Anda di halaman 1dari 17

PEMILU DAMAI: BIYANTO

JAUHI POLITIK IDENTITAS & Wakil FKUB Jatim


JAG A RU M A H IBA DA H DA RI P O L IT IK K E P E N T IN GAN
APA KATA ELIT TENTANG POLITIK IDENTITAS?
❑Kapolri: “Tahun 2019 kita
sudah merasakan bagaimana saat
itu kita asyik, terlarut, dengan
kondisi pemenangan terhadap
calon masing-masing, sehingga
kita menggunakan cara-cara
yang kemudian kita rasakan
sampai saat ini menjadi salah
satu sumber perpecahan,
memanfaatkan, menggunakan
politik-politik identitas.“
❑Menag: “Agama memiliki
peran penting untuk mencegah
diperalatnya identitas sebagai
senjata politik.”
MEMAHAMI POLITIK IDENTITAS
❑ Arskal Salim (2022) memaknai
politik identitas (identity politics):
strategi untuk membawa aspirasi,
tuntutan, kepentingan dan ideologi
politik. Politik identitas menstimulasi,
bahkan, menggerakkan aksi-aksi
massa untuk meraih tujuan politik
tertentu.
❑ Politik identitas berusaha untuk
mengkapitalisasi ras, suku, bahasa,
adat, gender, agama, ideologi,
bahkan organisasi sebagai label
perjuangan.
POLITIK IDENTITAS SEBAGAI KOMODITAS
❑Politik identitas umumnya
dimanfaatkan oleh kelompok
minoritas yang memposisikan
diri sebagai korban (playing
victim) akibat dominasi
kelompok mayoritas.
❑Politik identitas terjadi ketika
afiliasi kesukuan, keagamaan,
ras, atau identitas lainnya
dijadikan komoditas untuk
memobilisasi perilaku pemilih.
❑Berbagai Forum Rektor:
Serukan Pemilu damai dan stop
politik identitas
DEMOKRASI VS POLITIK IDENTITAS

❑Fukuyama (1992): ideologi


demokrasi liberal menjadi
pemenang dalam sejarah karena
diterima hampir seluruh negara
pasca-kekalahan ideologi komunis.
❑Tesis Fukuyama mendapat koreksi
seiring munculnya gerakan politik
identitas berbasis bangsa, agama,
sekte, ras, etnis, dan gender. Politik
identitas bahkan menjadi
fenomena global
POLITIK IDENTITAS
FENOMENA GLOBAL
❑Yuval Noah Harari (2018):
menganggap paket-paket
liberalisme sudah tidak relevan
dengan perkembangan seiring
meningkatnya politik identitas
❑Politik identitas, bahkan, tumbuh
di negara yang dianggap paling
demokratis, yakni Amerika Serikat.
Kemenangan Donald Trump dalam
Pilpres 2016 menjadi simbol
kebangkitan politik identitas.
POLITIK IDENTITAS,
POLITIK KEBENCIAN
Fukuyama (2011): Dalam
sejarah manusia, politik
identitas telah menjadi
perekat dan pemisah
kekuatan-kekuatan politik,
sehingga melanggengkan
dominasi satu golongan
manusia terhadap golongan
lain. Dalam konteks ini, politik
identitas bisa dimaknai politik
yang menumbuhkan kebencian
DAMPAK POLITIK IDENTITAS
Praktek politik identitas yang
memenangkan Donald Trump memicu
munculnya gerakan di dunia global:
❑Black Lives Matter sebagai bentuk
solidaritas kulit berwarna atas
supremasi kulit putih;
❑Meningkatnya gerakan
fundamentalisme agama dan
islamophobia;
❑Gelombang gerakan feminis untuk
mendapat kesetaraan dalam tradisi
kebudayaan patriarkis
FUNDAMENTALISME
AKAR IDEOLOGI POLITIK IDENTITAS
Dekmejian (Islamic Revival:
Catalysts, Categories, and
Consequences, 1990),
karakter ideologi
fundamentalisme secara
umum adalah:
❑Pervasiveness
❑Polycentrism
❑Persistence
JALAN KELUAR DARI
POLITIK IDENTITAS
❑Fukuyama mengajukan jalan
keluar dari politik identitas
adalah dengan menciptakan
identitas yang lebih universal
dan tidak terbelenggu ke
dalam identitas parsial: SARA
❑Identitas nasional yang
inklusif sebagaimana
terangkum dalam motto:
Bhinneka Tunggal Ika harus
menjadi ikatan yang
merekatkan semua bentu
keragaman/kebhinekaan
PESAN PIMPINAN ORMAS
Yahya Cholil Staquf: PBNU akan
melawan. Kami bukan hanya
menentang, bukan hanya
menolak, tapi kami juga akan
melawan semua yang
menggunakan politik identitas
Haedar Nashir: Politik identitas
akan menjadi masalah jika
dipraktekkan dengan
berdasarkan SARA, apalagi
disalahgunakan dengan cara
dan paham radikal-ekstrem
RUMAH IBADAH SEBAGAI MAGNET

