SKRIPSI
Disusunoleh :
ADI PURNOMO
NIM. 1801002
SKRIPSI
Disusunoleh :
ADI PURNOMO
NIM. 1801002
i
HALAMAN PERSETUJUAN
ANALISIS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI DI DISNAKER
PMPTSP KABUPATEN BANJARNEGARA DALAM
MENCIPTAKAN TENAGA KERJA YANG KOMPETEN DAN
PROFESIONAL
(Studi pada Dinas Tenaga Kerja Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
KabupatenBanjarnegara)
Oleh :
ADI PURNOMO
NIM. 1801002
Disetujui
Banjarnegara, September 2023
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengetahui
Ketua STIE Tamansiswa Banjarnegara Ketua Program Studi Manajemen
ii
HALAMAN PENGESAHAN
JudulSekripsi : ANALISIS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI DI
DISNAKER PMPTSP KABUPATEN BANJARNEGARA
DALAM MENCIPTAKAN TENAGA KERJA YANG
KOMPETEN DAN PROFESIONAL
(Studi pada DISNAKER PMPTSP Kab. Banjarnegara)
Nama : ADI PURNOMO
NIM : 1801002
Telah di pertahankan di depan tim penguji pada tanggal 2023 dan di nyatakan
telah memenuhi syarat untuk diterima sebagai kelengkapan guna memperoleh Gelar
Sarjana Manajemen di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tamansiswa Banjarnegara.
iii
MOTTO
“Tidak ada kata terlambat untuk memulai sebuah awal yang paling
penting dari semua itu adalah tentang MINDSET”
“ADI PURNOMO”
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan
hidayahnya saya dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Pelatihan Berbasis
Yang Kompetitif dan Profesional (Studi pada Disnaker PMPTSP Kab. Banjarnegara).
Skripsi ini dibuat untuk memenuhi tugas akhir perkuliahan dan sebagai salah satu
persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Strata Satu (S1) pada Program Studi
Manajemen di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Tamansiswa Banjarnegara. Selain itu, skripsi
ini juga dibuat sebagai salah satu wujud implementasi dari ilmu yang didapatkan selama
Tamansiswa Banjarnegara.
Penulis berharap dapat belajar lebih banyak lagi dalam mengimplementasikan ilmu
yang didapatkan. Skripsi ini tentunya tidak lepas dari bimbingan, masukan, dan arahan
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini saya ingin mengucapkan terima
2. Bapak Setijadi, S.E., M.Si. selaku Ketua Program Studi Manajemen STIE
Tamansiswa Banjarnegara
3. Ibu Siti Maesaroh, S.Ip., M.M. sebagai dosen pembimbing 1 (satu) yang telah
4. Bapak Andi Wahyu Saputra, S.Kom., M.M. sebagai Pembimbing 2 (dua) yang telah
5. Segenap Dosen dan Staf STIE Tamansiswa Banjarnegara yang telah membekali
v
6. Terimakasih peneliti ucapkan kepada pihak yang terkait dalam penelitian, Yaitu
Kepala Dinas dan Staf Disnaker PMPTSP Kab. Banjarnegara, yang telah
melakukan penelitian
7. Terimakasih kepada orang tua saya Alm. Bapak Cholil dan Alm. Ibu Fitriah yang
Pencapaian ingin memiliki gelar Sarjana adalah nazar untuk Alm. Ibu Fitriah sebelum
Meninggal. Persembahan istimewa saya untuk Bapak dan Ibu disana semoga husnul
khotimah Amiiin.
8. Untuk Istri saya Retno Widhi Astuti, Skripsi ini merupakan persembahan istimewa
untuk orang yang saya cintai. Terima kasih atas dukungan, perhatian, dan
kebijaksanaan. Terima kasih karena memberi tahu saya cara hidup dengan jujur dan
bahagia.
Semua pihak yang telah membantu dan tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga
Tuhan Yang Maha Esa mengaruniakan rahmat dan hidayah-Nya kepada mereka semua.
Adi Purnomo
NIM. 1801002
vi
SURAT PERNYATAAN PLAGIASI
Menyatakan bahwa skripsi ini adalah karya saya sendiri dan bukan karya tulis
orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang
telah disebutkan sumbernya.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya, dan jika
pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapatkan sangsi akademis.
ADI PURNOMO
vii
DAFTAR ISI
Halaman
viii
d. Karateristik Pelatihan Berbasis Kompetensi........................................................... 20
B. Kajian Penelitian Yang Relevan ................................................................................................ 20
C. Kerangka Pikir ................................................................................................................................. 24
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1.1 Penduduk usia kerja dan angkatan kerja, Februari 2020-Februari 2022 ................ 4
Tabel 1.2 Penduduk Usia 15 Tahun keatas Menurut Jenis Kegiatan Tahun 2022 .................... 5
Tabel 2.1 Kajian Penelitian Terdahulu ...................................................................................................... 21
Tabel 4.2 Nama Pegawai Disnaker PMPTSP Kab. Banjarnegara .................................................... 38
Tabel 4.3 Jumlah Peserta Menurut Jenis Pelatihan ............................................................................. 40
Tabel 4.4 Data Obyek yang di Wawancara............................................................................................... 40
Tabel 5.1 Infromasi dan Responden........................................................................................................... 56
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xii
ANALISIS PELATIHAN BERBASIS KOMPETENSI DI DISNAKER
PMPTSP KABUPATEN BANJARNEGARA DALAM
MENCIPTAKAN TENAGA KERJA YANG KOMPETEN DAN
PROFESIONAL
( Studi Pada Disnaker PMPTSP Kabupaten Banjarnegara)
Adi Purnomo
(1801002)
ABSTRAK
xiii
ANALYSIS OF COMPETENCE-BASED TRAINING AT THE BANJARNEGARA PMPTSP
Manpower Office in Creating a Competent and Professional Workforce
(Study on PMPTSP Office of Manpower in Banjarnegara Regency)
Adi Purnomo
(1801002)
ABSTRACT
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Permasalahan Pengangguran adalah masalah yang kompleks, termasuk kualitas
pekerjaan relative rendah, baik ditinjau dari pendidikan maupun keahlian dan
ketrampilan yang dimiliki, sehingga penyerapan tenaga kerja di Industri kerja belum
meningkat, serta terhambatnya pembangunan ekonomi dan SDM (sumber daya manusia)
peningkatan GNP (gross national product) rill di negara tersebut. Pertumbuhan ekonomi
dapat diukur dengan cara membandingkan GNP tahun yang sedang berjalan dengan GNP
(gross national product) tahun sebelumnya. Produktivitas Sumber Daya Manusia (SDM) di
Indonesia masih rendah dan sulit untuk ditingkatkan, dimana tingkat produktivitas masih
tergolong buruk jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Thailand dan Malaysia.
