PP PT. SAT THN 2023 - 2025 - Buku PP A5 - 13062023
PP PT. SAT THN 2023 - 2025 - Buku PP A5 - 13062023
KEPUTUSAN
DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA
TENTANG
PENGESAHAN PERATURAN PERUSAHAAN
LY
PT SUMBER ALFARIA TRIJAYA TBK
N
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
O
DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL
SE
DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA KERJA
i
pekerja/buruh dan/atau serikat pekerja/serikat buruh
sebagai ketentuan yang harus dilaksanakan oleh
kedua belah pihak di perusahaan, maka Peraturan
Perusahaan wajib mendapat pengesahan dari
DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN HUBUNGAN
INDUSTRIAL DAN JAMINAN SOSIAL TENAGA
KERJA;
LY
d. bahwa memperhatikan surat permohonan Pengesahan
N
Peraturan Perusahaan sebagaimana dokumen
O
persyaratan yang telah dilampirkan;
e. bahwa berdasarkan
SE pertimbangan sebagaimana
dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c dan huruf d,
perlu menetapkan Keputusan DIREKTUR JENDERAL
U
ii
Pendaftaran Perjanjian Kerja Bersama (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2099).
3. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan R.I Nomor 13 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Ketenagakerjaan (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 622).
LY
MEMUTUSKAN
N
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN
O
HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN JAMINAN SOSIAL
TENAGA KERJA SE NOMOR KEP.4/HI.00.00/00.0000.
230215010/B/V/2023, TENTANG PENGESAHAN
PERATURAN PERUSAHAAN PT SUMBER ALFARIA
U
TRIJAYA TBK.
AL
iii
Peraturan Perusahaan pada KEMENTERIAN
KETENAGAKERJAAN R.I. cq. DIREKTUR JENDERAL
PEMBINAAN HUBUNGAN INDUSTRIAL DAN JAMINAN
SOSIAL TENAGA KERJA Nomor: 230215010;
LY
pekerja/buruh
N
KEEMPAT : Dalam masa berlaku Peraturan Perusahaan sebagaimana
O
dimaksud dalam diktum KEDUA dilakukan perubahan maka
SE
perubahan tersebut harus dilakukan atas kesepakatan
antara pekerja/buruh atau Serikat Pekerja/Serikat Buruh dan
U
pengusaha, dan mendapat pengesahan dari
AL
iv
atau terdapat kesalahan/ kekeliruan dalam pembuatan
Keputusan ini, maka data dan/atau keterangan Peraturan
Perusahaan yang bersangkutan dan/atau Keputusan ini
dapat dibatalkan dan/atau diperbaiki sebagaimana
mestinya.
LY
A.N. DIREKTUR JENDERAL,
N
DIREKTUR HUBUNGAN KERJA DAN
O
PENGUPAHAN
SE
U
AL
Tembusan :
N
v
DAFTAR ISI
LY
BAB Pasal
I. UMUM
N
1. Pengertian Istilah …………………………................................ 1
O
2. Maksud dan Tujuan ..……………………................................. 6
SE
3. Ruang Lingkup ………………………..…................................. 7
U
II. HUBUNGAN KERJA
4. Penerimaan Karyawan ………………………........................... 7
AL
6. Mutasi …………………………………………............................9
R
7. Promosi..………………………………………............................11
TE
8. Demosi ………………………………………..............................12
IN
vi
BAB Pasal
LY
N
VI. PENGUPAHAN DAN PENILAIAN HASIL KERJA
O
18. Pengupahan ……………………………....................................27
19. Peninjauan Upah Secara Berkala ………................................29
SE
20. Struktur & Skala Upah ............................................................ 29
21. Force Majeure ………………………………............................. 29
U
vii
33. Fasilitas Karyawan …………………………..............................37
34. Biaya Perjalanan Dinas ….......................................................38
35. Bantuan Karena Ditahan Pihak yang Berwajib .......................38
36. Pensiun ……………………………………................................ 39
37. Program Keluarga Berencana ……..............………................ 39
BAB Pasal
LY
VIII. KODE ETIK, TATA TERTIB, DAN DISIPLIN KERJA
N
38. Kode Etik …………………………………..................................39
O
39. Tata Tertib dan Disiplin Kerja ……………................................ 43
40. Pernikahan Antar Karyawan …………………..........................55
SE
IX. SANKSI DAN PERINGATAN
U
41. Jenis Sanksi…………………………………..............................55
AL
viii
50. Pemutusan Hubungan Kerja Karena Memasuki Usia
Pensiun ...................................................................................74
51. Pemutusan Hubungan Kerja Karena Meninggal Dunia .......... 74
52. Pemutusan Hubungan Kerja Karena Berakhirnya
Hubungan Kerja Waktu Tertentu .......……………………......... 75
53. Uang Pisah …………………………….....………….................. 75
LY
XI. PENYELESAIAN KELUH KESAH
54. Penyelesaian Keluhan dan Pengaduan Karyawan ................ 78
N
55. Tata Cara Penyelesaian Keluhan dan Pengaduan
O
Karyawan ................................................................................79
SE
XII. KETENTUAN PENUTUP
U
56. Hutang ……………………………………….............................. 80
57. Masa Berlaku …………………………….................................. 81
AL
ix
MUKADIMAH
LY
keharmonisan ketenagakerjaan dan semangat kerja serta meningkatkan
N
pendapatan perusahaan yang pada gilirannya juga berarti menciptakan
O
kesejahteraan pekerja/karyawan dan menuju perbaikan serta kemajuan
dalam hidupnya, maka Peraturan Perusahaan PT. Sumber Alfaria Trijaya,
SE
Tbk. ini merupakan pelaksanaan program Pembangunan Republik
Indonesia dalam sektor ketenagakerjaan. Landasan pembentukan
U
x
PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA TBK
VISI
“ Menjadi jaringan distribusi retail terkemuka
yang dimiliki oleh masyarakat luas,
berorientasi kepada pemberdayaan pengusaha kecil,
pemenuhan kebutuhan dan harapan konsumen,
serta mampu bersaing secara global.”
LY
N
MISI
O
● Memberikan kepuasan kepada pelanggan/konsumen dengan
berfokus pada produk dan pelayanan yang berkualitas unggul.
SE
● Selalu menjadi yang terbaik dalam segala hal yang dilakukan dan
U
xi
BUDAYA KERJA
LY
N
O
SE
U
AL
N
R
TE
IN
xii
PERATURAN PERUSAHAAN
PT. SUMBER ALFARIA TRIJAYA, Tbk.
TAHUN 2023 – 2025
BAB I
UMUM
LY
PASAL 1
PENGERTIAN ISTILAH
N
Dalam peraturan Perusahaan ini yang dimaksud dengan:
O
1. PERUSAHAAN SE
Adalah badan usaha PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk., berkedudukan
di Tangerang, yang didirikan menjadi badan hukum berdasarkan Akta
U
No.21 Tanggal 22 Februari 1989, dibuat dihadapan Gde Kertayasa,
AL
1
2. DIREKSI
Adalah direksi Perseroan yang terdiri dari Direktur-Direktur yang
diangkat dan diberhentikan oleh Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) dan bertanggung jawab kepada RUPS.
3. MANAJEMEN
Adalah para pimpinan eksekutif Perusahaan yang karena tugasnya
LY
diberikan kewenangan untuk memimpin, mengelola unit kerja dan
N
menjalankan Perusahaan.
O
4. ATASAN LANGSUNG
SE
Adalah Karyawan yang karena jabatannya mempunyai tanggung
jawab penugasan, pembinaan, dan pengawasan secara langsung
U
terhadap Karyawan di bagiannya.
AL
5. KARYAWAN
N
6. KELUARGA KARYAWAN
Adalah seorang istri atau suami yang sah secara hukum, 3 (tiga)
orang anak yang sah secara hukum dan/atau anak angkat yang telah
disahkan dengan putusan pengadilan negeri, dengan syarat.
a. Anak masih sekolah, belum menikah dan/atau berumur maksimal
21 (dua puluh satu) tahun; dan
2
b. Seorang istri atau suami yang sah secara hukum dan anak
terdaftar di personalia Perusahaan.
7. AHLI WARIS
Adalah anggota keluarga yang secara hukum otomatis menjadi ahli
waris dan/atau orang yang diangkat secara sah menurut hukum oleh
Karyawan dan sudah didaftarkan di personalia Perusahaan sebagai
LY
ahli waris dalam hal terjadinya kematian Karyawan.
N
8. LINGKUNGAN PERUSAHAAN
O
Adalah keseluruhan tempat yang secara sah berada dibawah
SE
penguasaan dan pengawasan Perusahaan yang digunakan untuk
menunjang kegiatan usaha Perusahaan.
U
9. PERATURAN PERUSAHAAN
AL
11. PEKERJAAN
Adalah kegiatan yang dijalankan oleh Karyawan untuk kepentingan
Perusahaan dalam suatu hubungan kerja dengan mendapat Upah.
3
12. JAM KERJA
Adalah waktu kerja yang ditetapkan oleh perusahaan, untuk
melaksanakan pekerjaan sesuai dengan tugas dan tanggung
jawabnya.
LY
ditetapkan secara teratur dengan lamanya waktu kerja yang sama
setiap hari dan hari istirahat tidak harus jatuh pada hari yang sama
N
dengan hari istirahat Karyawan lain.
O
14. HARI LIBUR SE
Adalah hari istirahat mingguan dan/atau hari Libur yang ditetapkan
U
oleh pemerintah.
AL
16. MANGKIR
IN
Adalah tidak hadir atau tidak masuk kerja tanpa alasan dan
keterangan secara tertulis yang dilengkapi dengan bukti yang sah
yang dapat dipertanggungjawabkan.
4
17. TEMPAT KERJA
Adalah lingkungan pelaksanaan kerja yang meliputi namun tidak
terbatas tempat kegiatan maupun area kantor, gudang, atau toko dan
tempat-tempat lain yang ditunjuk oleh Perusahaan.
