Anda di halaman 1dari 11

Persepsi dan Dampak Boikot Produk Pro Israel

Terhadap Mahasiswa Fakultas Ekonomi UNJ

Hazrina Haerani Saleh, Meylissa Luis Dwiyanti, Safina Naura Putri Hermayanti,
Sukma Nuraini Sabillah
Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Jakarta
(haerani073@gmail.com)

Informasi Artikel ABSTRACT

Keywords: The boycott of pro-Israel products received support from the


Boycott majority of UNJ Economics Faculty students. As many as 87.1% of
Product Pro-Israel students have stopped consuming pro-Israel products and
impact switched to using local products or products from countries that
are not pro-Israel. This boycott action has positive and negative
impacts, namely reducing demand and sales of pro-Israel
products, and creating opportunities for local products, but it can
also have economic consequences, such as layoffs and reduced
income.

ABSTRAKSI

Kata Kunci:
Boikot Aksi boikot produk pro-Israel mendapat dukungan dari mayoritas
Produk pro Israel mahasiswa Fakultas Ekonomi UNJ. Sebanyak 87,1% mahasiswa
Dampak telah berhenti mengonsumsi produk pro-Israel dan beralih
menggunakan produk lokal atau produk dari negara yang tidak
pro-Israel. Aksi boikot ini memiliki dampak positif dan negatif,
yaitu menurunkan permintaan dan penjualan produk-produk pro-
Israel, serta menciptakan peluang bagi produk lokal, tetapi juga
dapat menimbulkan konsekuensi ekonomi, seperti pemutusan
hubungan kerja dan penurunan pendapatan.

PENDAHULUAN
Israel merupakan negara yang telah lama berkonflik dengan Palestina. Konflik ini
telah menimbulkan banyak korban jiwa dan kerusakan infrastruktur. Selain itu, konflik ini
juga telah menimbulkan dampak ekonomi yang signifikan bagi kedua belah pihak.

Salah satu bentuk protes terhadap Israel adalah boikot produk-produk yang berasal
dari negara tersebut. Boikot produk pro-Israel merupakan bentuk perlawanan non-kekerasan
yang dilakukan oleh masyarakat dunia untuk menekan Israel agar menghentikan pelanggaran
HAM di Palestina.

Boikot produk pro-Israel telah dilakukan oleh berbagai kalangan, termasuk


mahasiswa. Mahasiswa memiliki peran penting dalam menyuarakan keadilan dan
perdamaian. Oleh karena itu, penting untuk mengetahui persepsi dan dampak boikot produk
pro-Israel terhadap mahasiswa.

Dalam Al-Qur'an, terdapat beberapa potongan ayat yang memerintahkan umat Islam
untuk membela kaum yang tertindas. Salah satu potongan ayat tersebut adalah ada pada surat
Al-Maidah ayat 2:
‫َو اَل َتَع اَو ُنْو ا َع َلى اِاْل ْثِم َو اْلُع ْد َو اِن ۖ َو اَّتُقوا َهّٰللاۗ ِاَّن َهّٰللا َش ِد ْيُد اْلِع َقاِب‬

Artinya: "Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa,


dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada
Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya.”

Ayat ini mengingatkan tentang pentingnya kerja sama dan solidaritas dalam kebaikan.
Boikot bisa menjadi bentuk solidaritas untuk membela Palestina, namun perlu dipastikan
dilaksanakan dalam koridor kebaikan dan menghindari pelanggaran serta kecurangan.

Selain itu, dalam Al-Qur'an juga terdapat ayat yang memerintahkan umat Islam untuk
menjauhi permusuhan dan kebencian. Salah satu ayat tersebut adalah firman Allah SWT
berikut:

