Anda di halaman 1dari 10

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Strategi Komunikasi

Strategi komunikasi dipahami sebagai aktifitas yang dilakukan

komunikator dalam menyampaikan pesan kepada komunikan dengan tujuan

tertentu, dengan media apa, pesan yang bagaimana dan efek yang akan

dicapai, yang akhirnya apa yang diinginkan sesuai dengan tujuannya

(Mudjiono, 2007:126).

Strategi pada hakekatnya adalah suatu rencana guna meraih suatu


target. Target tidak akan mudah dicapai apabila tidak memiliki strategi,
karena segala tindakan itu membutuhkan strategi, terlebih dalam target
komunikasi (Effendy, 2000:36). Akan tetapi untuk mencapai target tersebut,
strategi bukanlah petunjuk yang memberi petunjuk saja, akan tetapi juga
menunjukkan taktiknya.
Strategi komunikasi secara makro (planned multimedia strategy)
maupun secara mikro (single communication medium strategy) mempunyai
fungsi ganda (Effendi, 2000:36). Yaitu :
1. Menyebarluaskan pesan komunikasi yang bersifat informatif, persuasif,
dan instruktif dengan cara sistematis kepada sasaran untuk mendapatkan
hasil yang maksimal.
2. Menjembatani “kesenjangan budaya” (cultural gap), yaitu kondisi yang
mudah didapat dan kemudahan media yang begitu ampuh, yang jika
dibiarkan akan merusak nilai-nilai yang dibangun.
Strategi komunikasi sangat menentukan keberhasilan dalam
komunikasi. Dalam menyusun strategi komunikasi seorang pemimpin harus
memahami fungsi strategi komunikasi baik secara makro maupun mikro.
Dengan pendekatan makro berarti organisasi dipandang struktur global yang
berinteraksi dengan lingkungannya. Sedangkan dengan pendekatan mikro
lebih memfokuskan kepada komunikasi dalam unit dan sub unit pada suatu
organisasi. Komunikasi yang diperlukan pada tingkat ini adalah komunikasi
antara anggota kelompok, komunikasi untuk memberi orientasi dan latihan,
komunikasi untuk menjaga iklim, dan pengarahan pekerjaan dan komunikasi
untuk mengetahui rasa kepuasan dalam bekerja (Firdaus, 2008:12).
Dalam komunikasi, untuk merancang strategi komunikasi ada empat
faktor, yaitu: (Fajar, 2009:14)
1. Mengenal khalayak
Dalam komunikasi komunikator pertama harus membuat komunikasi
yang efektif. Karena dalam komunikasi itu khalayak itu tidak pasif melainkan
aktif. Jadi antara komunikator dan komunikan akan terjalin hubungan dan
saling mempengaruhi.
2. Menyusun pesan
Menyusun pesan, menentukan tema dan materi. Dalam mempengaruhi
khalayak dari pesan tersebut adalah mampu menimbulkan perhatian. Perhatian
adalah pengamatan terpusat, karena tidak semua yang diamati menimbulkan
perhatian. Dengan demikian suatu efektifitas dalam komunikasi perhatian
dari khalayak terhadap pesan-pesan yang disampaikan.
Hal ini sesuai dengan AA procedure atau from Attention to Action
procedure. Artinya membangkitkan perhatian (Attention) untuk selanjutnya
menggerakkan orang untuk melakukan kegiatan (Action) sesuai tujuan yang
direncanakan. Dalam menentukan tema atau isi pesan yang disampaikan
kepada khalayak yaitu sesuai dengan kondisinya.
3. Menetapkan metode
Dalam metode penyampaian dilihat dari dua aspek yaitu: menurut cara
pelaksanaannya dan menurut bentuk isinya. Menurut cara pelaksanaannya,
dapat diwujudkan dalam dua bentuk yaitu, metode redundancy (repetition)
dan canalizing. Sedangkan yang kedua menurut bentuk isinya dikenal
metode-metode: informatif, persuasif, edukatif, kursif.
Ada 2 bentuk cara pelaksanaan dalam tatanan cara pelaksanaan yaitu :
a. Metode redundancy (repetition) adalah dengan mempengaruhi
khalayak melalui pesan yang diulang-ulang.
b. Metode canalizing yaitu mempengaruhi khalayak menerima pesan
yang disampaikan, lalu sedikit demi sedikit mengubah sikap dan
pola pikirnya agar sejalan. (fajar,2010:14).
Menurut bentuk isinya, ada 4 bentuk yang digunakan dalam
menentukan bentuk dan isinya yaitu :
a. Metode informatif, yaitu dalam bentuk pernyataan khalayak
seperti : keterangan, penerangan, berita, dan sebagainya.
b. Metode persuasif yaitu mempengaruhi khalayak dengan
membujuk.
c. Metode edukatif, yaitu dengan memberi suatu pengalaman yang
bermanfaat kepada khalayak dengan tujuan mengubah tingkah
laku khalayak ke arah yang diinginkan.
d. Metode kursif, mempengaruhi khalayak dengan jalan memaksa
tanpa memberi kesempatan berpikir dan biasanya di belakangnya
berdiri kekuatan tangguh.
4. Pemilihan media komunikasi
Dalam mencapai tujuan komunikasi kita harus memilih salah satu
media yang tepat untuk mendukung atau menunjang tujuan kita agar tercapai,
karena setiap media mempunyai kelemahan dan keunggulan masing-masing
sebagai alat. Jadi Pemandian Air Panas Derekan memerlukan perencanaan
dan persiapan yang baik agar mendapatkan hasil yang maksimal.
2.2 Marketing Mix
Setelah strategi pemasaran ditetapkan maka pariwisata diharapkan
untuk menerapkan dan merencanakan rincian bauran pemasaran (Marketing
Mix) merupakan kumpulan alat pemasaran taktis terkendali – produk, harga,
tempat, dan promosi yang dipadukan pariwisata untuk menghasilkan respons
yang diinginkan oleh penggunjung tepat sasaran.

