Anda di halaman 1dari 41

Pertemuan ke-13

TEKNOLOGI INDUSTRI HILIR


ANEKA TANAMAN
Dosen : Budi Mulyara
RBDPO
(Refined Bleached Deodorized Palm Oil )
(Bag.2)
Bleaching

• Proses bleaching/pemucatan selain untuk pemucatan


warna CPO juga berfungsi untuk penyerapan
(adsorbtion) impuritis.
• Proses pemucatan lebih khusus bertujuan untuk
menyerap pigmen warna, suspensi koloid, gum-gum
yang telah diendapkan oleh asam fosfat saat
degumming, moisture, bahan-bahan oksidatif, dan trace
metals melalui prinsip adsorbsi dengan menggunakan
bleaching agent (adsorben) (tanah pemucat, lempung
aktif atau arang aktif, dan silica gel).
• Pada proses refinery, adsorben yang umum digunakan
adalah jenis tanah liat (activated clay) atau disebut
juga bleaching earth.
• Daya pemucat bleaching earth disebabkan
keberadaan ion Al3+ pada permukaan partikel
penyerap sehingga dapat mengadsorpsi zat warna.
• Proses bleaching berlangsung pada tekanan vakum
sebesar < 50 mbar untuk mengurangi kuantitas zat
oksidator dan kadar air; dan dengan suhu 115-120 oC
untuk menurunkan viskositas dan mempercepat
kinetika adsorbsi dari minyak tersebut dalam waktu
15-30 menit.
• Proses bleaching pada proses pemurnian minyak CPO
tergolong tahapan paling mahal, karena sebagian
besar cost bahan chemical pada proses pemurnian
digunakan pada pemilihan dan jumlah bleaching
agent.
• Di samping itu, terjadi loss oil pada proses ini, yaitu
sebanyak 20-30% minyak berada pada SBE (Spent
Bleaching Earth)
Abu Boiler Sebagai Adsorben

Pembakaran cangkang dan fiber kelapa sawit


menghasilkan abu dalam 2 jenis yaitu abu dasar
(bottom ash) dan abu terbang (fly ash)

Kerak Boiler (bottom ash) Abu terbang (fly ash)


Limbah pertanian berbasis kelapa sawit khususnya abu
boiler mendapat perhatian luas karena efektif sebagai
adsorben dan murah serta baik untuk menghilangkan
berbagai polutan seperti pewarna, logam berat,
senyawa fenolik, dan berbagai polutan gas.
Adsorpsi
Adsorpsi atau penyerapan adalah proses
pemisahan dimana komponen tertentu di dalam
fase fluida berpindah kepermukaan zat padat
yang mempunyai sifat dapat menyerap.

Adsorpsi ≠ Absorpsi
Karakteristik Adsorben

• Sebagian besar zat pengadsorpsi atau adsorben


merupakan bahan-bahan yang sangat porous dengan
luas permukaan yang besar
• Proses adsorpsi dapat berlangsung pada permukaan
atau dinding-dinding pori atau pada bagian tertentu
di dalam partikel adsorben
• Ukuran pori-pori adsorben sangat kecil, sehingga luas
permukaan dalam menjadi sengat besar dibanding
dengan luas permukaan luar
Mekanisme Adsorpsi
• Proses adsorpsi terjadi karena
perbedaan berat molekul atau
perbedaan polaritas yang
menyebabkan molekul polutan
melekat di permukaan partikel
adsorben.
• Umumnya proses adsorpsi
merupakan perisitiwa
perpindahan suatu zat dari fasa
fluida ke fasa padatan. Fluida
yang terlibat dalam proses
adsorpsi dapat berupa gas Proses Adsorpsi
ataupun cairan.
Contoh-contoh yang merupakan beberapa proses
pemisahan adsorbat dalam larutan diantaranya adalah
penghilangan air pada minyak bumi, penghilangan
warna pada minyak goreng, penghilangan bau dan rasa
pada air.
Aktivasi Adsorben
Aktivasi bertujuan untuk menambah luas permukaan
situs aktif dari adsorben yang sebelumnya tertutup
oleh pengotor-pengotor. Aktivasi dibedakan menjadi
dua yaitu aktivasi fisika dan aktivasi kimia.

