Anda di halaman 1dari 30

MODUL AKHLAQ KELAS DUA

MATERI SEMESTER PERTAMA

1. ADAB TERHADAP ALQUR’AN


2. ADAB DI MASJID
3. ADAB BERPAKAIAN
4. ADAB DI JALAN

MATERI SEMESTER KEDUA


5. ADAB BERSIN DAN MENGUAP
6. ADAB TIDUR
7. ADAB BUANG HAJAT
8. ADAB TERHADAP HEWAN

1
Tujuan Pembelajaran :
Bab I
Setelah mempelajari bab ini diharapkan santri
mampu memahami adab – adab terhadap Al qur’an
dengan baik dan benar.
Bab II
Setelah mempelajari bab ini diharapkan santri
mampu memahami adab dimasjid dengan benar
serta memahami fungsi masjid.
Bab III
Setelah mempelajari bab ini diharapkan santri
mampu memahami adab –adab berpakaian dengan
baik dan benar
Bab IV
Setelah mempelajari bab ini diharapkan santri
mampu memahami adab dijalan dengan baik dan
benar
Bab V
Setelah mempelajari bab ini diharapkan santri
mampu memahami adab – adab ketika bersin dan
menguap.

2
Bab VI
Setelah mempelajari bab ini diharapkan santri
mampu memahami adab tidur dengan baik dan
benar
Bab VII
Setelah mempelajari bab ini diharapkan santri
mampu memahami adab – adab buang hajat.
Bab VII
Setelah mempelajari bab ini diharapkan santri
mampu memahami adab terhadap hewan dengan
baik dan benar

3
BAB I
ADAB TERHADAP AL QUR’AN

Al Qur’an adalah kalamullah (perkataan


Allah), Al Qur’an diturunkan kepada Nabi
Muhammad –shalallahu ‘alaihi wa sallam- sebagai
petunjuk bagi manusia. Al Qur’an membedakan
antara yang benar dan yang salah,yang haq dan
yang bathil. Sebaik-baik perkataan adalah Al
Qur’an oleh karena itu kita harus memuliakannya
dengan menjaga adab-adab Al Qur’an,
diantaranya adalah:

1) Beriman kepada Al Qur’an, karena itu


termasuk rukun iman
2) Membaca, mempelajari, dan
mengamalkannya karena itu semua
merupakan ibadah.
3) Hendaknya berwudhu dan bersiwak (gosok
gigi) ketika akan membaca Al Qur’an.
4) Membaca Al Qur’an dengan tenang,
perlahan-lahan dan tidak tergesa-gesa
4
5) Memperindah suara ketika membaca Al
Qur’an
6) Tidak boleh membaca Al Qur’an sambil
tertawa atau bermain
7) Membaca Al Qur’an di tempat yang bersih,
seperti di masjid atau di rumah.
8) Tidak membaca Al Qur’an di tempat yang
kotor dan najis.
9) Membaca ta’awudz ketika akan membaca Al
Qur’an
‫َأُعوُذ ِبالَّلِه ِم ْن الَّش ْيَطاِن الَّر ِج يِم‬
“Aku berlindung kepada Allah dari godaan
syaithon yang terkutuk.”
10) Mengambil, membawa, dan meletakkan Al
Qur’an dengan cara yang baik, misalnya
mengambil dan membawa Al Qur’an dengan
tangan kanan, tidak melempar Al Qur’an
ketika meletakannya.
11) Menyimpan atau meletakkan Al Qur’an di
tempat yang baik, misalnya diatas meja atau
rak.

5
12) Tidak meletakkan Al Qur’an di sembarangan
tempat, misalnya di lantai.
13) Mendengarkan dan diam ketika dibacakan
ayat-ayat Al Qur’an dan tidak ribut atau
bergurau.