2.3 Segmentasi Target dan Positioning

Segmentasi pasar juga mengandung pengertian sebagai suatu proses


pembagian pasar keseluruhan menjadi kelompok–kelompok pasar yang terdiri
dari orang–orang yang secara relatif memiliki kebutuhan produk yang serupa
(Pride & Ferrel, 1995:21).

2.4 Pariwisata
Pariwisata dikenal oleh Bahasa dunia dengan istilah tourism, dan
apabila diterjemahkan di Bahasa Indonesia artinya “kepariwisataan” Menurut
Sugiama, (2011) difinisi Pariwisata adalah rangkaian aktivitas dan penyedian
layanan baik untuk kebutuhan atraksi wisata, transportasi, akomodasi, dan
layanan lain yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan perjalanan seseorang
atau sekelompok orang. Perjalanan yang dilakukannya hanya untuk sementara
waktu saja meninggalkan tempat tinggalnya dengan maksut beristirahat,
berbisnis, atau untuk maksud lainnya.

Institute of Tourisme in Britain (sekarang tourism Society in Britain)


di tahun 1976 merumuskan pariwisata adalah kepergian orang-orang
sementara dalam jangka waktu pendek ke tempat-tempat tujuan di luar
tempat tinggal dan bekerja sehari-harinya serta kegiatan-kegiatan mereka
selama berada di tempat-tempat tujuan tersebut. Ini mencakup kepergian
untuk berbagai maksud, termasuk kunjungan seharian atau
darmawisata/ekskursi. Batasan ini dibumbui oleh J. Christopher Holloway,
wiatawan adalah “seseorang yang mengadakan perjalanan untuk melihat
sesuatu yang lain dan kemudian mengeluh bila ia membayar sesuatu tidak
sesuai.

