Nama : Diah Rai Wardhani

NIM : 042452646
Prodi : S1 Akuntansi

Diskusi 5
Sistem Pengendalian Manajemen

1. Kegiatan pengendalian yang perlu dilakukan pada saat penyusunan anggaran

(budget) antara lain:
 Anggaran yang disusun sebaiknya realistis, dapat benar-benar
dilaksanakan, dan dapat dipertanggungjawabkan.
 Anggaran sebaiknya dibuat dengan rinci dan detail sampai ke komponen
kegiatan yang terkecil. Hal ini akan memudahkan proses pengendalian
manajemen keuangannya.
 Anggaran perlu disertai dengan perhitungan yang matang, sehingga
mengurangi kemungkinan untuk revisi. Hal ini dapat dilakukan dengan
mengelola waktu untuk penyusunan anggaran dan membuat perkiraan
atas pekerjaan yang akan dilaksanakan.
 Penyusunan anggaran harus diawasi untuk menghindari
penggelembungan (mark-up) anggaran, yaitu kesengajaan menaikkan
jumlah anggaran untuk tujuan mendapatkan keuntungan pribadi. Mark-
up anggaran dapat menyebabkan ketidakefisienan anggaran.
 Organisasi sebaiknya memiliki pedoman standar tarif anggaran untuk
komponen biaya dan pendapatan. Pedoman ini akan memudahkan dalam
penyusunan anggaran dan mengurangi risiko kesalahan penyusunan
karena kesalahan menentukan satuan angka dalam komponen anggaran.
 Sebelum disahkan, anggaran perlu direview untuk meminimalisir
terjadinya kesalahan.
 Anggaran yang dibuat sebaiknya cukup fleksibel, sehingga apabila dalam
suatu periode terjadi suatu perubahan, misalnya perubahan asumsi dan
level operasi, anggaran bisa diubah mengikuti kondisi.
 Anggaran harus sesuai dan mencerminkan pelaksanaan dari rencana dan
strategi jangka panjang organisasi, dan mendapatkan dukungan (support)
dari manajemen puncak. Manajer dan karyawan juga dapat diberikan
kesempatan berpartisipasi dan memberi ide atau masukan dalam
penyusunan tujuan operasional, sehingga mereka akan merasa ikut
terlibat dan memberi motivasi dalam pelaksanaannya.

1
Sumber:
Lumen. 2021. "Introduction to Budgeting and Budgeting Processes". diakses 4
Mei 2021, https://courses.lumenlearning.com/managacct/chapter/introduction-
to-budgeting-and-budgeting-processes/
Mulyani, Sri. 2020. Sistem Pengendalian Manajemen. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka. Hal 6.8-6.9.

2. Alasan dilakukannya pembagian tugas antara kantor pusat dan divisi adalah
sebagai upaya pengendalian dan agar dapat terjalin komunikasi antarpihak. Hal
ini juga dilakukan untuk mengembangkan proses kreatif setiap divisi. Sistem
ini juga dinilai akan meningkatkan kompetisi yang sehat dan positif di antara
divisi.
Kantor pusat melaksanakan fungsi pengendalian dan koordinasi, serta
menyelenggarakan beberapa hal strategis yang berkaitan dengan kegiatan di
tiap divisi. Hal-hal yang merupakan tugas dan tanggung jawab kantor pusat
antara lain anggaran, konsolidasi keuangan, pengelolaan SDM, keputusan
strategis, dan evaluasi kerja. Fungsi pengendalian dilakukan oleh kantor pusat,
sehingga standar pengukuran yang digunakan sama.
Divisi-divisi diberi kewenangan untuk mengelola sebagian besar kegiatan
operasionalnya masing-masing. Setiap divisi diberi kebebasan untuk memilih
pilihan bisnis yang dianggap paling memberikan manfaat terbesar untuk
divisinya. Hal ini merupakan sebuah upaya untuk mengembangkan kemampuan
dan kreativitas masing-masing divisi. Hal ini juga mendorong kompetisi yang
sehat antardivisi, walapun tetap diadakan transfer ilmu dan teknologi
antardivisi.
Pembagian tugas antara kantor pusat dan divisi ini juga diharapkan akan
meningkatkan efektivitas dan efisiensi organisasi. Dengan memberi otoritas
pada divisi, maka keputusan terkait masalah pada divisi bisa segera dibuat
tanpa birokrasi yang panjang. Manajemen divisi juga dianggap yang paling
mengetahui mengenai situasi dan kondisi divisinya masing-masing, sehingga
diharapkan keputusan yang dibuat akan lebih efektif. Dengan memberikan
tugas pada divisi, juga bisa mengurangi beban kerja kantor pusat, sehingga
kantor pusat dapat lebih berfokus pada fungsi-fungsi pengendalian dan
strategis.

Sumber:
Mulyani, Sri. 2020. Sistem Pengendalian Manajemen. Tangerang Selatan:
Universitas Terbuka. Hal 6.17-6.22.