• Aktivasi Fisika : menggunakan uap air (H2O), gas


karbondioksida (CO2), oksigen (O2), dan nitrogen
(N2).
• Aktivasi Kimia : H3PO4, ZnCl2, HCl, H2SO4, CaCl2,
K2S, NaCl
Aktivasi Fisika

• Gas-gas tersebut berfungsi untuk mengembangkan


struktur rongga yang ada pada adsorben sehingga
memperluas permukaannya
• Gas dapat membuang pengotor pada adsorben
• Proses aktivasi menghasilkan CO2 yang tersebar
dalam permukaan adsorben
Aktivasi Kimia

• Unsur-unsur mineral dari persenyawaan kimia yang


ditambahkan akan meresap ke dalam adsorben dan membuka
permukaan yang semula tertutup oleh komponen kimia
sehingga volume dan diameter pori bertambah besar.
• Dalam proses aktivasi kimia, suhu yang digunakan umumnya
lebih rendah dibanding pada aktivasi fisika.
• Produk yang dihasilkan dalam aktivasi kimia lebih banyak
dibandingkan dengan aktivasi fisika.
Beberapa Jenis Adsorben
1. Adsorben Karbon
• Adsorben karbon seperti karbon aktif adalah bahan padat
berpori tinggi dengan sifat permukaan yang bisa
mengakumulasi bahan organik non polar
• Adsorben karbon diproduksi dari : kayu, gambut, batu bara,
cangkang kelapa sawit, cangkang kelapa, sekam padi, lignin,
serbuk gergaji, dll.
2. Silika gel
• Silika gel merupakan hasil reaksi dari sodium silikat dan asam
asetat
3. Zeolit
• Zeolit adalah kristal silikat yang terdiri dari oksida alkali atau
logam alkali tanah (Na, K, Ca)
Parameter Adsorben

• Kadar air
 Tinggi rendahnya kadar air menunjukkan banyak sedikitnya air yang
menutupi pori-pori adsorben sehingga bisa mengetahui sifat higroskopis
adsorben.
 Semakin rendah kadar air maka semakin banyak tempat dalam pori yang
dapat ditempati oleh adsorbat

• Kadar Abu
 Kadar abu merupakan banyaknya kandungan oksida logam yang terdiri
dari mineral mineral dalam suatu bahan yang tidak dapat menguap pada
proses pengabuan atau yang tidak terbuang saat karbonisasi dan aktivasi.
 Mineral yang masih tersisa akan menyebabkan terjadinya penyumbatan
pori-pori arang aktif sehingga mempengaruhi adsorpsi yang terjadi.
Contoh Jurnal
Hasil SEM (Spectroscopy Electron Microscope) Adsorben Yang Diaktivasi

Sebelum diaktivasi Diaktivasi dengan NaOH

Proses Bleaching Dengan Bleaching Earth


Filtrasi
• Penyaringan BPO (Bleached Palm Oil) dari hasil gum yang telah
terikat dengan asam fosfat dan absorben bekas pakai (SBE / Spent
Bleaching Earth )
• Penyaringan dilakukan oleh leaf filter (Niagara filter)
• Niagara filter merupakan mesin filtrasi dengan menggunakan filter
berbentuk daun (leaf).
• Minyak mengalir melalui celah leaf filter yang disusun secara seri
dan turun ke bawah tangki terkumpul pada pipa kolektor minyak
dalam bentuk BPO.
• spent earth akan melekat di permukaan leaf filter.
• Selama proses filtrasi pada niagara, temperatur harus dijaga antara
80- 120 ℃ agar proses filtrasi berjalan efektif.
• Pada proses di niagara filter, terjadi 9 tahapan sebelum
Proses filtrasi dengan Niagara Filter
Deodorisasi

