Anda di halaman 1dari 17

zzz

Nomor : 066/PDN/PPI/2023
Rev/Date : 00/14 Agustus 2023

PANDUAN
PASIEN IMUNO
RSUD PANGGUL
cover
LEMBAR PENGESAHAN

PENGESAHAN DOKUMEN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANGGUL


Panduan Pasien Imuno

TANDA
NAMA KETERANGAN TANGGAL
TANGAN

dr. PIRANTO TRIADMODJO 14 Agustus


Direktur
BARUS 2023
KATA PENGANTAR

Pada kesempatan ini kami panjatkan doa puji syukur kehadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,. Sehingga kami
dapat menyusun Panduan Pasien Imuno dengan harapan dapat
memberikan manfaat guna terciptanya pelayanan atau kepuasan pada
pelanggan melalui perbaikan yang berkesinambungan.
Kami menyadari bahwa masih ada keterbatasan dalam menyusun
panduan ini, oleh karena itu kami mengharapkan saran atau masukan dari
berbagai pihak demi terciptanya kearah yang lebih baik.

Trenggalek, 14 Agustus 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN................................................................. 1
A. Definisi......................................................................... 1
B. Tujuan......................................................................... 2
BAB II RUANG LINGKUP
A. ……………………………………………………………………….. 3
B. …................................................................................. 4
BAB III TATA LAKSANA................................................................. 5
A. .................................................................................... 5
B. .................................................................................... 8
BAB IV DOKUMENTASI................................................................... 9
A. .................................................................................... 9
B. .................................................................................... 9
BAB V PENUTUP ........................................................................... 10

ii
PEMERINTAH KABUPATEN TRENGGALEK
DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN PENDUDUK
DAN KELUARGA BERENCANA
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PANGGUL
Jln. Raya Panggul No. 21, Telp. - Fax. -
Email: rsudpanggul.trenggalek@gmail.com
TRENGGALEK (66364)

KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UUMUM DAERAH PANGGUL


KABUPATEN TRENGGALEK
NOMOR : 188.45 / / 406.010.002 /2023
TENTANG
PANDUAN ...................................................

DIREKTUR RUMAH SAKIT UUMUM DAERAH PANGGUL


KABUPATEN TRENGGALEK,

Menimbang : a. bahwa dalam upaya meningkatkan mutu


pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Panggul
Kabupaten Trenggalek, maka diperlukan
penyelenggaraan pelayanan yang bermutu
tinggi;

b. bahwa agar pelayanan di Rumah Sakit Umum


Daerah Panggul Kabupaten Trenggalek dapat
terlaksana dengan baik, perlu adanya
Keputusan Direktur tentang ...................... di
Rumah Sakit Umum Daerah Panggul
Kabupaten Trenggalek sebagai landasan bagi
penyelenggaraan seluruh pelayanan di Rumah
Sakit Umum daerah Panggul Kabupaten
Trenggalek;

c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana


dimaksud dalam a dan b, perlu ditetapkan
dengan Keputusan Direktur Rumah Sakit
Umum Daerah Panggul Kabupaten Trenggalek;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004


tentang Praktik Kedokteran (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 116,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4431);
2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
3
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063);
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009
tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 153,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5072);
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 298,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5067);
5. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2016
tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2016 Nomor 229, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 5492);
6. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2016
tentang Fasilitas Pelayanan Kesehatan;
7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79
Tahun 2018 tentang Badan Layanan Umum
Daerah; (MENYESUAIKAN)

MEMUTUSKAN:

Menetapkan :

KESATU : Menetapkan Keputusan Direktur Rumah Sakit


Umum Daerah Panggul Kabupaten
tentang………………..(sesuai judul).

KEDUA : ...................... Rumah Sakit Umum Daerah Panggul


Kabupaten Trenggalek sebagaimana terlampir
dalam Keputusan ini dan merupakan bagian tidak
terpisahkan dalam keputusan ini.

KETIGA : Segala biaya yang timbul akibat dikeluarkannya


Keputusan ini dibebankan pada Anggaran
Pendapatan dan Belanja RSUD Panggul.

KEEMPAT : Keputusan Direktur ini mulai berlaku pada tanggal


ditetapkan.

