Anda di halaman 1dari 3

Dinamika Bahasa Indonesia Dari Masa ke Masa

Nur Laila

Dengan berkembangnya zaman dan proses akulturasi, bahasa Indonesia tetap menjaga
keutuhannya. Diawali dengan bahasa pemersatu yang menyatukan setiap suku. Kemudian
menjadi bahasa negara yang berpuluh tahun berlangsung dan kini, di era moderen, bahasa
Indonesia mulai dikenal di belahan bumi lain. Dengan identitas yang berbeda, warga asing
mulai mengucapkan bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia menyatukan, menjadi identitas, dan
menjadi kebanggan Indonesia. Bahasa Indonesia diharapkan terus merekatkan setiap suku
bangsa.

Kelanjutan bahasa indonesia dari era ke era, masa Kerajaan Sriwijaya Bahasa Indonesia lahir
dari Bahasa Melayu, yang merupakan golongan bahasa Austronesia. Dalam ketetapan hasil
Kongres Bahasa Indonesia di Medan pada 1954, dikatakan kalau dasar Bahasa Indonesia
merupakan Bahasa Melayu, yang dicocokkan dengan perkembangan dalam rakyat serta
peradaban Indonesia saat ini . Bahasa Melayu mulai digunakan di daerah Asia Tenggara
semenjak era ke-7, dibuktikan dari Prasasti Kedukan Bukit (683), Prasasti Talang Tuo (684),
Prasasti Kota Kapur (686), serta Prasasti Karang Brahi (688).

Bahasa Indonesia memegang peranan krusial dalam seluruh aspek kehidupan bangsa
Indonesia. Generasi sekarang adalah masa di mana sebagian besar kegiatannya menggunakan
teknologi digital. Hal tersebut berdampak pada perkembangan bahasa Indonesia, keadaan ini
menyebabkan fungsi bahasa Indonesia mulai digantikan atau tergeser dengan bahasa asing
dan adanya tindakan yang cenderung menyelipkan kata bahasa asing. Sudah sebagai sebuah
keharusan mengenai kemampuan dalam penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Sebagai warga Negara Indonesia seharusnya mampu menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar tanpa memandang dari generasi apa orang tersebut. Hal ini menjadi sebuah
keharusan karena dalam kedudukannya bahasa Indonesia sebagai bahasa kebanggaan
Nasional, identitas Nasional dan alat pemersatu bangsa.Dikarenakan perilaku yang meyakini
bahwa akan terlihat modern, terpelajar dan menggunakan alasan mempermudah komunikasi
pada era sekarang. Di generasi sekarang ini, kita bisa berkomunikasi dengan orang jauh lewat
media sosial. Dapat kita lihat penggunaan bahasa yang kita pakai waktu mengirim pesan
sangatlah tidak sama. Ada istilah yang dipersingkat atau tidak sama dengan kaidah bahasa
yang biasanya dipakai pada bahasa Indonesia seperti penggunaan istilah "dan lain-lain" yang
dipersingkat sebagai "dll", menuliskan istilah "aku" sebagai "aq". Dan masih banyak lagi
istilah yang dipersingkat. Oleh karenanya diperlukan norma dan keterampilan setiap warga
negara Indonesia dalam memakai bahasa yang sama dengan kaidah kebahasaan (EYD).

