Anda di halaman 1dari 11

UPAYA PENYELESAIAN TINDAK PIDANA PENCURIAN MELALUI

PENDEKATAN RESTORATIVE JUSTICE

Achmad Arifulloh
achmadarifulloh@unissula.ac.id
Universitas Islam Sultan Agung, Semarang
Aola Falah Ar Rafie
aolafalah@gmail.com
Universitas Islam Sultan Agung, Semarang

Abstract
Semakin maraknya tindak pidana pencurian akibat dari berbagai macam
permasalahan sosial dan ekonomi. Pencurian merupakan salah satu kejahatan
terhadap harta benda yang sering dijumpai di masyarakat. Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui dan menganalisis mengenai upaya penyelesaian, kendala, serta
solusi dalam penyelesaian tindak pidana pencurian biasa melalui pendekatan
restorative justice. Metode penelitian yang digunakan penulis ialah pendekatan
yuridis sosiologis. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa
penyelesaian tindak pidana pencurian melalui pendekatan restorative justice dapat
dilakukan apabila kedua belah pihak setuju untuk menyelesaikan permasalahan
dengan perdamaian dan bukan pengulangan tindak pidana (residivis). Adapun
kendala yang dihadapi dalam penerapan restorative justice adalah pandangan
negatif dari korban maupun keluarga korban beserta masyarakat mengenai
penyelesaian masalah menggunakan pendekatan ini karena dianggap polisi
membela pelaku. Solusi yang ditawarkan adalah menyerahkan pelaksanaan mediasi
kepada pihak pelaku dan korban, mengutamakan perlindungan terhadap kedua
belah pihak, melakukan pendekatan kepada masyarakat, serta melakukan
pengawasan yang ketat terhadap jalannya mediasi agar pelaksanan penyelesaian
kasus dapat berjalan dengan baik.
Keywords: Pencurian, Kepolisian, Restorative Justice.

