Anda di halaman 1dari 4

NAMA:AIDIL FADHLI RAMBE

NIM :F1D123010

Nilai-Nilai Pancasila dalam Agama Islam


1.Ketuhanan Yang Maha Esa
Dalam konsep Islam, Allah itu Esa, tidak berbilang, tidak ada yang menyerupai-Nya dan tidak pula
ada yang menyamai-Nya. Sila pertama dalam Pancasila yang berbunyi, "Ketuhanan Yang Maha- Esa",
bagi keyakinan umat Islam: Allah (Tuhan) adalah Esa/Satu. Keesaan Allah itu meliputi tiga hal yaitu
1) Dia Maha-Esa pada Dzat-Nya, 2) Dia Maha-Esa pada sifat-Nya, dan 3) Dia Maha-Esa pada
perbuatan-Nya.Keesaan Allah SWT terdapat dalam Al-Quran surah Al-Baqarah ayat 163:

‫َوِاٰل ُهُك ۡم ِاٰل ٌه َّواِح ٌد ۚ ٓاَل ِاٰل َه ِااَّل ُهَو الَّر ۡح ٰم ُن الَّر ِح ۡي ُم‬
“Dan Tuhanmu adalah Allah Yang Maha Esa,tidak ada sesembahan yang berhak disembah melaikan
Dia Yang Maha Pemurah dan Maha Penyayang”

Perwujudun sila pertama menurut agama Islam yaitu:

-Melaksanakan rukun Islam dan mengimani rukun iman

-Menghormati dan menghargai agama lain

-Tidak memaksakan keyakinan agama Islam kepada orang lain

-Menumbuhkan kerukunan dengan agama lain

2.Kemanusiaan yang Adil dan Beradab


Islam sangat menjunjung tinggi keadilan,kemanusiaan dan adab.Islam mengajarkan untuk bersikap
adil kepada seluruh manusia tidak mengira asal usul nya,kedudukannya,hartanya.Karena semua
derajat manusia itu sama dimata Allah SWT,yang membedakannya hanya tingkat keimanan dan
ketaqwaan hamba-Nya.Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surah An-Nisa ayat 135;

‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا ُك ْو ُنْو ا َقَّواِم ْيَن ِباْلِقْس ِط ُش َهَد ۤا َء ِهّٰلِل َو َلْو َع ٰٓلى َاْنُفِس ُك ْم َاِو اْلَو اِلَد ْيِن َو اَاْلْقَر ِبْيَن ۚ ِاْن َّيُك ْن َغ ِنًّيا َاْو َفِقْيًرا َفاُهّٰلل َاْو ٰل ى ِبِهَم ۗا َفاَل َتَّتِبُعوا‬
135 ‫اْلَهٰٓو ى َاْن َتْع ِد ُلْو اۚ َوِاْن َتْلٓٗو ا َاْو ُتْع ِرُضْو ا َفِاَّن َهّٰللا َك اَن ِبَم ا َتْع َم ُلْو َن َخ ِبْيًرا‬.

“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu penegak keadilan, menjadi saksi karena Allah,
walaupun terhadap dirimu sendiri atau terhadap ibu bapak dan kaum kerabatmu. Jika dia (yang
terdakwa) kaya ataupun miskin, maka Allah lebih tahu kemaslahatan (kebaikannya). Maka janganlah
kamu mengikuti hawa nafsu karena ingin menyimpang dari kebenaran. Dan jika kamu
memutarbalikkan (kata-kata) atau enggan menjadi saksi, maka ketahuilah Allah Mahateliti terhadap
segala apa yang kamu kerjakan”.
Kemudian Islam juga mengajarkan betapa pentingnya adab itu. “Al adabu Fauqol 'ilmi” yang artinya
adab itu lebih tinggi dari pada ilmu. Kalau hanya mengandalkan ilmu tanpa di barengi adab, iblis lebih
bisa. Sebab iblis diberikan keistimewaan oleh Allah lebih pintar dari pada manusia.

