ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA TERNAK KELINCI (Studi Kasus Di Joglo Tani Dusun Mandungan 1, Desa Margolowih, Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman Provinsi DI Yogyakarta)
ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA TERNAK KELINCI (Studi Kasus Di Joglo Tani Dusun Mandungan 1, Desa Margolowih, Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman Provinsi DI Yogyakarta)
FIRDA JAFAR
105961113016
1
ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHA
TERNAK KELINCI (Studi Kasus di Joglo Tani Dusun
Mandungan 1, Desa Margolowih, Kecamatan Sayegan,
Kabupaten Sleman Provinsi DI Yogyakarta)
FIRDA JAFAR
105961113016
SKRIPSI
ii
iii
iv
PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI
DAN SUMBER INFORMASI
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Analisis Pendapatan
bentuk apapun kepada perguruan tinggi manapun. Semua sumber data dan
informasi yang berasal dan dikutip dari karya yang diterbitkan dari penulislain
telah disebutkan dalam tesis dan dicantumkan dalam daftar pustaka dibagian akhir
skripsi ini.
v
ABSTRAK
vi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penilis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan
nikmat sehat-Nya, baik itu berupa segar fisik maupun akal pikiran yang tiada
hentinya diberikan kepada hamba-Nya. Shalawat dan salam tak lupa penulis
“Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usaha Ternak Kelinci (Studi Kasus di Joglo
Skripsi ini merupakan tugas akhir yang diajukan untuk memenuhi syarat
Muhammadiyah Makassar.
Penulis tentu menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bantuan dan dorongan dari berbagi pihak. Oleh karena itu pada
terhormat:
1. Dr. Mohammad Natsir S.P.,M.P selaku pembimbing utama dan Nadir S.P.,
waktunyan membimbing saya dalam penulisan skripsi ini, sehingga skripsi ini
dapat diselesaikan.
vii
3. Ibu Dr. Sri Mardiyati, S.P., M.P Selaku Ketua Prodi Agribisnis Fakultas
penulis.
5. Kedua Orang tua saya Ayahanda Muh Jafar dan Ibunda Selmi serta kakak
tercinta Qadafi Jafar dan Ronal Jafar serta keluarga yang senantiasa
memberikan bantuan baik moril dan material sehingga skripsi ini dapat
diselesaikan.
6. Kepada pihak Joglo Tani yaitu bapak TO Suprapto selaku pemilik Joglo Tani
Akhir kata penulis ucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang
terkait dalam penulisan skripsi ini, sehingga karya tulis ini bermanfaat dan dapat
Firda Jafar
viii
DAFTAR ISI
II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Budidaya Ternak Kelinci ......................................................................... 7
2.2 Teknik Pembuatan Pupuk Dari Limbah Ternak ...................................... 16
2.3 Biaya dan Pendapatan Usaha Tani ........................................................... 18
2.4 Penelitian Terdahulu ................................................................................ 19
2.4 Kerangka Pikir ......................................................................................... 23
III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian ................................................................... 26
3.2 Teknik Penentuan Sampel........................................................................ 27
3.3 Jenis dan Sumber Data ............................................................................. 27
3.4 Teknik Pengumpulan Data ....................................................................... 28
3.5 Teknik Analisis Data................................................................................ 28
3.6 Definisi Operasional ................................................................................ 29
ix
IV GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
4.1 Sejarah Joglo Tani ................................................................................... 31
4.2 Visi dan Misi Joglo Tani ........................................................................ 32
4.3 Kondisi Geografis .................................................................................... 32
4.4 Struktut Organisasi .................................................................................. 33
4.5 Pertanian Terpadu Joglo Tani .................................................................. 34
V Hasil dan Pembahasan
5.1 Usaha Ternak Kelinci .............................................................................. 35
5.2 Biaya Produksi dan Pendapatan Usaha Ternak Kelinci .......................... 36
5.3 Kelayakan Usaha Ternak Kelinci di Joglo Tani ...................................... 39
VI Kesimpulan dan Saran .................................................................................. 40
Daftar Pustaka ....................................................................................................... 45
Lampiran ............................................................................................................... 48
Riwayat Hidup ...................................................................................................... 53
x
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
Teks
1. Analisis Pendapatan Usaha Ternak Kelinci di Joglo Tani Dusun Mandungan
1, Desa Margoluwih, Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman Provinsi DI
Yogyakarta, Pada 2020. ................................................................................. 36
xi
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
Teks
1. Kerangka Pemikiran Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usaha Ternak
Kelinci (Studi Kasus Joglo Tani Dusun Mandungan 1, Desa margolowih,
Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman Provinsi DI Yogyakarta................ 24
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
Teks
1. Kuesioner .......................................................................................................... 42
5.Analisis Kelayakan............................................................................................. 46
xiii
I. PENDAHULUAN
bersaing dengan sumber daging lain dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia
atau kebutuhan gizi dan merupakan alternatif penyedia daging yang perlu
salah satu daging yang berkualitas baik dan layak di konsumsi(Dwiyanto dalam
Surya (2010).
