1. Menciptakan jenis jajanan baru dengan variasi dari Daun Kelor yang sehat dan berkualitas.
2. Mempertahankan eksistensi Daun Kelor dikalangan masyarakat
3. Membuka lapangan pekerjaan saat produk PULOR sudah menunjukan perkembangan.
BAB II
PEMBAHASAN

1.Rencana Produksi dan Operasional


1.1 Nama usaha produksi
a. Nama Usaha : PULOR
b. Bentuk Usaha : Perseorangan
c. Pemilik Usaha : Ni Wayan Oktiviani Puspita Dewi
d. Lokasi Usaha : Jalan Raya Senggigi, Batu Layar, Lombok Barat
e. No Telp : 081998990937

1.2 Jenis Produksi


Produksi yang dibuat pada usaha ini adalah makanan ringan jenis pudding yang disebut
sebagai PULOR. Pudding ini berbahan dasar Daun Kelor dan pudding tanpa rasa (original).

1.3 Pemilihan Lokasi


Lokasi penjualan ini akan terletak dikawasan Jalan Raya Senggigi, Batu Layar, Lombok
Barat. Lokasi ini terletak cukup strategis karena berada dekat dengan sekolah dan berada
dipingir jalan utama kawasan destinasi wisata. Adapun untuk usaha penjualan langsung
akan dibuka mulai pukul 08:00- 12:00 WITA dan akan dibuka kembali pukul 16:00-20:00
WITA.

1.4 Rencana Tata Layout


Booth container yang telah dilengkapi dengan kulkas pendingin akan dijadikan tempat
untuk berjualan. Didepan areanya akan dilengkapi dua unit kursi untuk konsumen yang
menunggu ataupun ingin makan ditempat. Kriteria penjualan yang dilakukan penulis lebih
mengarah ke take away system (bawa pulang).

1.5 Bahan dan Peralatan Yang Dibutuhkan


a. Bahan yang dibutuhkan terdiri dari: Daun Kelor, pudding tanpa rasa, susu cair, air,
gula, garam dan toping pudding yang terdiri dari varian rasa original, brown sugar,
vanilla, dan oreo
b. Peralatan yang dibutuhkan terdiri dari: cetakan gelas untuk pudding, sendok plastik,
1 unit blender, 1unit kompor dan 1 gas, 1u nit panci, 1 unit sendok adonan, 1 unit
kulkas dan 1 unit booth container.

1.6 Proses Produksi


Dalam pembuatan Pudding Kelor, adapun proses produksinya sebagai berikut:
➢ Siapkan bahan-bahan yang diperlukan, seperti Daun Kelor, pudding tanpa rasa, gula,
garam, susu dan cetakan gelas untuk kemasan pudding.
➢ Blender Daun Kelor yang telah ditambahkan susu dan sedikit garam hingga halus.
➢ Masukan air, pudding tanpa rasa, gula kedalam panci dan hidupkan kompor dengan api
kecil. Setelah 10 menit, masukan Daun Kelor yang telah dihaluskan.
➢ Jika telah mendidih dan mengental, mengisyaratkan bahwa pudding telah jadi.
➢ Setelah itu, masukan pudding ke dalam cetakan gelas yang telah dipersiapkan.
➢ Jika sudah tidak panas, masukan pudding kedalam kulkas agar kualitas rasa lebih enak.

2 Rencana Sumber Daya Manusia (SDM)


Dalam mendukung keberlangsunngan usaha ini diperlukan beberapa kriteria dari sumber
daya manusia yang terdiri dari:
a. Distributor
Distributor sangat dibutuhkan dalam menjaga keberlangsungan usaha. Adapun yang
dimaksud dari distributor disini adalah para pemasok barang -barang yang dibutuhkan.
Usaha yang dijalankan ini akan membutuhkan distributor pudding tanpa rasa, gula dan
susu cair. Usaha ini juga akan membutuhkan distributor atau pemasok Daun Kelor.
b. Tenaga kerja
Dalam bisnis usaha yang akan dijalankan ini, diperlukan satu tenaga kerja yang berusia
sekitar 18 hingga 25 tahun. Pekerja yang akan berkerja disini tidak diharuskan
memiliki kriteria dengan tingkat pendidikan yang tinggi. Usaha ini membutuhkan
tenaga kerja yang berpenampilan menarik, rajin, jujur, bertanggung jawab, bisa
mencapai target dan menguasai sosial media. Pekerja bersama pemilik usaha akan
bekerja sama dalam membuat pudding. Pemilik usaha akan melakukan penjualan yang
difokuskan ke sistem penjualan online dengan memanfaatkan sosial media yang telah
tersedia. Selain itu, pemilik juga bertugas untuk mengelola sosial media dan segala
pesanan online. Sedangkan pekerja yang bekerja diusaha penulis, dia akan ditempatkan
di stand booth container dan fokus ke penjualan langsung.
c. Masyarakat
Masyarakat sangat berperan penting dalam menjaga dan memajukan usaha ini. Maka
dengan demikian, ketika membuat usaha sebaiknya harus menjaga hubungan baik
dengan masyarakat, salah satunya dengan bersikap ramah. Masyarakat adalah
konsumen yang akan membeli dan melariskan usaha kita.

