FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG
i
2021
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kelancaran kepada penulis untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Makalah ini bertujuan
untuk memenuhi tugas mata kuliah Keperawatan Medikal Bedah III yang diampu oleh ibu
Makalah ini memuat tentang “Konsep Dasar , Asuhan Keperawatan, dan Evidence Based
Practice Kanker Serviks”. Makalah ini tidak akan selesai tepat pada waktunya tanpa bantuan dan
dukungan dari berbagai pihak.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang ikut andil dalam proses
penyelesaian makalah ini. Dalam membuat makalah ini tentu masih ada kekurangan yang perlu
diperbaiki, sehingga penulis berharap agar pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang
membangun. Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi semua pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul..........................................................................................................................i
Kata Pengantar.........................................................................................................................ii
Daftar Isi....................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.3 Manfaat.................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
2.1 Terapi komplementer pada kasus keganasan sistem reproduksi: Kanker serviks................3
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................28
3.2 Saran.....................................................................................................................................28
Daftar Pustaka..........................................................................................................................29
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Manfaat
Adapun manfaat penulisan makalah Keperawatan Maternitas III ini agar dapat memahami
“Konsep Dasar, Asuhan Keperawatan, dan Evidence Based Practice Kanker Serviks”
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Terapi Komplementer pada kasus keganasan sistem reproduksi berdasarkan Evidence
Based Practice: Kanker Serviks
1. Kasus
Klien bernama Ny.S umur 62 tahun jenis kelamin perempuan, beragama Islam,
kawin, pendidikan terakhir SMP, suku Jawa, bangsa Indonesia, pekerjaan ibu rumah tangga,
klien bertempat tinggal di kampung rawa bambu kalibaru kranji, klien masuk ruang rawat
inap RSUPN Cipto Mangunkusumo tanggal 22 oktober 2019 dengan nomor rekam medis
441-84-67, klien datang dengan diagnosa kanker servik stadium IIIB. Alasan klien masuk
rumah sakit yaitu nyeri saat berkemih, tetapi nyerinya masih ringan, skala nyeri tiga, dan
terdapat adanya pendarahan saat berhubungan semenjak satu tahun sebelum masuk rumah sakit.
Keluhan utama klien nyeri saat berkemih. Keluhan tersebut timbul secara mendadak dan
semakin memberat ketika klien buang air kecil, upaya klien untuk mengatasi keluhan
tersebut dengan didiamkan saja. Diagnosa medis kanker servik stadium IIIB, post operasi coiral
bleeding ec carsinoma cervix in side to. Riwayat menstruasi (enarche usia 15 tahun dan
siklus teratur, klien bisa menghabiskan 2-3 pembalut/hari, lama mentruasi sepuluh hari,
selama menstruasi klien tidak ada keluhan, hari pertama haid terakhir (HPHT) pada usia
50 tahun. Riwayat kehamilan/persalinan/nifas pada tahun 1976 umur kehamilan sembilan bulan
dan tidak ada penyulit. Persalinan normal dengan ditolong bidan dan tidak ada komplikasi nifas.
Berat janin dan panjang janin klien lupa, berjenis kelamin perempuan.
Hasil pemeriksaan fisik yaitu keadaan baik, kesadaran compos mentis, tekanan
darah 148/89 mmHg, nadi 79x/menit, respirasi 18x/menit, suhu 36,5⸰c.Berat badan 50 kg,
tinggi badan 160 cm. Kepala berbentuk simetris, tidak ada benjolan, bersih. Mata konjungtiva
anemis, sklera tidak ada kelainan, gerakan mata spontan, pupil 3 mm. Hidung reaksi alergi
tidak ada, sinus tidak ada. Mulut dan tenggorokan, gigi geligi tidak ada, kesulitan
2
menelan tidak ada. Dada dan axilla, mammae tidak ada pembesaran, areolla mammae tidak
ada kelainan, papila mammae dan tidak ada cairan colostrum.Pernafasan, jalan nafas tidak
ada sumbatan, suara nafas vesikuler, tidak menggunakan otot-otot bantu pernafasan.