Bahan pangan dan sebagai hewan percobaan. Hampir setiap Negara di dunia
memiliki ternak kelinci karena memiliki ternak kelinci karena kelinci mempunyai
daya adaptasi tubuh yang relative tinggi sehingga mampu hidup di seluruh dunia.
daerah tertentu dan belum menjadi sentra produksi/dengan kata lain pemeliharaan
masih tradisional.
berbagai hasil produk hasil pemotongan ternak kelinci menghasilkan daging dan
lain maka dapat dihasilkan bahan pangan(nugget, baso, burger, sosis, sate dan
lain-lain) maupun bahan industry kerajinan kuli(tas, mantel, hiasan, dll) Produk
1
lain dari kelinci sebagai ternak kesayangan mempunyai nilai harga, harga yang
lebih baik disbanding ternak kelinci pedaging. Sedangkan kotoran ternak(fases, air
kencing dan sisa hijauan) setelah di proses menjadi kompos berguna sebagai
sapihan dapat menhasilkan kotoran sebanyak 28 gram kotoran lunak atau setara
probiotik (kompos) berguna untuk kesuburan tanah dan tanaman dan telah
bahwa kelinci dengan fases kelinci ditambah probiotik kandungan bahan organic
dengan C/N ratio (11-12%) lebih baik disbanding tanpa probion C/N (10%).
Manfaat lain adalah kompos fases kelinci dapat meningkatkan pertumbuhan dan
Teknologi pengolahan daging (nugget, sosis, burger, dendeng, baso, sate, gule,
tonging, soup). Sedangkan kulit dan buluh kelinci dapat diolah menjadi bahan
kerajinan hiasan souvenir (gantungan kunci, pajangan yang berupa wayang kuliat)
dan pakaian seperti mantel/jaket. Selainitu kotoran ternak kelinci dapat dijadikan
kelinci, 141)
terus dikembangkan menjadi pertanian yang maju, efisien dan tangguh. Sektor
2
peternakan merupakan salah satu sektor yang mampu menjadikan solusi terhadap
kemiskinan. Salah satu usaha ternak yang bias di budidayakan masayarakat adalah
usaha tani kelinci. Kelinci merupakan salah satu ternak yang mudah
kelinci. untuk menilai usaha yang dilakukan dengan tujuan untuk mengukur
indicator rentabilitas.
pada petani,yakni ekonomi, alam, sosial, budaya, dan global dan kebiajakan. Joglo
mulai dari hulu hingga hilir. Joglo Tani memberikan pelatihan kepada petani baik
dan tata cara kelola dan control system pertanian, Joglo Tani mengajari beberapa
kelompok tani untuk membuat pupuk padat maupun pupuk cair‟‟ pupuk tersebut
3
digunakan sendiri oleh petani, bisa juga dijual dengan harga terjangkau ke petani
disekitarnya‟‟.
manfaat dan ternak kelinci sifat jarak beranak sehingga mampu menghasilkan
jumlah anak yang cukup tinggi pada satuan waktu yang singkat.Beberapa manfaat
yang diperoleh Joglo Tani dari beternak kelinci salah satunya dari segi
keuntungan yang diperoleh. Pada peternakan kelinci skala kecil dan menengah
mempunyai keuntungan ekonomi antara lain modal usaha yang relatif kecil,
pakan yang sangat muda diperoleh dan tidak tergantung pada pakan pabrik
menghasilkan urin atau pupuk organik cair dan kelinci hias. Joglo Tani
dihasilkan di wilayah ini sudah dikenal oleh daerah daerah lain di Indonesia
analisis usaha ternak kelinci dengan system zero waste di Joglo Tani Sleman
1. Berapa produksi dan pendapatan usaha pupuk ternak kelinci di Joglo Tani
Sleman Yogyakarta ?
Yogyakarta ?
4
1.3 Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian
zerowaste studi kasus di Joglo Tani Sleman Yogyakarta adapun tujuan penelitian
kelinci
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
daging yang baik. Hewan inin merupakan herbivore non ruminansia yang
seprti alat percernaan ruminansia sehingga hewan ini disebut ruminansia semu
sebagai penghasiln daging, kulit atau bulu hewan, percobaan dan hewan untuk
tinggi, efisien pakan tinggi hanya membutuhkan makanan dalam jumlah sedikit
dan kualitas daging cukup tinggi (Farel dan Raharjo dalam Dalimunthe, Artdita
&Lestari (2019).
