Anda di halaman 1dari 9

p-ISSN: xxxx-xxxx

e-ISSN: xxxx-xxxx

Vol. 01, No. 1, January 2024

Integrating Conflict Theory and Financial Theory to Enhance


Islamic Education Management: A Theoretical Analysis
Dodi Ilham1, Ulvha Riska2
1,2
Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo, Indonesia
*e-mail: dodi@iainpalopo.ac.id

Article Information ABSTRACT


Received: Month 00, 0000 Penelitian ini bertujuan memahami tantangan dalam
Revised: Month 00, 0000 manajemen pendidikan Islam, dengan fokus pada teori konflik
Accepted: Month 00, 0000 dan pengelolaan keuangan. Menggunakan metode studi
Online: Month 00, 0000 literatur, penelitian ini menganalisis literatur yang ada untuk
mengidentifikasi celah dalam penerapan teori konflik dan
Keywords pengelolaan keuangan dalam konteks pendidikan Islam. Hasil
Conflict Theory, penelitian menunjukkan bahwa pemahaman mendalam tentang
Financial Theory, konflik internal dan eksternal, serta penerapan prinsip syariah
Islamic Education Management, dalam pengelolaan keuangan, adalah penting untuk
meningkatkan efektivitas pendidikan Islam. Penelitian ini
menyoroti pentingnya menciptakan lingkungan pendidikan
yang kondusif dan harmonis, di mana konflik dapat dikelola
dan diselesaikan secara efektif, serta pentingnya transparansi
dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan. Implikasinya
bagi manajemen pendidikan Islam adalah pengembangan
strategi yang lebih efektif dalam mengelola konflik dan sumber
daya keuangan. Selain itu, integrasi pendidikan keuangan
syariah dalam kurikulum diharapkan dapat mempersiapkan
siswa untuk membuat keputusan keuangan yang bertanggung
jawab. Kesimpulan dari penelitian ini diharapkan dapat
memberikan panduan berharga bagi lembaga pendidikan Islam
dalam mengembangkan kebijakan dan strategi yang efektif
untuk menghadapi tantangan kontemporer.

INTRODUCTION
Pendidikan Islam, sebagai elemen kunci dalam struktur pendidikan, menghadapi tantangan
yang kompleks dan berubah-ubah. Tantangan ini, menurut Ilham (2020), memerlukan fokus
khusus untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas pendidikan. Tantangan tersebut tidak
hanya berkaitan dengan pengembangan kurikulum yang relevan dan metode pengajaran yang
inovatif, tetapi juga pentingnya integrasi nilai-nilai Islam dalam setiap aspek pengelolaan
pendidikan. Penelitian ini memusatkan perhatian pada tantangan dalam manajemen pendidikan
Islam, dengan fokus khusus pada teori konflik dan penyelesaian konflik (Bercovitch & Kadayifci-
Orellana, 2009; Fenton, 2016), serta aspek keuangan dan pengelolaan keuangan (Bakar &
Mansoor, 2020; Overton, 2008).
Kerangka teoritis penelitian ini dibangun di atas dua dimensi kritis. Pertama, teori konflik
dan penyelesaian konflik, yang menekankan pentingnya menciptakan lingkungan pendidikan
yang kondusif dan harmonis, tempat konflik internal dan eksternal dapat dikelola dan
diselesaikan secara efektif (Bercovitch & Kadayifci-Orellana, 2009; Davies, 2003; Glory & Otieno,
n.d.; Ignace, 2014). Kedua, pengelolaan keuangan dan aspek keuangannya, yang vital dalam
menjaga kontinuitas dan kemajuan lembaga pendidikan Islam, mengatasi keterbatasan sumber
daya, dan mengoptimalkan alokasi dana (Ahmed, 2007; Ali, 2020; Bakar & Mansoor, 2020;
Pompian, 2012).
Namun, literatur yang ada menunjukkan adanya celah, khususnya dalam penerapan teori-
teori ini dalam konteks pendidikan Islam. Penelitian ini bertujuan mengisi celah tersebut dengan
menganalisis dan mengembangkan pendekatan manajemen yang efektif untuk pendidikan Islam,
berlandaskan teori konflik dan penyelesaian konflik, serta teori keuangan dan pengelolaan

Taqyīm pg. 1 Copyright © The Author(s)


Vol. 00, No. 0, Month 0000

keuangan. Ini mengindikasikan sebuah kebaruan dalam penelitian, menghubungkan teori


