Anda di halaman 1dari 1

Penyebab terjadinya pelanggaran kode etik profesi hukum disebabkan oleh minimnya

kualitas pengetahuan bidang ilmu hukum kemudian kurang mampu menganalisis masalah-
masalah hukum dalam masyarakat kurang bijaksana dan tidak melaksanakan prinsip-prinsip
hukum, terjadinya penyalahgunaan profesi, menjadikan profesi sebagai kegiatan bisnis,
kurangnya kesadaran dan kepedulian. Jenis-jenis sanksi dalam etik terdiri atas sanksi sosial
dan sanksi hukum.
Sanksi perlu dilakukan untuk melindungi masyarakat dari dampak negatif pelanggaran
aturan. Integritas kelompok yang memiliki aturan ini juga perlu dilindungi untuk mencegah
pelanggaran yang dapat merusak martabat profesi.
Sebagai panutan bagi anggota lain dalam kelompok yang sama dan terikat pada aturan yang
sama. Sanksi bagi pelanggar diharapkan untuk mencegah pelanggaran berulang oleh anggota
lain dalam kelompok, serta diingatkan tentang norma atau aturan yang tidak boleh dilanggar.
Dasar Hukum Profesi Hakim saat ini diakomodir dengan Undang-undang Nomor 48 Tahun
2009 tentang Kekuasaan Kehakiman.
Terdapat perbedaan dalam pemberhentian dan pengangkatan Hakim karir, Hakim Agung dan
Hakim Konstitusi Pertama, pola pengangkatan Hakim karir. Pengaturan mengenai kode etik
profesi Hakim, diatur dalam Kode Etik dan Pedoman Perilaku Hakim (KEPPH) sebagaimana
termaktub dalam Peraturan Bersama Mahkamah Agung RI dan Komisi Yudisial RI Nomor
02/PB/MA/IX/2012-02/PB/P/KY/09/2012.
Pengawasan pelaksanaan tugas profesi Hakim terkait dengan independensi dan akuntabilitas
tugas profesi Hakim. Berkenaan dengan pengawasan, ada beberapa hal yang diperinci dalam
penugasan Kode Etik dan Hakim Perilaku (KEPPH) sebagaimana dinyatakan dalam
Peraturan Bersama Mahkamah Agung RI dan Komisi Yudisial RI Nomor
02/PB/MA/IX/2012-02/PB/P/KY/09/2012.

Anda mungkin juga menyukai