VERRA HAMDANI Edit
VERRA HAMDANI Edit
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII MTs Sulamul Huda
SKRIPSI
Oleh:
VERRA HAMDANI
NIM: 210315217
PONOROGO
2019
ii
(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII MTs Sulamul Huda
SKRIPSI
Oleh:
VERRA HAMDANI
NIM: 210315217
PONOROGO
2019
ii
iii
ABSTRAK
iii
iv
iv
v
v
vi
vi
vii
vii
1
BAB I
PENDAHULUAN
dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru. 4
hasil dari pengukuran terhadap siswa yang meliputi faktor kognitif, afektif,
1
Basuki As‟adie & Miftahul Ulum, Pengantar Ilmu Pendidikan Islam, (Ponorogo, STAIN
PO PRESS, 2007), 36.
2
Ahmad D. Marimba, Filsafat Pendidikan Islam (Bandung: PT ALMA‟ARIF, 1947), 20.
3
Donni Juni Priansa, Pengembangan Strategi dan Model Pembelajaran, (Bandung: CV
Pustaka Setia, 2017), 51.
4
DEPDIKNAS, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 895.
1
dan psikomotorik setelah mengikuti proses pembelajaran yang diukur dengan
belajar adalah hasil pengukuran dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan
dalam bentuk simbol, huruf maupun kalimat yang menceritakan hasil yang
sudah dicapai oleh setiap anak pada periode tertentu.5 Salah satu mata
Fikih secara bahasa adalah faham atau aliran. Adapun menurut istilah
mempelajari Fikih atau belajar ilmu Fikih yaitu fardu „ain, sekedar untuk
mengetahui ibadah yang syah atau tidak. Tujuan untuk belajar ilmu Fikih
untuk mendapat keridhaan Allah Swt. yang menjadi jalan kebahagiaan dunia
akhirat.6
Menurut pengertian lain Fikih adalah segala hukum syara‟ yang diambil
dari kitab Allah Swt. dan Sunnah Rosul Saw. dengan jalan mendalamkan
faham dan penilikan, yakni dengan jalan ijtihad dan istimbath. Selain itu
Fikih adalah suatu ilmu yang menerangkan segala hukum yang dipetik dari
adalah salah satu dari sekian banyak Lembaga pendidikan formal di Ponorogo
5
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), 138.
6
Sulaiman Rasyid, Fiqih Islam, (Bandung: PT Sinar Algensindo, 1996), ii.
7
Hasbi Ahs Shiddieqy, Hukum-hukum Fiqih Islam, (Jakarta: PT Karya Unipress, 1970), 1.
yang merupakan tempat para siswa untuk meningkatkan ilmu pengetahuan
proses pembelajaran Fikih di MTs Sulamul Huda terutama kelas VIII. Seperti
kelas.
Hasil belajar Fikih siswa kelas VIII memiliki nilai rata-rata yang rendah,
kurang dari 75 sehingga tidak mencapai kriteria ketuntasan minimal yaitu 75.
Hasil tersebut ditunjukkan bahwa hasil belajar siswa kelas VIII di MTs
Sulamul Huda mata pelajaran Fikih belum maksimal. Hal ini dibuktikan dari
data hasil ulangan semester ganjil bahwa hanya 9 siswa yang tuntas atau
44,4% dan siswa yang tidak tuntas sebanyak 12 orang atau 55,5% dari 21
siswa di kelas VIII MTs Sulamul Huda Siwalan. Berdasarkan dari fakta-fakta
tersebut, maka perlu diadakan perbaikan agar hasil belajar siswa dapat
Pada dasarnya, hasil belajar atau prestasi belajar yang diperoleh siswa
8
Hasil wawancara guru mata pelajaran Fikih, MTs Sulamul Huda Siwalan, Jamali, 20
Februari 2019, 11:30 WIB.
mempengaruhi prestasi belajar menurut Hamdani strategi belajar mengajar
dibagi menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
di antaranya: inteligensi, faktor jasmani atau fisiologi, sikap minat bakat, dan
belajar siswa penting sekali artinya, dalam rangka membantu siswa mencapai
masing.
pengembangan yang telah ada. 10 Salah satu metode pembelajaran yang efektif
kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT), serta masih banyak yang
prestasi belajar siswa, terutama dalam pelajaran Fikih. Jigsaw pertama kali
9
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), 139-144.
