Anda di halaman 1dari 90

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR


PANDUAN
PRAKTIK PROFESI NERS
KEPERAWATAN GAWAT DARURAT
DAN KRITIS

Penyusun :

Ns. Andi Lis A.G, S.Kep., M. Kep. & Tim

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI
PENDIDIKAN PROFESI NERS
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga
Panduan Praktik Profesi Ners Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis pada Program
Studi Pendidikan Profesi Ners Poltekkes Kemenkes Kaltim Tahun Ajaran 2022/2023 ini telah
berhasil diterbitkan.

Buku Panduan Praktik Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis ini disusun untuk membantu
preseptee mencapai kompetensi klinik yang telah ditetapkan sehingga diharapkan preseptee
memiliki pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam menerapkan Keperawatan Gawat Darurat
dan Kritis sesuai aspek legal dan etis.

Panduan praktik profesi Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis ini merupakan Panduan standar
sebagai arahan dalam melaksanakan praktik profesi Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis.
Panduan ini berisi informasi tentang keadaan umum, materi, area kompetensi praktik, lampiran
penilaian, dan format pembuatan laporan praktik profesi Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis.

Buku Panduan ini juga diperuntukkan bagi pembimbing dari lahan praktik maupun akademik
sebagai pedoman selama pelaksanaan praktik profesi Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis
dalam upaya mencapai tujuan atau visi program studi yaitu “Menjadi Program Studi
Pendidikan Profesi Ners yang unggul di bidang keperawatan gawat darurat dan berdaya
saing ditingkat Nasional berwawasan global tahun 2024”. Masukan dari berbagai pihak terkait
dalam pencapaian kompetensi dan evaluasi proses pembelajaran sangat kami harapkan sehingga
akan lebih meyempurnakan Panduan ini selanjutnya.

Samarinda, Maret 2023


Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Ners
Poltekkes Kemenkes Kaltim,

Ns. Parellangi, S. Kep., M. Kep., MH.


NIP. 197512152002121004

Program Studi Pendidikan Profesi Ners


Tahap Profesi Ners |iv
DAFTAR ISI

Halaman Sampul Depan ...................................................................................................... i

Halaman Sampul Dalam ...................................................................................................... ii

Visi Misi............................................................................................................................... iii

Kata Pengantar ..................................................................................................................... iv

Daftar Isi .............................................................................................................................. v

Pendahuluan ......................................................................................................................... 1

Deskripsi Mata Kuliah ......................................................................................................... 3

Analisa Karakter Peserta Didik ............................................................................................ 4

Learning Outcome ............................................................................................................... 4

Capaian Pembelajaran Profesi ............................................................................................. 8

Metode Pembelajaran Profesi .............................................................................................. 9

Sumber Pembelajaran Profesi .............................................................................................. 9

Strategi Pembelajaran .......................................................................................................... 10

Jadwal Kegiatan Pembelajaran Profesi ................................................................................ 10

Daftar Kelompok dan Preseptor........................................................................................... 12

Evaluasi ................................................................................................................................ 13

Daftar Rujukan ..................................................................................................................... 14

Tata Tertib Pembelajaran ..................................................................................................... 14

Lampiran .............................................................................................................................. 18

v
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
Jalan Kurnia Makmur No. 64 RT. 24 Kelurahan Harapan Baru Kecamatan
Loa Janan Ilir Samarinda Kalimantan Timur Telp (0541)738153, Faksimile (0541)768523
Laman:http// www.poltekkes-kaltim.ac.id Surat Elektronik: poltekkes_smd2007@yahoo.co.id

A. Pendahuluan
Pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya kesehatan saat ini memberi dampak
positif pada era globalisasi. Pelayanan keperawatan yang diberikan kepada masyarakat
harus memenuhi Standar Mutu Internasional, yang dapat menjamin keamanan dan
kenyamanan pasien beserta keluarganya. Salah satunya adalah muncul berbagai harapan
dari masyarakat akan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan yang lebih baik.
Harapan tersebut salah satunya dapat dicapai dengan peningkatan kualitas tenaga
kesehatan yang lebih professional dibidangnya masing-masing. Salah satu tenaga
kesehatan yang memiliki banyak peran dalam pelayanan kesehatan adalah perawat.
Kualitas seorang perawat dapat dilihat dalam hal pemberian asuhan keperawatan
professional. Kualitas tersebut dapat dicapai mulai dari proses pembentukan preseptee
perawat yang memiliki pengetahuan, keterampilan, & sikap lebih profesional di sarana
pendidikan. Oleh karena itu perawat dituntut untuk tampil secara Profesional saat
memberikan asuhan keperawatan serta mampu menjalin kerjasama dengan berbagai
pihak agar pelayanan yang diberikan dilakukan secara komprehensif dan dapat
memenuhi kebutuhan dasar, meliputi kebutuhan bio, psiko, sosio dan spiritual
masyarakat.
Penyelenggaraan praktik keperawatan didasarkan pada kewenangan yang
diberikan karena keahlian yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan kesehatan
masyarakat, perkembangan ilmu pengetahuan dan tututan globalisasi sebagaimana
tertera dalam Undang-Undang Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009. Praktik Keperawatan
merupakan inti dari berbagai kegiatan dalam penyelenggaraan upaya kesehatan yang
harus terus menerus ditingkatkan mutunya melalui pendidikan, registrasi, sertifikasi dan
pelatihan berkelanjutan serta pemantauan terhadap tenaga keperawatan sesuai dengan
Program Studi Pendidikan Profesi Ners
Tahap Profesi Ners |6
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Kurikulum Pendidikan Profesi Ners dikembangkan berdasarkan tujuan pendidikan
yang berorientasi pada ilmu pengetahuan dan teknologi serta diarahkan pada pemenuhan
kebutuhan masyarakat, pembangunan kesehatan di masa mendatang dengan
memperhatikan tuntutan profesi keperawatan dan mengakomodir 5 (lima) kompetensi
utama ASEAN yang terdiri dari praktik etik dan legal, praktik keperawatan professional,
kepemimpimpinan dan manajemen, pendidikan dan penelitian, serta pengembangan
kualitas dan professional.
Kurikulum Pendidikan Tinggi (KPT) merupakan program untuk menghasilkan
lulusan yang memiliki kualifikasi sesuai dengan level yang sudah disepakati dalam
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI). Perguruan tinggi dalam menyusun
atau mengembangkan kurikulum, wajib mengacu pada KKNI dan Standar Nasional
Pendidikan Tinggi (SNPT).
Profil lulusan Ners berdasarkan jenjang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia
(KKNI) Level 7 yang dikembangkan oleh AIPNI dalam buku kurikulum inti pendidikan
Ners 2015 adalah sebagai pemberi asuhan keperawatan (Care Provider), berinteraksi
dan transaksi dengan pasien, keluarga dan tim kesehatan (Communnicator), memberikan
pendidikan dan promosi kesehatan bagi pasien, keluarga dan masyarakat (Educator and
Health Promotor), melakukan praktik manajemen ruangan pada tatanan rumah sakit dan
masyarakat dan sebagai peneliti (researcher).
Praktik profesi keperawatan gawat darurat dan kritis merupakan program yang
menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian
kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan, memberikan
pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan
legal dan etik serta menggunakan salah satu referensi dari hasil penelitian yang berkaitan
dengan keperawatan gawat darurat.
Praktik profesi keperawatan gawat darurat dan kritis mencakup asuhan

7
keperawatan dalam konteks keluarga pada klien dengan berbagai tingkat usia yang
mengalami masalah pemenuhan kebutuhan dasarnya akibat gangguan salah satu sistem
(organ) ataupun beberapa sistem (organ) tubuhnya dalam keadaan gawat darurat dan
kritis.
Kompetensi yang ingin dicapai mencakup bidang keperawatan gawat daruat dan
kritis dari pengkajian sampai dengan evaluasi. Preseptee diharapkan dapat memberikan
pelayanan dalam memenuhi keperawatan gadar dan kritis pada pasien secara nyata yang
meliputi: Manajemen pada kasus kegawatdaruratan berbagai sistem, Pengkajian
kegawatan, kedaruratan dan kegawat daruratan, Pengkajian primer dan sekunder, triase,
Mekanisme trauma, Pembidaian, Pembebasan jalan nafas dan control servikal, Needle
decompression dan occlusive dressing, serta BCLS.
1. Nama Mata Kuliah : Praktek Klinik Keperawatan Gadar dan Kritis
Semester : Genap
Jumlah Beban Studi : 4 SKS
Pra Syarat : Telah melalui Tahap akademik dan matrikulasi
Waktu Pelaksanaan : Menyesuaikan dengan Kalender Akademik
PJ Mata Kuliah : Ns. Andi Lis A.G., S.Kep.,M.Kep.

2. Preseptor Akademik:
1) Ns. Wiyadi, S.Kep., M.Sc
2) Ns. Frana Andrianur, S. Kep., M. Kep.
3) Ns. Rivan Firdaus, SST.,M.Kes.
4) Ns. Hesti Prawita Widiastuti, SST.,M.Kes.
5) Ns. Arsyawina, SST.,M.Kes.
6) Ns. Arifin Hidayat,SST.,M.Kes

8
B. Deskripsi Mata Kuliah
Praktik profesi keperawatan gawat darurat dan kritis merupakan program yang
menghantarkan mahasiswa dalam adaptasi profesi untuk menerima pendelegasian
kewenangan secara bertahap dalam melakukan asuhan keperawatan, memberikan
pendidikan kesehatan, menjalankan fungsi advokasi pada klien, membuat keputusan
legal dan etik serta menggunakan salah satu referensi dari hasil penelitian yang berkaitan
dengan keperawatan gawat darurat.
Praktik profesi keperawatan gawat darurat dan kritis mencakup asuhan
keperawatan dalam konteks keluarga pada klien dengan berbagai tingkat usia yang
mengalami masalah pemenuhan kebutuhan dasarnya akibat gangguan salah satu sistem
(organ) ataupun beberapa sistem (organ) tubuhnya dalam keadaan gawat darurat dan
kritis.

C. Analisa karakter peserta didik


1. Peserta
Peserta program profesi ners adalah mahasiswa yang telah menyelesaikan Akademik
dan matrikulasi program Sarjana Terapan Keperawatan dan lulus uji klinik pra
profesi serta telah menyelesaikan proses administrasi akademik sesuai ketentuan
yang berlaku.
2. Waktu Pelaksanaan
a. Stase program profesi dibuka bila telah memenuhi syarat yaitu lulus uji klinik pra
profesi dan memenuhi kuota minimal 20 mahasiswa yang mendaftar pada
administrasi akademik
b. Jumlah setiap kelompok maksimal 10 orang
c. Praktik profesi ners berlangsung selama 2 semester (satu tahun)
d. Waktu jam praktik adalah 7 jam per shift untuk dinas pagi, sore dan malam
termasuk waktu untuk istirahat, pre conference dan post conference
9
e. Pre conference dan post conference atau tutorial berlangsung selama 1-2 jam
f. Mahasiswa diwajibkan membawa nursing kit
g. Praktik profesi dilaksanakan 6 hari dalam seminggu.

D. Learning Outcome (Capaian Pembelajaran Mata Kuliah)


1. Standar Capaian Pembelajaran
1) Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas berdasarkan
agama, moral, dan etika (CP. S. 02),
2) Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik (CP. S. 03),
3) Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap
masyarakat dan lingkungan (CP. S. 07),
4) Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang keahliannya
secara mandiri (CP. S. 10),
5) Mampu bertanggung gugat terhadap praktik profesional meliputi kemampuan
menerima tanggung gugat terhadap keputusan dan tindakan profesional sesuai
dengan lingkup praktik di bawah tanggungjawabnya, dan hukum/peraturan
perundangan (CP. S. 11),
6) Mampu melaksanakan praktik keperawatan dengan prinsip etis dan peka budaya
sesuai dengan Kode Etik Perawat Indonesia (CP. S. 12),
7) Memiliki sikap menghormati hak privasi, nilai budaya yang dianut dan martabat
klien, menghormati hak klien untuk memilih dan menentukan sendiri asuhan
keperawatan dan kesehatan yang diberikan, serta bertanggung jawab atas
kerahasiaan dan keamanan informasi tertulis, verbal dan elektronik yang
diperoleh dalam kapasitas sesuai dengan lingkup tanggungjawabnya (CP. S. 13)
8) Menguasai konsep dan teknik penegakkan diagnosis asuhan keperawatan (CP. P.
05),
9) Menguasai konsep teoretis komunikasi terapeutik (CP. P. 06),
10
10) Menguasai konsep, prinsip, dan teknik penyuluhan kesehatan sebagai bagian dari
upaya pencegahan penularan penyakit pada level primer, sekunder dan tertier
(CP. P. 07),
11) Menguasai prinsip dan prosedur bantuan hidup lanjut (advance life support) dan
penanganan trauma (basic trauma cardiac life support/BTCLS) pada kondisi
kegawatdaruratan dan bencana (CP. P. 08),
12) Menguasai prinsip-prinsip K3 dan Pencegahan Pengendalian Infeksi, hak dan
perlindungan kerja ners, keselamatan pasien dan perawatan berpusat atau
berfokus pada pasien (CP. P. 11),
13) Menguasai konsep teknologi keperawatan berdasarkan pembuktian ilmiah
(Evidence based practice) (CP. P. 14),
14) Bekerja di bidang keahlian pokok untuk jenis pekerjaan yang spesifik, dan
memiliki kompetensi kerja yang minimal setara dengan standar kompetensi kerja
profesinya (CP. KU. 01),
15) Membuat keputusan yang independen dalam menjalankan pekerjaan profesinya
berdasarkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan kreatif (CP. KU. 02),
16) Menyusun laporan atau kertas kerja atau menghasilkan karya desain di bidang
keahliannya berdasarkan kaidah rancangan dan prosedur baku, serta kode etik
profesinya, yang dapat diakses oleh masyarakat akademik (CP. KU. 03),
17) Mengomunikasikan pemikiran/ argumen atau karya inovasi yang bermanfaat
bagi pengembangan profesi, dan kewirausahaan, yang dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah dan etika profesi, kepada masyarakat
terutama masyarakat profesinya (CP. KU. 04),
18) Bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang profesinya sesuai dengan kode etik
profesinya (CP. KU. 06),

