Anda di halaman 1dari 12

PENERAPAN MOBILISASI DINI UNTUK MENGATASI NYERI PADA

PASIEN POST OPERASI APPENDIKTOMI DI RUANG X RUMAH


SAKIT UMUM BANDA ACEH

KARYA TULIS ILMIAH(STUDI KASUS)

Disusun Sebagai Salah Satu syarat Untuk


Memperoleh Gelar Ahli Madya Keperawatan

Oleh:

FARINA JASMI
NIM 13404316049

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


AKPER KESDAM ISKANDAR MUDA BANDA ACEH
BANDA ACEH
2018

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas


rahmat dan karunia-Nya penulis telah menyelesaikan sebuah Karya Tulis
Ilmiah ini dengan judul “Penerapan Mobilisasi Dini Untuk Mengatasi
Pada Pasien Appendiktomi Di Rumah Sakit Umum dr. Zainoel Abidin
Banda Aceh Tahun 2018”
Shalawat dan salam tak lupa penulis hantarkan keharibaan
junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW,yang telah membawa kita
dari alam kebodohan ke alam yang berilmu pengetahuan.
Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan tujuan untuk memenuhi
syarat sebagai tugas akhir dalam menyelesaikan pendidikan Akademi
Keperawatan Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh.
Penulis banyak menemukan hambatan dan kesulitan, tetapi berkat
adanya bimbingan, pengarahan dan bantuan dari semua pihak, Karya
Tulis Ilmiah ini dapat diselesaikan. Untuk itu penulis ingin menyampaikan
ucapan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya kepada ibu Ns.
Wiwin Haryati, M. Kep selaku pembimbing yang telah memberi arahan
dan saran serta bimbingan selama penyusunan Karya Tulis Ilmiah. Selain
itu penulis juga turut menyampaikan ucapan terima kasih kepada
1. Ibu Ns. Wiwin Haryati, M. Kep, selaku Direktur Akademi keperawatan

Kesdam Iskandar Muda Banda Aceh.

2. Bapak Dr. dr. selaku Direktur Badan Layanan Umum Daerah Rumah

Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh yang memberikan

tempat dan waktu untuk penulis melakukan asuhan keperawatan.

3. Wadir I, Wadir II, Wadir III Akademi keperawatan Kesdam Iskandar

Muda Banda Aceh yang telah memberikan ilmu dan bimbingan selama

penulis mengikuti pendidikan.

2
4. Penguji I dan penguji II yang telah memberikan masukan dan saran

demi kesempurnaan KTI penulis.

5. Dosen dan seluruh staf pendidikan Akademi Keperawatan Kesdam

Iskandar Muda Banda Aceh yang telah memberi ilmu dan bimbingan

selama penulis mengikuti pendidikan.

6. Ayahanda dan Ibunda yang telah memberikan pengorbanan baik

material maupun spiritual pada penulis sehingga dapat menyelesaikan

pendidikan Akper.

7. Kepada rekan seperjuangan yang telah banyak memberi dorongan

kepada penulis selama penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini

masih jauh dari titik kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan kritik

dan saran untuk perbaikan Karya Tulis Ilmiah ini.

Akhir kata penulis memanjatkan doa semoga Allah S.W.T. selalu


melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua, amin ya rabbal’alamiin

Banda Aceh, 20 September 2018

Penulis
pt

DAFTAR ISI

3
LEMBAR JUDUL.....................................................................................i
LEMBAR BEBAS PLAGIASI/KEASLIAN..............................................ii
PERNYATAAN PERSETUJUAN.............................................................iii
LEMBAR PENGESAHAN.......................................................................iv
MOTTO....................................................................................................v
KATA PENGANTAR................................................................................vi
ABSTRAK................................................................................................viii
DAFTAR ISI.............................................................................................ix
DAFTAR TABEL......................................................................................xi
DAFTAR SKEMA.....................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................4
C. Tujuan Penulisan......................................................................4
D. Manfaat Penulisan....................................................................4
1. Masyarakat...........................................................................4
2. Bagi Penembangan Ilmu dan Teknologi Keperawatan........5
3. Penulis..................................................................................5
4. Institusi Akper Kesdam IM Banda Aceh...............................5