10
Ibid., 24.
Texas, kemudian diadaptasi oleh Slavin dkk. di Universitas John Hopkin.
Strategi ini merupakan strategi yang menarik untuk digunakan jika materi
yang akan dipelajari dapat dibagi menjadi beberapa bagian dan meteri
besar.12
Pembelajaran Jigsaw dalam pelajaran Fikih pada siswa kelas VIII MTs
siswa dan keaktifan siswa. Selain itu, dapat mencapai ketuntasan belajar
Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas VIII MTs Sulamul Huda Siwalan
Mlarak Ponorogo).
11
Hisyam Zaini, Strategi pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: CTSD Center for Teaching
Staff Development, 2002), 56.
12
Donni Juni Priansa, Pengembangan Strategi dan Model Pembelajaran, (Bandung: CV
Pustaka Setia, 2017), 347.
B. Identifikasi dan Batasan Masalah
1. Identifikasi Masalah
saat mengajar.
2. Pembatasan Masalah
C. Rumusan Masalah
siswa mata pelajaran Fikih kelas VIII MTs Sulamul Huda Siwalan Mlarak
Ponorogo?
mata pelajaran Fikih kelas VIII MTs Sulamul Huda Siwalan Mlarak
Ponorogo?
D. Tujuan Penelitian
1. Secara teoritis
khususnya yang berkaitan dengan mata kuliah Studi Materi Fikih di MTs-
MA.
2. Secara praktis
b. Bagi pendidik:
semakin bervariatif.
4). Serta dengan adanya penelitian ini para guru bisa termotivasi untuk
datang.
F. Sistematika Pembahasan
BAB I, dalam bab ini berisi pendahuluan yang meliputi latar belakang
BAB II, dalam bab ini berisi telaah hasil penelitian terdahulu, landasan
BAB III, dalam bab ini berisi tentang metode penelitian, yang meliputi
BAB IV, dalam bab ini berisi tentang temuan dari hasil penelitian
dengan penelitian ini. Adapun hasil temuan terdahulu adalah berikiut ini:
Islam dan Ilmu keguruan Institut Agama Islam Negeri Ponorogo pada tahun
dapat meningkatakan prestasi belajar siswa dalam tes lisan dan tes tulis pada
mata pelajaran Al-Qur’an, Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil
penelitian setiap siklus, dari dilihat data hasil tes lisan menghafal surat Ad-
Dhuha pada siklus satu siswa yang tuntas ada 0 siswa dengan presentase
0%, pada siklus dua meningkat siswa yang tuntas menjadi 4 siswa dengan
presentase 33%, dan siklus tiga meningkat siswa yang tutas mencapai 8
siswa dengan presentase 67%. Sedangkan dalam tes tulis, siklus satu siswa
yang tuntas ada 0 siswa dengan presentase 0%, pada siklus dua meningkat
siswa yang tuntas menjadi 4 siswa dengan presentase 33%, dan siklus tiga
meningkat siswa yang tuntas mencapai 10 siswa dengan presentase 83%. (2)
10
pelajaran Al-Qur’an, Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil penelitian
setiap siklus, dapat dilihat data hasil siklus satu siswa yang tuntas 4 siswa
dengan presentase 33%, pada siklus dua meningkat menjadi 6 siswa dengan
pada mata pelajaran Al-Qur’an. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil
penelitian setiap siklus, dapat dilihat data hasil siklus satu siswa yang tuntas
5 siswa dengan presentase 42%, pada siklus dua meningkat menjadi 6 siswa
dengan presentase 50%, dan siklus tiga meningkat menjadi 9 siswa dengan
presentase 75%.