jenis kelinci yang tidak terdata, tetapi sebagian besar berasal dari persilangan jenis
New Zealand White. Kelinci lokal yang berada di Indonesia mempunyai tubuh
yang lebih kecil dari pada kelinci impor dan memiliki laju pertumbuhan yang
lambat sehingga sering dilakukan persilangan bangsa kelinci lokal dengan bangsa
lain untuk mengembangkan kelinci yang tahan penyakit dan mempunyai toleransi
terhadap panas serta berbadan besar (Farrel dan Raharjo dalam Santoso & Sutarno
(2010)
6
Herman dalam Edi & Mardiani (2015) menyatakan bahwa kelinci lokal
lebih toleran terhadap panas (suhu tinggi) dibandingkan kelinci impor.Hal ini
lingkungan panas disbanding kelinci impor yang berasal dari daerah yang
reproduksi yang tinggi dan memiliki kemampuan dalam mencerna pakan hijauan
karena memiliki sifat coprophagy (cheeke dalam Albab, Purnomoadi & Sutaryo
(2017). Selain itu, kelinci memiliki masa generasi yang pendek dengan reproduksi
yang potensial dan akan kawin dalam waktu 24 jam setelah beranak. Kelinci
menghasilkan tiga atau lima kali beranak pertahun (sekitar 20 anak perekor induk
pertahun)
penghasil daging dan dapat menjadi solusi dalam memenuhi kebutuhan protein
membutuhkan banyak ruang, kemudian tidak memerlukan biaya yang besar dalam
investasi ternak dan kandang, juga umur dewasa yang singkat (4-5 bulan),
7
Imandalam Nugraha(2015)menambahkan bahwa kelinci termasuk herbivore yang
(2019), kelinci memilikin kebiasaan unik yaitu memakan fases yang sudah
malam atau pagi hari berikutnya. Fases yang berwarna hijau muda dan konsistensi
lembek itu dimakan lagi oleh kelinci.hal ini memungkinkan kelinci memanfaatkan
protein asal hijauan menjadi protein bakteri yang berkualitas tinggi, mensintesis
vitamin B dan memecahkan selulosa atau serat energy menjadi energy yang
berguna. Protein sangat dibutuhkan oleh kelinci baik kualitatif maupun kuantitatif
Semua jenis ternak membutuhkan enam nutrient esensial yang terdiri dari
protein, karbohidrat, lemak, mineral, vitamin, dan air.Air adalah nutrient yang
penting Karena air berperan penting dalam proses-proses pencernaan baik secara
medium maupun sebagai pelaku dalam reaksi kimia dalam tubuh.Konsumsi air
8
minum juga dipengaruhi oleh suhu lingkungan karena air berfungsi sebagai
yang tinggi (30 ℃) dapat menurunkan konsumsi pakan sebesar 50% konsumsi
pakan kelinci tidak dipengaruhin oleh suhu air minum namun oleh suhu
2.1.3 Konsumsi
mengetahui tingkat konsumsi pakan dapat ditentukan kadar zat makanan dalam
(Herman dalam Gurusinga (2012). Kebutuhan bahan kering menurut NRC dalam
Lestari& Purbowati (2017) yaitu untuk hidup pokok 3%-4% dari bobot badan dan
2.1.4 Pertumbuhan
komponen-komponen tubuh seperi otot lemak, tulang dan organ serta komponen-
komponen kimia terutama air, lemak, protein dan abu pada karkas. Pola
9
spesies ternak pada kondisi yang ideal adalah serupa yaitu mengikuti pola kurva
kemudian setelah mencapai pubertas laju pertumbuhan otot menurun dan deposisi
tipe kecil atau sedang lebih cepat yaitu pada umur 4-5 bulan dibandingkan bangsa
kelinci yang besar yaitu 5-8 bulan.Pubertas pada kelamindicapai pada saat organ
reproduksi telah berkembang dan berfungsi sempurna (Blakely dan Bade dalam
Akoso (2012). Ternak dipengaruhi oleh beberapa faktor selama dalam proses
(2014).
bahan pakan, kecukupan zat pakan untuk kebutuhan hidup pokok, pertumbuhan
10
Tabel 1. Kebutuhan Zat Pakan Kelinci pada Berbagai Status Fisiologis
Kebutuhan Pakan
PK(%) 12 16 15 17
Lemak (%) 2 2 2 2
TDN(%) 55 65 58 70
pakan bervariasi tergantung pada periode pemeliharaan dan bobot badan kelinci.
pada table 2.
