Anda di halaman 1dari 1

Indonesia dikenal sebagai negara ber-masyarakat majemuk yang terdiri dari berbagai suku, adat istiadat,

agama dan kepercayaan yang berbeda- beda. Keberagaman ini kemudian menciptakan sebuah tradisi
masyarakat yang lekat dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari. Salah satunya adalah tradisi gotong
royong.

Gotong royong sendiri merupakan bentuk kerja sama kelompok masyarakat untuk mencapai hasil positif
tanpa memikirkan dan mengutamakan keuntungan bagi salah satu individu atau kelompok saja,
melainkan untuk kebahagian bersama. Budaya ini memiliki nilai moral yang baik dalam kehidupan
masyarakat.

Namun berbicara tentang gotong royong di Indonesia, tentunya setiap daerah memiliki caranya masing-
masing. Berikut adalah 5 tradisi unik gotong royong beberapa daerah di Indonesia.

Tradisi Rambu Solo’ di Toraja

Tradisi gotong royong pertama datang dari Toraja bernama Rambu Solo’. Rambu Solo’ merupakan
tradisi upcara pemakaman yang sudah cukup terkenal dan melibatkan banyak orang dalam proses
upacara pemakamannya. Biasanya, pertunjukan kesenian pun turut disajikan untuk memeriahkan
sekaligus memberikan penghormatan terakhir untuk orang yang sudah meninggal.

Adapun pertunjukkan musik daerah dan tarian adat yang ikut mengiringi upacara pemakaman ini di
antaranya Pa’Badong, Pa’Dondi, Pa’Randing, Pa’Katia, Pa’Papanggan, Passailo dan Pa’Silaga Tedong.

Upacara Rambu Solo’ mencerminkan kehidupan masyarakat Toraja yang saling tolong menolong, gotong
royong dan bersifat kekeluargaan. Masyarakat Toraja menganggap kesempurnaan upacara Rambu Solo’
menjadi penentu posisi arwah orang yang meninggal. Apakah arwah tersebut menjadi arwah
gentayangan (Bombo), arwah setingkat dewa (To Mebali Puang), atau menjadi arwah pelindung (Deata).
Masyarakat Toraja juga meyakini bahwa tanpa adanya upacara pemakaman Rambu Solo’ akan
berdampak kepada orang-orang yang ditinggalkannya yaitu berupa kemalangan. Oleh karena itu,
upacara ini menjadi hal yang harus dilakukan oleh masyarakat Toraja.

Anda mungkin juga menyukai