dengan praktik manajemen pendidikan Islam.
Teori konflik, dalam konteks pendidikan Islam, memberikan pandangan kritis terhadap
dinamika internal dan eksternal yang mempengaruhi institusi pendidikan. Menurut Johnson &
Johnson (2006) dan Paulson & Rappleye (2007), pemahaman tentang konflik ini penting untuk
menciptakan lingkungan pendidikan yang stabil. Blank (2020), dan Dmytriyev et al., (2021)
menambahkan bahwa konflik sering timbul dari perbedaan nilai dan tekanan sosial. Pemahaman
ini penting untuk mengembangkan strategi penyelesaian konflik yang efektif, sejalan dengan
keharmonisan dan produktivitas dalam pendidikan Islam.
Selanjutnya, pengelolaan keuangan di lembaga pendidikan Islam harus mematuhi prinsip
syariah, termasuk zakat dan larangan riba. Penelitian oleh Jan et al., (2021) dan Mutamimah et
al., (2022) menunjukkan kepentingan pengelolaan keuangan syariah untuk integritas dan
keberlanjutan lembaga. Penelitian tambahan oleh Hannase et al., (2020) dan Muhammad &
Nugraheni (2022) mendukung pandangan ini, menyoroti bagaimana pengelolaan keuangan
syariah dapat meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan lembaga pendidikan Islam. Dalam hal
metodologi, Asse et al., (2023) dan Ekasari et al., (2021) menyarankan pendekatan kualitatif
sebagai metode efektif untuk memahami kompleksitas manajemen pendidikan Islam. Pendekatan
ini didukung oleh Tahiri Jouti (2019), memungkinkan penelitian untuk memperoleh pemahaman
mendalam tentang tantangan manajemen dan solusi yang efektif.
Dampak manajemen pendidikan Islam pada stakeholder merupakan aspek penting lainnya.
Badruzaman & Adiyono (2023) menekankan pentingnya memahami dampak ini pada semua
pihak yang terlibat, termasuk guru, siswa, dan masyarakat. Riset oleh Hassan dan Halim (2021)
menunjukkan bahwa manajemen yang efektif dalam pendidikan Islam dapat berdampak
signifikan pada kualitas pendidikan secara keseluruhan. Khairiah & Sirajuddin (2019)
menyarankan strategi praktis untuk meningkatkan manajemen pendidikan Islam, terutama
dalam mengatasi konflik dan mengelola keuangan. Pendekatan ini diperkuat oleh studi Sewang &
Halik (2020), yang menunjukkan efektivitas strategi adaptif dan kontekstual dalam peningkatan
manajemen pendidikan Islam.
Penelitian ini dianggap penting untuk memperdalam pemahaman teoretis dalam manajemen
pendidikan Islam dan memberikan kontribusi pada literatur, terutama dalam bidang pengelolaan
konflik dan keuangan. Hasilnya diharapkan dapat memberikan panduan praktis untuk lembaga
pendidikan Islam dalam mengelola sumber daya, mengatasi konflik internal, dan
mengoptimalkan alokasi dana, demi mencapai pertumbuhan berkelanjutan. Pertanyaan
penelitian, "Bagaimana teori konflik dan penyelesaian konflik serta teori keuangan dan
pengelolaan keuangan dapat diterapkan dalam manajemen pendidikan Islam untuk
meningkatkan efektivitasnya?", diharapkan dapat memberikan panduan praktis dan strategi
yang tepat untuk meningkatkan mutu dan daya saing lembaga pendidikan Islam. Meskipun
kajian ini terbatas pada aspek manajemen pendidikan Islam, dan tidak membahas aspek lain
seperti kurikulum atau metode pengajaran, kontribusinya tetap signifikan dalam memperluas
pemahaman tentang bagaimana pendekatan manajerial dapat meningkatkan efektivitas
pendidikan Islam.

METHODS
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan studi literatur secara menyeluruh sebagai langkah
fundamental untuk membangun dasar teoritis tentang manajemen pendidikan Islam. Proses ini
diawali dengan pengumpulan data melalui database akademik utama seperti JSTOR, Google
Scholar, dan PubMed, di mana peneliti menggunakan kata kunci seperti "manajemen pendidikan
Islam", "teori konflik", dan "pengelolaan keuangan syariah" untuk mengumpulkan berbagai
sumber relevan, berlandaskan pada pedoman penelitian yang ada (Fink, 2019; Levy & Ellis,
2006). Setelah mengumpulkan sumber yang diperlukan, peneliti melakukan tinjauan
komprehensif terhadap literatur untuk mengidentifikasi tren, teori, dan temuan utama dalam
bidang terkait, sesuai dengan metodologi yang diusulkan oleh Williams Jr et al., (2021) dan Grant
& Booth (2009). Melalui proses analisis dan sintesis data yang mendalam, berdasarkan metode
yang dijelaskan oleh Dwyer (2020), peneliti berhasil mengidentifikasi celah dalam penelitian yang
ada serta menghubungkan berbagai perspektif teoritis yang relevan.
Langkah selanjutnya adalah pengembangan kerangka teoritis, yang mengintegrasikan teori
konflik Sato (2005) dan pengelolaan keuangan (Wong et al., 2015) dalam konteks pendidikan
Islam. Penelitian ini juga melibatkan penentuan celah penelitian yang belum terjawab dan
merumuskan pertanyaan penelitian yang spesifik, mengikuti pedoman yang diusulkan oleh
Borrego et al., (2014), Williams Jr et al., (2021). Studi literatur ini tidak hanya membantu dalam
membangun dasar teoritis yang kuat untuk penelitian, tetapi juga memastikan bahwa penelitian
ini memberikan kontribusi yang berarti terhadap literatur yang ada, sebagaimana

pg. 2 Taqyīm: Journal of Islamic Education Management


Taqyīm: Journal of Islamic Education Management

direkomendasikan oleh C. Grant & Osanloo (2014), dengan memberikan wawasan baru terhadap
tantangan yang diidentifikasi dalam manajemen pendidikan Islam.

RESULTS AND DISCUSSION


Teori Konflik dan Penyelesaian Konflik dalam Perspektif Manajemen Pendidikan Islam
Berdasarkan hasil penelusuran tentang teori konflik dan penyelesaian konflik dalam
perspektif manajemen pendidikan Islam ada beberapa teori ahli yang relevan dan dapat
dihubungkan dengan konflik dan penyelesaian konflik dalam konteks manajemen pendidikan
Islam sebagai berikut:

1. Symbolic Interactionist Conflict Theory


George Herbert Mead dan Herbert Blumer mengembangkan teori konflik simbolik yang
menekankan pada makna simbolik yang melekat pada tindakan dan interaksi sosial (Ahmadi,
2008; Hikmah, 2017). Teori ini berfokus pada konstruksi realitas sosial melalui simbol-simbol
seperti bahasa dan gestur, serta bagaimana identitas dan persepsi sosial mempengaruhi
dinamika kekuasaan dan status. Dalam konteks ini, ketidaksetaraan dan kekuasaan dianalisis
melalui cara simbol digunakan dalam interaksi yang mempengaruhi struktur sosial, norma, dan
hubungan kekuasaan (Hollander & Howard, 2000), memberikan pemahaman tentang bagaimana
perubahan dalam penggunaan atau pemahaman simbol dapat memicu perubahan sosial.
Teori konflik simbolik dalam konteks manajemen pendidikan Islam, dapat memberikan
wawasan berharga tentang bagaimana simbol, interaksi, dan konstruksi realitas sosial
mempengaruhi dinamika pendidikan (Glory & Otieno, n.d.; Laluddin, 2016). Dalam pendidikan
Islam, simbol-simbol agama (seperti ritual, teks, dan praktek keagamaan) memainkan peran
penting dalam membentuk identitas, norma, dan nilai-nilai pendidikan (Benn et al., 2011;
Pribadi, 2022). Menggunakan lensa Teori Konflik Simbolik, manajemen pendidikan Islam dapat
memahami dan mengelola dinamika kekuasaan dan konflik yang muncul dari interaksi antara
guru, siswa, dan komunitas.
Simbol-simbol keagamaan dan praktik pendidikan Islam dalam konteks ini, tidak hanya
memfasilitasi transmisi pengetahuan, tetapi juga membentuk persepsi dan harapan siswa terkait
identitas, peran, dan kepatuhan terhadap norma sosial (Shah, 2006; Smith & Stewart, 2011). Hal
ini dapat berpengaruh pada bagaimana kebijakan dan praktik pendidikan diterapkan dan
diterima di lingkungan pendidikan Islam.
Selanjutnya, pemahaman tentang bagaimana simbol-simbol ini dipersepsikan dan
diterjemahkan dalam interaksi sehari-hari dapat membantu dalam mengidentifikasi dan
menyelesaikan konflik. Misalnya, konflik yang timbul dari perbedaan interpretasi atau
implementasi praktik keagamaan dapat dikelola dengan memahami perspektif berbeda dan
menggunakan pendekatan yang inklusif (Blank, 2020). Teori ini bisa juga digunakan untuk
menganalisis bagaimana kebijakan dan kurikulum pendidikan Islam diinformasikan oleh dan
mempengaruhi struktur sosial dan kekuasaan dalam komunitas (Johnson & Johnson, 2006;
Kosasih et al., 2023; Paulson & Rappleye, 2007) . Misalnya, bagaimana pengajaran tertentu
mungkin memperkuat atau menantang norma sosial yang ada atau dinamika kekuasaan
(Hollander & Howard, 2000). Teori Konflik Simbolik, dalam manajemen pendidikan Islam dapat
menjadi alat yang berguna untuk memahami dan menavigasi kompleksitas interaksi sosial,
pengaruh simbol-simbol keagamaan, dan dinamika kekuasaan, semua yang sangat penting
untuk menciptakan lingkungan pendidikan yang harmonis dan efektif.

2. Structural-Functional Conflict Theory


Teori ini dikembangkan oleh ahli sosiologi seperti Emile Durkheim dan Talcott Parsons
(Adedeji, 2023; Wasilah, 2023), menganggap konflik sebagai bagian yang alami dari struktur
sosial yang dapat memenuhi fungsi tertentu (Sutiapermana, 2022; Wasilah, 2023). Teori konflik
struktural-fungsional dalam manajemen pendidikan Islam, menawarkan kerangka untuk
memahami interaksi antara lembaga pendidikan Islam dan struktur sosial yang lebih luas
(Minhaji et al., 2022; Shofirah et al., 2023), serta bagaimana konflik dapat timbul dari
ketidaksesuaian antara kebutuhan masyarakat dan fungsi lembaga pendidikan (Muhsin, 2018).
Teori ini memungkinkan manajer pendidikan Islam untuk menganalisis peran dan fungsi
pendidikan Islam dalam membentuk nilai sosial, moral, dan intelektual, serta mencari
keseimbangan antara mempertahankan tradisi dan menerima modernitas (Adzkiyaunuha, 2022;
Dacholfany, 2017; Fauzi, 2017; Muhsin, 2018). Ini juga berguna dalam mengidentifikasi sumber
konflik, seperti ketidaksetaraan akses atau ketegangan antara nilai pendidikan Islam dan
tuntutan sosial yang berubah, serta dalam merumuskan strategi untuk menyelesaikannya.

pg. 3 Copyright © The Author(s)


Vol. 00, No. 0, Month 0000

Teori ini juga menekankan pentingnya adaptasi dan respons terhadap perubahan sosial
(Bercovitch & Kadayifci-Orellana, 2009), termasuk perubahan demografis dan teknologi, dan
bagaimana kebijakan pendidikan dapat mempengaruhi struktur sosial yang lebih besar (D. F.
Anwar, 2011; Indriya et al., 2022). Secara keseluruhan, teori konflik struktural-fungsional
membantu manajer pendidikan Islam dalam merumuskan strategi yang efektif dan responsif
terhadap kebutuhan serta tantangan sosial yang dihadapi oleh lembaga pendidikan (Effendi,
2021).