11
19) Melakukan evaluasi secara kritis terhadap hasil kerja dan keputusan yang dibuat
dalam melaksanakan pekerjaannya oleh dirinya sendiri dan oleh sejawat (CP.
KU. 07),
20) Mengembangkan dan memelihara jaringan kerja dengan masyarakat profesi dan
kliennya (CP. KU. 10),
21) Mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan
kembali data dan informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja
profesinya (CP. KU. 11),
22) Meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri (CP. KU. 12),
23) Mampu memberikan asuhan keperawatan yang lengkap dan berkesinambungan
yang menjamin keselamatan klien (patient safety) sesuai standar asuhan
keperawatan dan berdasarkan perencanaan keperawatan yang telah atau belum
tersedia (CP. KK. 01),
24) Mampu memberikan asuhan keperawatan pada area spesialisasi (keperawatan
medikal bedah, keperawatan anak, keperawatan maternitas, keperawatan jiwa,
atau keperawatan komunitas (termasuk keperawatan keluarga dan keperawatan
gerontik) sesuai dengan delegasi dari Ners spesialis (CP. KK. 02),
25) Mampu melaksanakan prosedur penanganan trauma dasar dan jantung (basic
trauma and cardiac life support/BTCLS) pada situasi gawat darurat/bencana
sesuai standar dan kewenangannya (CP. KK. 03),
26) Mampu memberikan (administering) obat oral, topical, nasal, parenteral, dan
supositoria sesuai standar pemberian obat dan kewenangan yang didelegasikan
(CP. KK. 04),
27) Mampu menegakkan diagnosis keperawatan dengan kedalaman dan keluasan
terbatas berdasarkan analisis data, informasi, dan hasil kajian (CP. KK. 05),
28) Menetapkan prioritas asuhan keperawatan (CP. KK. 06),

12
29) Mampu menyusun dan mengimplementasikan perencanaan asuhan
keperawatansesuai standar asuhan keperawatan dan kode etik perawat, yang peka
budaya, menghargai keragaman etnik, agama dan faktor lain dalam merespon
kebutuhan klien (individu, keluarga dan masyarakat) secara regional, nasional
dan global (CP. KK. 07),
30) Mampu melakukan tindakan asuhan keperawatan atas perubahan kondisi klien
yang tidak diharapkan secara cepatdan tepat dan melaporkan kondisi dan
tindakan asuhan kepada penanggung jawab perawatan (CP. KK. 08),
31) Mampu melakukan evaluasi dan revisi rencana asuhan keperawatan secara
reguler dengan/atau tanpa tim kesehatan lain (CP. KK. 09),
32) Mampu melakukan komunikasi terapeutik dengan klien dan memberikan
informasi yang akurat kepada klien dan/ atau keluarga/ pendamping/ penasehat
untuk mendapatkan persetujuan keperawatan yang menjadi tanggung jawabnya
(CP. KK. 10),
33) Mampu melakukan studi kasus secara teratur dengan cara refleksi, telaah kritis,
dan evaluasi serta peer review tentang praktik keperawatan yang
dilaksanakannya (CP. KK. 11),
34) Mampu melakukan Asuhan Keperawatan menggunakan pendekatan tekonolgi
keperawatan berdasarkan pembuktian ilmiah (evidence based practice) pada
kasus-kasus tertentu (Perioperatif, Keperawatan Kritis dan kasus dengan
tindakan Haemodialisa) (CP. KK. 17),
35) Mampu melaksanakan prosedur Pencegahan dan pengendalian Infeksi (PPI) (CP.
KK. 18).
2. Target Capaian Pembelajaran
Setelah mengikuti program ini preseptee diharapkan mampu melakukan asuhan
keperawatan dalam memenuhi kebutuhan dasar secara profesional sesuai dengan
standar, etika, dan legal profesi keperawatan :

13
1) Melakukan komunikasi yang efektif dalam pemberian asuhan keperawatan pada
klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat.
2) Menggunakan keterampilan interpersonal yang efektif dalam kerja tim.
3) Menggunakan teknologi dan informasi kesehatan secara efektif dan
bertanggung jawab.
4) Menggunakan proses keperawatan dalam menyelesaikan masalah klien pada
berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat akibat gangguan: -
Termoregulasi : trauma kapitis. - Oksigenasi : Infark Miokard, Gagal nafas,
trauma thoraks - Pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit : DM dengan
ketoasidosis , krisis tiroid. - Keamanan fisik : keracunan, sengatan binatang
berbisa.
5) Menggunakan langkah-langkah pengambilan keputusan etis dan legal pada klien
dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat.
6) Mengkolaborasikan berbagai aspek dalam pemenuhan kebutuhan kesehatan
klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat darurat.
7) Mendemonstrasikan keterampilan teknis keperawatan yang sesuai dengan
dengan standar yang berlaku atau secara kreatif dan inovatif agar pelayanan
yang diberikan efisien dan efektif pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam
keadaan gawat darurat: resusitasi/RJP/BHD.
8) Mengembangkan pola pikir kritis, logis dan etis dalam mengembangkan asuhan
keperawatan pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam keadaan gawat
darurat (Triage).
9) Menjalankan fungsi advokasi pada klien dengan berbagai tingkat usia dalam
keadaan gawat darurat untuk mempertahankan hak klien agar dapat mengambil
keputusan untuk dirinya.

14
10) Mempertahankan lingkungan yang aman secara konsisten melalui penggunaan
strategi manajemen kualitas dan manajemen risiko pada klien dengan berbagai
tingkat usia dalam keadaan gawat darurat.
11) Melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai dengan kebijakan yang berlaku dalam
bidang kesehatan.
12) Memberikan dukungan kepada tim asuhan dengan mempertahankan
akontabilitas asuhan keperawatan yang diberikan.
13) Mewujudkan lingkungan bekerja yang kondusif.
14) Mengembangkan potensi diri untuk meningkatkan kemampuan professional.
15) Berkontribusi dalam mengembangkan profesi keperawatan.
16) Menggunakan hasil penelitian untuk diterapkan dalam pemberian asuhan
keperawatan.

Daftar kasus dan tingkat pencapaian :


Tingkat
No. Kasus
Pencapaian
1. Asuhan Keperawatan pasien Syok,
2 Asuhan Keperawatan pasien trauma dada,
3 Asuhan Keperawatan pasien Gagal nafas,
4 Asuhan Keperawatan pasien infark miokardium, CHF, SKA, Angina
Pektoris, Aritmia, Penyakit Katup Jantung
5 Asuhan Keperawatan pasien trauma kepala,
6 Asuhan Keperawatan pasien trauma abdomen,
7 Asuhan Keperawatan pasien trauma muskuloskeletal,
8 Asuhan Keperawatan pasien kegawatan obstetri,
9 Asuhan Keperawatan pasien overdosis dan keracunan,
10 Asuhan Keperawatan pasien DM dengan ketoasidosis/ kegawatan
hiperglikemia,
11 Asuhan Keperawatan pasien DM dengan hipoglikemia,
12 Asuhan Keperawatan pasien krisis tiroid,
13 Asuhan Keperawatan pasien sengatan binatang berbisa.

15
Daftar kasus Ruang NICU dan PICU
RUANG NICU RUANG PICU
BATASAN UMUR: BATASAN UMUR:
BBL S.D 28 HARI 29 HARI S.D 18 TAHUN
1. Asfeksia  Gagal napas: contoh: asma berat,
2. Meconium Aspiration Syndrome tersedak benda asing, pneumonia, dan
(MAS) sindrom gagal napas akut (ARDS),
3. Respiratory distress syndrome Covid
(RDS)  Infeksi:meningitis bakteri dan sepsis.
4. Bronchopulmonary Dysplasia  Dengue Shock Syndrome (DSS)
5. Hernia Diafragmatika  Cedera kepala berat
6. Gagal napas pada BBL dengan  Gangguan elektrolit, gangguan
Covid keseimbangan asam basa
7. Kelainan jantung kongenital:TOF, darah (alkalosis dan asidosis),
PDA, VSD, ASD serta ketoasidosis diabetik (Diabetes
8. Sepsis Neonatorum Juvenile).
9. Tetanus Neonatorum  Keracunan obat-obatan atau zat kimia
10. Kern Ikterik lain, misalnya minyak tanah.
11. Gastroschizis
 Kerusakan organ berat, seperti gagal
12. Necrotizing enterocolitis (NEC)
ginjal dan gagal hati, atau kelainan
13. Perdarahan Intrakranial pada
jantung yang parah
Neonatus
 Kelainan jantung kongenital: TOF,
VSD, ASD,PDA

Daftar Keterampilan Klinik dan tingkat pencapaian :


Tingkat
Keterampilan Klinis
Pencapaian
1. Perawatan pasien dengan menggunakan ventilator mekanik,
2. Melakukan triage,
3. Pengkajian kegawat daruratan,
4. Pembidaian,
5. Pembebasan jalan nafas,
6. Control servikal,
7. Needle decompression,
8. Occlusive dressing,
9. BCLS,
10. Melakukan literature review tentang keterampilan kasus keperawatan gawat darurat
dan kritis,
11. Membuat algoritma penanganan kasus keperawatan gawat darurat dan kritis.

E. Metode pembelajaran profesi


1. Pre dan post conference
2. Demonstrasi Tutorial individual yang diberikan preceptor.
3. Diskusi kasus.
16
4. Case report dan hand over pasien.
5. Pendelegasian kewenangan bertahap.
6. Seminar kecil tentang klien atau ilmu dan teknologi kesehatan/keperawatan
terkini.
7. Belajar berinovasi dalam pengelolaan asuhan.
8. Bed side teaching.

F. Sumber pembelajaran profesi


Sumber pembelajaran pada mahasiswa profesi ners didapatkan dari preseptor baik dari
preseptor di lahan praktik maupun dari preseptor akademik, dapat juga dari status
kesehatan dan keperawatan di klinik, text book, pasien, staf dari Rumah sakit atau lahan
praktik.

G. Strategi pembelajaran
Sumber
No Metode pembelajaran Media Instruksional
pembelajaran
1. Penugasan klinik (setiap peserta Pembimbing klinik Klien
didik/mahasiswa diberi kasus klien
yang dirawat di ruang penyakit dalam
bedah, onkologi dan neurologi, dll
2. Penugasan lap pendahuluan/kasus Text book, status kes Format renpra dan
(laporan pendahuluan, laporan kasus : dan kep. Di klinik SOAP
pengkajian, diagnosa kep, renpra dan dikembangkan oleh
evaluasi) bagian KMB
3. Konferensi (pre/post konferensi) Pembimbing klinik, Lap pendahuluan,
teman satu text book klien, kasus
kelompok Kelolaan
4. Observasi (tiap peserta didik/mhs Pembimbing klinik. Klien dan ruang
memiliki kesempatan untuk Staf RS, kondisi perawatan
mengobservasi kegiatan klinik dan fisik klinik dan
anggota tim kes di klinik dan situasi aktifitas di klinik
klinik)

17
5. Demonstrasi ( pembimbing Pembimbing klinik Klien & media
dimungkinkan melakukan demonstrasi yang dibutuhkan
suatu prosedur tindakan pada peserta untuk setiap
didik/mahasiswa prosedur yg
akan didemontrasikan
6. Bed side teaching (pembimbing klinik Pembimbing klinik Klien & kebutuhan
berdiskusi dengan peserta didik yg sesuai dgn
disamping klien) kegiatan
Bed side teaching
7. Belajar mandiri (kegiatan belajar di Staf Rumah Sakit Klien, text book
klinik saat pembimbing tidak berada di
tempat)

H. Strategi Bimbingan
1. Bimbingan praktik diberikan oleh preseptor klinik dari setiap ruangan dan tim
preseptor dari instutusi pendidikan.
2. Pada hari pertama preseptee diorientasikan di ruangan dan diberikan penjelasan
tentang rutinitas kegiatan yang ada di ruangan.
3. Setiap hari dilakukan pre conference sebelum melakukan kegiatan keperawatan
untuk mengidentifikasi capaian pembelajaran yang akan dicapai dan post conference
dilakukan menjelang kegiatan selesai untuk mengevaluasi kegiatan-kegiatan atau
capaian pembelajaran yang belum dan telah dicapai.
4. Preseptor klinik mengorganisir praktik preseptee sesuai dengan kebutuhan ruangan
atau klien.
5. Preseptor klinik memberikan bimbingan praktik tindakan keperawatan di ruangan
masing-masing melalui bed side teaching secara berkelompok pada hari pertama atau
hari kedua.
6. Preseptor klinik/akademik sewaktu-waktu akan melakukan Supervisi Tindakan dan
laporan Dokumen Capaian Pembelajaran (DCP) untuk mengontrol pencapaian
target setiap preseptee dan memberikan penilaian sesuai format yang telah
disediakan.
18
7. Daftar kegiatan dan penugasan selama praktik dalam 4 (tiga) minggu meliputi
: (Format Laporan Tugas terlampir)
a. Membuat Rencana Kegiatan Mingguan (RKM) : per minggu 1 Laporan RKM.
b. Membuat Rencana Kegiatan Harian (RKH) : per hari 1 Laporan RKH.
c. Membuat Laporan Resume Pasien : per hari 1 Resume Pasien.
d. Mengikuti Pre dan Post Conference : per hari 1 Penilaian Pre dan Post
Conference.
e. Mengikuti Bed Side Teaching (BST) : per minggu 1 Penilaian BST.
f. Mengikuti Supervisi Tindakan Keperawatan : per minggu 1 Penilaian Supervisi.
g. Menyerahkan Format Penilaian Sikap/ Perilaku : per minggu 1 Penilaian Sikap/
Perilaku.
h. Mengikuti Responsi Supervisi Tindakan Keperawatan dengan preseptor yang
telah ditentukan.
i. Mengisi Daftar Skill Training berdasarkan Capaian Pembelajaran Praktik
Keperawatan Gadar dan Kritis
j.Melengkapi Log Book dengan validasi berupa tanda tangan preseptor sebagai bukti
telah melakukan tindakan keperawatan.
k. Menyerahkan Lembar Monitoring Tugas Praktik Keperawatan Gadar dan Kritis
dalam sebuah laporan bersama dengan penugasan lainnya.

