3
Sudadi Sudadi, “Konsep Pendidikan Agama Islam (Pai) Berbasis Pesantren Di Lembaga
Pendidikan Umum,” INSANIA : Jurnal Pemikiran Alternatif Kependidikan 25, no. 2 (2020): 174–88,
https://doi.org/10.24090/insania.v25i2.3083.
penilaian terhadap persoalan-persoalan yang berkaitan dengan kegiatan gerakan
pendidikan4
Efektivitas dalam konteks pendidikan mengacu pada tingkat keberhasilan
suatu program, kegiatan, atau strategi pembelajaran dalam mencapai tujuan yang
telah ditetapkan. Efektivitas dapat diukur dengan mengamati sejauh mana
tercapainya hasil yang diharapkan dalam mencapai tujuan pembelajaran. Saat
mengevaluasi efektivitas, fokusnya adalah pada hasil akhir dan dampak yang
dicapai. 5
Efektifitas di dalam proses pembelajaran sangatlah penting yaitu untuk
mengetahui keberhasilan dari sebuah proses pembelajaran yang telah
dilakukan. Pembelajaran adalah suatukegiatan yang melibatkan seseorang dalam
upaya memperoleh ilmu pengetahuan dan keterampilan serta nilai-nilai yang
baik dengan memanfaatkan berbagai sumber belajar yang ada.Salah satu
cara meningkatkan efektivitas pembelajaran6
Penilaian, sebaliknya, adalah proses sistematis dalam mengumpulkan
informasi, menganalisis, dan mengevaluasi suatu program, kegiatan, atau strategi
pembelajaran. Tujuan utama evaluasi adalah untuk memahami seberapa sukses
suatu program atau kegiatan dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dan
untuk memperoleh pengetahuan yang dapat digunakan untuk meningkatkan
efektivitas program atau kegiatan tersebut di masa yang akan datang. 7
Dalam konteks pendidikan, penilaian dapat dilakukan pada berbagai
tingkatan, mulai dari penilaian individu siswa hingga penilaian keseluruhan
kurikulum. Penilaian mungkin melibatkan pengumpulan dan analisis data
kualitatif dan kuantitatif, seperti observasi kelas, tes, wawancara, dan survei.
4
Ina Magdalena et al., “Pentingnya Evaluasi Dalam Proses Pembelajaran Dan Akibat
Memanipulasinya,” Masaliq 3, no. 5 (2023): 810–23, https://doi.org/10.58578/masaliq.v3i5.1379.
5
Sania Latifah and Supardi Supardi, “Efektivitas Pembelajaran Daring (Studi Kasus Hasil
Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Kelas X IPS SMA Nurul Yaqin Tahun 2020/2021) Sania Latifah,
Supardi,” Jurnal Serambi Akademica 9, no. 7 (2021): 1120–27.
6
Hasim Aslihatul Rahmawati, Neni Nuraeni, “Efektiitas Pelaksanaan Evaluasi
Pendidikan Pada Minat Belajar Peserta Didik,” Islamika 14, no. 1 (2020): 74.
7
I Nyoman Wage, Nengah Bawa Atmadja, and I Putu Sriartha, “Evaluasi Efektifitas
Program Penguatan Pendidikan Karakter Ditinjau Dari Contexs, Input, Process Dan Produk,”
Pendidikan IPS Indonesia 4, no. 2 (2020): 94–105, https://doi.org/10.23887/pips.v4i2.3401.
Evaluasi efektivitas pendidikan dapat mencakup beberapa aspek, antara
lain:
Penilaian pembelajaran:
Penilaian ini menitikberatkan pada pencapaian hasil belajar individu siswa.
Melalui tes, pekerjaan rumah, dan penilaian lainnya, guru dapat mengevaluasi
pemahaman siswa terhadap materi dan kemampuan mereka dalam menerapkan
pengetahuan dan keterampilan yang dipelajari.