6
BAB II
ADAB DI MASJID

Masjid merupakan tempat ibadah kita kaum


muslimin. Di dalamnya kita melakukan sholat
berjama’ah,membaca alqur’an,dan belajar tentang
agama.
Setiap waktu sholat tiba kita bisa mendengar
suara adzan dari masjid yang mengingatkan kaum
muslimin agar segera bergegas ke masjid untuk
melaksanakan sholat secara berjama’ah.
Masjid merupakan salah satu syi’ar islam yang
harus kita agungkan,oleh karena itu perhatikanlah
adab-adab berikut ketika engkau hendak masuk ke
masjid dan ketika engkau berada di dalamnya :

1) Memakai pakaian yang bersih dan rapi.


2) Menghilangkan hal - hal yang mengganggu
orang lain sholat, seperti baju yang bau, makan
bawang mentah, bau badan yang tidak
sedap,dsb.
3)
7
4) Berdoa sebelum pergi ke masjid.
Berdasarkan hadits Ibnu Abbas radhiyallahu
‘anhu, beliau menyebutkan: “adalah Rasulullah
–shalallahu ‘alaihi wa sallam- apabila beliau
pergi ke masjid beliau membaca:

‫الَّلُه َّم اْجَعْل ِفي َقْلِبي ُنوًر ا َو ِفي َبَص ِر ي ُنوًر ا َو ِفي َسْم ِعي ُنوًر ا‬
‫َو َعْن َيِم يِني ُنوًر ا َو َعْن َيَس اِر ي ُنوًر ا َو َفْو ِقي ُنوًر ا َو َتْح ِتي ُنوًر ا‬
‫َو َأَماِم ي ُنوًر ا َو َخ ْلِف ي ُنوًر ا َو اْجَعْل ِلي ُنوًر ا‬

Artinya: Ya Allah jadikanlah cahaya dalam


hatiku dan cahaya pada lisanku dan jadikanlah
cahaya pada pendengaranku dan cahaya pada
penglihatanku, jadikanlah cahaya dari
belakangku dan cahaya dari depanku dan
jadikanlah cahaya di atasku dan cahaya dari
bawahku. Ya Allah anugerahilah aku cahaya.”
(HR. Bukhori Muslim)

5) Berjalan menuju masjid dengan tenang tidak


terburu-buru atau berlari-lari.
8
6) Mendahulukan kaki kanan dan membaca doa
ketika memasuki masjid.
‫الَّلُه َّم اْفَتْح ِلي َأْبَو اَب َر ْح َم ِتَك‬
“Ya Allah bukakanlah bagiku pintu-pintu
rahmat-Mu.” (HR. Muslim)

7) Tidak duduk sebelum melakukan sholat 2


rakaat tahiyyatul masjid.

8) Tidak boleh membuat kegaduhan seperti :


bermain, berteriak-teriak dan berlari-lari di
dalam masjid.
9) Tidak boleh meludah dan membuang kotoran
di masjid, bila melihat ada kotoran/sampah di
dalam masjid segera diambil dan dibuang ke
tempat sampah.
10) Tidak boleh berjual-beli dan mengumumkan
barang yang hilang di masjid.
11) Tidak boleh lewat di depan orang yang sedang
sholat.

9
12) Bila keluar masjid mendahulukan kaki kiri dan
membaca do’a.
‫الَّلُه َّم ِإِّني َأْس َأُلَك ِم ْن َفْض ِلَك‬
“Ya Allah sesungguhnnya aku memohon
karunia-Mu.” (HR. Muslim)

10
BAB III
ADAB BERPAKAIAN
1. Memakai pakaian yang bersih.
2. Memakai pakaian yang menutupi aurat.
3. Memakai pakaian yang longgar , tidak ketat
4. Anak laki-laki tidak boleh memakai pakaian yang
menutupi mata kaki.
5. Tidak memakai pakaian yang menyerupai orang
kafir.
6. Tidak memakai pakaian yang bergambar
manusia atau hewan.
7. Membaca doa ketika memakai pakaian :
‫اْل ُد ِلَّلِه اَّلِذ ي َك اِني َذ ا الَّث ب َز َقِنيِه ِم َغ ِر ٍل ِم ِّني اَل َّو ٍة‬
‫َو ُق‬ ‫ْن ْي َحْو‬ ‫ْو َو َر‬ ‫َس َه‬ ‫َحْم‬
“Segala puji bagi Allah yang telah memberi
pakaian ini dan memberi rizki kepadaku dengan
pakaian ini tanpa daya dan kekuatan dariku. [HR.
Abu Daud dihasankan Al-Albany]
8. Mendahulukan bagian yang kanan ketika
memakai pakaian.