LY
termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja, demikian
pula kecelakaan yang terjadi dalam perjalanan berangkat dari rumah
N
menuju tempat kerja dan/atau sebaliknya melalui jalan yang biasa
O
atau wajar dilalui.
SE
19. UPAH
U
Adalah hak Karyawan yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk
uang sebagai imbalan dari Perusahaan kepada Karyawan atas suatu
AL
pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan yang Upah
N
suatu pekerjaan dan/atau jasa yang telah atau akan dilakukan yang
didasarkan atas Grading, sebelum ditambah Tunjangan dan sebelum
dipotong Pajak Penghasilan (PPh 21).
5
21. TUNJANGAN TETAP
Adalah suatu imbalan yang diterima oleh Karyawan secara tetap
jumlahnya dan teratur pembayarannya yang tidak dikaitkan dengan
kehadiran ataupun pencapaian prestasi kerja tertentu.
22. GRADING
Adalah klasifikasi dan pengelompokan jabatan terhadap suatu
LY
struktur sesuai dengan kebutuhan Perusahaan.
N
23. EXCESS CLAIM
O
Adalah sejumlah kelebihan uang atas pengeluaran biaya pelayanan
SE
kesehatan dari jumlah maksimum manfaat yang berlaku atas
seorang karyawan/tanggungan atau suatu jumlah biaya pelayanan
U
kesehatan yang tidak termasuk yang dijamin oleh Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan dan/atau perusahaan
AL
PASAL 2
R
TE
6
PASAL 3
RUANG LINGKUP
1. Peraturan Perusahaan ini berlaku di PT. Sumber Alfaria Trijaya, Tbk,
baik di Kantor Pusat maupun di cabang-cabang Perusahaan seluruh
Indonesia.
2. Peraturan Perusahaan ini berlaku bagi seluruh Karyawan PT. Sumber
Alfaria Trijaya Tbk, baik yang ada di Kantor Pusat maupun di
LY
cabang-cabang Perusahaan seluruh Indonesia.
N
BAB II
O
HUBUNGAN KERJA
SE
PASAL 4
U
PENERIMAAN KARYAWAN
1. Penerimaan Karyawan baru sepenuhnya adalah hak dan wewenang
AL
7
f. Berkelakuan baik;
g. Tidak terkait dalam hubungan kerja dengan pihak lain; dan
h. Bersedia menaati Peraturan Perusahaan.
PASAL 5
STATUS KARYAWAN
Status karyawan adalah karyawan tetap dan karyawan tidak tetap,
LY
sebagai berikut :
1. Karyawan Tetap adalah Karyawan yang bekerja berdasarkan
N
Perjanjian Kerja Waktu Tidak Tertentu dan telah menjalani masa
O
percobaan paling lama 3 (tiga) bulan serta dianggap telah memenuhi
SE
kualifikasi yang telah ditetapkan oleh Perusahaan sehingga diangkat
menjadi Karyawan Tetap.
U
Disadari akan pentingnya masa penyesuaian sebelum seorang
AL
a. Masa percobaan untuk masa kerja paling lama 3 (tiga) bulan yang
R
8
d. Atasan Langsung melakukan penilaian dalam masa percobaan;
e. Seorang Karyawan dapat diangkat menjadi Karyawan Tetap jika
menunjukkan prestasi kerja sesuai dengan yang ditetapkan;
f. Setelah masa percobaan selesai dan Karyawan menunjukkan
prestasi kerja sesuai dengan yang diharapkan maka Perusahaan
memberikan surat pengangkatan sebagai Karyawan Tetap dan
masa percobaan diperhitungkan dalam perhitungan masa kerja
LY
Karyawan;
N
g. Penerbitan SK pengangkatan maksimal 1 (satu) bulan setelah
O
selesainya masa percobaan dan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
(PKWT). SE
2. Karyawan Tidak Tetap adalah Karyawan yang dipekerjakan untuk
waktu tertentu atau pekerjaan tertentu berdasarkan suatu Perjanjian
U
PASAL 6
MUTASI
1. Berdasarkan kepentingan dan perkembangan, Perusahaan memiliki
kewenangan dan berhak mengatur pemindahan kerja (Mutasi)
9
Karyawan antar lokasi kerja, antar unit kerja, antar departemen, antar
jabatan dengan tidak mengurangi hak-hak yang diterimanya.
2. Dalam hal Mutasi, Perusahaan senantiasa memperhatikan
kesanggupan Karyawan dan sedapat mungkin mempertimbangkan
keinginan Karyawan, namun demikian kepentingan Perusahaan tetap
diutamakan.
3. Mutasi Karyawan dapat dilakukan karena hal-hal sebagai berikut :
LY
a. Mutasi karena ada suatu hal yang mendesak
N
i. Bertambah atau berkurangnya volume Pekerjaan;
O
ii. Berubahnya formasi atau susunan struktur organisasi;
iii. Keputusan-keputusan lain menyangkut perubahan kebijakan
SE
Perusahaan;
b. Mutasi bukan karena ada suatu hal yang mendesak
U
10
personalia akan mengirim data Karyawan yang bersangkutan
bersama permohonan Mutasi ke bagian personalia kantor pusat atau
cabang lainnya.
6. Permohonan Mutasi Karyawan harus ada kesepakatan antara Atasan
Langsung pemohon dan calon Atasan Langsung pemohon. Mutasi
dilaksanakan setelah ada surat Mutasi yang dikeluarkan oleh
personalia Perusahaan.
LY
7. Seorang Karyawan yang dimutasikan, masa kerja yang telah
N
dilaluinya tetap diperhitungkan.
O
8. Karyawan yang dimutasikan karena kebutuhan Perusahaan maka
Perusahaan menanggung biaya-biaya sebagaimana diatur di dalam
SE
Surat Keputusan Direksi dan/atau Standard Operating Procedure.
9. Apabila Karyawan mutasi karena keinginan Karyawan sendiri maka
U
manajemen/Perusahaan.
R
TE
perusahaan.
PASAL 7
PROMOSI
1. Kesempatan pengisian lowongan jabatan yang lebih tinggi
diprioritaskan bagi Karyawan dari Lingkungan Perusahaan yang
11
memiliki potensi dan persyaratan yang sesuai dengan jabatan
tersebut.
2. Karyawan yang mendapatkan Promosi Jabatan wajib mengikuti
ketentuan berikut:
a. Karyawan akan mengikuti program pengembangan (development
program) dengan ketentuan berikut:
LY
Staff 4 bulan
N
Officer 4 bulan
Coordinator 6 bulan
O
Junior Manager 9 bulan
Senior Manager
SE 12 bulan
U
b. Karyawan lulus development program dibuktikan dengan Surat
Tanda Lulus.
AL
PASAL 8
DEMOSI
1. Perusahaan dapat mencabut atau menurunkan grading atau jabatan
Karyawan ke posisi atau kedudukan yang lebih rendah, dengan
pertimbangan:
12
a. Karyawan tersebut sudah tidak sesuai atau tidak memenuhi syarat
lagi untuk menduduki posisi jabatan tersebut berdasarkan
evaluasi kerja Karyawan yang bersangkutan;
b. Perusahaan melakukan perampingan organisasi sehingga
menyebabkan jabatan/posisi sebelumnya menjadi hilang maka
karyawan dapat diturunkan jabatan atau posisinya dengan
ketentuan tidak ada pengurangan upah;
LY
c. Perusahaan memandang Karyawan melakukan
N
kesalahan/pelanggaran sehingga dapat diturunkan jabatannya.
O
2. Pelaksanaan penurunan level atau pencabutan jabatan tersebut
ditetapkan dengan Surat Keputusan dan diberitahukan kepada
SE
Karyawan yang bersangkutan minimal 5 (lima) hari kerja sebelum
pelaksanaan penurunan atau pencabutan tersebut.
U
AL
BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN
N
R
PASAL 9
TE
13
2. KEWAJIBAN PERUSAHAAN:
Perusahaan melalui pejabat-pejabatnya bertanggungjawab atas
penempatan Karyawan sesuai dengan kemampuan dan keterampilan
yang dimilikinya, serta melaksanakan pengembangan kompetensi
dan/atau karir Karyawan melalui pelatihan kerja berdasarkan program
dan teknologi yang dirancang untuk meningkatkan produktivitas kerja
karyawan
LY
PASAL 10
N
HAK DAN KEWAJIBAN KARYAWAN
O
1. HAK KARYAWAN:
SE
a. Mendapat imbalan berupa Upah sesuai dengan pekerjaan dan
tanggung jawabnya.
U
b. Mendapat waktu dan hari istirahat kerja serta cuti.
AL
2. KEWAJIBAN KARYAWAN:
a. Melaksanakan dengan segala kemampuan semua Pekerjaan,
tugas-tugas dan petunjuk dan instruksi kerja yang diberikan oleh
14
Perusahaan melalui Atasan Langsung dan/atau Standard
Operating Procedure (SOP) dengan tetap memperhatikan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
b. Menaati Peraturan Perusahaan.
c. Bekerja dengan giat, jujur, tertib, tepat waktu, teliti dan senantiasa
berhati-hati.
d. Menjaga dan melindungi dengan baik semua peralatan kerja dan
LY
Aset Perusahaan yang dipergunakan dalam bekerja dan/atau
N
yang dipercayakan kepadanya. Kerusakan dan kehilangan barang
O
dikarenakan kelalaiannya, diberikan sanksi dapat berupa Surat
Peringatan serta wajib untuk
SE menggantinya jika yang
bersangkutan terbukti bersalah.
e. Menjaga kesehatan, kebersihan dan kerapihan baik dirinya
U
Perusahaan.
f. Memberikan keterangan yang sebenarnya mengenai Pekerjaan
N
15
konsumen, relasi, tamu Perusahaan berikut semua pihak yang
terkait dengan Perusahaan dalam melaksanakan Pekerjaan.
m. Bersedia sewaktu-waktu diperiksa di dalam dan di luar
Perusahaan apabila diperlukan.
n. Menjaga suasana kerja yang harmonis di lingkungan kerjanya
masing-masing.
o. Melaporkan dengan segera mengenai perubahan status keadaan
LY
keluarganya (menikah, melahirkan, memiliki anak, meninggal,
N
bercerai, maupun perubahan tempat tinggal) kepada personalia,
O
paling lambat 1 (satu) bulan sejak perubahan.
p. Bertanggung jawab terhadap tugas Pekerjaan yang dilakukan,
SE
maupun yang pernah dilakukan dan tanggung jawab tersebut
tetap mengikat meskipun Karyawan tersebut sudah dimutasi
U
ataupun promosi.
