Disusun oleh:
NAMA : WIDA SINTIYA
NPM : E. 1735223163
PROGRAM STUDI : ILMU ADMINISTRASI NEGARA
LEMBAR PERSETUJUAN
Judul Skipsi:
PERAN PEMERINTAHAN DESA DALAM MENINGKATKAN
PENDAPATAN ASLI DESA MELALUI PENGEMBANGAN
POTENSI OBJEK WISATA GUNUNG GELUNG DI DESA
BAGINDA KECAMATAN SUMEDANG SELATAN
KABUPATEN SUMEDANG
Mengetahui,
Ketua STIA Sebelas April Sumedang
ii
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (STIA)
SEBELAS APRIL SUMEDANG
LEMBAR PENGESAHAN
Hari : Sabtu
Tanggal : 07 Agustus 2021
Pukul : 08:00 WIB s/d Selesai
iii
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (STIA)
Judul Skripsi:
Telah dilakukan perbaikan sesuai dengan saran dan koreksi Dosen Penguji
iv
PERNYATAAN
SUMEDANG” ini, sepenuhnya karya saya sendiri. Tidak ada bagian di dalamnya
yang merupakan plagiat dari karya orang lain dan saya tidak melakukan
penjiplakan atau pengutipan dengan cara-cara yang tidak sesuai dengan etika
Atas pernyataan ini saya siap menanggung resiko/sanksi yang dijatuhkan kepada
keilmuan dalam karya saya ini, atau klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya
saya ini.
WIDA SINTIYA
v
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (STIA)
SEBELAS APRIL SUMEDANG
ABSTRAK
Disusun oleh:
vi
Kata kunci: Pemerintahan, Gunung Gelung
SEKOLAH TINGGI ILMU ADMINISTRASI (STIA)
SEBELAS APRIL SUMEDANG
ABSTRACT
Compiled by:
NAME : WIDA SINTIYA
PRINCIPAL NUMBER : E. 1735223163
COURSE : STATE ADMINISTRATIVE SCIENCES
The purpose of this research is to find out the role of village government
seen from the perspective of the government's role as a facilitator, regulator and
catalyst in increasing the village's original income through the development of
potential tourist attraction Gunung Gelung in The Village Baginda South
Sumedang District Sumedang.
The research method used in this study, which is qualitative research
method. The technique of determining the informant research, namely purpose
sampling. With research informants, namely the Chairman of the Village
Consultative Agency Baginda, Head of Baginda Village, Secretary of Baginda
Village, Head of Hamlet II Village Baginda District Sumedang Selatan
Sumedang. Data collection techniques used, namely literature studies and field
studies consisting of observations, interviews, and documentation. Data
processing procedure using data reduction, display data, conclucion
drawing.verification data and triangulation.
Based on the results of the research obtained the conclusion that the role of
the government as a facilitator can be said to be quite good, the Village
Government has done arrangements around the Gunung Gelung area, in terms of
management can’t be said well because there are still many obstacles, one of
which is from the quality of resources that are not optimal and the mindset of the
community is still traditional, as the regulator can’t be said well because
the draft village regulations related to Mount Gelung have not been ratified, while
as catalysts also can’t be said well because of the absence of support from the
community and no cooperation with the private sector.
The advice that can be given is the immediate ratification of the Village
Regulation on Mount Gelung and doing a new way of socializing.
vii
Keywords: Government, Mount Gelung
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyusun
Skripsi dengan judul “PERAN PEMERINTAHAN DESA DALAM
MENINGKATKAN PENDAPATAN ASLI DESA MELALUI
PENGEMBANGAN POTENSI OBJEK WISATA GUNUNG GELUNG DI
DESA BAGINDA KECAMATAN SUMEDANG SELATAN KABUPATEN
SUMEDANG”.
1. Yth. Bapak H. Yuyun Hidayat, Drs selaku Ketua Yayasan Sebelas April
Sumedang
2. Yth. Ibu Rika Kusdinar, S.Sos., M.Si selaku Ketua Sekolah Tinggi Ilmu
Administrasi (STIA) Sebelas April Sumedang
3. Yth. Bapak Dadan Setia Nugraha, S.Sos., M.Si selaku Pembantu Ketua I
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Sebelas April Sumedang.
4. Yth. Bapak Shofwan Hendryawan, S.Pd., M.Pd selaku Pembantu Ketua II
Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Sebelas April Sumedang.