3. Rencana Pemasaran
3.1 Segmenting, Targeting, Positioning
a. Segmentasi Pasar
Segmentasi pasar merupakan sekolompok konsumen yang mempunyai kesamaan
dalam kebutuhan dan keinginan (Kotler ,2012). Segementasi pasar bisa klasifikasikan
berdasarkan segmentasi perilaku, psikografis, demografis, dan geografis. Dalam
segmentasi pemasaran ini, penulis akan merencanakan segmentasi sebagai sebagai
berikut:
1. Segmentasi berdasarkan demografis usaha PULOR akan dipasarkan dari usia 9 tahun
hingga lansia. Produk ini akan dipasarkan dari kalangan menengah ke atas tanpa
memandang jenis kelamin dan tingkat pendidikannya.
2. Segmentasi berdasarkan geografis, usaha PULOR memilih untuk memasarkan produk
dari wilayah perdesaan hingga ke perkotaan.
3. Segmentasi berdasarkan psikografis, usaha PULOR akan menargetkan konsumen yang
suka jajanan dan perduli tentang kesehatan mereka.
4. Segmentasi perilaku yang dimaksudkan pada usaha ini, yakni produk PULOR memiliki
kualitas makanan yang baik bagi kehatan dan aman untuk dikomsumsi. Produk yang
ditawarkan akan memberikan kepuasaan dan mengubah mindset konsumen bahwa
cemilan sehat engga harus mahal.

b. Targeting
Target pasar yang dipilih pada usaha produk PULOR akan menyasar kalangan anak-anak,
remaja, pelajar, mahasiswa, orang tua hingga ke lansia. Target pasar juga akan menyasar
masyarakat yang suka membeli jajanan setiap harinya, namun perduli tentang kualitas
makanan dan kesehatan tubuhnya.
c. Positioning
Kotler dan Keller (2016) menjelasakan positioning adalah langkah-langkah yang dilakukan
oleh perusahaan dalam menempatkan produk agar memperoleh kesan tertentu dalam benak
dan pikiran konsumen. Produk yang dirancang memiliki ciri khas yang dapat diunggulkan
dari pesaing lainnya.
Pada usaha PULOR ini, positioning produk akan dibuat dengan slogan “ngepuding sehat
engga harus mahal”. Produk yang penulis tawarkan dalam usaha ini akan memberikan
pemahaman kepada konsumen bahwa makanan sehat (pudding) yang berkualitas tidak
harus mahal. Selain itu, hadirnya produk pudding ini membuka pandangan konsumen
bahwa ngemil itu bukanlah hal yang buruk, jika kualitas makanan yang terkandung
didalamnya memiliki nutrisi yang baik bagi kesehatan. Produk yang akan dijual
mempunyai harga yang terjangkau, pastinya tidak akan memberatkan konsumen untuk
membelinya. Makanan yang sehat, kualitas rasa yang baik dan harga yang terjangkau
merupakan keunggulan dari produk yang penulis tawarkan. Dalam melayani konsumen,
penulis juga akan mengutamakan sikap ramah agar konsumen merasa senang dan puas
terhadap pelayanan yang diberikan. Penulis juga melayani konsumen dengan fast respon
terkait pembelian ataupun pertanyannya.
3.2 Strategi Pemasaran
Pada strategi pemasarannya, produk PULOR yang disajikan akan dijual secara online
dan offline. Penjualan PULOR secara online akan tersedia di Facebook, WhatsApp’s dan
Instagram. Untuk akun media sosial penjualan PULOR akan diberi nama “PULORHEALT”.
Fitur penjualan online lainnya akan tersedia diaplikasi Grab dan Gojek. Penjualan melalui
media digital, akan disertakan pula dengan advertising (iklan) dan konten-konten yang
dibingkai dengan sangat menarik dengan tujuan untuk memperoleh perhatian dari konsumen
agar berkunjung kehalaman media sosial PULORHELAT. Sedangkan untuk target pasar secara
offline akan dipasarkan dikawasan Jalan Raya Senggigi, Batu Layar, Lombok Barat. Lokasi ini
terletak cukup strategis karena berada dekat dengan sekolah dan berada dipingir jalan utama
kawasan destinasi wisata. Adapun media penjualan secara manual akan dilakukan pula dengan
cara personal selling (menjual ke kerabat, keluarga dan teman). Selain itu, target penjualan
PULOR secara langsung akan dilakukan juga dengan cara mengikuti beragam event yang akan
diselenggarakan. Hal demikian bertujuan untuk memperkenalkan produk PULOR ke kalangan
masyarakat yang lebih luas, mengedukasi masyarakat agar mengkonsumsi jajanan yang sehat
dan berkualitas serta memperoleh laba dari penjualan produk. Untuk menarik minat konsumen,
dihari Senin dan Jumat, produk PULOR akan memberian promosi yang disebut “Today is
Special Price”.
3.3 Analisis Strategi
Analisis strategi pemasaran dikenal sebagai analisis SWOT (strengths, weakness,
opportunity, threats). Analisis ini berupaya untuk mengindentifikasi secara tepat sehingga
berguna dan efektif untuk diterapkan sesuai dengan keadaan pasar (Galavan,2014). Adapun
analisis SWOT yang ada di usaha PULOR sebagai berikut:
a. Kekuatan (strengths)
Strengths merupakan kekuatan yang harus dimiliki oleh setiap perusahaan yang bisa
dijadikan sebagai senjata dalam mempelancar usaha. Kekuataan pada usaha PULOR
terdiri dari:
1. Bahan baku yang digunakan berkualitas dan memiliki nutrisi yang baik untuk
kesehatan tubuh.
2. Tidak mengandung pengawet makanan.
3. Usaha Pudding Kelor yang pertama kali dipasarkan di NTB
4. Dijual dengan harga yang terjangkau
5. Lokasi penjualan yang strategis.

