yang dimana :
𝐷1 : Estimasi Dividen per Share Tahun Berikutnya
𝑘 : Required Rate of Return
𝑔: Growth
Nilai dividend dapat diperoleh dari penghitungan sebagai berikut:
(𝑁𝑒𝑡𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒1 × 𝐷𝑖𝑣𝑖𝑑𝑒𝑛𝑑𝑃𝑎𝑦𝑜𝑢𝑡𝑅𝑎𝑡𝑖𝑜1 )
𝐷1 =
𝑆𝑎𝑟𝑒𝑂𝑢𝑡𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑖𝑛𝑔
yang dimana:
𝑅𝐹𝑅: Risk Free Rate
𝛽: Beta Saham
𝑅𝑚: Return Market
Disamping itu, nilai growth dalam melakukan valuasi Gordon Growth Model
diperoleh dari persamaan berikut:
𝑔 = 𝑅𝑅 × 𝑅𝑂𝐸
yang dimana:
𝑅𝑅: Retention Rate
𝑅𝑂𝐸: Return on Equity
CAPM
Capital Asset Pricing Model (CAPM) atau Model Penetapan Harga Aset Modal
dipelopori oleh Sharpe, Lintner dan Mossin pada tahun 1964-1966. Menurut Bodie
et.al (2014:293), model CAPM merupakan bagian penting dalam bidang keuangan
yang digunakan untuk memprediksikan keseimbangan imbal hasil yang diharapkan
(expected return) dan risiko suatu aset pada kondisi ekuilibrium.
Menurut Andri (2010), pada keadaan ekuilibrium tingkat keuntungan yang
disyaratkan (required return) oleh investor untuk suatu saham akan dipengaruhi
oleh risiko saham tersebut. Dalam hal ini risiko yang diperhitungkan hanyalah risiko
sistematis (systematic risk) atau risiko pasar yang diukur dengan beta (β). Sedangkan
risiko yang tidak sistematis (unsystematic risk) tidak relevan, karena risiko ini dapat
dihilangkan dengan cara diversifikasi. Walaupun Capital Asset Pricing Model belum
dapat dibuktikan secara empiris, Model CAPM sudah luas digunakan karena model
ini mempunyai akurasi yang cukup baik dalam menentukan return suatu saham.
Model CAPM mengasumsikan bahwa para investor adalah perencana pada suatu
periode tunggal yang memiliki persepsi yang sama mengenai keadaan pasar dan
mencari mean-variance dari portofolio yang optimal (Andri, 2010). Berdasarkan
beberapa pendapat para ahli di atas pada dasarnya bahwa CapitalAsset Pricing
Model (CAPM) merupakan suatu model atau cara untuk mengestimasikan nilai
return suatu aset dengan membandingkan antara variable return yang diterima dan
risiko yang ditanggung. Tujuan dari penggunaan model ini adalah untuk menentukan
tingkat return yang diharapkan (expected return) dari aset yang berisiko dan untuk
menghitung risiko yang tidak dapat didiversifikasi (risiko non sistematis) dalam suatu
portofolio dan membandingkannya dengan prediksi tingkat pengembalian (return).
DAFTAR PUSTAKA
Aswarth, Damodaran. 2006. Valuation Approaches and Metrics: A Survey of the
Theory and Evidence. New York: Stern School of Business.
Jensen, M.C. 1986. Agency Cost of Free Cash Flow, Corporate Finance and Takeovers.
American Economic Review, 76, May, 323-329.
Mandiri Sekuritas. 2017. Focus Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten
Tbk, Company Update, 23 Maret 2017
Miller, H Merton. 1998. The Current Southeast Asia Financial Crisis. Pacific Basin
Financial Journal, 225-233.
Myers, S.C. 1984. Capital Sructure Puzzle. Journal of Finance, 39(3), July, 575 - 592.
Michailidis, Tsopoglou. 2006. Testing the Capital Asset Pricing Model. International
Research Journal of Finance and Economics, 4, pp, 78-82.
Surat Direksi PTBank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk Nomor
919/DIR-Tim P3M/2016 Tanggal 16 November 2016.
Sunariyah. 2006. Pengantar Pengetahuan Pasar Modal, Edisi Kelima, UPP STIM
YKPN, Yogyakarta.