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN


A. Konsep Penyakit......................................................................6
a. Pengertian...............................................................6
b. Etologi.....................................................................7
c. Patofisiologi ............................................................8
d. Manifetasi klinis.......................................................10
e. Komplikasi...............................................................12
f. Pemeriksaan penunjang.........................................13
g. Penatalaksanaan.....................................................15
B.Asuhan Keperawatan.....................................................18
a. Pengkajian Keperawatan........................................18
b. Diagnosa Keperawatan...........................................39
c. Perencanaan Keperawatan.....................................30
d. Implementasi Keperawatan.....................................34
e. Evaluasi Keperawatan............................................35

4
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit appendiktomi ini dapat mengenai semua umur baik laki-laki

maupun perempuan,tetapi lebih sering menyerang laki-laki berusia 10-30

tahun(Prima perdana,2015).penyakit appendiksitis merupakan penyebab sakit

perut yang parah di dunia yang berhubungan nyeri setelah operasi

(Khorsand,2015).Angka kejadian appendiksitis pada tahun 2012 di sebagian

wilayah indonesia hingga saat ini masih tinggi.Di Indonesia,jumlah pasien yang

menderita penyakit appendiksitis berjumlah 7%,apendiksitis akut merupakan

salah satu penyebab dari akut abdomen.Insiden appendiksitis di Indonesia

menempati urutan tertinggi di antara kasus kegawat daruratan abdomen lainnya

(Depkes,2012.).

Hasil survey Departemen Ktesehatan Republik Indonesia

pada tahun 2008 Angka kejadian appendiksitis di sebagian

besar wilayah indonesia hingga saat ini masih tinggi. Di

Indonesia, jumlah pasien yang menderita penyakit apendiksitis

berjumlah sekitar 7% dari jumlah penduduk di Indonesia atau

sekitar 179.000 orang. Dari hasil Survey Kesehatan Rumah

Tangga (SKRT) di indonesia, apendisitis akut merupakan salah

5
satu penyebab dari akut abdomen dan beberapa indikasi untuk

dilakukan operasi kegawatdaruratan abdomen. Insidens

apendiksitis di Indonesia menempati urutan tertinggi di antara

kasus kegawatan abdomen lainya (Depkes 2008). Jawa Tengah

tahun 2009 menurut dinas kesehatan jawa tengah, jumlah

kasus appendiksitis dilaporkan sebanyak 5.980 dan 177

diantaranya menyababkan kematian. Jumlah penderita

appendiksitis tertinggi ada di Kota Semarang, yakni 970 orang.

Hal ini mungkin terkait dengan diet serat yang kurang pada

masyarakat modern (Taufik, 2011).

Bila apendiksitis dibiarkan maka akan menyebabkan

komplikiasi yang sangat serius seperti perforasi apendiks yang

dapat berkembang menjadi peritonitis atau abses. Insidens

perforasi adalah 10% sampai 32%. Insiden lebih tinggi adalah

anak kecil dan lansia. Perforasi secara umum terjadi 24 jam

setelah awitan nyeri (Smeltzer, 2001, h. 1099).

6
Pembedahan diindikasikan jika terdiagnosa apendisitis

lakukan apendiktomi secepat mungkin untuk mengurangi

resiko perforasi ( Diane C, 2000, h. 46).

Di Jawa Tengah, tepatnya di RSUD Kraton Kabupaten

Pekalongan berdasarkan data dalam rekam medis tahun 2010

terdapat 51 kasus pasien post operasi apendisitis. Sedangkan

untuk tahun 2011 terdapat 38 kasus pasien post operasi

apendisitis. Dari data tersebut telah terjadi penrunan tetapi

kasus post apendiksitis masih terbilang besar.

Berdasarkan data di atas penulis tertarik untuk membuat

karya tulis ilmiah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Post

Operasi Apendisitis Pada Ny.H Diruang Flamboyan RSUD

Kraton Kabupaten Pekalongan”, sehingga dapat melakukan

asuhan keperawatan pada pasien post operasi apendiksitis

secara baik.

Menurut penelitian Indri, Karim and Elita (2014), nyeri post

operasi apendiktomi apabila tidak ditangani akan berakibat pada

kualitas tidur klien persentase klien dengan kualitas tidur buruk yaitu

7
68,5% sedangkan persentase klien dengan kualitas tidur baik yaitu

31,5%. Perawatan klien apendiktomi salah satunya adalah dengan

dilakukannya mobilisasi(Maryunani, 2014).