Di era ini, bahasa Indonesia banyak tercampur menggunakan bahasa asing. "Kids jaman
now" menggantikan kata remaja masa kini. Serta masih banyak kata-kata yang sebelumnya
belum terkenal. Kita sebagai warga negara Indonesia harus cinta kepada bahasa Indonesia.
Cinta terhadap bahasa Indonesia artinya harus mengenal, memahami, mencintai, dan
menggunakan bahasa Indonesia sesuai dengan kaidah penggunaan bahasa Indonesia yang
baik dan benar. Penggunaan bahasa yang baik artinya sesuai dengan kaidah EYD dan tata
bahasa baku yang diberlakukan oleh bangsa Indonesia melalui Badan Bahasa RI (dulu
disebut Pusat Bahasa). Kemudian penggunaan bahasa yang baik, artinya kita harus
menggunakan bahasa Indonesia secara komunikatif sesuai dengan konteks sosial, agama,
budaya, pendidikan, dan lingkungan di mana pun kita berada. Tidak bisa dipungkiri bahwa
bahasa itulah yang lebih banyak dipakai apalagi tidak jarang ditemukan pada kalangan anak
belia di mana mengingat bahasanya lebih singkat dan gampang untuk diucapkan tetapi
mempunyai makna dan arti yang tidak sama. Sampai sekarang ini pula, bahasa yang
dipersingkat telah ada pada diri setiap orang apalagi generasi sekarang ini. Sehingga untuk
mengutarakan bahasa Indonesia yang sesuai dengan kaidah kebahasaan pun sulit untuk
dilakukan. Lantaran perkara seperti itulah maka bahasa indonesia diajarkan lagi pada proses
pembelajaran. Fenomena penggunaan bahasa gaul tidak hanya hasil dari modifikasi bahasa
Indonesia namun juga terdapat modifikasi bari bahasa lain. Bahasa gaul sendiri tidak hanya
hasil dari modifikasi suatu bahasa namun juga dapat berupa bahasa-bahasa yang sedang
populer digunakan oleh khalayak ramai. Bahasa gaul adalah gaya bahasa yang merupakan
perkembangan atau modifikasi dari berbagai macam bahasa, termasuk bahasa Indonesia
sehingga bahasa gaul tidak memiliki sebuah struktur gaya bahasa yang pasti.

Perkembangan Bahasa Indonesia setelah Kemerdekaan, setelah Bangsa Indonesia


memproklamasikan kemerdekaan, penggunaan bahasa Indonesia sebagai bahasa resmi negara
mulai mengalami perkembangan. Pada 18 Agustus 1945 satu hari setelah peristiwa
proklamasi kemerdekaan, ditetapkan dalam UUD 1945 pada pasal 36 yang berbunyi “Bahasa
negara ialah Bahasa Indonesia”. Dengan demikian, Bahasa Indonesia telah secara resmi
digunakan oleh masyarakat Indonesia. Kemudian setelah penetapan UUD 1945, telah
diresmikannya penggunaan Ejaan Republik (Ejaan Soewandi) sebagai pengganti dari ejaan
Van Ophujsen yang telah berlaku sebelumnya. Peresmian tersebut terjadi pada 19 Maret
1947. Bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda1954, tepatnya pada 28 Oktober hingga
2 November telah digelar Kongres Bahasa Indonesia II di Medan. Kongres ini sebagai upaya
menyempurnakan bahasa Indonesia sebagai bahasa kebangsaan. Pada era Orde Baru di
bawah pemerintahan Presiden Soeharto, pada 16 Agustus 1972 diresmikan penggunaan Ejaan
Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD).

Bahasa Indonesia adalah jati diri sekaligus identitas bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia
memegang peranan penting pada semua aspek kehidupan. Saat ini adalah era millennial,
masa adanya peningkatan penggunaan dan keakraban dengan komunikasi, media dan
teknologi digital. Hal tersebut berdampak pada perkembangan bahasa Indonesia. Keadaan
yang ada sekarang adalah fungsi bahasa Indonesia mulai digantikan atau tergeser oleh bahasa
asing dan adanya perilaku yang cenderung menyelipkan istilah asing, padahal padanan dalam
bahasa Indonesianya ada, dikarenakan sikap yang meyakini bahwa akan terlihat modern, dan
terpelajar dan dengan alasan mempermudah komunikasi di era millennial. Suatu bahasa harus
memiliki makna yang jelas agar saat terjadi komunikasi tidak terjadi sebuah kesalah pahaman
dalam penyampaiannya. Saat ini sudah terdapat beberapa variasi gaya bahasa yang digunakan
di lingkungan masyarakat. Adanya variasi gaya bahasa dipicu oleh perkembangan teknologi
komunikasi yang berkembang sangat pesat. Adanya perkembangan bahasa ini membuat gaya
bahasa yang digunakan oleh generasi ke generasi berbeda–beda.

Anda mungkin juga menyukai