AL
16
dituangkan lebih lanjut dalam Standard Operating Procedure
(SOP).
t. Membayar ganti rugi yang timbul akibat
kesalahan/kelalaian/ketidaktelitian Karyawan baik sengaja
maupun tidak sengaja, dilakukan sendiri/bersama-sama yang
menyebabkan hilangnya barang dan/atau rusaknya seluruh
dan/atau sebagian aset Perusahaan maupun kerugian lainnya
LY
yang timbul.
N
u. Membayar Excess Claim yang timbul akibat rawat inap yang
O
melebihi limit tanggungan rawat inap Karyawan dan
tanggungannya. SE
v. Memberikan kewenangan, otoritas, hak, dan kuasa khusus
kepada Perusahaan untuk memperhitungkan dan/atau memotong
U
finansial yang timbul karena ketentuan huruf (s) dan/atau huruf (t)
R
TE
17
BAB IV
HARI DAN JAM KERJA SERTA KERJA LEMBUR
PASAL 11
HARI DAN JAM KERJA
1. Waktu kerja adalah 40 (empat puluh) jam seminggu yang
pelaksanaannya diatur tersendiri sesuai dengan kebutuhan
LY
operasional Perusahaan dengan jam istirahat selama 1 (satu) jam
sehari.
N
2. Ketentuan Waktu kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) tidak
O
berlaku bagi pekerjaan tertentu, yang karena sifat pekerjaannya tidak
SE
dapat diterapkan jam kerja sesuai dengan ayat (1).
3. Ketentuan mengenai waktu kerja bagi pekerjaan tertentu
U
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) akan diatur dalam Standar
AL
4. Bagi Karyawan shift, hari kerja dan jam kerjanya diatur secara
R
18
Masuk : 08 : 00
Istirahat : 12 : 00 – 13 : 00
Pulang : 17 : 00
b. Hari Kerja Karyawan operasional gudang adalah 6 (enam) hari
kerja dan 1 (satu) hari libur, dengan ketentuan 7 (tujuh) jam 1
(satu) hari dan 1 (satu) jam istirahat serta pengaturan jadwal
masuk disesuaikan dengan kebutuhan operasional gudang.
LY
c. Hari Kerja Karyawan operasional toko adalah 6 (enam) hari kerja
N
dan 1 (satu) hari libur, dengan ketentuan 7 (tujuh) jam 1 (satu) hari
O
dan 1 (satu) jam istirahat serta pengaturan jadwal masuk
disesuaikan dengan kebutuhan operasional toko.
SE
6. Apabila dipandang perlu dikarenakan keadaan yang memaksa
ataupun terjadi sesuatu hal maka Perusahaan dapat merubah hari
U
PASAL 12
R
KERJA LEMBUR
TE
1. Kerja lembur adalah setiap pekerjaan yang dilakukan di luar jam kerja
IN
19
3. Perhitungan Upah lembur sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
4. Surat perintah lembur online yang disetujui Atasan Langsung minimal
setingkat manajer serta bukti hadir merupakan persyaratan yang
harus dipenuhi untuk dapat dibayarkannya Upah lembur.
5. Perjalanan dinas yang dilakukan pada hari libur/di luar jam kerja tidak
dapat diperhitungkan sebagai Kerja Lembur, karena perjalanan dinas
LY
tersebut memiliki ketentuan tersendiri.
N
6. Tidak termasuk dalam ketentuan Kerja Lembur ini adalah
O
penyelesaian Pekerjaan yang dilakukan untuk memenuhi tanggung
jawab Pekerjaan yang tidak selesai pada waktu yang telah ditentukan
SE
karena kelalaian Karyawan.
7. Karyawan yang berhak mendapatkan Upah Lembur adalah karyawan
U
20
BAB V
HARI LIBUR, CUTI DAN IJIN MENINGGALKAN PEKERJAAN
PASAL 13
HARI LIBUR PERUSAHAAN
1. Hari libur yang diakui oleh Perusahaan adalah hari libur resmi yang
ditetapkan oleh pemerintah setiap tahunnya.
LY
2. Hari libur mingguan bagi Karyawan unit kerja operasional tidak wajib
jatuh pada setiap hari Sabtu/Minggu, akan tetapi dapat dialihkan pada
N
hari lainnya sesuai dengan kebutuhan Perusahaan.
O
SE
PASAL 14
CUTI TAHUNAN
U
1. Karyawan berhak atas cuti tahunan setiap kali setelah mempunyai
AL
3. Bagi Karyawan yang hak cutinya belum diambil, baik karena alasan
sendiri atau karena alasan penundaan dan permintaan oleh
Perusahaan sampai dengan bulan Desember tahun berjalan, diberi
kesempatan untuk mengambil cuti tersebut sampai
selambat-lambatnya bulan ke 3 (tiga) tahun berikutnya dengan
mengajukan permohonan secara tertulis/aplikasi online.
4. Di Bulan Desember Perusahaan akan memberitahukan kepada
21
Karyawan mengenai sisa cuti yang akan gugur bila tidak
dipergunakan hingga bulan Maret tahun berjalan.
5. Cuti bersama yang ditetapkan oleh Pemerintah diperhitungkan
dengan mengurangi hak Cuti Tahunan.
6. Karyawan dengan masa kerja lebih dari 5 (lima) tahun dan
kelipatannya akan mendapatkan cuti tambahan selama 5 (lima) hari
kerja hanya di tahun berikutnya. Sedemikian Karyawan yang berhak
LY
atas cuti tambahan pada tahun ke-enam memiliki total cuti selama 17
N
(tujuh belas) hari kerja.
O
7. Cuti Tahunan dan cuti tambahan tidak dapat diuangkan.
8. Bagi Karyawan yang akan menggunakan cuti tahunannya harus
SE
mengajukan permohonan melalui aplikasi cuti online minimal 2 (dua)
minggu sebelum pelaksanaan cutinya.
U
9. Karyawan yang tidak hadir pada hari kerjanya tanpa ijin atau tanpa
AL
sudah habis atau belum berhak cuti maka upahnya tidak dibayarkan
sesuai dengan hari mangkirnya.
IN
22
(delapan). Jika Atasan tidak merespon sesuai batas waktu yang telah
ditentukan, maka karyawan akan dianggap tidak hadir tanpa ijin/
mangkir dan berlaku ketentuan pada ayat 9.
12. Akumulasi keterlambatan dan/atau kekurangan jam kerja Karyawan
akan diperhitungkan untuk mengurangi Cuti Tahunan (480 menit
keterlambatan dan/atau kekurangan jam kerja akan mengurangi 1 hari
Cuti tahunan dan akumulasi seterusnya).
LY
PASAL 15
N
ISTIRAHAT HAID, MELAHIRKAN, DAN KEGUGURAN
O
1. Karyawan wanita pada hari pertama dan kedua waktu haid
SE
merasakan sakit, diperbolehkan untuk tidak masuk bekerja dengan
sepengetahuan dan seijin atasan yang berwenang dan menyertakan
U
surat dokter.
AL
23
b. Menyerahkan fotokopi akte kelahiran anak yang lahir kepada
personalia Perusahaan selambat-lambatnya 40 (empat puluh) hari
terhitung sejak kelahiran.
4. Setiap karyawan wanita hamil berhak atas istirahat akibat keguguran
selama 1,5 (satu setengah) bulan berturut-turut sesudah mengalami
keguguran dengan mendapatkan upah penuh dengan menyertakan
surat keterangan dari dokter.
LY
PASAL 16
N
IJIN MENINGGALKAN PEKERJAAN DENGAN MENDAPATKAN UPAH
O
1. Karyawan dapat diberikan ijin meninggalkan pekerjaan dengan
mendapatkan Upah jika
SE
alasan-alasan yang harus diajukan
sebelumnya dapat diterima oleh Perusahaan. Dalam keadaan
U
mendesak alasan-alasan tersebut dapat diajukan sesudahnya.
AL
24
h. Keluarga Karyawan (istri/suami, anak, orang tua/mertua
Karyawan) meninggal dunia.............................................. 2 hari
LY
pada saat peristiwa itu terjadi, kecuali ayat (2) huruf a, pengambilan
N
hak dapat dilakukan pada saat akad nikah atau resepsi pernikahan.
O
4. Karyawan minimal 1 (satu) tahun dapat mengambil ijin meninggalkan
pekerjaan untuk keperluan menunaikan ibadah atau agamanya
SE
dengan menunjukkan ke Perusahaan bukti - bukti yang dapat
U
dipertanggungjawabkan dengan mendapat Upah penuh, dengan
ketentuan :
AL
kerja.
c. Ijin diajukan 3 (tiga) bulan sebelumnya dengan mengajukan
IN
25
dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan pemerintah.
e. Permohonan ijin ibadah yang melebihi waktu pelaksanaan ibadah
yang diajukan diperhitungkan dengan hak cuti tahunan yang ada
dengan persetujuan Atasan langsung. Apabila karyawan sudah
tidak memiliki hak cuti tahunan, maka akan dikenakan
pemotongan upah sebesar 1/21 (untuk 5 hari kerja) dan 1/25
(untuk 6 hari kerja) untuk setiap 1 (satu) hari ketidakhadiran.
LY
f. Ibadah keagamaan yang dimaksud adalah ibadah Haji atau
N
Umroh bagi yang beragama Islam atau ibadah bagi agama
O
lainnya yang dilaksanakan di luar negeri.