b. Kelemahan (weakness)
Weakness merupakan karakteristik yang meliputi keterbatasan ataupun kekurangan
yang terdapat pada sumber daya, keterampilan, dan kapabilitas sehingga dapat
mengambat kinerja dari perusahaan. Kelemahan yang dimiliki oleh usaha PULOR
sebagai berikut:
1. Produk PULOR tidak tahan lama dan hanya bertahan sekitar 4 hari jika dimasukan
kedalam kulkas.
2. Masyarakat banyak yang belum tau informasi tentang produk yang akan dijual
3. Konsumen akan cepat merasa bosan terhadap produk yang akan dijual karena jenis
pudding hanya memiliki satu rasa.
c. Peluang (Opportunity)
Opportunity merupakan situasi atau kondisi yang berpotensi menguntungkan
perusahaan. Terciptanya peluang, perusahaan diharapkan dapat memanfaatkannya
dengan baik. Adapun jenis peluang pada usaha PULOR terdiri dari:
1. Minat masyakat yang cukup tinggi untuk mengkomsumsi makanan ringan
2. Banyak masyarakat yang telah beralih untuk mengkomsumsi jajanan sehat
3. Usaha yang akan dijalankan merupakan jenis usaha yang pertama kali dibuka di
NTB.
4. Masyarakat menyukai jenis makanan dengan harga yang terjangkau
5. Makanan ringan yang bisa dijadikan sebagai jajanan untuk hajatan dan acara
keagamaan lainnya

d. Ancaman (Threats)
Threats adalah gangguan yang dapat terjadi dilingkungan perusahaan sehingga dapat
menimbulkan kerugian (David, Fred, R.,2005:47). Jenis ancaman yang bisa saja terjadi
terdiri dari:
1. Munculnya pesaing-pesaing lain yang meniru konsep berbisnis dalam bidang
makanan jenis pudding kelor.
2. Bahan baku pembuatan produk yang rentan naik sehingga akan berpengaruh
terhadap harga penjualan produk.
3. Munculnya ketidakpuasaan dan perasaan jenuh dari konsumen dalam
mengkomsumsi makanan PULOR.

4.Rencana Keuangan
4.1 Investasi awal
Investasi awal pada usaha produk PULOR akan membutuhkan modal sebesar Rp. 12.000.000.
Jumlah dana yang dibutuhkan semuanya berasal dari kantong pribadi penulis.
4.2 Biaya tetap (Fixed cost)

No Keterangan Unit Harga Perunit Jumlah


1. Booth Container 1 Rp. 2.900.000 Rp. 2.900.000
2. Kulkas kecil 40 L 1 Rp. 1.675.000 Rp. 1.675.000
3. Kompor gas 2 tungku 1 Rp.450.000 Rp.450.000
4. Tabung gas elpiji 12 KG 1 Rp.440.000 Rp.440.000
5. Panci aluminium 45 cm 1 Rp. 190.000 Rp. 190.000
6. Blender 1 Rp.480.000 Rp.480.000
7. Spatula 1 Rp.32.000 Rp.32.000
8. Wadah Plastik 80 cm 1 Rp.100.000 Rp.100.000
9. Gunting 1 Rp.17.0000 Rp.17.0000
10. Gas Elpiji 12 KG 1 Rp. 180.000 Rp. 180.000
11. Biaya listrik, air,dll Rp.300.000
12. Biaya transportasi Rp. 100.000
13. Gaji Karyawan Rp. 500.000
14. X Banner Rp.120.000
TOTAL Rp.7.604.000
Tabel 1 Biaya Tetap