11
Tabel.2.Kebutuan Bahan Kering Pakan Berdasarkan Periode Pemeliharaan
g/ekor/hari
2.1.8 Lingkungan
Iklim dan suhu lingkungan dapat mempengaruhi tingkat nafsu makan dan
jumlah pakan yang dikonsumsi ternak. Suhu dan kelembaban yang tinggi akan
dengan suhu udara 18oC dan tingkat kelembaban udara 70% (Lukefahr dan
2.1.9 Kandang
mempengaruhi stress panas pada kelinci (Finzi dalam Marom, Kalsum &Ali
(2018). E1-Raffa dalam Nur (2017) Menyebutkan bahwa salah satu syarat
suksesnya produksi kelinci didaerah tropis adalah kandang yang nyaman bagi
12
ternak.Suhu optimum untuk kelinci New Zealand White, California dan Flemish
dalam Lubis (2012), karena itu kandang kelinci yang baik adalah ternak dapat
daripada jenis ternak lain dakam produksi peternakan. Kelinci lepas sapih
biasanya dipelihara dalam kandang kelompok akan tetapi pada batastertentu akan
Sekam padi adalah bagian terluar dari butir padi (kulit padi) dan
padi. Luh dalam Nugrahawati (2011) Menyatakan bahwa padi kering didalam satu
sebanyak20%, 15% jerami, dedak 10% dan sebanyak 3% akan hilang selama
menyatakan bahwa satu ton produksi akan menghasilkan 220 kg sekam padi
(sebanyak 22%).
13
2.1.11 Kawat
dari kawat. Kandang ini memiliki kelebihan yaitu ventilasi udara yang baik dan
kandang. Tipe kandang ini memudahkan dalam pengambilan fases dan urin.
2.1.12 Bambu
batangnya kuat, ulet, lurus, rata, keras, mudah dibelah, mudah dibentuk, mudah
dibersihkan, dan mudah dikerjakan serta ringan sehingga mudah diangkut. Selain
itu, bambu relative murah dibandingkan dengan bahan bangunan lain karena
banyak ditemukan disekitar pemukiman pedesaan (Krisdianto et al., 2007). Hal ini
juga sesuai dengan pernyataan Permawati (2008) bahwa kandang yang baik harus
mudah dibersihkan permukaan tahan air, tidak ada bagian tajam, terbuat dari
bahan non toksik, tidak mudah rusak, dan dilakukan pemeriksaan, perawatan dan
Urin kelinci merupakan salah satu limbah cair yang dapat ditemukan
dari tubuh melalui saluran kencing (urineary) dan berasal dari metabolism
nitrogen dalam tubuh (urea, asam, urat, dan keratin) serta 90% urin terdiri dari air.
14
Urin yang dihasilkan ternak dipengaruhi oleh makanan, aktivitas ternak, suhu
eksternal, konsumsi air yang dihasilkan adalah sebesar 10% dari berat ternak
kelinci memiliki kandungan unsur nitrogen (N), Phospor (P), Kalium (K) yang
lebih tinggi (2.72%, 1.1%, dan 0,5% dibandingkan dengan urin ternak lainnya
seperti sapi yaitu N (0,5%), P (0,2%) dan K (0,5%) sedangkan pada domba yaitu
sebagai pengatur tumbuh diantaranya indole aceti acid (IAA). Lebih lanjut
pertumbuhan tanaman, karena baunya yang khas, Urin kelinci juga dapat
mencegah datangnya berbagai hama tanaman, sehingga Urin kelinci juga dapat
Pupuk organic cair dari urin kelinci ini merupakan pupuk yang berbentuk
cair tidak padat yang mudah sekali larut pada tanah dan membawa unsur-unsur
penting guna kesuburan tanah.Namun, pupuk organik cair dari urin kelinci ini
juga memiliki kelemahan, yaitu kurangnya kandungan unsur hara yang dimiliki
jika dibandingkan dengan pupuk buatan dalam segi kuantitas (Sutanto, 2002).
potensial untuk dijadikan pupuk organic karena mengandung unsur hara yang
15
lebih tinggi dari bahan baku ternak lainnya, yaitu C/N : (10-12%), P (2,20-2,76%)
hara didalam pupuk organik yang dibuat antara lain pupuk kandang sapi, abu
jerami, padi, dedak dan dolomite. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa
pupuk kandang sapi, mengandung cukup tinggi unsur hara yaitu N: 2,0; P: 1,5%,
Ca: 4,0% Mg 1,0% dan S: 0,5% (Karama et al. 1991) . Sehubungan dengan itu
perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui kombinasi bahan baku limbah ternak
kelinci dengan bahan baku lainnya unruk mendapatkan pupuk organik terbaik.
usahatani dalam jangka waktu tertentu, baik yang dijual maupun tidak dijual.
16
Jangka waktu pembukuan umumnya satu tahun yang mencakup ; a) dijual, b)
(soekartawi, 1984)
dengan harga jual (Rahim dan Hastuti 2007). Secara matematis dirumuskan
sebagai berikut :
TR = Y . Py.............................................................(1)
Keterangan :
TR = Total Penerimaan
Py = Harga Produksi
= TR- TC......................................................(2)
keterangan :
17
Y = Jumlah Produksi (satuan)
Pengeluaran total usahatani adalah nilai smua masukan yang habis terpakai
atau dikeluarkan di dalam produksi, tetapi tidak termasuk tenaga kerja keluarga
tidak lengkap dan juga adanya biaya bersama dalam produksi. Cara yang dapat
penerimaan totaldan biaya total yang disebut dengan revenue cost ratio (R/C).
