Anda di halaman 1dari 11

Masa Reformasi

DIBAWAH KEPEMIMPINAN

B.J Habibie

&
Susilo Bambang
Yudhoyono

Yustina Lubis Matahari


Natalia Permata Dora

Dr. Isda Pramuniati


Project Kepemimpinan

Fakultas Bahasa Dan Seni


Universitas Negeri Medan
Sumber: id.wikipedia.org

Latar Belakang B.J Habibie

Mundurnya Soeharto dari jabatan presiden akibat


Tragedi Mei 1998 membuat posisi Habibie naik dari
Wakil Presiden menjadi Presiden pada 21 Mei 1998.
Bacharuddin Jusuf Habibie atau lebih dikenal sebagai
BJ Habibie merupakan presiden yang memiliki masa
jabatan yang singkat, yakni 1 tahun 5 bulan

Meski begitu, banyak hal yang sudah dilakukan


olehnya, seperti beberapa Undang-undang (UU)
menjadi terobosan baru, yaitu UU Otonomi Daerah,
UU Anti Monopoli atau UU Persaingan Sehat, serta
UU Partai Politik.

1
Kepemimpinan
Dedikatif-Fasilitatif
B.J Habibie
Pemerintahannya ditandai dengan kebebasan
pers yang luas, memperkuat demokratisasi.
Habibie aktif membuat peraturan-peraturan,
dengan pertumbuhan ekonomi yang cukup
tinggi. Meskipun terbuka dan akrab, dia
cenderung eksplosif dan kurang tekun dalam
menyelesaikan pekerjaannya. Dalam
penyelenggaraan negara, ia memiliki ciri-ciri
liberal karena pengalaman dan pendidikan
baratnya

Sumber: voi.id

Gaya komunikasinya spontan,


cepat bereaksi, dan terkadang
kurang mempertimbangkan
risiko. Kecenderungan untuk
bertindak cepat terlihat dalam
keputusannya terkait Timor
Timur. Meski terbuka, Habibie
dianggap cenderung ingin
menang sendiri dalam berdiskusi
dan kurang toleran terhadap
kritik.

2
Sumber: tirto.id
KRISIS EKONOMI YANG
DITINGGALKAN PRESIDEN
SEBELUMNYA
Habibie menangani krisis ekonomi berat
yang dipicu oleh hutang luar negeri
besar, menyebabkan depresiasi rupiah.
Keadaan perekonomian semakin parah
dengan kebangkrutan sektor industri
dan manufaktur, ditambah musim
kemarau panjang yang menurunkan
produksi beras.

Pada 22 Mei 1998, Presiden Habibie


membentuk Kabinet Reformasi
Pembangunan, yang melaksanakan
sidang pertama tiga hari setelahnya.
Dalam sidang, Presiden Habibie
menyampaikan dua sasaran pokok
terkait upaya mengatasi krisis ekonomi
yakni tersedianya bahan pokok dan
Sumber: www.kompas.com

kembali berputarnya roda perekonomian masyarakat. Langkah awal yang diambil


Presiden Habibie untuk mengatasi krisis ekonomi yang terjadi adalah mencari
dukungan dari Dana Moneter Internasional atau International Monetary Fund (IMF)
dan komunitas negara-negara penyokong guna memulihkan perekonomian negara

Kebijakan BJ Habibie pada masa reformasi di bidang ekonomi pun dilakukan


mengikuti saran-saran IMF, yang disesuaikan dengan kondisi Indonesia saat itu.

Kebijakan-kebijakan BJ Habibie berhasil menurunkan laju inflasi dan menormalkan


distribusi barang-barang kebutuhan pokok. Kebijakan pemotongan nilai tukar rupiah
terhadap dollar AS mampu meningkatkan nilai rupiah hingga di bawah Rp 10.000 per
dollar AS
3
KEBIJAKAN HABIBIE YANG
MENGHAPUS DISKRIMINASI
TERHADAP MASYARAAT
MINORITAS

Inpres Nomor 26 Tahun 1999 dan


Inpres Nomor 4 tahun 1999 yang
dikeluarkan oleh Habibie merupakan
titik awal untuk mengakhiri perilaku
diskriminasi terhadap etnis Tionghoa di
Indonesia. Dalam inpres menghapuskan
larangan untuk berbicara dan mengajar
Bahasa Mandarin.

