Dosen Pengampu :
Arwin, M. Si
2022
i
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah senantias kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul
Pemerintah Sebagai Investor Besar dengan baik. Shalawat dan salam tidak lupa kita aturkan kepada
junjugan Nabi Muhammad SWT, yang menjadi panutan ikutan bagi umat manusia pada umumnya
umat manusia khususnya.
Makalah ini disusun dalam rangka guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah
Ekonomi Pembagunan pada Program Studi Ekonomi Syariah, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Islam IAIN Parepare, Semester Genap 2022. Penulis menyadari sepenuhnya makalah ini
masih jauh dari sempurna dikarenakan terbatasnya pengalamn dan pengetahuan yang kami
miliki, oleh kerena itu kami mengharapkan segala bentuk saran dan kritik agar makalah ini
dapat lebih baik. Selama proses penyusunan makalah, penulis mendapatkan bantuan dan
bimbingan dari beberapa pihak, khususnya kepada dosen pengampu yang telah membimbing
dalam menulis makalah. Demikian semoga makalah ini dapat bermanfaat.
ii
DAFTAR ISI
SAMPUL.....................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................................... ii
B. Rumusan Masalah..................................................................................................... 1
C. Tujuan........................................................................................................................ 1
A. Kesinpulan .............................................................................................................. 13
B. Saran ........................................................................................................................ 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Investasi sebagai indikator dari tumbuh dan kembangnya ekonomi di suatu wilayah
atau daerah. Investasi merupakan faktor yang mempengaruhi pembangunan ekonomi, dan
investasi sebagai salah satu faktor yang mempengaruhi kesempatan kerja. Munculnya investasi
akan mendorong munculnya proses produksi (output) dan output tersebut salah satu
dihasilkan oleh manusia di dalamnya.
Investasi pemerintah adalah salah satu penggerak pertumbuhan ekonomi di suatu
daerah. Dengan adanya investor pemerintah hingga pertumbuhan ekonomi akan selalu naik,
karena membawa para investor untuk datang ke daerah tersebut, dengan demikian akan
berakar kerja untuk di daerah tersebut maka dari itu berkurang tingkat pengangguran yang ada.
Pembentukan investasi ialah faktor yang penting memainkan peran strategis terhadap
pertumbuhan dan pembaguna ekonomi dalam suatu negara. Suatu negara akan berkembang
secara aktif jika investasi yang dikeluarkan jauh lebih besar dari pada nilai penyusutan faktor-
faktor produksinya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Itu Pertumbuhan, Investasi, dan Infrastruktur?
2. Apa Itu Pengeluaran Agregat?
3. Apa Itu Fungsi Investasi dalam Ekonomi Islam?
4. Apa Itu Pembangunan Infrastruktur?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui Pertumbuhan, Investasi, dan Infrastruktur?