3. Social Conflict Theory:


Karl Marx mengembangkan teori konflik sosial yang menyoroti ketidaksetaraan dalam
distribusi sumber daya dan kekuasaan sebagai penyebab konflik (Masudi, 2015; Øversveen &
Kelly, 2023). Dalam kajian pendidikan, teori ini mampu digunakan sebagai pendekatan dalam
memahami dan mengatasi isu-isu seperti ketidaksetaraan dalam akses pendidikan, pengaruh
kondisi sosial dan ekonomi terhadap kurikulum dan ideologi pendidikan, serta peran pendidikan
dalam mempertahankan atau mengubah struktur sosial (Meliani et al., 2022). Penerapan Teori
Konflik Sosial Karl Marx dalam manajemen pendidikan Islam, dapat memberikan wawasan kritis
mengenai bagaimana ketidaksetaraan dan konflik kelas mempengaruhi pendidikan. Teori ini
membantu dalam mengidentifikasi dan mengatasi ketidaksetaraan dalam akses pendidikan,
menyoroti bagaimana kondisi sosial dan ekonomi yang berbeda mempengaruhi peluang
pendidikan bagi siswa. Manajemen pendidikan Islam dapat menggunakan teori ini untuk
menganalisis bagaimana kurikulum dan ideologi yang diterapkan mungkin mencerminkan atau
menantang struktur kelas sosial yang ada (Douglass & Shaikh, 2004; Ilham, 2020), serta
memahami peran pendidikan dalam mempertahankan atau mengubah struktur sosial. Ini
mendorong pengembangan strategi yang fokus pada keadilan sosial dan ekonomi, memastikan
pendidikan yang adil dan inklusif untuk semua lapisan masyarakat (Adzkiyaunuha, 2022;
Amelia, 2023).
Teori ini juga mendukung pengembangan kesadaran kritis di kalangan siswa, mendorong
mereka untuk mempertanyakan dan memahami kondisi sosial dan ekonomi yang lebih luas yang
mempengaruhi kehidupan mereka, termasuk dalam konteks pendidikan Islam. Dengan demikian,
Teori Konflik Sosial Marx menjadi alat penting untuk manajer pendidikan Islam dalam
membangun pendidikan yang berkeadilan dan responsif terhadap kebutuhan semua siswa, tidak
terbatas pada latar belakang ekonomi mereka (Fahmi, 2020).

Teori Keuangan dan Pengelolaan Keuangan dalam Perspektif Manajemen Pendidikan


Islam
Ada beberapa teori ahli yang relevan dan dapat dihubungkan dengan teori keuangan dan
pengelolaan keuangan dalam konteks manajemen pendidikan Islam sebagai berikut:

1. Teori Pengelolaan Keuangan Organisasi Non-Profit:


Teori ini dikembangkan oleh Tahir Mansoori berkaitan dengan penerapan prinsip-prinsip
syariah dalam pengelolaan keuangan organisasi non-profit, termasuk lembaga pendidikan Islam.
Mansoori, sebagai seorang ahli dalam hukum Islam, menekankan pentingnya mematuhi prinsip
syariah dalam semua aspek keuangan (M. T. Mansoori, 2023), terutama dalam konteks
organisasi yang beroperasi berdasarkan nilai-nilai dan ajaran Islam (T. Mansoori & Ayub, 2022).
Teori Tahir Mansoori tentang penerapan prinsip-prinsip syariah dalam pengelolaan keuangan
organisasi non-profit sangat relevan dengan manajemen pendidikan Islam(Munir, 2013). Ini
menekankan pentingnya kepatuhan terhadap hukum syariah dalam semua aspek keuangan,
yang berarti lembaga pendidikan Islam harus memastikan bahwa pendanaan, investasi, dan
transaksi keuangan mereka selaras dengan prinsip Islam (Aman, 2020), termasuk menghindari
riba, gharar, dan maysir (H. M. Anwar et al., 2023; Jan et al., 2021; Mutamimah et al., 2022).
Transparansi dan akuntabilitas juga merupakan aspek penting, dimana lembaga harus
mengadakan audit reguler dan menyediakan laporan keuangan yang jelas untuk membangun
kepercayaan dan kredibilitas. Manajemen zakat dan wakaf juga kritis, dengan pengumpulan,
pengelolaan, dan distribusi dana yang harus dilakukan secara efisien (Sari et al., 2013) dan etis
untuk mendukung operasional sekolah dan program beasiswa (Haryanto, 2018). M. T. Mansoori
(2023) juga menyoroti pentingnya pengembangan sumber daya keuangan yang sesuai syariah
dan pendidikan keuangan syariah bagi manajer dan staf, untuk memastikan keputusan dan
praktik keuangan yang sesuai dengan prinsip syariah. Penerapan teori ini dalam manajemen
pendidikan Islam membantu dalam pengelolaan sumber daya keuangan yang lebih efektif dan
etis, meningkatkan kualitas pendidikan dan pelayanan kepada masyarakat.

2. Teori Pengelolaan Wakaf

pg. 4 Taqyīm: Journal of Islamic Education Management


Taqyīm: Journal of Islamic Education Management

Teori Monzer Kahf mengenai pengelolaan wakaf dalam konteks manajemen pendidikan Islam
menawarkan panduan penting dalam mengidentifikasi dan mengelola sumber pendanaan yang
berkelanjutan untuk institusi pendidikan Islam (Ahmed, 2007). Kahf, sebagai ahli ekonomi dan
keuangan Islam, mengakui potensi besar wakaf (endowments) dalam mendukung pendidikan
Islam (Kahf, 2003).
Menurut Khaf, wakaf, dapat dikelola secara efektif untuk mendukung berbagai aspek
pendidikan Islam, seperti infrastruktur, beasiswa, dan program penelitian (Kahf, 2016). Dia
menekankan pentingnya inovasi dalam pengelolaan wakaf, seperti memanfaatkan metode
pengelolaan aset modern untuk memaksimalkan pengembalian dan memastikan
keberlanjutannya (Setyawan, 2023). Kahf juga mengadvokasi transparansi dan akuntabilitas
dalam mengelola wakaf, serta pentingnya pendidikan dan literasi tentang wakaf di kalangan
masyarakat untuk meningkatkan partisipasi dan dukungan (Kholifah, n.d.). Penerapan prinsip-
prinsip ini dalam manajemen pendidikan Islam tidak hanya memastikan sumber pendanaan
yang efektif dan berkelanjutan tetapi juga memperkuat hubungan antara institusi pendidikan
dan masyarakat luas, memungkinkan lembaga pendidikan Islam untuk berkembang dan
berkontribusi secara signifikan terhadap pembangunan masyarakat (Munir, 2013; Umam, 2020).