5. Yth. Ibu Irma Hermayanti, S.Pd., M.Si. selaku Pembantu Ketua III Sekolah
Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Sebelas April Sumedang.
viii
6. Yth. Bapak Dr. H. Akadun, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing I atas arahan
dan masukannya.
7. Yth. Ibu Lalas Sulastri, S.Sos., M.Si, selaku Dosen Pembimbing II atas
arahan dan masukannya.
8. Yth. Bapak/Ibu Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Sebelas
April Sumedang
9. Yth. Seluruh Staf Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Sebelas April
Sumedang
10. Yth. Bapak Elan Sukarlan selaku Kepala Desa Baginda Kecamatan
Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang.
11. Yth. Seluruh Aparatur Desa Baginda Kecamatan Sumedang Selatan
Kabupaten Sumedang.
12. Rekan-rekan Mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Sebelas
April Sumedang.
Akhir kata, penulis berharap semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat
bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
Wassalammu’alaikum Wr. Wb.
Penulis
ix
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
x
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
xi
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR TABEL
xiii
Perencanaan ……………………………………….. 63
Tabel 4.14 Reduksi Hasil Wawancara Mengenai Perencanaan .. 66
Tabel 4.15 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data Mengenai
Perencanaan ……………………………………….. 67
Tabel 4.16 Reduksi Hasil Wawancara Mengenai Pendampingan 70
Tabel 4.17 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data Mengenai
Pendampingan ……………………………………... 71
Tabel 4.18 Reduksi Hasil Wawancara Mengenai Pendampingan 73
Tabel 4.19 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data Mengenai
Pendampingan ……………………………………... 74
Tabel 4.20 Reduksi Hasil Wawancara Mengenai Kondisi yang
Kondusif …………………………………………… 77
Tabel 4.21 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data Mengenai
Kondisi yang Kondusif ……………………………. 77
Tabel 4.22 Reduksi Hasil Wawancara Mengenai Kondisi yang
Kondusif …………………………………………… 80
Tabel 4.23 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data Mengenai
Kondisi yang Kondusif ……………………………. 80
Tabel 4.24 Reduksi Hasil Wawancara Mengenai Pembuat
Kebijakan ………………………………………….. 83
Tabel 4.25 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data Mengenai
Pembuat Kebijakan ……………………………… 84
Tabel 4.26 Reduksi Hasil Wawancara Mengenai Pembuat
Kebijakan…………………………………………... 86
Tabel 4.27 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data Mengenai
Pembuat Kebijakan ……………………………… 86
Tabel 4.28 Reduksi Hasil Wawancara Mengenai Pembuat
Kebijakan ………………………………………….. 88
Tabel 4.29 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data Pembuat
Kebijakan …………………………………….......... 89
Tabel 4.30 Reduksi Hasil Wawancara Mengenai Pembuat
xiv
Kebijakan…………………………………………... 91
Tabel 4.31 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data Mengenai
Pembuat Kebijakan ……………………………… 92
Tabel 4.32 Reduksi Hasil Wawancara Mengenai Pembagi
Wewenang ……………………………………….. 94
Tabel 4.33 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data Mengenai
Pembagi Wewenang ………………………...……. 95
Tabel 4.34 Reduksi Hasil Wawancara Mengenai Pembagi
Wewenang ……………………………………….. 97
Tabel 4.35 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data Mengenai
Pembagi Wewenang ……………………………… 97
Tabel 4.36 Reduksi Hasil Wawancara Mengenai Pembagi
Wewenang ………………………………………... 99
Tabel 4.37 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data Mengenai
Pembagi Wewenang ………………………………. 100
Tabel 4.38 Reduksi Hasil Wawancara Mengenai Sosialisasi …. 103
Tabel 4.39 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data Mengenai
Sosialisasi ………………………...………………... 104
Tabel 4.40 Reduksi Hasil Wawancara Mengenai Sosialisasi …. 106
Tabel 4.41 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data Mengenai
Sosialisasi ………………………………………….. 106
Tabel 4.42 Reduksi Hasil Wawancara Mengenai Sosialisasi …. 108
Tabel 4.43 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data Mengenai
Sosialisasi ………………………………………….. 109
Tabel 4.44 Reduksi Hasil Wawancara Mengenai Sosialisasi …. 111
Tabel 4.45 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data Mengenai
Sosialisasi ………………………………………….. 111
Tabel 4.46 Reduksi Hasil Wawancara Mengenai Bergerak
Cepat……………………………………………….. 114
Tabel 4.47 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data Mengenai
Bergerak Cepat …………………………………….. 114
xv
Tabel 4.48 Reduksi Hasil Wawancara Mengenai Bergerak 116
Cepat
Tabel 4.49 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data Mengenai
Bergerak Cepat …………………………………….. 116
Tabel 4.50 Reduksi Hasil Wawancara Mengenai Pendanaan … 119
Tabel 4.51 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data Mengenai
Pendanaan ……………………………………….. 120
Tabel 4.52 Reduksi Hasil Wawancara Mengenai Pendanaan …. 122
Tabel 4.53 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data Mengenai
Pendanaan …………………………………………. 122
Tabel 4.54 Hasil Penelitian ……………………………………. 124
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
berdasarkan asal usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan dihormati dalam
rumah tangganya sendiri yang disebut dengan otonomi desa, yaitu wilayah yang
urusannya, maka dari itu dalam mengatur dan mengurus urusannya desa dituntut
untuk mandiri.