Atau
R/C = PT / BT.................................................(5)
Keterangan :
Py = Harga Produksi
Y = Produksi
FC = Biaya Tetap
VC = Biaya Variabel
18
PT = Produksi Total
BT = Biaya Total
menguntungkan
menguntungkan
3. Jika R/C=1 maka usahatani berada pada titikimpas (break event point).
faktor yaitu faktor internal, eksternal dan faktor manajemen. Faktor internal
Faktor internal meliputi umur petani, tingkat pendidikan dan pengetahuan, jumlah
tenaga kerja keluarga, luas lahan dan modal. Faktor eksternal terdiri dari input
yang terdiri atas ketersediaan dan harga. Faktor manajemen berkaitan dengan
tingkat produksi.Biaya dapat dibedakan menjadi biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan dalam usahatani dan besarnya tidak
variabel adalah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan usahatani yang besarnya
19
Ciri-ciri dari biaya tetap dapat dikemukakan sebagi berikut: 1) jumlahnya
yang tetap dan sebanding dengan hasil produksi, 2) menurunnya biaya tetap per
kepada suatu bagian seringkali bergantung pada pilihan dari manajemen atau cara
manajemen pelaksana dan bukan kepada pengawas kerja. Contoh dari biaya tetap
biaya per unit yang konstan walaupun terjadi perubahan volume dalam batas
Contoh dari biaya variabel yaitu biaya persediaan, bahan bakar, tenaga listrik, alat
lainnya misalnya ayam, itik, kambing, sapi, kerbau, dan sebagainya. Hal ini
atau produk apa saja yang dapat dihasilkan dari ternak kelinci (Ridwan dan
Asnawi, 2008). Padahal kelinci memiliki peluang usaha yang cukup potensial,
sumber protein hewani yang sehat dan berkualitas tinggi serta peluang usaha yang
20
Pengembangan usaha ternak kelinci ini mempunyai prospek yang bagus
Produksi
Penerimaan
Kelayakan Pendapatan
menjelaskan performa kelinci lokal yang diberikan pakan tambahan tepung daun
21
sirsak dan zeloit dengan pemberian pakan yang terdiri atas (62% rumput lapangan
rata sebesar 1,16 yang artinya usaha tersebut efisien menguntungkan. Analisa
22
III. METODE PENELITIAN
langsung terlibat dalam usaha ternak itik kelinci di Joglo Tani Desa Margoluwih
3.3.1Jenis Data
23
tetap menggunakan kata-kata yang diatasnya disusun kedalam kata-kata
yang diperluas.
2. Data Kuantitatif adalah data yang dapat diukur atau di hitung langsung
bentuk angka.
Pada penelitian ini jenis data yang di ambil adalah data primer. Data
3.4.1 Observasi
3.4.2 Wawancara
24
3.4.3 Pencatatan
dapat mengambil data kemudian mencatat data tersebut dari berbagai sumber
3.4.4 Dokumentasi
data terhadap data yang terkumpul dari hasil wawancara dan pengamatan di
lapang.
π = Y× Pᵧ - Biaya
pendekatan analisis R-C ratio dengan rumus sebagai berikut (Soekartawi, 2002) :
R-C ratio =
Keterangan :
25
TC = Biaya total budidaya kelinci (Rp)
Kriteria :
(Riyanto, 1990)
3.5.4 Untuk membandingkan antara nilai R-C ratio dan dengan suku bunga bank
yang berlaku digunakan uji-t satu beda. Hipotesis yang di ajukan adalah:
Ho : tidak ada perbedaan rata-rata nilai yang dibandingkan dengan suku bunga
Ha : ada perbedaan rata-rata nilai yang dibandingkan dengan suku bunga bank
penelitian
3. Biaya Produksi adalah akumulasi dari semua biaya yang dibutuhkan dalam
26
IV.GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN
Joglo Tani merupakan wahana pertanian terpadu yang didirikan oleh T.O
Suprapto pada tanggal 19 Januari 2008, yang terletak di Jalan Godean KM 9,5 RT
Sultan Hamengku Bowono X. Masyarakat dapat belajar dan menggali ilmu disini
Joglo Tani berasal dari bahasa Jawa yaitu sebuah singkatan Ojo Gelo yang
memiliki makna “jangan kecewa menjadi petani sebab pertanian itu usaha yang
dipandang sebelah mata serta pertani selalu mengalami kesulitan dan kerugian
pertanian bisa dilakukan dimana saja dan kapan saja asal ada kemauan untuk
27
Dalam menjalankan programnya Joglo Tani memili strategi; seperti pilar Joglo
mengungkap gagasan.
program.
modal dasar, lima modal awal, lima modal dasar, lima prinsip, enam strategi dan
28
sembilan perencanaan. Tujuannya adalah untuk meningkatkan pendapatan petani
a. Visi
b. Misi
perlu tergantung dengan pabrik dari segi bibit, pupuk dan lain-lain.
apa yang mereka butuhkan dengan harapan apa yang kita butuhkan
sebelah timur, dan dengan Desa Sidorejo di sebelah barat. Joglo tani memiliki luas
lahan ± 8.000 M2, luas bangunan ± 1.700 M2. Terletak pada ketinggian tempat ±
150 meter dari permukaan laut, dengan rata-rata curah hujan per tahun 2.000 –
3.000 mm/th, dan suhu rata-rata 24 – 32º C. Dengan jarak tempuh dari provinsi ±
20 km.
