Budaya organisasi sebagai nilai-nilai dominan yang
disebarluaskan dalam organisasi yang dijalankan filosofi kera karyawan yang menjadi panduan bagi kebijakan organisasi dalam mengelola karyawan dan konsumen.
Peter dan Weterman (1982)
Bahwa dalam pengertian organisasi adalah cerita-cerita, mitos, legenda yang muncul penting dalam kehidupan suatu organisasi. Tanpa pengecualian, dominasi dan koherensi budaya telah membuktikan sebagai kualitas pokok tersendiri. Luthans (1998) Budaya organisasi merupakan norma-norma dan nilai-nilai yang mengarahkan perilaku anggota organsasi. Setiap anggota akan berperilaku seuai dengan budaya yang berlaku agar diterima oleh lingkungannya.
Budaya organisasi merupakan “apa yang dirasakan,
apa yang diyakini, dan apa yang dijalani” oleh sebuah organisasi. Budaya Organisasi ada 3 tingkat : 1. Budaya Organisasi yg tampak (Visible) “cara berpakaian, simbol2 fisik, perayaan/seremonial, dan tata ruang kantor. 2. Budaya Organisasi yg tidak tampak (Invisible) “ disiplin dan makna prestasi. 3. Keyakinan yg paling dalam atau asumsi-asumsi yg tersembunyi “adanya keyakinan bahwa atasan tdk pernah salah-anak buah selalu salah atau konsumen adalah raja. • SEBAGAI PROSES INTEGRASI INTERNAL “Budaya organisasi berfungsi sebagai pemersatu setiap komponen internal organisasi”
• SEBAGAI PROSES ADAPTASI EKSTERNAL
“Budaya organisasi berfungsi sebagai sarana untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan luar organisasi” 1. Memberikan identitas organisasi kepada Karyawannya 2. Memudahkan komitmen kolektif 3. Mendukung stabilitas sistem(hubungan) Sosial antar personal 4. Memudahkan karyawan memahami tujuan Organisasi • BUDAYA ORGANISASI YG ADAPTIF “Budaya organisasi yang mampu menyesuaikan dengan lingkungan luar organisasi
• BUDAYA ORGANISASI YG TIDAK ADAPTIF
“Budaya organisasi yang tidak mampu menyesuaikan dengan lingkungan luar organisasi” Budaya communal ◦ Memberikan rasa memiliki bagi anggota Budaya networked ◦ Anggota diperlakukan sebagai teman dan keluarga Budaya mercenary ◦ Fokus langsung pada tujuan Budaya fragmented ◦ Rasa memiliki sangat rendah Pengalaman Organisasi (Organizational Experiences) merupakan faktor penentu utama terciptanya sebuah Budaya Organisasi tertentu.
Pengalaman Organisasi dapat berupa keberhasilan maupun
kegagalan yang dialami organisasi dalam menjalani kegiatannya dari waktu ke waktu.
Prinsip, Norma, Keyakinan, juga dapat menjadi faktor penentu
terbentuknya sebuah Budaya Organisasi.
Prinsip, Norma, dan keyakinan tertentu nilai-nilainya diadopsi
sehingga menentukan sebuah budaya organisasi. 1) Membatasi peran yang membedakan antara organisasi yang satu dengan organisasi lain karena setiap organisasi mempunyai peran yang berbeda, sehingga perlu memiliki akar budaya yang kuat dalam sistem dan kegiatan yang ada di dalamnya
2) Menimbulkan rasa memiliki identitas bagi anggota dengan budaya
yang kuat anggota organisasi akan merasa memiliki identitas yang merupakan ciri khas organisasinya
3) Mementingkan tujuan bersama daripada mengutamakan kepentingan
individu
4) Menjaga stabilitas organisasi komponen-komponen organisasi yang
direkatkan oleh pemahaman budaya yang sama akan membuat kondisi internal organisasi relatif stabil.
Kepribadian: Pengantar ilmu kepribadian: apa itu kepribadian dan bagaimana menemukan melalui psikologi ilmiah bagaimana kepribadian mempengaruhi kehidupan kita