1. -
2. Fungsi Determinasi
Menurut Ekayani dkk (2021), determinasi tanaman memiliki fungsi yaitu untuk
menetapkan kebenaran sampel yang digunakan dalam penelitian.
Tanaman yang
belum diketahui
⎯ Disiapkan tanaman yang akan dideterminasi dan buku petunjuk
⎯ Dibaca dengan teliti kunci determinasi mulai dari permulaan,
misalnya nomor 1a.
⎯ Dicocokkan ciri-ciri pada kunci determinasi dengan ciri yang ada
pada makhluk hidup yang diamati.
⎯ Jika ciri-ciri kunci tidak sesuai dengan ciri makhluk hidup yang
diamati, beralih pada pernyataan yang ada di bawahnya dengan
nomor yang sesuai. Contohnya, pernyataan 1a tak sesuai,
beralihlah ke pernyataan 1b.
⎯ Dicatat nomornya jika ciri-ciri yang ada pada kunci determinasi
sesuai dengan ciri dimiliki organisme yang diamati.
⎯ Dilanjutkan pembacaan kunci pada nomor yang sesuai dengan
nomor yang tertulis di belakang tiap pernyataan pada kunci.
⎯ Jika salah satu pernyataan terdapat sesuai dengan makhluk hidup
yang diamati, alternatif lainnya akan gugur. Misalnya, kunci
determinasi memuat pilihan:
a. tumbuhan berupa herba, atau
b. tumbuhan berkayu.
Jika yang dipilih adalah 1a (tumbuhan berupa herba), pilihan 1b
gugur.
⎯ Begitu seterusnya hingga diperoleh nama famili, ordo, kelas, dan
divisio atau filum dari tanaman yang diamati.
Hasil determinasi
tanaman
6. Tanaman apa saja yang tidak bisa dideterminasi
Tumbuhan yang tidak bisa dideterminasi adalah tumbuhan yang tidak dapat
diidentifikasi dengan menggunakan kunci determinasi. Tumbuhan yang tidak bisa
dideterminasi mungkin memiliki ciri-ciri yang tidak jelas atau tidak konsisten,
sehingga sulit untuk mengklasifikasikannya menggunakan kunci determinasi.
Pada jurnal Aryal dan Ming (2014), mereka menyatakan bahwa ”One of the
major agronomical interests in papaya sexuality is identifying the sex of seedlings for
proper management of crops in the field, since sex cannot be determined
phenotypically until the plants flower”. Yang intinya bahwa jika akan
mendeterminasi/mengidentifikasi tanaman ber bunga khususnya jenis kelaminnya,
tidak bisa dilakukan jika tanaman tersebut belum memiliki bunga.
Aryal, R., Ming, R. (2014). Sex determination in flowering plants: Papaya as a model
system. Elsevier, 56-62.
Ekayani, M., Juliantoni, Y., Hakim, A. (2021). Uji Efektivitas Larvasida Dan Evaluasi
Sifat Fisik Sediaan Losio Antinyamuk Ekstrak Etanol Daun Kirinyuh
(Chromolaena Odorata L.) Terhadap Nyamuk Aedes Aegypti. Jurnal Inovasi
Penelitian, 2(4), 1261-1270.
Klau, M.H.C., Hesturini, R.J. (2021). Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Daun
Dandang Gendis (Clinacanthus nutans (Burm F) Lindau) Terhadap Daya
Analgesik Dan Gambaran Makroskopis Lambung Mencit. Jurnal Farmasi dan
Sains Indonesia, 4(1), 6-12.
La, E.O.J., Sawiji, R.T., Yuliani, N.M.R. (2021). Identifikasi Kandungan Metabolit
Sekunder Dan Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak N-Heksana Kulit Jeruk Bali
(Citrus Maxima Merr.). Jurnal Sarya Medika, 6(2), 185-200.
Mulyani, E. (2019). Studi In-Vitro : Efek Anti Kolesterol Ekstrak Daun Rambusa
(Passiflora Foetida, L). Jurnal Surya Medika, 4(2), 60-65.
Riwanti, P., Izazih, F. (2019). Skrining Fitokimia Ekstrak Etanol 96% Sargassum
polycystum dan Profile dengan Spektrofotometri Infrared. Acta Holistica
Pharmaciana, 2(1), 34-41.