2. Untuk mengetahui Pengeluaran Agregat?
3. Untuk mengetahui Fungsi Investasi dalam Ekonomi Islam?
4. Untuk mengetahui Pembangunan Infrastruktur?
1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pertumbuhan Ekonomi, Investasi, dan Infrastruktur
Pertumbuhan ekonomi membutuhkan lingkungan politis yang dapat
menciptakan insentif untuk investasi, sistem hukum yang melindungi hak
hak milik, dan perlindungan masyarakat umum terhadap korupsi,
penyuapan, pencurian, dan pengambilan alih hasil-hasil dari investasi
mereka. Bahkan dalam lingkungan yang kondusif atau tidak ada kejahatan
pun keputusan politis dapat memengaruhi insentif untuk berinvestasi dan
produkuvitas dari Investasi-investasi tersebut, termasuk peraturan-
peraturan seperti pada perdagangan surat-surat berharga, perlindungan
terhadap pemikiran melalui hak-hak paten dan pada masalah-masalah
ketenagakerjaan. Pertumbuhan juga membutuhkan investasi dalam
infrastruktur.1
Infrastruktur adalah seluruh jenis modal yang bukan dimiliki oleh
perusahaan bisnis perorangan yang membuat produksi perusahaan menjadi
lebih efisien. Jalan raya atau tol bisa membuat kendaraan pengangkut
menjadi lebih meningkat produktivitasnya dalam hal mengangkut keluaran
(output) perusahaan dengan jumlah kendaraan yang sama, bandara dengan
jalur yang banyak bisa membuat perusahaan maskapsi penerbangan
mengurangi keterlambatan, jalur kereta yang cepat menyediakan pilihan
transportasi yang lebih baik dari pada maskapai penerbangan untuk jarak
kurang dari 250 km, pelabuhan-pelabuhan dengan dermaga yang banyak
membantu perusahaan pengiriman menghindari waktu tunggu. Jaringan
telepon yang bekerja dengan baik membantu masyarakat berkomunikasi
dengan mudah tanpa terganggu. Jaringan listrik yang menyediakan kapasitas
listrik yang banyak dapat menghindari ketidakefisienan yang disebabkan
oleh pemadaman dan kebakaran,
Tiap tiap negara berbeda di dalam banyak infrastruktur mereka yang
dibiayai oleh pemerintah. Di Perancis, jalan raya atau tol, bandara udara,
pelabuhan, jalur kereta, jaringan telepon, dan listrik secara keseluruhan atau
sebagian dimiliki oleh pemerintah. Di Amerika Serikat, jalan tol dimiliki oleh
pemerintah, begitu Juga dengan kebanyakan dari bandara udara, jaringan
1
Ir. Andiwarman A. Karim, S.E., M.B.A., M.A.A.E.P. (2007) EKONOMI MAKRO ISLAM.
2
listrik dan telepon disediakan oleh perusahaan swasta yang diarur oleh
pemerintah.2
2
Ibid
3
tanaman tertentu, sehingga hasilnya akan lebih optimal dan
memberikan nilai tambah lebih bagi para petani.
b. Pengendalian Perencanaan dan Pembangunan
Tujuan dari pengendalian perencanaan dan pembangunan
yaitu untuk memperbaiki iklim investasi di daerah dan memperbaiki
citra pemerintah daerah dimata investor yang ingin menanamkan
modalnya di daerah tersebut. Dengan adanya perencanaan
pembangunan dan pengembangan wilayah untuk memajukan
ekonomi daerahnya, hal tersebut berarti jaminan bagi para investor
untuk ikut serta membangun usahanya di daerah dan seiring dengan
hal tersebut maka akan tercipta pula kesempatan/peluang kerja bagi
penduduk daerah tersebut.
c. Penataan Kota
Penataan kota dengan tujuan untuk memperbaiki sarana jalan,
penataan pusat-pusat pertokoan, dan penempatan standar fisik suatu
bangunan. Kota sebagai pusat perekonomian wilayah memiliki peran
yang sangat besar bagi pembangunan, dimana kontribusinya terhadap
pemenuhan kebutuhan hidup warganya melahirkan berbagai
permasalahan. Jumlah penduduk yang terus bertambah dan dikaitkan
dengan implikasinya pada ruang kota, bagi para pakar dan pemerhati
lingkungan sangatlah menakutkan. Apalagi ada banyak kejadian
terutama di negara berkembang, kota-kota tersebut berkembang
tanpa pengendalian. Jumlah penduduk terus bertambah, ruang kota
semakin padat dan berkualitas rendah, lalu lintas semrawut,
penghijauan sangat kurang, terjadi banjir dan sebagainya.
d. Pengaturan Tata Ruang
Tujuan tata ruang yaitu untuk merangsang pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi daerah, dengan pengaturan tata ruang yang
baik maka diharapkan pertumbuhan ekonomi akan berkembang tidak
saja hanya pertumbuhan di perkotaan, tetapi akan sampai ke pelosok-
pelosok daerah, karena dengan adanya penataan ruang berarti
pemerintah daerah sudah merencanakan pengambangan
pembangunan dan pertumbuhan ekonomi sampai ke pinggiran kota.
e. Menyediakan infrastruktur
Penyediaan infrastruktur ini berupa sarana air bersih, taman,
sarana parkir, tempat olah raga dan lain-lain. Infrastruktur merupakan
4
layanan fasilitas yang diperlukan kebutuhan hidup masyarakat, selain
itu juga dapat pula mendukung kelancaran aktivitas ekonomi
masyarakat.