Proses Pembelajaran dan Perseptorship

Tahapan & Kegiatan Preseptor Kegiatan Preseptee


Waktu
Pra Interaksi 1. Menginformasikan hal-hal yang terkait 1. Simulasi kegiatan
Sebelum dengan praktik (kegiatan, tata tertib,dll) praktikum klinik
Praktik 2. Menjelaskan buku Panduan 2. Mempelajari buku
3. Memfasilitasi matrikulasi mandiri (bekerja Panduan
sama dengan PJ laboratorium keperawatan) 3. Belajar mandiri di
4. Pr etest keterampilan dasar laboratorium
(matrikulasi mandiri)
19
Tahapan & Kegiatan Preseptor Kegiatan Preseptee
Waktu
4. Mengikuti pr etest
Intruduksi/ 1. Melakukan pendekatan dengan preseptee 1. Segera beradaptasi
Orientasi sehingga preseptee dapat beradaptasi 2. Memperkenalkan diri,
Hari pertama dengan kelompok dan program yang baru orientasi ruangan,
2. Mendamping preseptee untuk personal, dan klien
Praktik
memperkenalkan diri sambil orientasi 3. Membuat dan
3. Membuat kontrak kegiatan (fokus diskusi menyepakati kontrak
tiap hari, rencana pencapaian target, dll) kegiatan
Kerja setiap 1. P re conference: dan Post conference 1. Aktif menjawab
hari pratik melihat persiapan preseptee pertanyaan, ikut operan
(lihat rincian (pemahaman kasus yang akan ruangan, baca laporan
kegiatan dihadapi) ruangan, membuat
perminggu 2. Tutorial klinis oleh preceptor / Bedside daftar aktifitas harian
pada Fase teaching: Prosedur dan proses 2. Mencapai target
kerja) keperawatan tindakan observasi dan
3. Mandiri / diskusi melakukan analisis
4. Supervisi oleh preseptor institusi kesenjangan
5. Case report dan overan dinas 3. Mencapai target
6. Seminar kecil tentang klien atau ilmu melakukan prosedur
dan teknologi kesehatan / keperawatan dengan dibantu/
mandiri dan mendapat
penilaian
4. Ikut serta dalam
kegiatan supervisi
5. Overan dinas/kasus
secara keseluruhan dan
individu
6. Seminar kasus / bedah
kasus secara kelompok
Terminasi 1. Memandu dan mendampingi 1. Terminasi
Hari terakhir preseptee terminasi dengan klien dengan klien
praktik dan ruangan dan ruangan
2. Evaluasi pencapaian target 2. Evaluasi
pencapaian
target

20
I. Jadwal Kegiatan Pembelajaran Profesi
1) Mengadakan kegiatan pre & post conference
2) Mengadakan ronde keperawatan
3) Menandatangani presensi mahasiswa
4) Mengobservasi, membimbing mahasiswa melakukan tindakan keperawatan
5) Mendiskusikan dengan mahasiswa masalah yang dialami oleh pasien dan masalah-
masalah yang ditemukan dalam pemberian asuhan keperawatan
6) Membimbing mahasiswa dalam penyusunan laporan
7) Mengobservasi dan menilai penampilan kinerja klinik
8) Mengoreksi dan memberikan penilaian tentang tugas-tugas mahasiswa (laporan
pendahuluan, resume, askep dan target keterampilan)
9) Melakukan penilaian seminar akhir
10) Melakukan penilaian ujian akhir stage (penentuan jadwal dan penguji diatur oleh
koordinator)

J. Daftar Kelompok dan Preseptor (terlampir)


1. Daftar Kelompok Praktik Stase Gadar Kritis

2.Daftar Preseptor Praktik Stase Gadar Kritis dan Stase Elektif

K. Evaluasi
1. Komponen Evaluasi
NO KEGIATAN PERSENTASE
1 • Logbook : (RKH, RKM dan SPTK) 20 %
• Pre & Post conference
• Capaian kompetensi
2 • Literature Review 20 %
• Direct observasional of procedure skill (DOPS)
3 Video BST (Bed Side Teaching) 15 %
4 Penampilan Klinik (komunikasi, keterampilan dan perilaku 10 %
profesional)
21
5 Diskusi refleksi kasus (Meet The Expert) 15 %
6 Laporan akhir praktek profesi (Aplikasi critical thinking 20
berdasarkan EBP dan Desain Inovatif) :
• Laporan pendahuluan
• Laporan resume keperawatan
• Laporan asuhan keperawatan

2. Ketentuan Evaluasi
1. Ketentuan dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Evaluasi kegiatan preconference dan post conference evaluasi dilakukan pada
saat mahasiswa mengikuti kegiatan preconference dan post conference
bersama preseptor
b. Evaluasi pendokumentasian laporan
1) Laporan pendahuluan dievaluasi pada hari praktik oleh preseptor klinik
2) Preseptor klinik dapat meminta mahasiswa melakukan perbaikan
bila laporan pendahuluan tidak sesuai
3) Resume askep dan laporan pengelolaan asuhan keperawatan pasien
dievaluasi pada akhir minggu daftar dinas
c. Evaluasi literature review (Tugas Individu)
Preseptee membuat literatur review pada minggu pertama dengan ketentuan
sebagai berikut : didukung oleh 2 EBN nasional dan 1 EBN Internasional
selanjutnya dipresentasikan di akhir minggu pertama.
d. Evaluasi penampilan klinik (komunikasi, keterampilan dan perilaku
profesional) Kinerja klinik dinilai setiap minggu di setiap ruangan tempat
mahasiswa praktik.
e. Evaluasi target dilakukan pada akhir praktik oleh koordinator MA

3. Aspek Evaluasi
Aspek
Presentase
Evaluasi
Sikap/Performance (kehadiran, kedisiplinan, tanggung jawab, kejujuran, 10%
kerjasama, kerapian dan kelengkapan berpakaian sesuai aturan).
22
Pengetahuan : LP (WOC) Kasus dan LP (WOC) Keterampilan Kasus 40%
lengkap, kasus kebutuhan dasar, Laporan Capaian Pembelajaran Praktik
(RKM, RKH, SPTK, Resume pasien, penilaian pre dan post conference
serta penilaian supervisi tindakan), Literatur Review
Psikomotor : Bed Side Teaching (BST) dan Supervisi Tindakan. 50%

L. Daftar Rujukan
Emergency Nurses Association. (2013). Sheehy’s Manual of Emergency Nursing:
Principles and Practice. 7th ed. Mosby: Elsevier Inc
Proehl, Jean. A. (2009). Emergency Nursing Procedures E-book. Saunders: Elsevier Inc
Emergency Nursing Association. (2008). Emergency Nursing Core Curriculum (6 Eds).
Saunders: Elsevier Inc.
Tscheschlog, B. A. & Jauch, A. (2014). Emergency nursing made incredibly easy.
Wolter Kluwers.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia: Definisi dan
Tindakan Keperawatan. Dewan Pengurus PPNI: Jakarta.
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. Standar Intervensi Keperawatan Indonesia: Definisi dan
Indikator Diagnostik. Dewan Pengurus PPNI: Jakarta.
M. Tata Tertib Pembelajaran Profesi
1. Ketentuan Seragam dan Atribut
a. Perempuan
1) Seragam baju atas dan celana panjang, serta jilbab (bagi muslimah
berjilbab)
2) Rambut rapi tidak tergerai (menggunakan hair net)
3) Sepatu pantovel tertutup berwarna hitam.
4) Menggunakan atribut sesuai ketentuan institusi dan lahan praktik

23
b. Laki-laki
1) Seragam baju atas dan celana panjang
2) Rambut rapi
3) Sepatu tertutup berwarna hitam
4) Menggunakan atribut sesuai ketentuan institusi dan lahan praktik
2. Ketentuan Umum
a. Presepetee wajib mentaati peraturan yang diberlakukan di institusi pendidikan
dan tatanan klinik yang dipakai sebagai lahan praktik.
b. Presepetee wajib memenuhi presensi kehadiran 100%
c. Presepetee wajib menandatangani daftar hadir dalam buku evaluasi maupun
daftar presensi yang disediakan oleh lahan praktik
d. Presepetee wajib hadir dilahan praktik sesuai dengan jadwal.
e. Presepetee yang bermaksud mengganti jadwal praktik harus melapor danbaru
diperkenankan praktik seijin preseptor klinik.
f. Penggantian waktu dinas harus menggunakan waktu penyelesaian tugas PKK
mahasiswa dan tidak diperkenankan untuk dinas ganda dalam satu hari kerja.
g. Presepetee yang tidak mengikuti praktik harus melaporkan ketidakhadirannya
pada bagian akademik dan preseptor klinik (surat keterangan sakit harus
ditujukandan mendapat pengesahan dari akademik.
h. Presepetee wajib menggantikan waktu praktik yang ditinggalkan dihari
lain(waktu penyelesaian tugas PKK) atas persetujuan preseptor klinik dengan
ketentuan :
• 1 hari Alpa : wajib mengganti dinas selama 3 hari
• 1 hari izin dengan keterangan tertulis : wajib mengganti dinas selama 2 hari
• 1 hari sakit dengan surat keterangan dokter : wajib mengganti dinas selama 1
hari
24
3. Ketentuan Khusus
a. Mahasiswa wajib mengikuti kegiatan praktek belajar klinik (Manajemen dan
Kepemimpinan dalam Keperawatan) adalah 100 %
b. Apabila mahasiswa tidak hadir sesuai jadwal yang telah dibuat, maka mahasiswa
wajib mengganti praktek di lain hari setelah seluruh kegiatan praktek berakhir atas
persetujuan institusi
c. Mahasiswa diwajibkan menggunakan seragam dan atribut lengkap sesuai
ketentuan.
d. Praktek dilakukan pagi hari pada pukul 07.00 s.d 14.30, sore pada pukul 13.30 s.d
21.00 WITA
e. Mahasiswa tidak diperkenankan meninggalkan ruangan, kecuali pada jam istirahat
dan dilakukan secara bergantian dan atas sepengetahuan kepala ruangan atau
Preceptor Klinik.
f. Mahasiswa diwajibkan menjaga etika dan kesopanan
g. ADL dan Laporan diserahkan kepada pembimbing akademik 3 hari setelah praktek
diruangan
h. Keterlambatan pengumpulan laporan nilai dipotong 0,5 % perharinya.

Mengetahui, Samarinda, Maret 2023


Ka. Prodi Profesi Ners PJMK
Keperawatan Gawat Darurat dan Kritis,

Ns. Parellangi, S. Kep., M. Kep., MH.


Ns. Andi Lis A.G.,S.Kep.,M.Kep.
NIP 197512152002121004
NIP 196803291994022001

25
DAFTAR HADIR MAHASISWA

Nama Preceptee : ………………………………………………………………


NIM : ………………………………………………………………
Ruangan : ………………………………………………………………
Lahan Praktik : ………………………………………………………………
Waktu Paraf
No. Hari/Tanggal
Datang Pulang Preceptee Preceptor
Klinik

26
DAFTAR TOPIK DISKUSI

Ruangan : …………………………………………….
Lahan Praktik : …………………………………………….
No. Topik Diskusi Hari/ Tanggal Paraf Preceptor

Ruangan : …………………………………………….
Lahan Praktik : …………………………………………….
No. Topik Diskusi Hari/ Tanggal Paraf Preceptor

Ruangan : …………………………………………….
Lahan Praktik : …………………………………………….
No. Topik Diskusi Hari/ Tanggal Paraf Preceptor

27
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
Jalan Kurnia Makmur No. 64 RT. 24 Kelurahan Harapan Baru Kecamatan
Loa Janan Ilir Samarinda Kalimantan Timur Telp (0541)738153, Faksimile (0541)768523
Laman:http// www.poltekkes-kaltim.ac.id Surat Elektronik: poltekkes_smd2007@yahoo.co.id

RENCANA KEGIATAN MINGGUAN (RKM)


PRODI PROFESI NERS KEPERAWATAN
STASE KEPERAWATAN GAWAT DARURAT & KRITIS
Nama Preceptee : …………………………………………….. Ruangan : ……………………………………………..
NIM : …………………………………………….. Lahan Praktik : ……………………………………………..
Minggu Ke- : ……………………………………………..
Tanggal : ………………….. s/d …………………. 20…

Perencanaan
No. Uraian Kegiatan Keterangan
Hari 1 Hari 2 Hari 3 Hari 4 Hari 5 Hari 6 Hari 7
1. Laporan Pendahuluan dalam
bentuk WOC
2. Askep Kelolaan

3. Resume Kasus

4. Target Capaian Pembelajaran Lihat Lampiran Capaian Pembelajaran,


tuliskan no
yang akan dicapai
5. Meeting report Jika ada capaian pembelajaran
(kompetensi ) yang dicapai tidak bisa
dicapai.

Program Studi Pendidikan Profesi Ners


Tahap Profesi Ners |28
6. Direct observational of procedure
skill (DOPS)
7. Mini Cex
8. Desain Inovatif
9. Literatur Review
10. Panel Expert
11. SOCA
(Ujian Kasus Komperhensif)
Catatan :
1. RKM disampaikan pada awal dinas kepada preceptor Institusi dan Klinik
2. Pengisian RKM disesuaikan dengan instruksi dari uraian kegiatan, eks. ( √ )
3. RKM wajib ditanda tangani oleh preceptor di awal dinas.

Mengetahui,
Preceptor Preceptee

_____________________________ ___________________________

29
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
Jalan Kurnia Makmur No. 64 RT. 24 Kelurahan Harapan Baru Kecamatan
Loa Janan Ilir Samarinda Kalimantan Timur Telp (0541)738153, Faksimile (0541)768523
Laman:http// www.poltekkes-kaltim.ac.id Surat Elektronik: poltekkes_smd2007@yahoo.co.id

KEGIATAN/ AKTIVITAS HARIAN/ LOG BOOK


PRAKTIK PROFESI NERS KEPERAWATAN
….…/ ………….../ 2019
Hari/ Tanggal : ……………………………………
Ruangan : ……………………………………
Lahan Praktik : ………………………………………………………………………

Tanda tangan
No. Waktu Rencana Kegiatan Kegiatan Respon Pasien Refleksi Praktek
Preceptee Preceptor

Program Studi Pendidikan Profesi Ners


Tahap Profesi Ners |30
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
Jalan Kurnia Makmur No. 64 RT. 24 Kelurahan Harapan Baru Kecamatan
Loa Janan Ilir Samarinda Kalimantan Timur Telp (0541)738153, Faksimile (0541)768523
Laman:http// www.poltekkes-kaltim.ac.id Surat Elektronik: poltekkes_smd2007@yahoo.co.id

PENILAIAN TRIASE
GAWAT DARURAT (ANAK)
Kategori Pasien Anak

Tanggal Pemeriksaan : .................... Jam Pemeriksaan : .....................