keberhasilan dari segala urusan dan program dari pemerintah. Berdasarkan Pasal
1
2
Salah satu sasaran pokok dari peran pemerintahan desa ialah bagaimana
daya kekuatan, kesanggupan dan kemampuan yang dimiliki oleh suatu desa yang
Potensi desa secara garis besar dapat dibagi menjadi dua bagian
Beberapa dari potensi desa diatas dapat menjadi modal dasar dalam
desa (PADes), salah satu yang dapat dikembangkan adalah potensi fisik sebuah
desa yang kemudian salah satunya bisa dijadikan sebagai sektor pariwisata guna
Berwisata di desa, saat ini telah menjadi pilihan tersendiri bagi wisatawan.
alamnya saja tetapi juga berinteraksi dengan masyarakat lokal. Inilah yang
Tabel 1.1
Data Jumlah Kunjungan Wisatawan dan Total Pendapatan Objek Wisata
Gunung Gelung 2020
Total Pendapatan
Jumlah
No. Bulan (Rp. 5000* x Jumlah
Wisatawan
Wisatawan)
1. Januari 15 75.000
2. Februari 30 150.000
3. Maret 15 75.000
4. April 10 50.000
5. Mei 10 50.000
6. Juni 15 75.000
7. Juli 10 50.000
8. Agustus 20 100.000
9. September 38 190.000
10. Oktober 50 250.000
11. November 44 220.000
12. Desember 66 330.000
Jumlah 323 1.615.000
*Biaya Tiket Masuk Objek Wisata Gunung Gelung
Sumber: Observasi, 06 Januari 2020
Dilihat dari tabel di atas, fakta yang terjadi saat ini di Kawasan Objek
Wisata Gunung Gelung yang kurang lebih sudah 1 (satu) tahun berjalan adalah
belum dapat memenuhi target PADes. Sesuai pengamatan awal penulis, ada
Objek Wisata Gunung Gelung, hal ini dibuktikan dengan manajemen yang
Wisata Gunung Gelung belum sepenuhnya optimal, hal ini dapat dibuktikan
sehingga sampai saat ini, draft Peraturan Desa (PERDES) mengenai Objek
3. Pemerintah desa sebagai katalisator, dalam hal ini dilihat dari segi anggaran,
pemerintah desa terkesan lambat. Hal ini dapat dibuktikan dengan keadaan di
lokasi Objek Wisata Gunung Gelung tersebut. Sampai saat ini belum
dikatakan optimal. Hal ini terbukti dengan hanya dari warga desa sekitar saja
yang berkunjung. Ini menjelaskan bahwa proses pemasaran kurang tepat serta
tidak adanya target pasar yang jelas mengakibatkan kurangnya daya tarik
dihasilkan.