2. Strategi Pengembangan Dunia Usaha
Pengembangan dunia usaha merupakan komponen penting dalam
pembangunan ekonomi daerah, karena daya tarik, kreativitas atau daya
tahan kegiatan ekonomi dunia usaha adalah merupakan cara terbaik
untuk menciptakan perekonomian daerah yang sehat. Untuk mencapai
tujuan pembangunan dunia usaha tersebut, diperlukan alat-alat
pendukung antara lain yaitu ;
a. pelatihan dengan system costomized training, yaiti sistem pelatihan
yang dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan dan
harapan sipemberi kerja.
b. Pembuatan bank keahlian sebagai bank informasi yang berisi data
tentang keahlian dan latar belakang orang yang sedang mencari
pekerjaan dan mendukung bagi perkembangan lembaga-lembaga
pendidikan dan keterampilan di daerah.
c. Pendirian pusat konsultasi dan pengembangan usaha kecil, karena
usaha kecil perannya sangat penting sebagai penyerap tenaga kerja
dan sebagai sumber dorongan memajukan kewirausahaan.
d. Pembuatan sistem pemasaran bersama untuk menghindari skala yang
tidak ekonomis dalam produksi, dan meningkatkan daya saing
terhadap produk impor serta sikap kooperatif sesama pelaku bisnis.
e. Pembuatan lembaga penelitian dan pengembangan (litbang).
Lembaga ini diperlukan untuk melakukan kajian tentang
pengembangan produk baru, teknologi baru dan pencarian pasar
baru.
3. Strategi Pengembangan Sumber Daya Manusia
Strategi pengembangan sumber daya manusia merupakan aspek yang
paling penting dalam proses pembangunan ekonomi, oleh karena itu
pembangunan ekonomi tanpa dibarengi dengan peningkatan kualitas dan
keterampilan sumber daya manusia adalah suatu keniscayaan.
Pengembangan kualitas sumber daya manusia dapat dilakukan dengan
beberapa cara yaitu :
5
a. pelatihan dengan system costomized training, yaiti sistem pelatihan
yang dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan dan
harapan sipemberi kerja.
b. Pembuatan bank keahlian sebagai bank informasi yang berisi data
tentang keahlian dan latar belakang orang yang sedang mencari
pekerjaan dan mendukung bagi perkembangan lembaga-lembaga
pendidikan dan keterampilan di daerah.
4. Strategi Pengembangan Masyarakat
Strategi pengembangan masyarakat ini ditujukan untuk
memberdayakan kelompok masyarakat tertentu pada suatu daerah.
kegiatan-kegiatan ini berkembang baik di indonesia belakangan ini,
karena ternyata kebijakan umum ekonomi yang tidak mampu
memberikan manfaat bagi kelompok- kelompok masyarakat tertentu.
Tujuan kegiatan ini adalah untuk menciptakan manfaat sosial seperti
halnya dengan menciptakan proyek-proyek padat karya untuk
memenuhi kebutuhan hidup atau untuk memperoleh keuntungan dari
usahanya.3
B. Pengeluaran Agregat
Pengeluaran agregat menunjukkan hubungan antara pengeluaran
agregat yang direncanakan (aggregate planmed expenditure) dan PDB riil.
Pengeluaran agregat yang telah direncanakan adalah jumlah dari
pengeluaran konsumsi yang telah direncanakan, investasi, belanja barang
dan jasa pemerintah serta ekspor dikurangi impor. 4
Pengeluaran agregat (aggregate expenditures) adalah jumlah
pengeluaran untuk barang dan jasa dalam sebuah perekonomian. Itu
mencakup pengeluaran konsumsi, pengeluaran investasi, pengeluaran
pemerintah, dan pembelian oleh orang asing.
