Anda di halaman 1dari 8

Esai Penilaian Surat Berharga Jangka Panjang

Mata Kuliah: Manajemen Pemasaran II


Dosen Pengampu: DR Musdalifah Azis, SE.,M.Si.

Dibuat oleh:
Daffa Muhammad Tito (2201026001)

UNIVERSITAS MULAWARMAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

2023
Dalam hal manajemen pemasaran, keputusan perusahaan tentang investasi dan
pendanaan dipengaruhi oleh pemahaman yang akurat tentang penilaian sekuritas ini. Ini juga
mempengaruhi struktur modal dan nilai perusahaan secara keseluruhan. Faktor-faktor seperti
suku bunga, risiko kredit, dan jangka waktu investasi adalah bagian dari proses penilaian.
Memiliki pemahaman yang mendalam tentang elemen-elemen ini membantu perusahaan
mengelola struktur modalnya secara optimal dan mengurangi risiko keuangan.

Dalam konteks ini, surat berharga menjadi fokus utama karena merupakan instrumen
keuangan yang dapat diperjualbelikan di pasar modal. Dalam manajemen operasional,
penilaian surat berharga jangka panjang melibatkan eksplorasi beberapa elemen penting,
dimulai dari jenis-jenis surat berharga hingga karakteristik-karakteristiknya. Yang pertama dan
paling krusial adalah menyadari bahwa surat berharga jangka panjang dapat terdiri dari
beragam instrumen keuangan. Saat berinvestasi jangka panjang, investor sering memilih antara
saham biasa, obligasi, dan saham preferen. Untuk melakukan penilaian yang akurat, penting
untuk memahami ciri-ciri yang membedakan setiap jenis surat berharga, termasuk tingkat
risiko, potensi pengembalian, dan hak-hak pemegang surat.

Inflasi dan suku bunga mengubah nilai uang seiring berjalannya waktu. Sangat penting
untuk melakukan tinjauan ulang nilai uang dari waktu ke waktu ketika menilai surat berharga
jangka panjang. Analisis ini mendukung penentuan nilai saat ini dari arus kas masa depan yang
dihasilkan oleh surat berharga. Oleh karena itu, pemahaman terhadap konsep nilai waktu uang
menjadi krusial dalam mengevaluasi investasi jangka panjang, memberikan investor
kemampuan untuk membuat keputusan yang lebih bijak.

Sekuritas merujuk kepada instrumen keuangan yang diperdagangkan, seperti obligasi,


saham, atau surat utang. Ada kemungkinan bahwa pemerintah, perusahaan, atau lembaga
keuangan menerbitkannya. Surat berharga kredit, saham, obligasi, dan surat pengakuan hutang
adalah beberapa contohnya. Pasar sekunder, lelang, atau penawaran umum adalah tiga cara di
mana perusahaan dapat dijual. Misalnya, pemerintah menerbitkan Surat Berharga Negara
(SBN), sedangkan perusahaan publik di Bursa Efek Indonesia (BEI) dapat menerbitkan
berbagai jenis surat berharga, termasuk saham, obligasi, dan surat berharga abadi.
Dikutip dari (Rosyda, 2023), Sekuritas adalah alat keuangan ini mencerminkan
kepemilikan individu atau entitas atas saham suatu perusahaan publik dan mencerminkan posisi
kepemilikan suatu aset tertentu. Ada dua kategori utama sekuritas, terdiri dari instrumen
keuangan yang mewakili kewajiban atau utang dan instrumen yang memberikan kepemilikan
atau ekuitas.

Surat hutang adalah jenis surat berharga pertama yang mencakup surat berharga
berharga yang dijual oleh entitas untuk memperoleh pinjaman dari investor dengan imbalan
bunga tertentu dengan berpendapat tetap. Surat berharga tersebut mencakup berbagai
instrumen keuangan seperti utang pemerintah , obligasi tabungan ritel, berbagai produk sejenis
lainnya.

