LP Retardasi Mental-DeSSY
LP Retardasi Mental-DeSSY
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stage Praktik Profesi Keperawatan Anak (PPKA)
Preseptor Akademik : Mariani, Ns., M.Kep
Preseptor Klinik : Rakhmad Heriyadi, S.Kep.,Ns
Disusun Oleh:
NAMA : DESSY RUSMILAWATI, S.Kep
NPM : 2314901210086
RETARDASI MENTAL
Komplikasi :
1. Serebral palsi
2. Gangguan kejang
3. Gangguan kejiwaan
4. Gangguan konsentrasi / hiperaktif
5. Defisit komunikasi
6. Konstipasi ( Karena penurunan motilitas usus akibat obat-obatan kurang
mengkonsumsi makanan berserat dan cairan ).
Pemeriksaan Penunjang :
1. Pemeriksaan kromosom
2. Pemeriksaan urin, serum atau titer virus
3. Pemeriksaan logam berat dalam darah
4. Test diagnostik seperti : EEG, CT Scan untuk indentifikasi abnormalitas perkembangan
jaringan otak. Injury jaringan otak atau trauma yang mengakibatkan perubahan
Penatalaksanaan :
Penatalaksanaan anak dengan retardasi mental adalah multidimensi dan sangat individual.
Tetapi perlu diingat bahwa tidak semua anak penanganan multidisiplin merupakan jalan
yang baik. Sebaiknya dibuat rancangan suatu strategi pendekatan bagi setiap anak secara
individual untuk mengembangkan potensi anak tersebut seoptimal mungkin. Untuk itu
perlu melibatakn psikolog untuk menilai perkembangan mental anak terutama kemampuan
kognitifnya,dokter anak untuk memeriksa fisik anak,menganalisis penyebab,dan mengobati
penyakit atau kelainan yang mungkin ada. Juga kehadiran pekerja social kadang-kadanng
diperlukan untuk menilai situasi keluarganya. Atas dasar itu maka buatlah strategi terapi.
Seringkali melibatkan lebih banyak ahli lagi,misalnya ahli saraf bila anka juga menderita
epilepsi,palsiserebral,dll. Psikiater,bila anaknya menunjukkan kelainan tingkah laku atau
bila orang tuanya membutuhkan dukungan terapi keluarga.
No Diagnosa Keperawatan NOC NOC
1. Risiko Perilaku Kekerasan Kriteria Hasil: 1. Bina hubungan
Terhadap Diri Sendiri 1. Klien tidak saling percaya
(00140, NANDA, 2018-2020) mencederai diri / 2. Beri kesempatan
Definisi : Rentan berperilaku orang lain / pada klien untuk
yang individu menunjukkan lingkungan mengungkapkan
bahwa ia dapat membahayakan 2. Klien dapat perasaannya
dirinya sendiri secara fisik, membina hubungan 3. Bantu untuk
emosional dan/atau seksual saling percaya mengungkapkan
Faktor Risiko : 3. Dapat penyebab perasaan
1. Isyarat perilaku niat bunuh mengidentifikasi jengkel / kesal
diri melakukan cara 4. Anjurkan klien
2. Konflik orientasi seksual berespon terhadap mengungkapkan
3. Konflik hubungan kemarahan secara dilema dan
interpersonal konstruktif dirasakan saat
4. Masalah pekerjaan jengkel.
5. Menjalani tindakan seksual
autoerotik
6. Kurang sumber personal
7. Isolasi sosial
8. Ide bunuh diri
9. Rencana bunuh diri
10. Petunjuk verbal niat bunuh
diri
Populasi Berisiko :
1. Usia > 45 tahun
2. Usia 15-19 tahun
3. Riwayat upaya bunuh diri
berulang
4. Status pernikahan
5. Pekerjaan
6. Pola kesulitan dalam
keluarga
Kondisi terakait :
1. Masalah kesehatan mental
2. Masalah kesehatan fisik
3. Gangguan psikologis
DAFTAR PUSTAKA
Arif Mutaqqin, 2011.,Buku Ajar ASuhan Keperawatan Dengan Gangguan Sistem
Persyarafan. Jakarta Penerbit :Salemba Medika Jakarta
Smaert Aquila.2012.Anak Cacat Bukan Kiamat,Jakarta, Penerbit AR RUZZ MEDIA.
Soetjiningsih, dr. SpAK .,2010.Tumbuh Kembang Anak, Jakarta. Penerbt : Buku Kedokteran
EGC
www.Hasgurstika.co.id (Diakses pada tangal 19 Desember 2015)
Mahasiswa,