Biasanya, konsumsi mencakup sebagian besar pengeluaran agregat.
Di Indonesia, kontribusinya mencapai 64-65% dari total produk domestik
bruto (PDB). Sehingga, itu menjadi kekuatan pendorong untuk menstimulus
ekonomi. Dalam perekonomian tertutup, tidak ada perdagangan
3
Djadjuli, D. (2018). Peran pemerintah dalam pembangunan ekonomi daerah. Dinamika: Jurnal Ilmiah Ilmu
Administrasi Negara, 5(2), 8-21.
4
Ibid
6
internasional. Jadi, transaksi orang asing (impor-ekspor) tidak ada. Itu hanya
ada dalam perekonomian terbuka.
7
menjelaskan bahwa konsumsi rumah tangga adalah fungsi dari
pendapatan. Pendapatan adalah penentu utama konsumsi. Tidak ada
konsumsi jika tidak ada pendapatan. Jika pendapatan naik, konsumsi
seharusnya naik dan sebaliknya. Pendapatan di sini adalah pendapatan
setelah pajak (disposable income). Pajak mengurangi uang yang rumah
tangga dapat belanjakan. Pajak yang lebih tinggi berarti lebih sedikit uang
untuk konsumsi.
Seberapa sensitif pendapatan mempengaruhi perilaku konsumsi itu
tergantung pada apa yang kita sebut sebagai marginal propensity to
consume (MPC). MPC mengukur tambahan konsumsi ketika pendapatan
rumah tangga naik satu rupiah lagi. Nilai MPC maksimal sama dengan 1.
Jika MPC tinggi (mendekati 1), itu berarti rumah tangga menghabiskan
pendapatannya untuk konsumsi. Sisanya mereka tabung. Semakin besar
MPC, semakin besar efek pengganda (multiplier effect) pada pengeluaran
agregat.
2. Investasi domestik swasta bruto
Komponen ini mencakup pengeluaran barang dan jasa untuk
penggunaan di masa depan. Itu terdiri dari:
a. Investasi modal tetap
b. Investasi residensial
c. Investasi persediaan.
Investasi modal tetap mencakup pembelian barang modal seperti
mesin dan peralatan. Investasi residensial merujuk pada pembelian rumah
baru oleh rumah tangga dan tuan tanah. Investasi persediaan mengacu pada
perubahan inventaris. Investasi dipengaruhi oleh ekspektasi laba dan biaya
pendanaan. Ekspektasi laba tergantung pada prospek permintaan, tercermin
dari pertumbuhan PDB riil. Sementara itu, biaya pendanaan tergantung
pada suku bunga riil. Suku bunga riil adalah tingkat bunga nominal setelah
disesuaikan dengan tingkat inflasi. Itu mencerminkan uang riil yang bisnis
keluarkan untuk membayar bunga.
3. Pengeluaran pemerintah
Belanja pemerintah terdiri dari pengeluaran pemerintah nasional
dan lokal. Contohnya adalah pengeluaran infrastruktur dan pengeluaran
rutin seperti gaji pegawai. Komponen ini mengecualikan pembayaran
transfer. Alasannya adalah karena itu tidak melibatkan pertukaran imbalan
barang dan jasa. Tapi anda harus ingat. Pengeluaran rumah tangga yang
8
difasilitasi oleh pembayaran transfer masuk dalam perhitungan PDB.
Ketika ekonomi berkontraksi, pemerintah akan meningkatkan
pengeluarannya. Pengeluaran yang lebih tinggi mendorong permintaan
barang dan jasa. Itu pada gilirannya akan memacu pertumbuhan ekonomi.