Berdasarkan (Rosyda, 2023) ekuitas merupakan suatu bentuk kepemilikan yang


dimiliki oleh pemegang saham pada suatu entitas, dalam bentuk berpendapatan tidak tetap
misalnya perusahaan. Pemegang saham biasanya memiliki hak suara yang memberikan mereka
kemampuan untuk ikut serta mengendalikan perusahaan dan mengambil keputusan mengenai
Perusahaan.

Dikutip dari (Serlika Aprita, 2021) surat berharga menunjukkan kepemilikan seseorang
atau badan hukum pada suatu perusahaan saham gabungan (PT) yang diperdagangkan di pasar
modal disebut dengan sertifikat saham. Menurut Hukum Surat-surat Berharga, saham
mencerminkan sebagian kepemilikan di perusahaan, diwakili oleh selembar kertas. Besarnya
kepemilikan tergantung pada jumlah investasi dalam Perusahaan. Untuk ilustrasi, PT Adaro
Energy Indonesia Tbk, sebuah perusahaan energi terintegrasi yang bergerak di bidang
pertambangan batu bara, memiliki kode saham ADRO. Saham perusahaan seperti ADRO
adalah contoh efek yang diperdagangkan di bursa. Emiten adalah pihak yang menerbitkan surat
berharga tersebut. Orang lain dapat mengakses laporan keuangan ADRO dan informasi tentang
pergerakan surat berharga atau saham yang dikeluarkan, yang didasarkan pada permintaan dan
penawaran surat berharga emiten. Informasi ini mencakup pergerakan return, resiko, harga,
dan komposisi shake holders.

Dikutip dari (Logammulia.com, 2023) pasar modal merupakan Surat berharga jangan
panjang untuk berbagai instrumen keuangan jangka panjang, termasuk saham dan reksa dana.
Pasar modal melibatkan berbagai transaksi sekuritas, seperti saham, obligasi, dan reksa dana.
Saham mewakili kepemilikan perusahaan, sedangkan reksa dana merupakan sarana investasi
yang menghimpun dana masyarakat untuk diinvestasikan oleh pengelola yang memiliki izin
dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Reksa dana dapat diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia
(BEI) atau diinvestasikan langsung oleh pengelolanya. Oleh karena itu, pasar modal erat
kaitannya dengan saham dan reksa dana sebagai instrumen investasi yang diperdagangkan di
dalamnya.

Berdasarkan (Desky, 2019) uang saat ini lebih berharga daripada uang di masa depan
berdasarkan nilai waktunya. Konsep ini mencerminkan preferensi waktu para pelaku ekonomi
yang lebih cenderung memegang uang saat ini dibandingkan di masa depan. Dalam konteks
ini, bunga dibenarkan atas modal yang dipinjamkan, dimana peminjam membayar lebih untuk
nilai pakai uang yang dipinjam. Dengan kata lain konsep ini menjelaskan bahwa pemberi
pinjaman menambahkan bunga untuk menyamakan nilai uang yang ada pada masa depan
dengan nilai uang yang ada pada saat ini.

Nilai waktu uang mencerminkan gagasan bahwa uang saat ini mempunyai nilai yang
lebih tinggi dibandingkan uang di masa depan. Perubahan suku bunga mencerminkan nilai
waktu uang: kenaikan suku bunga meningkatkan ekspektasi pengembalian investasi atau
tabungan di masa depan, sementara penurunan suku bunga mengakibatkan nilai waktu uang
yang lebih rendah.

Berdasarkan (Cholilalah, Rois Arifin, 1967) nilai sekarang dari arus kas masa depan
yang akan diterima pemegang sekuritas adalah dasar dari harga sekuritas. Jenis sekuritas
tertentu memiliki jadwal arus kas masa depan yang lebih jelas daripada jenis sekuritas lainnya;
namun, nilai arus kas masa depan saat ini tetap menjadi dasar penilaian.