‫َيا َأُّيَها اَّلِذ يَن آَم ُنوا اَل َتَّتِخ ُذ وا َع ُد ِّو ي َو َع ُد َّو ُك ْم َأْو ِلَياَء ُتْلُقوَن ِإَلْيِه ْم ِباْلَم َو َّد ِة َو َقْد َكَفُروا ِبَم ا َج اَء ُك ْم ِم َن اْلَح ِّق ُيْخ ِر ُج وَن‬
‫الَّرُسوَل َو ِإَّياُك ْم َأْن ُتْؤ ِم ُنوا ِباِهَّلل َر ِّبُك ْم ِإْن ُكْنُتْم َخ َر ْج ُتْم ِج َهاًدا ِفي َس ِبيِلي َو اْبِتَغ اَء َم ْر َض اِتي ُتِس ُّر وَن ِإَلْيِه ْم ِب اْلَم َو َّد ِة َو َأَن ا َأْعَلُم َم ا‬
‫َأْخ َفْيُتْم َو َم ا َأْعَلْنُتْم َو َم ْن َيْفَع ْلُه ِم ْنُك ْم َفَقْد َض َّل َس َو اَء الَّسِبيِل‬

Artinya: "Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengambil musuh-Ku dan
musuhmu menjadi teman-teman setia yang kamu sampaikan kepada mereka (berita-berita
Muhammad), karena rasa kasih sayang; padahal sesungguhnya mereka telah ingkar kepada
kebenaran yang datang kepadamu, mereka mengusir Rasul dan (mengusir) kamu karena
kamu beriman kepada Allah, Tuhanmu. Jika kamu benar-benar keluar untuk berjihad di jalan-
Ku dan mencari keridhaan-Ku (janganlah kamu berbuat demikian). Kamu memberitahukan
secara rahasia (berita-berita Muhammad) kepada mereka, karena rasa kasih sayang. Aku
lebih mengetahui apa yang kamu sembunyikan dan apa yang kamu nyatakan. Dan
barangsiapa di antara kamu yang melakukannya, maka sesungguhnya dia telah tersesat dari
jalan yang lurus." (QS. Al-Mumtahanah: 1)

Ayat ini menunjukkan bahwa umat Islam dilarang untuk menjalin hubungan baik
dengan orang-orang yang memusuhi Islam. Boikot produk pro-Israel merupakan bentuk
perlawanan terhadap Israel yang dapat dikategorikan sebagai tindakan permusuhan.

Boikot produk Israel telah menjadi pusat perdebatan yang intens dan rumit,
mengakibatkan dampak yang meluas pada berbagai lapisan masyarakat, terutama di kalangan
mahasiswa Fakultas Ekonomi UNJ. Sebagaimana yang diulas dalam artikel dari Republika
Online, keberhasilan gerakan boikot ini sepenuhnya tergantung pada partisipasi aktif
konsumen. Makin banyak individu yang terlibat, bahkan hingga mencapai dimensi gerakan
global, akan semakin memperbesar pengaruh yang mungkin dihasilkan oleh gerakan boikot
ini dalam meresapi struktur masyarakat.

Namun, perspektif yang diemban oleh Universitas Muhammadiyah Malang


menambahkan nuansa kompleks dalam memahami dampak boikot produk Israel. Mereka
menyoroti bahwa, sementara boikot dapat memberikan kontribusi positif pada upaya
perdamaian antara Palestina dan Israel, namun dalam rentang yang sama, berpotensi
menimbulkan dampak ekonomi yang signifikan. Ini terutama dirasakan oleh para karyawan
yang terdampak secara langsung akibat terlibatnya perusahaan mereka dalam situasi konflik.

Dalam konteks pandangan mahasiswa, artikel dari UIN Suska Riau menggali lebih
dalam tentang bagaimana fatwa boikot produk Israel dan Amerika memengaruhi persepsi
mereka. Analisis ini memberikan gambaran yang mendalam tentang cara mahasiswa Fakultas
Ekonomi UNJ memandang dan merespons gerakan boikot ini. Kesimpulannya, boikot produk
Israel tidak hanya menciptakan dampak ekonomi, melainkan juga memainkan peran integral
dalam membentuk pola pikir dan sikap di kalangan mahasiswa, menciptakan dinamika
kompleks yang melibatkan aspek ekonomi, politik, dan sosial.
Dalam menggali lebih dalam dampak boikot produk Israel, penting untuk
mempertimbangkan dinamika yang melibatkan berbagai pihak terkait, termasuk pemerintah,
bisnis, dan masyarakat sipil. Pada tingkat global, gerakan boikot bisa menjadi instrumen
untuk mengekspresikan solidaritas dan keprihatinan terhadap isu-isu politik dan hak asasi
manusia. Namun, pada saat yang sama, dampak ekonomi dari boikot ini dapat merambah ke
berbagai sektor, menciptakan tantangan ekonomi yang perlu diatasi.