4. Ekspor neto
Ekspor neto sama dengan ekspor minus impor. Istilah lainnya adalah
neraca perdagangan. Ekspor mewakili konsumsi barang dan jasa domestik
oleh orang asing. Impor mewakili konsumsi barang dan jasa luar negeri oleh
konsumen domestik. PDB mengukur jumlah barang dan jasa yang
diproduksi di dalam suatu perekonomian. Itulah mengapa dalam formula di
atas, impor memiliki tanda negatif.5
5
https://www.google.com/amp/s/cerdasco.com/pengeluaran-agregat/
9
3. Menginvestasikan tabungannya seperti memiliki proyek-proyek yang menambah persediaan
kapital nasional.6
Secara lebih spesifik, M.M Metwally (1993) mengembangkan suatu fungsi Investasi
dalam perekonomian Islami akan sangat berbeda dari perekonomian yang non-Islami
(konvensional). Model yang dikembangkan mengasumsikan tingkat suku bunga nol. Ia
mengganti variabel suku bunga dengan variable expected rate of profit (r). Penggantian variabel
ini membawa perubahan mendasar karena tingkat suku bunga ditentukan oleh pasar kredit
(credit market), dan bukan ditentukan oleh tingkat profitabilitas bisnis pengusaha. Sedangkan
variable expected rate of profit ditentukan oleh karakteristik bisnis pengusaha. Asumsi laun
yang digunakan adalah:
1. Terdapat denda untuk penimbunan aset-aset yang tidak termanfaatkan (idle as-sets).
2. Dilarangnya segala bentuk spekulasi dan tindakan perjudian.
3. Tingkat suku bunga pada semua jenis dana pinjaman adalah nol.
Jadi, para investor atau penabung Muslim dapat memilih di antara tiga alternatif untuk
memanfaatkan dananya (a) memegang dananya dalam bentuk tunai (b) memegang dananya
dalam bentuk aset-aset yang tidak menghasilkan pendapatan (contoh: deposito bank, pinjaman,
property, perhiasan) atau (c) menginvestasikas dananya (menjadi investor dalam proyek yang
dapat menambah persediaan modal negara).
Dua alternatif pertama tidak disarankan dalam perekonornian Islami karena seperti kita
lihat, Islam mengikutsertakan biaya dalam bentuk zakat pada dana-dana yang tidak
termanfaatkan (idie assets). Zakat diaplikasikan pada semua bentuk aret-aset yang tidak
termanfaatkan (uang tunai, perhiasan, pinjaman, deposito bank) yang telah memenuhi nisab dan
kebutuhan hidup.
Menurut beberapa pandangan kontemporer, seorang Muslim yang menginvestasikan
dana stau tabungannya tidak akan dikenakan pajak pada jumlah yang telah diinvestasikannya,
tetapi dikenakan pajak pada keuntungan yang dihasilkan dari investasinya, karena dalam
perekonomian Islami semua aset-aset yang tidak termanfaatkan dikenakan pajak, Investor
Muslim akan lebih baik memanfaatkan dananya untuk investasi daripada mempertahankan
dananya dalam bentuk yang tidak termanfaatkan..
Islam juga melarang bentuk-bentuk spekulasi yang di dalam perekonomian nonIslami
(konvensional) tidak terpisahkan, jenis-jenis spekulasi yang dilarang dalam Islam tidak hanya
6
Hayati, M.(2016). Investasi Menurut Perspektif Ekonomi Islam. Ikonomika: Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, 2016,
1.1 : 66-78.
10
mencakup perlombaan, permainan kartu dan aktivitas perjudian lainnya, tetapi juga bentuk-
bentuk transaksi yang melibatkan hasil yang akan datang (forward transaction).
Faktor utama lain yang ikut memengaruhi tingkah laku investasi dalam perekonomian
Islami adalah keridakberadaan dari suku bunga. Islam melarang pembayaran bunga pada semua
jenis pinjaman (pribadi, komersial, pertanian, industri, dan lainnya) walaupun pinjaman-
pinjaman ini dilakukan untuk teman, perusahaan swasta maupun publik, pemerintah arau
entitas lainnya.