29
4.4 Struktur Organisasi
DIVISI
PRODUKSI
Koordinator:
TO SUPROPTO
Unit Bahan Produksi: Unit Proses Produksi : Unit Paska Produksi:
DIVISI PENGEMBANGAN
Koordinator :
SUNARMO
30
4.5 Pertanian Terpadu Joglo Tani
Kebangkitan Petani Indonesia” dan diketuai oleh bapak TO Suprapto. Joglo Tani
1. Bagian depan kanan dan kiri atau halaman muka terdapat kolam ikan sebagai
tempat pembudidayaan ikan nila yang dimana diatas kolam tersebut terdapat
2. Samping kiri Joglo terdapat green house sebagai tempat penyimpanan bibit
dan lainnya
3. samping kanan Joglo terdapat kolam ikan lele dan tanaman hidroponik
31
V. HASIL DAN PEMBAHASAN
Kelinci yang dipelihara oleh Joglo Tani adalah jenis kelinci seperti
Australi, New Zealand, Rex, Anggora,Satin, duts, Cepres dan kelinci lokal. Jenis-
jenis kelinci tersebut diatas merupakan jenis kelinci yang paling banyak
diternakkan di kabupaten sleman.Di Joglo tani itu sendiri, biasanya melihat dari
aspek tampilan tubuh jenis dan umur.Ciri-ciri tampilan tubuhnya yaitu sehat,
bentuk badan baik.Hal tersebut sesuai menurut pendapat Manshur (2009), bahwa
bibit kelinci yang baik, yaitu penampilan secara umum nampak tegap geraknya
gesit dan lincah.Buluh halus mengkilap dan tidak rontok pandangan nampak
Umur bibit kelinci yang baik dipelihara, yaitu sekitar35 hari atau sudah
berumur 60 hari. Anakan kelinci akan lepas sapih pada umur tersebut larena pada
umur dibawah 35 hari anak kelinci masih membutuhkan susu dari sang induk, dan
lama kebuntingan kelinci sekitar 28-33 hari. Hal ini sesuai pendapat Susilorini et
al., (2008) bahwa perkawinan dilakukan pada pagi atau sore hari dikandang
32
pejantan dan dibiarkan terjadi dua kali perkawinan, setelah itu pejantan
yang dibeli dan jasa.Jumlah urin kelinci yang dijual dari usaha ternak kelinci
dalam ukuran waktu tertentu. Dalam usaha ternak kelinci terdiri dari biaya tetap
peternak dalam satu periode yang terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel.
Biaya tetap adalah biaya yang di keluarkan oleh peternak diluar biaya input atau
biaya yang tidak mempengaruhi output yang dihasilkan. Sedangkan biaya variabel
adalah biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan oleh peternak yang
total rata-rata sebesar 1.477.00 liter/bulan. Biaya tetap yang yang dikeluarkan
sebesar Rp. 1.345.833 dan biaya variabel yang dikeluarkan sebesar Rp.