Hal ini terkonfirmasi dari ukuran produk domestic bruto (PDB) sejak 2011, ketika posisi
Penduduk usia kerja merupakan semua orang yang berumur 15 tahun keatas.
Penduduk usia kerja mengalami tren yang cenderung meningkat seiring bertambahnya
jumlah penduduk di Jawa Tengah. Penduduk usia kerja pada Februari 2022 sebanyak
28,82 juta orang, naik sebanyak 1,94 juta orang dibanding Februari 2020 dan naik
sebanyak 1,68 juta orang jika dibanding Februari 2021. Sebagian besar penduduk usia
kerja merupakan Angkatan kerja yaitu 72,04 persen (20,76 juta orang), sedangkan sisanya
1
2
Kebijakan pembangunan sumber daya manusia yang tepat, antara lain menyiapkan
kualitas sumber daya manusia yang akan masuk keangkatan kerja, menjaga penurunan
dalam menciptakan lapangan kerja, fleksibilitas pasar tenaga kerja, serta strategi link and
match antara kebutuhan pasar dan tenaga kerja serta Program kerja. Kebijakan serta
strategi kelitbangan serta Iptek dalam rangka kenaikan energi saing wilayah lewat
Pelatihan berbasis kompetensi yakni suatu kegiatan pelatihan yang fungsinya untuk
produktifitas, disiplin, sikap kerja dan etos kerja yang pelaksanaannya lebih
mengutamakan praktek dari pada teori. Pelatihan Berbasis Kompetensi ini berfokus
kepada apa yang dapat dikerjakan peserta pada akhir dari pelatihan tersebut. Hal ini
sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 2014 yang melaksanakan Peraturan
penyelenggaraan diklat secara terencana, sistematis, dan sinergis dalam perjanjian diklat
di berbagai bidang, sektor, lembaga, dan wilayah, sehingga tujuan diklat dapat tercapai
Menurut (Edwin B. Flippo dalam Sri Larasati, 2018), menyatakan bahwa “pelatihan
merupakan suatu usaha peningkatan knowledge dan skill seorang karyawan untuk
mencakup aspek pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja yang sesuai dengan standar
yang ditetapkan dan Kompeten adalah mampu melakukan sesuatu dengan baik. Kompeten
3
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kompeten memiliki 2 arti yaitu
cakap (mengetahui) atau mampu melakukan sesuatu dengan baik, dan berkuasa
hamper sama dalam pemakaiannya, walaupun begitu kedua kata tersebut harus
dibedakan terutama dalam pemakaian umum. Kedua kata tersebut diadaptasi dari bahasa
secara luas dan mendalam yang meliputi konsep, struktur, dan metode
ada dalam kurikulum sekolah, hubungan konsep antar mata pelajaran terkait, penerapan
dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya nasional. Menurut
Untuk menciptakan tenaga kerja yang kompeten dan prosesional Pelatihan harus
holistik, dari perencanaan sampai evaluasi, agar pengetahuan, keterampilan dan sikap
atau kompetensi untuk melakukan kegiatan tertentu sesuai dengan kebutuhan pasar
tenaga kerja atau kebutuhan masyarakat dan daerah keimigrasian yang terus
dengan bantuan pemagangan ini, setiap peserta magang dapat mengisi 'kesenjangan
kerja.
4
pedoman pelaksanaan yang menjadi acuan bersama. Hal ini penting agar penyelenggaraan
pendidikan untuk sumber daya manusia (SDM) dalam dunia kerja dan pengembangan
tenaga kerja. Dengan melihat Tabel di bawah ini merupakan Data Jumlah penduduk usia
kerja dan Angkatan Kerja yang di survey dari tahun 2020 sampai 2022. Data tersebut
Tabel 1.1. Penduduk usia kerja dan angkatan kerja, Februari 2020-Februari 2022;
Penduduk Usia Kerja 26,88 27,13 28,82 1,68 6,21 1,94 7,20
terbuka
Persen Persen
Persen Persen Persen
point point
Bukan Angkatan Kerja 7,94 8,31 8,06 -0,25 -3,00 0,11 1,44
Angkatan Kerja
(TPAK)
Komposisi angkatan kerja pada Februari 2022 terdiri atas 19,59 juta orang
penduduk yang bekerja dan 1,19 juta orang pengangguran. Apabila dibandingkan dengan
komposisi pada Februari 2021 terjadi peningkatan jumlah angkatan kerja sebanyak 1,93
5
juta orang. Seiring dengan peningkatan tersebut, jumlah penduduk bekerja juga
meningkat sebanyak 1,86 juta orang. Demikian pula dengan pengangguran yang secara
jumlah ada penambahan sekitar 70 ribu orang. Sementara itu, jika dibandingkan dengan
kondisi pada Februari 2020 (kondisi sebelum pandemi Covid-19), jumlah angkatan kerja
meningkat sebanyak 1,82 juta orang. Penduduk bekerja naik sebanyak 1,42 juta orang dan
Disnaker PMPTSP Kabupaten Banjarnegara merupakan salah satu Dinas atau OPD
Dengan melihat Tabel dibawah ini jumlah total Penduduk Usia 15 Tahun keatas Menurut
Jenis Kegiatan di Kabupaten Banjarnegara dari tahun 2020 sampai 2021 mengalami
kenaikan 0,84 persen, sedangkan di tahun 2021 sampai 2022 kenaikan 0,76 persen.
Tabel 1.2. Penduduk Usia 15 Tahun keatas Menurut Jenis Kegiatan Tahun
2022.
