Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PENDAHULUAN RETARDASI MENTAL

DI RUANG POLI ANAK RSUD BRIGJEND H. HASAN BASRY KANDANGAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Stage Praktik Profesi Keperawatan Anak (PPKA)
Preseptor Akademik : Mariani, Ns., M.Kep
Preseptor Klinik : Rakhmad Heriyadi, S.Kep.,Ns

Disusun Oleh:
NAMA : DESSY RUSMILAWATI, S.Kep
NPM : 2314901210086

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN

TAHUN AKADEMIK 2023/2024


LAPORAN PENDAHULUAN RETARDASI MENTAL
Definisi :
Pengertian retardasi mental adalah suatu kondisi yang ditandai oleh intelegensi yang
rendah yang menyebabkan ketidak mampuan individu untuk belajar dan beradaptasi
terhadap tuntutan masyarakat atas kemampuan yang dianggap normal (Arif 2012)
Retardasi mental ialah keadaan dengan intelegensi kurang (abnormal) sejak masa
perkembangan (sejak lahir atau sejak masa kanak-kana) atau keadaan kekurangan
intelegensi sehingga daya guna social dan dalam pekerjaan seseorang menjadi tergangggu
(Sunaryo 2012).
Etiologi :
Adanya disfungsi otak merupakan dasar dari retardasi mental. Untuk mengetahui adanya
retardasi mental perlu anamnesis yang baik, pemeriksaan fisik dan laboratorium. Penyebab
dari retardasi mental sangat kompleks dan multifaktorial. Walaupun begitu terdapat
beberapa faktor yang potensial berperanan dalam terjadinya retardasi mental seperti
dibawah ini:
1. Organik
a. Faktor prekonsepsi: kelainan kromosom (trisomi 21/Down syndrome dan
Abnormalitas single gene (penyakit-penyakit metabolik, kelainan neurocutaneos,
dll).
1) Faktor prenatal: kelainan petumbuhan otak selama kehamilan (infeksi, zat
teratogen dan toxin
2) Faktor perinatal: prematuritas, perdarahan intrakranial, asphyxia neonatorum,
Meningitis, Kelainan metabolik: hipoglikemia, hiperbilirubinemia, dll.
3) Faktor postnatal: infeksi, trauma, gangguan metabolik/hipoglikemia, malnutrisi,
CVA (Cerebrovascularaccident) - Anoksia, misalnya tenggelam.
2. Non organic
a. Kemiskinan dan keluarga tidak harmonis
b. Sosial kultural Interaksi anak kurang
c. Penelantaran anak
3. Faktor lain: Keturunan; pengaruh lingkungan dan kelainan mental lain.
PATHWAY

RETARDASI MENTAL

Faktor Genetik Faktor Prenatal Faktor Perinatal Faktor Pascanatal

Kelainan bentuk Gizi


dan jumlah Proses kelahiran Akibat infeksi
 Mekanis yang lama
kromossom  Trauma kapitisdan
 Toksin  Posisi janin tumor otak
 Endokrin yang abnormal  Kelainan
 Radiasi  Kecelakaan pada tulangtengkorak
 Infeksi waktu lahir dan  Kelainan endokrin
 Stres kegawatan fatal dan metabolik
 Imunitas keracunan pada
 Anoksia embri otak

Kerusakan pada fungsi otak:


Hernisfer kanan : keterlambatan perkembangan motorik kasar dan halus
Hernisfer kiri : keterlambatan perkembangan bahasa, sosial dan kognitif

Penurunan fungsi intelektual secara umum


Gangguan perilaku adaptif sosial

Keluarga Hubungan sosial Perkembanagan

 Kecemasan  Gangguan Penurunan fungsi intelektual


keluarga Komunikasi verbal
 Kurang  Gangguan
Pengetahuan bermain
 Koping  Isolasi sosial
 Risiko
keluarga tak  Kerusakan
Ketergantungan
efektif interaksi sosial
 Risiko cedera
Klasifikasi :
Menurut Hasgurstika, (2011), Klasifikasi retardasi mental yaitu :
1. Retardasi mental berat sekali
IQ dibawa 20/25. Sekitar 1 sampai 2% dari orang yang terkena retardasi mental.
2. Retardasi mental berat
IQ sekiar 20-25 sampai 35-40. Sebanyak 4% dari orang yang terkena retardasi mental.
3. Retardasi mental sedang
IQ sekitar 35-40 sampai 50-55. Sekitar 10% dari orang yang terkena retardasi mental.
4. Retardasi mental ringan
IQ sekitar 50-55 sampai 70. Sekitar 85% dari orang yang terkena retardasi mental.
(Aqila)

Komplikasi :
1. Serebral palsi
2. Gangguan kejang
3. Gangguan kejiwaan
4. Gangguan konsentrasi / hiperaktif
5. Defisit komunikasi
6. Konstipasi ( Karena penurunan motilitas usus akibat obat-obatan kurang
mengkonsumsi makanan berserat dan cairan ).