20.318.000
biaya dan pendapatan dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor eksternal dan
33
faktor managemen.Faktor tersebut mempengaruhi biaya dan pendapatan.Fungsi
dibedakan menjadi biaya tetap dan biaya variabel.Biaya tetap adalah biaya yang
dikeluarkan oleh usahatani dan besarnya tidak dipengaruhi oleh besar kecilnya
untuk kegiatan usahatani yang besarnya sangat di pengaruhi oleh produksi yang
terlepas dari modal yang dikeluarkan dalam bentuk investasi akan mempengaruhi
merupajan selisih antara penerimaan usaha ternak pertahun dengan total biaya
produksi pertahun untuk lebih rincinya pendapatan dan biaya yang diperoleh pada
34
Tabel 1.Analisis Pendapatan Usaha Ternak Kelinci di Joglo Tani Dusun
Mandungan 1, Desa Margoluwih, Kecamatan Sayegan, Kabupaten
Sleman Provinsi DI Yogyakarta, Pada 2020 n
Jumlah
No Uraian Satuan (unit) Harga (Rp/Unit) Nilai (Rp/bln)
(unit/bln)
1 Produksi 1.477
TK Perawatan
Kandang, pemberian
pakan dan pengambilan HOK (30 hari
urin x 4 org) 120 76.000 9.120.000
TK pengambilan dan HOK (30 hari
Pengemasan Urin x 2 org) 60 76.000 4.560.000
HOK (16 hari
TK Transport x 2 org) 32 76.000 2.432.000
1,5 tahun/ekor
(mortalitas 4
Usia kelinci ekor/bulan) 528 100.000
Pakan -
Bkk kg 200 7.000 1.400.000
Dedak kg 300 1.000 300.000
C. Polar kg 1 8.000 8.000
T.Jagung karung 1 16.000 16.000
Prima kg 60 2.667 160.000
Garam kg 2 12.000 24.000
Mineral kemasan 10 13.000 130.000
Tetes tebu ton 1 1.000.000 1.000.000
Br.124 kg 60 1.633 98.000
Roti 30 kemasan 30 13.000 390.000
P.tebu 15 kg 1 160.000 160.000
Listrik bulan 1 360.000 360.000
Obat-obatan bulan 1 160.000 160.000
2 Total Biaya Variabel 20.318.000
Pajak dan sewa lahan 145.833
Penyusutan Alat 1.200.000
3 Total Biaya Tetap 1.345.833
Pendapatan Usaha Urin
4 Kelinci 10.028.167
Sumber :Data Primer Setelah Diolah 2020
sebanyak Rp. 1.447.dengan total Pendapatan Rp. 10.028.167 maka usaha ternak
35
kerja yang ada di penelitian usaha ternak kelinci bekerja lebih 8 jam. Upah yang
5.2.3 Penerimaan
Penerimaan yang di peroleh peternak kelinci di Joglo Tani berasal dari penjualan
urin kelinci dan total penerimaannya selama satu bulan sebesar Rp. 31.629.000
No Uraian Nilai
1 Penerimaan Usaha Tani 31.692.000
2 Total Biaya 21.663.833
3 Pendapatan Bersih 10.028.167
biaya (soekartawi 1995) Usaha kegiatan Ternak Kelinci yang dilakukan pada
36
Joglo Tani dapat dikatakan layak karena kegiatan usaha memberikan penerimaan
Tabel 3.Rata-rata Kelayakan Usaha Ternak Usaha Ternak Kelinci di Joglo Tani
Dusun Mandungan 1. Desa Margoluwih, Kecamatan Sayegan,
Kabupaten Sleman Provinsi D.I Yogyakarta.
No Uraian Nilai
1 Penerimaan 31.692.000
2 Total Biaya 21.663.833
3 Kelayakan R/C Ratio 1,46
di bagi dengan total biaya sebesar Rp. 21.663.833 sehingga kelayakan usaha
Ternak Kelinci sebesar 1,46 Nilai kelayakan usaha ternak kelinci lebih besar
dari satu, yang berarti bahwa usaha ternak kelinci telah layak atau mencapai
kelayakan yang menyatakan apabila nilai R/C > 1 maka usaha ternak layak
Penelitian Atok Ainur Ridho dan Henik Prayuginingsih dalam jurnal yang
sebesar Rp. 2245.050 per 10 ekor indukkelinci pertahun atau dengan nilai R/C
ratio sebesar 1,81. Dan Rentabilitas usaha sebesar 115,29%. Berdasarkan nilai
37
tersebut maka usaha budidaya kelinci sistem batrai lebih menguntungkan daripada
menyimpan uang di Bank, dengan suku bunga bank yang diasumsikan sebesar
sumber daya yang digunakan dengan jumlah barang dan jasa yang di produksi di
Joglo Tani. Melihat dari hasil yang dicapai sebesar Rp. 10.029.167 dibagi dengan
jumlah hari orang kerja(HOK) sehingga menghasilkan gaji sebesar Rp. 4.983
Rp.10.029.167per bulan yang berarti lebih besar dari biaya pengeluaran atau fixed
cost. Sedangkan untuk produktivitas asset sebesar 7,45 lebih besar 2% per bulan
38
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Usaha Ternak Kelinci (Studi Kasus di Joglo Tani Dusun Mandungan 1, Desa
Rp. 10.028.167
3. Usaha Ternak Kelinci di Joglo Tani secara finansial layak dijalankan ditandai
B. Saran
yang mempunyai kemampuan tinggi dan tingkat kelayakan usaha yang dicapai,
maka usaha ternak kelinci ini mungkin menjadi usaha pokok yang diharapkan
39
DAFTAR PUSTAKA
Akoso, B. T. (2012). Budi Daya Sapi Perah Jilid 1. Airlangga University Press.
Albab, U., Purnomoadi, A., & Sutaryo, S. (2017). Tingkah Laku Harian dan
Coprophagy Kelinci New Zealand White Betina yang diberi Pakan Pelet
dengan Sumber Energi yang Berbeda (Doctoral dissertation, Fakultas
Peternakan Dan Pertanian Undip).