SE
PASAL 17
IJIN MENINGGALKAN PEKERJAAN TANPA UPAH
U
26
BAB VI
PENGUPAHAN DAN PENILAIAN HASIL KERJA
PASAL 18
PENGUPAHAN
1. Upah diberikan kepada Karyawan selama terjadinya hubungan kerja,
yang komponen Upah tersebut terdiri dari Upah Pokok dan Tunjangan
LY
Tetap.
2. Besaran Upah ditentukan Grading dan/atau jabatan Karyawan dan
N
Upah terendah tidak lebih kecil dari Upah Minimum yang ditentukan
O
Pemerintah Republik Indonesia.
SE
3. Karyawan menerima Upah yang dibayarkan dalam mata uang Rupiah
setiap tanggal 28 (dua puluh delapan) pada bulan berjalan melalui
U
bank yang ditunjuk oleh Perusahaan.
AL
Contoh :
Karyawan bergabung tanggal 1 Juli, maka akan mendapatkan
upah proporsional 15 (lima belas) hari kerja (tanggal 1 - 15 Juli)
dan akan dibayarkan pada tanggal 28 (dua puluh delapan) Juli.
27
b. Karyawan yang bergabung efektif pada tanggal 16 (enam belas)
setiap bulannya, akan dilakukan pembayaran upah secara penuh
pada tanggal 28 bulan berikutnya:
Contoh :
Karyawan bergabung tanggal 16 (enam belas) Juli, maka akan
mendapatkan upah penuh 30 hari kerja (tanggal 16 juli - 15
LY
agustus) dan akan dibayarkan pada tanggal 28 (dua puluh
N
delapan) agustus.
O
5. Karyawan berkewajiban membuka rekening dengan biaya sendiri di
bank yang ditunjuk Perusahaan untuk pembayaran Upah dan
SE
menanggung beban administrasi bulanan atas rekening tersebut.
6. Upah yang diterima Karyawan akan dipotong untuk iuran Badan
U
28
memangku jabatan tersebut, maka Tunjangan Jabatannya secara
otomatis akan hilang dengan sendirinya.
11. Besaran Tunjangan Makan dan Tunjangan Jabatan ditentukan
tersendiri dengan didasarkan Surat Keputusan Direksi.
PASAL 19
PENINJAUAN UPAH SECARA BERKALA
LY
1. Perusahaan akan melakukan peninjauan kembali Upah Pokok
Karyawan yang dilakukan secara berkala di bulan Januari, dengan
N
didasarkan produktivitas dan kemampuan Perusahaan.
O
2. Kenaikan upah pokok berdasarkan hasil peninjauan sebagaimana
SE
disebutkan dalam ayat 1 (satu) , akan dibayarkan secara rapel dalam
pembayaran upah di bulan Februari.
U
AL
PASAL 20
STRUKTUR DAN SKALA UPAH
N
Struktur dan Skala upah akan diatur lebih lanjut dalam Surat keputusan
R
Direksi.
TE
PASAL 21
FORCE MAJEURE
IN
Apabila terjadi gejolak inflasi di luar dari kondisi normal dengan parameter
indeks Biro Pusat Statistik telah mencapai 35% (tiga puluh lima persen),
Perusahaan akan mengadakan rapat dalam rangka menentukan
langkah-langkah yang akan diambil oleh Perusahaan.
29
PASAL 22
TUNJANGAN HARI RAYA (THR)
1. Tunjangan Hari Raya diberikan kepada Karyawan paling lambat 7
(tujuh) hari kerja sebelum Hari Raya Keagamaan.
2. Karyawan yang mempunyai masa kerja 1 (satu) bulan tetapi kurang
dari 12 (dua belas) bulan secara terus menerus diberikan THR secara
proporsional dengan masa kerja yakni dengan perhitungan jumlah
LY
masa kerja dikali 1 (satu) bulan upah dibagi 12 (dua belas).
N
3. Karyawan yang telah mempunyai masa kerja 12 (dua belas) bulan
O
atau lebih akan diberikan THR sebesar 1 (satu) bulan Upah.
4. Karyawan yang hubungan kerjanya berdasarkan perjanjian kerja
SE
waktu tidak tertentu (PKWTT) dan mengalami pemutusan hubungan
kerja terhitung sejak 30 (tiga puluh) hari sebelum hari raya
U
PASAL 23
IN
30
Untuk 4 (empat) bulan kedua 75% Upah penuh
Untuk 4 (empat) bulan ketiga 50% Upah penuh
Untuk bulan selanjutnya 25% Upah penuh
PASAL 24
PENILAIAN KINERJA
1. Penilaian prestasi kerja dilakukan oleh atasan langsung/atasan tidak
LY
langsung karyawan untuk seluruh karyawan, minimal 1 (satu) kali
N
dalam setahun - selanjutnya akan diatur dalam SOP.
O
2. Penilaian kinerja terdiri atas Penilaian Hasil Kerja dan Penilaian
Perilaku Kerja. SE
3. Hasil penilaian prestasi digunakan Perusahaan sebagai bahan
U
pertimbangan untuk:
a. Dasar kenaikan Upah Pokok dan/atau Upah;
AL
b. Kepentingan Perusahaan;
N
31
PASAL 25
PENGHARGAAN
1. Perusahaan akan memberikan penghargaan kepada Karyawan yang
memiliki prestasi tertentu baik di dalam maupun di luar perusahaan
yang dapat memberikan dampak positif terhadap reputasi
perusahaan.
2. Bentuk dan tata cara pemberian Penghargaan akan diatur lebih lanjut
LY
dengan Surat Keputusan Direksi.
N
BAB VII
O
KESELAMATAN, KESEHATAN DAN KESEJAHTERAAN KERJA
SE
PASAL 26
U
SERAGAM KERJA DAN PERLENGKAPAN KERJA
1. Perusahaan menyediakan seragam kerja untuk departemen atau
AL
Perusahaan.
R
32
Pemutusan Hubungan Kerja, maka seragam dan perlengkapan serta
peralatan kerja oleh yang bersangkutan wajib dikembalikan sesuai
dengan yang ditandatangani dalam form penyerahan barang
(Clearance Sheet).
PASAL 27
JAMINAN SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN KARYAWAN
1. Perusahaan mengikutkan Karyawan yang berusia dibawah 55 (lima
LY
puluh lima) tahun dalam program Badan Penyelenggara Jaminan
N
Sosial Ketenagakerjaan yang meliputi :
O
a. Jaminan Kecelakaan Kerja ( JKK )
b. Jaminan Kematian ( JK ) SE
c. Jaminan Hari Tua ( JHT )
d. Jaminan Pensiun (JP)
U
33
4. Besaran iuran Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan
setiap bulannya sebesar 5,00% (lima persen) dari Upah Karyawan,
dengan pembagian:
a. Karyawan setiap bulannya membayarkan sebesar 1,00% (satu
persen).
b. Perusahaan membayarkan 4,00% (empat persen).
5. Karyawan wanita yang telah menikah dianggap sebagai lajang,
LY
kecuali janda dengan tanggungan dan/atau suaminya tidak bekerja
N
secara aktif dengan mengajukan permohonan tertulis yang dilampiri
O
dengan surat keterangan yang diketahui oleh serendah-rendahnya
Camat dan mendapatkan persetujuan Direksi terkait.
SE
6. Karyawan yang menikah sesama Karyawan Perusahaan, hanya akan
mendapatkan 1 (satu) jaminan pemeliharaan kesehatan atas nama
U
Karyawan pria.
AL
PASAL 28
N
KECELAKAAN KERJA
R
34
PASAL 29
UANG DUKA
Apabila Karyawan dan/atau keluarga inti karyawan meninggal dunia
maka Ahli Waris yang sah dan/atau karyawan akan mendapatkan :
1. Karyawan Meninggal, maka Ahli waris akan mendapatkan;
a. Uang Duka dari Perusahaan.
b. Santunan Kematian, Biaya Pemakaman, dan Tunjangan berkala
LY
dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan
N
dan/atau BPJS Kesehatan.
O
2. Keluarga Inti Karyawan Meninggal, maka Karyawan akan
mendapatkan Uang duka dari Perusahaan.
SE
3. Keluarga inti yang dimaksud adalah Suami, Istri, Anak, Orang Tua,
dan Mertua.
U
PASAL 30
TE
35
2. Perusahaan akan memberikan Bantuan Bencana Alam kepada
Karyawan yang terkena bencana alam sebagaimana disebutkan di
dalam ayat (1) yang sampai mengakibatkan kehilangan harta benda.
3. Kriteria Karyawan yang akan diberi bantuan Bencana Alam oleh
perusahaan sebagaimana disebutkan di dalam ayat (2), akan
ditentukan oleh tim yang dibentuk oleh Perusahaan.
4. Nilai Bantuan Bencana Alam yang akan diberikan oleh Perusahaan
LY
kepada karyawan yang terkena bencana alam sebagaimana
N
disebutkan di dalam ayat (2), maksimal sebesar Rp. 1.000.000 (satu
O
juta rupiah) yang ditetapkan oleh Direksi.
SE
PASAL 31
BANTUAN PERNIKAHAN
U
1. Perusahaan memberikan Bantuan Pernikahan Karyawan berupa uang
AL
tanggal pernikahan.
PASAL 32
HADIAH UNTUK ANAK KARYAWAN YANG BERPRESTASI
1. Perusahaan memberikan Hadiah untuk Anak Karyawan yang
Berprestasi kepada Anak Karyawan yang mendapatkan rangking 1
36
(satu) sampai dengan 3 (tiga) pada tingkatan SD, SMP, SMU/SMK,
pada masing-masing cabang dan kantor pusat.
2. Setiap cabang dan kantor pusat mengajukan daftar Anak Karyawan
yang memperoleh Hadiah untuk Anak Karyawan yang Berprestasi,
dengan batasan maksimal 25 (dua puluh lima) Anak Karyawan setiap
cabang maupun kantor pusat.
3. Penentuan jumlah penerima Hadiah untuk Anak Karyawan yang
LY
Berprestasi pada setiap tingkatan sekolah adalah
N
a. SD : 4 (empat) Orang
O
b. SMP : 3 (tiga) Orang
c. SMU/SMK : 3 (tiga) Orang
SE
4. Besaran nilai Hadiah untuk Anak Karyawan yang Berprestasi adalah:
a. SD : @ Rp. 1.000.000,-/ anak
U
dan/atau SOP.
