NIM :F1D123010
َوِاٰل ُهُك ۡم ِاٰل ٌه َّواِح ٌد ۚ ٓاَل ِاٰل َه ِااَّل ُهَو الَّر ۡح ٰم ُن الَّر ِح ۡي ُم
“Dan Tuhanmu adalah Allah Yang Maha Esa,tidak ada sesembahan yang berhak disembah melaikan
Dia Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang”
ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا ُك ْو ُنْو ا َقَّواِم ْيَن ِباْلِقْس ِط ُش َهَد ۤا َء ِهّٰلِل َو َلْو َع ٰٓلى َاْنُفِس ُك ْم َاِو اْلَو اِلَد ْيِن َو اَاْلْقَر ِبْيَن ۚ ِاْن َّيُك ْن َغ ِنًّيا َاْو َفِقْيًرا َفاُهّٰلل َاْو ٰل ى ِبِهَم ۗا َفاَل َتَّتِبُعوا
135 اْلَهٰٓو ى َاْن َتْع ِد ُلْو اۚ َوِاْن َتْلٓٗو ا َاْو ُتْع ِرُضْو ا َفِاَّن َهّٰللا َك اَن ِبَم ا َتْع َم ُلْو َن َخ ِبْيًرا.
“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah,
walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika dia (yang
terdakwa) kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatan (kebaikannya). Maka janganlah
kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu
memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka ketahuilah Allah Mahateliti terhadap
segala apa yang kamu kerjakan”.
Kemudian Islam juga mengajarkan betapa pentingnya adab itu. “Al adabu Fauqol 'ilmi” yang artinya
adab itu lebih tinggi dari pada ilmu. Kalau hanya mengandalkan ilmu tanpa di barengi adab, iblis lebih
bisa. Sebab iblis diberikan keistimewaan oleh Allah lebih pintar dari pada manusia.
19 َࣖو اْقِص ْد ِفْي َم ْش ِيَك َو اْغ ُضْض ِم ْن َص ْو ِتَۗك ِاَّن َاْنَك َر اَاْلْص َو اِت َلَص ْو ُت اْلَحِم ْيِر
“Dan sederhanakanlah dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara
ialah suara keledai.”
3.Persatuan Indonesia
Persatuan termasuk dari maqaasid al-syari’ah (tujuan syariat) yang paling
penting dalam Islam. Semua umat manusia yang hidup di bumi adalah satu, tidak ada
penting karena bisa melestarikan kehidupan di bumi ini. Perbedaan derajat manusia
hanyalah di sisi Tuhan saja, sedangkan manusia sama sekali tidak mempunyai
wewenang untuk menarik garis kesenjangan dengan cara-cara yang tidak manusiawi.
Allah memandang manusia bertingkat rendah dan tinggi, hina dan mulia sesuai dengan
Dalam al-Qur’an, tidak ada ayat khusus yang membahas tentang persatuan.
ٰٓيَاُّيَها الَّناُس اَّتُقْو ا َر َّبُك ُم اَّلِذ ْي َخ َلَقُك ْم ِّم ْن َّنْفٍس َّواِحَدٍة َّو َخ َلَق ِم ْنَها َز ْو َجَها َو َبَّث ِم ْنُهَم ا ِرَج ااًل َك ِثْيًرا َّوِنَس ۤا ًء ۚ َو اَّتُقوا َهّٰللا اَّلِذ ْي َتَس ۤا َء ُلْو َن ِبٖه
1 َو اَاْلْر َح اَم ۗ ِاَّن َهّٰللا َك اَن َع َلْيُك ْم َرِقْيًبا
“Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu
(Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang
dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya
Allah selalu menjaga dan mengawasimu”.
-Menghargai perbedaan
Dalam urusan kemasyarakatan, menurut Nurcholish, Rasulullah pun diperintahkan oleh Allah untuk
menjalankan musyawarah, dan untuk bersikap teguh melaksanakan hasil musyawarah itu dengan
bertawakal kepada Allah.
38 ۚ َو اَّلِذ ْيَن اْسَتَجاُبْو ا ِلَر ِّبِهْم َو َاَقاُم وا الَّص ٰل وَۖة َو َاْم ُر ُهْم ُش ْو ٰر ى َبْيَنُهْۖم َوِمَّم ا َر َز ْقٰن ُهْم ُيْنِفُقْو َن
“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhan dan melaksanakan salat, sedang
urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka dan mereka menginfakkan sebagian
dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka”
Sejalan dengan itu, menurut dia, masyarakat kaum beriman sendiri dilukiskan dalam Kitab Suci
sebagai masyarakat yang dalam segala perkaranya, membuat keputusan melalui musyawarah.
Menurut dia, masyarakat pimpinan Nabi dan masyarakat pimpinan empat khalifah yang bijaksana
adalah masyarakat yang ditegakkan di atas dasar prinsip musyawarah.
Dalam tinjauan ajaran yang lebih mendalam, Nur Cholish menjelaskan musyawarah tidak hanya
merupakan wujud rasa kemanusiaan karena didasari oleh sikap penghargaan kepada sesama
manusia, tetapi juga merupakan wujud rasa ketuhanan atau takwa.
Pada dasarnya, keadilan merupakan bentuk hal yang berhak dimiliki oleh setiap masyarakat
Indonesia. Dengan keadilan, maka seluruh masyarakat Indonesia akan mendapatkan ketentraman
dalam kehidupannya masing-masing.
“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika)
menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu
untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah
kepada Allah, sungguh, Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”