Status Keadaan
2020 2021 2022
Ketenagakerjaan
keatas
Penduduk usia kerja Pada tahun 2022 sebesar 721.878 orang mengalami
Banjarnegara, terbagi atas Angkatan Kerja sebanyak 520.962 orang dan bukan Angkatan
6
Kerja sebanyak 200.916 orang. Penduduk usia kerja pada agustus 2022 mengalami
Pencari kerja ahir Agustus tahun 2022 tercatat di Disnaker PMPTSP Kabupaten
Banjarnegara sebanyak 5.283 orang dan pencari kerja yang sudah ditempatkan baru
sejumlah 1.949 orang. Masih rendahnya penempatan tenaga kerja terjadi karena adanya
ketidak cocokan permintaan tenaga kerja dengan kualifikasi yang diharapkan oleh
masih banyaknya lowongan kerja yang tidak diminati pencari kerja. Oleh karena itu masih
tersebut, diharapkan pencari kerja dapat bekerja atau berwirausaha, sehingga angka
produktif di Kabupaten Banjarnegara karena pola poikir masyarakat yang sangat rendah
untuk mengerti manfaat dari program pelatihan berbasis kompetensi, yang sebagian
orang masih cenderung ragu untuk mengikuti program dari pemerintah dan
ketidakcocokan permintaan tenaga kerja dengan kualifikasi yang di harapkan oleh tenaga
di Kabupaten Banjarnegara.
Penelitian ini didahului oleh peneliti terdahulu, peneliti dilakukan oleh Arini, Dra.
berdampak positif dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja yang ditunjukan dengan
Sedangkan hasil Penelitian Saffa Indah Salsabiala dan Diana Hertati, Tidak
sejalan dengan Airin, Dra. Maesaroh, M.Si Menunjukkan bahwa Program Pelatihan
pendidikan rendah pada akhirnya tidak terserap secara penuh dan diminati pada
lapangan kerja.
DAN PROFESIONAL”.
B. PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan masalah latar belakang, maka dapat dirumuskan masalah penelitian
ini yaitu :
C. BATASAN MASALAH
Berdasarkan dalam suatu penelitian perlu dikemukakan, hal ini agar peneliti
yang dilakukan dapat lebih fokus pada pokok permasalahan. Peneliti ini dibatasi pada
8
Pelatihan Berbasis Kompetensi dalam Menciptakan Tenaga Kerja yang Kompeten dan
Profesional.
D. TUJUAN.iPENELITIAN
penelitian.
E. MANFAAT PENELITI
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Penulis
Penelitian ini digunakan untuk menjadi syarat untuk memenuhi gelar Sarjana
PMPTSP, dan bagi para pihak yang berkepentingan tentang Pelatihan Berbasis
Diharapkan dapat dijadikan bahan penelitian lebih lanjut dalam bidang yang
c. Bagi Umum
Kompetensi.
Teori stewardship juga merupakan teori yang menggambarkan situasi dimana para
manajer tidak termotivasi oleh tujuan-tujuan individu tetapi lebih ditujukan pada sasaran
hasil utama mereka untuk kepentingan organisasi, sehingga teori ini mempunyai dasar
psikologi dan sosiologi yang dirancang dimana para eksekutif sebagai steward berusaha
Dalam konteks ini, penerima mandat pengurus harus bertanggung jawab kepada
masyarakat (publik) sebagai pemegang amanah atas apa yang telah dilakukannya
(mandat). Hal ini menjelaskan mengapa dewan administrator yang ditugaskan oleh
Menurut Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 Tenaga kerja adalah setiap orang
yang mampu melukakan pekerjaan guna menghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk
investasi dapat menjadi tolak ukur bagi keberhasilan dan keberlanjutan pembangunan di
masa depan karena dapat menyerap tenaga kerja, sehingga dapat membuka kesempatan
kerja baru bagi masyarakat yang pada gilirannya akan berdampak terhadap peningkatan
Tenaga kerja adalah tenaga yang bekerja didalam maupun luar hubungan kerja
dengan alat produksi utama dalam proses produksi baik fisik maupun pikiran (Hamzah,
2014). Tenaga kerja adalah penduduk dalam usia kerja (berusia 15-64 tahun) atau jumlah
penduduk dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang dan jasa jika ada
10
11
permintaan terhadap tenaga kerja mereka dan jika mereka mau berpartisipasi dalam
antaranya :
1. Tenaga kerja kasar adalah tenaga kerja yang pendidikannya tidak tinggi dan
2. Tenaga kerja terampil adalah tenaga kerja yang memiliki pengalaman kerja
seperti mekanik mobil, tukang kayu, dan tukang reparasi tv dan radio.
3. Tenaga kerja terdidik adalah tenaga kerja yang memiliki speksifikasi tinggi dan
spesialis tertentu seperti dokter, ahli ekonomi, ahli keuangan, dan insinyur.
Untuk menemukan angkatan kerja dan bukan angkatan kerja diperlukan informasi,
yaitu:
a. Jumlah penduduk yang berusia diantara 15 tahun dan 64 tahun yang data
b. Jumlah penduduk yang berusia 15-64 tahun yang tidak ingin bekerja (seperti
mahasiswa, pelajar, ibu rumah tangga dan pengangguran suka rela), peduduk ini
kerja pada suatu periode dapat dihitung dengan mengurangi jumah penduduk
usia kerja dengan bukan angkatan kerja. Perbandingan diantara angkatan kerja
dan penduduk usia kerja yang dinyatakan dalam persen disebut dengan tingkat
Pada dasarnya, tenaga kerja dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu:
1) Angkatan Kerja
Angkatan kerja dapat dijelaskan dengan beberapa definisi yaitu angkatan kerja
adalah jumlah tenaga kerja yang terdapat dalam suatu perekonomian pada suatu
waktu tertentu. Selain itu angkatan kerja dapat didefinisikan dengan penduduk
usia kerja yang bekerja atau punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja
bukan angkatan kerja adalah penduduk usia kerja yang kegiatannya tidak bekerja
maupun tidak mencari pekerjaan atau penduduk usia kerja dengan kegiatan
1. Kompeten
dengan kemampuan melakukan sesuatu dengan baik dan dapat memberikan tingkat
kinerja yang memadai atau tinggi dalam suatu fungsi pekerjaan spesifik. Menurut Kamus
1. Memiliki kemampuan dalam menguasai tata Bahasa suatu Bahasa dengan cara
Setiap individu yang mampu menyelesaikan tugas dan tanggungjawab secara efektif
setiap individu dalam menjalankan tugas dan tanggungjawab secara efektif untuk
Kedua kata tersebut diadaptasi dari Bahasa Inggris yaitu competent dan competence.
