Anda di halaman 1dari 3

Raffi Kastara Hakim

XII IPS 2

PENUTUP

Soal
1. Jelaskan hubungan antara GBHN, Repelita dan PJPT dalam konsep pembangunan di masa
Orde Baru.
2. Jelaskan beberapa institusi (lembaga) yang dibangun pada masa pemerintahan Orde Baru,
yang sifatnya mendukung kebijakan pembangunan di bidang pertanian.
3. Jelaskan tentang pembangunan pendidikan (a) SD Inpres, (b) program wajib belajar dan (3)
kelompok belajar atau kejar.
4. Mengapa pengendalian jumlah penduduk dianggap penting pada masa pemerintahan Orde
Baru? Jelaskan!
5. Jelaskan perbedaan antara fungsi puskesmas dengan posyandu!

Jawaban
1. Pemerintahan Orde Baru senantiasa berpedoman pada tiga konsep pembangunan
nasional yang terkenal dengan sebutan Trilogi Pembangunan, yaitu:
 pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya yang menuju pada terciptanya
keadilan sosial bagi seluruh rakyat;
 pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi; dan
 stabilitas nasional yang sehat dan dinamis.
GBHN merupakan pola umum pembangunan nasional dengan rangkaian
program-programnya yang kemudian dijabarkan dalam rencana pembangunan lima
tahun (Repelita). Adapun Repelita yang berisi program-program kongkrit yang akan
dilaksanakan dalam kurun waktu lima tahun, dalam repelita ini dimulai sejak tahun 1969
sebagai awal pelaksanaan pembangunan jangka pendek dan jangka panjang. Kemudian
terkenal dengan konsep Pembangunan Jangka Panjang Tahap I (1969-1994) menurut
indikator saat itu pembangunan dianggap telah berhasil memajukan segenap aspek
kehidupan bangsa dan telah meletakkan landasan yang cukup kuat bagi bangsa
Indonesia untuk memasuki Pembangunan Jangka Panjang Tahap II (1995-2020).
2. Pembangunan ditekankan pada penciptaan institusi pedesaan sebagai wahana
pembangunan dengan membentuk bimbingan massal (Bimas) yang diperuntukkan
meningkatkan produksi beras dan koperasi sebagai organisasi ekonomi masyarakat
pedesaan. Sekaligus menjadi kepanjangan tangan pemerintah dalam menyalurkan
sarana pengolahan dan pemasaran hasil produksi. Di sisi lain pemerintah juga
menciptakan badan urusan logistic (BULOG). Kemudian pemerintah melibatkan para
petani melalui koperasi yang bertujuan memperbaiki pangan nasional. Untuk itu
kemudian pemerintah mengembangkan ekonomi pedesaan dengan menunjuk fakultas
pertanian universitas gajah mada dengan membentuk badan usaha unit desa ( BUUD ).
Maka lahirlah koperasi unit desa (KUD) sebagai bagian dari pembangunan nasional.

Badan Usaha Unit Desa (BUUD)/KUD melakukan kegiatan pengadaan pangan untuk
persediaan nasional yang diperluas dengan tugas menyalurkan sarana produksi
pertanian (pupuk, benih dan obat-obatan). Soeharto juga mengembangkan institusi-
institusi yang mendukung pertanian lainnya seperti institusi penelitian seperti BPTP
(Balai Pengkajian Teknologi Pertanian) yang berkembang untuk menghasilkan inovasi
untuk pengembangan pertanian yang pada masa Soeharto salah satu produknya yang
cukup terkenal adalah Varietas Unggul Tahan Wereng (VUTW).

3. Pada masa kepemimpinan Soeharto pembangunan pendidikan mengalami kemajuan


yang sangat penting. Ada tiga hal yang patut dicatat dalam bidang pendidikan masa
Orde Baru adalah pembangunan Sekolah Dasar Inpres (SD Inpres), program wajib
belajar dan pembentukan kelompok belajar atau kejar.
pelaksanaan tahap pertama program SD Inpres adalah pembangunan 6.000 gedung SD
yang masing-masing memiliki tiga ruang kelas. Dilanjutkan Program wajib belajar yang
mewajibkan setiap anak usia 7-12 tahun untuk mendapatkan pendidikan dasar 6 tahun
(SD). Dalam upaya meningkatkan angka melek huruf, pemerintahan Orde Baru
mencanangkan penuntasan buta huruf pada 16 Agustus 1978. Cara yang ditempuh
adalah dengan pembentukan kelompok belajar atau ”kejar”. Kejar merupakan program
pengenalan huruf dan angka bagi kelompok masyarakat buta huruf yang berusia 10-45
tahun.

4. Karena jumlah penduduk yang banyak dapat menjadi masalah, terutama jika penduduk
yang besar tersebut tidak dikelola dengan baik. Kepadatan penduduk yang tinggi juga
merupakan potensi bagi terjadinya ledakan-ledakan sosial sepertiketidakstabilan politik,
kerusuhan sosial, kekerasan dan lain sebagainya.
5. Fungsi puskesmas
 Sebagai pusat pembangunan kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya
 Membina peran serta masyarakat di wilayah dalam rangka meningkatkan
kemampuan untuk hidup sehat
 Memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada
masyarakat diwilayah kerjanya

Fungsi posyandu
 Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan
keterampilan dari petugas kepada masyarakat dan antar sesama
measyarakat dalam rangka memercepat penurunan AKI, AKB dan AKABA.
 Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan dasar, terutama
berkaitan dengan penurunan AKI, AKB dan AKABA.

Anda mungkin juga menyukai