id
BAB III
METODE PENELITIAN
35
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
36
Keterangan:
N : populasi, 137 pasien hipertiroid (Balitbangkes Magelang, 2019)
n : besar sampel yang akan dihitung
e : margin of error atau kesalahan yang dapat diterima, yaitu 5%
tα : nilai kurva normal terkait tingkat kepercayaan, yaitu 1,96 untuk
tingkat kepercayaan 95%.
p : proporsi tertinggi di populasi menurut penelitian terkait, yaitu 5%
(Komorowulan et al., 2016)
q : 1-p (kebalikan dari p)
n =
= 47,8
= 48 orang
3. Kriteria Sampel
Kriteria inklusi, terdiri dari:
a. Usia 19 - 59 tahun.
b. Kadar TSH < 0,3 mIU/mL berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium
2 minggu sebelumnya.
c. Pasien dengan stroma maupun tanpa stroma.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
37
b. Asupan Seng
Definisi: Jumlah rata-rata seng dari makanan yang masuk ke tubuh
melalui saluran pencernaan, terdapat perbedaan menurut usia, jenis
kelamin, dan kondisi fisiologis. Menurut AKG, kebutuhan seng per hari
laki-laki dewasa usia 19-59 tahun sebesar 11 mg, sedangkan kebutuhan
seng pada perempuan dewasa sebesar 8 mg/hari (Menkes RI, 2019).
Cara pengukuran: Data asupan seng didapatkan melalui analisis data
asupan makanan dengan software Nutrisurvey Indonesia 2007 dan
Tabel Komposisi Pangan Indonesia 2019. Data asupan makanan
didapatkan melalui wawancara pada subjek sebanyak dua kali di hari
yang berbeda dengan metode food recall 2x24 jam.
Hasil ukur: mg/hari.
Skala data: Rasio.
c. Kadar Serum Zat Besi
Definisi: Jumlah zat besi yang terdapat dalam serum darah, merupakan
indikator yang baik untuk mengukur kecukupan asupan zat besi. Nilai
normal serum zat besi, yaitu 70-200 µg/dL untuk laki-laki dan 62-173
µg/dL untuk perempuan (WHO, 2001).
Cara pengukuran: Kadar serum zat besi dianalisis dari sampel darah
subjek dengan metode kolorimetri yang dilakukan oleh laboratorium
CITO Yogyakarta.
Skala ukur: µg/dL.
Skala data: Rasio.
d. Kadar Serum Seng
Definisi: Jumlah seng yang terdapat dalam serum darah, merupakan
indikator yang baik untuk mengukur kecukupan asupan seng. Nilai
normal serum seng untuk laki-laki dan perempuan dewasa, yaitu 60-130
µg/dL (Hotz et al., 2004).
Cara pengukuran: Kadar serum seng dianalisis dari sampel darah subjek
dengan metode Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry (ICP-
MS) yang dilakukan oleh laboratorium Prodia Yogyakarta.
Skala ukur: µg/dL.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
39
h. Asupan Tanin
Definisi: Jumlah rata-rata tanin dari makanan yang masuk ke tubuh
melalui saluran pencernaan dan dapat memengaruhi penyerapan zat besi
maupun seng.
Cara pengukuran: Data asupan tanin didapatkan melalui wawancara
pada subjek dengan metode SQ-FFQ untuk mengetahui rata-rata asupan
harian tanin.
Skala ukur: mg/hari.
Skala data: Rasio.
i. Asupan Oksalat
Definisi: Jumlah rata-rata oksalat dari makanan yang masuk ke tubuh
melalui saluran pencernaan dan dapat memengaruhi penyerapan zat besi
maupun seng.
Cara pengukuran: Data asupan oksalat didapatkan melalui wawancara
pada subjek dengan metode SQ-FFQ untuk mengetahui rata-rata asupan
harian oksalat.
Skala ukur: mg/hari.
Skala data: Rasio.
j. Konsumsi Thyrozol
Definisi: Jumlah rata-rata thyrozol yang masuk ke tubuh melalui
saluran pencernaan. Thyrozol merupakan obat untuk terapi hipertiroid
yang mencegah pembentukan hormon T4, sehingga memengaruhi kadar
FT4 dan TSH subjek.
Cara pengukuran: Data konsumsi thyrozol didapatkan dari daftar resep
pasien Balai Litbangkes Magelang dan dikonfirmasi kembali kepada
subjek melalui wawancara.
Skala ukur: mg/hari.
Skala data: Rasio.
k. Asupan Energi
Definisi: Jumlah energi dari asupan makanan yang masuk ke tubuh
melalui saluran pencernaan.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
41
E. Instrumen Penelitian
1. Formulir kesediaan menjadi responden atau informed consent.
2. Formulir food recall 24 jam dan formulir semi quantitative food frequency
quisioner (SQ-FFQ) untuk mengetahui rata-rata asupan zat besi, seng,
fitat, tanin, dan oksalat.
3. Rekam medis pasien untuk mengetahui kadar serum TSH, FT4, dan data
sosiodemografi yaitu usia, pekerjaan, dan pendidikan.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
42
Gambar 3.1. Alur penelitian asupan dan kadar serum zat besi serta seng dengan
kadar TSH dan FT4 pada pasien hipertiroid.
G. Prosedur Penelitian
1. Tahap persiapan
a. Studi pendahuluan meliputi studi literatur, pencarian data jumlah
populasi ke BP2K Magelang, dan metode analisis mineral ke beberapa
laboratorium di Magelang dan Yogyakarta.
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
43
H. Cara Kerja
1. Perhitungan asupan zat besi, seng, fitat, tanin, oksalat, dan thyrozol.
Data asupan zat besi dan seng didapatkan melalui wawancara food
recall 24 jam yang dilakukan pada 2 hari yang berbeda, kemudian bahan
makanan yang dikonsumsi dianalisis menggunakan program Nutrisurvey
2007 versi Bahasa Indonesia dan Tabel Komposisi Bahan Makanan
Indonesia 2019. Wawancara SQ-FFQ dilakukan untuk mengukur
kebiasaan makan sehingga diperoleh pola konsumsi secara kuantitatif
untuk mendapatkan data asupan harian fitat, tanin, dan oksalat
(Hardinsyah, 2016). Data konsumsi harian thyrozol didapatkan dari Daftar
library.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
44
I. Etika Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan setelah mendapatkan surat kelayakan etik
(Ethical clearance) Nomor 014/UN27.06/KEPK/EC/2020 dari Komite Etik
Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Penelitian dilakukan setelah
mendapat persetujuan dari subjek melalui informed consent. Data yang
terkumpul hanya digunakan untuk keperluan ilmiah dan dirahasiakan untuk
umum.