Sirkulasi jantung, denyut apical 98x/menit dengan irama teratur, tidak ada bunyi kelainan
jantung, tidak merasakan sakit pada dada. Abdomen, linea dan striae tidak ada.
Genitourinary,perineum terdapat ada lesi, adanya pengeluaran cairan pervaginam, tidak ada
pendarahan dari vagina. Ekstremitas, turgor kulit elastis dan 26 warna kulit baik, tidak ada
kontraktur pada persendian ekstremitas, terdapat luka post op pada kaki karena kejatuhan gas
ada tahun 2009 dan jatuh dari motor tahun 2014 ditangannya. Data pemeriksaan penunjang
hasil laboratorium pada tanggal 22 oktober 2019 yaitu: hemoglobin 14.6 g/dl(12.0 –15.0
14.6 g/dl), hematokrit 41.9 %(36.0 –46.0 %, eritrosit 4,74 10^6/ NL(3.,MCU/VER 88.4 fl
(83.0 –101.0 fl), MCH/HER 30.8 p9 (27.0 –31.0 p9).
2. Asuhan Keperawatan
Pengkajian
a. Identitas Pasien
Nama: Ny.S
Umur: 62 tahun
Jenis Kelamin: Perempuan
Agama: Islam
Status: kawin
Pendidikan terakhir: SMP
Suku: Jawa
Bangsa: Indonesia
Pekerjaan: Ibu rumah tangga
Alamat: Kampung Rawa bambu kalibaru kuranji
Masuk RS: RSUPN Cipto Mangunkusumo
Tanggal: 22 Oktober 2019
Nomor rekam medis: 441-84-67
3
Diagnosa medis: Kanker Servik Stadium IIIB.
b. Identitas Penangung Jawab
Nama : Tn.A
Umur : 38 tahun
Hubungan : Suami
Pekerjaan : Guru
Alamat : Kampung Rawa bambu kalibaru kuranji
Alasan klien masuk rumah sakit yaitu nyeri saat berkemih, tetapi nyerinya masih ringan, skala
nyeri tiga
Terdapat adanya pendarahan saat berhubungan semenjak satu tahun sebelum masuk rumah sakit.
Diagnosa medis kanker servik stadium IIIB, post operasi coiral bleeding ec carsinoma cervix in
side to. Riwayat menstruasi (enarche usia 15 tahun dan siklus teratur, klien bisa
menghabiskan 2-3 pembalut/hari, lama mentruasi sepuluh hari, selama menstruasi klien tidak
ada keluhan, hari pertama haid terakhir (HPHT) pada usia 50 tahun.
f. Pemeriksaan Fisik
Keadaan baik, kesadaran compos mentis, tekanan darah 148/89 mmHg, nadi
79x/menit, respirasi 18x/menit, suhu 36,5⸰c.Berat badan 50 kg, tinggi badan 160 cm. Kepala
berbentuk simetris, tidak ada benjolan, bersih. Mata konjungtiva anemis, sklera tidak ada
kelainan, gerakan mata spontan, pupil 3 mm. Hidung reaksi alergi tidak ada, sinus
tidak ada. Mulut dan tenggorokan, gigi geligi tidak ada, kesulitan menelan tidak ada.
Dada dan axilla, mammae tidak ada pembesaran, areolla mammae tidak ada kelainan, papila
mammae dan tidak ada cairan colostrum.Pernafasan, jalan nafas tidak ada sumbatan, suara
nafas vesikuler, tidak menggunakan otot-otot bantu pernafasan. Sirkulasi jantung, denyut
4
apical 98x/menit dengan irama teratur, tidak ada bunyi kelainan jantung, tidak merasakan
sakit pada dada. Abdomen, linea dan striae tidak ada. Genitourinary, perineum terdapat ada
lesi, adanya pengeluaran cairan pervaginam, tidak ada pendarahan dari vagina. Ekstremitas,
turgor kulit elastis dan 26 warna kulit baik, tidak ada kontraktur pada persendian
ekstremitas, terdapat luka post op pada kaki karena kejatuhan gas ada tahun 2009 dan jatuh dari
motor tahun 2014 ditangannya.
g. Pemeriksaan Penunjang
Diagnosa Keperawatan
a) Analisa Data
Skala nyeri 3
TD :
148/89 mmHg
Nadi : 79 x/i
RR : 18 x/i
Suhu : 36,5 ⁰C
5
Nafsu makan turun
Perineum terdapat lesi dan adanya
pengeluaran vagina
b) Diagnosa Keperawatan
Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis ditandai dengan mengeluh nyeri,
tekanan darah meningkat dan nafsu makan menurun.