Islam dan Ilmu keguruan Institut Agama Islam Negeri Ponorogo pada tahun
2017, Upaya Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Fikih Pokok Bahasan
Zakat Melalui Strategi Teams Games Turnaments (TGT). Dari hasil tersebut
diketahui keaktifan siswa pada siklus 1 (75%), siklus 2 (80%), dan siklus 3
(90%). Dan dilihat dari kerjasama siswa dalam pembelajaran siklus 1 (50%),
siklus 2 (90%), siklus 3 (95%). Sedangkan dari hasil belajar siklus 1 (25%),
5. Skripsi yang disusun oleh Aminatus Sa‟adah, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu
adalah cukup dengan nilai berkisar 39-48 dengan persentasi 70%. Keaktifan
korelasi yang signifikan antara minat belajar dengan keaktifan belajar siswa
Tabel 2.1
B. Landasan Teori
1. Prestasi Belajar
sifat maupun jenisnya karena itu sudah tentu tidak setiap perubahan
13
Slameto, Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester, (Jakarta: Bumi
Aksara, 1991), 78.
dalam interaksi dengan lingkungannya. 14 Belajar merupakan upaya untuk
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil
14
Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, (Jakarta: Bhineka Cipta,
2010), 2.
15
Gunawan dan Darmani, Model dan Strategi Pembelajaran Aktif dan Menyenangkan,
(Sidoarjo: Nizamia Learning Center, 2018), 3.
16
Nandang Kosasih dan Dede Sumarna, Pembelajaran Quantum dan Optimalisasi
Kecerdasan (Bandung: ALFABETA, 2003), 10.
17
Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta:
Teras, 2012), 119.
perubahan perilaku yang terjadi secara insting atau terjadi karena
belajar.18
Priansa belajar adalah proses aktif, bukan hanya aktivitas yang tampak
dapat mencerminkan hasil yang sudah dicapai oleh setiap anak dalam
berbentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses
belajar mengajar.20
mata pelajaran, lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau angka nilai
dari penilaian usaha belajar yang dinyatakan dalam bentuk simbol, huruf
20
Muhammad Fathurrohman dan Sulistyorini, Belajar dan Pembelajaran, (Yogyakarta:
Teras, 2012), 119.
21
Donni Juni Priansa, Pengembangan Strategi dan Model Pembelajaran, (Bandung: CV
Pustaka Setia, 2017), 51.
22
DEPDIKNAS, Kamus Besar Bahasa Indonesia, 895.
maupun kalimat yang menceritakan hasil yang sudah dicapai oleh setiap
belajar adalah tolak ukur ataupun hasil belajar siswa yang diperoleh
hasil belajar atau prestasi belajar yang diperoleh siswa merupakan hasil
23
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), 138.
24
Donni Juni Priansa, Kinerja dan Profesionalisme Guru, (Bandung: ALFABETA, 2014),
289.
25
Muhammad Fathurrohman & Sulistyorini, Belajar & Pembelajaran Membantu
Meningkatkan Mutu Pembelajaran Sesuai Standar Nasional, 119-120.
rangka membantu siswa mencapai prestasi belajar seoptimal mungkin
dalam diri siswa yang belajar dan dari luar dirinya. Dalyono dikutip
inteligensi dan bakat, minat, motivasi, cara belajar) dan faktor eksternal
1) Faktor Internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari siswa, faktor ini
a) Kecerdasan (inteligensi)
26
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), 139.
27
Donni Juni Priansa, Pengembangan Strategi dan Model Pembelajaran, (Bandung: CV
Pustaka Setia, 2017), 44.
c) Sikap
suatu hal, orang, atau benda dengan suka, tidak suka, atau acuh tak
acuh.
d) Minat
menerus.
e) Bakat
f) Motivasi
2) Faktor Eksternal
dan utama.
b) Keadaan sekolah
c) Lingkungan masyarakat
d) Model pembelajaran
28
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: CV Pustaka Setia, 2011), 139-144.
29
Ibid., 24.
Pembelajaran kooperatif ini adalah salah satu bentuk
30
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), 30.
31
Ibid., 32.
berbagai kemampuan untuk bekerja sama dalam kelompok
32
Lukmanul Hakiim, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: Bumi Rancaekek Kencana,
2008), 53-54.
33
Abdul Majid, Strategi Pembelajaran, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), 176.