DAC, N. A., Nurhajati, T., Estoepangestie, A. S., & Veteriner, M. (2018). Potensi
pemberian formula pakan konsentrat komersialterhadap konsumsi dan kadar
bahan kering tanpa lemak susu.
Edi, B., & Mardiani, D. (2015). Wool Kelinci Angora. Koperasi Nukita.
Kardaya, D. (2017). Performa Kelinci Lokal Yang Diberi Air Minum Rebusan
Daun Sirih (Pipper Betle Linn). Jurnal Peternakan Nusantara, 1(2).
Lestari, C., & Purbowati, E. (2017). Kinerja Produksi Kelinci New Zealand White
Dengan Pemberian Sumber Energi Pakan Yang Berbeda (Doctoral
Dissertation, Fakultas Peternakan Dan Pertanian Undip).
40
Lubis, F. N. L. (2012). Suplementasi Selenium Organik dan Vitamin E dalam
Pakan Induk terhadap Performa Anak Puyu.Jurnal Peternakan Sriwijaya,
1(1).
Marom, A. T., Kalsum, U., & Ali, U. (2018). Evaluasi Performans Broiler Pada
Sistem Kandang Close House Dan Open House Dengan Altitude
Berbeda. Dinamika Rekasatwa, 2(2).
Masanto, R., & Agus, A. (2010). Beternak Kelinci Potong. PT Niaga Swadaya.
41
Oknaryanto, D. (2014). Profil Darah Sapi Bali Jantan Pada Masa Adaptasi
Pakan Hijauan Berupa Daun Dan Pelepah Sawit Di Desa Seko Lubuk Tigo
Kabupaten Indragiri Hulu (Doctoral Dissertation, Universitas Islam Negeri
Sultan Sarif Kasim Riau).
SANTOSO, U., & SUTARNO, S. (2010). Bobot potong dan karkas kelinci New
Zealand White jantan setelah pemberian ransum dengan kacang koro
(Mucuna pruriens var. utilis). Bioteknologi Biotechnological Studies, 7(1).
42
Lampiran 1 Kuisioner
Judul Penelitian
ANALISIS PENDAPATAN DAN KELAYAKAN USAHATERNAK
KELINCI
( Studi Kasus di Joglo TaniDusunMandungan 1, KecamatanSayegan,
KabupatenSleman DI Yogyakarta)
INFORMAN:
43
Lampiran 2.Biaya Tetap
Item Biaya(Rp/bln
1 Pajak dan sewa lahan 145.833
2 Penyusutan Alat 1.200.000
Total Biaya tetap 1.345.833
Produksi :
Produksi
Harga jual (Rp/liter)
Produksi (liter) Stok Penerimaan( Rp/bulan)
tiap/bulan
44
Lampiran 3.Biaya Variabel
Jumlah
Uraian Satuan (unit) Harga (Rp/Unit) Nilai (Rp/bln)
(unit/bln)
TK Perawatan
Kandang, pemberian
pakan dan pengambilan HOK (30 hari
urin x 4 org) 120 76.000 9.120.000
TK pengambilan dan HOK (30 hari
Pengemasan Urin x 2 org) 60 76.000 4.560.000
HOK (16 hari
TK Transport x 2 org) 32 76.000 2.432.000
1,5 tahun/ekor
(mortalitas 4
Usia kelinci ekor/bulan) 528 100.000
Pakan -
Bkk kg 200 7.000 1.400.000
Dedak kg 300 1.000 300.000
C. Polar kg 1 8.000 8.000
T.Jagung karung 1 16.000 16.000
Prima kg 60 2.667 160.000
Garam kg 2 12.000 24.000
Mineral kemasan 10 13.000 130.000
Tetes tebu ton 1 1.000.000 1.000.000
Br.124 kg 60 1.633 98.000
Roti 30 kemasan 30 13.000 390.000
P.tebu 15 kg 1 160.000 160.000
Listrik bulan 1 360.000 360.000
Obat-obatan bulan 1 160.000 160.000
Total Biaya Variabel 20.318.000
45
Lampiran 4. Penerimaan
No Uraian Nilai
1 Penerimaan Usaha Tani 31.692.000
2 Total Biaya 21.663.833
3 Pendapatan Bersih 10.028.167
Lampiran 5. Kelayakan
No Uraian Nilai
1 Penerimaan 31.692.000
2 Total Biaya 21.663.833
3 Kelayakan R/C Ratio 1,46
Produktivitas Aset
46
Lampiran 7.Peta Kecamatan Sayegan, Kabupaten Sleman DI Yogyakarta
47
Lampiran 8. Dokumentasi Penelitian
48
Gambar 5. Pakan
49
Gambar 7. Wawancara dengan Pak Johan
50
RIWAYAT HIDUP
tahun yang sama penulis resmi menjadi salah satu mahasiswa jurusan Agribisnis
dengan skripsi yang berjudul „‟ Analisis Pendapatan dan Kelayakan Usaha Ternak
51