A. INTRODUCTION pendidikan sampai pada

P
ada akhir tahun perekonomian. Tutupnya usaha-
2019, Indonesia usaha menyebabkan sempitnya
dilanda wabah lapangan pekerjaan, sehingga
Covid-19, tentu masyarakat kehilangan
banyak pekerjaannya. Dampak dari
menimbulkan menurunnya perekonomian di
dampak dari Indonesia, menjadi salah satu
berbagai aspek mulai dari
pariwisata, kesehatan,
penyebab meningkatnya tindak perbuatan yang terjadi di
pidana di masyarakat.1 masyarakat dan kejahatan
terhadap harta benda khususnya
Ada berbagai macam
pencurian menempati ranking
penyebab timbulnya kejahatan,
paling tinggi, artinya bahwa
salah satunya adalah disebabkan
kejahatan terhadap harta benda
oleh kebutuhan akan benda-
ialah kejahatan yang paling
benda materiil terbatas serta
sering terjadi di dalam
dalam perolehan benda tersebut
masyarakat.3 Tindak pidana
juga terbatas.2 Keinginan
pencurian diatur dalam
manusia yang tidak pernah ada
ketentuan Pasal 362-367 KUHP.
batasnya, sudah menjadi kodrat
Ada 3 (tiga) jenis tindak pidana
alamiah. Apabila kebutuhan satu
pencurian yang diklasifikasikan di
telah dipenuhi, maka timbulnya
dalam KUHP yaitu pencurian
kebutuhan selanjutnya. Oleh
dengan kekerasan, pencurian
karena itu, dengan berbagai cara
dengan pemberatan, dan
manusia berusaha
pencurian di lingkungan
memenuhinya. Bahkan dengan
keluarga. Selain dari yang telah
cara yang sangat tidak patut
disebutkan, salah satu tindak
dicontoh dengan cara-cara
pidana pencurian yang banyak
melanggar hukum. Harta benda
terjadi adalah tindak pidana
dapat menyababkan terjadinya
kejahatan seperti pencurian, pencurian biasa.
penggelapan, penipuan, bahkan Tindak pidana pencurian
pembunuhan. biasa merupakan delik biasa,
artinya delik yang dapat diproses
Pencurian merupakan
langsung oleh penyidik tanpa
salah satu tindak pidana yang
adanya persetujuan dari korban
sudah sering terjadi di kalangan
atau pihak yang dirugikan.4
masyarakat. Menurut Butje
Dengan kata lain, tanpa adanya
Tampi, tindak pidana atau
pengaduan atau sekalipun
1
Erni Panca Kurniasih, Dampak Hukum Garut Volume 1
Pandemi Covid 19 Terhadap Nomor 1, 2022, page. 4
Penurunan Kesejahteraan 3
Nadya Novina Kusuma, Legalitas
Masyarakat KotaPontianak, Alat Bukti Berupa Keterangan
Prosiding Seminar Akademik Saksi Korban Sedarah Pada
Tahunan Ilmu Ekonomi dan Tindak Pidana Pencurian
Studi Pembangunan, Dalam Lingkup Keluarga,
Universitas Tanjung Pura, Jurnal Hukum Acara Verstek,
2020, page 288 Universitas Sebelas Maret,
2
Mochamad Sahid, Kebijakan 2018, page 15.
Hukum Pidana Dalam 4
Febriansyah, Rozi Yudha, Delik-
Menanggulangi Tindak Pidana Delik Diluar Kuhp (Tindak
Penipuan Tenaga Kerja Di Pidana Cyber Crime Dan Cara
Indonesia,Jurnal Ilmu Hukum Penanggulangan), Jurnal
: Media Hukum Sekolah Tinggi Hasil Penelitian, Volume 3
No.1, Januari, 2018, page 112
korban telah mencabut pendekatan yuridis sosiologis
laporannya, penyidik tetap dalam penelitian hukum ini
memiliki kewajiban untuk disebabkan karena
melanjutkan proses perkara permasalahan yang diteliti erat
tersebut. Tindak pidana kaitannya dengan faktor yuridis
pencurian biasa ini diatur dalam dan sosiologis.5 Spesifikasi
ketentuan Pasal 362 KUHP yang Penelitian ini menggunakan
berbunyi sebagai berikut: deskriptif analisis, yang berarti
untuk menggambarkan gejala
“Barangsiapa yang
atau peristiwa yang terjadi
mengambil barang sesuatu, yang
dalam masyarakat dengan tepat
seluruhnya atau Sebagian
dan tentunya jelas. Sumber
kepunyaan orang lain, dengan
data dari penelitian ini terbagi
maksud untuk dimiliki secara
menjadi 2 (dua) hal, yaitu
melawan hukum, diancam
meliputi data yang bersifat
karena pencurian, dengan pidana
primer dan sekunder. Dalam
penjara paling lama lima tahun
melakukan analisis data
atau denda paling banyak
digunakan metode analisis
sembilan ratus rupiah.”
kualitatif, yaitu suatu tata cara
Berdasarkan bunyi Pasal penelitian yang menghasilkan
362 KUHP di atas, unsur data deskriptif analisis.6
“melawan hukum” dirumuskan
C. RESULTS AND DISCUSSION
secara jelas dan tegas. Dengan
1. Upaya Penyelesaian
pencantuman kata “melawan
Tindak Pidana Pencurian
hukum dalam rumusan tindak
Biasa Melalui Restorative
pidana dalam Pasal 362 KUHP,
menegaskan bahwa perbuatan Justice
Tindak pidana
mengambil barang milik orang
pencurian diatur di dalam
lain melawan hukum adalah
Pasal 362-367 Kitab Undang-
perbuatan yang dilarang oleh
Undang Hukum Pidana
undang-undang dan diberi sanksi
(KUHP). Delik pencurian
pidana.
terbagi ke dalam beberapa
B. RESEARCH METHODS jenis. Pencurian biasa
endekatan