5
perkembangan pendapatan desa yang berhasil guna dan tepat guna. Dengan
melihat hal tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian yang
B. Fokus Permasalahan
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan harapan dapat berguna bagi berbagai pihak
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
masalah bagi objek penelitian dan bagi semua pihak yang terlibat langsung
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian Administrasi
Adapun administrasi secara sempit menurut Silalahi (dalam Akadun, 2019: 38)
mengemukakan bahwa:
tata usaha atau office work, yakni pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan dengan
8
9
sehingga tugas pekerjaan dalam organisasi tingkat apa pun dapat dilaksanakan
administrasi secara luas yaitu suatu proses kegiatan manusia dalam mencapai
aparatur negara atau pemerintah untuk mencapai tujuan negara secara efisien
sebagai berikut.
yang merupakan suatu uraian singkat tentang administrasi negara dan menyatakan
bahwa adminsitrasi negara yaitu suatu proses kejasama antara perorangan atau
dapat tanggap dan bekerja secara efektif dan efesien terhadap kebutuhan
masyarakat.
13
bahwa:
Kemajuan dari suatu desa ditentukan dengan kapasitas dan kapabilitas dari
para pelaku dalam tata kelola administrasi yang diterapkan namun
disamping sumber daya manusia yang baik harus juga dibaringi dengan
efisien dan efektifnya penataan yang dilakukan sehingga dalam teknis
penyelenggaraanya tidak akan mendapatkan masalah. Pelaksanaan
pembangunan yang baik harus mengutamakan asas transparansi atau
keterbukaan dalam proses administrasi baik pembiayaan (keuangan),
penataan, maupun tanggung jawab dalam teknis pelaksanaan
pembangunan yang akan dilakukan oleh pemerintah.
pengorganisasian yang matang dan sesuai dengan peraturan yang ada, disamping
yang akan dilaksanakan baik dalam proses administrasi maupun dalam proses
Sumedang.
B. Organisasi
1. Pengertian Organisasi
baik dari segi fisik, pengetahuan, waktu dan perhatian, sedangkan kebutuhannya
pekerjaan, tugas dan tanggung jawab. Dengan adanya pembagian kerja, tugas dan
tanggung jawab ini maka terbentuklah kerjasama dan keterkaitan formal dalam
suatu organisasi.
15
masyarakat mencari sesuatu tujuan yang tidak dapat dicapai individu secara
perorangan”.
bahwa:
Sebuah organisasi dapat kita nyatakan sebagai sebuah struktur sosial yang
di desain guna mengoordinasi kegiatan dua orang atau lebih, melalui suatu
pembagian kerja dan hierarki otoritas guna melaksanakan pencapaian
tujuan umum tertentu.
bahwa organisasi dapat diartikan sebagai suatu wadah bagi sekelompok manusia
untuk melakukan kerjasama dalam mencapai tujuan dan hasil yang diinginkan.
Di setiap negara, cakupan organisasi publik sering tidak sama. Tidak ada
definisi yang secara komprehensif dan lengkap bisa digunakan untuk semua
tergantung pada kejadian historis dan suasana politik yang berkembang di suatu
negara.
2016: 14) mengemukakan bahwa “Organisasi publik bermula dari konsep barang
16
publik (public goods), yaitu adanya produk-produk tertentu berupa barang dan
jasa yang tidak dapat dipenuhi dengan mekanisme pasar yang dilakukan individu-
individu”.
harus diupayakan secara kolektif pula. Beberapa bidang tertentu yang bersifat
sebagainya. Semua ini tidak bisa diupayakan secara individual. Organisasi publik
pelayanan yang tidak dapat diusahakan sendiri secara terpisah oleh masing-
masing individu. Oleh karena itu, fungsi organisasi publik adalah mengatur
Organisasi publik tidak bisa lepas dari peran pemerintah dan bahkan
(PADes)
undang-undang dalam melaksanakan tugasnya. Tak terkecuali juga bagi desa yang
adalah kepala desa yang dibantu oleh perangkat desa lainnya dan Badan
pemerintah desa merupakan kesatuan masyarakat hukum yang juga bagian dari
dalam upaya untuk menciptakan iklim yang mendorong tumbuhnya prakarsa dan
melalui rekening desa yang merupakan hak desa dalam 1 (satu) tahun anggaran
Mengacu kepada UU Nomor 6 Tahun 2016 tentang Desa, Pasal 72 ayat (1)
1) Pendapatan Asli Desa terdiri atas hasil usaha, hasil asset, swadaya dan
partisipasi, gotong royong, dan lain-lain pendapatan asli desa yang sah
2) Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara
3) Bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah Kabupaten/Kota
4) Alokasi Dana Desa yang merupakan bagian dari dana berimbangan
yang diterima Kabupaten/Kota
20
2) Transfer
Pendapatan desa jenis ini bersumber dari pemerintah (baik pusat
maupun kabupaten) diperoleh melalui transfer antar rekeningyaitu dari
rekening kabupaten atau provinsi ke rekening desa
3) Pendapatan lain-lain
Pendapatan lain merupakan pendapatan yang bersumber dari hibah
dan sumbangan yang mengikat dari pihak ketiga dan lain-lain
pendapatan desa yang sah. Keseluruhan pendapatan desa akhirnya
harus tercermin dalam Anggaran Pendapatan Dan Belanja Desa.