3. Teori Pendidikan Keuangan di Institusi Pendidikan Islam


Pendidikan dan literasi keuangan yang digagas oleh ahli seperti El-Gamal, dalam manajemen
pendidikan Islam, merekomendasikan integrasi modul atau kursus tentang literasi keuangan ke
dalam kurikulum lembaga pendidikan Islam (Ali, 2020). Konsep ini menekankan pentingnya
mendidik siswa tidak hanya dalam aspek-aspek keuangan konvensional, tetapi juga dalam
memahami dan menerapkan prinsip-prinsip keuangan syariah. Hal ini mencakup pemahaman
tentang cara-cara mengelola keuangan yang efisien dan etis, yang sesuai dengan hukum syariah,
termasuk penghindaran riba (bunga), gharar (ketidakpastian), dan maysir (perjudian) (Jan et al.,
2021; Mutamimah et al., 2022).
Pendidikan keuangan dalam kurikulum pendidikan Islam bertujuan untuk memberikan
siswa pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengambil keputusan keuangan
yang bijaksana dan bertanggung jawab dalam kehidupan pribadi dan profesional mereka (H. M.
Anwar et al., 2023). Hal ini mencakup pengetahuan tentang perbankan syariah, investasi syariah,
serta prinsip-prinsip pengelolaan keuangan pribadi dan bisnis yang sesuai dengan syariah.
Integrasi pendidikan keuangan syariah dalam kurikulum pendidikan Islam tidak hanya
meningkatkan literasi keuangan siswa, tetapi juga mempersiapkan mereka untuk berkontribusi
positif dalam ekonomi syariah yang berkembang (H. M. Anwar et al., 2023). Ini juga membantu
membangun fondasi bagi generasi masa depan yang tidak hanya finansial literat tetapi juga
memiliki pemahaman yang kuat tentang bagaimana prinsip-prinsip keuangan syariah dapat
diterapkan dalam praktek keuangan sehari-hari.

CONCLUSION
Penelitian ini secara kritis mengeksplorasi bagaimana integrasi teori konflik dan pengelolaan
keuangan mempengaruhi manajemen pendidikan Islam, menyajikan wawasan penting tentang
tantangan kontemporer dan strategi efektif untuk mengatasinya. Kajian ini mendalami
bagaimana konflik internal dan eksternal, serta aspek keuangan yang diatur oleh prinsip syariah,
memainkan peran krusial dalam membentuk lingkungan pendidikan yang kondusif dan
harmonis dalam konteks pendidikan Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan teori
konflik, baik simbolik maupun struktural-fungsional, memberikan pandangan yang mendalam
tentang bagaimana interaksi sosial dan struktur kekuasaan mempengaruhi dinamika di institusi
pendidikan Islam. Hal ini berkaitan dengan interpretasi dan implementasi nilai-nilai serta praktik
keagamaan, yang secara langsung mempengaruhi kebijakan dan praktik pendidikan. Dari
perspektif pengelolaan keuangan, penelitian ini menekankan pentingnya mengikuti prinsip
syariah, yang tidak hanya mencakup aspek transparansi dan akuntabilitas tetapi juga
manajemen zakat dan wakaf. Penelitian ini juga menyoroti pentingnya integrasi pendidikan
keuangan syariah dalam kurikulum untuk meningkatkan literasi keuangan siswa dan
mempersiapkan mereka untuk terlibat aktif dalam ekonomi syariah.
Implikasi dari temuan ini sangat luas bagi lembaga pendidikan Islam. Rekomendasinya
adalah pengembangan strategi yang lebih efektif dalam mengelola sumber daya, konflik, dan
pengalokasian dana, yang tidak hanya akan membantu mencapai pertumbuhan yang
berkelanjutan tetapi juga meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan. Penelitian ini
memberikan kontribusi yang signifikan terhadap literatur pendidikan Islam, menyoroti
pentingnya pendekatan manajerial yang menyeluruh dan kontekstual untuk meningkatkan
efektivitas pendidikan Islam. Kesimpulannya, studi ini menawarkan kerangka kerja baru untuk
pg. 5 Copyright © The Author(s)
Vol. 00, No. 0, Month 0000

memahami dan mengatasi tantangan dalam manajemen pendidikan Islam, dengan fokus pada
integrasi teori konflik dan praktik pengelolaan keuangan syariah.

