Assalamu’alaikum..Warahmatullahi..Wabarakatuh.. Marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan nikmat dan hidayahnya kepada kita semua sehingga kita dapat berkumpul pada pagi hari ini di tempat yang insya Allah dirahmati Allah SWT dalam keadaan sehat jasmani maupun rohani. Tak lupa shalawat serta salam kita haturkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membawa kita dari zaman kegelapan atau jahiliyah menuju zaman yang terang benderang seperti saat ini. Semoga kita semua termasuk orang-orang yang mendapat syafaatnya di yaumul akhir Aamiin.. Pada kesempatan kali ini saya akan menyampaikan kultum tentang Kematian. Hadirin yang dirahmati oleh Allah....... Kematian adalah pintu menuju kehidupan yang abadi. Seperti yang dikatakan dalam Al-Qur’an Suray Al-Ankabut ayat 57, “Setiap yang bernyawa pasti akan merasakan mati”. Ini adalah sunnatullah, hukum yang ditetapkan oleh Sang Pencipta. Kita adalah tamu di dunia ini, dan suatu hari, tamu-tamu ini akan dipanggil kembali oleh Yang Maha Kuasa. Meskipun kematian bisa menimbulkan rasa sedih, kita harus memandangnya sebagai perpindahan kehidupan yang lebih baik, di sisi Allah.. Para jamaah yang dimuliakan oleh Allah SWT, kematian adalah bagian dari perjalanan kehidupan manusia. Tidak ada yang pernah tahu kapan kematian akan menjemput kita sekalian sebagai hamba Allah SWT. Pada hari yang dirahmati oleh Allah SWT ini, izinkanlah saya menyampaikan ceramah singkat untuk kita semua dalam menghadapi kematian. Ingatlah bahwa di dunia ini ada kehidupan dan ada pula kematian. Kematian adalah takdir yang sudah pasti dan tidak bisa kamu negosiasikan. Kematian sendiri merupakan gerbang pertama yang harus kamu lewati untuk mencapai akhirat. Prosesnya tidaklah mudah karena Rasulullah SAW bersabda dalam HR. Bukhari: “Tiada Tuhan selain Allah, sesungguhnya di dalam kematian terdapat rasa sakit.” Ketika nyawa dicabut napas kita akan tersenggal, mulut terkunci, anggota badan kita tanpa daya, dan pintu taubat pun tertutup. Pada saat itu tak ada yang bisa menghindarkan kita dari sakaratul maut. Oleh sebab itu, tanyakan pada diri kita sendiri, sudah siapkah kita menghadapi kematian? Sudah cukupkah bekal yang kita miliki selama ini? Pantaskah kita untuk bertemu Rabb kita? Layakkah kita untuk ditempatkan di dalam surga beserta kemewahan di dalamnya? Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang beriman yang senantiasa mempersiapkan bekal untuk kehidupan di akhirat sehingga kita bisa mati dengan husnul khatimah. Mati dengan ridha dari Allah SWT. Demikianlah ceramah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga kita semua senantiasa selalu berbuat kebaikan di dunia. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..