Kompeten adalah sebuah kata sifat, dan kompetensi itu sendiri adalah kata benda.
Walaupun keduanya ditukarkan dalam istilah pemakaian secara umum, tetapi sebenarnya
a. Faktor-Faktor Kompetensi
tercermin dalam sikap dan perilaku orang. Sikap dan perilaku ini adalah fitrah
manusia. Mereka yang tidak kreatif dan inovatif dalam pekerjaan biasanya belum
2. Keahlian.iatau.iKeterampilan
Dalam hal keahlian atau know-how, itu memainkan peran yang sangat penting
keahlian atau pengetahuan Anda sendiri melalui pelatihan, praktik, dan kemajuan di
kompetensi.
3. Pengalaman
4. Karakteristik Personal
sabar, pekerja keras atau malas. Tergantung pada karakteristik pribadi seseorang,
Kepribadian seseorang bisa berubah, namun hal ini biasanya tidak mudah.
5. Motivasi
apresiasi karyawan agar dapat membawa dampak yang positif terhadap kinerja.
tertentu, karena motivasi ini membawa dampak positif bagi kompetensi tersebut.
6. Isu-isu Emosional
menciptakan suasana kerja yang positif, memilih mitra diskusi atau kolega yang
7. Kapasitas Intelektual
b. Indikator Kompetensi
1. Keterampilan (Skill)
tujuan kinerja. Kompetensi dalam hal ini juga dapat dipahami sebagai
bidang yang sesuai dengan standar dan tujuan kerja internal perusahaan.
2. Pengetahuan
3. Konsepdiri (sikap)
4. Sifat
5. Motif
tertentu.
2. Profesional
Profesional adalah orang yang hidup dengan cara mempraktekan suatu kemampuan
atau keahlian tertentu yang berperan dalam suatua ktivitas menurut keterampilannya.
Jadi bias disimpulkan bahwa professional adalah orang yang menjalankan pekerjaan
sesuai dengan keterampilannya. Profesional dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
konseptual maupun teknis atau praktis yang dikendalikan atau diperbandingkan. Pekerja
terampil dapat dipahami sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh orang-orang yang telah
dipersiapkan atau dilatih secara khusus untuk pekerjaan tersebut dan yang menerima
imbalan atau hasil berupa upah atau uang untuk melakukan pekerjaan tersebut.
(Sinambela, 2017).
Istilah profesional itu berlaku untuk semua aparat mulai dari tingkat atas sampai
oleh birokrasi dengan kebutuhan tugas, terpenuhi kecocokan tersebut merupakan syarat
merefleksikan arah dan tujuan yang ingin dicapai oleh sebuah organisasi (Kurniawan,
2013).
Ada 3 (tiga) Hal Pokok yang harusada Pada Seorang Profesional yaitu diantaranya
adalah :
bidangnya.
3. Attitude, yang artinya bukan hanya pintar, namun harus memiliki etika
karyawan lebih terstruktur dan terarah, sehingga kompetensi tersebut menjadi sumber
daya manusia dan harus selaras dengan tujuan, rencana strategis, organisasi dan
berdasarkan sistem kinerja tinggi (Wu,2013). Pemberian pelatihan yang terfokus pada
dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan tujuan pekerjaan yang
18
meningkatkan produktivitas.
dan sebagainya.
menciptakan keterampilan baru untuk tenaga kerja agar lebih efisien dan efektif. Tujuan
keterampilan, dan sikap, tetapi juga membentuk keterampilan seseorang, agar dapat
peserta didik, juga mengajarkan mereka “learning how to learn” untuk mengorganisasi
kompetensi yang dibutuhkan pada tantangan masa depan (Maryati dkk., 2016)
19
pengetahuan, sikap dan keterampilan, agar kompetensi individu efektif sesuai dengan
produktivitas dan pelatihan, karena segala kegiatan pelatihan di buat untuk meningkatkan
organisasi.
3. Perencanaan.iketenagakerjaan.idengan.ipelatihan.iberbasis
perkembangan teknologi.
akreditasi.
Penelitian yang berkaitan dengan Pelatihan Berbasis Kompetensi dapat di lihat pada
yang lain.
mendapatkan pekerjaan.
berbasis kompetensi
sehingga menyebabkan
berbasis kompetensi.
C. KERANGKA PIKIR
Kerangka berpikir adalah alur berpikir peneliti dalam sebuah penelitian dalam
dapat terserap di pasar kerja ataupun usaha mandiri, sesuai dengan salah satu misi
Profesional Kompeten
Monitoring
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
pendekatan dekriptif kualitatif adalah agar peneliti dapat menggambarkan fenomena yang
terjadi atau terkait dengan peran Disnaker PMPTSP Kabupaten Banjarnegara dalam
Secara teoritis menurut Densin & Lincoln dalam Anggito et al, (2018), mengemukakan
bahwa penelitian kualitatif merupakan penelitian yang didasari pada data dari latar
belakang yang alami dengan tujuan untuk mengurangi peristiwa yang ada dan
Banjarnegara, serta kondisi alamiah di beberapa informan yang dapat mendukung peneliti
Banjarnegara.
25
26
1. Obyek Penelitian
Dalam melakukan penelitian, hal pertama yang harus diperhatikan adalah topik
penelitian. Jika objek penelitian mengandung suatu masalah, maka digunakan sebagai
bahan penelitian untuk mencari pemecahannya. Menurut (Husein Umar, 2013) objek
penelitian adalah “Objek penelitian menjelaskan apa dan/atau siapa yang akan diteliti.
Juga di mana dan kapan penelitian itu dilakukan”. Menurut (Supriati, 2015), pengertian
objek penelitian berarti “variabel yang diteliti oleh peneliti di tempat penelitian itu
dilakukan”.