P
termasuk dalam Pencurian
Penelitian yang Ringan (Pasal 364 KUHP).
penulis gunakan Pencurian ringan adalah
pada penelitian pencurian yang unsur-
ini adalah unsurnya merupakan bentuk
pendekatan pokok dari pencurian akan
Yuridis tetapi adanya tambahan
Sosiologis. Penggunaan metode unsur lain (yang
5
Irwansyah, Penelitian Hukum: Revisi), Yogyakarta, <irra
Pilihan Metode dan Praktik Buana Media, 2021, Page 180
Penulisan Artikel (Edisi 6
Ibid, Page 210
meringankan), oleh karena Indonesia, konsep
itu hukuman pidananya pendekatan restorative
diringankan. 7 Ketentuan justice merupakan
hukuman dalam pencurian pendekatan yang lebih
ringan ialah pidana penjara menitikberatkan pada kondisi
paling lama 3 (tiga) bulan untuk menciptakan keadilan
atau denda paling banyak Rp dan keseimbangan bagi
900,- (Sembilan ratus pelaku kejahatan dan korban
rupiah). itu sendiri. Mekanisme
prosedural dan peradilan
Pada tahun 2021
pidana yang menitikberatkan
sesuai dengan Perkapolri No.
pada pemidanaan
8 tahun 2021, ada delapan
ditransformasikan menjadi
(8) polsek di Semarang yang
proses dialog dan mediasi
mulai menerapkan
untuk menciptakan
restorative justice dalam
kesepakatan penyelesaian
penyelesaian perkara tindak
perkara pidana yang lebih
pidana. Ke 8 (delapan)
adil dan berimbang bagi
polsek tersebut ialah Polsek
Kawasan Pelabuhan Tanjung korban dan pelaku.9
Mas, Polsek Semarang Utara, Polsek Gayamsari
Polsek Gajah Mungkur, dan merupakan salah satu dari 8
Polsek Gayamsari, Polsek (delapan) Polsek di
Semarang Tengah, Polsek Semarang yang menerapkan
Semarang Selatan, Polsek konsep restorative justice.
Candisari, dan Polsek Salah satu tindak pidana
Semarang Timur. 8 yang sering ditangani oleh
Polsek Gayamsari melalui
Dalam proses
penegakan hukum atau pendekatan restorative
sistem peradilan pidana di justice adalah tindak pidana
pencurian biasa. Menurut
7
Feby Reski Utami, Hamsir, Dasarnya-111619) Diakses
Penyelesaian Tindak Pidana Pada Tanggal 20 Juni 2022
Pencurian Ringan Pukul 14.30 WIB
Berdasarkan Penyesuaian 9
Bojongnews.Com, 2019, Bripka
Batasan Tindak Pidana Ringan Sugeng Terapkan
Dan Jumlah Denda, Alauddin Restorative Justice System
Law Development Journal, Pada Masalah Rumah
Volume 3 Nomor 1 Maret Tangga,
2021, Page 175-176 (Http://Bojongnews.Semaran
8
Imam Yuda Saputra, 2021, 8 gkota.Go.Id/Detailpost/Bripka
Polsek Di Semarang Tak Lagi -Sugeng- Terapkan-
Boleh Penyelidikan, Ini Restorative-Justice-System-
Dasarnya, Solopos.Com, Pada-Masalah-Rumah-
(Https://Www.Solopos.Com/8 Tangga) Diakses Pada
-Polsek-Di-Semarang-Tak- Tanggal 20 Juni 2022 Pukul
Lagi-Boleh- Penyelidikan-Ini- 14.36 Wib
Ipda Bunawi, S.H., selaku melakukan tindak
Panit I Reskrim Polsek pidana atau yang
Gayamsari mengatakan dimaksud dalam hal ini
bahwa penyelesaian perkara adalah tujuan pelaku
tindak pidana melalui melakukan tindak
pendekatan restorative pidana, kondisi sosial-
justice dinilai lebih efektif ekonomi dari pelaku,
karena penyelesaiannya pelaku tidak melakukan
melibatkan pelaku, korban, pengulangan tindak
keluarga, serta perwakilan pidana yang sama,
dari masyarakat disatukan pelaku mengakui tindak
dalam satu pertemuan dan pidana yang
musyawarah dalam dilakukannya serta
menyelesaikan berjanji tidak akan
permasalahan.10 mengulangi perbuatan
tersebut, pelaku dapat
Pelaksanaan diskresi
dibina, pelaku mampu
oleh penyelidik polisi tentu
mengganti kerugian
saja memiliki pola dan
pada korban sebagai
bentuk yang berbeda karena
bentuk pemulihan rasa
dipengaruhi oleh keadaan
keadilan yang
dan situasi, keadaan sosial
dicederai, pelaku dan
dan ekonomi, serta budaya
keluarga pelaku
lokal dan hukum.11 Dalam
bersedia meminta maaf
penyelesaian perkara tindak
kepada korban serta
pidana melalui pendekatan
restorative justice, kepolisian keluarga korban.
mempertimbangkan hal- hal 2. Dari Sudut Pandang
sebagai berikut:12 Korban
1. Dari Sudut Pandang Dalam hal ini yang
Pelaku harus diperhatikan ialah
kesediaan korban untuk
Dalam hal ini yang
melakukan
harus diperhatikan
penyelesaian secara
adalah menangani latar
musyawarah tanpa
belakang pelaku