• Secara umum, deodorisasi merupakan proses untuk


memisahkan aroma dan bau dari minyak.
• Proses deodorisasi pada intinya adalah distilasi uap
pada keadaan vakum.
• Senyawa yang yang bersifat volatil akan menguap
dengan beberapa pembawa.
• Pada tekanan vakum aldehid akan menguap dengan
senyawa aromatik lainnya
• Deodorisasi berlangsung pada kondisi vakum dengan
memanaskan suhu minyak setelah bleaching pada suhu
200 oC dengan tekanan uap dialirkan berlawanan
dengan minyak.
• Proses ini dikehendaki pada suhu tinggi berkisar 240 –
260 oC, vacuum (2 – 4 mmHg) dan injeksi steam
langsung kira-kira 2.5 - 4.0 % dari berat minyak
• Selama proses deodorisasi, free fatty acid (FFA)
membentuk palm fatty acid distillate (PFAD) sebagai
limbah.
• Adapun bahan volatil yang tidak dikehendaki diuapkan
bersama uap air.
Alur Proses Deodorisasi
1. Deaerasi (Deaerator)
• Minyak dihilangkan udaranya terlebih dahulu sebelum
pemanasan agar terhindar dari oksidasi dan resiko
polimerisasi.
• Tanki ini dioperasikan pada kondisi vakum, sehingga
kandungan udara dalam minyak dapat ditarik oleh vakum
2. Pemanasan I
• Pemanasan terhadi 2 tahap.
• Tahap I, minyak dipanaskan melalui oil heat exchanger
(economizer), sehingga panas dapat direkoveri setelah minyak
di deodorisasi.
• Rekoveri panas menjadi faktor penting untuk meminimalkan
biaya pemanasan awal minyak menuju suhu deodorisasi.
• Spiral Heat Exchanger (SHE) berfungsi menaikkan suhu BDPO
dari ± 90 oC – 100 oC menjadi 120 oC dengan cara dicross
dengan RBDPO dari proses deodorisasi dengan temperatur ±
250 oC menjadi 120 oC.
3. Pemanasan II
• Panas dihasilkan oleh High Pressure Boiler (HPB) sehingga
dapat digunakan untuk menaikkan suhu DBPO sesuai dengan
kualitas yang diiginkan
• Prinsip kerja boiler yaitu dengan memanaskan air yang
terdapat di dalam pipa hingga membentuk uap superheated
dengan menggunakan bahan bakar gas.
4. Shell & Tube
• Berfungsi untuk memanaskan suhu DBPO menjadi 255-265 oC
dengan steam bertekanan 50- 54 bar yang dihasilkan dari
HPB.
5. Flash Vessel
• Merupakan sebuah tanki yang berfungsi untuk menstabilkan
tekanan DBPO yang mengalami pemanasan dengan tekanan
tinggi di dalam shell and tube.
• Flash vessel dioperasikan dalam kondisi vakum
6. DEODORISASI DAN DEACIDIFIKASI
• Deodorisasi dan deacidifikasi berlangsung
dalam sebuah tanki (stripping column)
• Tanki memiliki ± 12 tray dengan masing-
masing tray terdapat live steam 0,8 – 1 bar.
• Live steam bertujuan untuk mengaduk DBPO
sehingga FFA dan komponen bau lebih
mudah untuk teruapkan dan ditarik oleh
vakum.
• FFA yang menguap akan dikondensasikan
dengan FFA yang didinginkan sehingga
dihasilkan PFAD (Palm Fatty Acid Destillate).
• Kandungan β-karoten juga pecah sehingga
warna merah DBPO menjadi warna kuning
jernih.
• Kondisi tanki berkisar pada suhu 220-260 oC
dengan tekanan 2-4 mbar dan injeksi steam
0,5-3 %, serta holding time 15 – 120 menit.
• Stripping merupakan suatu proses untuk
memurnikan minyak dengan menggunakan
perbedaan tekanan uap.
7. Splash Oil Tank
• Merupakan sebuah tanki yang berfungsi untuk menampung
RBDPO yang tumpah dari tray deodorizer yang dianggap
belum mengalami proses deodorisasi dengan sempurna.
• Setelah RBDPO yang ditampung di dalam tanki mencapai high
level, RBDPO tersebut akan dipompa kembali menuju tray
teratas yaitu tray 0 agar diproses dengan sempurna.