Asli Desa (PADes). Pendapatan Asli Desa adalah penerimaan dari berbagai usaha
penerimaan tanah kas desa, pasar/kios desa, daya tarik wisata, bangunan milik
desa yang disewakan, kekayaan desa lainnya, swadaya, partisipasi masyarakat dan
Desa (PADes)
peran pemerintahan desa dalam mengelola dan memaksimalkan aset-aset yang ada
di desa. Menurut Diva (dalam Putra, 2015: 4), ada 3 (tiga) peranan pemerintah
yang efektif dan optimal diwujudkan yaitu sebagai fasilitator, regulator dan
menggunakannya sebagai alat ukur dalam penelitian ini, dimana penulis ingin
pemerintahan desa dalam meningkatkan pendapatan asli desa (PADes), selain itu
penelitian.
usaha milik desa (BUMDES), bidang usaha jasa sewa tenda dan pasar desa,
Tabel 2.1
Kajian Penelitian Terdahulu
yaitu dari metode penelitian yang digunakan dan variabel yang diteliti namun
berbeda dengan isi pembahasan dan hasilnya. Penelitian ini membahas bagaimana
1. Kerangka Pemikiran
sumber, salah satunya adalah pendapatan asli desa itu sendiri, dimana pendapatan
asli desa (PADes) merupakan gambaran potensi keuangan desa yang pada
umumnya mengandalkan dari hasil usaha, hasil asset, swadaya serta partisipasi,
Sumber pendapatan yang berasal dari pendapatan asli desa sebagai sumber
porsi pendapatan asli desa masih selalu terlihat kontribusi yang kecil terhadap
masyarakat.
pemerintah desa dalam menggali dan meningkatkan sumber pendapatan asli desa
26
desa. Untuk itu diperlukan fokus terhadap bagaimana pemerintah desa berperan
Landasan Teori
yang berorientasi pada 3 (tiga) jenis peran yang dikemukakan oleh Diva (dalam
Tabel 2.2
Kisi-Kisi Instrumen Penelitian
Peran Pemerintah dalam meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes) di
Desa Baginda Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang
Fokus
Fokus Teori Indikator Item
Permasalahan
1. Peran Pemerintah a. Perencanaan 1, 2, 3, 4,
sebagai Fasilitator 5, 6
b. Pendampingan 7, 8
c. Kondisi yang
Peran 9, 10
kondusif
Pemerintah
2. Peran Pemerintah a. Pembuat Kebijakan 11, 12, 13,
menurut Diva
sebagai Regulator 14
(dalam Putra,
b. Pembagi Wewenang 15, 16, 17
2015: 4)
3. Peran Pemerintah a. Sosialisasi 18, 19, 20,
sebagai Katalisator 21
b. Bergerak cepat 22, 23
c. Pendanaan 24, 25
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
dilokasi penelitian secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta dan
induktif yaitu bagaimana merangkum data-data dan informasi suatu masalah yang
28
29
penelitian secara tuntas, lebih mendalam dan memiliki tingkat kredibilitas yang
tinggi.
sebagai berikut.
30
Pendekatan penelitian positivisme untuk meneliti sesuatu yang bersifat empirik dan dapat
diobservasi secara nyata serta dapat dibuktikan secara ilmiah dimana peneliti sebagai
Paradigma instrument kunci.
Penelitian
Peran pemeritahan desa dalam meningkatkan pendapatan asli desa (PADes) di Desa
Baginda Kecamatan Sumedang Selatan Kabupaten Sumedang.