Evaluasi Program:
Evaluasi program bertujuan untuk mengevaluasi efektivitas keseluruhan program
pendidikan, seperti kurikulum bahasa, program pelatihan guru, atau program kelas
tambahan. Evaluasi ini meliputi pengumpulan data mengenai tujuan program,
metode pengajaran yang digunakan, dan dampak yang ditimbulkan.
Evaluasi Program:
Evaluasi program dilakukan untuk mengevaluasi efektivitas program yang
digunakan dalam mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Evaluasi
ini mencakup peninjauan materi kursus, metode pengajaran, dan penggunaan
sumber daya pendukung.
Evaluasi lembaga pendidikan:
Evaluasi ini mencakup penilaian kinerja lembaga pendidikan secara
keseluruhan, seperti sekolah atau universitas. Hal ini melibatkan analisis kualitas
pengajaran, manajemen sekolah, kebijakan pendidikan, keterlibatan siswa dan
prestasi akademik.
Dalam evaluasi efektivitas, penting untuk menggunakan metode yang
tepat, mengumpulkan data yang valid dan reliabel, dan menganalisis temuan
evaluasi secara obyektif. Hasil evaluasi yang diperoleh dapat digunakan untuk
membuat perbaikan dan pengembangan program pendidikan di masa depan, serta
untuk mendukung pengambilan keputusan yang berdasarkan bukti
Salah satu cara untuk mengoptimalkan proses pembelajaran adalah
dengan memperbaikinya melalui hasil penilaian. Penilaian ini dapat berupa
penilaian hasil belajar siswa dan penilaian proses pembelajaran. Faktor penilaian
berperan penting dalam menentukan efektivitas pembelajaran baik proses
pembelajaran maupun hasil. Penilaian merupakan pekerjaan penting yang harus
dilakukan dengan baik di luar kelas proses pembelajaran, karena melalui penilaian
guru memperoleh valid data tentang kemampuan siswanya.
Data ini akan menjadi dasar bagi guru untuk mengambil keputusan
tentang pembelajaran. Selain itu, evaluasi juga dapat digunakan oleh guru sebagai
refleksi untuk meningkatkan kinerjanya sendiri serta kualitas pengajaran atau
pengelolaan kelasnya. Dalam pengelolaan kelas, pendidik harus mencoba atau
bahkan menciptakan berbagai inovasi agar pembelajaran menjadi menyenangkan.
Tanpa dukungan dan kemauan pendidik untuk melakukan inovasi dalam
pembelajaran, pembelajaran akan menjadi membosankan bagi siswa.8
Penting untuk dicatat bahwa pemahaman tentang konsep pendidikan
agama Islam dapat bervariasi di antara individu dan komunitas. Hal ini
dikarenakan Islam memiliki beragam aliran dan pendekatan interpretasi yang
berbeda. Oleh karena itu, penting untuk mendiskusikan dan mempelajari
pendidikan agama Islam dengan bijak, terbuka, dan menghormati perbedaan
pendapat.
Pembelajaran Tes Diagnostik dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam
Tes pembelajaran diagnostik dalam pendidikan agama Islam adalah proses
penggunaan tes atau alat penilaian khusus untuk mengetahui kebutuhan,
pemahaman, dan kemampuan siswa dalam konteks pembelajaran agama Islam.
Tujuan utama tes diagnostik adalah untuk mengumpulkan informasi awal yang
mendalam tentang pengetahuan, keterampilan, sikap dan kebutuhan siswa dalam
hal pemahaman agama Islam.
Berikut beberapa hal penting yang perlu dipahami ketika mempelajari tes
diagnostik dalam pendidikan agama Islam:
Mengidentifikasi kebutuhan siswa:
Tes diagnostik membantu guru Guru mengidentifikasi kebutuhan individu
siswa dalam memahami agama Islam. Dengan mengumpulkan data pemahaman
siswa tentang konsep agama, tingkat pengetahuan, serta kelebihan dan kelemahan
8
Miftha Huljannah, “Pentingnya Proses Evaluasi Dalam Pembelajaran Di Sekolah
Dasar,” Educator (Directory of Elementary Education Journal) 2, no. 2 (2021): 164–80,
https://doi.org/10.58176/edu.v2i2.157.
dalam memahami Islam, guru dapat merancang rencana pembelajaran yang sesuai
dengan kebutuhan setiap siswa.