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa objek penelitian adalah merupakan
gambaran tujuan ilmiah yang dijelaskan dengan maksud dan tujuan untuk memperoleh
infomasi dan data. Objek penelitian yang penulis teliti adalah Pelatihan Berbasis
2. Informan Penelitian
aspek tertentu, khususnya sumber data yang dianggap paling tahu tentang apa yang
diantisipasi. Untuk memperoleh data yang diperlukan maka peneliti berusaha mencari
Tenaga Kerja (Penta), Kepala Seksi atau Pengantar Kerja Pelatihan dan
C. Data
1. Sumber Data
Sumber data yang dimaksud dalam penelitian adalah subjek dari mana data tersebut
dapat diperoleh dan memiliki informasi kejelasan tentang bagaimana mengambil data
tersebut dan bagaimana data tersebut diolah. Pengertian sumber data menurut
(Suharsimi Arikunto, 2013) adalah “Sumber data yang dimaksud dalam penelitian
Sementara itu (Nur Indrianto dan Bambang Supomo, 2013), sumber data adalah:
“Sumber data merupakan faktor penting yang perlu diperhatikan dalam menentukan
metode pengumpulan data, selain jenis data yang telah dipersiapkan sebelumnya.”
Dari sini dapat disimpulkan bahwa sumber informasi merupakan faktor yang paling
penting saat menentukan metode pengumpulan data untuk mengetahui dari mana
subjek data berasal. Sumber data dibagi menjadi dua bagian, yaitu: :
a. Data Primer
melalui wawancara, survei dan lain-lain. Menurut (Husein Umar, 2013), data
primer adalah “informasi yang diperoleh dari sumber pertama atau dari individu
atau orang, seperti hasil wawancara atau pengisian data. kuesioner keluar,
biasanya dibuat oleh peneliti.” Dari definisi yang diberikan di atas penulis
langsung.
28
b. Data Sekunder
dikumpulkan oleh pihak lain, biasanya diperoleh dari instansi yang terlibat dalam
Sedangkan (Husein Umar, 2013) data sekunder adalah “data primer yang diolah
lebih lanjut baik oleh pengumpul data primer maupun oleh pihak lain, misalnya
Dari data sekunder yang telah disebutkan di atas, penulis dapat menyimpulkan
bahwa sumber data sekunder adalah informasi yang datang secara tidak langsung atau
dari sumber lain dan telah tersedia sebelum penulis melakukan penelitian. Sumber
data yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah sumber data primer dan
sumber data sekunder. Sumber data primer adalah data hasil wawancara, dokumentasi
dan observasi yang diperoleh langsung dari Dinas Tenaga Kerja PMPTSP Kabupaten
Banjarnegara. Sumber data sekunder, di sisi lain, adalah data yang diperoleh secara
tidak langsung atau melalui sumber lain seperti jurnal, buku, dan catatan terkait.
Menurut (Mohammed & Bungin, 2015) Unit analisis adalah mempelajari fokus atau
komponen yang dipelajari. Unit analisis penelitian dapat berupa individu, kelompok,
organisasi, objek, dan titik waktu tertentu, tergantung pada fokus masalahnya. Dalam
penelitian ini, unit analisis individu yang dipilih oleh peneliti terkait dengan studi kasus
“Pelatihan Berbasis Kompetensi dalam Menciptakan Tenaga Kerja yang Kompeten dan
a. Observasi
tidak terbatas. Melalui observasi, peneliti dapat belajar lebih banyak tentang
perilaku seseorang dan lapangan. Observasi dalam penelitian ini yaitu dengan
b. Wawancara
Menurut (Esterberg dalam Sugiyono, 2016), adalah pertemuan antara dua orang
c. Dokumentasi
Dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data dan
informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar yang
data yang melibatkan pengumpulan dan evaluasi dokumen yang relevan dengan
2. Keabsahan Data
atau kebenaran hasil penelitian. Inilah yang disebut validitas data. Dalam penelitian
30
kualitatif, data divalidasi ketika perbedaan antara apa yang dilaporkan peneliti dan apa
yang sebenarnya terjadi pada subjek penelitian tidak muncul. Menurut (Moleong, 2017),
ada empat jenis uji validitas data dalam penelitian kualitatif, antara lain uji reliabilitas,
transferabilitas, ketergantungan dan derajat. Berdasarkan keempat jenis uji validitas data
tersebut di atas, peneliti menggunakan teknik reliabilitas data dalam penelitian ini.
Kredibilitas data penelitian kualitatif antara lain dapat diuji dengan memperluas
partisipasi, review, persistensi hasil, studi kasus negatif, triangulasi, tinjauan anggota, dan
sehingga tingkat kepercayaan tertentu dalam penelitian dapat dicapai, dan dapat
Adapun teknik kredibilitas data yang digunakan dalam penelitian ini sebagai
berikut:
1. Triangulasi
merupakan penggabungan data dari berbagai teknik dan juga sumber datanya
yanglebih dulu ada (Sugiyono, 2012). (Denzin 1978 dalam Moleong, 2017) teknik
informasi yang diperoleh pada waktu yang berbeda dan dengan instrumen
penelitian kualitatif yang berbeda. Hal ini dapat dilakukan sebagai berikut: :
2017).
data. Cara lain adalah dengan membandingkan hasil kerja analis dengan hasil
dikendalikan oleh satu atau lebih teori. Meskipun Patton berpendapat bahwa
itu mungkin dan ini disebut sebagai pernyataan pengaduan (Moleong, 2017).
hingga monitoring.
32
terhadap materi yang disiapkan oleh peneliti dari sudut pandang dan perspektif
situasi mereka.
menggabungkannya ke dalam pola, memilih mana yang penting dan mana yang akan
dipelajari, dan menggambar. Merumuskan kesimpulan dengan cara yang mudah dipahami
Sementara itu (Moleong, 2017), analisis data adalah proses pengorganisasian dan
pemilahan data ke dalam model, kategori, dan unit deskriptif dasar untuk menemukan
tema dan merumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data tersebut.