IN
PASAL 33
FASILITAS KARYAWAN
Perusahaan akan menyediakan fasilitas untuk Karyawan berupa Tempat
Ibadah, Sarana Olahraga, Koperasi Karyawan, Ruang Meeting, Ruang
Training, Ruang Simulasi
37
PASAL 34
BIAYA PERJALANAN DINAS
1. Karyawan yang melakukan perjalanan dinas dalam rangka
melaksanakan tugas Perusahaan keluar kota dengan radius minimal
120 Km (seratus dua puluh kilometer) dari lokasi kerja asal ke lokasi
kerja tujuan.
2. Besaran dan tata cara pemberian Biaya Perjalanan Dinas diatur
LY
tersendiri dalam Standard Operating Procedure.
N
PASAL 35
O
BANTUAN KARENA DITAHAN PIHAK YANG BERWAJIB
SE
1. Apabila Karyawan ditahan pihak yang berwajib karena diduga
melakukan perbuatan pidana, maka Perusahaan tidak berkewajiban
U
membayar Upah, tetapi wajib memberikan bantuan kepada istri dan
AL
38
PASAL 36
PENSIUN
Usia Pensiun adalah 55 (lima puluh lima) tahun. Namun apabila
karyawan telah mencapai usia 50 (lima puluh) tahun, Karyawan dapat
mengajukan pensiun dini apabila permohonannya disetujui Perusahaan.
PASAL 37
LY
PROGRAM KELUARGA BERENCANA
N
Program keluarga berencana merupakan salah satu bagian untuk
O
meningkatkan kesejahteraan Karyawan, untuk itu perlu adanya peran
serta secara aktif dari pihak Karyawan maupun dari pihak Perusahaan.
SE
Perusahaan akan turut membantu mengkampanyekan program keluarga
berencana kepada karyawan sesuai dengan kemampuan Perusahaan.
U
AL
BAB VIII
KODE ETIK, TATA TERTIB, DAN DISIPLIN KERJA
N
R
PASAL 38
TE
KODE ETIK
Merupakan pedoman perilaku karyawan dalam mendukung tata kelola
IN
39
b. Berkomitmen memberikan informasi yang akurat, tepat, tepat
waktu & sesuai ketentuan yang berlaku
c. Menjaga kerahasiaan informasi perusahaan, karyawan,
konsumen, supplier, kontraktor dan pihak terkait dari pihak yang
tidak berkepentingan
d. Menggunakan media sosial secara bijaksana dan mendorong
berbagi informasi/berita positif di lingkungannya
LY
2. Perilaku karyawan berdasarkan prinsip Akuntabilitas (Accountability)
N
meliputi:
O
a. Menjalankan tugas & tanggungjawab jabatannya dengan baik.
b. Menggunakan dan memelihara fasilitas jabatan & alat bantu kerja
SE
dengan baik sesuai peruntukan.
c. Berkomitmen untuk berkinerja & produktif di peran jabatannya
U
40
terhadap protokol keselamatan dan Kesehatan kerja yang berlaku.
j. Berpartisipasi aktif dalam mendorong aktivitas berkelanjutan bagi
lingkungan hidup.
k. Memanfaatkan barang-barang yang masih layak pakai secara
optimal dan pemanfaatan limbah sampah yang ada menjadi
sesuatu yang lebih berguna.
l. Berupaya mengurangi konsumsi energi dan mengurangi gaya
LY
hidup konsumtif dengan membuat skala prioritas bagi kebutuhan
N
pribadi.
O
m. Mengurangi produksi sampah dan emisi gas buang baik di
lingkungan kerja maupun rumah.SE
3. Perilaku karyawan berdasarkan prinsip Pertanggung jawaban
(Responsibility) meliputi:
U
41
a. Menghindari diri dari korupsi yaitu tindakan melawan hukum
dengan maksud memperkaya diri sendiri, orang lain, yang
berakibat merugikan perusahaan atau Negara.
b. Menghindari diri dari tindakan kecurangan seperti manipulasi data
atau laporan, penggelapan barang dan uang milik perusahaan.
c. Menghindari tindakan penyuapan yaitu tindakan memberi atau
menjanjikan sesuatu kepada seseorang untuk membujuk, supaya
LY
orang tersebut bertindak diluar kewenangan atau kewajibannya.
N
d. Menghindari penyalahgunaan aset dan alat bantu kerja termasuk
O
di dalamnya pencurian, penggelapan dan manipulasi kelengkapan
aset dan alat bantu kerja. SE
e. Bersih dari benturan kepentingan & selalu mengutamakan
kepentingan terbaik perusahaan.
U
42
b. Selalu berusaha bersikap terbuka, menjalin hubungan yang
harmonis dan saling menghormati terhadap ide-ide maupun
perbedaan pendapat yang disampaikan.
c. Selalu berusaha mengedepankan penyelesaian masalah dan
perselisihan dengan cara musyawarah mufakat serta menghindari
cara-cara yang bersifat intimidasi, ancaman, provokasi,
perseteruan kata-kata maupun fisik.
LY
d. Bersih dari perilaku diskriminasi meliputi diskriminasi terhadap
N
usia, ras (warna kulit, fitur fisik atau wajah tertentu), etnis/Suku
O
(Jawa, batak, sunda dll), agama atau kepercayaan tertentu,
gender, status Keluarga (Anak angkat, Ibu Tiri, dll), status
SE
(Janda/Duda, Belum Menikah dll), Physical & Mental disabilities.
e. Memberikan kesempatan mengembangkan diri bagi semua pihak
U
PASAL 39
TE
1. Jam Kerja
a. Karyawan wajib memulai dan mengakhiri pekerjaan sesuai
dengan jam kerja yang telah ditetapkan Perusahaan Karyawan
43
harus sudah hadir dan siap melaksanakan pekerjaan sesuai jam
kerja yang sudah ditentukan.
b. Karyawan dilarang melakukan pekerjaan lain selain pekerjaan
yang telah ditetapkan oleh Perusahaan dalam jam kerja.
c. Perubahan shift kerja hanya dapat dilakukan setelah mendapat
persetujuan atasan langsung yang kemudian di input pada
aplikasi Time Management.
LY
2. Presensi
N
a. Setiap Karyawan wajib mengisi daftar hadir dengan sarana atau
O
alat yang telah disediakan oleh Perusahaan, setiap akan memulai
dan mengakhiri pekerjaan sesuai jam kerja yang telah ditetapkan.
SE
b. Setiap Karyawan dilarang mengisikan tanda hadir orang lain atau
meminta orang lain mengisikan tanda hadirnya.
U
44
presensi dari timnya, dengan melihat laporan presensi yang telah
disediakan oleh Perusahaan dan dapat memberikan tindakan
disiplin dalam bentuk peringatan lisan sampai dengan peringatan
tertulis.
3. Izin
Setiap Karyawan yang meninggalkan lingkungan perusahaan pada
jam kerja harus mendapat izin dari atasan.
LY
a. Izin terbagi menjadi 2 (dua), yaitu: Izin perjalanan dinas dan izin
N
tidak terencana.
O
b. Izin perjalanan dinas dilakukan ketika karyawan ybs melakukan
pekerjaan dan mengharuskan karyawan dinas di luar lokasi kerja
SE
saat ini, contoh: penugasan lintas cabang.
c. Izin tidak terencana merupakan izin yang terjadi karena sakit,
U
attendance online.
R
TE
45
ii. Pada hari mulai masuk kembali, Karyawan tersebut wajib
mempertanggungjawabkan alasan tidak masuk kerja dengan
menyerahkan:
ii.i Surat dokter apabila sakit (jika lebih dari 1 hari);
ii.ii Surat panggilan berwajib atau pengadilan, bila alasan
karena dipanggil yang berwajib/pengadilan atau bukti-bukti
sah lainnya.
LY
iii. Bagi karyawan yang tidak dapat mempertanggungjawabkan
N
alasan tidak masuk kerja (contoh: tanpa surat keterangan
O
dokter) maka karyawan ybs dianggap mangkir dan dapat
diberikan surat peringatan. Jumlah hari ketidakhadiran karena
SE
mangkir akan mengurangi sisa cuti tahunan, apabila cuti
tahunannya sudah habis atau belum berhak cuti maka
U
yang bersangkutan.
R
TE
4. Cuti
a. Karyawan yang telah bekerja 12 (dua belas) bulan berturut-turut
IN
berhak atas Cuti Tahunan sebanyak 12 (dua belas) hari kerja yang
muncul di tahun berikutnya dan mendapatkan Upah penuh.
b. Mekanisme pengaturan pengambilan hak cuti tahunan karyawan
diatur oleh atasan masing -masing.
c. Cuti bersama yang ditetapkan oleh Pemerintah diperhitungkan
dengan mengurangi hak Cuti Tahunan.
d. Penambahan hak cuti tahunan di usia periode kerja 5, 10, 15 dst
46
(setiap kelipatan 5 tahun), mendapatkan tambahan cuti tahunan
sebanyak 5 (lima) hari yang hanya berlaku di tahun periode kerja
yang sudah ditentukan.
e. Cuti Tahunan dan cuti tambahan tidak dapat diuangkan.
5. Seragam/non seragam
a. Seragam kerja Karyawan dibagi menjadi 2 (dua) bagian (Seragam
dan Non Seragam):
LY
i. Seragam: Pakaian kerja yang diberikan oleh perusahaan
N
sebagai fasilitas kerja dengan jenis dan model yang telah
O
ditentukan oleh perusahaan (diberikan secara berkala setiap
tahun). SE
ii. Non Seragam: Pakaian kerja yang tidak diberikan dan tidak
difasilitasi oleh perusahaan namun standar jenis pakaian dan
U
47
iii. Apabila kartu dan tali ID hilang, maka Karyawan wajib
mengganti biaya sesuai ketentuan perusahaan.
e. Sepatu
i. Karyawan Office: untuk pria menggunakan sepatu office
look/sepatu kets/sepatu sport tertutup menggunakan kaos kaki
dan wanita juga diperkenankan menggunakan sepatu terbuka
bertali sampai belakang kaki (bukan sendal).