Latihan mobilisasi dapat meningkatkan sirkulasi darah yang

akan memicu penurunan nyeri dan bertujuan untuk merangsang

peristaltik, mempercepat proses penyembuhan luka(Maryunani, 2014).

Mobilisasi bila tidak dilakukan akan menyebabkan gangguan fungsi

tubuh, aliran darah tersumbat dan peningkatan intensitas nyeri.

Mobilisasi dini mempunyai peranan penting dalam mengurangi rasa

nyeri dengan cara menghilangkan konsentrasi klien pada lokasi nyeri,

mengurangi aktivitas mediator kimiawi pada proses peradangan yang

meningkatkan respon nyeri serta meminimalkan transmisi saraf nyeri

menuju saraf pusat (Potter and Perry, 2010).

Penelitian yang dilakukan oleh Mitrawati tia, Andoko (2015),

dengan jumlah sampel sebanyak 15 orang klien, delapan orang klien

(53,3%) bergerak, sedangkan tujuh orang klien (46,67%) tidak

bergerak. Lamanya penyembuhan luka tercepat adalah tiga hari dan

terlama adalah delapan hari. Rata-rata lamanya penyembuhan dengan

mobilisasi dini bergerak adalah empat hari sedangkan penyembuhan

luka dengan mobilisasi dini tidak bergerak adalah enam hari.

8
Keberhasilan mobilisasi dini untuk mengurangi tingkat nyeri

yang dirasakan sudah dibuktikan oleh Caecilia and Pristahayuningtyas

(2016) dalam jurnal Pustaka Kesehatan, menyatakan bahwa ada

perbedaan antara tingkat nyeri sebelum dilakukan mobilisasi dini

dengan tingkat nyeri setelah dilakukan mobilisasi dini. Tingkat nyeri

sebelum dilakukan mobilisasi dini yaitu didapat dari nilai rata-rata

skala nyeri yang dialami responden yaitu 7,75 atau termasuk dalam

kategori skala nyeri berat menurut Mac Caffery dan Beebe, namun

setelah dilakukan mobilisasi dini skala nyeri yang didapat dari

responden menjadi berkurang menjadi 5,62 yang termasuk dalam

kategori skala nyeri sedang.

B.Tujuan Penulisan

Tujuan umum

Untuk menerapkan dan mengetahui asuhan keperawatan dengan pemberian

prosedur mobilisasi dini untuk mengatasi nyeri akut pada pasien apendiktomi

Tujuan khusus

a. Mampu melakukan pengkajian pada klien dengan apendiktomi untuk

mengatasi nyeri akut.

9
b. Meampu merumuskan diagnosa diagnosa keperawatan pada klien apendiktomi

untuk mengatasi nyeri akut.

c. Mampu melakukan rencana asuhan keperawatan pemberian prosedur

mobilisasi dini pada klien apendiktomi untuk mengatasi nyeri akut.

d. Mampu melakukan implementasi keperawatan pemberian prosedur mobilisasi

dini pada klien apendiktomi untuk mengatasi nyeri akut.

e. Mampu melakukan evaluasi keperawatan pemberian prosedur mobilisasi dini

pada klien apendiktomi untuk mengatasi nyeri akut.

C.Rumusan Masalah

Bagaimanakah asuhan keperawatan dengan mobilisasi dini dapat

menurunkan intensitas nyeri pada pasien post operasi appendisitis

D.Tujuan Penulisan

Menggambarkan asuhan keperawatan dengan mobilisasi dini untuk

menurunkan intensitas nyeri pasien post operasi appendisitis.

10
A. Manfaat Penulisan
1. Masyarakat
Meningkatkan pengetahuan masyarakat dalam menurunkan

intensitas nyeri pada pasien post operasi melalui mobilisasi dini


2. Bagi pengembangan Ilmu dan Teknologi keperawatan
3. Menambah keluasan Ilmu dan Teknologi terapan bidang

keperawatan dalam menurunkan intensitas nyeri pada pasien

post operasi melalui mobilisasi dini


4. Penulis
Mempereloh pengalaman dalam mengaplikasikan prosedur

mobilisasi dini pada pasien asuhan keperawatan pasien post

operasi apendektomi
5. Institusi Akper Kesdam IM Banda Aceh
Menjadi informasi bagi institusi dalam meningkatkan ilmu

keperawatan medikal bedah dalam metode kasus penelitian

11
12

Anda mungkin juga menyukai