Keakuratan dan ketepatan data yang dikumpulkan sangat penting, namun tidak dapat
dipungkiri bahwa sumber data yang berbeda memberikan informasi yang berbeda.
BAB IV
HASIL.DAN.PEMBAHASAN
1. Gambaran.Umum
Visi dan misi merupakan panduan yang memberikan pandangan dan arah kedepan
sebagai dasar acuan dalam menjalankan tugas dan fungsi dalam mencapai sasaran atau
1) VISI
Visi adalah pandangan ideal masa depan yang ingin dicapai dan secara
dalam melakukan kegiatannya. Sesuai dengan kedudukan, tugas pokok, fungsi dan
2) MISI
b. Meningkatkan..Perluasan..dan..Kesempatan..Kerja..Serta..Kualitas..Penempatan
Transmigrasi
c. Meningkatkan..Hubungan..Industrial..yang..Harmonis,..Kesejahteraan..Pekerja,
33
34
d. Meningkatkan..Pelayanan..di..Bidang..Tenaga..Kerja..dan..Transmigrasi..Serta
e. Menciptakan..Iklim..Investasi..Kondusif..yang..dapat..Mendorong..Laju
Dalam rangka mencapai Visi dan Misi Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu seperti yang dikemukakan terdahulu, maka visi dan misi
tersebut harus dirumuskan ke dalam bentuk yang lebih terarah dan operasional berupa
B. Sruktur Organisasi
Dinas..Tenaga..Kerja,..Penanaman..Modal..dan..Satu..Pintu..Kabupaten..Banjarnegara
tentang Kedudukan, Susunan..Organisasi, Tugas dan..Fungsi serta Tata Kerja Dinas Tenaga
Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Struktur..Organisasi..Dinas..Tenaga..Kerja,..Penanaman..Modal..dan..Pelayanan..Terp
Nomor 77 Tahun 2019 tentang uraian tugas jabatan di bawah pimpinan Kepala Dinas yang
Migrasi dan Penanaman modal yang menjadi kewenangan provinsi, serta tugas
PMPTSP mempunyai tenaga ahli yang mampu menaungi masyarakat dalam bidang
Disnaker PMPTSP Kab. Banjarnegara merupakan salah satu dari beberapa OPD di
Disnaker PMPTSP Kab. Banjarnegara mendapat program dari Disnaker Provinsi Jawa
Tengah yaitu Pelatihan Berbasis Kompetensi. Disnaker Provinsi Jawa Tengah menugaskan
tahunnya khusunya di Kabupaten Banjarnegara. Masyarakat yang baru lulus sekolah dan
1. 20 Orang Menjahit
2. 20 Orang Barista
2020
3. 20 Orang Tata Boga
bertujuan agar penelitian lebih relevan. Berikut Informan yang di wawancara oleh
peneliti:
4. Febri Saputra Aji Karangkemiri RT 004 RW 004, Kec. Montir Motor Tahun
6. Afifa Panca Maelani Giritirta RT 001 RW 003, Kec. Tata Boga Tahun
2. Analis Data
sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari,
dan membuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri maupun orang lain.
(Sugiyono, 2018).
maslah yaitu hanya memfokuskan Pelatihan pada tahun 2020-2022, untuk mengetahui
dapat untuk membuka peluang usaha, dapat dilihat dari hasil observasi dan wawancara
Banjarnegara khususnya dalam bidang Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja dalam
dengan harapan dapat menempatkan pencari kerja dan menciptakan lapangan pekerjaan
Kutipan wawancara dari Ibu Titi Prijanti, SH (55) Kabid Pelatihan dan Penempatan
Kabupaten Banjarnegara”.
Dalam rangka memberikan pelayanan publik yang baik, pemerintah daerah sebagai
otonomi adalah kekuasaan untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan dan
kepentingan rakyat di daerahnya sendiri (daerah otonomi). Hal itu tertuang dalam
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014. Oleh karena itu, Pemerintah Daerah bertanggung
jawab menyediakan sumber daya manusia yang berkualitas dalam berbagai bidang
Kutipan Wawancara dari Ibu Sri Widanarti Pamuji Rahayu, SKM (48) Selaku Kasi
Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja. Hasil kutipan wawancara sebagai berikut :
laksanakan dan berkelanjutan, oleh karena itu pihak Dinas selalu berupaya
d. Belum sinerginya angkatan kerja yang ada dengan kualifikasi yang dibutuhkan
Kutipan Wawancara dari Ibu Sri Widanarti Pamuji Rahayu, SKM (48) Selaku Kasi
Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja. Hasil kutipan wawancara sebagai berikut :
pengangguran”.
selenggarakan oleh Dinas di tiap tahunnya, agar suatu program dapat berjalan dengan
baik, pihak Dinas dan instruktur harus saling komunikasi terkait kebutuhan yang
harus di siapkan.
Pada saat peneliti melakukan wawancara pihak Dinas sudah memenuhi faktor-
faktor utama tersebut agar pelatihan berjalan dengan efektif dan maksimal, karena
keberhasilan pelatihan dari peserta pelatihan untuk bisa bekerja dan berwirausaha
Banjarnegara. Meski kesiapan dan keseriusan peserta juga menjadi faktor yang
Kutipan wawancara dari Ibu Titi Prijanti, SH (55) Kabid Pelatihan dan Penempatan
2. Gedung
4. Instruktur
5. Faktor Anggaran
dalam aksi dan tindakan orang. Aksi dan tindakan ini adalah fitrah manusia. Mereka
yang tidak kreatif dan inovatif dalam bekerja biasanya tidak tahu bagaimana harus
bertindak untuk menemukan sesuatu yang baru dan menantang bagi dirinya sendiri.
b. Keterampilan
Dalam hal keahlian atau know-how, itu memainkan peran yang sangat penting
keahlian atau pengetahuan Anda sendiri melalui pelatihan, praktik, dan kemajuan di
kompetensi.
c. Pengalaman
d. Karateristik Pribadi
atau sabar, pekerja keras atau malas. Tergantung pada karakteristik pribadi
kompetensi. Kepribadian seseorang bisa berubah, namun hal ini biasanya tidak
mudah.