Konsep yang berbeda digunakan untuk menilai instrumen keuangan seperti saham,
obligasi, YIELD, dan reksa dana. Alat yang digunakan untuk mengukur nilai saham adalah
rasio harga-pendapatan (P/E) dan laba per saham (EPS). Reksa dana yang mengumpulkan dana
dari masyarakat investor dinilai berdasarkan nilai aset bersih (NAV), sedangkan obligasi dinilai
berdasarkan imbal hasil dan kualitas kredit. Persepsi risiko investor dan peringkat obligasi
memengaruhi penilaian. Di sisi lain, pasar saham yang tidak stabil dan sulit diprediksi dapat
memengaruhi penilaian investor terhadap saham. Sebagai kesimpulan, penilaian berbagai
instrumen keuangan dilakukan dengan menggunakan pendekatan yang sesuai dengan
karakteristik dan fitur masing-masing instrumen.
(Winarto Tjahjo, 2023) menyatakan bahwa obligasi adalah instrumen keuangan yang
dapat ditransfer untuk jangka waktu yang lebih lama atau lebih lama. Nilai total dari uang yang
akan dihasilkan dari obligasi saat ini disebut harga obligasi. Suku bunga pasar saat ini, tanggal
jatuh tempo, nilai nominal, dan tingkat risiko yang terkait dengan penerbitan obligasi
mempengaruhi nilai obligasi. Jumlah nominal yang akan dikembalikan pada saat jatuh tempo
serta pembayaran bunga secara berkala dimasukkan dalam evaluasi ini (Sasongko & Malang,
2023).

Penentukan nilai pasar saham dan obligasi perusahaan adalah bagian dari penilaian
saham dan obligasi. Saham adalah kepemilikan modal, sedangkan obligasi adalah instrumen
utang. Metode penilaian meliputi discounted cash flow (DCF) dan penilaian relatif. Meski
investasi saham berpotensi menghasilkan keuntungan besar, namun risikonya lebih tinggi
dibandingkan deposito atau obligasi (Sasongko & Malang, 2023).

Mengkutip dari (Ocbc.id, 2023) dalam CAPM (Capital Asset Pricing Model), Dalam
CAPM (Capital Asset Pricing Model), tingkat pengembalian saham dan obligasi dapat
dijelaskan sebagai berikut. Tingkat pengembalian yang diharapkan untuk aset berisiko, seperti
saham, dapat dihitung dengan menggunakan risiko sistematis yang didefinisikan oleh model
CAPM. Rumus CAPM nya adalah:

CAPM = Rf + [β x (rm - Rr)]

Dalam rumus ini (rm - Rr) adalah premi risiko, Rs adalah ekspektasi imbal hasil atas
sekuritas berisiko tertentu, Rf adalah tingkat bebas risiko, rm adalah ekspektasi imbal hasil di
pasar saham, β adalah beta Saham, yang mana dihitung berdasarkan waktu tertentu. Rumus
diatas menjelaskan hubungan antara tingkat pengembalian bebas risiko dan ekspektasi
pengembalian aset. CAPM memberikan kerangka untuk memahami hubungan ini di pasar
modal.

CAPM digunakan untuk meramalkan tingkat pengembalian saham dan obligasi serta
memahami respons aset terhadap perubahan pasar. Ini penting untuk pengambilan keputusan
investasi dan membentuk portofolio optimal, serta memberikan dasar yang kuat untuk
memahami hubungan return saham dan obligasi dalam konteks pasar modal.
Evaluasi pada sekuritas jangka panjang mempunyai dampak penting dalam konteks
manajemen pemasaran perusahaan. Selain itu, peran utama surat berharga sebagai sumber dana
juga mempengaruhi keputusan investasi, struktur modal dan nilai perusahaan secara
keseluruhan. Dalam merancang dan mengelola struktur modal, pemahaman mendalam
terhadap berbagai jenis surat berharga, termasuk saham, obligasi, dan instrumen keuangan
lainnya, menjadi kunci dalam mencapai optimalisasi alokasi dana perusahaan. Pilihan yang
bijak dalam menggabungkan berbagai instrumen keuangan ini dapat memberikan dampak
signifikan terhadap kesehatan keuangan perusahaan dan potensi pertumbuhannya.