10
Hasil Wawancara Penulis 12
Edwin Apriyanto, 2016,
Dengan Panit Reskrim Polsek Penerapan Restorative
Gayamsari Tanggal 12 April Justice Sebagai Bentuk
2022 Diskresi Kepolisian Dalam
11
Gatot Eddy Pramono, Mexsasai Penyelesaian Perkara Tindak
Indra, Oce Madril, Pidana Penipuan Di
Kewenangan Dan Diskresi Polrestabes Semarang, Jurnal
Kepolisian Di Indonesia, Spektrum Hukum Vol. 13,
Jakarfa, Rajawali Pers, 2022, Untag Semarang, hlm. 62
Page 175
adanya paksaan dan menyelesaikan perkara
tekanan, serta melalui pengadilan karena
kesediaan korban untuk cost/biayanya yang tinggi,
memaafkan perbuatan serta melalui restorative
pelaku. justice permasalahan
diselesaikan bersama-sama,
3. Dari Sudut Pandang
sehingga dapat tercapainya
Kasus/Perkara
tujuan hukum yaitu keadilan.
Dalam hal ini kasus Selain itu juga, mampu
yang diselesaikan membuat penanganan kasus
melalui upaya pidana menjadi fleksibel,
restorative justice ialah tidak kaku, dan dapat
tindak pidana ringan diselesaikan cepat, sehingga
dan bukan kasus yang menghemat waktu, biaya
menimbulkan dan tenaga.13
keresahan di
Berdasarkan hasil
masyarakat, misalnya
wawancara dengan Aipda
pembunuhan,
Rheinanto selaku Bintara
perkosaan, dan lain-
Administrasi (Bamin) Reskrim
lainnya.
Polsek Gayamsari, bahwa
Penyelesaian perkara selama 3 (tiga) tahun
melalui upaya restorative terakhir mulai pada tahun
justice ini telah dinilai baik 2020, 2021, dan 2022 jumlah
dan efektif karena dapat Laporan Polisi (LP) yang
menekan anggaran yang diterima Polsek Gayamsari
digunakan untuk Lembaga Semarang sebanyak 50
Pemasyarakatan (LAPAS), 40
(lima puluh) kasus , yang
orang yang melakukan tindak
secara terperinci pada tabel
pidana tidak harus
di bawah ini:

13
Muhamad Aksan Akbar, La Ode Sederhana, Cepat, dan Biaya
Awal Sakti, Faisal Ringan, Jurnal Ius
Herisetiawan Jafar, Constituendum, Volume 8
Penerapan Restorative Justice Nomor 2, June 2023, Page
Dalam Perkara Korupsi 254-255
Sebagai Wujud Peradilan
Tabel 1

Data Jumlah Laporan Polisi (LP) di Polsek Gayamsari Semarang


Tahun 2020 s/d 2022

Tahun Jumlah Laporan Polisi


2020 (LP) 25
2021 15
2022 10
Total 50
Sumber : Polres Gayamsari Semarang, 2022

Tabel 2
Jenis-Jenis Tindak Pidana Yang Sering Dilaporkan di Polsek
Gayamsari
Semarang Pada Tahun 2020 S/D 2022

Jenis Tindak Pidana Jumlah Laporan Polisi


Penganiayaan (LP) 15
Pengeroyokan 9
Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) 1
Pencurian dan Penggelapan 25
Total 50
Sumber : Polres Gayamsari Semarang, 2022