Intervensi Keperawatan
Terapeutik
Berikan teknik
nonfarmakologis untuk
mengurangi rasa nyeri
Fasilitasi istirahat dan tidur
Pertimbanglan jenis dan
6
sumber nyeri dalam pemilihan
strategi meredakan nyeri
Edukasi
Kolaborasi
Kolbaorasi pemberian
analgetik ,jika perlu
A. Pertanyaan Klinis
Tabel analisis PICO
7
dengan mengajarkan klien
manajemen nyeri non
farmakologi dengan terapi
komplementer PMR
(Progressive Muscle
Relaxation)
Pertanyaan
Pada klien nyeri akut saat berkemih akibat kanker serviks stadium 3B bagaimana
efektivitas pemberian terapi PMR dibandingkan terapi … terhadap manajemen nyeri pada
klien?
B. Analisis Jurnal
ANALISIS JURNAL 1
Referensi: Rahmania, E. N., Natosba, J., & Adhisty, K. (2020). Pengaruh Progressive Muscle
Relaxation sebagai Penerapan Palliatif Care terhadap Nyeri dan Kecemasan Pasien Kanker
Serviks. BIMIKI (Berkala Ilmiah Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia), 8(1), 25-32.
8
pasien dalam mengatasi masalah kesehatan.
Hasil 1. Skala nyeri pasien kanker serviks sebelum dan setelah diberikan
intervensi didapatkan rata-rata sebesar 5,75 dan 3,06. Skor kecemasan
pasien kanker serviks sebelum dan setelah diberikan intervensi
didapatkan rata-rata dan nilai tengah sebesar 49,88 dan 50 (63-30)
serta 31,31 dan 28 (54-23).
2. Hasil penelitian menyatakan terdapat perbedaan yang bermakna skala
nyeri dan skor kecemasan sebelum dan setelah dilakukan intervensi
PMR (p-value=0,000).
3. Latihan PMR sebagai salah satu terapi non farmakologi terbukti dapat
menurunkan nyeri dan kecemasan pada pasien kanker serviks.
Kelebihan 1. Penulisan judul dan abstrak sudah sesuai dengan kaidah penulis jurnal.
2. Metodologi yang digunakan sudah dijelaskan secara rinci
3. Sudah menggunakan tata bahasa yang sesuai dengan EYD
4. Pada jurnal ini terdapat perbandingan hasil penelitian yang di lakukan
peneliti dengan penelitian sebelumnya
Kekurangan Beberapa sumber referensi yang digunakan oleh penulis lebih dari 10 tahun
terakhir.
ANALISIS JURNAL 2
Judul artikel jurnal: Pengaruh Hipnoterapi Lima Jari Terhadap Penurunan Skala Nyeri Pada
Pasien Kanker Serviks
9
Referensi: Halim, A. R., & Khayati, N. (2020). Pengaruh Hipnoterapi Lima Jari Terhadap
Penurunan Skala Nyeri Pada Pasien Kanker Serviks. Ners Muda, 1(3), 159-164.
Metode Metode yang digunakan dalam studi kasus ini dengan menggunakan metode
penelitian deskriptif yaitu menggambarkan mengenai proses asuhan keperawatan dengan
memfokuskan pada salah satu masalah penting dalam asuhan keperawatan
pada pasien kanker serviks. Studi kasus ini menggunakan teknik sampling
yaitu purposive sampling. Dengan pendekatan pre-test dan post-test Populasi
dalam studi kasus ini yaitu semua pasien yang mengalami kanker serviks di
ruang Rajawali IV.B RSUP Dr. Kariadi Semarang.