11
9. Anak laki-laki tidak boleh memakai pakaian anak
perempuan dan anak perempuan tidak boleh
memakai pakaian anak lelaki.
10. Mendahulukan bagian yang kiri ketika melepas
pakaian.
11. Membaca doa ketika melepas pakaian :
‫بسم اهلل‬
“ Dengan menyebut nama Allah”
12. Jangan lupa untuk meletakkan pakaian kotor
pada tempatnya dan jangan membiarkannya
berserakan.

12
BAB IV
ADAB DI JALAN

Jalan merupakan salah satu tempat umum yang


siapa saja boleh menggunakannya. Jalanan dibuat
untuk menghubungkan antara rumah yang satu
dengan rumah yang lain, kampung yang satu dengan
yang lain dan kota yang satu dengan kota yang lain.
Agar tercipta kenyamanan dan keamanan ketika
berada di jalan maka perhatikan adab berikut ini:

1) Berjalan dengan sopan dan tenang serta tidak


berteriak-teriak.
2) Berjalan ditepi dan tidak bersenda gurau.
3) Menundukkan pandangan mata dari perkara
yang diharamkan.
4) Mengucapkan salam ketika berjumpa sesama
muslim.
5) Menjawab salam bila diucapkan salam
kepadamu.
6) Tidak mengganggu pengguna jalan lainnya.

13
7) Menjaga kebersihan jalan, yaitu tidak
membuang sampah di jalan, seperti kertas,
plastik, pembungkus makanan, kaleng, dll
8) Jika menemukan sesuatu yang mengganggu di
jalan, seperti benda tajam, batu, atau duri
hendaknya disingkirkan sehingga engkau
mendapatkan pahala disisi Allah. Rasulullah –
shalallahu ‘alaihi wa sallam - bersabda:
“Ketika seseorang berjalan di suatu jalan lalu ia
menemukan dahan berduri lalu
menyingkirkannya maka Allah bersyukur
kepadanya dan mengampuni dosanya.”
Dalam riwayat yang lain disebutkan : “Allah
akan memasukannya ke surga.” (HR. Bukhori)
9) Apabila engkau melihat
kemungkaran/kemaksiatan di jalan maka
ingkarilah dengan bijak dan ajaklah manusia
kepada perbuatan yang baik.
10) Apabila ada orang yang tersesat di jalan maka
bantulah dia dengan menunjukkan jalan yang
benar.

14
BAB V
ADAB BERSIN DAN MENGUAP

Dalam bersin dan menguap ada beberapa adab


yang harus kita perhatikan untuk diamalkan,
diantara adab-adabnya adalah :

ADAB BERSIN

1) Menutup mulut dengan tangan atau sapu


tangan ketika bersin.
2) Merendahkan suara ketika bersin sehingga
tidak mengganggu orang lain.
Salah seorang sahabat Nabi –shalallahu
‘alaihi wa sallam- yang bernama Abu
Hurairah mengatakan :
‫ِدِه‬ ‫ِه‬
‫َأَّن الَّنِبَّي َص َّلى الَّلُه َعَلْي َو َس َّلَم َك اَن ِإَذا َعَطَس َغَّطى َو ْجَهُه ِبَي َأْو‬
‫ِبَثْو ِبِه َو َغَّض ِبَه ا َصْو َتُه‬
“Sesungguhnya Nabi –shalallahu ‘alaihi wa
sallam- ketika bersin beliau menutup
15
mulutnya dengan tangannya atau pakaiannya
dan merendahkan suaranya.” (HR. Tirmidzi
dishahihkan Al-Albany)

