Anda di halaman 1dari 22

KEBIJAKAN DAN PROGRAM PRIORITAS

KESEHATAN TAHUN 2025

BIRO PERENCANAAN DAN ANGGARAN


KEMENTERIAN KESEHATAN
Kebijakan Perencanaan Penganggaran TA 2025
Kebijakan Umum Perencanaan 2025

Perencanaan didasarkan pada hasil kajian/evaluasi Peningkatan Sinergi antar berbagai sumberdana; RM,
(Evidence based planning) PHLN, PNBP, BLU, TKDD (DAK Fisik/Non Fisik), Dana
Desa, DID, Dana Otsus & KPBU, APBD (Earmarked
DAU)
Diarahkan untuk penyelesaian capaian target Prioritas
z Nasional RPJMN 2024, RKP 2024 & Transformasi Penguatan Kolaborasi antar K/L & lintas sektor, antar
Kesehatan/RENSTRA 2024 Pusat & Daerah, antar Pemerintah & swasta

Pendekatan perencanaan secara Tematik, Holistik,


$ Integratif & Spasial (THIS) Peningkatan Keselarasan program prioritas antar
Pusat & Daerah serta antar pemangku kepentingan.
Penjenjangan/Cascading indikator mulai Sasaran
SDGs, RPJMN, ISS, IKP, IKK sampai Indikator Kinerja Konvergensi fokus & lokus prioritas nasional lintas
Individu (SKP). program/sektor.

Penguatan peran & keterlibatan lintas program & lintas Perencanaan anggaran yang efektif, efisien dengan
sektor untuk crosscutting isu tematik (Stunting, Germas, AKI, dilengkapi prakiraan maju.
Prevalensi Merokok, dst).

Penguatan kerangka logik program dengan


memastikan keterkaitan isu dengan input, proses,
output, outcome & impact.

Note : Arah Kebijakan Kemkes akan diselaraskan dengan Kebijakan RKP 2025
2
Pendekatan Perencanaan Pembangunan

Sumber: Bappenas, 2022


Kebijakan Perencanaan Penganggaran TA 2025
Kebijakan Umum Penganggaran TA 2025

Memperhatikan penyediaan anggaran kontrak tahun Optimalisasi alternatif pembiayaan program melalui
jamak & PHLN. KPBU, KPS/KSO, BLU, Hibah & Blended Finance.

Pendekatan Kerangka Penganggaran Jangka Keterpaduan berbagai sumber dana sehingga tidak
Menengah (Medium Term Expenditure Framework). tumpang tindih dan menghindari duplikasi.

Penguatan penganggaran berbasis kinerja dengan


orientasi pada hasil, penerapan money-follow program Memastikan kegiatan berlanjut atau einmaliq (tidak
dan review kinerja. berlanjut).

Fokus anggaran pada percepatan penyelesaian Penguatan penerapan kaidah anggaran value for
z capaian target prioritas nasional & transformasi money (penguatan nilai kemanfaatan anggaran).
kesehatan.

Peningkatan sinkronisasi perencanaan dan


Std Peningkatan kualitas penerapan standar biaya
penganggaran

Pemaduan tatakelola kegiatan yang sifatnya generik


Optimalisasi efisiensi alokasi dan efisiensi teknis.
atau dukungan.

Note : Kebijakan lebih lanjut akan merujuk kepada kebijakan penganggaran Kemenkeu 2025 4
PENAJAMAN PROGRAM DAN KEGIATAN TAHUN 2025 DI KEMENTERIAN KESEHATAN
Pilar Program Prioritas Kode Pilar Program Prioritas Kode

1. Integrasi layanan primer : 3. Resiliensi : Obat RF-13


LP-1 Layanan
Layanan Primer Posyandu Prima
Ketahanan
Resiliensi : Vaksin RF-14
Integrasi layanan primer : Labkesmas LP-2 Kesehatan
Resiliensi : Alkes HS-15
Promosi kesehatan LP-3
Tenaga Kesehatan Cadangan HS-16
Stunting LP-4
Surveilans HS-29
Imunisasi LP-5
Penanganan Bencana HS-32
TBC LP-6 4. National Health Account PK-17
Pembiayaan
Penurunan AKI dan AKB LP-7 Kesehatan Annual Review Tarif PK-18