Intervensi Hipnosis 5 jari adalah sebuah teknik pengalihan pemikiran sesorang dengan
cara menyentuh pada jari-jari tangan sambil membayangkan hal-hal yang
menyenangkan atau yang disukai (Keliat, 2010; Erwina Dwi Fitrianingrum
dkk, 2018). Hipnosis 5 jari ini dapat mengatasi nyeri berdasarkan teori gate
control menurut Perry & Potter (2005), menyatakan bahwa impuls nyeri dapat
diatur atau dihambat oleh mekanisme pertahanan disepanjang sistem saraf
pusat.
10
Satukan jempol dan telunjuk sambil membayangkan kondisi tubuh yang sehat.
Hasil Hasil studi yang dilakukan pada pasien kanker serviks di ruang Rajawali
RSUP Dr. Kariadi Semarang yang berjumlah 2 responden. Pasien pertama
Ny. T rusia 40 tahun dengan jenis kelamin perempuan dan pasien kedua Ny.
N usia 35 tahun dengan jenis kelamin perempuan. Hasil studi evaluasi
menunjukkan bahwa pasien mengalami penurunan skala nyeri dengan rata-
rata 1poin setelah dilakukan hipnoterapi lima jari. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa adanya pengaruh pemberian hipnoterapi terhadap
penurunan skala nyeri, dibuktikan dengan kemampuan pasien dalam
mengatasi nyeri yang timbul dengan menggunakan hipnoterapi lima jari. Hal
ini dapat dilihat dari keadaan pasien yang mengatakan pasien tersebut merasa
rileks dan mengatakan nyeri yang dirasakan berkurang.
Kelebihan Jurnal ini sudah ditulis sesuai dengan struktur dan kaidah penulisan jurnal
yang benar, metode dan hasil penelitian dijelaskan secara rinci serta pada
pembahasan sudah dipaparkan hasil penelitian dengan lengkap
Kekurangan Jurnal ini belum menggunakan abstrak dengan dua bahasa, hanya
menggunakan bahasa Indonesia saja.
ANALISIS JURNAL 3
Judul artikel jurnal: Pengaruh Progressive Muscle Relaxation Dan Hypnotherapy Terhadap Nyeri
Dan Kecemasan Pasien Kanker Serviks
11
Referensi: Jum Natosba, Eka Nadya Rahmania, Siti Army Lestari STUDI DESKRIPTIF:
PENGARUH PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION DAN HYPNOTHERAPY
TERHADAP NYERI DAN KECEMASAN PASIEN KANKER SERVIKS
Hasil Gambaran karakteristik respon paling banyak pada rentang usia 35-55
tahun, pada stadium IIB, menjalani kemoterapy, berstatus menikah,
berpendidikan SD dan bekerja sebagai ibu rumah tangga.
12
intervensi PMR sebesar 16 sedangkan hypnoterapy 21 dan kontrol 8
Kelebihan Isi jurnal padat dan jelas, pada jurnal ini menggunakan Bahasa yang baku
dan mudah dipahami sehingga pembaca bisa memahami apa yang
dimaksud oleh penulis
Prosedur Tindakan 1. Pastikan berada di tempat yang tenang, dengan gangguan yang
minimal, dan duduk dalam posisi yang nyaman.
13
bagian otot lainnya.
1) Pengkajian
Identitas Pasien
Meliputi nama pasien, tempat tanggal lahir, usia, status perkawinan, pekerjaan, jumlah
anak, agama, alamat, jenis kelamin, pendidikan terakhir, asal suku bangsa, tanggal masuk
rumah sakit, nomor rekam medik, nama orangtua dan pekerjaan orangtua.
Identitas penanggung jawab
Meliputi nama penanggung jawab, umur, alamat, pekerjaan, hubungan dengan pasien.
Riwayat kesehatan
a) Keluhan utama,
Biasanya pasien datang kerumah sakit dengan keluhan seperti pendarahan intra
servikal dan disertai keputihan yang menyerupai air dan berbau (Padila, 2015).