Diskriminasi terhadap etnis Tionghoa


ini diwariskan dari masa pemerintahan
Soeharto yang sebelumnya
memberlakukan program anti-komunis Sumber: tanwir.id

yang berimbas pada diskriminasi


terhadap etnis tertentu

Inpres memberikan instruksi kepada


para menteri, pimpinan lembaga
pemerintah non-departemen, pimpinan
lembagaga tertinggi/tinggi negara, serta
kepala daerah untuk menghentikan
penggunaan istilah pribumi dan non-
pribumi dalam semua perumusan dan
penyelenggaraan kebijakan,
perencanaan program, ataupun
pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan

4
KEMERDEKAAN TIMOR LESTE
Pergolakan di Timor Timur sudah terjadi jauh sebelum BJ Habibie menjabat sebagai
presiden. Setelah lama menjadi jajahan Portugal, pada 17 Juli 1976, Timor Timur
resmi menjadi provinsi Indonesia yang ke-27

Namun, integrasi ternyata tidak menyelesaikan masalah. Pasalnya, terdapat banyak


pihak yang menentangnya. Selain dari sejumlah golongan di Timor Timur,
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) juga tidak setuju dengan penyatuan Timor Timur
dengan Indonesia. Tekanan semakin meningkat saat negara-negara yang mulanya
mendukung integrasi mulai mengubah sikapnya. Hingga 1999, PBB terus
mengusulkan jajak pendapat terhadap penduduk Timor Timur, yang akhirnya
dilakukan oleh Presiden Habibie

Sumber: nasional.sindonews.com Sumber:aceh.tribunnews.com

Kebijakan yang diambil Habibie terkait masalah Timor Timur adalah melaksanakan
referendum atau jajak pendapat atau pemungutan suara. Pada 27 Januari 1999,
pemerintahan Habibie menawarkan dua pilihan, yaitu otonomi khusus atau
memisahkan diri. Kemudian, Presiden BJ Habibie mengadakan referendum di
Provinsi Timor Timur pada 30 Agustus 1999, di bawah pengawasan United Nations
Mission for East Timor (UNAMET) dan diikuti oleh penduduk Timor Timur

Isinya adalah bahwa hampir 78,5 persen penduduk Timor Timur ingin merdeka atau
memisahkan diri, dan menolak tawaran otonomi khusus dari Indonesia. Dengan hasil
tersebut, MPR RI dalam Sidang Umum MPR pada 1999, mencabut TAP MPR No.
VI/1978 dan mengembalikan Timor Timur seperti pada 1975.

5
Sumber: news.republika.co.id

Latar Belakang Susilo


Bambang Yudhoyono
Susilo Bambang Yudhoyono, M.A. (lahir 9 September 1949), atau lebih
dikenal dengan inisialnya SBY adalah Presiden Indonesia keenam yang
menjabat sejak 20 Oktober 2004 sampai 20 Oktober 2014. Ia merupakan
Presiden pertama di era Reformasi yang terpilih melalui Pemilihan Umum
secara langsung. Di masa pemerintahannya, ada 2 wakil presiden yakni
Jusuf Kalla dan Boediono.

Kebijakan politik yang dibuat adalah Kabinet Indonesia Bersatu yang


berada di dalam 2 periode, Kabinet Indonesia Bersatu I dan Kabinet
Indonesia Bersatu II

6
Kepemimpinan Susilo Bambang
Yudhoyono
Kharismatik dan Demokratis

Gaya Kepemimpinan Demokratis


Susilo Bambang Yudhoyono merupakan
pemimpin yang cenderung mengalah, beliau
tidak ingin kepemimpinannya disebut
otoriter. Walaupun berlatar belakang
militer dengan kepribadian tugas namun
dalam menentukan keputusan beliau
cenderung lama karena memilih melakukan
kompromi dan membuat consensus untuk
melibatkan bawahannya, di sisi lain hal
tersebut dilakukan karena hasilnya akan
berdampak pada masyarakat.