34
Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif Progresif, Konsep, Landasan dan
Implementasinya Pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2010), 57.
belajar akademik, penerimaan terhadap keragaman, dan
(2) Jigsaw
lain. 37
35
Suharsimi Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Bumi Aksara, 2016), 157.
36
Hisyam Zaini, Strategi pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: CTSD Center for Teaching
Staff Development, 2002), 56.
37
Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), 37.
Jigsaw merupakan strategi yang digunakan untuk
keseluruhan.40
40
Ibid., 92.
41
Donni Juni Priansa, Pengembangan Strategi dan Model Pembelajaran, (Bandung: CV
Pustaka Setia, 2017), 347.
(c) Membutuhkan waktu yang lebih lama apabila penataan
2. Keaktifan
a. Pengertian
Keaktifan berasal dari kata aktif yang berarti giat atau sibuk. Kata
siswa harus aktif untuk mengikuti kegiatan belajar. Apabila belum paham
segala aktivitas yang terjadi, baik secara fisik maupun non fisik.
Keaktifan akan menciptakan situasi belajar yang aktif. Belajar yang aktif
42
Ibid., 347.
43
Sriyono dkk, Teknik Mengajar Dalam CBSA, (Jakarta: PT Rineka Cipta, 1992), 75.
44
Agus Suprijono, Cooperatif Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2012), 10.
afektif, dan psikomotorik. Belajar aktif sangat diperlukan oleh siswa
45
Euis Karwati, Manajemen Kelas (Classroom Management) (Bandung: Alfabeta, 2014),
152.
46
Rizka Vitasari, “Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika melalui Model
Problem Bassed Learning Siswa Kelas V SD Negeri Kutosari” Edukasi, (Januari, 2018), 2-3.
guru, b) memahami masalah yang diberikan oleh guru, c) kemampuan
siswa yang meliputi aktifitas jasmani dan aktifitas jiwa, antara lain
sebagai berikut:
dan sebagainya.
sebagainya.
dipelajari).
pembelajaran.
47
Ahmad Rohani, Pengelolaan Pengajaran (Sebuah Pengantar Menuju Guru Profesional),
(Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 10-11.
48
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, (Bandunng: Bumi Aksara, 2011), 154.
C. Kerangka Berfikir
Berangkat dari landasan teori dan telaah pustaka di atas, dapat diajukan
berjalan dengan baik, maka prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran
meningkat.
berjalan dengan baik, maka keaktifan siswa dalam belajar mata pelajaran
meningkat.
METODE PENELITIAN
Tindakan Kelas ini yang menjadi objek tindakan kelas adalah menyangkup
2. Subjek Penelitian
yang melaukan skripsi semester 8. Dalam hal ini yang menjadi subjek
Penelitian Tindakan Kelas adalah siswa Kelas VIII dengan jumlah siswa
33
21 yang terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 13 siswa perempuan, tahun
pelajaran 2018/2019.
pelajaran 2018/2019.
1. Menemukan masalah.
49
Miftahul Huda, Penelitian Tindakan Kelas Teori dan Praktik, (Yogyakarta: Pustaka
Belajar, 2015), 43.
5. Merumuskan gagasan masalah dengan merumuskan hipotesis-hipotesis
sebagai pemecah.
menggunakan model PTK yang dikembangkan oleh Kemmis & McTagart yang
refleksi (reflecting) yang mengacu pada alur spiral dari Kemmis & McTagart.50
Secara umum PTK model Kemmis & McTagart dapat digambarkan sebagai
berikut:
Perencanaan I
Refleksi
Observasi
SIKLUS I
Tindakan
Perencanaan II
Refleksi
Observasi
SIKLUS II
Tindakan
dst
Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas Model Kemmis & McTagart
50
Miftahul Huda, 49.
Berdasarkan gambar PTK model tersebut, prosedur penelitian ini melalui
Pada tahap ini, yang harus dilakukan adalah seperti dibawah ini:
pembelajaran.
materi pembelajaran.