Ditetapkan di Trenggalek
pada tanggal ………………………….
4
DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH PANGGUL
KABUPATEN TRENGGALEK,

dr. PIRANTO TRIADMODJO BARUS


Pembina
NIP. 196611292002121002

5
LAMPIRAN
KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM
DAERAH PANGGUL KABUPATEN TRENGGALEK
NOMOR : 188.45/ /406.010.002/2023
TENTANG PANDUAN………………………………

BAB I
DEFINISI

Immunocompromised ( imunitas rendah ) adalah kondisi abnormal dimana


kemampuan seseorang untuk melawan infeksi menurun. Hal ini dapat
disebabkan oleh proses penyakit, obat obatan tertentu atau kondisi yang
didapat sejak lahir. Pasien dengan keadaan immunocompromise menderita
defisiensi imun dan merupakan sasaran utama berbagai penyakit infeksi yang
disebabkan bakteri, jamur, virus, atau infeksi nosokomial. Penderita
immunocompromisised :

1. Kelaninan kongenital – genetik


2. Penyakit dasar : AIDS
3. Keganasan tumor Hematologic malignancies
4. Kemoterapi dan radiasi
5. Pemakaian streroid jangka panjang dan imunosupresif agent
6. Transplantasi organ
7. Malnutrisi

6
BAB II
RUANG LINGKUP

Panduan ini memberi panduan bagi seluruh petugas Rumah Sakit Tk.II
03.05.01 Dustira dalam melaksanakan perawatan pada pasien dengan gangguan
immunocompromise. Berbagai kondisi yang menimbulkan defisiensi imun :

1. Neutropenia adalah penurunan jumlah neutrofil secara bermakna dan


masa neutropenia cukup lama maka terjadinya infeksi akan meningkat secara
nyata missal ; pada tumor padat, pasien leukemi, agranulositosis.
2. Kerusakan Pada Imunitas Seluler dan Humoral

7
Gangguan dan perubahan pada system imunitas seluler mis : Iradiasi, sitostatik,
dan kortikosteroid sedangkan imunitas humoral dalam keadaan normal terjadi
opsonisasi bakteri dan membuat antibody bakterisid akan terganggu apabila
organ pembentuknya mengalami kerusakan misalnya splenektomi.

3. Perubahan Pada Sawar Fisik


Gangguan pada sawar fisik seperti kulit, saluran cerna, saluran kemih,
mukosa saluran napas selama kemoterapi ataupun tindakan invasive akan
merupakan tempat masuknya mikroorganisme ke dalam tubuh. Hal lain yang
dapat merusak sawar pelindung ialah kateter intravena atau kateter saluran
kemih, alat intubasi, tempat bekas suntikan, aspirasi sumsum tulang,
ekstravasasi atau operasi.

4. Status Nutrisi / Gizi


Gizi yang baik penting untuk mempertahankan system imunitas seluler,
karena telah diketahui bahwa gizi buruk menyebabkan penurunan fungsi
limfosit dan fagositosis seperti halnya kesembuhan sawar kulit dan mukosa.

5. Obstruksi
Obstruksi pada saluran napas akan meningkatkan resiko infeksi oleh
bakteri anaerob, demikian pula obstruksi pada saluran kemih akan
meningkatkan resiko infeksi oleh bakteri tertentu.

6. Disfungsi susunan saraf pusat


Gangguan susunan saraf pusat yang disebabkan tumor primer otak ataupun oleh
metastasis mengakibatkan gangguan pada mekanisme protektif missal
hilangnya reflek muntah dapat menyebabkan pneumoni aspirasi atau
gangguan miksi dapat menyebabkan timbulnya infeksi saluran kemih.

7. Perubahan flora bakteri


Sebagian besar kejadian infeksi disebabkan oleh bakteri yang terdapat dalam
tubuh pasien sendiri. Oleh karena itu kolonisasi bakteri yang

8
ada dalam saluran nafas ataupun saluran cerna perlu mendapatkan perhatian
khusus. Hal ini juga bergantung kepada keadaan neutropenia. Dua factor yang
menentukan kolonisasi bakteri ialah penggunaan antibiotik yang ekstensif dan
jenis bakteri atau jamur yang ada di ruang rawat tentu seperti unit perawatan
intensif atau bangsal onkologi. Penggunaan antibiotic spectrum luas dapat
mengubah flora anaerob dalam usus dan menyebabkan meningkatnya
kepekaan terhadap mikroorganisme yang lebih virulen.

8. Luka bakar sedang sampai berat


9. Steven Johnson Sindrom (SJS)
SJS adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh alergi atau infeksi
10. Berbagai jenis kanker
11. HIV/AIDS
AIDS ( Acguired Immune Defiency Syndrom) adalah penyakit akibat
menurunnya daya tahan tubuh yang didapat karena terinfeksi HIV (
Human Imunodefisiency Virus ).Virus HIV menyerang sel darah putih (Sel
CD4) sehingga meningkatkan rusaknya sistem kekebalan tubuh atau sistem
imun. Hilangnya atau berkurangnya daya tahan tubuh atau sistem imun tubuh
membuat si penderita mudah sekali terjangkit berbagai penyakit termasuk
penyakit ringan sekalipun atau dikenal dengan infeksi oportunistik. Virus
ini juga merusak otak dan sistem saraf.