Pada pasien kanker serviks post kemoterapi biasanya datang dengan keluhan mual
muntah yang berlebihan, tidak nafsu makan, dan anemia.
b) Riwayat kesehatan sekarang
Menurut (Diananda, 2008) biasanya pasien pada stadium awal tidak merasakan
keluhan yang mengganggu, baru pada stadium akhir yaitu stadium 3 dan 4 timbul
keluhan seperti keputihan yang berbau busuk, perdarahan setelah melakukan
hubungan seksual, rasa nyeri disekitar vagina, nyeri pada panggul. Pada pasien
kanker serviks post kemoterapi biasanya mengalami keluhan mual muntah
berlebihan, tidak nafsu makan, dan anemia.
c) Riwayat kesehatan dahulu
Biasanya pada pasien kanker serviks memiliki riwayat kesehatan dahulu seperti
riwayat penyakit keputihan, riwayat penyakit HIV/AIDS (Ariani, 2015).
d) Riwayat kesehatan keluarga
Biasanya riwayat keluarga adalah salah satu faktor yang paling mempengaruhi
karena kanker bisa dipengaruhi oleh kelainan genetika. Keluarga yang memiliki
14
riwayat kanker di dalam keluarganya lebih berisiko tinggi terkena kanker dari
pada keluarga yang tidak ada riwayat di dalam keluarganya (Diananda, 2008).
Keadaan psikososial
Biasanya tentang penerimaan pasien terhadap penyakitnya serta harapan terhadap
pengobatan yang akan di jalani, hubungan dengan suami/keluarga terhadap pasien dari
sumber keuangan. Konsep diri pasien meliputi gambaran diri peran dan identitas. Kaji
juga ekspresi wajah pasien yang murung atau sedih serta keluhan pasien yang merasa
tidak berguna atau menyusahkan orang lain (Reeder, 2013).
Data khusus
1. Riwayat Obstetri dan Ginekologi
Untuk mengetahui riwayat obstetri pada pasien dengan kanker serviks yang perlu
diketahui adalah:
1) Keluhan haid
Dikaji tentang riwayat menarche dan haid terakhir, sebab kanker serviks tidak
pernah ditemukan sebelum menarche dan mengalami atropi pada masa menopose.
Siklus menstruasi yang tidak teratur atau terjadi pendarahan diantara siklus haid
adalah salah satu tanda gejala kanker serviks.
2) Riwayat kehamilan dan persalinan
Jumlah kehamilan dan anak yang hidup karna kanker serviks terbanyak pada
wanita yang sering partus, semakin sering partus semakin besar resiko
mendapatkan karsinoma serviks (Aspiani, 2017).
2. Aktivitas dan Istirahat
Gejala:
1) Kelemahan atau keletihan akibat anemia.
2) Perubahan pada pola istirahat dan kebiasaan tidur pada malam hari.
3) Adanya faktor-faktor yang mempengaruhi tidur seperti nyeri, ansietas dan
keringat malam.
4) Pekerjaan atau profesi dengan pemajanan karsinogen lingkungan dan tingkat
stress yang tinggi (Mitayani, 2009).
3. Integritas ego
15
Gejala: faktor stress, menolak diri atau menunda mencari pengobatan, keyakinan
religious atau spiritual, masalah tentang lesi cacat, pembedahan, menyangkal atau
tidak mempercayai diagnosis dan perasaan putus asa (Mitayani, 2009).
4. Eliminasi
Perubahan pada pola defekasi, perubahan eliminasi, urinalis, misalnya nyeri
(Mitayani, 2009).
5. Makan dan minum
Kebiasaan diet yang buruk, misalnya rendah serat, tinggi lemak, adiktif, bahan
pengawet (Mitayani, 2009).
6. Neurosensori
Gejala: pusing, sinkope (Mitayani, 2009).
7. Nyeri dan kenyamanan
Gejala: adanya nyeri dengan derajat bervariasi, misalnya ketidaknyamanan ringan
sampai nyeri hebat sesuai dengan proses penyakit (Mitayani, 2009).
