Es Puter Kelompok 4
Es Puter Kelompok 4
PEMBUATAN ES PUTER
Disusun oleh:
Cinthia K3317019
Kelas : A
SURAKARTA
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena berkatNyalah sehingga penulis
dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Prakarya Kimia ”Pembuatan Es Puter”. Tak lupa pula
kita kirimkan shalawat dan salam atas junjungan Rasulullah SAW yang telah membawa kita dari
Alam yang gelap gulita menuju alam yang terang benderang.
Dalam penyusunan dan penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, serta
dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis menyampaikan
terima kasih kepada yang terhormat:
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………...…..……………….....i
DAFTAR ISI………………………………………………..………………………..…….……..ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………...……………………………………....1
A. JUDUL………………..………..…………………………………..…………………...…1
B. TUJUAN………………………………………..……………..……………………..……1
C. DASAR TEORI..………………………….………………………..…………1
A. KEBUTUHAN BAHAN..……………………………………………………………..….3
B. KEBUTUHAN PERALATAN………...………………………………………………….3
A. CARA KERJA……………..……………………………..…………………………….....4
B. DATA HASIL PERCOBAAN……………………..…………………….….……………4
C. PEMBAHASAN……………………………………………………..……………………4
BAB IV ANALISIS USAHA ES PUTER………………………….……………..………………7
A. MODAL YANG DIPERLUKAN…………………………………………….…………...7
B. HARGA JUAL………………………………………………………………………...…..7
C. LABA………………………………………………………………………….…………..7
KESIMPULAN……………………………………………………………………..……………..9
DAFTAR PUSTAKA……………………………..…………..…………………………………10
LAMPIRAN……………………………………………………………………………………...11
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. JUDUL
”Pembuatan Es Puter Kelapa”
B. TUJUAN
1. Mengaplikasikan sifat koligatif larutan melalui pembuatan es puter kelapa muda
2. Menumbuhkan jiwa kewirausahaan dalam diri mahasiswa
C. DASAR TEORI
Berbagai jenis produk pangan beku yang banyak dijumpai di pasaran adalah
buah-buahan (dalam bentuk utuh atau pun bubur puree, atau bahkan dalam bentuk sari
buah beku), sayuran (buncis, kacang panjang, jagung sayur, kecambah, kentang), produk-
produk olahan daging, produk panggang (roti, cakes, fruit pies, pizza), es krim, dan lain-
lain. Contoh-contoh tersebut adalah sebagian bahan-bahan yang menggunkan konsep
pembekuan.
Pada dasarnya, pada operasi pembekuan, produk pangan dipaparkan pada suhu
yang sangat rendah, dengan tujuan pertama untuk menurunkan suhu produk sampai
mencapai titik bekunya, kemudian membekukan (mengubah air menjadi es), dan
akhirnya menurunkan suhu produk ke suhu beku yang diinginkan. Konsep inilah yang
akan menjadi tema kami dalam karya tulis ini dan menjadi objek pembahasan, juga
kaitannya dengan aplikasi-aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari yang digunakan oleh
para pedagang.
Sifat koligatif larutan adalah sifat-sifat larutan yang tidak bergantung pada jenis
zat terlarut, tetapi hanya bergantung pada konsentrasi partikel terlarutnya. Sifat koligatif
larutan di pengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :
a. Penurunan tekanan uap jenuh
b. Kenaikan titik didih
c. Penurunan titik beku
d. Tekanan osmosis
1
Perbedaan titik beku akibat adanya partikel zat terlarut disebut penurunan titik
beku (ΔTf). Penurunan titik beku larutan sebanding dengan hasil kali molalitas larutan
dengan tetapan penurunan titik beku pelarut (Kf), dinyatakan dengan persamaan :
Dimana,
Salah satu penerapan sifat koligatif adalah dalam pembuatan es puter. Dalam hal
ini, yang kami lakukan adalah pembuatan secara manual yaitu menggunakan media yang
sederhana dengan cara yang sederhana.
2
BAB II
A. KEBUTUHAN BAHAN
1. Buah kelapa muda sesuai kebutuhan produksi untuk diambil dagingnya
2. Santan kelapa sebanyak 10 liter
3. Daun pandan sesuai kebutuhan
4. Pewarna makanan satu botol
5. Essence satu botol
6. Gula pasir 1,75 kg
B. KEBUTUHAN PERALATAN
1. Satu alat mixer
Untuk mengaduk campuran es puter
2. Satu buah panci
Untuk tempat pencampuran santan, essence, dan pewarna
3. Satu buah baskom
Untuk merebus santan dan gula
4. Kompor
Untuk dapur memasak pembuatan es puter
5. Satu buah pengaduk
Untuk mengaduk saat proses perebusan santan
6. Satu buah penyaring
Untuk menyaring santan
7. Cup ice cream 100 ml sebanyak 100 buah
Sebagai tempat es puter kelapa muda
8. Label produk sebanyak 100 label
Sebagai label untuk nama produk es puter
3
BAB III
A. CARA KERJA
1. Merebus santan dan gula hingga mendidih sambil diaduk, menambahkan sedikit
garam dan 2 lembar daun pandan.
2. Menyaring, mendinginkan di suhu ruang. Menambahkan essence dan pewarna
makanan secukupnya
3. Memasukan daging buah kelapa, pindah ke dalam wadah yang sudah disiapkan
4. Memasukan dalam freezer selama beberapa jam hingga permukaan air membeku tapi
bagian dalam belum menjadi es.