LY
ii. Karyawan DC: sepatu kets/sepatu sport tertutup
N
menggunakan kaos kaki.
O
iii. Karyawan Toko: sepatu warrior warna hitam putih dan
memakai kaos kaki hitam polos.
SE
f. Seragam, kartu dan tali ID merupakan inventaris Perusahaan
untuk Karyawan, maka jika Karyawan tersebut berhenti bekerja
U
baik.
6. Penampilan
N
48
warna dan menggunakan warna yang soft dan fresh.
f. Kumis & Jenggot
i. Untuk karyawan yang berinteraksi langsung dengan konsumen
tidak diperkenankan memelihara kumis dan jenggot.
ii. Untuk karyawan yang tidak berinteraksi langsung dengan
konsumen wajib menjaga kerapihan kumis dan jenggot serta
tidak dalam keadaan panjang.
LY
g. Tidak boleh memakai perhiasan yang berlebihan.
N
h. Tidak terlihat bertato.
O
i. Kuku harus selalu bersih, Karyawan diperbolehkan memakai cat
kuku dengan warna yang tidak mencolok (transparan).
SE
j. Mulut dan gigi harus selalu bersih dan tidak berbau.
k. Karyawati wajib untuk make up secara natural dan tidak
U
berlebihan
AL
7. Sikap
a. Setiap Karyawan berkewajiban untuk menjaga hubungan baik
N
49
(Supplier) yang bersifat pribadi.
8. Pelayanan “tatap – senyum – sapa “
a. Tidak bergurau/bersiul, berteriak, tertawa dengan keras,
berbincang-bincang dengan rekan kerja dalam jam kerja sewaktu
menerima tamu atau pelanggan hadir.
b. Selalu menatap dengan sopan kewajah tamu/pelanggan.
c. Tidak membelakangi tamu/pelanggan yang sedang
LY
jongkok/membungkuk.
N
d. Melangkah dengan baik dan tidak menyeret sepatu sewaktu
O
berjalan.
e. Tidak makan/minum/merokok di dalam toko/gudang Warehouse.
SE
f. Tidak bertolak pinggang, menopang dagu, melipat tangan di dada,
memasukkan tangan di saku sewaktu melayani tamu/pelanggan.
U
50
kendaraan operasional atau kendaraan pool, wajib memiliki SIM
sesuai dengan jenis kendaraan (contoh: SIM A, SIM B, SIM C
dan lain-lainnya). Pelanggaran dan/atau akibat atas pelanggaran
ini akan diberlakukan sesuai ketentuan peraturan perusahaan
dan perundang-undangan yang berlaku, serta perusahaan tidak
bertanggungjawab atas pelanggaran tersebut.
d. Telepon dipakai hanya untuk kepentingan perusahaan, didalam
LY
hal yang mendesak Karyawan bisa menggunakan telepon keluar
N
untuk kepentingan pribadi dengan persetujuan atasan serta biaya
O
akan dibebankan ke Karyawan tersebut. Terima telepon masuk
untuk kepentingan pribadi SE diizinkan dengan pembicaraan
seperlunya.
e. Alat elektronik pribadi (selain inventaris perusahaan) yang tidak
U
sebagainya.
R
TE
51
berharga atau hanya barang contoh dan lain sebagainya.
11. Rahasia perusahaan
a. Rahasia Perusahaan adalah semua informasi baik yang berupa
data, dokumen, gambar, atau hal lainnya yang berkaitan dengan
Perusahaan, yang tidak boleh diberitahukan kepada pihak-pihak
yang tidak berhak untuk mengetahuinya baik internal maupun
eksternal, berdasarkan pertimbangan keselamatan Perusahaan,
LY
persaingan usaha ataupun pertimbangan kepantasan (etika).
N
b. Selama dan setelah berakhirnya hubungan kerja, Karyawan tidak
O
akan mengungkapkan informasi, data, dan/atau rahasia
Perusahaan, yang telah diketahui olehnya selama menjalankan
SE
tugas-tugasnya. Karyawan dilarang untuk membuat
salinan-salinan dalam bentuk apapun terhadap semua
U
52
Standard Operating Procedure (SOP) dengan tetap memperhatikan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
14. Larangan
a. Melakukan penipuan, pencurian, atau penggelapan barang
dan/atau uang milik Perusahaan dan/atau Karyawan lain di
lingkungan Perusahaan
b. Merusak dengan sengaja aset-aset milik perusahaan.
LY
c. Berkelahi, menyerang, menganiaya, mengancam, atau
N
mengintimidasi baik fisik maupun mental Karyawan lainnya di
O
Lingkungan Perusahaan.
d. Mabuk, minum minuman keras yang memabukkan, memakai,
SE
mengedarkan, dan/atau memperdagangkan narkotika,
psikotropika, dan zat adiktif lainnya di Lingkungan Perusahaan.
U
53
atau menyampaikan penghinaan terhadap tamu perusahaan
termasuk pelanggan.
j. Menyembunyikan data/fakta yang patut diketahuinya untuk
disampaikan kepada atasannya.
k. Bekerja rangkap pada perusahaan lain tanpa izin atasan yang
berwenang untuk mengeluarkan izin.
l. Tidak hadir bekerja lima hari berturut-turut tanpa menyampaikan
LY
laporan pada atasan/perusahaan.
N
m. Tidak hadir tanpa izin sebanyak-banyaknya 2 (dua) hari dalam 1
O
(satu) bulan secara terpisah.
n. Melakukan aktivitas di social media akun alfamart dengan
SE
menggunakan akun pribadi karyawan yang melanggar ketentuan
yang telah ditetapkan oleh Perusahaan.
U
partai politik.
p. Untuk menjaga keberlangsungan kegiatan perusahaan agar tetap
IN
54
PASAL 40
PERNIKAHAN ANTAR KARYAWAN
Pernikahan antar Karyawan Perusahaan akan diatur lebih lanjut di dalam
Standard Operating Procedure (SOP) dengan berpedoman pada
peraturan perundang– undangan yang berlaku.
BAB IX
LY
SANKSI DAN PERINGATAN
N
PASAL 41
O
JENIS SANKSI
SE
1. Setiap Karyawan wajib melaksanakan seluruh ketentuan yang diatur
dalam Peraturan Perusahaan.
U
2. Setiap Karyawan yang melanggar ketentuan yang telah diatur di
dalam peraturan perusahaan ini, dapat dikenakan sanksi surat
AL
b. Surat Peringatan;
c. Pemutusan Hubungan Kerja.
PASAL 42
TEGURAN
1. Teguran Kepada Karyawan yang melanggar peraturan perusahaan
55
akan dilakukan atasan langsung, maupun oleh Perusahaan sebagai
pembinaan yang dicatat dan diserahkan kebagian personalia
Perusahaan untuk disimpan di arsip Karyawan yang bersangkutan.
2. Hal-hal yang dapat diberikan sanksi teguran antara lain:
a. Datang terlambat dan/atau pulang lebih awal tanpa izin;
b. Tidak mencatatkan kehadiran sebanyak 2 (dua) kali pada saat
hadir bekerja dan pulang bekerja untuk dirinya sendiri;
LY
c. Tidak bersikap sopan terhadap pelanggan, atasan dan/atau rekan
N
kerja;
O
d. Kurang bersungguh-sungguh dalam pekerjaan, malas dan tidak
bekerja semestinya; SE
e. Tidak memenuhi standar penampilan, kerapihan diri dan
kebersihan lingkungan kerjanya;
U
dapat diterima;
h. Menggunakan telepon untuk kepentingan/keperluan pribadi atau
IN
56
namun menurut pertimbangan pihak-pihak terkait termasuk dalam
kategori pemberian teguran lisan tercatat.
3. Jangka waktu berlakunya surat teguran selama 3 (tiga) bulan sejak
diterbitkan
PASAL 43
SURAT PERINGATAN
LY
1. Perusahaan berhak menerbitkan dan memberikan Surat Peringatan
(SP Pertama) kepada Karyawan yang melakukan tindakan sebagai
N
berikut:
O
a. Tidak mematuhi pengarahan atasan atau Perusahaan, tanpa
SE
alasan yang wajar meskipun sudah diperingatkan secara lisan;
b. Setelah ditegur atau diingatkan Karyawan tetap menolak untuk
U
mentaati perintah atau penugasan yang layak dari atasan atau
AL
Perusahaan;
c. Melakukan mangkir kerja ;
N
ii. 2 (dua) atau 3 (tiga) hari kerja tidak berturut-turut dalam jangka
TE
57
f. Tidak memakai Seragam Kerja, tanda pengenal, dan/atau
Peralatan Kerja yang telah disediakan dengan alasan yang tidak
dapat dipertanggungjawabkan;
g. Pulang kerja atau meninggalkan tempat kerja dalam jam kerja
tanpa seijin atasan atau tanpa memberitahukan rekan kerja
terlebih dahulu, tanpa alasan yang dapat dipertanggungjawabkan;
h. Melakukan penukaran Shift kerja tanpa mendapat
LY
persetujuan/sepengetahuan Atasan Langsung;
N
i. Melakukan kegaduhan pada saat jam kerja atau aktifitas
O
sedemikian rupa sehingga menyebabkan karyawan lain terganggu
atau pekerjaan menjadi terhambat;
SE
j. Berpenampilan tidak rapi dan tidak bersih; menggunakan busana
yang tidak sopan atau tidak sesuai dengan standar penampilan
U
Perusahaaan;
m. Tidak melaporkan adanya perubahan status keadaan keluarga
IN
58
kegiatan-kegiatan lain yang dapat disamakan dengan itu tanpa ijin
dan persetujuan dari Perusahaan melalui penanggung jawab
urusan GA terlebih dahulu di Lingkungan Perusahaan;
p. Tidur pada saat jam kerja.