Analisis di atas mengindikasikan bahwa dalam perekonomian Islami, tingkat bunga tidak
masuk dalam perhitungan investasi, maka biaya kesempatan (opportunity tost) dari
meminjamkan dana yang digunakan untuk kepentingan investasi adalah zakat yang dibayarkan
pada dana-dana ini, Dengan kata lain, dana atau tabungan yang tiak dimanfaatkan pada investasi
riil akan dikenakan zakat pada tingkat tertentu.
Jelaslah bahwa investasi di dalam perekonomian Islami adalah fungsi dari tingkah
keuntungan yang diharapkan. Tingkat keuntungan yang diharapkan juga tergantung pada
bagian relatif dari keuntungan yang dialokasikan antara investor dan mereka yang menyediakan
dana-dananya pada bentuk kerja sama atau pinjaman.7
D. Pembangunan Infrastruktur
Infrastruktur merupakan hal yang sangat penting dan mendapat perhatian yang besar.
Pada zaman Rasulullah Saw., beliau membangun infrastruktur berupa: sumur umum, pos, jalan
raya, dan pasar. Pembangunan infrastruktur ini dilanjutkan olets Khalifah Umar ibn Khattab r.a.
di mana beliau mendirikan dua kota dagang besar yaitu Basrah (sebagai pintu masuk
perdagangan dengan Romawi) dan kota Kuffah (sebagai pintu masuk perdagangan dengan
Persia). Khalifah Umar iba Khattab r.a. juga membangun kanal dari Fustat ke Laut Merah,
sehingga orang yang membawa gandum ke Kairo tidak perlu lagi naik onta karena mereka bisa
menyeberang duri Sinai langsung menuju Laut Merah. Umar ibn Khartab r.a. juga
menginstruksikass kepada gubernurnya di Mesir untuk membelanjakan minimal 1/3 dari
pengeluarannya untuk infrastruktur. Pada zaman pemerintahan Islam tersebut tidak ada
masalah bagi orang-orang non-Muslim untuk ikut dalam pembangunan negars Islam.8
Secara umum, infrastruktur adalah seluruh struktur dan juga fasilitas dasar, baik itu
fisik maupun sosial, misalnya saja bangunan, pasokan listrik, jalan, dan lainnya yang dibutuhkan
untuk operasional aktivitas masyarakat maupun perusahaan.
Adapun pendapat lain yang mengungkapkan bahwa infrastruktur merupakan segala
jenis fasilitas yang diperlukan oleh masyarakat umum guna mendukung berbagai aktivitas
masyarakat dalam kehidupan sehari-harinya. Dengan arti lain, infrastruktur merupakan semua
7
Ibid
8
Ibid
11
fasilitas, entah itu fisik ataupun non fisik yang dibangun oleh pihak pemerintah atau perorangan
guna memenuhi keperluan dasar masyarakat dalam lingkup ekonomi dan sosial.
Umumnya, infrastruktur merujuk pada pembangunan secara fisik untuk fasilitas umum,
misalnya jalan raya, pelabuhan, sekolah, rumah sakit, pengolahan limbah, air bersih, bandar
udara, dan masih banyak lagi. Selain itu, infrastruktur juga bisa merujuk pada hal-hal yang
teknis seperti mendukung kegiatan ekonomi dengan cara menyediakan moda transportasi,
distribusi barang dan juga jasa, dan lain sebagainya.
Berikut ini adalah beberapa pendapat dari para ahli tentang apa itu infrastruktur.
Menurut N. Gregory Mankiw dalam ilmu ekonomi, yaitu sebuah wujud modal publik atau
public capital yang terdiri dari jembatan, jalanan umum, sistem saluran pembuangan, dan
lainnya sebagai salah satu investasi yang dilakukan oleh pemerintah.
Menurut Neil S. Grigg yaitu sebuah sistem fisik yang menyediakan sarana pengairan,
rainase, transportasi, bangunan gedung, dan fasilitas fisik yang diperlukan untuk bisa memenuhi
berbagai keperluan dasar manusia, baik kebutuhan ekonomi maupun kebutuhan sosial.
Menurut Robert J. Kodoatie adalah suatu sistem yang menunjang sistem ekonomi dan
sosial yang sekaligus menjadi perantara sistem lingkungan. Dimana sistem tersebut dapat
digunakan sebagai salah satu dasar dalam mengambil kebijakan.