8. Keamanan
Gejala: pemajanan zat kimia toksik, karsinogen.
Tanda: demam, ruam kulit, ulserasi. (Mitayani, 2009).
9. Seksualitas
Perubahan pola seksual, keputihan (jumlah, karakteristik, bau), perdarahan
sehabis senggama (Mitayani, 2009).
10. Integritas sosial
Ketidaknyamanan dalam bersosialisasi, perasaan malu dengan lingkungan,
perasaan acuh (Mitayani, 2009).
11. Pemeriksaan penunjang
Sitologi dengan cara pemeriksaan pap smear, koloskopi, servikografi,
pemeriksaan visual langsung, gineskopi (Padila, 2015). Selain itu bisa juga
dilakukan pemeriksaan hematologi karna biasanya pada pasien kanker serviks
post kemoterapi mengalami anemia karna penurunan hemaglobin. Nilai
normalnya hemoglobin wanita 12-16 gr/dl (Brunner, 2013).
16
12. Pemeriksaan fisik
1) Kepala, biasanya pada pasien kanker serviks post kemoterapi mengalami
rambut rontok dan mudah tercabut
2) Wajah, konjungtiva anemis akibat perdarahan.
3) Leher, adanya pembesaran kelenjar getah bening pada stadium lanjut.
4) Abdomen, adanya nyeri abdomen atau nyeri pada punggung bawah akibat
tumor menekan saraf lumbosakralis (Padila, 2015).
5) Ekstermitas, nyeri dan terjadi pembengkakan pada anggota gerak (kaki).
6) Genitalia, biasanya pada pasien kanker serviks mengalami sekret berlebihan,
keputihan, peradangan, pendarahan dan lesi (Brunner, 2013). Pada pasien kanker
serviks post kemoterapi biasanya mengalami perdarahan pervaginam.
2) Diagnosa Keperawatan
Analisa Data
↓
DO: -
Massa proliferasi
Nekrosis jaringan
2 DS: Ca serviks Nyeri kronis
17
DO: Menginfiltrasi jar. Sekitar
Perubahan penampilan
DO:
↓
- Menyangkal permasalahan
Harga diri rendah
- Membesar-besarkan
permasalahan
DO: - ↓
Pembedahan
3 DS: Ca serviks Ansietas
18
DO: Tingkat kesembuhan
- Bingung
- TTV abnormal
4 DS: Ca serviks Ketidakseimbangan
nutrisi kurang dari
- Klien mengatakan mual dan ↓ kebutuhan tubuh
ingin muntah
Kemoterapi
- Tidak nafsu makan
↓
DO:
Mual, muntah
- BB turun
- Tampak kurus
Diagnosa Keperawatan
Pre-medikasi
2. Nyeri kronis berhubungan dengan penekanan saraf, kondisi muskuloskeletal kronis, kerusakan
sistem saraf
Pasca-medikasi
1. Gangguan konsep diri berhubungan dengan perubahan dalam gaya hidup dan penampilan
akibat efek samping kemoterapi
19
3. Ansietas berhubungan dengan ancaman kematian
4. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan mual dan muntah akibat
efek samping kemoradiasi.
3) Intervensi Keperawatan
Pre-medikasi
20
1. Kolaborasi dengan spesialis
seksologi, jika perlu
Terapeutik
Edukasi
21
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian
analgetik, jika perlu
Pasca-medikasi
Edukasi
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
imunisasi, jika perlu
23
Perilaku gelisah ansietas
ditingkatkan
Terapeutik
dari 2 ke 4
Perilaku tegang Ciptakan suasana terapeutik
ditingkatkan untuk menumbuhkan
dari 2 ke 4 kepercayaan
TTV Temani pasien untuk
ditingkatkan mengurangi kecemasan jika
dari 2 ke 4 memungkinkan
Pahami situasi yang
membuat ansietas
Dengarkan denfan penuh
perhatian
Gunakan pendekatan yang
tenang dan meyakinkan
Edukasi
24
ditingkatkan Monitor asupan makanan
dari 2 ke 3 Monitor BB
Nyeri abdomen
di tingkatkan Terapeutik
dari 3 ke 2
Lakukan oral hygiene
sebelum makan, jika perlu
Fasilitasi menentukan
pedoman diet (mis.