Allah SWT berfirman dalam surah Luqman ayat 19:

19 ࣖ‫َو اْقِص ْد ِفْي َم ْش ِيَك َو اْغ ُضْض ِم ْن َص ْو ِتَۗك ِاَّن َاْنَك َر اَاْلْص َو اِت َلَص ْو ُت اْلَحِم ْيِر‬

“Dan sederhanakanlah dalam berjalan dan lunakkanlah suaramu. Sesungguhnya seburuk-buruk suara
ialah suara keledai.”

Perwujudan sila kedua menurut agama Islam yaitu:

-Menjaga kesopanan dan saling menghargai

-Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan

-Tidak bersikap semena-mena terhadap orang lain

3.Persatuan Indonesia
Persatuan termasuk dari maqaasid al-syari’ah (tujuan syariat) yang paling

penting dalam Islam. Semua umat manusia yang hidup di bumi adalah satu, tidak ada

perbedaan di antaranya selain ketakwaan kepada Allah. Menjaga persatuan sangat

penting karena bisa melestarikan kehidupan di bumi ini. Perbedaan derajat manusia

hanyalah di sisi Tuhan saja, sedangkan manusia sama sekali tidak mempunyai

wewenang untuk menarik garis kesenjangan dengan cara-cara yang tidak manusiawi.

Allah memandang manusia bertingkat rendah dan tinggi, hina dan mulia sesuai dengan

tinggi rendahnya tingkat persentasi dimensi ketakwaan kepada-Nya.

Dalam al-Qur’an, tidak ada ayat khusus yang membahas tentang persatuan.

Allah SWT berfirman dalam surah An-Nisa ayat 1:

‫ٰٓيَاُّيَها الَّناُس اَّتُقْو ا َر َّبُك ُم اَّلِذ ْي َخ َلَقُك ْم ِّم ْن َّنْفٍس َّواِحَدٍة َّو َخ َلَق ِم ْنَها َز ْو َجَها َو َبَّث ِم ْنُهَم ا ِرَج ااًل َك ِثْيًرا َّوِنَس ۤا ًء ۚ َو اَّتُقوا َهّٰللا اَّلِذ ْي َتَس ۤا َء ُلْو َن ِبٖه‬
1 ‫َو اَاْلْر َح اَم ۗ ِاَّن َهّٰللا َك اَن َع َلْيُك ْم َرِقْيًبا‬

“Wahai manusia! Bertakwalah kepada Tuhanmu yang telah menciptakan kamu dari diri yang satu
(Adam), dan (Allah) menciptakan pasangannya (Hawa) dari (diri)-nya; dan dari keduanya Allah
memperkembangbiakkan laki-laki dan perempuan yang banyak. Bertakwalah kepada Allah yang
dengan nama-Nya kamu saling meminta, dan (peliharalah) hubungan kekeluargaan. Sesungguhnya
Allah selalu menjaga dan mengawasimu”.

Perwujudan sila ketiga menurut agama Islam yaitu:

-Mengutamakan kepentingan bangsa dan negara

-Mendorong kerja sama

-Menghargai perbedaan

-Menjaga kebersamaan dan kerukunan


4.Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan
Negara Indonesia memang bukan sebuah negara yang didirikan untuk satu golongan, tetapi untuk
semua yang bertanah air Indonesia. Oleh karena itu, penyelenggaraan negara didasarkan pada
permusyawaratan perwakilan.

Dalam urusan kemasyarakatan, menurut Nurcholish, Rasulullah pun diperintahkan oleh Allah untuk
menjalankan musyawarah, dan untuk bersikap teguh melaksanakan hasil musyawarah itu dengan
bertawakal kepada Allah.

