SEMESTER 1 2023/2024
Adab bersin :
1. Hendaknya orang yang bersin untuk merendahkan suaranya dan secara sengaja
mengeraskan suara bersinnya.
2. Hendaknya bagi orang yang bersin menahan diri untuk tidak menolehkan leher
(menekukkan leher)
3. Dianjurkan kepada orang yang bersin untuk mengucapkan Alhamdulillah sesudah selesai
bersin. Dan tidak disyari’atkan kepada orang-orang yang ada di sekitarnya untuk serta merta
mengucapkan pujian kepada Allah (menjawabnya) ketika mendengar orang yang bersin. Telah
ada ungkapan pujian yang disyari’atkan bagi orang yang bersin sebagaimana yang tertuang
dalam sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam yaitu:
“Segala puji bagi Allah” [HR. Al-Bukhari no. 6223, at-Tirmidzi no. 2747]
4. Wajib bagi setiap orang yang mendengar orang bersin (dan mengucapkan alhamdulillah) untuk
melakukan tasymit kepadanya, yaitu dengan mengucapkan,
َي ْر َح ُم َك ُهللا
“Semoga Allah memberikan pada kalian petunjuk dan memperbaiki keadaan kalian.”
6. Apabila orang yang bersin itu menambah jumlah bersinnya lebih dari tiga kali, maka tidak perlu
dijawab dengan ucapan yarhamukallah.
7. Apabila ada orang yang bersin sedangkan imam sedang berkhutbah (Jum’at), maka ia harus
mengucapkan alhamdulillah (dengan merendahkan suara) dan tidak wajib untuk dijawab
yarhamu-kallah karena diam dikala khutbah Jum’at adalah wajib hukumnya.
8. Barangsiapa yang bersin sedangkan ia dalam keadaan tidak dibolehkan untuk berdzikir (memuji
Allah), misalnya sedang berada di WC, apabila ia khilaf menyebutkan alhamdulillah, maka tidak
wajib bagi kita yang mendengarkannya untuk menjawab yarhamukallah. Hal ini karena berdzikir
di WC terlarang.