Jenis-jenis Infrastruktur
Setelah memahami apa itu infrastruktur yang ditinjau dari definisi dan pendapat para
ahli. Sekarang kita akan membahas mengenai jenis-jenis infrastruktur untuk bisa memiliki
sebuah pembahasan yang lebih komprehensif. Memahami apa saja jenis infrastruktur bisa
memberikan kita sebuah penjelasan yang lebih detail dalam memahami apa itu infrastruktur
yang sebenarnya. Jika mengacu pada pengertian infrastruktur sebagai aset yang berupa fisik
ataupun non-fisik dan bisa menunjang kehidupan masyarakat secara umum dalam segi sosial
dan juga ekonomi. Perlu kamu pahami juga bahwa infrastruktur juga dibedakan menjadi
beberapa jenis. Berikut ini adalah beberapa jenis infrastruktur yang perlu kamu pahami :
1. Infrastruktur Keras
Jenis infrastruktur keras merupakan infrastruktur yang bisa kita lihat dari segi fisiknya
yang berupa bentuk secara nyata. Bisanya jenis infrastruktur ini mencakup jalan raya,
pelabuhan bandara, saluran irigasi, dan jenis fasilitas umum lain.
2. Infrastruktur Keras Non Fisik
Jika menurut pada jenis infrastruktur keras non fisik, hal itu mencakup berbagai upaya
yang dilakukan untuk mendukung sarana dan prasarana secara umum yang berguna untuk
mendukung berbagai kegiatan sosial serta ekonomi masyarakat umum. Misalnya saja terkait
12
pengadaan air bersih, jaringan telekomunikasi, dan penyediaan pasokan listrik, serta upaya
yang berhubungan dengan pengadaan sumber pasokan energi.
3. Infrastruktur Lunak
Jenis infrastruktur lunak merupakan semua hal yang berperan sebagai penunjang
kelancaran berbagai kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat luas. Dimana hal itu tidak
terlihat bentuk fisik dan wujudnya secara kasat mata. Umumnya, hal tersebut bergerak di
dalam suatu aturan, sistem, dan juga norma yang disediakan oleh pihak pemerintah maupun
pihak NGO lain. Contohnya saja, penerapan etika kerja yang baik dan benar, layanan publik,
peraturan yang dibuat oleh pemerintah mencakup undang-undang yang berisi mengenai
aturan hukum perdagangan dan lainnya9
9
https://www.google.com/amp/s/www.gramedia.com/literasi/pengertian-infrastruktur/amp/
13
BAB III
PENUTUPAN
A. Kesimpulan
14
B. Saran
Demikian makalah yang dapat kami paparkan. Namun, kami menyadari bahwa makalah
ini masih terdapat banyak kekurangan, baik dari segi bahasa, diksi, maupun kekurangan
materi.Maka dari itu, kritik dan saran anda sangatlah kami butuhkan. Karena kritik dan saran
tersebut sangat berguna bagi kami untuk menjadi bahan koreksi, agar makalah kedepan yang
kami sajikan menjadi lebih baik. Karena kesalahan itu pula, kami mohon maaf.
15
DAFTAR PUSTAKA
Ir. Andiwarman A. Karim, S.E., M.B.A., M.A.A.E.P. (2007) EKONOMI MAKRO ISLAM.
Djadjuli, D. (2018). Peran pemerintah dalam pembangunan ekonomi daerah. Dinamika: Jurnal
Ilmiah Ilmu Administrasi Negara, 5(2), 8-21.
Hayati, M.(2016). Investasi Menurut Perspektif Ekonomi Islam. Ikonomika: Jurnal Ekonomi dan
Bisnis Islam, 2016, 1.1 : 66-78.
https://www.google.com/amp/s/cerdasco.com/pengeluaran-agregat/
https://www.google.com/amp/s/www.gramedia.com/literasi/pengertian-infrastruktur/amp/
16