4. Refleksi
Pada tahap ini, yang harus dilakukan adalah: (1) mencatat hasil
SIKLUS I
Tindakan dan
Refleksi (1)
Perencanaan (1) observasi (1)
SIKLUS II
Tindakan dan
Perencanaan (2)
Refleksi (2) observasi (2)
SELESAI
Tabel 3.3
Waktu Minggu Ke
No. Jenis Kegiatan
1 2 3 4 5 6
1 Perencanaan
2 Persiapan
Menyusun konsep pelaksanaan
Menyusun instrument
3 Pelaksanaan
Melakukan tindakan kelas siklus I
Melakukan sindakan kelas siklus II
4 Penyusunan laporan
Menyusun proposal
Menyusun konsep laporan
Menyempurnakan draft laporan
BAB IV
HASIL PENELITIAN
a. Identitas
NSM : 121235020029
NPSN : 20584888
NPWP : 02.302.378.1.621.000
b. Data Kepala
NIP :-
51
Bahan Akreditasi Tahun 2017
41
Pendidikan Terakhir : Magister (S2)
c. Alamat
Jalan/Kampung : Kalimantan
Kabupaten : Ponorogo
Kecamatan : Mlarak
Desa : Siwalan
wordpress.com/
Status Akreditasi :A
Laki – Laki : 26
Perempuan : 14
Tabel 4.1
Tabel 4.2
2 2
1 2016/2017 41 24 19 44 30 23 53 75 63 138
0 1
1 2
2 2017/2018 47 22 21 43 25 19 44 65 69 134
8 9
3 1
3 2018/2019 46 18 27 45 23 21 44 75 58 135
6 0
2. Visi Madrasah
masyarakat.
3. Misi Madrasah
berwawasan kebangsaan.
wirausaha.
4. Tujuan Pendidikan
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
jawab.
b. Tujuan Pendidikan Madrasah Tsanawiyah Sulamul Huda Siwalan
Mlarak Ponorogo
Lingkungan.
1. Siklus I
a. Perencanaan (planning)
b. Tindakan (acting)
1) Kegiatan Awal
2) Kegiatan Inti
(Eksplorasi)
pembelajaran.
(Elaborasi)
belajar.
(Konfirmasi)
3) Kegiatan Akhir
ini.
e) Salam.
c. Observasi (observasing)
Tabel 4.3
KKM 75
No
Nama Nilai Tuntas Tidak
.
Tuntas
1 Abdul Aziz Arrosyid 75
2 Anas Mubarok 80
3 Dyon Alfiansi P 70
4 M. Afidz Firman 85
5 M. Ali Mushthofa 78
6 M. Nanang Nizar 50
7 Setya Rizky H 60
8 M. Darwinur Fattah 70
9 Anisa Ratriana 80
10 Eliza Fajar Maulani 78
11 Felina Dea Fahkrisa 70
12 Hilyatus Sa'adah 85
13 Meli Oktavianti 79
14 Puspita Rohdhatul 74
15 Rizkya Putri M 50
16 Rizqi Susilowati 76
17 Rista Hendra Nur C 72
19 Sofia Wardani 50
20 Syahril Falasifah N 70
21 Tsalis Hawwin M. 78
Jumlah 1510
Rata-Rata 71,9
Keteranagan:
Tabel 4.4
Jumlah 21 100%
Berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil belajar siklus
persentase 52% siswa yang tuntas, dan 48% siswa yang belum tuntas.
Tabel 4.5
Aspek yang
Dinilai
No Nama Siswa Jumlah Ket
A B C D
1 Abdul Aziz Arrosyid 1 1 1 1 4 R
2 Anas Mubarok 2 3 2 3 10 T
3 Dyon Alfiansi P 1 2 2 1 6 S
4 M. Afidz Firman 2 2 2 3 9 T
5 M. Ali Mushthofa 1 1 1 1 4 R
6 M. Nanang Nizar 1 1 2 1 5 S
7 Setya Rizky H 1 1 1 1 4 R
8 M. Darwinur Fattah 1 1 2 2 6 S
9 Anisa Ratriana 2 3 2 2 9 T
10 Eliza Fajar Maulani 1 1 1 1 4 R
11 Felina Dea Fahkrisa 2 1 1 3 7 S
12 Hilyatus Sa'adah 3 3 2 3 11 T
13 Meli Oktavianti 2 2 1 1 6 S
14 Puspita Rohdhatul 1 3 2 2 8 S
15 Rizkya Putri M 1 1 1 1 4 R
16 Rizqi Susilowati 2 2 2 2 8 S
52
Hasil Observasi terstruktur tanggal 6 Mei 2019 di MTs Sulamul Huda Siwalan.