Resiko Jatuh : Semua pasien bayi dan anak dibawah umur 12 tahun adalah resiko jatuh tinggi
□ Level 1 □ Level 2 Emergensi □ Level 3 Gawat (30 □ Level 4 Sedikit □ Level 5 Tidak gawat
Pemeriksaan
Resusitasi segera (10 menit) Menit) Gawat ( 60 menit) (120 menit)
□ Tidak sadar □ Penurunan □ Unconsable □ Consolable □ Tidak ada riwayat
Kesadaran □ Atypical behaviour □ Atypical behaviour perubahan perilaku
Kesadaran
□ Letargis □ Tidak mau menelek Tidak ada riwayat atau tanda vital

□ Gagal napas □ RR < Normal + 2 SD □ RR < normal + 1 SD □ Laju napas normal □ Laju napas normal sesuai
□ Sianosis □ RR > Normal + 2 SD □ RR > normal + 1 SD sesuai usia usia
Upaya napas
□ Stidor Jelas □ Stridor jelas
□ Distres napas □ Distres napas ringan
□ Henti jantung □ HR < Normal + 2 SD □ HR < normal + 1 SD □ laju nadi normal □ laju nadi normal sesuai
□ Syok □ HR > Normal + 2 SD □ HR > normal + 1 SD sesuai usia usia
Sirkulasi
□ Waktu pengisian □ Waktu pengisian
kapiler > 4 detik kapiler > 2 detik
*Tabel Respiratory Rate (RR) dan Heart Rate (HR) Pada Anak Sesuai Usia
(lingkari RR dan HR sesuai dengan kategori usia)
Usia Respiratory Rate (RR) Heart Rate (HR)
Batas Normal +/- 1 SD +/- 2 SD Batas Normal +/- 1 SD +/- 2 SD
Lahir-3 bulan 30 – 60 20 – 70 10 – 80 90 – 180 65 – 205 40 – 230
3 bulan-6 bulan 30 – 60 20 – 70 10 – 80 80 – 160 63 – 180 40 – 210
6 bulan-1 tahun 25 – 45 17 – 55 10 – 60 80 – 150 60 – 160 40 -180
1 tahun-3 tahun 20 -30 15 – 35 10 – 40 75 – 130 58 – 145 40 – 165
3 tahun 16 – 24 12 – 28 08 – 32 70 – 110 55 – 125 40 – 140
10 tahun 14 -20 10 – 24 08 – 26 60 – 90 45 - 105 30 - 120
□ Gagal napas □ Stidor jelas □ Stridor □ Serangan asma
□ Status asmatikus □ Distres napas □ Distres napas ringan ringan
□ Trauma thorax disertai □ Asma berat □ Serangan asma sedang □ Kemungkinan benda
distres napas □ Aspirasi benda asing □ Aspirasi benda asing asing tanpa distres
Sistem Respirasi
□ Gangguan saluran dengan distres □ Batuk berulang dengan napas
napas napas distres napas □ Trauma thorax
□ Trauma minor tanpa distres
inhalasi/keracunan napas
□ Hipotensi □ Takikardia ++ □ Takikardia □ Nyeri dada □ Tidak ada
□ Perdarahan yang □ Bradikardia □ Dehidrasi dehidrasi
Sistem
memerlukan kontrol □ Dehidrasi berat □ Perdarahan ringan
kardiovaskular
bedah □ Perdarahan masif tidak terkontrol
tidak terkontrol
□ Trauma kepala berat □ Trauma kepala □ Trauma kepala ringan □ Trauma kepala
□ GCS < 10 sedang □ GCS < 15 ringan tanpa
□ Kejang berulang □ GCS < 13 □ Riwayat penurunan muntah dan
□ Tidak sadar □ Penurunan kesadaran penurunan
Sistem Persyaratan
kesadaran □ Sakit kepala kesadaran
□ Sakit kepala berat □ Kejang □ Sakit kepala kronis
mendadak □ Kemungkinan disungsi
□ Disfungsi shunt shunt
□ Daerah konflik □ Memiliki resiko child □ Mengalami kekerasan □ Riwayat adanya
Child Abuse abuse fisik atau kekerasal kekerasan dalam
seksual < 48 jam keluarga

□ Anafilaksis □ Tampak letargis □ Unconsolable □ Bayi rewel


□ DM dengan penurunan □ Bayi < 7 hari □ Bayi 3-36 bulan dengan □ Bayi > 36 bulan
kesadaran □ Bayi 3-36 bulan suhu > 38oC dengan suhu > 38oC
dengan suhu > 38oC □ Reaksi alergi sedang tidak tampak toksik
Lain-lain
dan tampak toksis □ Kesulitan makan pada □ Reaksi alergi lokal
□ Gangguan bayi □ Perilaku atipkal
perdarahan
□ KAD
Dokter Triage Perawat Triage

(....................................) (.................................)
Nama dan Tanda Tangan Nama dan Tanda Tangan
Program Studi Pendidikan Profesi Ners
Tahap Profesi Ners |31
PENILAIAN TRIASE
GAWAT DARURAT (DEWASA)
Kategori Triase : □ Medikal □ Bedah □ Obgyin □ Anak
Tanggal Pemeriksaan : .............................. Jam Pemeriksaan : ....................................

Penilaian Resiko Jatuh IGD : Modifikasi Get Up and Go Test Jawaban :


□ Apakah pasien tampak tidak seimbang/limbung? □ Tidak beresiko : (tidak ditemukan a dan b)
□ Apakah pasien memegang pinggiran kursi atau meja atau benda □ Resiko rendah : (ditemukan a tau b)
lain sebagai penopang saat akan duduk? □ Resiko tinggi : (ditemukan a dan b), pasangkan kancing
berwarna kuning dan protokol resiko jatuh
Semua pasien tidak sadar, indikasi HCU, ICU, ICCU, Unit Stroke dan Lansia, resiko jatuh tinggi
Kategori Pasien Dewasa
□ Level 1 □ Level 2 □ Level 3 □ Level 4 □ Level 5
Pemeriksaan Resusitasi segera Emergensi (10 Gawat (30 Menit) Sedikit Gawat ( Tidak gawat
menit) 60 menit) (120 menit)
□ GCS < 9 □ GCS 9-12 □ GCS > 12 □ GCS 15 □ GCS 15
□ Kejang □ Letargis □ Trauma kepala □ Trauma kepala
Kesadaran □ Tidak respon riwayat pingsan riwayat tidak
□ Samnolen pingsan
□ Pasca kejang
Jalan napas □ Sumbatan Total □ Sumbatan parsial □ Bebas □ Bebas □ Bebas
□ Henti napas □ Distres pernapasan □ Sesak napas □ Frekuensi napas □ Frekuensi napas
Pernapasan □ RR < 10 x/mnt berat □ Spo2: 90-95 normal normal
□ RR > 40 x/mnt
□ Henti jantung □ Nadi teraba lemah □ Perdarahan □ Nadi kuat □ Nadi kuat
□ Nadi tidak teraba □ HR < 50 x/mnt □ Takikardi □ Frekuensi nadi □ Frekuensi nadi
□ Akral dingin □ HR > 150 x/mnt □ Sistolik > 180 normal normal
□ Sistolik < 80 □ Pucat □ Diastolik > 120 □ Sistolik 100-120 □ Sistolik 100-120
Sirkulasi
□ Akral dingin □ Muntah persisten □ Diastolik 70-90 □ Diastolik 70-90
□ CRT > 2 dtk □ Dehidrasi □ Muntah atau
□ Hipotensi < 80 diare tanpa
□ Perdarahan hebat dehidrasi
□ Overdosis obat IV + □ Nyeri dada khas □ Demam, pada □ Aspirasi benda □ Nyeri ringan
unrespon/hipoventilas infark miokard pasien asing tanpa □ Luka kecil
i □ Sepsis imunosupresi atau distres respirasi □ Laserasi ringan
□ Gangguan perilaku □ Nyeri hebat onkologi □ Trauma thorax tidak perlu
berat + mengancam □ Multiple trauma □ Nyeri sedang-berat tanpa dijahit
lingkungan □ Trauma lokal yang □ Kolik abdomen nyeri/sesak □ Pasien kontrol
parah □ Trauma tungkai □ Sulit menelan imunisasi
□ Racun/bisa/obat moderat, ada tanpa sesak □ Pasien psikiatri
resiko tinggi deformitas, □ Nyeri sedang degan gelaja
□ Pasien psikiatri laserasi hebat □ Trauma tungkai kronis
mengamuk atau crush ringan, □ Ganti verban
□ Defisit neurologi □ Perubahan sprainankle, □ Gejala ringan
hyperakut (<3 hari) sensasi, dan tidak curiga fraktur, dari suatu
Gejala □ Riwayat kejang teraba nadi pada leserasi tanpa penyakit yang
spesifik bertambah sering > tungkai akut komplikasi stabil
5x/hari □ Gangguan □ Peradangan sendi
□ Nyeri kepala hebat prilaku/psikistri, □ Reaksi Konversi
mendadak (VAS > agitasi, gelisah, □ Nyeri abdominal
8) mengamuk dan non spesifik
□ Mata tersiram potensi agresif □ Gangguan
cairan asam atau □ Defisit neurologis prilaku/psikiatri
alkali akut dan subakut semi urgent yang
(< 7 hari sampai 3 tidak
minggu) membahayakan
□ Nyeri abdomen diri maupun
moderat sampai lingkungan
berat atau pada
pasien > 65 tahun
Dokter Triage Perawat Triage

(....................................) (.................................)
Nama dan Tanda Tangan Nama dan Tanda Tangan

32
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
Jalan Kurnia Makmur No. 64 RT. 24 Kelurahan Harapan Baru Kecamatan
Loa Janan Ilir Samarinda Kalimantan Timur Telp (0541)738153, Faksimile (0541)768523
Laman:http// www.poltekkes-kaltim.ac.id Surat Elektronik: poltekkes_smd2007@yahoo.co.id

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN GAWAT DARURAT


PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN
No. RM : ………………………….. Rujukan dari : ……………………………………………………..
Tgl/Bln/Tahun : ………………………….. Waktu/Pukul : ……………………………………………………..

Nama : …………………………………………………………… Status : ……………………………….


IDENTITAS

Agama : ……………………………………………………………. Pekerjaan : ……………………………….


Tanggal Lahir : …………………………………………………………….. TB/BB : …………Cm/ …………Kg
Alamat : ……………………………………………………………. Jenis Kelamin : Laki-Laki
..…………………………………………………………… Perempuan
Label Triase :
TRIAGE

Kategori 1 : Segera Waktu Visite : ………………………………………..


Kategori 2 : 10 menit Waktu Kolaborasi : ………………………………………..
Kategori 3 : 30 menit Waktu Masuk Ruangan : ………………………………………..
Kategori 4 : 60 menit Waktu Tindakan : ………………………………………..
Kategori 5 : 120 menit Waktu Meninggal : ………………………………………..

GENERAL IMPRESSION
Keluhan Utama : TD : mmHg Nadi : x/menit
0C
Penyakit yang Diderita : RR : x/menit Suhu :
Mekanisme Cedera :……………………………………….. Orientasi (Tempat, Waktu, & Orang) :
…………………………………………………………………………….. Baik
…………………………………………………………………………….. Tidak Baik
AIRWAY MASALAH KEPERAWATAN/KOLABORATIF
Jalan Nafas : Paten Tidak Paten Bersihan Jalan Napas tidak Efektif
PRIMARY SURVEY

Aktual
Obstruksi : lidah Cairan Benda Asing
Risiko
Suara Nafas : Snoring Gurgling Tidak Ada Masalah
Keluhan/Data Lain :
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………….
…………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………….
TINDAKAN
……………………………………………………………………………. 1. Manajemen Airway : Headtilt/Chin Lift/Jaw
Trust
…………………………………………………………………………….
2. Pengambilan benda asing
……………………………………………………………………………. 3.
4.

BREATHING MASALAH KEPERAWATAN/KOLABORATIF

Program Studi Pendidikan Profesi Ners


Tahap Profesi Ners |33
Gerakan dada : Simetris Asimetris Pola Napas Tidak Efektif
Irama Nafas : Cepat Dangkal N/A Aktual
Pola Nafas : Teratur Tidak Teratur Risiko
Retraksi Otot Dada : Ya Tidak Tidak Ada Masalah
Sesak Nafas : Ya Tidak
Keluhan/Data Lain : …………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………. …………………………………………………………………………..
TINDAKAN
…………………………………………………………………………….
1. Pemberian Terapi Oksigen :……… Liter/Menit
……………………………………………………………………………. Via ………………………..
……………………………………………………………………………. 2. Bantuan dengan Bag Valve Mask
3.
……………………………………………………………………………. 4.
CIRCULATION MASALAH KEPERAWATAN/KOLABORATIF
Nadi : Teraba Tidak Teraba Gangguan Keseimbangan Cairan dan Elektrolit
Sianosis : Ya Tidak Aktual
CRT : < 2 detik > 2 detik Risiko
Pendarahan : Ya Tidak Tidak Ada Masalah
Luka Bakar : Grade …………...Luas ………………% …………………………………………………………………………..
Fluid : Perdarahan :………….cc
…………………………………………………………………………..
Muntah :………….cc
Keluhan/Data Lain : TINDAKAN
……………………………………………………………………………. 1. Lakukan CPR
PRIMARY SURVEY

2. Kontrol Perdarahan
……………………………………………………………………………. 3. Berikan asupan Glukosa
……………………………………………………………………………. 4. Pantau kondisi pasien
5.
……………………………………………………………………………

DISABILITY MASALAH KEPERAWATAN/KOLABORATIF


Kesadaran Gangguan Perfusi Jaringan Serebral
Alert : Sadar penuh Aktual
Verbal : Respon dengan rangsang suara Risiko
Pain : Respon dengan rangsang nyeri Tidak Ada Masalah
Unrespon : Tidak ada respon
Glasgow Coma Scale …………………………………………………………………………..
Eye : ……… …………………………………………………………………………..
Verbal : ………
Motorik : …….. TINDAKAN
Lateralisasi 1. Beri Posisi kepala Elevator
Diameter Pupil : …………………………… 2. Kolaborasi : …………………………………………………..
PRIMARY SURVEY

Refleks Cahaya : ………………………….. 3.