Mengukur pemahaman dan keterampilan:
Tes diagnostik dapat digunakan untuk mengukur pemahaman siswa terhadap
konsep-konsep agama Islam dan kemampuannya dalam menerapkan ajaran agama
dalam kehidupan sehari-hari. Tes ini dapat mencakup berbagai aspek, seperti
pemahaman ibadah, pengetahuan Al-Quran dan Hadits, serta pemahaman etika
dan moralitas dalam Islam.
Menentukan Tingkat Akademik:
Tes diagnostik membantu guru menentukan tingkat pengetahuan dan
keterampilan siswanya tentang Islam. Dengan mengetahui tingkat pemahaman
siswanya, guru dapat merencanakan pengajaran yang tepat untuk tingkat
pembelajaran yang sesuai. Tes diagnostik membantu guru mengidentifikasi siswa
yang memerlukan bantuan ekstra atau penyesuaian terhadap metode pengajaran
mereka.
Menyusun rencana pembelajaran:
Hasil tes diagnostik memberikan informasi penting bagi guru untuk
merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Dengan
mengetahui kelemahan dan kelebihan siswa dalam memahami Islam, guru dapat
merancang strategi pengajaran yang efektif, memilih metode pengajaran yang
tepat, dan menyiapkan materi pembelajaran yang relevan dan menarik bagi siswa.
Memantau pertumbuhan siswa:
Tes diagnostik dapat digunakan sebagai alat pemantauan untuk melacak
pertumbuhan siswa dalam memahami Islam dari waktu ke waktu. Dengan
mengulangi tes diagnostik secara berkala, guru dapat melihat perubahan
pemahaman siswa, mengidentifikasi area yang masih memerlukan perbaikan, dan
mengevaluasi efektivitas strategi pengajaran yang diterapkan saat ini.
Adapun tes diagnostik bisa dari beberapa assesmen yang ditentukan oleh
seorang guru. Asesmen Diagnostik ialah serumpun kegiatan yang dilakukan
secara spesifik untuk melihat kompetensi, serta kelemahan atau kesulitan
peserta didik, sehingga pendidik bisa menyesuaikan kelerasan materi yang
akan diajarkan sesuai kompetensi dan kondisi terhadap peserta didik.
Selain itu, pendidik dapat melihat kesulitan dan kelemahan siswa melalui
penilaian diagnostik yang dilakukan sebelum pembelajaran dimulai. Penilaian
diagnostik dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1) Dibuat untuk mengatasi
berbagai kesulitan yang dihadapi siswa, harus diformat dan dirancang sebagai
fungsi diagnostik, 2) Melakukan analisis menganalisis perkembangan sumber
kesalahan atau kesulitan yang akan menjadi masalah, 3) Buatlah pertanyaan
dalam bentuk jawaban yang disediakan dan mempunyai jawaban ringkas yang
dapat memberikan informasi yang lengkap.9
Perlu diketahui bahwa tes diagnostik dalam pendidikan agama Islam harus
adil, obyektif, dan mencakup berbagai aspek penting ajaran agama Islam.
Penggunaan tes diagnostik hendaknya diintegrasikan dengan baik ke dalam proses
pembelajaran dan dibarengi dengan upaya memberikan bantuan dan dukungan
tambahan kepada siswa yang memerlukannya.
Dilanjutkan dengan penilaian diagnostik aspek psikomotorik siswa yang
dapat dilihat melalui gerak tubuh dan komunikasi nonverbal. Sekilas hal itu bisa
dilakukan, namun pada prinsipnya apakah siswa selalu mengikuti petunjuk guru
selama proses pembelajaran, yaitu postur duduk saat belajar seperti apa yang
harus dilakukan siswa saat belajar? Tentu hal ini perlu dipertanyakan agar seorang
pendidik juga tahu. Perilaku psikomotorik siswa yang fokus belajar dapat diamati
pada bagaimana siswa menyikapi guru dengan menggunakan komunikasi
nonverbal. Pembelajaran menjadi menyenangkan apabila pendidik dapat
menghadirkan ketenangan pikiran dalam pembelajaran dan memberikan
perhatian lebih kepada peserta didik.