HIV LP-8 Health Technology Assessment PK-19

Konsolidasi Pembiayaan Kesehatan PK-20


Malaria LP-9
Penguatan pembiayaan PK-33
PTM LP-10
5. Peningkatan Tenaga Kesehatan SDM-21
Penyakit menular lainnya LP-26 SDM Kesehatan
Pemerataan Tenaga Kesehatan SDM-22
2. RS Rujukan LR-11
Layanan Rujukan Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan SDM-23
RS Vertikal LR-12 6. Rekam Medis Elektronik TK-24
Teknologi
RS jejaring KJSU LR-27 Kesehatan BGS-I TK-25

RS Jejaring KIA LR-28


Tantangan Pembangunan Kesehatan

Transisi Epidemiologi, Ancaman Transisi Demografi


Pandemi, dan Beban Ganda Gizi • Peningkatan penduduk lansia → penyakit tidak
• Pergeseran beban penyakit menular dan penyakit degeneratif meningkat
• Ancaman penyakit transnasional (pandemi) • Tingginya mobilitas penduduk → penyebarluasan
dan emerging penyakit menular
• Urbanisasi → penyakit menular dan tidak menular
• Tantangan pangan: ketidaktersediaan dan
meningkat
ketidakterjangkauan variasi pangan sehat,
peran pangan olahan semakin besar, dan pola
konsumsi tidak sehat
Pemerataan dan Desentralisasi
• Status dan kapasitas sistem kesehatan belum
Partisipasi Masyarakat
merata
Peningkatan partisipasi masyarakat: • Penyakit tropis terabaikan, seperti malaria dan
• pelembagaan kader kesehatan dalam pelayanan kusta masih ada di berbagai wilayah
kesehatan dasar dan edukasi, • Ketersediaan fasilitas kesehatan dan tenaga
• pelibatan swasta dalam jaminan kesehatan dan
kesehatan yang tidak merata
industri pelayanan kesehatan dan farmasi, serta
perluasan pelayanan kesehatan.
Pembiayaan
Teknologi • Kebutuhan pembiayaan kesehatan terus
Globalisasi dan Perubahan Iklim Penguasaan teknologi untuk meningkatkan kualitas meningkat
pelayanan kesehatan, kemandirian kefarmasian dan alat • Pelayanan kesehatan masyarakat yang bersifat
Perubahan iklim berpotensi meningkatkan risiko kesehatan, penguatan data dan informasi, dan penemuan publik menuntut dukunganpembiayaan
perkembangbiakan vektor penyakit dan dampak kasus dan pengobatan penyakit. pemerintah yang kuat
kesehatan akibat bencana alam.
• Keterbatasan fiskal daerah
Sumber : Bappenas, 2023 • Perlu mobilisasi dan inovasi pembiayaan 9
Evaluasi20TahunRPJPN:
statuskesehatanmeningkat,tetapimasalahkronistetaptinggi
• Progres, namun masih tinggi (KIA, gizi, PM), NTD belum dapat diatasi
• Progres memburuk dan terus meningkat (PTM), intervensi cost-effective?
• Tekanan pandemi, disparitas sistem kesehatan antar-wilayah, tata kelola & pembiayaan kesehatan