3) Setelah bersin disunnahkan memuji Allah,


yaitu dengan mengucapkan :
‫اْل ُد ِلَّلِه‬
‫َحْم‬
“ segala puji hanyalah milik Allah”
Bagi yang mendengar disunnahkan untuk
mendoakannya dengan mengucapkan :
‫َيْر َحُم َك الَّله‬
“semoga Allah merahmatimu"
Membalas orang yang mendoakannya
dengan mengucapkan :
‫َيْه ِد يُك ُم الَّلُه َو ُيْص ِلُح َباَلُك م‬
“semoga Allah memberimu petunjuk dan
memperbaiki keadaaanmu"

Sebagaimana disebutkan oleh Abu Hurairah


bahwasanya Rasulullah - shalallahu ‘alaihi a
sallam -bersabda:
16
“Apabila salah seorang diantara kalian bersin
maka hendaknya ia mengucapkan
(alhamdulillah) dan saudaranya
mendoakannya dengan membaca
(yarhamukallah) , lalu hendaknya dia
mendoakannya dengan membaca
(yahdikumullah wa yushlihu baalakum).” (HR.
Bukhori)
4) Tidak mendoakan (yarhamukallah) kepada
orang yang bersin yang tidak mengucapkan
(Alhamdulillah).
5) Tidak mengapa mengingatkan orang bersin
yang tidak mengucapkan “Alhamdulillah”
dengan menyebut ‫ احلم د هلل‬di hadapannya agar
ia ingat.
6) Apabila mendapati seseorang yang bersin
lebih dari tiga kali maka didoa’akan dengan
kesembuhan (Syafakallah)
7) Apabila yang bersin adalah orang non muslim
kemudian dia mengucapkan (Alhamdulillah)
maka kita cukup mengatakan kepadanya
(Yahdikumullah) dan tidak mengucapkan
17
(yarhamukallah). Sebagaimana dicontohkan
oleh Rasulullah -shalallahu ‘alaihi wa sallam-.
Dari Abu Musa Al ‘Asyari –radhiyallahu ‘anhu-
berkata : “Ada orang-orang Yahudi yang
bersin di sisi Rasulullah –shalallahu ‘alaihi wa
sallam-, mereka mengharapkan agar beliau
mengatakan “Yarhamukallah” (semoga Allah
merahmatimu) kepada mereka, akan tetapi
Rasulullah –shalallahu ‘alaihi wa sallam-
hanya mengatakan kepada mereka
“Yahdikumullah” (semoga Allah memberimu
petunjuk).

ADAB MENGUAP

1) Menahan diri semampunya untuk tidak


menguap, sebagaimana yang dituntunkan
Rasulullah , beliau bersabda:
‫الَّتَثاُؤ ُب ِم ْن الَّش ْيَطاِن َفِإ َذا َتَثاَءَب َأَح ُد ُك ْم َفْلَيُر َّدُه َم ا اْسَتَطاَع َفِإ َّن‬
‫َأَح َد ُك ْم ِإَذا َقاَل َه ا َض ِح َك الَّش ْيَطاُن‬

18
“sesungguhnya menguap itu dari syaithon
maka apabila salah seorang dari kalian ingin
menguap maka hendaklah ia menahannya,
karena sesungguhnya jika salah seorang dari
kalian sampai mengatakan “ah…” maka
syaithon akan mentertawakannya.” (HR.
Bukhori)

Jika menguap maka hendaklah menutup


mulut dengan tangan. Rasulullah –shalallahu
‘alaihi wa sallam- bersabda :
‫ِف ِه ِإ‬ ‫ِس‬ ‫ِإ‬
‫ َفْلُيْم ْك َعَلى ي & & & َف َّن الَّش ْيَطاَن َي ْد ُخ ُل‬, ‫َذا َتَث اَءَب َأَح ُد ُك ْم‬
“Apabila salah seorang diantara kalian
hendak menguap maka hendaknya dia
menutup mulutnya dengan telapak
tangannya,karena syaithon bisa
memasukinya”[HR.Muslim]
2) Tidak mengangkat suara ketika menguap,
karena syaithon akan mentertawakannya
sebagaimana disebutkan dalam sabda