Tabel di atas penurunan setiap tahunnya


menunjukkan bahwa tindak dan kasus tindak pidana
pidana yang terjadi di yang sering terjadi di
masyarakat mengalami masyarakat adalah
pencurian dan Sedangkan jumlah kasus
penggelapan. Hal ini jenis perkara tindak pidana
dikarenakan pencurian pencurian pada tahun 2022
merupakan salah satu yang dilaporkan ke Polsek
kejahatan terhadap harta Gayamsari sebagai
benda yang paling umum di berikut:41
jumpai di masyarakat.
Tabel 3
Jenis Tindak Pidana Pencurian Pada Tahun 2022

Jenis-Jenis Pencurian Jumlah Laporan Polisi (LP)


Pencurian Biasa 5
Pencurian Ringan 2
Pencurian Dengan Pemberatan 0
Pencurian Dengan Kekerasan 0
Pencurian Di Lingkungan Keluarga 0
Total 7
Sumber : Polres Gayamsari Semarang, 2022

USIA PELAKU TINDAK KRIMINAL

7%

18% DIBAWAH 17 TAHUN


USIA 17-25 TAHUN
DIATAS 25 TAHUN
55%

20%
D. CONCLUSION
Upaya penyelesaian tindak kepolisian karena dianggap
pidana pencurian biasa melalui membela pelaku, tuntunan
pendekatan restorative justice nominal terlalu tinggi yang
di Polsek Gayamsari Semarang diberikan kepada pelaku
ialah dimulai dari adanya sehingga pelaku kesulitan
laporan atau pengaduan untuk mengganti kerugian
dilanjutkan dengan sebagai bentuk pemulihan
menerbitkan surat perintah hak- hak korban dan rasa
tugas dan surat perintah tanggungjawab, serta korban
penyidikan, selanjutnya akan maupun keluarga korban yang
dilakukan gelar perkara yang tidak ingin memaafkan pelaku
berkaitan dengan memastikan sehingga memperlambat
perkara terkair dengan penyelesaian perkara yang
rencana-rencana penyidikan, ditangani. Solusi yang
pemanggilan saksi dan dihadirkan terhadap kendala-
tersangka, laporan hasil kendala tersebut oleh Polsek
penyidikan, mengadakan Gayamsari adalah dengan
pertemuan korban dan pelaku, menyerahkan proses
pembuatan surat pernyataan pelaksanaan mediasi atau
atau kesepakatan bersama, musyawarah kepada pihak
surat pencabutan laporan pelaku dan korban,
polisi, dikeluarkannya surat mengutamakan perlindungan
perintah penghentian terhadap kedua belah pihak,
penyidikan, dan perkara melakukan pendekatan
selesai. Kendala-kendala yang kepada masyarakat,
dihadapi oleh penyidik Polsek melakukan sosialisasi, dan
Gayamsari yaitu apabila antar melakukan pengawasan
kedua belah pihak belum terhadap jalannya proses
menemukan kata “sepakat” mediasi atau musyawarah
dalam membuat kesepakatan agar dapat berjalan dengan
bersama, serta stigma baik.
masyarakat yang selalu
berpandangan negatif kepada
BIBLIOGRAPHY