5. Mengaduk dengan mixer/ blender hingga bagian yang tercampur membeku kembali.
6. Menyimpan kembali ke dalam freezer.
7. Mengulangi langkah nomor 5 dan 6 beberapa kali hingga es siap disajikan.
1. Adonan es puter setelah dikeluarkan dari freezer terbentuk menjadi es puter yang
sudah siap dimakan. Dengan tekstur lembut,tetapi tidak padat tidak juga cair.
2. Setelah adonan difreezer kemudian dimixer dan difreezer kembali ,adonan es krim
memiliki tekstur semakin lembut.
3. Dihasilkan es puter kelapa muda berwarna merah muda, berasa nata de coco yang
memiliki tekstur lembut, manis, gurih dan menyegarkan.
C. PEMBAHASAN
4
dengan titik beku es beberapa derajat di bawah dibawah titik beku air murni. Hal ini
terjadi karena proses perpindahan kalor dari adonan es krim ke dalam campuran es batu,
air, dan garam dapur. Campuran itu mendapat panas dari adonan es krim maka hasilnya
adalah es krim padat dan lezat siap dihidangkan. Proses pengguncangan selama proses
bertujuan untuk memperkecil ukuran kristal es yang terbentuk agar es krim semakin
lembat dan untuk menghasilkan busa yang seragam/homogen
Temperatur normal campuran es dan air adalah 0 0C. Akan tetapi itu tidak cukup
dingin untuk membekukan es krim. Temperatur yang diperlukan untuk membekukan es
krim adalah -3oC atau lebih rendah. Untuk mencapai suhu tersebut perlu ditambahkan
garam dalam proses pembuatan es krim. Sebenarnya banyak bahan kimia lain yang dapat
digunakan tetapi garam relatif murah. Garam berfungsi menurunkan titik beku larutan.
Ketika es dicampur dengan garam, es mencair dan terlarut membentuk air garam serta
menurunkan temperaturnya. Proses ini memerlukan panas dari luar. Campuran itu
mendapatkan panas dari adonan es krim maka hasilnya adalah es krim padat dan lezat
seperti yang diinginkan
Es krim adalah sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan pembekuan
tepung es krim atau campuran susu, lemak nabati/hewani, dll. Es krim merupakan busa
(gas yang terdispersi dalam cairan) yang diawetkan dengan pendinginan serta memiliki
titik beku -3oC atau dibawahnya.
Pada percobaan ini pembuatan es puter diawali dengan merebus santan dan gula
hingga mendidih sambil diaduk, menambahkan sedikit garam dan 2 lembar daun pandan.
Diperoleh campuran santan yang matang, berwarna putih harum dan berasa gurih.
Selanjutnya menyaring campuran, mendinginkan di suhu ruang. Menambahkan essence
dan pewarna makanan secukupnya. Campuran menjadi berwarna pink, harum dan berasa
nata de coco setelah ditambahkan pewarna merah dan essence nata de coco. Lalu
memasukan daging buah kelapa, pindah ke dalam wadah ice cream yang sudah disiapkan.
Tempat ice cream berisi adonan (campuran) berwarna pink, harum dan berisi daging
buah kelapa. Selanjutya memasukannya ke dalam freezer selama beberapa jam hingga
permukaan air membeku tapi bagian dalam belum menjadi es. Setelah itu, mengaduk
dengan mixer/ blender hingga bagian yang tercampur membeku kembali (A). Es menjadi
butiran-butiran kasar dan daging buah kelapa menjadi kecil-kecil. Menyimpan kembali
5
ke dalam freezer (B). Mengulangi langkah A dan B beberapa kali hingga es siap
disajikan. Tekstur es dan daging buah kelapa menjadi lembut seperti ice cream.
Es puter kelapa muda yang dihasilkan memiliki tekstur yang lembut, tetapi setelah
beberapa hari disimpan menjadi agak kasar, memiliki aroma nata de coco yang harum
dan rasanya manis serta gurih. Dari bahan yang digunakan yaitu 3 liter santan dan 0.5 kg
gula pasir, dihasilkan 30 cup es krim masing-masing berukuran 100 mL.
6
BAB IV
Modal sebanyak Rp 361.000,- menghasilkan 100 cup ice cream berukuran 100
mL sehingga setiap cup ice cream memerlukan modal sekitar Rp 4.610,-.
B. HARGA JUAL
Setiap satu cup es puter kelapa muda berukuran 100 mL dijual dengan harga Rp
5.500,- sehingga setiap produksi 100 cup akan dihasilkan uang sebanyak Rp 550.000,-
dari hasil penjualan.
C. LABA
Laba = harga jual – modal
7
= Rp 5.500 – Rp 4.610
= Rp 89.000,-
8
KESIMPULAN
1. Sifat koligatif larutan adalah sifat larutan yang hanya bergantung pada jumlah
partikel zat terlarut dalam larutan , dan tidak bergantung pada jenis zat terlarut. Sifat
kolegatif larutan mencakup penurunan tekanan uap jenuh, kenaikan titik didih ,
penurunan titik beku, dan tekanan osmosis.
2. Dari praktikum yang telah dikerjakan ,garam dapat menurunkan titik beku air karena
adanya sifat kolegatif larutan yaitu penurunan titik beku.
3. Es puter dapat dibuat dengan cara yang mudah dan sederhana, dari bahan yang
digunakan yaitu 3 liter santan dan 0,5 kg gula pasir, dihasilkan 30 cup es puter
masing-masing berukuran 100 mL.
9
DAFTAR PUSTAKA
Padaga, M dan M. E. Sawitri. (2006). Es Krim yang Sehat. Surabaya : Trubus Agrisarana
10
LAMPIRAN
A. LABEL PRODUK
B. DESAIN PRODUK
11
12