Kemajuan Pembangunan Kesehatan Masalah Kronis Kesehatan Tetap Ada


Status kesehatan rendah Kapasitas Sistem Kesehatan rendah
1. Usia Harapan Hidup (UHH)
• Meningkat dari 70,2 tahun (2014) menjadi 71,4 tahun (2019) AKI masih tinggi 51,14% puskesmas tidak
• HALE* meningkat: 61,7 tahun (2016) menjadi 62,55 tahun (2019) tersedia 9 jenis nakes
(189/100.000)
sesuai standar
Indonesia 62,55 8,84
71,39 Stunting masih tinggi 24,7% RSUD Kelas C
(21,6%) belum memiliki 7 dokter
Jepang 73,84 10,96
84,80 spesialis dasar dan
Prevalensi obesitas penunjang
LE/UHH HALE Lost HALE 21,8%
2. Kesehatan ibu dan Anak membaik ditandai dengan menurunnya 36,5% Rumah Sakit
kematian ibu dan bayi dan stunting Kasus Baru Tuberkulosis
terakreditasi paripurna
peringkat ke-2 dunia
3. Akses Pelayanan Kesehatan meningkat
• 87% penduduk mempunyai jaminan Kesehatan Kasus Kusta 56,4% FKTP
• Hampir seluruh kecamatan telah terdapat Puskesmas peringkat ke-3 dunia terakreditasi
Sumber : Bappenas, 2023 *HALE: Healthy life expectancy/usia harapan hidup sehat Sumber: WHO dan Kemkes
TAHAPANTRANSFORMASI SOSIAL

2025 - 2029 2030 - 2034 2035 – 2039 2040 – 2045


Perkuatan Fondasi Transformasi Akselerasi Transformasi Ekspansi Global Perwujudan Indonesia Emas

Pemenuhan pelayanan Penguatan daya saing


Percepatan Manusia Indonesia
dasar kesehatan, pembangunan SDM SDM dan
pendidikan, dan keberlanjutan
yang Unggul
berkualitas dan inklusif
perlindungan sosial kesejahteraan

Sumber : Bappenas, 2023


8AGENDA&17ARAH(TUJUAN)PEMBANGUNANINDONESIAEMAS2045
T RA N S FORMA SI I N D O N E S I A
Transformasi Sosial Transformasi Ekonomi Transformasi Tata Kelola
IE1 Kesehatan untuk Semua IE4 Iptek, Inovasi, dan Produktivitas Ekonomi Regulasi dan Tata Kelola yang
IE9
Berintegritas dan Adaptif
IE2 Pendidikan Berkualitas yang Merata IE5 Penerapan Ekonomi Hijau

IE3 Perlindungan Sosial yang Adaptif IE6 Integrasi Ekonomi Domestik dan Global

IE7 Transformasi Digital

IE8 Perkotaan sebagai Pusat Pertumbuhan Ekonomi

L A N DA S A N T RA N S FORMA SI
Stabilitas dan Ketangguhan Diplomasi Ketahanan Sosial Budaya dan Ekologi
Hukum Berkeadilan, Ketahanan Berdaya Gentar Kawasan, IE13 Beragama Maslahat dan Berkebudayaan Maju
IE10
Keamanan Nasional, dan Demokrasi Substansial Keluarga Berkualitas, Kesetaraan Gender, dan
IE14
Masyarakat Inklusif
IE11 Stabilitas Ekonomi Makro
IE15 Lingkungan Hidup Berkualitas
IE12 Ketangguhan Diplomasi dan Pertahanan
Berdaya Gentar Kawasan IE16 Berketahanan Energi, Air, dan Kemandirian Pangan

IE17 Resiliensi terhadap Bencana dan Perubahan Iklim

KERA N G K A IMPLEME N TA SI T RA N S FORMA SI


Mewujudkan Pembangunan Kewilayahan yang Merata dan Berkeadilan
Mewujudkan Sarana dan Prasarana yang Berkualitas dan Ramah Lingkungan
Mewujudkan Kesinambungan Pembangunan