e. Motivasi
f. Isu Emosional
melaksanakan tugasnya, rasa takut malu atau tidak percaya pada seseorang dan
selalu berpikiran negatif terhadap seseorang. Oleh karena itu, hambatan emosional
dapat dicegah dengan menciptakan suasana kerja yang positif, memilih mitra
g. Kemampuan Intelektual
h. Budaya Organisasi
Mengingat pasar tenaga kerja Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), Indonesia memiliki
tenaga kerja yang cukup kompetitif dan terampil. Selain jalur pendidikan formal, banyak
tenaga kerja Indonesia memperoleh keterampilan khusus melalui pelatihan yang diadakan
46
Tenaga Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) juga menjadi faktor pendukung suksesnya
Kab. Banjarnegara dalam menciptakan tenaga kerja yang Kompeten dan Profesional.
sistematis dan tersetruktur. Maka dari itu tujuan dari diselenggarakannya suatu
Kutipan wawancara dari Ibu Titi Prijanti, SH (55) Kabid Pelatihan dan
keterampilan kepada para pencari kerja untuk bekerja atau membuka usaha
peserta pelatihan montir motor di tahun 2020. Hasil kutipan wawancara sebagai
berikut:
Menurut saya (febri) bengkel itu memperbaiki bukan mengganti, dari progam
Kutipan Wawancara dari Ibu Eni Kuswati (36), Alamat Blimbing RT 002/002
Pelatihan Menjahit pada tahun 2020. Hasil kutipan wawancara sebagai berikut:
“memperdalam ilmu dalam menjahit agar bisa membuka usaha dan tentunya
perekonomian keluarga”
Kutipan Wawancara dari Alfi Atinisa (20), Alamat Gumelem Wetan RT 003 /002,
Pelatihan Menjahit pada tahun 2022. Hasil kutipan wawancara sebagai berikut:
membantu dan mengembangkan usaha menjahit milik orang tua, dan ingin
rencana?
Kutipan Wawancara dari Ibu Titi Prijanti, SH (55) Kabid Pelatihan dan
berikut :
“Sudah baik, karena kita akan melaksanakan kegiatan yang kita sudah
dan akan bekerja sama dengan Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) lain sehingga
sarana dan prasarana yang kurang bisa koordinasi dengan Lembaga Pelatihan
Kerja (LPK) yang bersangkutan, dan ada beberapa pelatihan yang belum
48
3. Apa sarana dan prasarana yang di sediakan Dinas Sudah cukup baik?
Kutipan Wawancara dari Ibu Sri Widanarti Pamuji Rahayu, SKM Subkoor
berikut :
Kutipan Wawancara dari Bapak Zaenal Fuad (54) Selaku Staf Kasi Pelatihan dan
3. Pembahasan
Hasil penelitian ini menemukan bahwa sarana prasarana beberapa item pelatihan
belum memadai, belum adanya instruktur pelatihan yang bersertifikat, dan sebagian
peserta tidak menyelesaikan pelaksanaan pelatihan sampai batas yang di tentukan oleh
penyelenggara atau OPD yang menanganinya. Temuan dalam penelitian ini hampir sama
dengan penelitian yang di lakukan oleh Susilawati, Zulfiati, Agus Dudung R. (Tahun 2016)
di Unit Pelaksanaan Teknis Daerah BLK Karawang yang menemukan bahwa secara
keseluruhan sudah berjalan dengan baik akan tetapi ada beberapa kelengkapan
Sementara itu, Penelitian lain yang dilakukan oleh Rifanyda Nur Fadillah, Teguh
Santosa dan Radjikan (tahun 2021) di Disnaker Kabupaten Sidoarjo tentang Peserta
menjahit dengan membuka usaha individu menjahit rumahan dan usaha konveksi, dan
peserta pelatihan dengan cukup baik meningkatkan penghasilan dengan membuka usaha
Merujuk hasil penelitian diatas diketahui bahwa Program yang di adakan pihak
Disnaker PMPTSP Kab. Banjarnegara Bidang Produktivitas dan Pelatihan Tenaga Kerja
sudah sesuai dengan apa yang diharapkan oleh Dinas dan sudah memenuhi standar,
begitupun dengan produk program pelatihan yaitu produk tenaga kerja yang di bina
berdasaran klaster kompetensi yang sebagian besar sudah berhasil mendirikan tempat
usaha. Program Produktivitas dan Pelatihan Tenaga Kerja tidak semena-mena bergerak
PMPTSP Kab. Banjarnegara berkonfirmasi dengan pihak ke-3 yaitu instruktur yang
Menurut pendapat (Pratama & Suyana, 2019) Investasi berpengaruh positif dan
signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi, investasi dapat menjadi tolok ukur bagi
tenaga kerja, sehingga dapat membuka kesempatan kerja baru bagi masyarakat yang pada
Dalam analisis data, penelitian memperoleh data dari berbagai sumber diantaranya
adalah 6 narasumber yang menjadi sumber pokok pengumpulan data, ketiga narasumber
tersebut adalah :
1) Kepala Bidang Pelatihan dan Penempatan Tenaga Kerja Ibu Titi Prijanti, SH,
2) Subkoor Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja Ibu Sri Widanarti P. R, SKM,
50
3) Staf Subkoor Pelatihan dan Produktivitas Tenaga Kerja Bapak Zaenal Fuad,
Adapun proses wawancara dengan para narasumber tersebut dilakukan pada Hari
yang berbeda-beda mengingat jarak tempuh rumah yang tidak terjangkau dalam waktu
yang singkat.
Selain dari wawancara narasumber, pengumpulan data juga didapat dari observasi
langsung pada subyek penelitian yaitu Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan
1) Profil Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu.
2) Visi Misi Dinas Tenaga Kerja, Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
Pintu.
dan proses- proses pengecekan hasil wawancara pada masing-masing informan. Proses
analisis data dibagi menjadi dua sub bagian yang berkaitan dengan akuntabilitas
1) Belum adanya evaluasi dan monitoring terhadap kelanjutan alumni peseta setelah
2) Kegiatan evaluasi dan monitoring di tahun 2020 samapai 2022 tidak berjalan
pada peningkatan kemampuan dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya sesuai
produktivitas.