17 Rista Hendra Nur C 2 2 3 3 10 T
18 Siti Nur Halimah 2 2 2 2 8 S
19 Sofia Wardani 1 1 1 1 4 R
20 Syahril Falasifah N 1 1 1 1 4 R
21 Tsalis Hawwin M. 2 2 2 1 7 S
Keterangan:
Keterangan Penilaian :
3 = Baik
2 = Sedang
1 = Rendah
Keterangan Penilaian:
9-12 = Tinggi
5-8 = Sedang
1-4 = Rendah
Kriteria Penilaian:
Skor maksimal = 12
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ
Skor akhir = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑥3
𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Tabel 4.6
Sedang 9 43%
Rendah 7 33%
Jumlah 21 100%
d. Refleksi (reflecting)
masih banyak siswa yang pasif, masih terlihat asing dengan strategi
pembelajaran Jigsaw, karena pembelajaran biasanya belum pernah
mendapat hasil belajar yang belum tuntas. Hal ini dapat dilihat bahwa
2. Siklus II
a. Perencanaan (planning)
1) Kegiatan Awal
2) Kegiatan Inti
(Eksplorasi)
pembelajaran.
(Elaborasi)
belajar.
(Konfirmasi)
3) Kegiatan Akhir
ini.
e) Salam.
e. Observasi (observasing)
Data yang diperoleh akan dijadikan refleksi, adapun data keaktifan dan
Tabel 4.7
KKM 75
No. Nama Nilai Tuntas Tidak
Tuntas
1 Abdul Aziz Arrosyid 85
2 Anas Mubarok 90
3 Dyon Alfiansi P 88
4 M. Afidz Firman 88
5 M. Ali Mushthofa 80
6 M. Nanang Nizar 80
7 Setya Rizky H 72
8 M. Darwinur Fattah 90
9 Anisa Ratriana 89
10 Eliza Fajar Maulani 90
11 Felina Dea Fahkrisa 88
12 Hilyatus Sa'adah 95
53
Hasil Observasi terstruktur tanggal 25 Mei 2019 di MTs Sulamul Huda Siwalan.
13 Meli Oktavianti 85
14 Puspita Rohdhatul 90
15 Rizkya Putri M 85
16 Rizqi Susilowati 90
19 Sofia Wardani 80
20 Syahril Falasifah N 90
21 Tsalis Hawwin M. 95
Jumlah 1812
Rata-Rata 86,3
Keteranagan:
Tabel 4.8
Tuntas 19 90%
Jumlah 21 100%
Berdasarkan nilai rata-rata yang diperoleh dari hasil belajar siklus
persentase 90% siswa yang tuntas, dan 10% siswa yang belum tuntas.
Tabel 4.9
Aspek yang
Dinilai
No Nama Siswa Jumlah Ket
A B C D
1 Abdul Aziz Arrosyid 3 3 2 3 11 T
2 Anas Mubarok 3 3 2 2 10 T
3 Dyon Alfiansi P 3 2 2 2 9 S
4 M. Afidz Firman 3 2 2 3 10 T
5 M. Ali Mushthofa 2 2 2 3 9 T
6 M. Nanang Nizar 2 2 3 2 9 T
7 Setya Rizky H 1 1 1 1 4 R
8 M. Darwinur Fattah 2 2 3 3 10 T
9 Anisa Ratriana 2 3 3 3 11 T
10 Eliza Fajar Maulani 2 3 3 2 10 T
11 Felina Dea Fahkrisa 3 2 2 2 9 T
12 Hilyatus Sa'adah 2 2 3 2 9 T
13 Meli Oktavianti 3 3 2 3 11 T
14 Puspita Rohdhatul 2 2 3 2 9 T
15 Rizkya Putri M 1 1 1 1 4 R
16 Rizqi Susilowati 2 2 2 1 7 S
54
Hasil Observasi terstruktur tanggal 6 Mei 2019 di MTs Sulamul Huda Siwalan.