REFERENCES
Adedeji, I. A. (2023). Talcott Parsons-Beyond Structural-Functionalism Connecting with African
societies. Classical Theorists in the Social Sciences: From Western Ideas to African Realities,
317.
Adzkiyaunuha, M. (2022). Konsep Manajemen Pendidikan Islam:(Sebuah Analisis Aspek Ontologi.
Epistemologi, dan Aksiologi Konsep Manajemen Pendidikan Islam). Idaarotul Ulum (Jurnal
Prodi MPI), 4(1 Juni), 58–79.
Ahmadi, D. (2008). Interaksi simbolik: Suatu pengantar. MediaTor (Jurnal Komunikasi), 9(2), 301–
316.
Ahmed, H. (2007). Waqf-based microfinance: Realizing the social role of Islamic finance. World
Bank, 6–7.
Ali, S. N. (2020). Edinburgh Companion to Shari’ah Governance in Islamic Finance. Edinburgh
University Press. https://www.google.com/books?hl=id&lr=&id=THoxEAAAQBAJ
Aman, A. (2020). Islamic marketing ethics for Islamic financial institutions. International Journal
of Ethics and Systems, 36(1), 1–11.
Amelia, U. (2023). Tantangan Pembelajaran Era Society 5.0 dalam Perspektif Manajemen
Pendidikan. Al-Marsus: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 1(1), 68–82.
Anwar, D. F. (2011). Foreign policy, Islam and democracy in Indonesia. Journal of Indonesian
Social Sciences and Humanities, 3, 37–54.
Anwar, H. M., Rihfenti Ernayani, S. E., Ak, M., Taufik, M. I., SE, M., Subhan, M. N., SE, M.,
Evrina, S., Nasrullah Djamil, S. E., & SI, M. (2023). Manajemen Pengelolaan Keuangan
Syariah. Cendikia Mulia Mandiri. https://www.google.com/books?
hl=id&lr=&id=MJXgEAAAQBAJ
Asse, A., Putri, F. F., Fatimah, T., Nursyam, N., & Faqihuddin, D. (2023). Diversity Problems in
Students’ Educational Backgrounds and Learning Program Policies of Arabic Language
Education. Tafkir: Interdisciplinary Journal of Islamic Education, 4(4), 535–546.
Badruzaman, A., & Adiyono, A. (2023). Reinterpreting identity: The influence of bureaucracy,
situation definition, discrimination, and elites in Islamic education. Journal of Research in
Instructional, 3(2), 157–175.
Bakar, M. A., & Mansoor, R. (2020). Form and Substance in Islamic Finance: From the
Perspective of Islamic law of Contract. Hazaraislamicus, 9(02), 73–92.
Benn, T., Dagkas, S., & Jawad, H. (2011). Embodied faith: Islam, religious freedom and
educational practices in physical education. Sport, Education and Society, 16(1), 17–34.
https://doi.org/10.1080/13573322.2011.531959
Bercovitch, J., & Kadayifci-Orellana, S. A. (2009). Religion and mediation: The role of faith-based
actors in international conflict resolution. International Negotiation, 14(1), 175–204.
Blank, S. (2020). Managing organizational conflict. McFarland. https://www.google.com/books?
hl=id&lr=&id=AdrKDwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=Conflict+often+arises+from+difference
s+in+values+and+social+pressure&ots=yULlM9BD5M&sig=y-
1H7BBuqWtX2FttkQ45nF9i0hM
Borrego, M., Foster, M. J., & Froyd, J. E. (2014). Systematic Literature Reviews in Engineering
Education and Other Developing Interdisciplinary Fields. Journal of Engineering Education,
103(1), 45–76. https://doi.org/10.1002/jee.20038
Dacholfany, M. I. (2017). Inisiasi strategi manajemen lembaga pendidikan Islam dalam
meningkatkan mutu sumber daya manusia islami di Indonesia dalam menghadapi era
globalisasi. At-Tajdid: Jurnal Pendidikan Dan Pemikiran Islam, 1(01).
http://ojs.ummetro.ac.id/index.php/attajdid/article/view/330
Davies, L. (2003). Education and conflict: Complexity and chaos. https://www.google.com/books?
hl=id&lr=&id=Hk7Hk7Wn9F0C

pg. 6 Taqyīm: Journal of Islamic Education Management


Taqyīm: Journal of Islamic Education Management

Dmytriyev, S. D., Freeman, R. E., & Hörisch, J. (2021). The Relationship between Stakeholder
Theory and Corporate Social Responsibility: Differences, Similarities, and Implications for
Social Issues in Management. Journal of Management Studies, 58(6), 1441–1470.
https://doi.org/10.1111/joms.12684
Douglass, S. L., & Shaikh, M. A. (2004). Defining Islamic Education: Differentiation and
Applications. Current Issues in Comparative Education, 7(1), 5–18.
Dwyer, P. A. (2020). Analysis and Synthesis. In C. E. Toronto & R. Remington (Eds.), A Step-by-
Step Guide to Conducting an Integrative Review (pp. 57–70). Springer International
Publishing. https://doi.org/10.1007/978-3-030-37504-1_5
Ekasari, S., Manullang, S. O., Syakhrani, A. W., & Amin, H. (2021). Understanding Islamic
Education Management in Digital Era: What Experts Say. Nidhomul Haq: Jurnal
Manajemen Pendidikan Islam, 6(1), 127–143.
Fahmi, F. (2020). Manajemen pendidikan pengembangan madrasah dan profesionalisme guru
pada lembaga pendidikan islam. K-Media.
http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/2636/1/Manajemen%20Pendidikan_Fahmi.pdf
Fauzi, A. (2017). Kepemimpinan Kepala Madrasah Dalam Mengembangkan Lembaga Pendidikan
Islam. Nidhomul Haq: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 2(2), 53–64.
Fenton, A. (2016). Faith, intolerance, violence and bigotry: Legal and constitutional issues of
freedom of religion in Indonesia. Journal of Indonesian Islam, 10(2), 181–212.
Fink, A. (2019). Conducting research literature reviews: From the internet to paper. Sage
publications. https://www.google.com/books?
hl=id&lr=&id=0z1_DwAAQBAJ&oi=fnd&pg=PP1&dq=literature+Researchers+use+keywords
+to+collect+various+relevant+sources,
+based+on+existing+research+guidelines&ots=16Gmi1PVbD&sig=wY1ngYHajWeVrywrIMH
ty3k1kuM
Glory, M., & Otieno, K. O. (n.d.). Conflict Resolution Mechanisms and Their Influence on Quality
Education in Private Secondary Schools in Arusha District Council. Retrieved December 6,
2023, from https://jriiejournal.com/wp-content/uploads/2023/08/JRIIE-7-3-020.pdf
Grant, C., & Osanloo, A. (2014). Understanding, selecting, and integrating a theoretical framework
in dissertation research: Creating the blueprint for your “house.” Administrative Issues
Journal, 4(2), 4.
Grant, M. J., & Booth, A. (2009). A typology of reviews: An analysis of 14 review types and
associated methodologies. Health Information & Libraries Journal, 26(2), 91–108.
https://doi.org/10.1111/j.1471-1842.2009.00848.x
Hannase, M., Arifah, F., & Annas, S. (2020). The contribution of Islamic Development Bank (IDB)
in improving educational infrastructures in indonesia: A sustainable development goals
(SDGs) perspective. IOP Conference Series: Earth and Environmental Science, 436(1),
012027. https://iopscience.iop.org/article/10.1088/1755-1315/436/1/012027/meta
Haryanto, D. (2018). Strategi Pengelolaan Zakat Di Lembaga Amil Zakat (LAZ) Nurul Fikri Zakat
Center Dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Provinsi Kalimantan Tengah [PhD Thesis,
IAIN Palangka Raya]. http://digilib.iain-palangkaraya.ac.id/1440/
Hikmah, H. (2017). Analisis wacana; interaksionisme simbolik. El-Hikam, 10(1), 134–163.
Hollander, J. A., & Howard, J. A. (2000). Social psychological theories on social inequalities.
Social Psychology Quarterly, 338–351.
Ignace, A. (2014). Assessment of heads of schools’ strategies in managing conflicts in secondary
schools: A case of Kinondoni Municipality [PhD Thesis, The Open University of Tanzania].
http://repository.out.ac.tz/id/eprint/578
Ilham, D. (2020). Persoalan-Persoalan Pendidikan dalam Kajian Filsafat Pendidikan Islam.
Didaktika: Jurnal Kependidikan, 9(2), 179–188.
Indriya, I., Amara, H., Nusaibah, H., & Nurmala, I. (2022). Analisis Kebijakan Pendidikan Agama
Islam Di Indonesia Dalam Mendukung Sustainable Development Goals. Edukasi Islami:
Jurnal Pendidikan Islam, 11(001), 433–450.