Kekuatan Ekstremitas : 4.

EKSPOSURE MASALAH KEPERAWATAN/KOLABORATIF


Dislokasi Nyeri
Ekimosis Aktual
Ekskoriasis Risiko
Fraktur Tidak Ada Masalah
34
Hematoma Gangguan Mobilitas Fisik
Kontusio Aktual
Ptechie Risiko
Vulnus Tidak Ada Masalah
Keadaan Luka : …………………………… Infeksi
Aktual
Luas Luka : ……………………………
Risiko
Skala Nyeri : Ringan/sedang/berat (Nilai ……..) Tidak Ada Masalah
TINDAKAN
Keluhan/Data Lain :
1. Manajemen Nyeri
……………………………………………………………………………. 2. Pemasangan Bidai/Spalk/Traksi
……………………………………………………………………………. 3. Perawatan Luka
4. Kolaborasi :………………………………………………..
PSIKOSOSIAL MASALAH KEPERAWATAN/KOLABORATIF
Hubungan dengan Anggota Keluarga Kecemasan
Baik Aktual
Kurang/Tidak Baik Risiko
Status Psikologi Tidak Ada Masalah
Cemas TINDAKAN
Takut 1. Manajemen Cemas
Marah 2. Libatkan keluarga untuk mengatasi
Sedih kecemasan
3.
KELUHAN DAN ANAMNESA MASALAH KEPERAWATAN/KOLABORATIF
Keluhan :
SECONDARY SURVEY

Anamnesa :
1. Riwayat Alergi

TINDAKAN
2. Riwayat Konsumsi Obat
1.
2.
3. Makan/Minum Terakhir
3.
4.
4. Riwayat Penyakit Sebelumnya :
5.

DATA OBSTETRI MASALAH KEPERAWATAN/KOLABORATIF


Data Subjektif
HP : …....../......../..................
HT : …....../......../..................
TP : …....../......../..................
Data Objektif
Palpasi :
LI:
35
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………
L II :
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………

L III : TINDAKAN
………………………………………………………………… 1.
…………………………………………………………………
L IV : 2.
………………………………………………………………… 3.
………………………………………………………………… 4.
HIS :
5.
…………………………………………………………………
…………………………………………………………………

Auskultasi
DJJ : kali/menit

Vaginal Tusse :

Catatan : ……………………………………………………………………………………………….....................
Samarinda, …………………….…20…
Preceptee,

……………………………………….

36
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
Jalan Kurnia Makmur No. 64 RT. 24 Kelurahan Harapan Baru Kecamatan
Loa Janan Ilir Samarinda Kalimantan Timur Telp (0541)738153, Faksimile (0541)768523
Laman:http// www.poltekkes-kaltim.ac.id Surat Elektronik: poltekkes_smd2007@yahoo.co.id

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN KRITIS


PROGRAM STUDI PROFESI NERS KEPERAWATAN

A. Pre Arrival (Pengkajian Sebelum Pasien Datang)

1. Identitas
Nama :
Umur :
Jenis Kelamin :
Alamat :
2. Diagnosa Medis :
3. Tanda-Tanda Vital :
4. Alat Bantu yang digunakan :
5. Modus Ventilasi Mekanik :

B. Quick Assessment (Pengkajian Segera)


1. Airway
Apakah Saluran Nafas terganggu ? Ya Tidak
Apakah pasien diam ? Ya Tidak
Apakah suara nafas bersih/jernih ? Ya Tidak
Apakah ada muntahan disekitar mulut yg berpotensi terjadi Ya Tidak
sumbatan jalan nafas ?
Apakah ada injuri pada hidung, mulut, atau tenggorokan Ya Tidak
yang berdampak pada cidera jalan nafas ?
Apakah wajah atau tenggorokan pasien kemerahan dan Ya Tidak
bengkak yang mengindikasikan adanya infeksi/peradangan ?
Apakah mulut dapat dibuka dengan aman ? Ya Tidak
Ada
sumbatan
benda asing
Apa bisa
dikeluarkan
Apakah ada cairan ? Ya Tidak
Apakah bisa
di suction
Apakah bisa
dimiringkan
Apakah jalan nafas bisa dibuka dengan manuver ? Ya Tidak
Head-tilt Ya Tidak
Chinlift Ya Tidak
Jawthrust Ya Tidak
Apakah jalan nafas dapat diamankan dengan Ya Tidak
oropharyngeal/nasopharyngeal airway ?

Program Studi Pendidikan Profesi Ners


Tahap Profesi Ners |37
2. Breathing
Look, listen, dan feel selama 10 detik ?
Apakah pasien bernafas ? Ya Tidak
RJP
Jika bernafas bagaimana rata-rata kecepatannya dan Sama Tidak
bandingkan dengan sebelumnya ? Frekuensi
rata-rata
Sebelum:

Frekuensi
rata-rata
Sesudah:

Apakah takipnea ekstrim (≥40 x/menit) ? Ya Tidak


Apakah bradipnea (≤6 x/menit) ? Ya Tidak
Apakah suara nafas gemuruh atau kasar ? Ya Tidak
Apakah kulit pucat ? Ya Tidak
Apakh Oksigen aliran tinggi perlu diberikan ? Ya Tidak

3. Circulation
Apakah nadi teraba dengan palpasi nadi karotis selama 10 Ya Tidak
detik ?
Jika teraba bagaimana karakternya ? Lambat Cepat
Jika tidak tahu, apakah pasien takikardia (≥140 x/menit) ? Ya Tidak
atau bradikardia (≤40 x/menit) ? Ya Tidak
Apakah Tekanan Darah turun secara signifikan ? Ya Tidak

4. Drugs
Obat-obatan yang dipakai saat ini
Apakah ada alergi terhadap obat-obatan ? Ya Tidak
Apakah ada alergi terhadap makanan tertentu ? Ya Tidak
Sebutkan

5. Equipment
Apakah ada alat alat yang terpasang ? Ya Tidak
Sebutkan :

C. Comprehensif Assessment (Pengkajian Lengkap)


1. RIWAYAT KEPERAWATAN
a. Keluhan utama : …………………………………………………………
….…………………………………………………………………………………...
b. Riwayat penyakit sekarang : ……………………………………………………….
….……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
38
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………
c. Riwayat penyakit dahulu : …………………………………………………………
..……………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………………
…………………………………….…………………………………………………
………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………………………………….
d. Riwayat kesehatan keluarga : …………………………………………………
….……………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………
……………………………….
Genogram (3 Generasi)

2. PENGKAJIAN PERSISTEM
a. Keadaan umum :
b. TD : mm/Hg
c. N : x/menit
d. S : °C
e. RR: x/menit
Breath (B1) Pergerakan dada Simetris

Tidak simetris

Pemakaian otot bantu nafas Ada jenis:

39
Tidak ada

Suara nafas Vesikuler

Wheezing

Ronki

Lokasi

Batuk Produktif

Tidak produktif

Sputum Coklat

Kental

Berdarah

Encer

Saluran nafas Benda asing/cairan/darah mukus

Alat bantu nafas Tidak ada

Ada jenis:

Ventilator :

Mode : SIMV/IPP/ASB/CPAP

VT :

FiO2 :

PEEP :

Breath :

Lain-lain

Blood (B2) Suara jantung S1 S2 S3 S4

Tunggal

Gallop

Murmur

Irama jantung Reguler

40
Irreguler

Intensitas Kuat

Lemah

CRT ≥ 2 detik

> 2 detik

JVP Normal

Meningkat

Nilai :

CVP Ada

Tidak ada

Nilai :

Edema Ada

Tidak ada

Tempat :

IV Line

Lain-lain

Brain (B3) Tingkat kesadaran Kualitatif

Kuantitatif

E.......V......M......

Reaksi pupil

Kanan Ada, diameter

Tidak ada

Kiri Ada, Diameter

Tidak ada

Reflek fisiologis Ada

41
Tidak ada

Reflek patologis Hoffmann-Tromner

Babinski

Meningeal sign Ada

Tidak ada

Lain-lain

Bladder (B4) Urin Jumlah

Warna

Kateter Ada, hari ke......

Jenis.........

Tidak ada.....

Kesulitan BAK Ya

Tidak

Lain-lain

owel (B5) Mukosa bibir Kering

Lembab

Lidah Kotor

Bersih

Keadaan gigi Lengkap

Gigi palsu

Nyeri telan Ya

Tidak

Abdomen Distensi

Tidak distensi

42
Peristaltic usus Normal

Menurun

Meningkat

Nilai :

Mual Ya

Tidak

Muntah Ya

Tidak

Jumlah/frekuensi

Hematemesis Ya

Tidak

Jumlah/frekuensi

Melena Ya

Tidak

Jumlah/frekuensi

Terpasang NGT Ya

Tidak

Diare Ya

Tidak

Jumlah/frekuensi

Konstipasi Ya

Tidak

Sejak

Asites Ya

Tidak

Lain-lain

43
Bone (B6) Turgor Baik

Jelek

Perdarahan kulit Ada

Tidak

Jenis

Icterus Ya

Tidak ada

Akral Hangat

Kering

Merah

Dingin

Pucat

Basah

Pergerakan sendi Bebas

Terbatas

Skala

Fraktur Ada

Tidak ada

Jenis

Lokasi

Luka Ada

Tidak ada

Jenis

Lokasi

Lain-lain

44
PENGKAJIAN BERKELANJUTAN
Keadaan Umum

Jam

TD

NADI
TTV
RR

SUHU

EYE

GCS MOTORIK

VERBAL

DATA PENGHITUNGAN BALANCE CAIRAN


Hari/Tanggal :
Input :
- Minum : ___ ml (Normal: 2000 ml/hr)
- Makan : ___ ml (Normal: 300 ml/hr)
- Infus : ___ ml (Amati saat pengkajian klien sudah habis berapa plabot infus)
- Metabolisme : ___ ml (Normal : 5 ml/kgBB/hari)
TOTAL : _____ ml
Output
-Urin : ____ ml (Normal: 1500 ml/kgBB/hari) dicari per-jam
-Feses : ____ ml (Nornal: 100 ml/hari)
-Keringat : ____ ml (Normal: 100 ml/hari)
-IWL : ____ ml (Normal: 200 ml/kgBB/hari)
Rumus IWL : (suhu tubuh skrg – 37 °C) x 200 + (10 x BB) : 24
-Cairan NGT : ____ ml (Amati jumlah intake yang saudara masukkan)
TOTAL : ____ ml
Balance (input - output):
Monitoring cairan tiap jam:

45
Jam

Minum

Makan
INPUT
Infus

Metabolisme

Urine

Fases

OUTPUT Keringat

IWL

Cairan NGT

Balance cairan Total

3. DATA LABORATORIUM

Hasil Hasil Hasil Hasil


Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan Pemeriksaan
Jenis
No. Tgl. Tgl. Tgl. Tgl. Nilai Normal
Pemeriksaan
….…../……/ ….…../……/ ….…../……/ ….…../……/
2019 2019 2019 2019

46
4. PEMERIKSAAN PENUNJANG LAINNYA

5. TERAPI
Hari/ Nama Obat Kandungan/ Bentuk/ Dosis/Aturan Rute/Cara
Kekuatan
Tanggal Isi Obat Sediaan Pakai Pemberian

47
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
Jalan Kurnia Makmur No. 64 RT. 24 Kelurahan Harapan Baru Kecamatan
Loa Janan Ilir Samarinda Kalimantan Timur Telp (0541)738153, Faksimile (0541)768523
Laman:http// www.poltekkes-kaltim.ac.id Surat Elektronik: poltekkes_smd2007@yahoo.co.id

FORMAT SKOR APACHE II


(ACUTE PHYSIOLOGY AND CHRONIC HEALTH EVALUATION)

Nama (Inisial) : Dx. Medis :


No. RM : Ruang Perawatan :
Variabel Fisiologis
+4 +3 +2 +1 0 +1 +2 +3 +4
Akut

Suhu tubuh 39.0- 38.5- 36.0- 34.0- 32.0- 30.0-


≥ 41.0 ≤ 29.9
(°C) 40.9 38.9 38.4 35.9 33.9 31.9

Mean Arterial BP 130- 110- 70- 50-


(mmHg) ≥ 160 ≤ 49
159 129 109 69

Heart Rate 140- 110- 70- 55- 40-


(…x/menit) ≥ 180 ≤ 39
179 139 109 69 54

Pernapasan
≥ 50 35-49 25-34 12-24 10-11 6-9 ≤5
(...x/menit)

Oksigenasi 350- 200-



a. < 200
(mmHg) 500 499 349
a. FiO2 > 0,5
menggunakan A-
aDO2
b. > 70 61-70 55-60 < 55
b. FiO2 < 0,5
menggunakan
PaO2

7.6- 7.5- 7.33- 7.25- 7.15-


pH Arteri ≥ 7.7 < 7.15
7.69 7.59 7.49 7.32 7.24

Serum Sodium 160- 155- 150- 130- 120- 111-


≥ 180 ≤ 110
(mmol/ℓ) 179 159 154 149 129 119

Serum Potassium 5.5- 3.5- 2.5-


≥7 6-6.9 3-3.4 < 2.5
(mmol/ℓ) 5.9 5.4 2.9

Program Studi Pendidikan Profesi Ners


Tahap Profesi Ners |48
Serum Creatinin
1.5- 0.6-
(mg/dL, point dua ≥ 3.5 2-3.4 < 0.6
kali lipat untuk 1.9 1.4
AKI)

Hematokrit 50- 46- 30- 20-


≥ 60 < 20
(%) 59.9 49.9 45.9 29.9

Leukosit 20- 15- 3-


≥ 40 1-2.9 <1
(...x 1000/mm3) 39.9 19.9 14.9

Serum HCO 3−

32- 22- 18- 15-


(mmol/ℓ,
≥ 52 41-51.9 < 15
digunakan jika 40.9 31.9 21.9 17.9
tidak ada
pemeriksaan ABG)