12. Lupus Eritematosus


Lupus merupakan penyakit yang terkait dengan kekebalan tubuh manusia. Penyakit
ini juga dikenal sebaga

9
BAB III
TATA LAKSANA
1. Penanganan pasien immunocompromised lakukan kewaspadaan standar
sesuai prosedur.
2. Perawat menyiapkan kamar serta alat pelindung diri (APD) : sarung tangan,
masker bedah, gogles dan apron (jika diperlukan).
10
3. Petugas kesehatan melakukan kebersihan tangan sebelum kontak dengan
pasien.
4. Menempatkan pasien pada ruang tersendiri/kohorting yang difasilitasi
dengan wastafel untuk cuci tangan dan kamar mandi.
5. Memberi tanda tipe kewaspadaan penularan di pintu masuk kamar :
protective isolation dengan kode warna biru.
6. Memberi tahu pasien dan keluarga untuk menjaga pintu tetap tertutup
dan pasien tetap dalam ruangan. Untuk menghindari kontaminasi dari
udara di luar kamar.
7. Perawat memberikan edukasi pada pasien dan keluarga tentang etika
batuk, menjaga kebersihan tangan, tentang penyakitnya dan cara
penularannya.
8. Perawat memberi edukasi supaya pasien menggunakan masker bedah
selama ada orang lain (pengunjung / penunggu / petugas) di dalam
ruangan.
9. Membatasi perpindahan dan transport pasien keluar ruangan, serta
dilakukan sesuai prosedur transportasi pasien keluar dari ruang kohort.
Pasien immunocompromised yang akan keluar ruangan harus
mengenakan masker bedah.
10. Perawat memberikan edukasi pada pasien dan keluarga untuk membatasi
kontak / sentuhan dengan pasien.
11. Membatasi jumlah petugas saat melakukan tindakan.
12. Petugas memasuki ruangan sesuai prosedur dan mengenakan masker
bedah, bila perlu mengenakan apron dan penutup kepala.

11
13. Petugas melakukan tindakan sesuai prosedur dan tetap memperhatikan
prinsip kewaspadaan perlindungan untuk pasien.
14. Setelah selesai petugas berpamitan kepada pasien, melepas APD
dan mencuci tangan sesuai prosedur sebelum meninggalkan ruangan.
15. Menggunakan peralatan pasien seperti tensimeter, stetoscop untuk
masing – masing pasien. Tensi meter dan stetoscope tetap ada di ruang
kohort
16. Pengunjung yang mempunyai gejala penyakit menular dan anak < 12
tahun tidak diizinkan berkunjung. Maksimal pengunjung 2 orang.
17. Pasien anak-anak immunocompromised.
a. Diusahakan semaksimal mungkin pasien anak berada di dalam
kamar.
b. Air minum harus diperhatikan kebersihannya.
18. Tanaman dan bunga segar tidak boleh diletakkan dalam ruang
perawatan intensif dan ruang pasien immunocompromised. Tanaman
dan bunga plastik juga tidak diperbolehkan karena akan menyimpan
debu.
19. Pembersihan ruang perawatan dan perabotan harus menggunakan
teknik yang tidak menimbulkan aerosolisasi.
20. Petugas kesehatan yang mengalami infeksi akut dibatasi dalam
bekerja agar tidak menularkan kepada pasien.
21. Batasi tindakan invansif kepada pasien (misalnya kateter urin, kateter
intravena)
2

BAB IV
DOKUMENTASI
3

BAB V
PENUTUP

Kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan yang bermutu, merata,


terjangkau serta nyaman dan kebutuhan pengelolaan sumber daya serta
pengembangan saling berinteraksi dan menyatu dalam kelembagaan Rumah Sakit

Rumah Sakit sebagai salah satu institusi kesehatan memiliki tanggung jawab
tidak hanya pada pemberian pelayanan pengobatan, namun memiliki tanggung
jawab atas Pencegahaan dan Pengendalian Infeksi, sebagai upaya peningkatan
derajat kesehatan yang mencangkup upaya peningkatan kesehatan.

Panduan Pasien Immunocompromised di Komite Pencegahan dan


Pengendalian Infeksi di Rumah Sakit TK.II 03.05.01 Dustira, merupakan pokok-
pokok pemikiran dasar berbagai upaya pencegahan terjadinya infeksi yang masih
perlu di jabarkan kedalam bentuk program maupun petunjuk-petunjuk teknis bagi
semua pihak yang berkepentingan.
4

Buku Panduan Pasien Immunocompromised ini di harapkan dapat


meningkatkan pelayanan Rumah Sakit TK.II 03.05.01 Dustira secara berdaya guna
dan berhasil guna.

DIREKTUR RUMAH SAKIT UMUM


DAERAH PANGGUL
KABUPATEN TRENGGALEK,

dr. PIRANTO TRIADMODJO BARUS


Pembina
NIP. 196611292002121002

Anda mungkin juga menyukai