pg. 7 Copyright © The Author(s)


Vol. 00, No. 0, Month 0000

Jan, A. A., Lai, F.-W., & Tahir, M. (2021). Developing an Islamic Corporate Governance framework
to examine sustainability performance in Islamic Banks and Financial Institutions.
Journal of Cleaner Production, 315, 128099.
Johnson, D. W., & Johnson, R. T. (2006). Peace education for consensual peace: The essential
role of conflict resolution 1. Journal of Peace Education, 3(2), 147–174.
https://doi.org/10.1080/17400200600874792
Kahf, M. (2003). The role of waqf in improving the ummah welfare. International Seminar on Waqf
as a Private Legal Body, 6–7.
https://www.monzer.kahf.com/papers/english/ROLE_OF_WAQF_IN_THE_WELFARE_OF_
THE_UMMAH.pdf
Kahf, M. (2016). Waqf: A quick overview. Availabat: Http://Monzer. Kahf.
Com/Papers/English/WAQF_A_QUICK_OVERVIEWdf.
https://monzer.kahf.com/papers/english/WAQF_A_QUICK_OVERVIEW.pdf
Khairiah, K., & Sirajuddin, S. (2019). The effects of university leadership management: Efforts to
improve the education quality of state institute for Islamic studies (IAIN) of Bengkulu.
Jurnal Pendidikan Islam, 7(2), 239–266.
KHOLIFAH, U. W. (n.d.). Pengaruh Literasi Keuangan Islam Dan Nilai Organisasi Terhadap
Penerimaan Dana Sumbangan Lembaga Nirlaba Islam. Retrieved December 4, 2023, from
https://eprints.walisongo.ac.id/21852/1/Skripsi_1905046093_Umi%20Wakhidatul
%20Kholifah_Lengkap.pdf
Kosasih, O., Sutaryat, T., & Hanafiah, H. (2023). Pendidikan Tinggi Agama Islam dan Kohesi
Sosial di Indonesia. TSAQOFAH, 3(2), 283–299.
Laluddin, H. (2016). A review of three major sociological theories and an Islamic perspective.
International Journal of Islamic Thought, 10, 8.
Levy, Y., & Ellis, T. J. (2006). A systems approach to conduct an effective literature review in
support of information systems research. Informing Science, 9.
http://www.scs.ryerson.ca/aferworn/courses/CP8101/CLASSES/ConductingLiteratureRe
view.pdf
Mansoori, M. T. (2023). Fatwa in Islamic Legal Tradition and Its Implications for Shariah
Pronouncements of Islamic Banks. Shariah Governance in Islamic Banking Institutions, 36.
Mansoori, T., & Ayub, M. (2022). Federal Shariah Court’s Judgement on Ribā: An Appraisal and
Some Suggestions. Journal of Islamic Business and Management, 12(1).
https://journals.riphah.edu.pk/index.php/jibm/article/download/1359/865
Masudi, M. (2015). Akar-Akar Teori Konflik: Dialektika Konflik; Core Perubahan Sosial dalam
Pandangan Karl Marx dan George Simmel. Fikrah, 3(1), 177–200.
Meliani, F., Iqbal, A. M., Ruswandi, U., & Erihadiana, M. (2022). Konsep Moderasi Islam dalam
Pendidikan Global dan Multikultural di Indonesia. Eduprof: Islamic Education Journal,
4(1), 195–211.
Minhaji, M., Nawafil, M., & Muqit, A. (2022). Implementation of the Islamic Religious Education
Learning Methods Innovation in the New Normal Era. Al-Ishlah: Jurnal Pendidikan, 14(2),
2107–2118.
Muhammad, R., & Nugraheni, P. (2022). Sustainability of Islamic Banking Human Resources
Through the Formulation of an Islamic Accounting Curriculum for Higher Education:
Indonesian Perspective. SAGE Open, 12(1), 215824402210798.
https://doi.org/10.1177/21582440221079838
Muhsin, A. (2018). Manajemen Pendidikan Pesantren (Implikasi Resolusi Konflik Dalam Studi
Kasus Di Pondok Pesantren Al-Ichsan Mojokerto). Realita: Jurnal Penelitian Dan
Kebudayaan Islam, 16(1).
http://jurnallppm.iainkediri.ac.id/index.php/realita/article/view/60
Munir, A. (2013). Manajemen Pembiayaan Pendidikan dalam Perspektif Islam. At-Ta’dib, 8(2).
https://ejournal.unida.gontor.ac.id/index.php/tadib/article/view/502
Mutamimah, M., Zaenudin, Z., & Bin Mislan Cokrohadisumarto, W. (2022). Risk management
practices of Islamic microfinance institutions to improve their financial performance and