Glasgow Coma
GCS = 15 - GCS Sebenarnya
Scale (GCS)

A = Total Skor
Jumlah dari skor dari setiap 12 variabel
Fisiologis Akut

B = Skor
C = Penyakit Penyerta (Komorbid)
Usia(Tahun)

≤ 44 0 Post operative Non operative/


Riwayat elektif
44-54 2 Post operative cito

55-64 3 Penyakit hepar : sirosis yang telah


terbukti dengan biopsi, perdarahan
65-74 5 traktus gastrointestinal bagian atas 2 5

≥ 75 6 karena hipertensi porta, gagal hepar,

49
ensefalopati, koma hepatikum

Sistem kardiovaskuler :
Dekompensasi kordis kelas IV
(berdasarkan kriteria New York Heart
Association)

2 5
Sistem respirasi : Obstruksi kronik,
restriksi kronik, hipertensi pulmonal,
hipoksia, hiperkapnia

Sistem ginjal : Gagal ginjal kronik


yang perlu dialysis
2 5

Immunocompromised : Klien
mendapat terapi yang menekan daya
tahan tubuh, kemoterapi, radiasi,
2 5
steroid jangka panjang, leukimia,
limfoma, AIDS

2 5

Total Skor
Jumlah A + B + C = ……………………..
APACHE II

50
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGEMBANGAN DAN
PEMBERDAYAAN SUMBER DAYA MANUSIA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
Jalan Kurnia Makmur No. 64 RT. 24 Kelurahan Harapan Baru Kecamatan
Loa Janan Ilir Samarinda Kalimantan Timur Telp (0541)738153, Faksimile (0541)768523
Laman:http// www.poltekkes-kaltim.ac.id Surat Elektronik: poltekkes_smd2007@yahoo.co.id

OBSERVASI FAST HUG


Nama (Inisial) : Dx. Medis :

No. RM : Ruang Perawatan :


Duty (pagi) Duty (siang) Duty (malam)

Feeding □ enteral □ oral □ enteral □ oral □ enteral □ oral

□ tube feeding □ tube feeding □ tube feeding

□ parenteral □ p-TPN ( ) hari □ parenteral □ p-TPN ( ) hari □ parenteral □ p-TPN ( ) hari

□ c-TPN ( ) hari □ c-TPN ( ) hari □ c-TPN ( ) hari

□ Kristaloid ( ) hari □ Kristaloid ( ) hari □ Kristaloid ( ) hari

Analgesia* NRS : ( ) / CPOT : ( ) NRS : ( ) / CPOT : ( ) NRS : ( ) / CPOT : ( )

Program Studi Pendidikan Profesi Ners


Tahap Profesi Ners |51
Obat-obatan : Obat-obatan : Obat-obatan :

□ Tidak dapat terapi analgesik □ Tidak dapat terapi analgesik □ Tidak dapat terapi analgesik

Sedation* RASS Score : ( ) RASS Score : ( ) RASS Score : ( )

Obat-obatan : Obat-obatan : Obat-obatan :

□ Tidak dapat terapi sedasi □ Tidak dapat terapi sedasi □ Tidak dapat terapi sedasi

Thromboembolic □ Iya : □ Antikoagulan □ Iya : □ Antikoagulan □ Iya : □ Antikoagulan

Prophylaxis □ Antiembolic-stocking □ Antiembolic-stocking □ Antiembolic-stocking

□ IPC □ IPC □ IPC

□ Tidak □ Tidak □ Tidak

Head elevation* □ Iya (>30o) □ Tidak □ Iya (>30o) □ Tidak □ Iya (>30o) □ Tidak

Ulcer prevention* □ Iya □ Tidak □ Iya □ Tidak □ Iya □ Tidak

Glucose control* Pemeriksaan GDS? □ Iya □ Tidak Pemeriksaan GDS? □ Iya □ Tidak Pemeriksaan GDS? □ Iya □ Tidak

52
Penatalaksanaan □ Terapi oral Penatalaksanaan □ Terapi oral Penatalaksanaan □ Terapi oral

□ Terapi insulin □ Terapi insulin □ Terapi insulin

GDS < 80 □ Iya □ Tidak GDS < 80 □ Iya □ Tidak GDS < 80 □ Iya □ Tidak

GDS > 180 □ Iya □ Tidak GDS > 180 □ Iya □ Tidak GDS > 180 □ Iya □ Tidak

Rekomendasi/Catatan : Rekomendasi/Catatan : Rekomendasi/Catatan :

53
Perawat : Perawat : Perawat :

____________________________________ ____________________________________ ____________________________________

Keterangan :
Daftar periksa terdiri dari 12 komponen yang dicatat oleh perawat unit perawatan intensif. Ada 6 komponen (ditandai dengan bintang) dicatat tiga kali per hari.
p-TPN : Nutrisi Parenteral Total Perifer; c-TPN : Nutrisi Parenteral Total Central; NRS : Numeric Rating Scale; CPOT : Alat observasi nyeri perawatan kritis; RASS :
Skala agitasi-sedasi richmond.

54
55
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
Jalan Kurnia Makmur No. 64 RT. 24 Kelurahan Harapan Baru Kecamatan
Loa Janan Ilir Samarinda Kalimantan Timur Telp (0541)738153, Faksimile (0541)768523
Laman:http// www.poltekkes-kaltim.ac.id Surat Elektronik: poltekkes_smd2007@yahoo.co.id

DATA FOKUS
DATA SUBJEKTIF :
….…………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
….…………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………

DATA OBJEKTIF :
….…………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
….…………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………
Samarinda, ………/ ……………/ 20….
Preceptee,

__________________________________

Program Studi Pendidikan Profesi Ners


Tahap Profesi Ners |55
56
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
Jalan Kurnia Makmur No. 64 RT. 24 Kelurahan Harapan Baru Kecamatan
Loa Janan Ilir Samarinda Kalimantan Timur Telp (0541)738153, Faksimile (0541)768523
Laman:http// www.poltekkes-kaltim.ac.id Surat Elektronik: poltekkes_smd2007@yahoo.co.id

ANALISA DATA
Nama : Ruang :
No. Reg. : Tanggal :

No. Data Etiologi Masalah Kep.

Program Studi Pendidikan Profesi Ners


Tahap Profesi Ners |56
No. Data Etiologi Masalah Kep.

Prioritas Masalah :

1. ….………………………………………………………………………………………………………

2. ….………………………………………………………………………………………………………

3. ….………………………………………………………………………………………………………

4. ….………………………………………………………………………………………………………

5. ….………………………………………………………………………………………………………

6. ….………………………………………………………………………………………………………

57
58
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
Jalan Kurnia Makmur No. 64 RT. 24 Kelurahan Harapan Baru Kecamatan
Loa Janan Ilir Samarinda Kalimantan Timur Telp (0541)738153, Faksimile (0541)768523
Laman:http// www.poltekkes-kaltim.ac.id Surat Elektronik: poltekkes_smd2007@yahoo.co.id

RENCANA TINDAKAN KEPERAWATAN


Nama : Ruang :
No. Reg. : Tanggal :

No. Tujuan dan Kriteria


Diagnosa Keperawatan Intervensi Keperawatan
Dx. Kep. Hasil

No. Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Intervensi Keperawatan


Program Studi Pendidikan Profesi Ners
Tahap Profesi Ners |58
Dx. Kep. Hasil

No. Tujuan dan Kriteria


Diagnosa Keperawatan Intervensi Keperawatan
Dx. Kep. Hasil

59
Yang Membuat Intervensi,
Preceptee

….…………………………………………

60
61
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
Jalan Kurnia Makmur No. 64 RT. 24 Kelurahan Harapan Baru Kecamatan
Loa Janan Ilir Samarinda Kalimantan Timur Telp (0541)738153, Faksimile (0541)768523
Laman:http// www.poltekkes-kaltim.ac.id Surat Elektronik: poltekkes_smd2007@yahoo.co.id

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Nama : Ruang :
No. Reg. : Tanggal :

Hari/ Tanggal/
No. Tindakan Keperawatan Evaluasi Tindakan TTD
Jam

Hari/ Tanggal/
No. Tindakan Keperawatan Evaluasi Tindakan TTD
Jam
Program Studi Pendidikan Profesi Ners
Tahap Profesi Ners |61
62
63
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
Jalan Kurnia Makmur No. 64 RT. 24 Kelurahan Harapan Baru Kecamatan
Loa Janan Ilir Samarinda Kalimantan Timur Telp (0541)738153, Faksimile (0541)768523
Laman:http// www.poltekkes-kaltim.ac.id Surat Elektronik: poltekkes_smd2007@yahoo.co.id

EVALUASI KEPERAWATAN
Nama : Ruang :
No. Reg. : Tanggal :

No. Waktu Catatan Perkembangan (SOAP) TTD


(Tgl/ Jam)

Program Studi Pendidikan Profesi Ners


Tahap Profesi Ners |63
64
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
DIREKTORAT JENDERAL TENAGA KESEHATAN
POLITEKNIK KESEHATAN KALIMANTAN TIMUR
Jalan Kurnia Makmur No. 64 RT. 24 Kelurahan Harapan Baru Kecamatan
Loa Janan Ilir Samarinda Kalimantan Timur Telp (0541)738153, Faksimile (0541)768523
Laman:http// www.poltekkes-kaltim.ac.id Surat Elektronik: poltekkes_smd2007@yahoo.co.id

FORMAT RESUME KASUS KEPERAWATAN KRITIS


A. Biodata Klien
Nama : …………………………………………………………………………….
Jenis Kelamin : …………………………………………………………………………….
Tempat, Tanggal Lahir : …………………………………………………………………………….
Usia : …………………………………………………………………………….
Agama : …………………………………………………………………………….
Suku : …………………………………………………………………………….
Alamat : …………………………………………………………………………….
Tanggal Masuk RS : …………………………………………………………………………….
Tanggal Pengkajian : …………………………………………………………………………….
Dx. Medis : …………………………………………………………………………….
No. Register : …………………………………………………………………………….

B. Riwayat Kesehatan
1. Keluhan Utama
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
2. Riwayat Penyakit Sekarang
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
3. Riwayat Penyakit Dahulu
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
Program Studi Pendidikan Profesi Ners
Tahap Profesi Ners |64
4. Riwayat Penyakit dalam Keluarga
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………………

C. Pengkajian (Fokus pada Masalah Keperawatan yang Ditemukan)


…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………

Samarinda, ……./ ………./ 20….


Preceptee,

PENGKAJIAN AIRWAY, BREATHING, CIRCULATION

65
Jenis Keterampilan : PENGKAJIAN AIRWAY, BREATHING, CIRCULATION
Lahan Praktik : ………………………………………………….
Tanggal : ………………………………………………….

PENILAIAN :

- PERLU PERBAIKAN : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
- MAMPU (bisa diterima dengan bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan benar dan
berurutan tetapi kurang tepat atau pembimbing perlu membantu atau mengingatkan hal-hal
kecil yang tidak terlalu berarti.
- MAHIR (dilakukan secara mandiri tanpa bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan
benar, tepat tanpa ragu-ragu atau tanpa perlu bantuan dan langkah yang dilakukan sesuai
dengan urutan.

Skala Penilaian
NO PROSEDUR/LANGKAH KLINIK
1 2 3
1. Fase Orientasi
- Salam terapeutik
- Evaluasi / validasi kondisi klien
- Kontrak : topik / waktu / tempat

2. Fase Kerja
Persiapan Alat
- Tabung oksigen
- Nasal prong, Nasal Katheter, Masker Oksigen
- Ambu Bag, Junction Reese
- Oro-pharyngeal tube/ Mayo/ Gudell
- Sarung tangan steril
- Set Infus (Slang Infus, abocath sesuai ukuran)
- Cairan kristaloid (Nacl, RL, Normal Salin)
- Spuit 5cc
- Kassa steril
- Plester

3.
Cara Kerja :
- Memberitahu dan menjelaskan klien/keluarga
tentang tindakan yang akan dilakukan.
- Mempersiapkan peralatan
- Mencuci tangan
- Periksa kesadaran pasien untuk menentukan keadaan
umum pasien sadar atau tidak
Airway (jalan nafas)

66
Skala Penilaian
NO PROSEDUR/LANGKAH KLINIK
1 2 3
- Periksa jalan nafas, bebaskan jalan nafas dari
sumbatan sekret, darah, benda asing
- Lakukan tindakan Triple manouver ; Head Tilt
(ekstensi kepala), Chin Lift (angkat dagu keatas), Jaw
Thrust(dorong rahang bawah kedepan)
- Buka mulut
- Pemasangan Oro-pharingeal tube bila pasien tidak
sadar.
Breathing (pernafasan)
- Periksa pernafasan pasien bernafas atau tidak dengan
Listen (suara nafas), Look (melihat gerakan dada),
Feel ( Merasakan ada udara atau tidak).
- Bila tidak bernafas segera beri bantuan nafas :
- Bantuan nafas buatan tanpa alat(manuil) dari mulut
kemulut dengan frekwensi 1 penolong atau 2
penolong 30:2 (30 kali pijat jantung 2kali nafas
buatan)
- Bantuan nafas buatan dengan alat ambu bag, jukson
reese, respirator
- Bila pasien bernafas segera beri terapi oxygen
melalui :
-Nasal Pronge 3 liter
-Nasal catheter 3 liter
-Mask 6-8 liter
Circulation (sirkulasi darah)
- Periksa bagaimana perdarahannya dan nadi karotis
- Segera lakukan resusitasi jantung paru dengan
perbandingan 30:2 (pijat jantung:nafas buatan) bila
nadi tidak teraba
- Segera lakukan terapi cairan pemasangan infus
dengan pemberian cairan kristaloid (Nacl, RL,
Normal Salin) jika terjadi perdarahan masif
- Periksa tekanan darah, nadi dan perifer
- Drugs (obat-obatan) : Pemberian obat-obatan bila
terjadi henti jantung dan bradikardi
4. S i k a p:
- Hati-hati, cermat dan teliti
- Peka terhadap reaksi klien
- Jangan membuat klien kelelahan

Catatan :

67
NILAI :

Samarinda,..................................... 20

Pembimbing,

................................................................

NIP.