Pemeriksaan Penunjang :
1. Pemeriksaan kromosom
2. Pemeriksaan urin, serum atau titer virus
3. Pemeriksaan logam berat dalam darah
4. Test diagnostik seperti : EEG, CT Scan untuk indentifikasi abnormalitas perkembangan
jaringan otak. Injury jaringan otak atau trauma yang mengakibatkan perubahan
Penatalaksanaan :
Penatalaksanaan anak dengan retardasi mental adalah multidimensi dan sangat individual.
Tetapi perlu diingat bahwa tidak semua anak penanganan multidisiplin merupakan jalan
yang baik. Sebaiknya dibuat rancangan suatu strategi pendekatan bagi setiap anak secara
individual untuk mengembangkan potensi anak tersebut seoptimal mungkin. Untuk itu
perlu melibatakn psikolog untuk menilai perkembangan mental anak terutama kemampuan
kognitifnya,dokter anak untuk memeriksa fisik anak,menganalisis penyebab,dan mengobati
penyakit atau kelainan yang mungkin ada. Juga kehadiran pekerja social kadang-kadanng
diperlukan untuk menilai situasi keluarganya. Atas dasar itu maka buatlah strategi terapi.
Seringkali melibatkan lebih banyak ahli lagi,misalnya ahli saraf bila anka juga menderita
epilepsi,palsiserebral,dll. Psikiater,bila anaknya menunjukkan kelainan tingkah laku atau
bila orang tuanya membutuhkan dukungan terapi keluarga.
No Diagnosa Keperawatan NOC NOC
1. Risiko Perilaku Kekerasan Kriteria Hasil: 1. Bina hubungan
Terhadap Diri Sendiri 1. Klien tidak saling percaya
(00140, NANDA, 2018-2020) mencederai diri / 2. Beri kesempatan
Definisi : Rentan berperilaku orang lain / pada klien untuk
yang individu menunjukkan lingkungan mengungkapkan
bahwa ia dapat membahayakan 2. Klien dapat perasaannya
dirinya sendiri secara fisik, membina hubungan 3. Bantu untuk
emosional dan/atau seksual saling percaya mengungkapkan
Faktor Risiko : 3. Dapat penyebab perasaan
1. Isyarat perilaku niat bunuh mengidentifikasi jengkel / kesal
diri melakukan cara 4. Anjurkan klien
2. Konflik orientasi seksual berespon terhadap mengungkapkan
3. Konflik hubungan kemarahan secara dilema dan
interpersonal konstruktif dirasakan saat
4. Masalah pekerjaan jengkel.
5. Menjalani tindakan seksual
autoerotik
6. Kurang sumber personal
7. Isolasi sosial
8. Ide bunuh diri
9. Rencana bunuh diri
10. Petunjuk verbal niat bunuh
diri
Populasi Berisiko :
1. Usia > 45 tahun
2. Usia 15-19 tahun
3. Riwayat upaya bunuh diri
berulang
4. Status pernikahan
5. Pekerjaan
6. Pola kesulitan dalam
keluarga

Kondisi terakait :
1. Masalah kesehatan mental
2. Masalah kesehatan fisik
3. Gangguan psikologis

2. Hambatan Komunikasi Kriteria Hasil : 1. Kaji tingkat


verbal (00051, NANDA, 2018- 1. Komunikasi penerimaan pesan
2020) terpenuhi sesuai klien
Definisi : Penurunan, tahap perkembangan 2. Tingkatkan
keterlambatan, atau tidak anak komunikasi verbal
adanya kemampuan untuk 2. Setelah dilakukan dan stimualsi taktil
menerima, memproses, perawatan anak 3. Berikan instruksi
menghantarkan, dan dapat berkomunikasi berulang dan
menggunakan sistem simbol secara baik dengan sederhana
(segala sesuatu yang memiliki orang lain 4. Ajarkan teknik-
atau menghantarkan makna) teknik kepada orang
terdekat dan
Batasan Karakteristik : pendekatan
1. Tidak ada kontak mata berulang untuk
2. Kesulitan mengungkapkan meningkatkan
pikiran secara verbal komunikasi.
3. Kesulitan mengolah kata-
kata atau kalimat
4. Disorentasi dalam lingkup
ruang, waktu, dan orang
5. Tidak dapat berbicara
6. Ketidakmampuan
mengunakan ekspresi tubuh
atau wajah
7. Verbalisasi yang tidak
sesuai
8. Kesulitan berbicara atau
mengungkapkan dengan
kata-kata
Faktor yang berhubungan :
1. Perubahan pada harga diri
atau konsep diri
2. Gangguan persepsi
3. Kondisi fisiologis
4. Hambatan psikologis
5. Efek samping obat
6. Perbedaaan yang dikaitkan
dengan usia perkembangan
7. Kendala lingkungan

DAFTAR PUSTAKA
Arif Mutaqqin, 2011.,Buku Ajar ASuhan Keperawatan Dengan Gangguan Sistem
Persyarafan. Jakarta Penerbit :Salemba Medika Jakarta
Smaert Aquila.2012.Anak Cacat Bukan Kiamat,Jakarta, Penerbit AR RUZZ MEDIA.
Soetjiningsih, dr. SpAK .,2010.Tumbuh Kembang Anak, Jakarta. Penerbt : Buku Kedokteran
EGC
www.Hasgurstika.co.id (Diakses pada tangal 19 Desember 2015)

Kandangan, Januari 2024

Mahasiswa,

(Dessy Rusmilawati, S.Kep)


Preseptor Klinik,

(Rakhmad Heriyadi, S.Kep.,Ns)

Kandangan, Januari 2024

Preseptor Akademik, Mahasiswa,

(Mariani, Ns., M.Kep) (Dessy Rusmilawati, S.Kep)

Anda mungkin juga menyukai