Anda di halaman 1dari 2

A.

Cognitive Dissonance Theory dan Elaboration Likelihood Model termasuk ke dalam jenis
komunikasi intrapersonal. Teori Disonansi Kognitif atau Cognitive Dissonance Theory merupakan
teori yang mengungkapkan bahwa disonansi ialah perilaku yang tidak konsisten yang timbul
dalam diri seseorang karena perasaan ketidaknyamanan terhadap sesuatu. Model Kemungkinan
Elaborasi ini dibentuk untuk dapat membahas serta menjelaskan tentang sebuah pesan persuasif
yang dapat mempengaruhi pola pikir atau perilaku dan sikap seseorang yang disampaikan oleh
komunikator, sehingga tujuan yang diingkan oleh komunikator dapat terwujudkan.

Sumber : (DOC) ELABORATION LIKELIHOOD MODEL | Astari Amarandita - Academia.edu

Contoh : 1. Teori Perubahan Sikap

Teori ini menjelaskan tentang perubahan sikap idividu. Perubahan sikap terjadi dari waktu ke waktu, dan
terjadi karena perbedaan sikap individu dalam menanggapi suatu rangsangan (baca juga: Teori Semiotika
Charles Sanders Peirce). Contohnya: perubahan sikap seseorang yang tadinya tersenyum kemudian
menjadi kesal karena seseorang mendorongnya hingga tercebur ke kolam renang.

2. Teori Konsistensi Afektif – Kognitif

Konsistensi Afektif merupakan sikap yang mengacu pada perasaan, emosi, atau nilai seseorang (baca
juga: psikologi komunikasi). Sedangkan konsistensi kognitif merupakan sikap yang mengacu pada pikiran,
pengetahuan, atau pengalaman. Namun jika sikap afektif berubah maka kognitif pun akan berubah,
begitu pula sebaliknya.

Contohnya: pada awalnya Budi berpikir bahwa presiden adalah orang yang hidup mewah. Namun ketika
melihat presiden memotong rambut di tempat cukur biasa, maka akan muncul inkonsistensi dalam diri
Budi akibat kedua kognisi ini. Sehingga Budi akan melakukan sesuatu untuk membuat konsistensi yang
menyenangkan untuknya. Misalnya dengan mengubah struktur kognitif melalui pernyataan kepada
dirinya sendiri bahwa presiden juga manusia biasa.

3. Teori Belajar

Teori belajar berbicara mengenai kegiatan seseorang untuk mengubah prilaku. Kegiatan belajar akan
selalu diikuti dengan perubahan baik secara kognitif, psikomotor, maupun afektif. Misalnya perubahan
dalam hal kecakapan, keterampilan, sikap, pengertian, nilai, dsb (baca juga: filsafat komunikasi).

Contohnya: ketika Budi yang merupakan seorang pelajar sekolah, belajar dengan giat sehingga berhasil
lulus ujian dengan hasil memuaskan. Lalu orangtuanya memberikan hadiah kepada Budi sebagai
ungkapan penghargaan mereka. berkat penghargaan tersebut, budi menjadi lebih bersemangat lagi
dalam belajar, agar bisa mendapatkan hadiah lagi nanti.

B. Jenis Jenis Interaksi Sosial

Berikut ini adalah jenis-jenis interaksi sosial beserta penjelasannya, yaitu :


1. Interaksi antara individu dengan individu
Individu memberikan pengaruh, rangsangan atau Stimulus kepada individu yang lain.
Contohnya seperti : Saling menyapa, berjabat tangan dan sejenisnya.
2. Interaksi antara individu dan kelompok
Hal ini menunjukkan kepentingan individu berhadapan dengan kepentingan kelompok .
Contohnya seperti : Seorang Dosen sedang mengajar di dalam kelas yang berisikan 40 atau lebih.
3. Interaksi antara kelompok dan kelompok
Hal ini berhubungan dengan kepentingan individu dalam kelompok lain .
Contohnya seperti : Tim Persija bertanding melawan kesebelasan Persib.

SUMBER : Interaksi Sosial - Pengertian, Ciri, Jenis, Bentuk dan Contoh (materibelajar.co.id)

Anda mungkin juga menyukai