Dalam perspektif perdamaian, sementara boikot mungkin diharapkan dapat


memberikan tekanan terhadap pihak-pihak yang terlibat dalam konflik, perlu juga dicatat
bahwa konsekuensi ekonomi dapat menjadi faktor yang memperumit upaya perdamaian. Hal
ini dapat terlihat dalam penurunan ekonomi yang disoroti oleh Universitas Muhammadiyah
Malang, yang dapat mempengaruhi kestabilan dan kondisi hidup banyak orang.

Pentingnya pemahaman terhadap persepsi mahasiswa, sebagaimana yang diulas oleh


UIN Suska Riau, menyoroti bahwa boikot tidak hanya menciptakan dampak ekonomi dan
politik, tetapi juga membentuk pola pikir dan sikap generasi muda. Ini menunjukkan bahwa
boikot produk Israel bukan hanya tentang tindakan ekonomi, melainkan juga sebuah
peristiwa sosial yang menciptakan kesadaran dan pemahaman terhadap isu-isu global.

Dengan melihat lebih luas, dampak boikot produk Israel menciptakan kompleksitas
yang memerlukan penanganan yang cermat dan pertimbangan mendalam terkait dengan nilai-
nilai, tujuan, dan implikasi jangka panjang. Dinamika ini menciptakan panggung yang
kompleks untuk refleksi dan diskusi yang lebih lanjut tentang peran boikot dalam konteks
isu-isu global dan perjuangan hak asasi manusia.

Maka dengan ini penulis mengangkat judul penelitian “Persepsi dan Dampak Boikot
Produk Pro Israel Terhadap Mahasiswa Fakultas Ekonomi UNJ” untuk mengetahui
tanggapan dan dampak bagi para mahasiswa Fakultas Ekonomi UNJ mengenai aksi boikot
terhadap produk pro Israel. Penelitian ini diharapkan dapat membantu memahami persepsi
dari para mahasiswa di Fakultas Ekonomi UNJ mengenai isu tersebut.

Dari hal ini dapat ditentukan rumusan masalah seperti berikut:

1. Sudah sejauh apa tingkat kesadaran mahasiswa Fakultas Ekonomi UNJ mengenai aksi
boikot produk pro Israel?
2. Bagaimana pengaruh aksi boikot produk pro Israel terhadap tingkat konsumsi
mahasiswa Fakultas Ekonomi UNJ pada produk tersebut?
3. Bagaimana aksi boikot produk pro Israel mempengaruhi tingkat konsumsi mahasiswa
Fakultas Ekonomi UNJ terhadap produk lokal?

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi dan dampak
boikot produk pro Israel terhadap mahasiswa Fakultas Ekonomi UNJ.