Sumber : Bappenas, 2023


KESEHATAN UNTUK SEMUA DI MASA DEPAN

Untuk Semua Oleh Semua


Pada Semua Pemangku
Penduduk Layanan Kepentingan

• Pemerintah pusat dan


• setiap penduduk • Setiap penduduk daerah
Kesehatan dapat hidup sehat dijamin
• organisasi non-
mendapatkan
untuk • pada seluruh siklus pelayanan
pemerintah
• pelaku usaha dan
Semua hidup kesehatan yang
masyarakat
terjangkau dan
• di seluruh wilayah berkualitas • memperhatikan
dinamika sosial,
• bagi seluruh
budaya, politik,
kelompok
ekonomi, pendidikan,
masyarakat, baik laki-
perdagangan, industri,
laki maupun
pangan, dan
perempuan
Sumber : Bappenas, 2023 lingkungan.
TARGET INDONESIAEMAS2045BIDANGKESEHATAN
Indikator Baseline 2025 Target 2045

Usia Harapan Hidup (UHH) 74,4 80,0


(tahun)

Angka Kematian Ibu (per 115 16


100.000 kelahiran hidup)

Prevalensi stunting pada 13,5


balita (%)
5,0

Insidensi TBC (per 100.000 274 76


penduduk)

Cakupan kepesertaan 98,0


Jaminan Sosial Kesehatan (%) 99,5
Sumber : Bappenas, 2023
UU 17 TAHUN 2023 TENTANG KESEHATAN
TONGGAK PENTING DALAM PELAKSANAAN
TRANSFORMASI KESEHATAN

Transformasi Sistem Pelayanan Primer


Kesehatan Indonesia
Pelayanan Rujukan
Memenuhi hak masyarakat untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan
yang berkualitas, paripurna, Ketahanan Kesehatan
accessible dan responsif
Pe n dan aan

➢ Meningkatkan promotive preventif


Sumber D a y a Manusia
➢ mempermudah masyarakat mendapat layanan kesehatan
berkualitas
➢ meningkatkan kemandirian di sektor farmasi & alat kesehatan Teknologi Kesehatan
➢ meningkatkan ketahanan dalam menghadapi krisis kesehatan
➢ meningkatkan efisiensi pembiayaan, optimalisasi pendanaan &
Perkembangan p e m b a n g u n a n mengefektifkan koordinasi
kesehatan & pembelajaran atas ➢ meningkatkan produksi tenaga medis/kesehatan berkualitas
pandemi Covid-19 ➢ mewujudkan digitalisasi sistem kesehatan dan meningkatkan
inovasi teknologi kesehatan
12
RIBK disusun mengacu RPJMN dan sbg pedoman menyusun renstra K/L
dan OPD
5 Tahunan 1 Tahunan

Renstra Renja RKA Rincian APBN


RPJMN K/L K/L K/L

Badan Usaha
RIBK (Swasta/BUMN/D) dan
masyarakat

Renja RKA Rincian APBD


RPJMD Renstra OPD
OPD OPD

Perencanaan Penganggaran

13
Rencana Induk Bidang Kesehatan (RIBK)
• UU 17/2023 Pasal 409 ayat (3) dan (4)

▪ berperan sebagai panduan dalam penyusunan rencana pembangunan dan belanja bidang kesehatan
baik di Pemerintah Pusat dan daerah

▪ mengacu pada indikator sasaran strategis RPJMN dan merupakan acuan daerah dalam
penyusunan RPJMD
▪ berfungsi mensinkronisasikan perencanaan dan penganggaran pemerintah pusat, daerah dan
swasta dalam pembangunan kesehatan

▪ Mengintegrasikan Seluruh Sumber Pendanaan Kesehatan

Pusat

Prov/Kab/Kota
Dinas Kesehatan, RSUD, Dinas lainnya yang berkaitan dengan kesehatan
Masyarakat
Out-of-pocket, LNPRT, mitra pembangunan
Badan Usaha
Perusahaan swasta, asuransi swasta, BUMN, BUMD
14
Negara lain juga menyusun dokumen kebijakan dan
pembiayaan Kesehatan (1)
Strategic
Current
Condition &
Medium & Medium
Term
Financing Strategy Implementation Strategies
Long-term
Vision Source of Fund Budgeting M&E Governance
Challenges Challanges Strategies
Rencana Induk Kesehatan FILIPINA
memiliki kerangka logis yang baik
dan dihubungkan dengan program
Filipina prioritas yang dicanangkan.