Menurut Pendit (1994:35), pariwisata adalah kegiatan orang-orang


sementara dalam jangka waktu pendek, ketempat-tempat tujuan di luar tempat
tinggalnya dan tempat bekerjanya, serta di luar kegiatan-kagiatan mereka, dan
selama di tempat tujuan mempunyai berbagai maksud, termasuk kunjungan
wisata. Dengan kata lain, pariwisata adalah suatu perjalanan yang dilakukan
dari satu tempat ketempat yang lain yang sifatnya sementara dan dilakukan
oleh perorangan atau kelompok, dimana hal tersebut dilakukan untuk mencari
keseimbangan dan kebahagian dalam dirinya dengan melalui lingkungan yang
mencakup sosial, alam, dan budaya.

Disamping bentuk, Nyoman S. Pendit (1999:42-44) membagi


pariwisata ke dalam beberapa jenis yaitu

Wisata Budaya : Wisata budaya merupakan perjalanan wisata ke


tempat lain atau ke luar negeri yang dilakukan dengan maksud untuk
mengetahui dan mempelajari keadaan rakyat, kebiasaan dan adat istiadat, cara
hidup, budaya dan seni masyarakat di lokasi yang dituju.

Wisata Kesehatan : Wisata kesehatan dapat diartikan sebagai


perjalanan seorang wisatawan dengan tujuan untuk menukar keadaan dan
lingkungan tempat sehari-hari demi kepentingan beristirahat dalam arti
jasmani dan rohani. Objek wisatanya antara lain mata air panas, tempat
dengan iklim udara menyehatkan atau tempat-tempat yang menyediakan
fasilitas- fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, balai kesehatan dan lainnya.
Wisata Olahraga :Konsep wisata olahraga adalah perjalanan yang
ditujukan untuk berolahraga atau sengaja mengambil bagian dalam kegiatan
olahraga baik resmi maupun tidak di suatu tempat. Misalnya Asian Games,
Olimpiade, Thomas Cup, memancing, berenang dan lainnya.

Wisata Komersial : Wisata komersial merupakan perjalanan dengan


tujuan untuk mengunjungi kegiatan-kegiatan komersial seperti pameran,
bussines expo dan pekan raya yang bersifat komersil.

Wisata Industri : Wisata Industri dapat dicontohkan seperti kegiatan


perjalanan yang dilakukan oleh rombongan pelajar atau mahasiswa, ke suatu
daerah atau kompleks perindustrian dimana terdapat pabrik-pabrik atau
bengkel-bengkel besar dengan maksud dan tujuan untuk mengadakan
peninjauan atau penelitian.

Wisata Politik : Wisata politik yakni kegiatan perjalanan yang


dilakukan untuk mengunjungi atau mengambil bagian aktif dalam peristiwa
kegiatan politik baik di dalam negeri maupun mancanegara. Misalnya
menghadiri perayaan 17 Agustus di Jakarta, penobatan raja, kongres dan
lainnya.

Wisata Konvensi : Wisata konvensi dapat diartikan sebagai


perjalanan ke satu wilayah dengan tujuan untuk menghadiri kegiatan-kegiatan
konvensi seperti rapat kerja, musyawarah nasional dan sebagainya. Contoh
pertemuan Konfrensi Tingkat Tinggi (KTT) APEC, KTT Asean dan lainnya.
Dewasa ini wisata konvensi lebih dikenal dengan sebutan wisata MICE
(Meetings, Incentives, Conferences and Exhibitions). Yakni wisata yang
berhubungan dengan kegiatan-kegiatan pertemuan dan eksibisi yang
mempertemukan banyak oranng.
Wisata Sosial : Wisata sosial bisa dijelaskan sebagai pengorganisasian
suatu perjalanan murah serta mudah untuk memberi kesempatan kepada
golongan masyarakat ekonomi lemah untuk mengadakan perjalanan.
Misalnya, bagi kaum buruh, petani atau anak- panti asuhan.