Alat pengujian dan penilaian memegang peranan penting dalam Upaya
penilaian pembelajaran PAI. Ujian yang merupakan salah satu alat penilaian yang
umum digunakan memberikan gambaran pemahaman siswa terhadap materi PAI.
Ujian dapat berupa ujian tertulis, ujian lisan, ujian objektif (pilihan ganda ) atau
9
Taufik Hidayat. Asesmen Diagnostik : Analisis Hasil Konsentrasi Peserta Didik Dalam
Pembelajaran Pai Di Smp Plus Nusantara Kota Medan. Raudhah Proud To Be Professionals
Jurnaltarbiyahislamiyah Volume X Nomor X Edisi Juni/Desember Tahun, 2022.
ujian praktek. Namun tes bukanlah satu-satunya alat penilaian yang terlibat dalam
pembelajaran PAI. Terdapat berbagai alat penilaian seperti observasi, proyek,
portofolio, wawancara atau diskusi kelompok, yang dapat memberikan gambaran
yang lebih komprehensif tentang pemahaman siswa tentang agama dan praktik
Dalam konteks pembelajaran PAI, penting untuk memahami peran, fungsi,
dan efektivitas tes dan alat penilaian lainnya. Penelitian terdahulu telah
membahas berbagai aspek terkait penilaian dalam pembelajaran PAI, antara lain
jenis tes yang digunakan, penggunaan alat penilaian alternatif, serta tantangan dan
manfaat yang terkait dengan penerapannya. Namun demikian, masih terdapat
ruang penelitian lebih lanjut untuk memperdalam pemahaman kita tentang alat tes
dan penilaian dalam konteks pembelajaran PAI.
Untuk melakukan tes dan penilaian pembelajaran PAI, berikut beberapa
langkah yang dapat dilakukan: Menurut Isa Anshori, langkah-langkah
menyiapkan instrumen penilaian (Tes) adalah: a) Mengidentifikasi tujuan tes. b)
Menganalisis program penelitian. c) Menetapkan kriteria kecukupan minimum
(KKM). d) Menganalisis buku teks dan sumber belajar. e) Susunan kisi-kisi uji. f)
Tulis TPK/Indeks. g) Tulis pertanyaan. h) Analisis pertanyaan. i) Pertimbangkan
pertanyaannya. j) Identifikasi pertanyaan yang benar. k) Kumpulkan soal pada tes
standar
Identifikasi tujuan penilaian: Langkah pertama adalah menentukan tujuan
penilaian Anda. Anda ingin mengukur pemahaman siswa tentang konsep
agama Islam, keterampilan mengamalkan agama, sikap atau nilai-nilai
keagamaan, atau kombinasi dari beberapa aspek tersebut. Jelaskan tujuan
penilaian Anda untuk memandu proses selanjutnya
Merancang alat penilaian: Berdasarkan tujuan penilaian, merancang alat
penilaian yang sesuai. Alat ini dapat berupa tes tertulis, tes lisan, tes
objektif (pilihan ganda), tes praktik, observasi, wawancara, atau gabungan
dari alat tersebut. Pastikan alat penilaian yang Anda gunakan sesuai
dengan tujuan penilaian dan mampu mengumpulkan data yang
diperlukan. tenaga kuda.
Perencanaan penilaian: Perencanaan penilaian terperinci. Menentukan
waktu, tempat, dan metode penilaian yang akan digunakan. Pastikan juga
alat penilaiannya akurat.
Adapun Evaluasi diagnostik ini merupakan evaluasi yang dilakukan untuk
mengetahui kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh calon peserta ataupun
peserta yang mengikuti suatu program.