17 Rista Hendra Nur C 2 3 2 2 9 T
18 Siti Nur Halimah 2 2 2 3 9 T
19 Sofia Wardani 2 2 2 2 8 S
20 Syahril Falasifah N 2 2 3 3 10 T
21 Tsalis Hawwin M. 3 3 3 3 12 T
Keterangan:
Keterangan Penilaian :
3 = Baik
2 = Sedang
1 = Rendah
Keterangan Penilaian:
9-12 = Tinggi
5-8 = Sedang
1-4 = Rendah
Kriteria Penilaian:
Skor maksimal = 12
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ
Skor akhir = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑥3
𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Tabel 4.10
Sedang 3 14%
Rendah 0 0%
Jumlah 21 100%
f. Refleksi (reflecting)
Selain itu peningkatan juga terjadi pada prestasi belajar siswa pada
II. Sehubungan keaktifan dan prestasi belajar siswa sudah baik dan
1. Siklus I
belum mencapai hasil yang maksimal karena nilai yang diperoleh dari
siswa yang tuntas baru 48% dan yang belum tuntas 52%. Selain itu,
2. Siklus II
menjadi 90%. Hal ini terjadi karena siswa sudah mampu beradaptasi
D. Pembahasan
dibahas.
kelompok yang terdiri atas 4-6 anggota. Kelompok terdiri atas siswa-siswa
yang heterogen dan mereka bekerja sama, dan tiap-tiap anggota saling
lancar. Hal ini diwujudkan dengan respon siswa yang lebih baik dalam
Tabel 4.11
Siklus I Siklus II
Kategori Frekuensi Persentase Frekuensi Persentase
Tuntas 11 52% 19 90%
Belum Tuntas 10 48% 2 10%
peningkatan dari setiap siklus. Hal tersebut dapat dilihat pada tabel di atas.
mata pelajaran Fikih kelas VIII MTs Sulamul Huda Siwalan. Keseluruhan
hasil belajar tersebut dapat dilihat dari gambar grafik berikut ini:
Gambar 4.1
Tabel 4.12
Siklus I Siklus II
Rendah 7 33% 0 0%
Dapat dilihat dari tabel di atas keaktifan belajar siswa terjadi peningkatan
dari siklus I sampai siklus II, pada siklus I keaktifan siswa masuk kategori
Jigsaw dapat meningkatkan keaktifan belajar pada siswa kelas VIII MTs
Gambar 4.2
90%
80%
70%
60%
50% Tinggi
40% Sedang
30% Rendah
20%
10%
0%
Siklus I Siklus II
69
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
meningkatkan prestasi belajar dan keaktifan belajar siswa pada mata pelajaran
belajar siswa pada mata pelajaran Fikih pada siswa kelas VIII MTs
diketahui bahwa dari 21 siswa yang semula hanya 11 siswa atau 52% yang
tuntas meningkat menjadi 19 siswa atau 90% pada siklus II. Jadi dapat
meningkatkan prestasi belajar Fikih pada siswa kelas VIII MTs Sulamul
Huda Siwalan.
belajar siswa pada mata pelajaran Fikih pada siswa kelas VIII MTs
semula ada 24% siswa, pada siklus II bertambah 86%, kategori “sedang”
dari 43% meningkat menjadi 14%, dan pada kategori “rendah” pada siklus
69
70
II sudah tidak ada lagi. Itu menunjukkan bahwa keaktifan belajar siswa
sudah meningkat.
B. Saran
sebagai berikut:
1. Bagi Siswa
materi Fikih.
DAFTAR PUSTAKA
As‟adie, Basuki & Miftahul Ulum. Pengantar Ilmu Pendidikan Islam. Ponorogo,
STAIN PO PRESS, 2007.
---------, Proses Belajar Mengajar dalam Sistem Kredit Semester. Jakarta: Bumi
Aksara, 1991.
Sriyono dkk. Teknik Mengajar Dalam CBSA. Jakarta: PT Rineka Cipta, 1992.