pg. 8 Taqyīm: Journal of Islamic Education Management


Taqyīm: Journal of Islamic Education Management

sustainability: A study on Baitut Tamwil Muhammadiyah, Indonesia. Qualitative Research


in Financial Markets, 14(5), 679–696.
Øversveen, E., & Kelly, C. A. (2023). Labour, capital and the struggle over history: Reconstructing
Marxist class theory from the standpoint of alienation. European Journal of Social Theory,
26(3), 317–334. https://doi.org/10.1177/13684310221129981
Overton, R. H. (2008). Theories of the Financial Planning Profession. Journal of Personal Finance,
7(1). https://search.ebscohost.com/login.aspx?
direct=true&profile=ehost&scope=site&authtype=crawler&jrnl=15406717&AN=41423581&
h=x4GWg9FWRsA6KpaR8Fespr9MTNahxclib%2FwL7D2KX5MMb
%2BeuQZMLeXhiB9qGggzhb8QVOyS8LWap5Mu%2BPp%2Fxbw%3D%3D&crl=c
Paulson, J., & Rappleye, J. (2007). Education and conflict: Essay review. International Journal of
Educational Development, 27(3), 340–347.
Pompian, M. M. (2012). Behavioral finance and wealth management: How to build investment
strategies that account for investor biases (Vol. 667). John Wiley & Sons.
https://www.google.com/books?hl=id&lr=&id=QNDQQA0zZcYC
Pribadi, Y. (2022). Sekolah Islam (Islamic Schools) as symbols of Indonesia’s urban Muslim
identity. TRaNS: Trans-Regional and-National Studies of Southeast Asia, 10(2), 203–218.
Sari, M. D., Bahari, Z., & Hamat, Z. (2013). Perkembangan Perbanakn Syariah di Indonesia:
Suatu Tinjauan. Jurnal Aplikasi Bisnis, 3(2), 120–138.
Sato, T. (2005). The Internal Conflict Model: A Theoretical Framework for Integration. The
Humanistic Psychologist, 33(1), 33–44. https://doi.org/10.1207/s15473333thp3301_4
Setyawan, W. T. (2023). Strategi Pengeloaan Wakaf Tunai di Pondok Modern Tazakka Batang
Jawa Tengah [PhD Thesis, IAIN Ponorogo].
http://etheses.iainponorogo.ac.id/id/eprint/24253
Sewang, A., & Halik, A. (2020). Learning Management Model of Islamic Education based on
Problem: A Case Study of the Tarbiyah and Adab Department of IAIN Parepare. Talent
Development & Excellence, 12(1), 2731–2747.
Shah, S. (2006). Educational leadership: An Islamic perspective. British Educational Research
Journal, 32(3), 363–385. https://doi.org/10.1080/01411920600635403
Shofirah, N. H., Wasalma, A. H., Annisa, I., & Ubbad, M. R. (2023). Teori Manajemen Konflik
Dalam Pendidikan Islam. MUQADDIMAH: Jurnal Ekonomi, Manajemen, Akuntansi Dan
Bisnis, 2(1), 197–207.
Smith, A. C. T., & Stewart, B. (2011). Organizational Rituals: Features, Functions and
Mechanisms: Organizational Rituals. International Journal of Management Reviews, 13(2),
113–133. https://doi.org/10.1111/j.1468-2370.2010.00288.x
Sutiapermana, A. (2022). Ketidakrelevanan Wacana Kesetaraan Gender pada Islam dalam
Tinjauan Paradigma Struktural-Fungsional. Mauriduna: Journal of Islamic Studies, 3(2),
178–190.
Tahiri Jouti, A. (2019). An integrated approach for building sustainable Islamic social finance
ecosystems. ISRA International Journal of Islamic Finance, 11(2), 246–266.
Umam, M. K. (2020). Dinamisasi Manajemen Mutu Persfektif Pendidikan Islam. Jurnal Al-Hikmah,
8(1), 61–74.
Wasilah, S. (2023). Education in a Functional Structural Perspective and Conflict Regarding
Social Relations in Society. JUPE: Jurnal Pendidikan Mandala, 8(3), 902–909.
Williams Jr, R. I., Clark, L. A., Clark, W. R., & Raffo, D. M. (2021). Re-examining systematic
literature review in management research: Additional benefits and execution protocols.
European Management Journal, 39(4), 521–533.
Wong, C. Y., Wong, C. W., & Boon-Itt, S. (2015). Integrating environmental management into
supply chains: A systematic literature review and theoretical framework. International
Journal of Physical Distribution & Logistics Management, 45(1/2), 43–68.

pg. 9 Copyright © The Author(s)

Anda mungkin juga menyukai