❑Menjelang pemilihan umum 2024 hingga hari pencoblosan, salah satu


tempat yang menjadi daya tarik bagi tokoh-tokoh politik dan elit partai
politik adalah rumah ibadah. Rumah ibadah merupakan tempat ulama
dan tokoh-tokoh agama menyampaikan dakwah pencerahan kepada
umat dalam bentuk pengajian, ceramah, tausiah keagamaan, dan
kegiatan keagamaan lainnya. Rumah ibadah juga menjadi tempat
berhimpunnya ribuan jamaah untuk beribadah dan belajar agama.
Bahkan, rumah ibadah acapkali digunakan sebagai tempat berdiskusi
berbagai persoalan kebangsaan.
❑ Mengingat begitu sakralnya rumah ibadah, maka penting ada
komitmen bersama dari seluruh elemen bangsa, Majelis Agama, ormas
keagamaan, dan tokoh agama untuk menjaga rumah ibadah dari politik
kepentingan atau kepentingan politik siapapun yang berkontestasi dalam
pemilu 2024
DASAR HUKUM
❑ Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2023 tentang Kampanye Pemilihan Umum,
Pasal 70, Ayat 1, mengatur bahwa Bahan Kampanye Pemilu dilarang
ditempelkan di tempat umum, yakni: a). tempat ibadah; b). rumah sakit atau
tempat pelayanan kesehatan; c). tempat pendidikan, meliputi gedung
dan/atau halaman sekolah dan/atau perguruan tinggi; d). gedung atau
fasilitas milik pemerintah; e). jalan-jalan protokol; f). jalan bebas hambatan;
g). sarana dan prasarana publik; h). taman dan pepohonan.;
❑Peraturan KPU Nomor 15 Tahun 2023, Pasal 71, Ayat 1, mengatur bahwa
Alat peraga Kampanye Pemilu dilarang dipasang pada tempat umum, yakni:
a). tempat ibadah; b). rumah sakit atau tempat pelayanan kesehatan; c).
tempat pendidikan, meliputi gedung dan/atau halaman sekolah dan/atau
perguruan tinggi; d). gedung milik pemerintah; e). fasilitas tertentu milik
pemerintah; f). fasilitas lainnya yang dapat mengganggu ketertiban umum.
❑ Peraturan KPU Nomor 15/2023, Pasal 72, butir h, mengatur bahwa
pelaksanaan kampanye pemilu dilarang menggunakan fasilitas pemerintah,
tempat ibadah, dan tempat Pendidikan.
RUMAH IBADAH HARUS STERIL DARI
KAMPANYE POLITIK
❑Wakil Presiden Ma'ruf Amin menegaskan;
“Masjid dan rumah-rumah ibadah lainnya
tidak boleh menjadi tempat untuk
berkampanye jelang Pemilihan Umum 2024.
Semua rumah ibadah harus disterilkan dari
tarik-menarik kepentingan politik dan politik
kepentingan.”
❑Jusuf Kalla, Ketua Dewan Masjid Indonesia;
"Masjid kita sudah putuskan tidak boleh
dipakai kampanye. Karena kenapa?
Bagaimana, bayangkan nanti kampanye
pemilu legislatif ada 24 partai. Kalau 24
partai semuanya minta di masjid
berkampanye, habis lah, berkelahi lah umat
itu."
PERAN PENTING FKUB
❑FKUB penting melakukan koordinasi untuk memastikan tidak adanya
kerawanan politik akibat praktik penggalangan dukungan politik di rumah
ibadah. Koordinasi ini sekaligus bisa menjadi bagian dari langkah pencegahan
terhadap praktik penggalangan/gerakan politik melalui rumah ibadah,
apalagi jika hal itu dilakukan oleh tokoh-tokoh agama.
❑Bersama Forkompimda, FKUB penting merumuskan panduan dalam menjaga
rumah ibadah agar bebas dari penggalangan/gerakan politik. Panduan itu
juga penting untuk memastikan agar tokoh-tokoh agama tidak menjadi bagian
dari penggalangan dukungan politik di rumah-rumah ibadah.
❑Jika praktik penggalangan dukungan politik itu dilakukan di rumah ibadah,
maka FKUB harus segera berkoordinasi dengan Majelis-Majelis Agama yang
ada di daerah. Langkah ini penting diambil untuk memastikan kejadian
sesungguhnya. Koordinasi juga akan dilakukan dengan Pemerintah Daerah dan
lembaga resmi penyelenggara pemilu untuk memastikan ada dan tidaknya
pelanggaran.
LANGKAH ANTISIPASI
❑ FKUB penting mengintensifkan koordinasi dengan Pemerintah Daerah,
Majelis Agama, Ormas Keagamaan, dan elemen Masyarakat lainnya
untuk mengantisipasi semua bentuk kampanye dan
penggalangan/gerakan politik di rumah ibadah;
❑FKUB dapat membuat pernyataan pers (press release) yang berisi
himbauan agar rumah ibadah dibebaskan/disterilkan dari semua bentuk
kampanye dan penggalangan/gerakan politik;
❑ Bersama Pemerintah Daerah, Penyelenggara Pemilu, dan elemen
Masyarakat lainnya, FKUB penting menjadi bagian dari gerakan untuk
menyukseskan Pemilu secara terhormat dan bermartabat;
❑ FKUB penting mengajak masyarakat yang memiliki hak pilih untuk
menggunakan hak politiknya secara jujur, adil, rahasia, dan bertanggung
jawab demi masa depan bangsa yang lebih baik.
Terima Kasih
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Let’s Celebrate and Respect to Diversity;


Agree in Disagreement

Anda mungkin juga menyukai