Anda di halaman 1dari 3

SOAL PENGGANTI UAS MODUL VI

Nama : Real Akbar Aucky Sanjaya


NIM : 021911133015
Kelompok :E

1. Jelaskan mekanisme karsinogenesis secara umum:

Mekanisme karsinogenesis dibagi dalam tiga fase utama, yaitu fase inisiasi, fase promosi dan

fase progresi (Ardhiansyah, 2021).

1. Inisiasi: Fase inisiasi dimulai ketika karsinogen yang bersifat mutagen (inisiator)

bereaksi dengan DNA dan kemudian menghasilkan lesi pada materi genetik. RNA yang

berikatan dengan karsinogen juga akan bermodifikasi menjadi DNA yang dimutasi.

Mutasi gen/ kerusakan ini bersifat menetap, akumulatif dan dapat diwariskan pada sel

tubuh generasi berikutnya dan yang perlu diketahui bahwa fase ini berlangsung dengan

cepat (Ardhiansyah, 2021; Kartawiguna, 2001).

2. Promosi: Sel yang mengalami transformasi tidak berbahaya kecuali dirangsang untuk

berproliferasi lebih lanjut dan mengganggu keseimbangan seluler (Weiss et al., 2005).

Fase promosi terjadi ketika karsinogen yang bersifat nonmutagen (promotor)

memperbanyak sel - sel yang telah mengalami mutasi tetapi, fase promosi ini tidak

menimbulkan mutasi. Dalam artian lain, fase promosi merupakan proses yang

menyebabkan sel terinisiasi berkembang menjadi sel preneoplasma oleh stimulus zat

lain (promotor). Misalnya: Hormon estrogen akan memicu replikasi pada semua sel

kelenjar payudara yang termasuk sel yang telah mengalami mutasi, namun estrogen

sendiri tidak menyebabkan mutasi (Ardhiansyah, 2021; Kartawiguna, 2001; Weiss et

al., 2005).
3. Progresi: Fase ini berlangsung selama berbulan-bulan. Fase progresi dimulai ketika

mutasi terjadi dengan berlebihan, sehingga akan timbul ketidakstablian genom yang

masif. Tahapan ini ditandai dengan massa sel yang berubah mulai dari benigna menjadi

pramaligna atau maligna. Terjadi ekspansi populasi sel - sel ini secara spontan dan

ireversibel. Sel-sel menjadi kurang responsif terhadap sistem imunitas tubuh dan

regulasi sel (Ardhiansyah, 2021; Kartawiguna, 2001).

2. Kenapa sel kanker mampu lepas dari pengawasan sistem imun (Imunological escape):

Terjadinya immune/ immunological escape atau lepasnya sel kanker dari pengawasan sistem

imun dapat terjadi karena beberapa hal/cara, diantaranya:

1. Kehilangan antigenisitas (Loss of antigenicity): Hilangnya antigenisitas terjadi dan

diketahui melalui ditemukannya defek/cacat dalam proses atau penyajian antigen.

Dapat juga terjadi melalui hilangnya antigen tumor imunogenik yang dapat

menyebabkan kurangnya peptida imunogenik yang ditunjukkan dalam kompleks

peptida-MHC.

2. Kehilangan immunogenisitas (Loss of immunogenicity): Sel - sel ganas memperoleh

sifat imunosupresif tambahan, seperti ekspresi PD-L1 atau sekresi sitokin suppresive

(misalnya, IL-10 dan TGF-b), yang selanjutnya dapat mengurangi imunogenisitas

mereka.

3. Immunosuppressive microenvironment: Tumor juga dapat lepas dari eliminasi

kekebalan dengan mengatur lingkungan mikro imunosupresif atau Immunosuppressive

microenvironment. Transformasi maligna yang diinduksi oleh perubahan onkogen dan

gen supresor tumor dapat menyebabkan perekrutan respon imun yang menekan

kekebalan antitumor (Beatty & Gladney, 2015).


DAFTAR PUSTAKA

Ardhiansyah, A.O. 2021. Dasar - dasar Onkologi dan Hallmark of Cancer (Edisi 2): dari Teori

Preklinik hingga Aplikasi Klinik. Surabaya: Airlangga University Press.

Beatty, G.L., Gladney, W.L. 2015. Immune Escape Mechanisms as a Guide for Cancer

Immunotherapy. Clin Cancer Res 15 February 2015; 21 (4): 687–692

Kartawiguna, E. 2001. Faktor-faktor yang berperan pada karsinogenesis. Jurnal Kedokteran

Trisakti. vol.20, no.1.

Weiss, J., Goode, E., Ladiges, W. and Ulrich, C.M. (2005), Polymorphic variation in hOGG1

and risk of cancer: A review of the functional and epidemiologic literature. Mol. Carcinog.,

42: 127-141. https://doi.org/10.1002/mc.20067

Anda mungkin juga menyukai