8. Tanki PFAD
• Merupakan tanki yang berfungsi menampung PFAD (Palm
Fatty Acid Destilate) hasil proses deodorisasi. Setelah PFAD
yang ditampung mencapai high level maka PFAD akan
dipompa menuju storage PFAD
9. Plate Heat Exchanger (PHE)
• berfungsi untuk menurunkan suhu PFAD (Palm Fatty
Acid Destilate) yang sudah terkondensasi. Di dalam
Plate cooler akan terjadi transfer panas antara PFAD
cair dengan air bersuhu ± 28 oC, aliran air diatur
dengan regulator hingga suhu PFAD liquid mencapai
70 oC
10. Pendinginan Minyak
• Refined Bleached Degummed Palm Oil yang dihasilkan dari
tanki deodorizer akan di pompa menuju SHE (Spiral Heat
Exchanger) dan mengalami proses pendinginan pertama dari
temperatur 250 oC menjadi 120 oC
• Pendinginan kedua , minyak dipompa menuju economizer
sehingga suhu RBDPO menjadi 90 oC.
• Refined Bleached Degummed Palm Oil yang telah mengalami
pendinginan pertama dan kedua akan dipompa menuju PHE
type plate cooler dan mengalami pendinginan akhir.
• Di dalam plate cooler akan terjadi transfer panas RBDPO
dengan air bersuhu 28-30 oC sehingga temperatur RBDPO 70 oC
11. Cartridge Filter
• Merupakan filter akhir dari proses
refinery yang berfungsi untuk
menyaring impurities yang
kemungkinan masih terikut di
dalam produk
• Cartridge filter terdiri dari 18
cartridge yang memiliki ukuran
masing-masing 10 micron
Fraksinasi

• Proses fraksinasi terdiri atas kristalisasi suatu fraksi


yang menjadi padat pada temperatur tertentu dan
disusul dengan pemisahan kedua fraksi itu
• Proses kristalisasi minyak dengan pendinginan pada
suhu terkontrol akan menghasilkan 2 macam fase
yaitu: fase cair dengan titik leleh yang rendah
(olein) dan fase dengan titik leleh yang tinggi
(stearin).
Beberapa proses fraksionasi yang sering digunakan yaitu :
1. Fraksionasi kering (fraksionasi tanpa pelarut) / Dry Fractination
2. Fraksionasi basah (fraksionasi dengan pelarut) / Solvent
Fractionation
3. Fraksionasi dengan menggunakan larutan deterjen
Dry Fractionation

• Proses fraksionasi kering didasarkan pada pendinginan


minyak dengan kondisi yang terkendali tanpa
penambahan bahan kimia apapun.
• Ada tiga operasi yang terlibat yaitu seeding,
kristalisasi, dan filtrasi.
• Mula-mula minyak dipanasi sampai 70 oC untuk
memperoleh cairan homogen dan kemudian
didinginkan dengan air pendingin sampai temperatur
40 oC, selanjutnya didinginkan samapi temperatur 20oC
dan dipertahankan sampai proses kristalisasi dianggap
selesai.
• Minyak yang sudah terkristalisasi secara parsial
kemudian akan masuk ke dalam proses filtrasi.
• Stearin yang dihasilkan akan ditampung dan nantinya
akan digunakan untuk bahan baku margarin,
sedangkan olein yang dihasilkan akan masuk ke
dalam pipa kemudian akan masuk ke dalam tank
penyimpanan
Terima Kasih
Stripping Column

Anda mungkin juga menyukai