Piramida makanan)
Sajikan makanan secara
menarik dan suhu yang
sesuai
Berikan makan tinggi serat
untuk mencegah konstipasi
Berikan makanan tinggi
kalori dan tinggi protein
Berikan suplemen makanan,
jika perlu
Edukasi
Kolaborasi
4) Implementasi Keperawatan
Setelah rencana keperawatan tersusun, selanjutnya dilakukan tindakan keperawatan yang nyata
untuk mencapai hasil yang diharapkan berupa berkurangnya atau hilangnya masalah pada klien.
5) Evaluasi Keperawatan
25
Evaluasi berdasarkan pada kategori masalah keperawatan disesuaikan dengan kondisi pasien.
Evaluasi mencangkup dua elemen yakni evaluasi proses dan evaluasi hasil. Untuk dapat melihat
keberhasilan setiap diagnosa keperawatan ukur sesuai dengan kriteria hasil.
26
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kanker serviks merupakan keganasan yang berasal dari serviks dan merupakan salah satu
penyebab kematian pada wanita. Kanker serviks hingga saat ini masih merupakan masalah
kesehatan yang terjadi dengan angka kejadian dan kematian yang semakin tinggi di Indonesia.
Keterlambatan diagnosis pada stadium lanjut dan keadaan umum yang lemah, serta lemahnya
status sosial ekonomi yang terjadi pada sebagian besar pengidap kanker serviks mempengaruhi
prognosis dari penderita kanker serviks.
Terapi komplementer yang dapat digunakan pada pasien dengan kanker serviks yaitu
hipnoterapi dan Progressive Muscle Relaxation (PMR). Berdasarkan analisis jurnal PMR
menjadi salah satu terapi yang paling efektif dalam perawatan pasien dengan kanker serviks,
terapi ini merupakan terapi dengan teknik relaksasi yang menggunakan serangkaian gerakan
tubuh yang bertujuan untuk melemaskan dan memberi efek nyaman pada seluruh tubuh. Selain
terapi, pasien dengan kanker serviks juga harus mendapat asuhan keperawatan secara maksimal
agar kualitas hidupnya menjadi lebih baik dan meningkat.
3.2 Saran
Sebagai seorang perawat harus mempunyai pengetahuan yang luas dan skill yang
memumpuni untuk dapat melakukan perawatan pada pasien dengan gangguan keganasan pada
sistem reproduksi, salah satunya kanker serviks. Oleh karena itu perawat maupun mahasiswa
keperawatan diwajibkan untuk memperluas dan melatih keterampilannya dalam merawat klien
dengan kanker serviks melalui berbagai sumber ilmu dan evidence based practice dari penelitian-
penelitian yang ada dan terbaru.
27
DAFTAR PUSTAKA
Halim, A. R., & Khayati, N. (2020). Pengaruh Hipnoterapi Lima Jari Terhadap Penurunan Skala
Nyeri Pada Pasien Kanker Serviks. Ners Muda, 1(3), 159-164.
Hasjmy, Mulya. Panduan Asuhan keperawatan Paliatif. Dektorat Jenderal Bina Pelayanan Medik
Departemen Kesehatan RI. Jakarta.
Jum Natosba, Eka Nadya Rahmania, Siti Army Lestari STUDI DESKRIPTIF: PENGARUH
PROGRESSIVE MUSCLE RELAXATION DAN HYPNOTHERAPY TERHADAP NYERI
DAN KECEMASAN PASIEN KANKER SERVIKS
Rahmania, E. N., Natosba, J., & Adhisty, K. (2020). Pengaruh Progressive Muscle Relaxation
sebagai Penerapan Palliatif Care terhadap Nyeri dan Kecemasan Pasien Kanker Serviks. BIMIKI
(Berkala Ilmiah Mahasiswa Ilmu Keperawatan Indonesia), 8(1), 25-32.
28