Saat mengevaluasi sekuritas jangka panjang, seperti obligasi dan saham, beberapa
faktor krusial perlu diperhitungkan. Suku bunga yang berlaku, risiko kredit, dan jangka waktu
investasi menjadi elemen-elemen yang memainkan peran penting dalam proses penilaian.
Analisis mendalam terhadap tingkat bunga dapat memberikan wawasan tentang biaya modal
yang mendasari, sementara pemahaman risiko kredit membantu mengukur stabilitas dan
keamanan investasi. Selain itu, jangka waktu investasi harus sesuai dengan tujuan keuangan
perusahaan, mengingat kondisi pasar dan proyeksi keuangan jangka panjang.

Dengan mempertimbangkan semua faktor ini, perusahaan dapat membangun struktur


modal yang kokoh, mengoptimalkan kinerja keuangan, dan menciptakan nilai bagi pemegang
saham. Kesadaran terhadap dinamika pasar, nilai waktu uang, dan elemen-elemen penilaian
risiko menjadi landasan bagi keputusan keuangan yang berkelanjutan dan berorientasi pada
pertumbuhan jangka panjang.

Sementara penilaian saham memperhitungkan rasio harga-pendapatan dan keuntungan


per saham, penilaian obligasi memperhitungkan suku bunga pasar dan risiko kredit penerbit.
Selain itu, esai ini mengkaji konsep return saham dan obligasi CAPM; keduanya memberikan
dasar untuk memahami bagaimana return dan risiko di pasar modal berinteraksi. Oleh karena
itu, memahami penilaian sekuritas jangka panjang sangat penting bagi perusahaan untuk
mengelola struktur permodalan dengan baik, membuat keputusan investasi yang bijak, dan
mengurangi risiko keuangan secara keseluruhan.
Daftar Pustaka

Cholilalah, Rois Arifin, A. I. H. (1967). ANALISIS DAN PENILAIAN SURAT


BERHARGA Harga. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 82–
95.

Desky, H. (2019). Penerapan Konsep Time Value of Moneydan Kritik Pelaksanaan. J-


ISCAN: Journal of Islamic Accounting Research, 1(1), 67–82.
https://doi.org/10.52490/j-iscan.v1i1.696

Logammulia.com. (2023). Pengertian Pasar Modal dan Jenis-jenis Instrumennya.


Logammulia.Com. https://logammulia.com/id/news/pengertian-pasar-modal-dan-jenis-
jenis-instrumennya

Ocbc.id. (2023). CAPM Adalah : Cara Menghitung , Kelebihan dan Kekurangannya Apa itu
CAPM ? Istilah dalam CAPM Cara Menghitung CAPM Kelebihan dan Kekurangan
Model CAPM Download OCBC mobile.
https://www.ocbc.id/id/article/2023/06/20/capm-adalah

Rosyda. (2023). Pengertian Sekuritas, Jenis, Bentuk dan Tips Pemilihannya. Gramedia.Com.
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-sekuritas/#Jenis_Sekuritas

Sasongko, A. W., & Malang, U. M. (2023). Mankeu 3 - Penilaian Saham & Obligasi.
October. https://doi.org/10.13140/RG.2.2.21697.94567

Serlika Aprita. (2021). Hukum Surat-Surat Beharga (1st ed., Issue 142). CV. Amanah.

Winarto Tjahjo. (2023). Penilaian Saham Preferen.


Lampiran Bukti Plagiarism Checker

https://plagiarismcheckerx.com/verify-
report?date=2024/02/03&words_matched=119&words_original=1462&score=8&wml=4&ve
r=8.0.7&key=39ACC7DC1481345C20A2F61B1717A1BD

atau

https://drive.google.com/file/d/1ww9vBR-
zPRx94wG6mmFHkRMR8ISZgs56/view?usp=sharing

Anda mungkin juga menyukai