19
Rasulullah -shalallahu ‘alaihi wa sallam- yang
telah disebutkan sebelumnya.

BAB VI

ADAB TIDUR

I. TIU :
II. TIK : Setelah selesai belajar diharapkan
santri mampu :
1. Menyebutkan minimal 5 dari adab
tidur dengan baik dan benar.
2. Menyebutkan doa sebelum dan
sesudah tidur dengan baik dan
benar
20
3. Menyebutkan bentuk tidur yang
dilarang dengan baik dan benar.
4. Mempraktekkan tidur yang benar
sesuai dengan sunnah dengan baik
dan benar.

ADAB TIDUR

Tidur merupakan salah satu nikmat dan karunia


dari Allah Azza wa Jalla.

Dengan tidur kita bisa menghilangkan rasa


lelah,sehingga kita bisa belajar esok hari dengan
segar dan bersemangat.

Agar tidur kita mendatangkan manfaat dan


pahala,maka perhatikan dan amalkan adab-adab
berikut ini :

1. Berwudhu dan menggosok gigi sebelum tidur.


2. Membersihkan tempat tidur,mengibasnya
dengan kain/sarung tiga kali sambil membaca
“bismillah”.
21
3. Membaca doa sebelum tidur :
‫ِباْس ِم َك الَّلُه َّم َأُموُت َو َأْحَيا‬
“ Dengan menyebut nama-Mu yaa Allah aku
mati dan aku hidup” [ HR. Bukhari ]
4. Disunnahkan membaca Surah Al Ikhlas, Al Falaq
dan An Nas
5. Disunnahkan untuk miring ke kanan ketika
tidur.
6. Tidak boleh tidur dengan telungkup karena itu
adalah tidurnya penghuni neraka.
7. Ketika bangun tidur membaca doa :
‫ِه‬ ‫ِل ِه َّلِذ‬
‫اْلَحْم ُد َّل ا ي َأْحَياَنا َبْع َد َم ا َأَم اَتَنا َو ِإَلْي الُّنُش وُر‬

“ Segala puji bagi Allah Yang telah


menghidupkan kami setelah mematikan
kami dan kepada-Nya kami kembali.” [ HR.
Bukhari ]

8. Membersihkan dan merapikan tempat tidur.

22
BAB VII
ADAB BUANG HAJAT

I. TIU :
II. TIK : Setelah mempelajari bab ini diharapkan
santri mampu :
1. Menghafal minimal 10 adab ketika buang
hajat dengan baik dan benar.
2. Membedakan adab – adab yang baik dan
tercela ketika buang hajat.
3. Menghafal doa-doa ketika masuk dan
keluar wc.
23
4. Mempraktekkan adab-adab dalam baung
hajat dengan baik dan benar.

ADAB MEMBUANG HAJAT

1) Tidak menahan ketika hendak buang hajat


Apabila seseorang merasa akan buang air besar
hendaklah bersegera melakukannya, karena hal
tersebut berguna bagi agamanya dan bagi
kesehatan jasmaninya serta dari hal-hal yang
merusak badannya,
2) Menjauhi dari pandangan manusia,
3) Menjauhi tempat-tempat terlarang, seperti
genangan air, jalan-jalan manusia dan tempat
berteduh mereka,
4) Bila buang hajat di WC maka perhatikanlah
adan - adab berikut ini:
a. Tidak membawa sesuatu yang terdapat
penyebutan nama Allah karena tempat
buang air (WC) adalah tempat kotoran dan
najis.
b. Mendahulikan kaki kiri dan membaca doa :
24
‫ِب م اِهلل الَّلُه َّم ِإِّني َأُعوُذ ِبَك ِم اْلُخ ِث اْلَخ اِئِث‬
‫ْن ُب َو َب‬ ‫ْس‬

“Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung


kepada-Mu dari kejelekkan syaithon laki-laki
dan syaithon perempuan.” (HR. Bukhari-
Muslim)
c. Menutup pintu WC.
d. Menyiapkan air yang akan digunakan untuk
bersuci.
e. Tidak menghadap atau membelakangi kiblat
saat buang hajat.
f. Tidak berbicara saat buang hajat kecuali
darurat/terpaksa.
g. Dibenci bagi kita untuk kencing sambil
berdiri.
h. Membersihkan kotoran dengan tangan kiri
sambil disiram dengan air sampai bersih.
i. Tidak berlama-lama di WC.
j. Mencuci tangan sesudah menunaikan hajat.
k. Mendahulukan kaki kanan dan membaca
doa ketika keluar WC:

25
‫ُغْف َر اَنَك‬

“Aku mohon ampunan-Mu Ya Allah.”


(HR. Abu Dawud)

BAB VIII
ADAB TERHADAP HEWAN

I. TIU :
II. TIK : Setelah selesai belajar diharapkan
santri mampu :
1. Menyebutkan minimal 6 dari adab
terhadap hewan dengan baik dan
benar.
2. Menyebutkan jenis hewan yang
diperbolehkan untuk dibunuh
dengan baik dan benar.
26
3. Menyebutkan dalil bahwa tidak
boleh sibuk mengurus hewan hingga
terlalaikan dari ibadah (sholat, dzikir
dan yang lainnya ) dengan baik dan
benar.

ADAB TERHADAP HEWAN

Hewan adalah salah satu makhluk ciptaan


Allah, maka hendaklah kita merawat dan
memeliharanya dengan baik. Bila kamu memiliki
hewan maka perhatikanah adab-adab berikut ini:

1) Memberi makan dan minum, jangan sampai


membiarkan kelaparan. Rasulullah –
shalallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda:
‫ِبٍد ٍة‬ ‫ِف‬
‫ي ُك ِّل َك َر ْطَب َأْج ٌر‬
“Pada setiap yang mempunyai hati yang
basah (hewan) itu terdapat pahala dalam
berbuat baik kepadanya.” (HR.Bukhori
Muslim)
27
(Sebagaimana Kisah wanita dari kalangan
bani yang masuk surga karena seekor anjing
yang kelaparan dan kehausan,kemudian ia
memberinya minum )

2) Menyayangi hewan
Rasulullah –shalallahu alaihi wa sallam-
melarang mengurung atau mengikat hewan
untuk dibunuh dengan panah atau tombak
dan sejenisnya.

3) Tidak menyiksanya dengan cara penyiksaan


apapun, misalnya : membiarkan kelaparan,
memukulnya, membakarnya,dsb.
(Sebagaimana kisah wanita yang masuk
neraka karena seekor kucing yang telah
dikurung dan disiksa dengan tidak
memberinya makan)

4) Janganlah engkau memberi beban yang berat


yang ia tidak mampu.
28
5) Diperbolehkan membunuh beberapa hewan
yang telah disebutkan dalam syariat, seperti
anjing buas, serigala, ular, kalajengking, tikus,
cicak dan semisalnya.

6) Tidak boleh sibuk mengurus hewan hingga


lalai dari beribadah dan dzikir kepada Allah.
Allah Ta’ala berfirman :

‫ِه‬ ‫ِذ‬ ‫ِذ‬


‫َيا َأُّيَه ا اَّل يَن آَم ُنوا اَل ُتْلِه ُك ْم َأْم َو اُلُك ْم َو اَل َأْو اَل ُدُك ْم َعْن ْك ِر الَّل َو َمْن‬
‫َيْف َعْل َذِلَك َفُأوَلِئَك ُه ُم اَخْلاِس ُر ون‬

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah


harta-hartamu dan anak-anakmu melalaikan
kamu dari mengingat Allah.” (QS. Al
Munafiqun: 9)

29
30

Anda mungkin juga menyukai