Gaya Kepemimpinan Kharismatik


Susilo Bambang Yudhoyono merupakan
salah satu pemimpin yang mempunyai
kharismatik. Dari cara beliau
menyampaikan pidato, terlihat adanya
ketegasan memimpin, sopan santun, sikap
yang baik dan berwibawa, cara berbicara
yang tertata, tidak tergesa-gesa. Karena
beliau menginginkan keputusan yang baik
untuk semua rakyatnya.

Sumber: www.hukumonline.com
7
Upaya Untuk Meningkatkan
Kesejahteraan Masyarakat
Pada masa pemerintahan Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono,
upaya untuk pengentasan
kemiskinan direalisasikan melalui
peningkatan anggaran di sektor
pertanian termasuk upaya untuk
swasembada pangan. Anggaran
untuk sektor ini yang semula
hanya 3,6 triliun Rupiah
ditingkatkan menjadi 10,1 triliun
Sumber: www.demokrat.or.id
Rupiah. Untuk mendukung
perbaikan di sektor pertanian,
pemerintah menyediakan pupuk
murah bagi petani

Pemerintahan presiden Susilo


Bambang Yudhoyono juga
berupaya memperbaiki sektor
pendidikan dengan cara
meningkatkan anggaran
pendidikan yang semula berjumlah
Sumber: www.tribunnews.com
21,49 triliun pada tahun 2004
menjadi 50 triliun pada tahun 2007

Di bidang kesehatan, pemerintah


memberikan bantuan kesehatan
gratis untuk berobat ke puskesmas
dan rumah sakit melalui pemberian
Asuransi Kesehatan Masyarakat
Miskin dan beberapa kali
menurunkan harga obat generik
Sumber: www.beritasatu.com/
8
REFORMASI DI
BIDANG POLITIK

Salah satu upaya untuk menjaga


kesulitan koalisi pada masa
pemerintahan Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono adalah pembentukan
Sekretariat Gabungan (Setgab) antara
Partai Demokrat dengan partai-partai
politik lainnya yang mendukung Sby.
Pembentukan Setgab juga bertujuan
untuk menentukan visi dan misi
pembangunan agar arah koalisi berjalan Sumber: nasional.tempo.co
seiring dan kesepakatan bersama.
Setgab merupakan format koalisi yang
dianggap sby sesuai dengan etika
Upaya untuk penerapan otonomi
demokrasi dan dibentuk sebagai sarana
daerah dengan cara mengurangi
komunikasi politik
wewenang pemerintah pusat dan
memperluas wewenang pemerintah
daerah dilakukan secara
proporsional dan seimbang. Selain
itu pemerintah juga mengupayakan
reformasi birokrasi yang
mengedepankan aspek
transparansi, partisipasi dan
akuntabilitas demi menciptakan
good governance (proses
pengambilan keputusan dilakukan
Sumber: nasional.tempo.co
secara transparan dan dapat
diakses oleh masyarakat)
9
Euforia Berdemokrasi :
Demokrasi Masa Reformasi
Politik dan pemerintahan untuk mengatur wilayah sendiri menjadi keinginan
masyarakat di daerah, yang pada akhirnya melahirkan Undang-Undang otonomi
daerah. Pembagian hasil eksplorasi dan eksploitasi sumber daya alam antara
pemerintahan pusat dan daerah juga disesuaikan dengan kebutuhan daerah dan
diharapkan mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat di daerah.

Penerapan otonomi daerah tersebut diiringi


dengan perubahan sistem pemilu dan
diselenggarakannya pemilu langsung untuk
mengangkat kepala daerah mulai dari gubernur
hingga bupati dan walikota

Di bidang pers, euforia demokrasi juga


melahirkan sejumlah media massa baru yang
lebih bebas menyuarakan berbagai aspirasi
masyarakat. Namun kebebasan di bidang pers
harus tetap memperhatikan aspek-aspek
keadilan dan kejujuran dalam menyebarkan
berita.

Berita yang dimuat dalam media massa harus


tetap mengedepankan fakta sehingga euforia
Sumber: jurnalphona.com kebebasan pers yang telah sekian lama
terkekang pada masa pemerintahan Orde Baru
tidak menimbulkan keresahan dalam
masyarakat

10

Anda mungkin juga menyukai