Anda di halaman 1dari 1

Jum’at Taqwa

10 November 2023 Kelas VI-B

KULTUM TENTANG KEMATIAN


Assalamu’alaikum..Warahmatullahi..Wabarakatuh..
Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
nikmat dan hidayahnya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul pada
pagi hari ini di tempat yang insya Allah dirahmati Allah SWT dalam keadaan sehat
jasmani maupun rohani.
Tak lupa shalawat serta salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang
telah membawa kita dari zaman kegelapan atau jahiliyah menuju zaman yang
terang benderang seperti saat ini. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang
mendapat syafaatnya di yaumul akhir Aamiin.. Pada kesempatan kali ini saya akan
menyampaikan kultum tentang Kematian.
Hadirin yang dirahmati oleh Allah.......
Kematian adalah pintu menuju kehidupan yang abadi. Seperti yang dikatakan
dalam Al-Qur’an Suray Al-Ankabut ayat 57, “Setiap yang bernyawa pasti akan
merasakan mati”. Ini adalah sunnatullah, hukum yang ditetapkan oleh Sang
Pencipta. Kita adalah tamu di dunia ini, dan suatu hari, tamu-tamu ini akan
dipanggil kembali oleh Yang Maha Kuasa. Meskipun kematian bisa menimbulkan
rasa sedih, kita harus memandangnya sebagai perpindahan kehidupan yang lebih
baik, di sisi Allah..
Para jamaah yang dimuliakan oleh Allah SWT, kematian adalah bagian dari
perjalanan kehidupan manusia. Tidak ada yang pernah tahu kapan kematian akan
menjemput kita sekalian sebagai hamba Allah SWT. Pada hari yang dirahmati oleh
Allah SWT ini, izinkanlah saya menyampaikan ceramah singkat untuk kita semua
dalam menghadapi kematian.
Ingatlah bahwa di dunia ini ada kehidupan dan ada pula kematian. Kematian
adalah takdir yang sudah pasti dan tidak bisa kamu negosiasikan. Kematian sendiri
merupakan gerbang pertama yang harus kamu lewati untuk mencapai akhirat.
Prosesnya tidaklah mudah karena Rasulullah SAW bersabda dalam HR. Bukhari:
“Tiada Tuhan selain Allah, sesungguhnya di dalam kematian terdapat rasa sakit.”
Ketika nyawa dicabut napas kita akan tersenggal, mulut terkunci, anggota badan
kita tanpa daya, dan pintu taubat pun tertutup.
Pada saat itu tak ada yang bisa menghindarkan kita dari sakaratul maut.
Oleh sebab itu, tanyakan pada diri kita sendiri, sudah siapkah kita menghadapi
kematian? Sudah cukupkah bekal yang kita miliki selama ini? Pantaskah kita
untuk bertemu Rabb kita? Layakkah kita untuk ditempatkan di dalam surga
beserta kemewahan di dalamnya?
Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang beriman yang senantiasa
mempersiapkan bekal untuk kehidupan di akhirat sehingga kita bisa mati dengan
husnul khatimah. Mati dengan ridha dari Allah SWT.
Demikianlah ceramah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini.
Semoga kita semua senantiasa selalu berbuat kebaikan di dunia.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..

Anda mungkin juga menyukai