Pengolahan Dengan Suhu Tinggi - 2023
Pengolahan Dengan Suhu Tinggi - 2023
Suhu Tinggi
Sumarto, STP, MP
Courtesy:
Prof. Dr. Ir. Purwiyatno Hariyadi, M.Sc*)
Dr. Eko Hari Purnomo, STP, M.Sc
Revisi 5: 2023
Alasan Pengolahan Pangan
Contoh produk
Pengeringan
• Mengurangi jumlah air di dalam pangan
• Dibawah kondisi yg terkontrol
• Menyebabkan minimum atau tdk ada
perubahan pada sifat pangan
→ kadar air akhir 1-5%
• Pengeringan dengan kualitas yg baik
→ ketika direkonstitusi dengan penambahan
air, sangat mendekati dengan pangan pada
kondisi awal
Pengeringan
Tujuan pengeringan:
• Pengawetan
• Penghematan biaya
→ mengurangi berat atau volume
• Kenyamanan (convenience)
produk instan
Penggorengan
Contoh produk
Penggorengan
• Metode
o Shallow/contact/pan fring
o Deep-fat frying
→ batch
→ continous
Pengolahan dengan Suhu Tinggi
(Thermal)
Contoh produk
Pengolahan dengan Suhu Tinggi
(Thermal)
Tujuan
• Pengawetan: inaktivasi mikroba dan enzim
• Pemasakan: perubahan sifat fisik, kimia, dan
sensori (gelatinisasi pati, denaturasi protein,
inaktivasi senyawa antinutrisi, dll.)
PROSES THERMAL
= PENGOLAHAN DENGAN SUHU TINGGI
Suhu tinggi membunuh mikroba
Mikroba
penyebab
kebusukan
- pemasakan/cooking
- penghangatan kembali/rewarming
- pelelehan/thawing
- blansir/blanching
- hot filled
- pasteurisasi
- sterilisasi
PENGOLAHAN DENGAN SUHU TINGGI
- pemasakan/cooking
- penghangatan kembali/rewarming
- pelelehan/thawing
pasteurisasi
-
- blansir/blanching
- hot filled
- sterilisasi
- pasteurisasi
- sterilisasi
Characteristics of potentially
hazardous foods:
aw
1
M H
0.85
L M
0 pH
4.5 10 14
Risk Management
→ Tek Pengolahan
aw
1 Pengasaman
pH-controlled
LAFs
(pH controlled)
foods
0.85 Pengeringan,
Penggaraman, dll
(aw controlled)
L aw-controlled
Foods
0 pH
4.5 10 14
Risk Management
→ Tek Pengolahan
aw
1 Pengasaman
(pHMcontrolled) H
0.85 Pengeringan,
Penggaraman, dll
(aw controlled)
L M
PEMANASAN
0 pH
4.5 10 14
Risk Management Kasus A
→ Tek Pengolahan Highly PHFs
pH > 4.5 dan aw<0.85
pH < 4.5 dan aw>0.85
Proses Panas
→
Pasteurisasi
Atau Hot Filling
✓ Terkemas/tertutup dengan
kedap (hermetis)
✓ Awet pada suhu refrigerasi
(shelf stable)
✓ Harus refrigerasi
✓ Contoh : Sari buah, saos tomat, dll
Risk Management Kasus B
→ Tek Pengolahan Highly PHFs
pH > 4.5 dan aw>0.85
Proses Panas
→
Pasteurisasi
Atau Hot Filling
✓ Terkemas/tertutup dengan
kedap (hermetis)
✓ Hanya beberapa hari pada
suhu refrigerasi
✓ Harus refrigerasi
✓ Contoh : Susu pasteurisasi,
daging udang, kepiting, dan hasil
laut lainnya
Risk Management Kasus C
→ Tek Pengolahan Highly PHFs
pH > 4.5 dan aw>0.85
Proses Panas
→ 21 CFR 113
Sterilisasi
Komersial
✓ Terkemas/tertutup dengan
kedap (hermetis)
✓ Awet pada suhu ruang (shelf
stable)
✓ Tidak memerlukan refrigerasi
✓ Contoh : Sardine, tuna dalam
kaleng, susu steril, dll
PASTEURISASI
Proses pasteurisasi
ditemukan oleh Louis
Pasteur:
Pembusukan anggur dapat
diawetkan dengan
pemanasan dibawah titik
didihnya.
PASTEUR
PASTEURISASI
• Proses panas (umumnya < 100oC) dengan dua
tujuan utama :
memusnahkan semua sel vegetatif m.o.
patogen
memperpanjang umur simpan.
• M.O. perlu dimusnahkan dalam pasteurisasi :
- Mycobacterium tuberculosis : tuberkulosa
- Coxiella burnetti : penyebab penyakit demam Q
- Samonella, dll
- Perlu selalu di “ up date” :
………….> new emerging pathogen
PASTEURISASI
PENGEMASAN
PRODUK
PERSIAPAN PASTEURISASI
BAHAN DALAM
KEMASAN
PASTEURISASI
Paling berbahaya :
• Clostridium botulinum
• Racun letal : botulin
Zona Aseptis
Pengisian
produk steril Produk
kedalam kemasan steril dalam
steril, dilakukan kemasan
pada kondisi
lingkungan steril
Prinsip Proses Aseptis :
Proses sterilisasinya → suhu (T).
TERIMA KASIH
“Jika ada anak muda di saat usia
mudanya malas belajar, maka
baiklah, berilah dia empat takbir
sebagai sholat jenazah bagi
kematiannya”
(Imam Syafii)