Allah SWT berfirman dalam surah As-Syura ayat 38:

38 ۚ ‫َو اَّلِذ ْيَن اْسَتَجاُبْو ا ِلَر ِّبِهْم َو َاَقاُم وا الَّص ٰل وَۖة َو َاْم ُر ُهْم ُش ْو ٰر ى َبْيَنُهْۖم َوِمَّم ا َر َز ْقٰن ُهْم ُيْنِفُقْو َن‬

“Dan (bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhan dan melaksanakan salat, sedang
urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah antara mereka dan mereka menginfakkan sebagian
dari rezeki yang Kami berikan kepada mereka”

Sejalan dengan itu, menurut dia, masyarakat kaum beriman sendiri dilukiskan dalam Kitab Suci
sebagai masyarakat yang dalam segala perkaranya, membuat keputusan melalui musyawarah.
Menurut dia, masyarakat pimpinan Nabi dan masyarakat pimpinan empat khalifah yang bijaksana
adalah masyarakat yang ditegakkan di atas dasar prinsip musyawarah.

Dalam tinjauan ajaran yang lebih mendalam, Nur Cholish menjelaskan musyawarah tidak hanya
merupakan wujud rasa kemanusiaan karena didasari oleh sikap penghargaan kepada sesama
manusia, tetapi juga merupakan wujud rasa ketuhanan atau takwa.

Adapun perwujudan sila ke 4 dalam agama Islam yaitu:

-Musyawarah saat mencari solusi suatu masalah

-Menghargai pendapat orang lain

-Tidak memaksakan kehendak pribadi

-Menerima keputusan bersama

5.Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia


Sila kelima ini mencerminkan nilai keadilan yang masih berhubungan dengan prinsip keadilan dalam
sila kedua. Makna keadilan ini merupakan bentuk harapan dari sila-sila sebelumnya yang berarti
setiap masyarakat Indonesia berhak mendapatkan perlakuan yang adil dalam segala aspek
kehidupan. Hal ini meliputi baik dalam bidang sosial, hukum, budaya maupun yang lainnya.

Pada dasarnya, keadilan merupakan bentuk hal yang berhak dimiliki oleh setiap masyarakat
Indonesia. Dengan keadilan, maka seluruh masyarakat Indonesia akan mendapatkan ketentraman
dalam kehidupannya masing-masing.

Allah SWT berfirman dalam surah Al-Maidah ayat 8:


‫ٰٓيَاُّيَها اَّلِذ ْيَن ٰا َم ُنْو ا ُك ْو ُنْو ا َقَّواِم ْيَن ِهّٰلِل ُش َهَد ۤا َء ِباْلِقْس ِۖط َو اَل َيْج َم َّنُك ْم َشَنٰا ُن َقْو ٍم َع ٰٓلى َااَّل َتْع ِد ُلْو اۗ ِاْع ِد ُلْو ۗا ُهَو َاْقَر ُب ِللَّتْقٰو ۖى َو اَّتُقوا َهّٰللاۗ ِاَّن َهّٰللا َخ ِبْيٌۢر‬
‫ِر‬
8 ‫ِبَم ا َتْع َم ُلْو َن‬

“Wahai orang-orang yang beriman! Jadilah kamu sebagai penegak keadilan karena Allah, (ketika)
menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah kebencianmu terhadap suatu kaum mendorong kamu
untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah. Karena (adil) itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah
kepada Allah, sungguh, Allah Maha teliti terhadap apa yang kamu kerjakan.”

Kesimpulannya kepemilikikan terhadap harta,tahta,dan sebagainya tidak bersifat mutlak.Itu semua


merupakan titipan yang diberikan oleh Allah SWT.Oleh karena itu bersifat adillah terhadap sesame
dan saling berbagi satu sama lain.

Perwujudan sila kelima dalam ajaran agama Islam:

-Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban

-Memberi pertolongan kepada orang lain

-Menghormati hak orang lain

-Berbuat adil kepada orang lain

Anda mungkin juga menyukai