1. Sasaran Penelitian
sampel, namun dalam metode penelitian kualitatif, istilah populasi tersebut tidak
mencakup tempat, pelaku dan aktivitas yang berinteraksi secara sinergi. Hal ini
didasarkan pada pendapat yang dikemukakan oleh Sugiyono (2018: 91) sebagai
oleh Spradley dinamakan social situation yang terdiri atas tiga elemen, yaitu:
Sumedang.
orang.
2. Informan Penelitian
(lokasi/tempat) penelitian.”
Adapun kegunaan informan menurut Lincoln dan Guba serta Bodgan dan
Sugiyono (2018: 95-96) yaitu sebagai berikut: Purposive Sampling adalah teknik
berikut.
Tabel 3.1
Informan Penelitian
jawabnya.
Untuk mengumpulkan data yang diperlukan, disusun dengan tiga (3) jenis
diteliti.
yang ditempuh dengan mengacu kepada teknis analisis data. Adapun prosedur
34
pengolahan data hasil penelitian sesuai dengan teknik analisis data Model Miles
Berikut peneliti sajikan gambar teknik analisis data Model Miles dan
Huberman:
Pengumpulan
Data
Penyajian
Data
Reduksi
Data
Kesimpulan-
kesimpulan dan
Penarikan
Verivikasi
35
pengumpulan data sebaimana tersebut diatas (reduksi data, penyajian data serta
penarikan kesimpulan/verifikasi).
36
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
pendapatan asli desa melalui pengembangan potensi objek wisata Gunung Gelung
dari segi manajemen belum bisa dikatakan baik dikarenakan masih banyak
127
128
sudah ada, namun sampai saat ini pihak pemerintahan desa belum
faktor Gunung Gelung tidak bisa dikenal oleh masyarakat luas, ini
B. Saran
pendapatan asli desa melalui pengembangan potensi objek wisata Gunung Gelung
sebagai berikut.
diantaranya:
dengan masyarakat tidak hanya diskusi atau rapat dengan unsur-unsur desa
lain-lain.
130
Hal ini diharapkan dapat menambah daya tarik wisatawan dan bisa
Baginda.
3. Kinerja sumber daya manusia yang kurang optimal salah satu penyebab
Gunung Gelung ini tidak dikenal luas oleh masyarakat. Ada beberapa
b Memberikan motivasi.
adanya penelitian ini dapat memberikan hasil yang lebih optimal terkait
Buku-buku
Juharni. 2015. Pengantar Ilmu Administrasi Negara. Makasar: CV. Sah Media.
Narwoko, J. Dwi and Suyanto, Bagong. 2010. Sosiologi Teks Pengantar dan
Terapan: Edisi Ketiga. Jakarta: Prenada Media Group.
Putra, Taranggana Gani. 2015. Peran Pemerintah Daerah Dan Partisipasi Pelaku
Usaha Dalam Pengembangan UMKM Manik-Manik Kaca di Kabupaten
Jombang. Jurnal Kebijakan dan Manajemen Publik. 3(1), 4. Surabaya:
FISIP Universitas Airlangga. [Online]. Tersedia:
http://journal.unair.ac.id/download-fullpapers-kmpfa25108fdefull.pdf [03
Februari 2021].
Soleh, Ahmad. 2017. Strategi Pengembangan Potensi Desa. Jurnal Sungkai Ilmu
Ekonomi Universitas Padjajaran, 5(1), 32-52. Bandung: Program Doktor
Ilmu Ekonomi Universitas Padjajaran. [Online]. Tersedia:
https://www.google.com/search?q=Soleh%2C+Ahmad.+2017.+Strategi+Pe
ngembangan+Potensi+Desa.+Jurnal+Sungkai+Ilmu+Ekonomi+Universitas+
Padjajaran&oq=Soleh%2C+Ahmad.+2017.+Strategi+Pengembangan+Poten
si+Desa.+Jurnal+Sungkai+Ilmu+Ekonomi+Universitas+Padjajaran&aqs=ch
rome..69i57.1409j0j4&sourceid=chrome&ie=UTF-8# [05 Januari 2021].
Sugiman. 2018. Pemerintahan Desa. Jurnal Binamulia Hukum, (7)1, 89. Jakarta:
Fakultas Hukum Universitas Suryadarma. [Online]. Tersedia: http://fh-
unkris.com/journal/index.php/binamulia/article/view/16/11 [19 Maret
2021].
Sugiyono. 2018. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: CV. Alfabeta.
Dokumen-dokumen