Books:
Aristo Pengaribuan, dkk, 2018, Pengantar Hukum Acara Pidana Di Indonesia, Rajawali
Pers, Depok;
Irwansyah, 2021, Penelitian Hukum: Pilihan Metode dan Praktik Penulisan Artikel (Edisi
Revisi) ,Mirra Buana Media, Yogyakarta;
Gatot Eddy Pramono, 2022, Mexsasai Indra, Oce Madril, Kewenangan Dan Diskresi
Kepolisian Di Indonesia, Rajawali Pers, Jakarta;
Journals:
Edwin Apriyanto, Penerapan Restorative Justice Sebagai Bentuk Diskresi Kepolisian
Dalam Penyelesaian Perkara Tindak Pidana Penipuan Di Polrestabes
Semarang, Jurnal Spektrum Hukum Vol. 13, Untag Semarang, 2016;
Erni Panca Kurniasih, Dampak Pandemi Covid 19 Terhadap Penurunan Kesejahteraan
Masyarakat Kota Pontianak, Prosiding Seminar Akademik Tahunan Ilmu
Ekonomi dan Studi Pembangunan, Universitas Tanjung Pura, 2020;
Feby Reski Utami, Hamsir, Penyelesaian Tindak Pidana Pencurian Ringan Berdasarkan
Penyesuaian Batasan Tindak Pidana Ringan Dan Jumlah Denda, Alauddin Law
Development Journal, Volume 3 Nomor 1 Maret 2021;
Nadya Novina Kusuma, 2018, Legalitas Alat Bukti Berupa Keterangan Saksi Korban
Sedarah Pada Tindak Pidana Pencurian Dalam Lingkup Keluarga, Jurnal
Hukum Acara Verstek, Universitas Sebelas Maret
Mochamad Sahid, Kebijakan Hukum Pidana Dalam Menanggulangi Tindak Pidana
Penipuan Tenaga Kerja Di Indonesia,Jurnal Ilmu Hukum : Media Hukum
Sekolah Tinggi Hukum Garut Volume 1 Nomor 1, 2022
Febriansyah, Rozi Yudha, Delik-Delik Diluar Kuhp (Tindak Pidana Cyber Crime Dan Cara
Penanggulangan), Jurnal Hasil Penelitian, Volume 3 No.1, Januari, 2018;
Sanjaya, Umar Haris, Pembangunan Hukum Arbitrase (Politik Hukum) Sebagai Upaya
Penyelesaian Sengketa (Tinjauan Atas Undang-Undang No. 30 Tahun 1999
Tentang Arbitrase Dan Alternatif Penyelesaian Sengketa), Jurnal Yuridis,
Volume 02, No. 2, 2015;
Nur Indra Socawibawa, Arif Wibowo, Independensi Kekuasaan Kehakiman Hukum Acara
Mahkamah Konstitusi, Jurnal Penelitian Multi Disiplin, Volume 2 No. 1,
Februari, 2023;
Henny Saida Flora, The Living Law’s Restorative Justice: Implementation of Restorative
Justice as an Integrative Mechanism in Criminal Law, Unram Law Review,
Volume 7 No 1, April 2023;
Luh Putu Adelia Anggraeni, Ni Putu Rai Yuliartini, Dewa Gede Sudika Mangku,
Implementasi Restorative Justice Dalam Penyelesaian Tindak Pidana
Pencurian Yang Dilakukan Oleh Anak Di Kepolisian Resor Buleleng, Jurnal
Komunitas Yustisia, Volume 4 No. 2, August 2021;
Muhamad Aksan Akbar, La Ode Awal Sakti, Faisal Herisetiawan Jafar, Penerapan
Restorative Justice Dalam Perkara Korupsi Sebagai Wujud Peradilan
Sederhana, Cepat, dan Biaya Ringan, Jurnal Ius Constituendum, Volume 8
Nomor 2, June 2023;
Regulations:
Peraturan Kepolisian Negara Republik Indonesia No. 8 Tahun 2021 Tentang Penanganan
Tindak Pidana Berdasarkan Keadilan Restoratif

Websites:
Imam Yuda Saputra, 2021, 8 Polsek Di Semarang Tak Lagi Boleh Penyelidikan, Ini
Dasarnya, Solopos.Com, (Https://Www.Solopos.Com/8-Polsek-Di-Semarang-
Tak-Lagi-Boleh- Penyelidikan-Ini-Dasarnya-111619) Diakses Pada Tanggal
20 Juni 2022 Pukul 14.30 WIB
Bojongnews.Com, 2019, Bripka Sugeng Terapkan Restorative Justice System Pada
Masalah Rumah Tangga,
(Http://Bojongnews.Semarangkota.Go.Id/Detailpost/Bripka-Sugeng-
Terapkan-Restorative-Justice-System-Pada-Masalah-Rumah-Tangga)
Diakses Pada Tanggal 20 Juni 2022 Pukul 14.36 Wib

Interview:
Hasil Wawancara Penulis Dengan Panit Reskrim Polsek Gayamsari Tanggal 12 April 2022
Hasil Wawancara Dengan Bamin Reskrim Polsek Gayamsari Pada Tanggal 28 Juli 2022

Anda mungkin juga menyukai