Biaya tetap yang dibutuhkan untuk membuka usaha produk PULOR sebesar Rp. 7.604.000

4.3. Biaya Variabel (Variable Cost) Perbulan

No Nama barang Berat Harga


1 Daun Kelor 1 Kg Rp.20.000
2 Puding original 600 gram Rp. 54.000
2 Susu cair plan 1.000 ml RP 17.000
3 Gula 300 gram RP.6.000
4. Garam 100 gram Rp. 2000
5. Toping tambahan - Rp.50.000
Peralatan cetak pudding
6 50 pcs gelas puding - Rp. 30.000
7 50 pcs sendok puding - Rp.4000
Total Perhari Rp. 183.000
Total perbulan Rp. 4.575.000
Tabel 2 biaya variabel

Pada tabel tersebut menjelaskan bahwa biaya variable yang dibutuhkan selama perbulan
sebesar Rp. 4.575.000. Harga dari biaya variable yang disurvei bisa saja berubah.
3.Total Biaya (Total Cost)
Total cost = Fixed Cost + Variable Cost
= Rp. 7.604.000 + Rp. 4.575.000.
= RP. 11.999.0000
4.Pendapatan
Produk PULOR yang disajikan akan dibandrol dengan harga Rp. 10.000 dan jumlah produksi
sebanyak 35 pcs perhari. Durasi waktu jualan selama sebulan sebanyak 25 hari.
Harga Jual produk PULOR X Jumlah Produk Perhari = Rp. 10.000 X 35 = 350.000
Jumlah pendapatan perhari = Rp. 350.000
Jumlah pendapatan perbulan = Rp. 350.000 X 25
= Rp. 8.750.000
5.Perhitungan Harga

Harga Pokok/Biaya Variable = Rp. 4.575.000


Hpp Perposi = Rp. 4.575.000/800 = 5,718 = 6.000
Laba yang diinginkan = Rp. 10.000 – Rp. 6.000 = Rp. 4.000

6.Analisis Break Event Point (Titik Impas)


Biaya Tetap Rp.11.999.000
BEP = = = 3.000 porsi
Profit Rp.4.000

Berarti akan BEP dalam 3.000/800 = 3,75 bulan

7.Laporan Laba-Rugi
Pendapatan penjualan produk PULOR perbulan = Rp. 8.750.000
Biaya-biaya:
Biaya produksi perbulan Rp. 4.575.000
Gaji Karyawan perbulan Rp. 500.000
Biaya air, listrik dan lain-lain Rp. 300.000
Biaya Gas Elpiji 12 KG Rp. 180.000
Total Biaya Rp. 5.555.000
Laba = Rp. 8.750.000 - Rp. 5.555.000
= Rp.3.195.000
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Produk PULOR merupakan usaha yang terinspirasi atas keprihatinan penulis terkait
banyaknya kualitas makanan yang tidak mementingkan aspek kesehatan dan nutrisi yang
terkandung didalamnya. Jajanan PULOR dipilih sebab Daun Kelor memiliki banyak khasiat
yang sangat baik dalam menunjang kesehatan manusia serta berkhasiat dalam mengobati
beragam peyakit. Adapun target untuk penjualan produk PULOR akan diperuntukan untuk
kalangan menengah dan menengah ke bawah serta dibandrol dengan harga yang relatif murah.
Jajanan PULOR akan diproduksi dengan tetap mementingkan aspek hygiene dan kualitas
nutrisi yang baik sehingga aman untuk dikonsumsi oleh anak usia satu tahun hingga para lansia.
Untuk penjualan produk PULOR akan dilakukan melalui dua metode yakni secara online dan
offline. Terciptanya produk PULOR semoga memberikan banyak manfaat kepada masyarakat
dan menambah warna dibidang kuliner di Indonesia.
Daftar Pustaka
Hartono. Perencanaan Pendirian Usaha Keripik Kuaci. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta.
Sari, Steven Yuniarto Surya. (2014). Laporan Perencanaan Bisnis Pempek Kampus.
Bandung:Universitas Kristen Maranatha
Ade Delima. (2018). Bisnis Plan. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta
Assauri, Sofjan. (1999). Manajemen Pemasaran. Jakarta:PT Raja Granfindo Persada
Fadiati, A., & Purwana, D. (2011). Menjadi Wirausaha Sukses. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya
Warsono. (2001). Manajemen Keuangan Perusahaan. Edisi Tiga. Cetakan Pertama.Jilid Satu.
Malang: Bayu Media.
Rujukan Internet:
https://komerce.id/blog/contoh-segmentasi-pasar/
Lampiran

Anda mungkin juga menyukai