UMUM
1. Alasan tertarik atau memilih penelitian ini?
Jawaban
Angka kasus kanker di dunia yang tinggi khususnya di Indonesia yang
angka kejadian kanker meningkat, yang dibuktikan oleh literatur yang
saya lampirkan tadi. Terlebih di Gorontalo sendiri berada di urutan
tertinggi ketiga di Indonesia dengan prevalensi yang tinggi berdasarkan
data RISKESDAS.
Obat kemoterapi memiliki efek samping yang berat, untuk itu saya
mencari senyawa lain yang berkhasiat sebagai antikanker namun efek
sampingnya kecil berdasarkan kajian literatur, sehingga lebih
meningkatkan kenyamanan pasien. Hal ini sejalan dengan pendapat
Custea (2011) yang menyatakan bahwa pengobatan kanker saat ini tidak
mencukupi: tidak terlalu efektif dan disertai dengan beberapa efek
samping.
Banyak kelebihan dari liposom dalam sistem penghantaran obat, namun
liposom juga sering mengalami masalah pada kestabilan khususnya yaitu
karena liposom sering bocor. Oleh karena itu, saya ingin menguji stabilitas
dari liposom yang saya buat dan sekaligus melihat efektifitas antikanker
payudaranya.
2. Apakah ada uji pendahuluan terlebih dahulu?
Jawaban
Brown et al (2019), meneliti terkait khasiat dari EPA dan DHA pada sel
kanker payudara (MDA MB 231, MCF-7, MCF-10). Pada penelitian ini
menemukan bahwa senyawa omega-3 PUFA yakni DHA dan EPA dapat
melemahkan viabilitas sel kanker payudara.
Namun, pada penelitian ini tidak memformulasikannya dalam bentuk
liposom dan tidak diuji stabilitasnya.
Tungadi et al (2019), meneliti tentang ekstrak ikan gabus yang
mengandung DHA diformulasikan dalam bentuk liposom dapat
menghambat sel kanker payudara MDA MB 231 dan 4T1 serta diuji
stabilitasnya.
Namun, pada penelitian ini hanya menggunakan dalam bentuk ekstrak
ikan, bukan senyawa tunggal.
KANKER PAYUDARA
1. Kenapa lebih memilih kanker payudara daripada kanker lainnya?
Jawaban
Tingkat morbiditas dan mortalitasnya tinggi. Seperti yang telah dijabarkan
pada latar belakang. Selain itu juga, berdasarkan Kemenkes (2018), di
Indonesia lebih dari 80% kasus ditemukan berada dalam stadium lanjut
sehingga pengobatannya sulit dilakukan.
2. Apa sih itu kanker payudara? Bagaimana sampai bisa terjadi kanker payudara
Jawaban
Menurut WHO 2011 Kanker payudara merupakan salah satu jenis kanker
yang kejadiannya bermula dari sel-sel di payudara yang tidak normal dan
terus tumbuh berlipat ganda dan pada akhirnya membentuk benjolan pada
payudara. Pertumbuhan sel yang terus menerus akan menyebabkan tingkat
keparahan yang terus berlanjut pada payudara karena sel-sel akan menyebar
(metastasis) pada bagian tubuh lainnya sehingga berpeluang menyebabkan
kematian.
LIPOSOM/TEHNO
1. Kenapa lebih memilih liposom daripada bentuk penghantaran yang lain?
Jawaban
Liposom merupakan sistem penghantaran obat yang biokompatibel dan
sangat fleksibel dimana diketahui menggabungkan agen terapeutik
hidrofilik dan/atau lipofilik/hidrofobik, seperti obat kemoterapi (Igarashi et
al, 2021). Obat yang bersifat hidrofilik akan terperangkap dalam inti berair
sedangkan senyawa lipofilik terkandung di wilayah hidrofobik lapisan
ganda lipid (Witika et al, 2021).
Keunggulan liposom
12. Kenapa menggunakan tween 80 sebagai media luar pada uji stabilitas?
Jawaban
Menurut Sara et al (2015), tween 80 paling direkomendasikan pada uji
stabilitas karena lebih stabil daripada FBS/PBS (Phosphate Buffer Salline)
dan tidak memerlukan perlakuan sampel tambahan untuk analisis HPLC, juga
menghasilkan profil debit komparatif yang memenuhi kondisi sink.
17. Kenapa dipurifikasi? Kenapa sampai yang jatuh dari PD-10 adalah yang
senyawa yang terenkapsulasi liposom?
Jawaban
UJI IN VITRO
1. Apa itu sel kanker payudara 4T1? Kenapa memilihnya?
Jawaban
Sel kanker 4T1 merupakan sel kanker yang diisolasi dari kelenjar mammae
mencit (Mus musculus) dari galur BALB/cf3H dengan karakteristik yang
mirip dengan kanker payudara stadium lanjut/metastasis (Eung et al., 2015).
Sel kanker 4T1 dipilih karena berdasarkan penelitian Tungadi (2019), pada
liposom ekstrak ikan gabus yang mengandung DHA, liposom tersebut
memiliki viabilitas sel (kemampuan untuk mempertahankan hidup sel) sebesar
56,2% pada sel kanker 4T1 dan 75,3% pada MDA-MB 231. (lebih bagus
karena kemampuan semakin sedikit sel kanker payudara yang dapat hidup)