Namun, secara operasional tidak


disampaikan detail pembagian
wewenang antar pemangku
kebijakan serta strategi pendanaan
berdasarkan outcome kesehatan.

MALAYSIA memiliki rencana induk


kesehatan yang secara kontinu. Saat
ini sudah mencapai tahap ke-12.
Malaysia
Malaysia mendetailkan dengan baik
tantangan masa kini dan masa
mendatang, serta menjabarkan
strategi dalam kerangka besar yang
jelas. KPI yang disusun mudah
dimengerti.

AUSTRALIA memiliki visi dan strategi


implementasi yang jelas terkait
reformasi Kesehatan. Untuk
Australia melancarkannya dibuat dokumen
kesepakatan antara pemerintah
pusat dan semua negara bagian.
Akan tetapi, tidak ada penjelasan
rinci terkait strategi pendanaan
Available

Partially Available

Not Available 15
Negara lain juga menyusun dokumen kebijakan dan pembiayaan Kesehatan (2)
Strategic
Current
Condition &
Medium &
Long-term
Medium
Term
Financing Strategy Implementation Strategies
Vision Source of Fund Budgeting M&E Governance
Challenges Challanges Strategies

MONGOLIA memiliki startegi


implementasi yang lengkap dan
terstruktur, baik dari outcome,
Mongolia timeline hingga prioritas alokasi
pendanaan pada setiap tindakan
strategis.

INDIA memiliki dokumen


perencanaan kesehatan nasional,
India yang diperdalam dengan dokumen
perencaan spesifik untuk surveilens,
promotive & preventive.
Meskipun tidak rinci, India memiliki
sasaran indicator dan strategi yang
jelas terkait pendanaan kesehatan

MALADEWA membuat rencana


induk sektor Kesehatan yang
Maladewa menetapkan logframe dimulai dari
Visi, Outcome, dan Output yang
akan dicapai selama periode
rencana

Masterplan Sektor Kesehatan di


BRUNEI DARUSSALAM bersifat
Brunei sangat umum dan tidak
operasional

Available

Partially Available
16
Not Available
Rencana Induk Bidang Kesehatan (RIBK) suatu dokumen perencanaan dan
penganggaran kesehatan berbasis kinerja jangka menengah (5 tahunan)

RIBK
1 Perbaikan Sistem 2 Penganggaran 3 Penerapan
Penganggaran Berbasis Kinerja Penganggaran
Jangka Menengah
Optimalisasi Sumber Daya Performance-based budgeting Komitmen politik dan sumber daya
Penganggaran melibatkan berbagai Memanfaatkan indikator kinerja yang Mengacu pada RPJMN dan berperan
pihak yang berkepentingan sebagai relevan dan terukur untuk berbagai sebagai acuan dalam menyusun
Prinsip upaya kolaboratif untuk menciptakan aspek layanan kesehatan dan perencanaan dan penganggaran di
RIBK sistem penganggaran yang lebih
efektif dan berkelanjutan dalam sektor
mencerminkan upaya untuk
meningkatkan mutu layanan dan
bidang kesehatan bagi K/L, Pemda,
Pemangku Kepentingan lainnya dan
kesehatan dampak kesehatan masyarakat masyarakat