Evaluasi diagnostik bagi calon peserta program dilakukan untuk melihat
pengetahuan, afeksi, dan keterampilan prasyarat yang harus dimiliki calon
peserta tersebut. Selain terhadap calon peserta program evaluasi diagnostik
dilakukan juga terhadap peserta yang sudah mengikuti program untuk
memonitor tingkat ketercapaian program oleh peserta dan melihat kelemahan-
kelemahannya sehingga pengelola program dapat menyesuaikan program
dengan tingkat ketercapaian dan kelemahan-kelemahan yang dimiliki peserta.
Evaluasi diagnostik ini bisa berbentuk tes maupun non tes. Tes digunakan
untuk melihat aspek kognitif dan psikomotor peserta didik. Dari hasil tes akan
diketahui dimana letak kelemahan seseorang peserta didik dalam menguasai
materi pelajaran.10
Untuk melihat aspek emosional digunakan teknik pengujian non-. Alat
yang dapat digunakan dapat berupa wawancara, sosiometri, observasi, dan
lain-lain. ini harus dilakukan oleh guru berkoordinasi dengan yang melakukan
tes diagnostik. Jika seorang anak mempunyai kelemahan dalam memahami
materi yang dijelaskan dalam hasil tes diagnostik, maka kelemahan tersebut
mungkin disebabkan oleh sikap anak yang buruk dalam belajar atau ada
kelainan lain yang menghalangi anak untuk nyaman dalam belajar. studi.
mempelajari.
Diagnostik dalam Meningkatkan Efektivitas Evaluasi Pembelajaran
Pembelajaran tentang tes diagnostik dalam pendidikan agama Islam dapat
ditingkatkan untuk meningkatkan penilaian dan efektivitas pembelajaran dengan
mengikuti langkah-langkah berikut:
10
Mindani, Evaluasi Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), Angewandte Chemie
International Edition, 6(11), 951–952., 2022.
Identifikasi tujuan dan isi:
Identifikasi tujuan spesifik tes diagnostik dan tentukan konten apa yang akan
dinilai. Pastikan tujuan dan isi tes konsisten dengan kurikulum dan tujuan
pembelajaran Muslim.
Merancang alat pengujian yang sesuai dengan tujuan dan isi yang ditentukan.
Memastikan alat ujinya mencakup berbagai aspek penting pembelajaran agama
Islam, seperti pemahaman konsep, penerapan ajaran agama dalam kehidupan
sehari-hari, pengetahuan Al-Qur'an dan Hadits, serta etika dan moralitas Islam.
Memberikan instruksi yang jelas kepada siswa tentang tujuan dan format tes.
Jelaskan secara rinci apa yang diharapkan dari mereka dan bagaimana mereka
akan menjawab pertanyaan atau menyelesaikan tugas.
Gunakan berbagai jenis pertanyaan seperti pilihan ganda, esai pendek, esai, dan
studi kasus untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi secara
komprehensif. Jenis pertanyaan yang berbeda akan memungkinkan siswa untuk
menunjukkan pemahaman mereka dengan cara yang berbeda.
Analisis Data:
Menganalisis data skor tes diagnostik untuk lebih memahami pemahaman dan
kebutuhan siswa secara keseluruhan. Identifikasi pola atau tren yang muncul dari
hasil tes untuk membantu merancang rencana pembelajaran yang memenuhi
kebutuhan siswa.
Penilaian Berkelanjutan:
Analisis Data:
Menganalisis data skor tes diagnostik untuk lebih memahami pemahaman dan
kebutuhan siswa secara keseluruhan. Identifikasi pola atau tren yang muncul dari
hasil tes untuk membantu merancang rencana pembelajaran yang memenuhi
kebutuhan siswa.
Menyesuaikan gaya mengajar:
Penilaian Berkelanjutan:
Kesimpulan
Daftar Pustaka
Assadi. Pengembangan Evaluasi Dan Alat Tes Dalam Pembelajaran Pai Berbasis
It Di MI Asy-Syafi’iyyah Kota Singkawang, dalam jurnal Pendidikan
Islam. Vol 1 No 2 Juli Tahun 2020