2. Perusahaan berhak menerbitkan dan memberikan SP Kedua kepada
Karyawan yang sedang menjalani Surat Peringatan Pertama dan
karyawan melakukan pelanggaran kembali sesuai dengan
LY
pelanggaran pada kategori Surat Peringatan Pertama.
N
3. Perusahaan berhak menerbitkan dan memberikan SP Ketiga kepada
O
Karyawan yang sedang menjalani Surat Peringatan Kedua dan
melakukan pelanggaran kembali sesuai dengan pelanggaran pada
SE
Surat Peringatan Pertama.
4. Perusahaan berhak menerbitkan dan memberikan SP Pertama dan
U
59
Perusahaan;
f. Mengisi tanda hadir Karyawan lainnya, atau menyuruh Karyawan
lain mengisikan tanda hadirnya;
g. Membawa senjata api atau senjata tajam di Lingkungan
Perusahaan, kecuali karena jabatannya;
h. Menyembunyikan penyakit yang diderita yang dapat
membahayakan dirinya maupun orang lain;
LY
i. Merokok di area gudang, kecuali ditempat yang telah disediakan.
N
j. Karyawan yang melakukan lebih dari 1 (satu) pelanggaran.
O
k. Bertindak kasar atau mengeluarkan kata-kata yang tidak senonoh
baik kepada sesama Karyawan, atasan, tamu Perusahaan,
SE
dan/atau Perusahaan
l. Melakukan keteledoran, ceroboh, atau tidak teliti dalam bekerja
U
60
SP SP Pertama dan
Terakhir
2 Karyawan Sedang Pertama SP Kedua
SP Pertama Pertama dan Terakhir SP Kedua
SP Pertama dan
Terakhir
3 Karyawan Sedang Pertama SP Ketiga
LY
Mendapat SP Pertama dan Terakhir
Kedua
N
4 Karyawan Sedang Pertama PHK
O
Mendapat SP
Ketiga SE
5 Karyawan Sedang Pertama dan Terakhir
Mendapat SP
U
Pertama &
AL
Terakhir
Catatan:
N
yang dilakukan, maka wajib dibuatkan Berita Acara disertai dengan alasan
dan bukti-buktinya.
TE
MASA MENGELUARKAN
SANKSI TEMBUSAN
BERLAKU DAN
MEMBERIKAN
Peringatan Manager/Perso
3 bulan Atasan Langsung
Lisan Tercatat nalia/HRD
Surat Atasan Atasan
Peringatan 6 bulan Langsung/Setingkat Manager/Perso
Pertama Manager nalia/HRD
61
Atasan
Surat Atasan
Manager/
Peringatan 6 bulan Langsung/Setingkat
Personalia/HR
Kedua Manager
D
Surat
Peringatan Manager Atasan
Ketiga serta 6 bulan berkoordinasi dengan Manager/Perso
Pertama dan Personalia/HRD nalia/HRD
Terakhir
LY
Pemutusan Hubungan Kerja Personalia/HRD
7. Pemberian Surat Peringatan diberikan secara berurutan.
N
8. Pemberian Surat Peringatan akan mempengaruhi penilaian karyawan
O
yang berdampak pada demosi, penundaan kenaikan
SE
upah/pangkat/jabatan dan pencabutan fasilitas/tunjangan jabatan,
penundaan dalam kenaikan gaji tidak berlaku surut/rapel.
U
9. Disamping ayat 8 (delapan) di atas, pemberian Surat Peringatan juga
AL
pengurangannya sebesar:
TE
62
dalam periode satu tahun, maka yang akan diperhitungkan dalam
pemberian insentif tahunan adalah surat peringatan tertinggi
11. Dalam hal karyawan tidak bersedia/menolak menandatangani surat
peringatan tersebut sah dan tetap berlaku dengan diperkuat oleh 2
(dua) orang saksi yang ada pada saat surat peringatan tersebut
diserahkan ke karyawan.
12. Hal-hal lain yang belum diatur dalam peraturan perusahaan namun
LY
menurut pertimbangan pihak-pihak terkait termasuk dalam kategori
N
pemberian surat peringatan pertama (I) atau surat peringatan
O
pertama dan terakhir.
SE
BAB X
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA
U
AL
PASAL 44
UMUM
N
Hubungan Kerja.
TE
63
perusahaan kepada karyawan dan/atau Serikat Pekerja/ Serikat
Buruh paling lama 14 (empat belas) hari kerja sebelum Pemutusan
Hubungan Kerja.
4. Pemberitahuan Pemutusan Hubungan Kerja dalam masa percobaan,
surat pemberitahuan disampaikan paling lama 7 (tujuh) hari kerja
sebelum Pemutusan Hubungan Kerja.
5. Pemutusan Hubungan Kerja dapat disebabkan antara lain namun
LY
tidak terbatas pada:
N
a. Karyawan mengundurkan diri ;
O
b. Karyawan Mangkir selama 5 (lima) hari atau lebih berturut-turut;
c. Karyawan melakukan pelanggaran yang diatur dalam perjanjian
SE
kerja, peraturan perusahaan, atau perjanjian kerja bersama;
d. Karyawan tidak dapat melakukan pekerjaan selama 6 (enam)
U
64
diselenggarakan oleh badan penyelenggara jaminan sosial
ketenagakerjaan dan Pemerintah Pusat.
8. JKP sebagaimana disebutkan dalam ayat (7), tidak berlaku untuk
pemutusan hubungan kerja yang disebabkan oleh :
a. Mengundurkan diri
b. Cacat total/Tetap
c. Pensiun
LY
d. Meninggal Dunia
N
e. PKWT yang masa kerjanya berakhir sesuai jangka waktu kontrak
O
kerjanya
9. Karyawan yang diikutsertakan dalam program pensiun sesuai dengan
SE
ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang dana pensiun,
iuran yang dibayar oleh Perusahaan akan diperhitungkan sebagai
U
PASAL 45
MENGUNDURKAN DIRI
IN
Karyawan yang mengundurkan diri atas kemauan sendiri, yang tugas dan
fungsinya tidak mewakili kepentingan pengusaha secara langsung,
memperoleh uang penggantian hak dan uang pisah sebesar
sebagaimana disebutkan dalam Pasal 53 ayat (1) Peraturan Perusahaan
ini.
1. Karyawan yang mengundurkan diri sebagaimana dimaksud diatas,
harus memenuhi syarat:
65
a. Mengajukan permohonan pengunduran diri secara tertulis
selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari sebelum tanggal mulai
pengunduran diri.
b. Tidak terikat dalam ikatan dinas.
c. Tetap melaksanakan kewajibannya sampai dengan tanggal
pengunduran diri.
2. Uang penggantian hak sebagaimana dimaksud di atas meliputi:
LY
a. cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur;
N
b. biaya atau ongkos pulang untuk Karyawan dan keluarganya
O
ketempat Karyawan dimana karyawan diterima bekerja.
SE
PASAL 46
MANGKIR SELAMA 5 (LIMA) HARI KERJA ATAU LEBIH
U
BERTURUT-TURUT
AL
dengan bukti yang sah dan telah dipanggil 2 (dua) kali oleh
R
TE
66
a. cuti tahunan yang belum diambil dan belum gugur;
b. biaya atau ongkos pulang untuk Karyawan dan keluarganya
ketempat Karyawan dimana karyawan diterima bekerja.
PASAL 47
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA KARENA PELANGGARAN
Pengusaha dapat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap
LY
Karyawan karena alasan :
N
1. Pelanggaran Peraturan Perusahaan (Peningkatan Surat Peringatan)
O
a. Pengusaha dapat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja
terhadap Karyawan karena
SE alasan Karyawan melakukan
pelanggaran ketentuan yang diatur dalam Perjanjian Kerja
dan/atau Peraturan Perusahaan dan sebelumnya telah diberikan
U
67
2. PELANGGARAN BERSIFAT MENDESAK
a. Perusahaan dapat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja
terhadap Karyawan karena alasan Karyawan melakukan
pelanggaran bersifat mendesak yang diatur dalam Perjanjian
Kerja dan/atau Peraturan Perusahaan antara lain namun tidak
terbatas pada:
i. melakukan usaha-usaha dan/atau tindakan-tindakan yang
LY
bertujuan untuk memperoleh atau mendapatkan keuntungan
N
dan/atau kepentingan diri pribadi dan/atau orang lain di dalam
O
menjalankan tugas dan Pekerjaan;
ii. menerima dari siapapun hadiah, pemberian, atau balas jasa
SE
dalam bentuk apapun untuk melakukan hal-hal yang dapat
merugikan, mengurangi keuntungan, dan/atau menambah
U
lain;
iv. melakukan satu atau beberapa tindak pidana kejahatan baik
IN
68
vii. mabuk, meminum minuman keras yang memabukkan,
memakai, mengedarkan, dan/atau memperdagangkan
narkotika, psikotropika, dan zat adiktif lainnya di Lingkungan
Perusahaan;
viii. melakukan perbuatan asusila atau pelecehan dan/atau
perjudian di Lingkungan Perusahaan;
ix. berkelahi, menyerang, menganiaya, mengancam, atau
LY
mengintimidasi baik fisik maupun mental teman sekerja atau
N
Pengusaha, Rekan Kerja, dan/atau Pihak Ketiga
O
(Vendor/Supplier) di Lingkungan Perusahaan;
x. membujuk teman sekerja atau Pengusaha, Rekan Kerja,
SE
dan/atau pihak Ketiga (Vendor/Supplier) untuk melakukan
perbuatan yang bertentangan dengan peraturan
U
69
xv. membongkar atau membocorkan rahasia Perusahaan yang
seharusnya dirahasiakan kecuali untuk kepentingan negara;
xvi. melakukan perbuatan lainnya di lingkungan Perusahaan yang
diancam pidana penjara 5 (lima) tahun atau lebih;
xvii. melakukan kolusi, korupsi, menerima uang atau barang atau
komisi untuk kepentingan pribadi dilakukan atas nama
Perusahaan;
LY
xviii. dengan sengaja melakukan penyimpangan Standard
N
Operating Procedure yang dapat mengakibatkan kerugian
O
Perusahaan baik secara material dan/atau immaterial;
xix. mempunyai keterikatan hubungan kerja dengan pihak luar
SE
atau pihak ketiga tanpa ijin atasan langsung atau
Perusahaan; dan
U
70
c. Bagi karyawan yang diputus hubungan kerjanya karena
pelanggaran bersifat mendesak sebagaimana dimaksud dalam
huruf (a), memperoleh uang penggantian hak sesuai ketentuan
dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku dan uang
pisah sebesar sebagaimana disebutkan didalam Pasal 53 ayat (3)
Peraturan Perusahaan ini.