METODE PENELITIAN
Metode Penelitian yang diterapkan adalah metode kuantitatif. Kasiram (2008)
menyatakan bahwa metode penelitian kuantitatif adalah upaya peneliti untuk memperoleh
pengetahuan atau kesimpulan fakta dengan menggunakan data berupa angka sebagai titik
awal untuk menganalisis apa yang akan diketahui dan dipahami.
Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa muslim dan nonmuslim di Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Jakarta. Instrumen penelitian yang digunakan adalah kuesioner.
Kuesioner merupakan cara pengumpulan data yang melibatkan pemberian pertanyaan atau
pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2005:162). Menurut Nazir,
kuesioner atau daftar pertanyaan adalah kumpulan pertanyaan yang secara logis terkait
dengan masalah penelitian, dengan setiap pertanyaan memiliki jawaban yang bermakna
dalam pengujian hipotesis. Daftar pertanyaan disusun dengan rinci dan lengkap. Dalam
analisis, digunakan Teknik analisis statistik deskriptif, yang sesuai dengan Sugiyono (2014),
merupakan metode untuk menggambarkan data tanpa membuat kesimpulan umum
(generalisasi). Dengan teknik ini, nilai variabel independen dan dependen dapat
diidentifikasi.
Pelaksanaan penelitian dilakukan secara daring menggunakan platform Google Form,
dengan menyebarkan link Google Form pada tanggal 17 Desember 2023 hingga 22 Desember
2023. Terdapat dua sumber data utama, yaitu data primer dan data sekunder. Data primer
diperoleh melalui kuesioner Google Form yang disusun dengan pertanyaan yang telah
dirumuskan, sementara data sekunder berasal dari literatur, artikel, jurnal, dan situs internet
yang relevan dengan masalah penelitian.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil dari penelitian terkait tentang Persepsi dan Dampak Boikot Produk Pro Israel
Terhadap Mahasiswa Fakultas Ekonomi UNJ. Pelaksanaan penelitian dilakukan melalui
penyebaran kuesioner yang melibatkan 31 Responden dengan mayoritas responden berumur
17–20 tahun yang masih termasuk dalam kategori remaja dan mayoritas responden beragama
Islam.

No. Pertanyaan Jenis Jawaban Responden


Jawaban

1. Apakah Anda mengetahui tentang Satu ● Ya (100% / 31 Responden)


boikot produk pro Israel? Pilihan ● Tidak (0% / 0 Responden)

2. Apakah Anda mendukung atau Satu ● Sangat mendukung (58,1% / 18


menolak boikot produk pro Israel? Pilihan Responden)
● Cukup mendukung (25,8% / 8
Responden)
● Netral (12,9% / 4 Responden)
● Cukup menolak (0% / 0
Responden)
● Sangat menolak (3,2% / 1
Responden)

3. Apakah Anda pernah berhenti Satu ● Ya (87,1% / 27 Responden)


mengonsumsi produk pro Israel? Pilihan ● Tidak (12,9% / 4 Responden)

4. Jika ya, produk apa yang Anda Banyak ● Makanan (78,6% / 22 Responden)
berhenti konsumsi? Pilihan ● Minuman (71,4% / 20
Responden)
● Pakaian (32,1% / 9 Responden)
● Elektronik (17,9% / 5 Responden)
● Kebutuhan Rumah Tangga
(39,3% / 11 Responden)
● Film, lagu, dan karya seni lainnya
(25% / 7 Responden)

5. Apakah Anda pernah mengubah Satu ● Ya (61,3% / 19 Responden)


pola konsumsi Anda karena boikot Pilihan ● Tidak (12,9% / 4 Responden)
produk pro Israel? ● Mungkin (25,8% / 8 Responden)

6. Jika ya, perubahan apa yang Anda Satu ● Beralih ke produk lokal (19,4% /
lakukan? Pilihan 6 Responden)
● Beralih ke produk dari negara lain
yang tidak pro Israel (12,9% / 4
Responden)
● Keduanya (54,8% / 17
Responden)
● Tidak ada perubahan (12,9% / 4
Responden)

7. Seberapa besar peralihan yang Satu ● 100% (9,7% / 3 Responden)


Anda lakukan? Pilihan ● 70% (45,2% / 14 Responden)
● 50% (25,8% / 8 Responden)
● 30% (9,7% / 3 Responden)
● 0% (9,7% / 3 Responden)

8. Jika beralih ke produk lokal, Banyak ● Makanan (93,1% / 27 Responden)


produk apa yang Anda konsumsi? Pilihan ● Minuman (79,3% / 23
Responden)
● Pakaian (27,6% / 8 Responden)
● Elektronik (10,3% / 3 Responden)
● Kebutuhan Rumah Tangga
(44,8% / 13 Responden)
● Film, lagu, dan karya seni lainnya
(17,2% / 5 Responden)
● Lainnya (3,4% / 1 Responden)

9. Apakah Anda sering mengonsumsi Satu ● Sangat sering (19,4% / 6


produk pro Israel sebelum boikot? Pilihan Responden)
● Cukup sering (58,1% / 18
Responden)
● Jarang (22,6% / 7 Responden)
● Sangat jarang (0% / 0 Responden)
● Tidak pernah (0% / 0 Responden)