4 Sinkronisasi Belanja Kesehatan Pusat dan Daerah


Output RIBK Dasar Hukum Penyusunan RIBK
• Sinkronisasi target pusat dan target daerah
1. UU RI No. 1 Tahun 2022 tentang Hubungan
• Sinkronisasi perencanaan pusat dan perencanaan daerah Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
• Pembagian tanggung jawab pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah → berbasis kinerja
• Penganggaran berbasis kinerja, saling melengkapi dan tidak tumpang tindih 2. UU RI No. 17 Tahun 2023 tentang Kesehatan
RIBK merupakan dokumen perencanaan 5 tahunan yang
disusun berbasis kinerja
RIBK acts as a medium-term budget
What is it? Why Important? framework for the nation's health sector.
It guides the concerted efforts contributed
Performance-based budgeting aims It helps the government deliver by different agencies both in the central
to improve the efficiency and public services efficiently and and local levels, as well as the
effectiveness of public expenditure effectively by informing the decision- private/non-public sector.
by linking the funding of public makers whether an effort should be To ensure the performance of funding to
sector organizations to the results abolished, scaled down, or the delivery of public services…
they deliver , making systematic use restructured.
of performance information.
Elements thus, we need..
• Defined outcomes of the
Public governments' services (outputs)
sector
funding/ac • Indicators
tivities Performance to do analysis of: Structured Policy Goal – Program
information
Outcomes – Activities logic model
• Objectives prioritization
Efficiency and • Performance and achievements;
Delivered effectiveness and,
results
• The Program Logic
Program/Role Budgeting
Assignments

Source: A Basic Model of Performance-Based Budgeting (IMF, 2009) and adaptation by Prospera
18
Isu-isu penting yang harus diakomodasi dalam RIBK setelah tidak
adanya belanja wajib berdasarkan UU Kesehatan yang baru:
Kecukupan Efektivitas
Memastikan bauran Mendorong perencanaan
Kecukupan 1 belanja kesehatan yang 1 yang adaptif dan
berkelanjutan berbasis hasil
Mendorong sumber Menyediakan mekanisme
2 pendanaan yang saling 2 insentif dan disinsentif
Efisiensi melengkapi berdasarkan kinerja
Memprakirakan Memastikan sinkronisasi
3 kebutuhan pembiayaan 3 target dan program
kesehatan berdasarkan antara Pusat dan Daerah
Efektivitas kebutuhan dan hasil
secara jangka menengah

Efisiensi Keadilan
Keadilan
Memastikan Menjamin aksesibilitas
1 penganggaran berbasis 1 layanan kesehatan bagi
kinerja seluruh masyarakat
RIBK juga perlu tangkas, adaptif,
Mengembangkan Memberikan panduan
kolaboratif untuk mengatasi 2
tantangan yang ada dan yang akan
kerangka logis yang 2 perencanaan dan
kuat untuk intervensi penganggaran yang
muncul
kesehatan mendorong peningkatan
akses layanan kesehatan
secara merata
19
Hasil benchmarking Untuk usulan struktur atau sistematika RIBK

Common
Common elements of of
elements Propose 6 RIBK Chapters
Propose 6 RIBK Chapter
health masterplans
health masterplans

Strategic Vision 1. Health Vision 2045

Current Condition and Masih


2. Current situation & Immediate challenges
challenges terbuka
Medium & Long-term
untuk
3. Medium & Long-term Challenge diskusi
Challenge

Medium term Strategies 4. Medium term Strategies

Financing Strategies
5. Financing
Source of fund Budgeting

Implementation
Monitoring & 6. Implementation Strategies
Budgeting
Evaluation
Rancangan awal RIBK ditargetkan selesai pada februari 2024 sejalan dengan penyusunan
RPJMN 2025-2029

Surat Izin Prakarsa RIBK akan diundangkan dalam bentuk


Minggu IV Desember 2023 Peraturan Presiden
(menunggu ditetapkan PP Kesehatan)
(turunan dari PP amanat turunan UU 17/2023)

Naskah Urgensi Persetujuan Prakarsa dan


Minggu IV Desember 2023 PAK

Rancangan Awal RIBK Pelantikan Estimasi Pengesahan RIBK


W-3 Februari 2024 Presiden

2023 2024 2025

Oct Nov dec Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Aug Sept Oct Nov dec Jan Feb

Estimasi penerbitan RPJMN*


Drafting
Oktober 2023 s.d Januari 2024
(selaras dengan penyusunan RPJMN 2025-
2029)
Siklus Perencanaan dan Anggaran Tahun 2025

*) Perpres RPJMN Paling lambat diterbitkan 2 bulan setelah pelantikan presiden 21


TERIMA KASIH
Ayo Bersama Wujudkan Indonesia Sehat

Anda mungkin juga menyukai