LY
PASAL 48
N
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA KARENA TIDAK DAPAT
O
MELAKUKAN PEKERJAAN SELAMA 6 (ENAM) BULAN AKIBAT
DITAHAN PIHAK YANG BERWAJIB.
SE
1. Perusahaan dapat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap
Karyawan karena alasan karyawan tidak dapat melakukan pekerjaan
U
71
4. Dalam hal pengadilan memutuskan perkara pidana sebelum
berakhirnya masa 6 (enam) bulan sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dan karyawan dinyatakan bersalah maka Perusahaan dapat
melakukan Pemutusan Hubungan Kerja.
5. Dalam hal pengadilan memutuskan perkara pidana sebelum
berakhirnya masa 6 (enam) bulan sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) dan karyawan dinyatakan bersalah maka Perusahaan dapat
LY
melakukan Pemutusan Hubungan Kerja.
N
6. Bagi karyawan yang diputus hubungan kerjanya karena alasan
O
karyawan tidak dapat melakukan pekerjaan selama 6 (enam) bulan
akibat ditahan pihak berwajib karena diduga melakukan tindak
SE
pidana yang menyebabkan kerugian Perusahaan sebagaimana
dimaksud dalam ayat (1) atau pengadilan memutuskan perkara
U
72
hak akibat pemutusan hubungan kerja sesuai ketentuan dalam
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
PASAL 49
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA KARENA MENGALAMI SAKIT
BERKEPANJANGAN ATAU CACAT AKIBAT KECELAKAAN KERJA
1. Perusahaan dapat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap
LY
Karyawan karena alasan Karyawan mengalami sakit berkepanjangan
atau cacat akibat kecelakaan kerja dan tidak dapat melakukan
N
pekerjaannya setelah melampaui batas 12 (dua belas) bulan.
O
2. Karyawan dapat mengajukan Pemutusan Hubungan Kerja kepada
Pengusaha karena alasan
SE
Pekerja/Buruh mengalami sakit
berkepanjangan atau cacat akibat kecelakaan kerja dan tidak dapat
U
melakukan pekerjaannya setelah melampaui batas 12 (dua belas)
AL
bulan.
3. Bagi karyawan yang diputus hubungan kerjanya karena alasan
N
dalam ayat (1) dan (2), memperoleh hak akibat pemutusan hubungan
kerja sesuai ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
73
PASAL 50
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA KARENA MEMASUKI USIA
PENSIUN
1. Perusahaan dapat melakukan Pemutusan Hubungan Kerja terhadap
Karyawan karena alasan Karyawan memasuki usia Pensiun.
2. Bagi karyawan yang diputus hubungan kerjanya karena alasan
Karyawan memasuki usia pensiun sebagaimana disebutkan dalam
LY
ayat (1), memperoleh hak akibat pemutusan hubungan kerja sesuai
N
ketentuan dalam Peraturan Perundang- undangan yang berlaku;dan
O
3. Pemberian kenang-kenangan yang bentuknya akan ditetapkan
tersendiri dalam Surat Keputusan Direksi atau dalam Standard
SE
Operating Procedure (SOP).
U
PASAL 51
AL
dunia maka kepada ahli warisnya yang sah diberikan sejumlah uang
R
74
PASAL 52
PEMUTUSAN HUBUNGAN KERJA KARENA BERAKHIRNYA
PERJANJIAN KERJA WAKTU TERTENTU
1. Perusahaan akan memberikan uang kompensasi kepada Karyawan
yang hubungan kerjanya berdasarkan PKWT.
2. Uang kompensasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan
kepada Karyawan yang telah mempunyai masa kerja paling sedikit 1
LY
(satu) bulan secara terus menerus.
N
3. Pemberian uang kompensasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
O
dan (2) diberikan kepada Karyawan paling lambat 14 (empat belas)
Hari Kerja setelah berakhirnya jangka waktu PKWT atau setelah
SE
jangka waktu PKWT diperpanjang.
U
PASAL 53
AL
UANG PISAH
Perhitungan besaran Uang Pisah adalah sebagai berikut:
N
75
2. Uang Pisah mangkir 5 hari kerja atau lebih berturut turut
LY
d. Periode 12 tahun - <15 tahun 1 kali upah
N
e. Periode 15 tahun - <18 tahun 1.25 kali upah
O
f. Periode 18 tahun - <21 tahun 1.5 kali upah
g. Periode >=21 tahun
SE 1.75 kali upah
U
76
4. Uang Pisah karena karyawan tidak dapat melakukan pekerjaan
selama 6 (enam) bulan akibat ditahan pihak berwajib
sebagaimana dimaksud pada Pasal 35 ayat (3) ;
LY
c Periode 9 tahun - <12 tahun 0.75 kali upah
d Periode 12 tahun - <15 tahun 1 kali upah
N
e Periode 15 tahun - <18 tahun 1.25 kali upah
O
f Periode 18 tahun - <21 tahun 1.5 kali upah
g Periode >=21 tahun
SE 1.75 kali upah
U
5. Uang Pisah karena pengadilan memutuskan perkara pidana
AL
bersalah ;
R
TE
77
6. Uang Pisah karena adanya putusan lembaga peradilan hubungan
industrial yang menyatakan perusahaan tidak melakukan
perbuatan sebagaimana dimaksud pasal 36 huruf (g) PP 35 tahun
2021;
LY
b Periode 6 tahun- <9 tahun 0.5 kali upah
c Periode 9 tahun - <12 tahun 0.75 kali upah
N
d Periode 12 tahun - <15 tahun 1 kali upah
O
e Periode 15 tahun - <18 tahun
SE 1.25 kali upah
f Periode 18 tahun - <21 tahun 1.5 kali upah
g Periode >=21 tahun 1.75 kali upah
U
AL
BAB XI
N
PASAL 54
TE
Sudah menjadi keinginan kedua belah pihak bahwa setiap keluhan dan
pengaduan seseorang Karyawan akan diselesaikan seadil-adilnya dan
secepat mungkin, karenanya apabila seorang Karyawan menganggap
bahwa terhadapnya diperlakukan tidak adil ataupun tidak wajar serta
bertentangan dengan isi dan jiwa Peraturan Perusahaan, maka Karyawan
dapat menyampaikan pengaduan ataupun keluhannya melalui tata cara
di pasal-pasal berikut. Suatu prosedur yang jelas harus ditempuh
78
Karyawan dalam penyelesaian keluhan/pengadaannya dengan tetap
mempertahankan ketenangan dan disiplin kerja sebagaimana mestinya,
yang didasarkan kepada musyawarah untuk mufakat.
PASAL 55
TATA CARA PENYELESAIAN KELUHAN DAN PENGADUAN
KARYAWAN
LY
Apabila terjadi keluhan atau ketidakpuasan terhadap syarat-syarat kerja
atau hal-hal lain dari Karyawan, maka hal tersebut diselesaikan menurut
N
prosedur penyelesaian sebagai berikut :
O
1. Langkah Pertama :
SE
Karyawan menyampaikan keluhan itu langsung, dan/atau melalui
perwakilan pada masing-masing bagian, kepada Atasan Langsung
U
Karyawan atau melalui Media Internal Karyawan (MIKA). Dalam
AL
2. Langkah Kedua :
TE
79
Bila penyelesaian sesuai Langkah Kedua belum juga dapat
menyelesaikan keluhan, maka Karyawan dan Perusahaan segera
menyelesaikan permasalahan keluhan itu melalui forum dan
pendekatan Bipartit.
4. Langkah Keempat :
Bila penyelesaian sesuai Langkah Ketiga belum juga dapat
menyelesaikan keluhan, maka apabila memenuhi kualifikasi,
LY
Karyawan dan/atau Manajemen dapat menyelesaikan keluhan itu
N
melalui prosedur penyelesaian perselisihan hubungan industrial yang
O
diatur dalam Peraturan Perundang-undangan.
SE
BAB XII
U
KETENTUAN PENUTUP
AL
PASAL 56
N
HUTANG
R
80
Karyawan yang bersangkutan berkewajiban untuk melunasi sisa
hutang-hutangnya kepada Perusahaan.
PASAL 57
MASA BERLAKU
Peraturan Perusahaan ini berlaku untuk masa 2 (dua) tahun sejak
mendapat pengesahan dari Kementerian Ketenagakerjaan Republik
LY
Indonesia.
N
PASAL 58
O
PENUTUP
SE
1. Terkecuali terdapat aturan-aturan dalam Peraturan Perusahaan ini
yang merujuk kepada peraturan perundang-undangan yang kemudian
U
dinyatakan tidak berlaku mengikat oleh Keputusan Mahkamah
AL
81
prerogatif Perusahaan.
4. Peraturan Perusahaan ini menggantikan Peraturan Perusahaan
terdahulu.
5. Segala hal yang tidak maupun belum cukup diatur di dalam Peraturan
Perusahaan ini, akan diatur kemudian dengan Surat Keputusan
Direksi sepanjang tidak bertentangan dengan Peraturan Perusahaan
ini dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
LY
6. Peraturan Perusahaan ini wajib diperbaharui dalam 30 (tiga puluh)
N
hari sebelum masa berlakunya berakhir.
O
7. Peraturan Perusahaan ini dibagikan atau disosialisasikan kepada
Karyawan untuk dilaksanakan sebagaimana mestinya.
SE
Ditetapkan di : Tangerang
U
82