Wisata Pertanian : Wisata jenis ini dapat dicontohkan seperti


perjalanan yang dilakukan ke proyek-proyek pertanian, perkebunan, ladang
pembibitan, dan sebagainya untuk tujuan studi maupun riset.

Wisata Maritim atau Bahari : Wisata ini banyak dikaitkan dengan


kegiatan olahraga di air, seperti liburan di pantai, teluk, atau laut. Aktivitasnya
dapat berupa berjemur, memancing, berlayar, lomba renang, kompetisi
perahu, berselancar dan lainnya.

Wisata Cagar Alam : Jenis wisata ini mengkhususkan pada


kunjungan ke daerah cagar alam, taman lindung, hutan daerah pegunungan,
dengan tujuan untuk menikmati keindahan alam, menghirup udara segar,
melihat berbagai binatang atau tumbuhan.

Wisata Buru : Jenis ini banyak dilakukan di negeri- negeri yang


memang memiliki daerah atau hutan tempat berburu yang dibenarkan oleh
pemerintah dan digalakkan oleh berbagai agen atau biro perjalanan.

Wisata Pilgrim (ziarah) : Wisata ini banyak dikaitkan dengan agama,


sejarah, adat istiadat dan kepercayaan umat atau kelompok masyarakat.
Wisata pilgrim banyak dilakukan ke tempat-tempat suci, makam-makam
orang besar atau pemimpin miisalnya, Vatikan, Mekkah, Candi Borobudur,
Pura Besakih, atau makam Wali Songo.

2.5 Video Promosi


Dalam kamus bahasa Indonesia video adalah teknologi pengiriman
sinyal elektronik dari suatu gambar gerak. Dalam bahasa latin video diartikan
“saya lihat” , Video pada awalnya ialah perkembangan dari dunia fotografi
yang merupakan citra diam atau gambar diam kemudian terus berkembang
dengan menampilkan citra gerak (stop motion), gambar-gambar yang
digabung tersebut dinamakan frame dan kecepatan pembacaan gambar disebut
dengan frame rate, dengan satuan fps (frame per second), karena dimainkan
dalam kecepatan yang tinggi maka tercipta ilusi gerak yang halus, semakin
besar nilai frame rate maka akan semakin halus pergerakan yang ditampilkan.
Video merupakan seperangkat komponen atau media yang mampu
menampilkan gambar sekaligus suara secara bersamaan dikarenakan
terjadinya gambar secara optis dan juga elektronis. (Baksin, 2009, hal 23)

Menurut Tjiptono (2002:219), Promosi adalah bentuk komunikasi


pemasaran artinya aktivitas pemasaran yang berusaha menyebarkan informasi,
mempengaruhi atau membujuk dan atau mengingatkan pasar sasaran atas
perusahaan dan produknya agar bersedia menerima, membeli dan loyal pada
produk yang ditawarkan perusahaan yang bersangkutan.
2.6 Kerangka Pikir

Pemandian Air Panas


Derekan

Kurangnya Informasi dan


Media Promosi Pemandian
Air Panas Derekan

Membuat Perencanaan
Video Promosi Pemandian
Air Panas Derekan

Menarik Minat Calon


Wisatawan Sehingga Jumlah
Wisatawan Meningkat

Video Promosi Pemandian


Air Panas Derekan

Instagram
Keterangan :

Pemandian Air Panas Derekan merupakan pemandian air yang


mengandung belerang yang terletak di Desa Derekan Kecamatan Pringapus
kabupaten Semarang. Kurangnya informasi dan media promosi yang
dilakukan oleh pihak pengelola Pemandian Air Panas yang membuat penulis
melakukan perencanaan Video Promosi pemandian Air Panas Derekan, untuk
menarik wisatawan sehingga jumlah wisatawan meningkat. Dengan cara
membuat video promosi Pemandian Air panas Derekan yang akan di Unggah
melalui media sosial Instagram.

Anda mungkin juga menyukai