68
PROSEDUR TINDAKAN PEMBEBASAN JALAN NAFAS

Jenis Keterampilan : TINDAKAN HEAD TILT, CHIN LIFT, JAW THRUST


Lahan Praktik : ………………………………………………….
Tanggal : ………………………………………………….

PENILAIAN :

- PERLU PERBAIKAN : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
- MAMPU (bisa diterima dengan bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan benar dan
berurutan tetapi kurang tepat atau pembimbing perlu membantu atau mengingatkan hal-hal
kecil yang tidak terlalu berarti.
- MAHIR (dilakukan secara mandiri tanpa bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan
benar, tepat tanpa ragu-ragu atau tanpa perlu bantuan dan langkah yang dilakukan sesuai
dengan urutan.

Skala Penilaian
NO PROSEDUR/LANGKAH KLINIK
1 2 3
1. Fase Orientasi
- Salam terapeutik
- Evaluasi / validasi kondisi klien
- Kontrak : topik / waktu / tempat

2. Fase Kerja
Persiapan Alat
- Hand scoon
Cara Kerja :
- Memberitahu dan menjelaskan klien/keluarga
tentang tindakan yang akan dilakukan.
- Mempersiapkan peralatan
- Mencuci tangan
Chin lift
- Memegang tulang dagu pasien menggunakan jari
tengah dan telunjuk, kemudian angkat.
Head tilt
- letakkan satu telapak tangan di dahi pasien dan tekan
3. ke bawah sehingga kepala menjadi tengadah dan
penyangga leher tegang dan lidah pun terangkat ke
depan.
Jaw Thrust

69
Skala Penilaian
NO PROSEDUR/LANGKAH KLINIK
1 2 3
- Dorong sudut rahang kiri dan kanan ke arah depan
sehingga barisan gigi bawah berada di depan barisan
gigi atas
4. S i k a p:
- Hati-hati, cermat dan teliti
- Peka terhadap reaksi klien
- Jangan membuat klien kelelahan

Catatan :

NILAI :

Samarinda,..................................... 20

Pembimbing,

................................................................

NIP.

70
PROSEDUR TINDAKAN PEMASANGAN NECK COLLAR

Jenis Keterampilan : TINDAKAN PEMASANGAN NECK COLLAR


Lahan Praktik : ………………………………………………….
Tanggal : ………………………………………………….

PENILAIAN :

- PERLU PERBAIKAN : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
- MAMPU (bisa diterima dengan bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan benar dan
berurutan tetapi kurang tepat atau pembimbing perlu membantu atau mengingatkan hal-hal
kecil yang tidak terlalu berarti.
- MAHIR (dilakukan secara mandiri tanpa bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan
benar, tepat tanpa ragu-ragu atau tanpa perlu bantuan dan langkah yang dilakukan sesuai
dengan urutan.

Skala Penilaian
NO PROSEDUR/LANGKAH KLINIK
1 2 3
1. Fase Orientasi
- Salam terapeutik
- Evaluasi / validasi kondisi klien
- Kontrak : topik / waktu / tempat

2. Fase Kerja
Persiapan Alat
- Hand scoon
- Neck collar sesuai ukuran
3. Cara Kerja :
- Petugas menggunakan masker, handscoen
- Pegang kepala dengan cara satu tangan memegang
bagian kanan kepala mulai dari mandibula ke arah
temporal, demikian juga bagian sebelah kiri dengan
tangan yang lain dan cara yang sama
- Petugas lainnya memasukkan neck collar secara
perlahan ke bagian belakang leher dengan sedikit
melewati leher
- Letakkan bagian Neck collar yang berlekuk tepat
pada dagu
- Rekatkan 2 sisi neck collar satu sama lain
S i k a p:
71
Skala Penilaian
NO PROSEDUR/LANGKAH KLINIK
1 2 3
4. - Hati-hati, cermat dan teliti
- Peka terhadap reaksi klien
- Jangan membuat klien kelelahan
- Pemasanga jangan terlalu kuat, tetapi jangan terlalu
longgar

Catatan :

NILAI :

Samarinda,..................................... 20

Pembimbing,

................................................................

NIP.

72
PROSEDUR TINDAKAN PEMBEBASAN JALAN NAFAS

Jenis Keterampilan : TINDAKAN SUCTION


Lahan Praktik : ………………………………………………….
Tanggal : ………………………………………………….

PENILAIAN :

- PERLU PERBAIKAN : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
- MAMPU (bisa diterima dengan bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan benar dan
berurutan tetapi kurang tepat atau pembimbing perlu membantu atau mengingatkan hal-hal
kecil yang tidak terlalu berarti.
- MAHIR (dilakukan secara mandiri tanpa bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan
benar, tepat tanpa ragu-ragu atau tanpa perlu bantuan dan langkah yang dilakukan sesuai
dengan urutan.

Skala Penilaian
NO PROSEDUR/LANGKAH KLINIK
1 2 3
1. Fase Orientasi
- Salam terapeutik
- Evaluasi / validasi kondisi klien
- Kontrak : topik / waktu / tempat

2. Fase Kerja
Persiapan Alat
- APD
- Slim ziuger
- Slang sesuai kebutuhan ukuran
- Air steril & PZ untuk membilas
- Pinset anatomis
- Spatel dibungkus kain
- Pengalas
Cara Kerja :
3.
- Mencuci tangan dan mengeringkan
- Lakukan auskultasi pada seluruh lapang paru untuk
mengetahui lokasi penumpukan lender
- Memeriksa fungsi mesin suction
- Memberikan oksigenasi sebelum melakukan
penghisapan
- Memakai sarung tangan steril

73
Skala Penilaian
NO PROSEDUR/LANGKAH KLINIK
1 2 3
- Mengambil kateter suction steril dan mempersiapkan
untuk digunakan
- Kateter suction dimasukkan perlahan-lahan ke dalam
trakea dalam keadaan tidak menghisap
- Setelah masuk sampai batas trakea, kateter suction
ditarik kurang lebih 1 cm dalam posisi menghisap
sambil diputar, lama penghisapan tidak boleh lebih
dari 10 detik
- Melakukan penghisapan berulang hingga suara nafas
bersih
- Kateter diusap dengan alcohol lalu dibilas dengan
NaCl 0,9% atau aqua steril
- Mendengarkan kembali suara nafas klien
- Merapikan alat dank lien
- Mencuci tangan
- Mendokumentasikan prosedur dan respon klien
4. S i k a p:
- Hati-hati, cermat dan teliti
- Peka terhadap reaksi klien
- Jangan membuat klien kelelahan

Catatan :

NILAI :

Samarinda,..................................... 20

Pembimbing,

................................................................

NIP.

74
PROSEDUR TINDAKAN PEMBEBASAN JALAN NAFAS

Jenis Keterampilan : TINDAKAN FINGER SWEEP


Lahan Praktik : ………………………………………………….
Tanggal : ………………………………………………….

PENILAIAN :

- PERLU PERBAIKAN : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
- MAMPU (bisa diterima dengan bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan benar dan
berurutan tetapi kurang tepat atau pembimbing perlu membantu atau mengingatkan hal-hal
kecil yang tidak terlalu berarti.
- MAHIR (dilakukan secara mandiri tanpa bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan
benar, tepat tanpa ragu-ragu atau tanpa perlu bantuan dan langkah yang dilakukan sesuai
dengan urutan.

Skala Penilaian
NO PROSEDUR/LANGKAH KLINIK
1 2 3
1. Fase Orientasi
- Salam terapeutik
- Evaluasi / validasi kondisi klien
- Kontrak : topik / waktu / tempat

Fase Kerja
2.
Persiapan Alat
- Hand scoon
- Kassa steril
Cara Kerja :
3. - Posisikan kepala pasien miring kurang lebih 45 derajat ke
arah kita
- Gunakan 2 jari (jari telunjuk dan jari tengah) yang bersih
atau dibungkus dengan sarung tangan/kassa/kain untuk
membersihkan rongga mulut dengan gerakan menyapu.
- Usap keluar bila terdapat sisa muntah, darah, gigi, atau
benda asing lainnya yangmenyumbat jalan nafas dengan
cara melakukan usapan memutar searah jarum jamkearah
luar
- Hati-hati jangan sampai mendorong benda asing (sisa
makanan, gigi palsu) masuklebih jauh ke jalan nafas

4. S i k a p:
- Hati-hati, cermat dan teliti
75
Skala Penilaian
NO PROSEDUR/LANGKAH KLINIK
1 2 3
- Peka terhadap reaksi klien
- Jangan membuat klien kelelahan

Catatan :

NILAI :

Samarinda,..................................... 20

Pembimbing,

................................................................

NIP.

76
PROSEDUR TINDAKAN PEMBEBASAN JALAN NAFAS

Jenis Keterampilan : TINDAKAN PEMASANGAN OROFARINGEAL


Lahan Praktik : ………………………………………………….
Tanggal : ………………………………………………….

PENILAIAN :

- PERLU PERBAIKAN : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
- MAMPU (bisa diterima dengan bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan benar dan
berurutan tetapi kurang tepat atau pembimbing perlu membantu atau mengingatkan hal-hal
kecil yang tidak terlalu berarti.
- MAHIR (dilakukan secara mandiri tanpa bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan
benar, tepat tanpa ragu-ragu atau tanpa perlu bantuan dan langkah yang dilakukan sesuai
dengan urutan.

Skala Penilaian
NO PROSEDUR/LANGKAH KLINIK
1 2 3
1. Fase Orientasi
- Salam terapeutik
- Evaluasi / validasi kondisi klien
- Kontrak : topik / waktu / tempat

Fase Kerja
2.
Persiapan Alat
- Hand scoon
- Mayo / Guidel / oropharyngeal tube sesuai kebutuhan
- Gunting dan Plester
- Bengkok
- Tounge spatel
- Kassa steril
- Suction
- Selang penghisap
Cara Kerja :
- Cuci tangan, gunakan sarung tangan
- Membuka mulut pasien, tahan dengan menggunakan
3. tongue spatel
- Bersihkan mulut dengan kassa steril menggunakan ujung
penyedot faring yang kaku (Yaunker), bila
memungkinkan
- Pilihlah ukuran airway yang sesuai dengan pasien. yaitu
dengan menempatkan OPA di samping wajah, dengan
ujung OPA pada sudut mulut, ujung yang lain pada sudut
rahang bawah. Bila OPA diukur dan dimasukkan dengan

77
Skala Penilaian
NO PROSEDUR/LANGKAH KLINIK
1 2 3
tepat, maka OPA akan tepat sejajar dengan pangkal glotis
- Masukkan oropharing tube dengan mengikuti salah satu
cara dibawah ini. Balik oropharing tube sehingga bagian
atasnya menghadap kemuka atau ke palatum. setelah
masuk dinding posterior pharing lalu putar oropharingeal
tube 180 sampai posisi ujung mengarah ke oropharing.
Gunakan penekan lidah , gerakkan lidah keluar untuk
menghindari terdorong ke belakangmasuk faring
posterior. Masukkan oropharing tube oral ke dalam posisi
yang seharusnya dengan bagian atas masuk kebawah dan
tidak perlu diputar
- Jika reflek cegukan pasien terangsang, cabut jalan nafas
dengan segera dan masukkan kembali
- Lakukan fiksasi dipangkal oropharing tube dengan plester
tanpa menutup lubang oropharing tube
- Berikan posisi yang nyaman
- Rapikan pasien
- Rapikan alat
- Lepas handschoen
- Perawat cuci tangan
S i k a p:
- Hati-hati, cermat dan teliti
- Peka terhadap reaksi klien
4. - Jangan membuat klien kelelahan

Catatan :

NILAI :
Samarinda,..................................... 20

Pembimbing,

................................................................

NIP.

78
PROSEDUR TINDAKAN PEMBEBASAN JALAN NAFAS

Jenis Keterampilan : TINDAKAN HEMLICH MANEUVER


Lahan Praktik : ………………………………………………….
Tanggal : ………………………………………………….

PENILAIAN :

- PERLU PERBAIKAN : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
- MAMPU (bisa diterima dengan bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan benar dan
berurutan tetapi kurang tepat atau pembimbing perlu membantu atau mengingatkan hal-hal
kecil yang tidak terlalu berarti.
- MAHIR (dilakukan secara mandiri tanpa bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan
benar, tepat tanpa ragu-ragu atau tanpa perlu bantuan dan langkah yang dilakukan sesuai
dengan urutan.

Skala Penilaian
NO PROSEDUR/LANGKAH KLINIK
1 2 3
1. Fase Orientasi
- Salam terapeutik
- Evaluasi / validasi kondisi klien
- Kontrak : topik / waktu / tempat

Fase Kerja
2
Persiapan Alat
- Hand scoon
Cara Kerja :
3. - Lakukan pengkajian look, listen, feel
Abdominal Thrust
- Posisi berdiri atau duduk Penolong berdiri dibelakang
korban, lingkari pinggang korban dengan kedua lengan
penolong
- Kemudian kepalkan satu tangan dan letakkan sisi jempol
tangan kepalan pada perut korban (sedikit diatas pusar dan
dibawah ujung sternum)
- Pegang erat kepalan tangan ke perut dengan hentakan
yang cepat ke atas
- Setiap hentakan harus terpisah dan gerakan yang jelas
- Cara dengan posisi tergeletak (tidak sadar) Korban harus
diletakkan pada posisi terlentang dengan muka ke atas
- Penolong berlutut disisi paha korban
- Letakkan salah satu tangan pada perut korban digaris
tengah sedikit diats pusar dan jauh di bawah ujung tulang
sternum, tangan kedua diletakkan diatas tangan pertama

79
Skala Penilaian
NO PROSEDUR/LANGKAH KLINIK
1 2 3
- Penolong menekan kearah perut dengan hentakan yang
cepat kearah atas
Chest thrust
- Bila penderita sadar lakukan chest thrust 5 kali (tekan
tulang dada dengan jari(bayi) atau
- Kepalan tangan (ibu hamil) dibawah garis imajinasi antara
kedua putting susu pasien)
- Bila sadar, tidurkan terlentang dan lakukan chest thrust
tarik lidah apakah ada benda asing, beri nafas buatan
Back blow (untuk bayi)
- Bila penderita sadar dapat batuk keras, observasi ketat
- Bila nafas tidak efektif atau berhenti, lakukan back blow
5 kali (hentakan keras pada punggung korban di titik
silang garis antara belikat dengan tulang
punggung/vertebrae)

S i k a p:
- Hati-hati, cermat dan teliti
- Peka terhadap reaksi klien
- Jangan membuat klien kelelahan

4.