10. Apakah Anda sering mengonsumsi Satu ● Sangat sering (3,2% / 1


produk pro Israel setelah boikot? Pilihan Responden)
● Cukup sering (12,9% / 4
Responden)
● Jarang 35,5% / 11 Responden)
● Sangat jarang (38,7% / 12
Responden)
● Tidak pernah (9,7% / 3
Responden)

11. Apakah Anda memiliki pendapat Opini Pada pertanyaan terbuka responden
lain tentang boikot produk pro menyatakan bahwa tindakan
Israel? memboikot produk pro Israel
merupakan tindakan yang tepat
sebagai salah satu upaya dalam
memperjuangkan hak asasi manusia
warga Palestina, dengan syarat
dilakukan secara sukarela tanpa
paksaan.

Tabel 1: Hasil Survei Persepsi dan Dampak Boikot Produk Pro Israel Terhadap Mahasiswa Fakultas Ekonomi UNJ

Dari hasil survei di atas dapat diketahui bahwasannya tingkat kesadaran mahasiswa
Fakultas Ekonomi UNJ mengenai aksi boikot terhadap produk pro Israel sangat tinggi.
Berdasarkan data dari penelitian yang telah dilakukan, semua mahasiswa Fakultas Ekonomi
UNJ sudah mengetahui aksi boikot produk pro Israel serta sebanyak 58,1% mahasiswa yang
sangat mendukung dan sebanyak 25,8% mahasiswa yang cukup mendukung akan aksi
tersebut.
Pengaruh aksi boikot produk pro Israel terhadap tingkat konsumsi mahasiswa
Fakultas Ekonomi UNJ pada produk tersebut negatif, yaitu menurunkan permintaan dan
penjualan produk-produk yang diduga pro Israel atau negara yang mendukung terhadap
Israel.
Sebanyak 87,1% mahasiswa berhenti mengonsumsi terhadap penggunaan produk pro
israel, seperti makanan, minuman, pakaian, kebutuhan rumah tangga, film, musik, dan karya
seni lainnya. Dengan berhenti menggunakan produk pro Israel, beberapa mahasiswa beralih
ke produk lokal dan produk dari negara lain yang tidak pro Israel. Namun 12,9% mahasiswa
tidak mengubah pola konsumsi mereka dan tetap menggunakan produk-produk pro Israel.
Pengaruh dari aksi boikot produk pro Israel terhadap tingkat konsumsi mahasiswa
Fakultas Ekonomi UNJ terhadap produk lokal positif, yaitu meningkatkan permintaan dan
penjualan produk-produk yang berasal dari Indonesia. Aksi boikot ini menjadi peluang bagi
pengusaha lokal untuk mempromosikan produk-produk mereka yang lebih murah,
berkualitas, dan halal. Aksi boikot ini juga dapat mendorong literasi keuangan dan perilaku
konsumtif yang lebih bijak dan bertanggung jawab di kalangan mahasiswa.
Penting untuk dicatat bahwa boikot ini memiliki dampak negatif terhadap permintaan dan
penjualan produk pro Israel, menciptakan peluang bagi produk lokal untuk berkembang.
Selain itu, aksi boikot ini dianggap sebagai bentuk perjuangan hak asasi manusia warga
Palestina, dan kebanyakan responden merasa bahwa boikot seharusnya dilakukan secara
sukarela tanpa paksaan.
Pola konsumsi yang berubah, seperti beralih ke produk lokal, menunjukkan potensi
pengaruh positif terhadap perekonomian lokal. Selain itu, aksi boikot dapat menjadi
pendorong literasi keuangan dan perilaku konsumtif yang lebih bijak di kalangan mahasiswa.
Penting untuk terus memonitor perkembangan dampak boikot ini serta melakukan
evaluasi terkait aspek-aspek sosial, ekonomi, dan politik yang mungkin muncul seiring
waktu.

