bagian Purchasing, maka di perlukan adanya sebuah mekanisme penanganan yang jelas.
Mekanisme tersebut perlu di bakukan dalam sebuah prosedur agar nantinya wewenang dan
tanggung jawab antar divisi menjadi jelas.
Untuk mengatur hal tersebut maka perlu di tuangkan di dalam sebuah Prosedur kerja (SOP),
agar menjadi resmi dan sah serta terdaftar dalam dokumentasi Manajemen Representatif
(MR).
Di bawah ini kembali saya akan membuat sebuah contoh prosedur (SOP) mengenai
pembelian barang import mengacu kepada Standar ISO 9001 : 2015 Klausul 8.4
Pengendalian Penyedia Proses, Produk dan Jasa Eksternal dan klausul 9.1.3 Analisa dan
Evaluasi.
Untuk di ketahui perbedaan antara standar ISO 9001 : 2015 jika di bandingkan dengan versi
tahun sebelumnya adalah adanya tambahan klausul yang menitik beratkan pada performa
indikator dan analisa dampak resiko
.
Berikut ini adalah contoh prosedur yang ingin saya bagikan tersebut :
1. TUJUAN
Prosedur ini bertujuan memastikan bahwa pemasok yang digunakan sudah memenuhi standar
kualitas yang ditetapkan perusahaan untuk memenuhi persyaratan sistem Manajemen Mutu
ISO 9001:2015 di PT. ABC
2. RUANG LINGKUP
Prosedur ini mengatur tatacara proses evaluasi pemasok. Hasil dari prosedur ini akan menjadi
referensi untuk menentukan pemasok yang akan digunakan di PT. ABC
3. REFERENSI
ISO 9001 : 2015, Klausul 8.4 Pengendalian Penyedia Proses, Produk dan Jasa Eksternal
ISO 9001 : 2015, Klausul 9.1.3 Analisa dan Evaluasi
4. DEFINISI
QCDSP singkatan dari Quality, Cost, Delivery, Service, Payment sebagai alat ukur untuk
evaluasi pemasok.
5. PERFORMA INDIKATOR
6. DAMPAK RESIKO
7.2. Purchasing mengirim Form Evaluasi Pemasok (sudah terisi hasil penilaian pemasok
tersebut), beserta jadwal dan agenda kunjungan kepada pemasok melalui email/ fax.
Berikut rincian kegiatan kunjungan oleh tim, sbb :
7.5. Revisi Daftar Pemasok Terpilih, jika pemasok lama gagal mempertahankan posisinya.
8. LAMPIRAN
8.1 Form Rekap Dan Data Evaluasi Pemasok
8.2 Form Evaluasi Pemasok
8.3 Form Daftar Pemasok Terpilih
9. ALUR PROSES