Catatan :

NILAI :
Samarinda,..................................... 20

Pembimbing,

................................................................

NIP

PROSEDUR TINDAKAN PEMBERIAN BANTUAN NAFAS

80
Jenis Keterampilan : TINDAKAN PEMBERIAN TERAPI OKSIGEN
Lahan Praktik : ………………………………………………….
Tanggal : ………………………………………………….

PENILAIAN :

- PERLU PERBAIKAN : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
- MAMPU (bisa diterima dengan bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan benar dan
berurutan tetapi kurang tepat atau pembimbing perlu membantu atau mengingatkan hal-hal
kecil yang tidak terlalu berarti.
- MAHIR (dilakukan secara mandiri tanpa bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan
benar, tepat tanpa ragu-ragu atau tanpa perlu bantuan dan langkah yang dilakukan sesuai
dengan urutan.

Skala Penilaian
NO PROSEDUR/LANGKAH KLINIK
1 2 3
1. Fase Orientasi
- Salam terapeutik
- Evaluasi / validasi kondisi klien
- Kontrak : topik / waktu / tempat

2. Fase Kerja
Persiapan Alat
- Hand scoon
- Tabung oksigen lengakp dengan manometer dan
sarung tabung oksigen
- Flow meter
- Humidifier yang sudah berisi aquades
- Selang oksigen
- Nasal kanula
Cara Kerja :
3.
- Menjelaskan tujuan pemasangan oksigen melalui
nasal kanul
- Meminta persetujuan pasien dan keluarga sebelum
melakukan tindakan
- Jaga privasi pasien
- Mencuci tangan
- Mendekatkan alat- alat yang akan digunakan
- Menghubungkan selang dari kanul nasal ke tabung
pelembab
- Memasang kanul pada hidung klien
- Menetapkan kadar O2 sesuai dengan program medic

81
Skala Penilaian
NO PROSEDUR/LANGKAH KLINIK
1 2 3
4. - Fiksasi selang
- Mencuci tangan
- Dokumentasi
S i k a p:
- Hati-hati, cermat dan teliti
- Peka terhadap reaksi klien
- Jangan membuat klien kelelahan

Catatan :

NILAI :

Samarinda,..................................... 20

Pembimbing,

................................................................

NIP.

82
PROSEDUR TINDAKAN PEMBIDAIAN

Jenis Keterampilan : TINDAKAN PEMBIDAI


Lahan Praktik : ………………………………………………….
Tanggal : ………………………………………………….

PENILAIAN :

- PERLU PERBAIKAN : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
- MAMPU (bisa diterima dengan bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan benar dan
berurutan tetapi kurang tepat atau pembimbing perlu membantu atau mengingatkan hal-hal
kecil yang tidak terlalu berarti.
- MAHIR (dilakukan secara mandiri tanpa bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan
benar, tepat tanpa ragu-ragu atau tanpa perlu bantuan dan langkah yang dilakukan sesuai
dengan urutan.

Skala Penilaian
NO PROSEDUR/LANGKAH KLINIK
1 2 3
1. Fase Orientasi
- Salam terapeutik
- Evaluasi / validasi kondisi klien
- Kontrak : topik / waktu / tempat

Fase Kerja
2.
Persiapan Alat
- Hand scoon
- Perban dengan ukuran sesuai yang akan digunakan. Lebar
dan nomor perban disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk
bahan elastic biasanya tersedia dalam ukuran 20cm serta
135 dan 270cm, ukuran 7,5cm dan 10cm yang paling
sering digunakan.
- Kain mitela (sesuai kebutuhan).
- Spalk (sesuai kebutuhan).
- Peniti pengaman (sesuai kebutuhan).
- Plester
- Gunting Plester.
- Kassa gulung
- Kassa steril bila perlu
Cara Kerja :
3.
- Cuci tangan dan pakai hand schone
- Dekatkan alat-alat didekat pasien
- Berikan penjelasan kepada pasien tentang prosedur
tindakan yang akan dilakukan
- Bagian ekstremitas yang cidera harus tampak seluruhnya,

83
Skala Penilaian
NO PROSEDUR/LANGKAH KLINIK
1 2 3
pakaian harus dilepas kalau perlu digunting
- Periksa nadi, fungsi sensorik dan motorik ekstremitas
bagian distaldari tempat cidera sebelum pemasangan bidai
- Jika nadi tidak ada, coba luruskan dengan tarikan
secukupnya, tetapi bila terasa ada tahanan jangan
diteruskan, pasang bidai dalam posisi tersebut dengan
melewati 2 sendi
- Bila curiga adanya dislokasi pasang bantal atas bawah,
jangan coba diluruskan
- Bila ada patah tulang terbuka, tutup bagian tulang yang
keluar dengan kapas steril dan jangan memasukkan tulang
yang keluar ke dalam lagi, kemudian baru dipasang bidai
dengan melewati 2 sendi
- Periksa nadi, fungsi sensori dan motorik ekstremitas
bagian distal dari tempat cidera setelah pemasangan bidai
- Bereskan alat-alat dan rapikan pasien
- Lepas hand schone dan cuci tangan

S i k a p:
- Hati-hati, cermat dan teliti
4. - Peka terhadap reaksi klien
- Jangan membuat klien kelelahan
Catatan :

NILAI :
Samarinda,..................................... 20
Pembimbing,

................................................................

NIP.

84
PROSEDUR TINDAKAN MENGHENTIKAN PERDARAHAN

Jenis Keterampilan : TINDAKAN BALUT TEKAN, DAN TOURNIQUET


Lahan Praktik : ………………………………………………….
Tanggal : ………………………………………………….

PENILAIAN :

- PERLU PERBAIKAN : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
- MAMPU (bisa diterima dengan bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan benar dan
berurutan tetapi kurang tepat atau pembimbing perlu membantu atau mengingatkan hal-hal
kecil yang tidak terlalu berarti.
- MAHIR (dilakukan secara mandiri tanpa bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan
benar, tepat tanpa ragu-ragu atau tanpa perlu bantuan dan langkah yang dilakukan sesuai
dengan urutan.

Skala Penilaian
NO PROSEDUR/LANGKAH KLINIK
1 2 3
1. Fase Orientasi
- Salam terapeutik
- Evaluasi / validasi kondisi klien
- Kontrak : topik / waktu / tempat

2. Fase Kerja
Persiapan Alat
- Alat pelindung diri (masker, handscoen, scort)
- Balut tekan
- Kain kasa steril
- Sarung tangan
- Tourniquet
- Plester
- Set untuk menjahit luka
- Obat desinfektan
- Sanksteken blakemore tube (SB tube) bila
memungkinkan
- Spuit 20-50 cc
- Waskom berisi air/NaCl 0,9 % dingin
- Jelly / pelican
Cara Kerja :
3.
- Mencuci tangan
- Menggunakan Apd
- Menekan pembuluh darah proximal dari luka, yang

85
Skala Penilaian
NO PROSEDUR/LANGKAH KLINIK
1 2 3
dekat dengan permukaan kulit dengan menggunakan
jari tangan
- Mengatur posisi dengan cara meninggikan daerah
yang luka
Balut tekan
- Meletakkan kain kasa steril di atas luka
- Memasang verband balut tekan, kemudian letakkan
benda keras (verband atau kayu balut) di atas luka
- Membalut luka dengan menggunakan verband balut
tekan.
Tourniquet
- Menutup luka ujung tungkai yang putus (amputasi)
dengan menggunakan kain kasa steril
- Memasang tourniquet lebih kurang 10 cm sebelah
proximal luka, kemudian ikatlah dengan kuat.
- Tourniquet harus dilonggarkan setiap 15 menit sekali
secara periodik
S i k a p:
- Hati-hati, cermat dan teliti
- Peka terhadap reaksi klien
- Jangan membuat klien kelelahan
4.

Catatan :

NILAI :
Samarinda,..................................... 20

Pembimbing,

................................................................

NIP.

86
PROSEDUR TINDAKAN PENGKAJIAN

Jenis Keterampilan : TINDAKAN PEMASANGAN EKG


Lahan Praktik : ………………………………………………….
Tanggal : ………………………………………………….

PENILAIAN :

- PERLU PERBAIKAN : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
- MAMPU (bisa diterima dengan bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan benar dan
berurutan tetapi kurang tepat atau pembimbing perlu membantu atau mengingatkan hal-hal
kecil yang tidak terlalu berarti.
- MAHIR (dilakukan secara mandiri tanpa bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan
benar, tepat tanpa ragu-ragu atau tanpa perlu bantuan dan langkah yang dilakukan sesuai
dengan urutan.

Skala Penilaian
NO PROSEDUR/LANGKAH KLINIK
1 2 3
1. Fase Orientasi
- Salam terapeutik
- Evaluasi / validasi kondisi klien
- Kontrak : topik / waktu / tempat

2. Fase Kerja
Persiapan Alat
- Hand scoon
- Mesin Elektrokardiogram ( EKG )
- Kertas EKG
- Jelly
- Tissu
- Bengkok
- Kapas alkohol
Cara Kerja :
3.
- Baca Orderan / instruksi pemasangan
- Jelaskan kepada pasien/keluarga tentang tindakan yang
akan di lakukan
- Menyiapkan dan mendekatkan alat ke pasien
- Melonggarkan atau melepaskan pakaian bagian atas klien
- Mengoleskan jelly pada elektorde
- Pasang elektroda pada Ekstermitas atas dan bawah untuk
merekam ektermitas lead
a. Merah pada ektermitas kanan atas
b. Kuning pada ekstermitas kiri atas
c. Hitam pada ekstermitas kanan bawah

87
Skala Penilaian
NO PROSEDUR/LANGKAH KLINIK
1 2 3
d. Hijau pada ekstermitas kiri bawah
- Pasang elektroda parakardial untuk merekam prekardial
lead
a. Pasang V1 pada interkostal ke 4 garis sternum kanan
b. Pasang V2 pada interkostal ke 4 garis sternum kiri
c. Pasang V3 pada pertengahan V2 dan V4
d. Pasang V4 pada pada interkostal ke5 pada
midklavikula kiri
e. Pasang V5 pada garis axila anterior
f. Pasang V6 pada pertengahan axila sejajar V4
- Hidupkan mesin Elektrokardiograam
- Lakukan pencatatan indentitas klien pada EKG
- Lakukan kalibrasi dengan kecepatan ml/detik
- Lakukan perekaman sesuai order
- Matikan EKG dan lepaskan elektoda pada tubuh klien
- Bantu klien memakai pakaian kembali.

S i k a p:
4.
- Hati-hati, cermat dan teliti
- Peka terhadap reaksi klien
- Jangan membuat klien kelelahan
Catatan :

NILAI :

Samarinda,..................................... 20

Pembimbing,

................................................................

NIP.

88
PROSEDUR TINDAKAN BILAS LAMBUNG

Jenis Keterampilan : TINDAKAN BILAS LAMBUNG


Lahan Praktik : ………………………………………………….
Tanggal : ………………………………………………….

PENILAIAN :

- PERLU PERBAIKAN : Langkah atau tugas tidak dikerjakan dengan benar atau
dihilangkan.
- MAMPU (bisa diterima dengan bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan benar dan
berurutan tetapi kurang tepat atau pembimbing perlu membantu atau mengingatkan hal-hal
kecil yang tidak terlalu berarti.
- MAHIR (dilakukan secara mandiri tanpa bimbingan) : Langkah dikerjakan dengan
benar, tepat tanpa ragu-ragu atau tanpa perlu bantuan dan langkah yang dilakukan sesuai
dengan urutan.

Skala Penilaian
NO PROSEDUR/LANGKAH KLINIK
1 2 3
1. Fase Orientasi
- Salam terapeutik
- Evaluasi / validasi kondisi klien
- Kontrak : topik / waktu / tempat

Fase Kerja
2.
Persiapan Alat
- Hand scoon
- Slang penduga lambung sesuai ukuran yang diperlukan
dan corongnya.
- Bengkok besar
- Perlak dan alasnya
- Ember penampung
- Air hangat-dingin 1-2 liter / NaCl 0,9 %, sesuai kebutuhan
- Gelas ukuran
- Celemek dari karet
- Gelas berisi air matang
- Pelicin / jelly
- Set therapy oksigen lengkap dan siap pakai
- Pinset anatomi
- Obat-obatan (sulfas atropine, norit/susu yang diperlukan
dalam tempatnya)
Cara Kerja :
3. - Memasang perlak dan alasnya di dada pasien
- Meletakkan bengkok di bawah dagu pasien.
- Meletakkan ember yang diberi alas kain pel ke dekat
pasien
- Menentukan panjang slang penduga yang masuk ke dalam

89
Skala Penilaian
NO PROSEDUR/LANGKAH KLINIK
1 2 3
lambung
- Memberi pelicin pada ujung penduga lambung
- Menutup pangkal slang penduga lambung dengan cara
menekuk/diklem
- Memasukkan slang penduga pelan-pelan ke dalam
lambung melalui hidung. Bagi pasien sadar dianjurkan
menelan slang penduga perlahan-lahan sambil menarik
nafas dalam
- Meyakinkan slang penduga masuk ke dalam lambung
dengan cara :
- Memasukkan ujung slang penduga sampai terendam
dalam mangkok berisi air dan tidak tampak gelembung
udara dan air.
- Setelah yain slang penduga masuk ke lambung pasien,
psosisi diatur miring tanpa bantal dan letak kepala lebih
rendah.
- Memasang corong pada pangkal slang kemudian
masukkan air/cairan. Selanjutnya ditunggu sampai
air/cairan tersebut keluar dari lambung dan ditampung
dalam ember.
- Membilas lambung dilakukan berulang kali sampai
air/cairan yang keluar dari lambung berwarna jernih/tidak
berbau racun.
- Mengobservasi tekanan darah, nadi, pernafasan, dan
respons pasien
- Mencatat semua tindakan yang telah dilakukan
4. S i k a p:
- Hati-hati, cermat dan teliti
- Peka terhadap reaksi klien
- Jangan membuat klien kelelahan
Catatan :

Samarinda,..................................... 20

Pembimbing,
NILAI :

................................................................

NIP.

90

Anda mungkin juga menyukai