PENUTUP

Berdasarkan hasil survei yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa mahasiswa
Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Jakarta sudah mengetahui dan mendukung tentang
adanya aksi boikot produk yang berasal dari negara atau perusahaan yang mendukung Israel.
Hal tersebut dapat dilihat dari hasil kuesioner, mayoritas mahasiswa telah berhenti
menggunakan produk pro Israel dan beralih menggunakan produk lokal atau produk dari
negara yang tidak pro Israel. Hal tersebut sudah sesuai dengan salah satu larangan Allah
untuk menjalin hubungan baik dengan orang-orang yang memusuhi Islam. Dari hasil survei,
mayoritas mahasiswa telah melakukan bentuk perlawanan umat muslim terhadap Israel yaitu
dengan melakukan aksi boikot terhadap produk-produk pro Israel. Meskipun boikot dapat
menjadi instrumen yang efektif dalam menyuarakan perjuangan hak asasi manusia, penting
untuk memahami bahwa dampak ekonomi juga dapat dirasakan. Perubahan pola konsumsi
mahasiswa menciptakan peluang bagi produk lokal, namun perlu diwaspadai terkait
konsekuensi ekonomi yang mungkin timbul.

Dengan kompleksitas isu ini, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
pemahaman lebih dalam tentang persepsi dan dampak boikot produk pro Israel terhadap
mahasiswa Fakultas Ekonomi UNJ. Sebagai penutup, perlu adanya kajian lebih lanjut untuk
menggali implikasi jangka panjang serta solusi yang dapat mengakomodasi aspek-aspek
sosial, ekonomi, dan politik yang terlibat dalam aksi boikot ini.
Berikut adalah beberapa rekomendasi untuk penelitian lanjutan terkait isu boikot produk pro
Israel:

● Penelitian kuantitatif dengan skala yang lebih besar. Penelitian ini hanya melibatkan
31 responden, sehingga perlu diperluas untuk mendapatkan hasil yang lebih
representatif.
● Penelitian kualitatif untuk menggali lebih dalam persepsi dan motivasi mahasiswa.
Penelitian kuantitatif hanya mampu memberikan gambaran umum, sedangkan
penelitian kualitatif dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang isu
ini.

Penelitian lanjutan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman yang lebih komprehensif
tentang isu boikot produk pro Israel, sehingga dapat memberikan kontribusi yang lebih besar
bagi masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA

Humas. (2023, 7 November). Pakar UMM Ungkap Dampak Aksi Boikot Produk Pro-Israel
dan Alternatifnya. Diakses pada 25 Desember 2023 dari, https://www.umm.ac.id/id/arsip-
koran/detikedu/pakar-umm-ungkap-dampak-aksi-boikot-produk-proisrael-dan-
alternatifnya.html

Mailisa. (2014). PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP FATWA BOIKOT PRODUK


ISRAEL DAN AMERIKA DITINJAU MENURUT PERSPEKTIF FIQH MUAMALAH (Studi
Kasus Mahasantriwati Ma’had Al-Jami’ah UIN Suska Riau). (Skripsi, UIN SUSKA RIAU).
Diakses dari http://repository.uin-suska.ac.id/7187/1/fm.pdf

Suci Rahmawati. (2020). THE EFFECT OF RELIGIOSITY VALUE AND PRODUCT


KNOWLEDGE ON THE BOYCOTT DECISION KFC PRODUCT (On the Moeslim
Consumer Bandar Lampung). Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Kompetitif Bisnis.

Ricky, Rian Refendy. (2022). ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP


PEMBOIKOTAN PRODUK ASING DI INDONESIA. Diploma thesis, UNIVERSITAS
ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG. Diakses dari
http://repository.radenintan.ac.id/20271/

Chintia Indah Mentari, Fitri Wahyuni, Putri Rahmadani, & Wahyu A. Rindiani.
(2023). DAMPAK POSITIF BOIKOT PRODUK ASING BAGI PERTUMBUHAN PRODUK
LOKAL (INDONESIA). Musytari : Neraca Manajemen, Akuntansi, Dan Ekonomi, 2(1), 131–
140. https://doi.org/10.8734/musytari.v2i1.848

Anda mungkin juga menyukai