FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ATMA JAYA MAKASSAR 2023 A. Latar Belakang Kesehatan mental merupakan aspek penting dalam kesejahteraan individu dan masyarakat secara keseluruhan. Kesehatan mental merujuk pada keadaan kesejahteraan di mana seseorang mampu mengelola tekanan hidup, menyadari potensinya, belajar dan bekerja dengan efektif, serta memberikan kontribusi positif pada komunitasnya. Kondisi kesehatan mental yang optimal terjadi ketika pikiran kita tenang, memungkinkan kita menikmati kehidupan sehari-hari dan menghargai orang di sekitar. Seseorang yang memiliki kesehatan mental yang baik dapat memanfaatkan kemampuan dan potensi mereka secara penuh dalam menghadapi tantangan hidup, serta membangun hubungan yang positif dengan orang lain. Sebaliknya, gangguan kesehatan mental dapat menyebabkan perubahan suasana hati, kemampuan berpikir terganggu, dan kurangnya kontrol emosional, yang pada akhirnya dapat mengarah pada perilaku yang merugikan. Gangguan mental dapat menimbulkan masalah dalam kehidupan sehari-hari, tidak hanya merusak hubungan interpersonal, tetapi juga mengurangi kinerja di sekolah dan pekerjaan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menerapkan gaya hidup yang sehat demi menjaga kesehatan mental. Namun akhir-akhir ini kesehatan mental di Indonesia cukup memprihatinkan. Berdasarkan informasi dari Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) tahun 2018, lebih dari 19 juta warga Indonesia yang berusia di atas 15 tahun mengalami masalah kesehatan mental emosional. Selain itu, diketahui bahwa lebih dari 12 juta penduduk dengan rentang usia yang sama mengalami kondisi depresi. Tana Toraja juga mengalami hal serupa terkait kesehatan mental, di mana terjadi peningkatan kasus bunuh diri dalam beberapa tahun terakhir. Perkembangan ilmu psikologi telah menunjukkan bahwa lingkungan sekitar, termasuk tempat-tempat wisata, dapat memainkan peran yang signifikan dalam memengaruhi kesehatan mental seseorang. Di tengah perubahan sosial dan budaya, khususnya di masyarakat Toraja, pemahaman mengenai bagaimana tempat wisata lokal dapat memengaruhi kesehatan mental masyarakat menjadi suatu aspek yang perlu diteliti lebih lanjut. Masyarakat Toraja memiliki kekayaan budaya dan alam yang unik, termasuk tempat-tempat wisata tradisional, seperti makam batu, rumah adat, dan pemandangan alam yang memukau. Namun, dalam konteks psikologi lingkungan, belum banyak penelitian yang menggali dampak konkret dari pengalaman di tempat-tempat wisata ini terhadap kesehatan mental masyarakat setempat. Adanya tempat wisata di Toraja ini ingin memunculkan pertanyaan mengenai bagaimana pengalaman kunjungan ke tempat wisata Toraja dapat memengaruhi aspek-aspek kesehatan mental, seperti stres, kebahagiaan, dan kesejahteraan psikologis? Apakah terdapat perbedaan dalam pengaruh tempat wisata terhadap kesehatan mental antara generasi yang lebih muda dan generasi yang lebih tua di masyarakat Toraja? Bagaimana faktor-faktor psikologis, seperti persepsi lingkungan, nilai budaya, dan identitas lokal, berperan dalam hubungan antara tempat wisata dan kesehatan mental masyarakat Toraja? Dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada pemahaman kita tentang pentingnya mempertimbangkan aspek psikologi lingkungan dalam merancang kebijakan pengembangan tempat wisata yang berkelanjutan dan berdampak positif pada kesehatan mental masyarakat Toraja. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki hubungan antara kunjungan ke tempat wisata di Toraja dengan kesehatan mental masyarakat. Pemahaman lebih lanjut mengenai faktor-faktor psikologis yang terlibat dalam interaksi individu dengan lingkungan wisata dapat memberikan pandangan yang lebih mendalam mengenai potensi dampak positif atau negatif dari pengalaman tersebut.