2) Memperoleh tingkat kompetensi karyawan yang lebih tinggi dengan cara yang
lebih efisien.
3) Mengurangi biaya operasi yang tidak semestinya yang diakibatkan kinerja buruk
sebagainya.
BAB V
A. Simpulan
telah mengukuhkan penelitian, dan metode penelitian yang digunakan, maka pada bab ini
dipaparkan mengenai hasil dari penelitian. Hasil penelitian akan dijabarkan berdasarkan
hasil wawancara, observasi dan dokumentasi. Pembahasan dalam bab ini didapat melalui
informan yang dibutuhkan dalam penelitian, serta diskusi yang terfokuskan terhadap
masalah yang diteliti. Pada bab hasil penelitian dan pembahasan ini, akan menguraikan
berbagai hal mengenai hasil wawancara pada bulan januari-april 2023 yang dilakukan di
Kompetensi Untuk Meningkatkan Tenaga Kerja yang Kompeten dan Profesional dalam
dokumentasi dari subyek yang dijadikan penelitian terkait Program Pelatihan Berbasis
Kompetensi dalam meningkatkan kualitas tenaga kerja yang kompeten dan profesional di
52
53
2. Perencanaan program sudah berjalan dengan baik sesuai SOP Dinas, hal ini
yang baik antar Dinas, Instruktur dan Peserta dalam menjalankan program
3. Strategi yang di rencanakan sudah sesuai dengan apa yang di harapkan oleh
Dinas, dan tidak melupakan hasil kerja keras Instruktur yang sudah menjelaskan
4. Sarana dan prasarana dalam suatu program atau kegiatan merupakan faktor
dapat berjalan dengan apa yang di harapkan. Sarana dan prasaran belum
B. Implikasi
1. Implikasi Teoretis
Dalam melakukan penelitian, hal pertama yang harus diperhatikan adalah topik
penelitian. Jika objek penelitian mengandung masalah yang akan dijadikan bahan
penelitian untuk mencari solusinya. Menurut (Husein Umar, 2013) subjek penelitian
adalah “Subjek penelitian menjelaskan apa dan/atau siapa yang menjadi subjek penelitian.
Juga di mana dan kapan penelitian itu dilakukan.” Menurut (Supriati, 2015), pengertian
objek penelitian adalah “variabel yang diteliti peneliti di tempat penelitian itu dilakukan”.
Dari kutipan di atas peneliti menentukan obyek penelitian di Dinas Tenaga Kerja, PMPTSP
Kabupaten Banjarnegara.
54
2. Implikasi Kebijakan
tertentu, khususnya sumber data yang dianggap paling tahu tentang apa yang diantisipasi.
Untuk memperoleh data yang diperlukan maka peneliti berusaha mencari informasi dari
Implementasi kebijakan sangat di tentukan oleh standar dan sasaran kebijakan yang
menyeluruh yang berwujud dokumen peraturan menuju penentuan standar yang spesifik
dan konkrit untuk menilai kinerja program. Standar dan sasaran kebijakan harus jelas
C. Saran
Berdasarkan hal yang dikemukakan di atas maka penulis member saran terkait
menjelsakan tujuan dari program tersebut. Maka dari itu masyarakat dalam
ketenagakerjaan.
3. Monitoring dan Evaluasi yang rutin terhadap wirausaha yang telah di bina agar
DAFTAR PUSTAKA
https://media.neliti.com/media/publications/189973-ID-pengaruh-hasil-pelatihan-
berbasis-kompet.pdf
Maryati, T., Elmunsyah, H., & Sutadji, E. 2016. Pentingnya pengembangan profesionalitas
guru dalam meningkatkan kualitaspembelajaran di SMK. Seminar Nasional
Pendidikan (SNP) 2016
Nur Feriyanto, Ekonomi Sumber Daya Manusia Dalam Perspektif Indonesia, (Yogyakarta:
UU STIM YKPM, 2014),
Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 2006 Tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional
(SISLATKERNAS)
Prasetyawan, D., Hanim, A., & Yuliati, L. (2017). Analisis Pengaruh Investasidan Tenaga
Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Serta Hubungannya Terhadap
Kemiskinan di Provinsi JawaTimur. Jurnal Ekuilibrium
Robert Tua Siregar dkk, Manajemen Sumber Daya Manusia. Yayasan Kita Menulis, 2020
Sadono Sukirno, Mikro ekonomi Teori Pengantar, (Jakarta: PT. Raja GrafindoPersada,
2013) Mar’atun Sholehati, Pengaruh Aglomerasi Dan Angkatan Kerja
terhadap Pertumbuhan Ekonomi 14 Kabupaten/Kota Provinsi Lampung
Periode 2011-2015 Dalam Perspektif Ekonomi Islam, (Skripsi, UIN Raden
Intan Lampung, 2017)
sumber: https://jateng.bps.go.id/pressrelease/2021/11/05/1310/agustus-2021---
tingkat-pengangguran-terbuka--tpt--sebesar-5-95-persen--menurun-0-53-persen-poin-
dibanding-agustus-2020--dan-menurun-0-01-persen-poin-dibandingkan-dengan-
februari-2021.html
Wu. 2013. The Study of Competency-Based Training and Strategies in the Public Sector:
Experience From Taiwan. Taiwan: Public Personnel Management
58
LAMPIRAN DOKUMENTASI
Sember : Wawancara dengan Ibu Titi Prijanti, SH Selaku Kabid Pelatihan dan Produktivitas
Tenaga Kerja
Sember : Wawancara dengan Ibu Titi Prijanti, SH Selaku Kabid Pelatihan dan Produktivitas
Tenaga Kerja
Sumber : wawancara dengan Ibu Sri Widanarti Pamuji Rahayu, SKM Selaku Subkoor Pelatihan
dan Produktivitas Tenaga Kerja
59
Sumber : wawancara dengan Ibu Sri Widanarti Pamuji Rahayu, SKM Selaku Subkoor Pelatihan
dan Produktivitas Tenaga Kerja
Sumber : Alumni Pelatihan Tata Boga Tahun 2022, Riyanti Yuli Astuti
64
Sumber : Alumni Pelatihan Tata Boga Tahun 2022, Riyanti Yuli Astuti