CJ KelompokCKOne Branding3B
CJ KelompokCKOne Branding3B
CALVIN KLEIN
CUSTOMER JOURNEY
Oleh:
Halaman
DAFTAR ISI .................................................................................................... i
BAB III Ideation Process, Customer Journey Canvas and Prototype ...... 17
3.1 Insights: Key Unpleasant Moment or Area to Improve.................... 17
3.2 Brand Touch Point ............................................................................ 19
3.3 How Might We Solve It? .................................................................. 20
3.4 Opportunity and Internal Ownership ................................................ 20
3.5 Customer Journey Canvas ................................................................ 21
3.6 Customer Journey Ideation ............................................................... 23
3.7 New Customer Journey Map Based On Ideation ............................. 30
LAMPIRAN ................................................................................................. 40
i|C o s t u m e r J o u r n e y
DAFTAR LAMPIRAN
ii | C o s t u m e r J o u r n e y
BAB I
INTRODUCTION TO BRAND CASE
Dari penelitian ini peneliti berharap untuk meneliti dan mengetahui berbagai hal
berikut:
1 |Costumer Journey
4. Memetakan perjalanan dari sudut pandang persona melalui Consumer Journey Map
persona tersebut saat sebelum, ketika hingga sesudah dia membeli parfum tersebut.
(Persona’s Customer Journey Map)
5. Memetakan kebutuhan akan apa yang ingin dipenuhi saat persona memutuskan
untuk memulai perjalanan untuk membeli sebuah parfum (Persona’s Customer
Empathy Map)
6. Memetakan nilai nilai penting yang menjadi faktor utama seorang persona dalam
memilih sebuah parfum (Persona’s Customer Journey Canvas) melalui identifikasi
ekspektasi dan pengalaman hingga kepuasaan serta ketidakpuasan yang berguna
sebagai peta tolak ukur sektor perkembangan mana yang perlu ditingkatkan
(Opportunity) oleh perusahaan (Internal Ownership).
7. Menghasilkan konsep pengembangan yang menjadi fokus utama penyelesaian
masalah dan kebutuhan yang ingin didapatkan atau diselesaikan oleh persona
berdasarkan Journey yang telah ditempuh (Customer Journey Ideation)
2 |Costumer Journey
suatu komunitas atau individu terhadap produk CK One secara digital sebagai unsur
pendukung pemetaan Customer Journey Canvas, peneliti menggunakan metode ini
agar dapat memetakan perilaku pengguna CK One dengan lebih komprehensif
karena rekam jejak pengguna CK One merambah pada rekam jejak digital, bukan
hanya konvensional.
1.4. Persona
Berikut ini adalah persona yang telah peneliti interview dan juga ikuti perkembangan
kegiatan sehari-harinya yang berkaitan dengan interaksi dan touchpoint dengan brand, yang
peneliti lakukan di daerah AEON Mall tepatnya di store C&F. Akhirnya peneliti
menyimpulkan kerangka persona sebagai berikut.
3 |Costumer Journey
Bisa disimpulkan dari kedua persona tersebut memiliki kemiripan, yaitu pesona dari
Brand Calvin Klein One memiliki umur 20- 35, dimana rata-rata pengguna adalah pria.
Pengguna memiliki pendidikan dengan tingkat minimal sarjana. Pesona biasa memiliki seorang
pasangan yang menjadi opinion leader dan sudah berpenghasilan. Dalam kesehariannya,
pesona biasa menghabiskan waktu sekitar 30 menit untuk mempersiapkan diri dan tergolong
cepat. Alasan persona untuk membeli parfum, khususnya CK One adalah karena memiliki rasa
insecure terhadap bau badan.
4 |Costumer Journey
1.5. Service Blue Print
Pada tahap awal, customer pada saat pertama kali masuk ke dalam toko akan
dihadapkan pada banner C&F yang tertempel pada dinding toko dan tergantung pada langit -
langit toko, sedangkan on stage employee akan menyapa para customer yang datang.
Selanjutnya, pada saat customer akan memulai interaksi dengan bertanya kepada on stage
employee sekaligus melihat berbagai parfum yang terpampang pada etalase yang tersedia
customer juga melihat seragam yang employee pakai ketika employee on -stage datang untuk
memberikan saran terkait dengan berbagai jenis parfum yang sesuai dengan kriteria yang
customer inginkan dan juga customer melihat adanya yang bertuliskan discount banner atau
promo yang C&F berikan. Ketika customer akan mencoba bau dari parfum yang tersedia maka
on stage employee akan mengambil parfum yang sesuai dengan kriteria customer dan
menyemprotkannya pada kertas tester yang sudah ada sehingga customer dapat mencium bau
dari parfum tersebut sembari melihat poster brand tertentu yang terpajang di etalase.
Setelah beberapa kali mencoba parfum, on stage akan memberikan neutralizer berupa
biji kopi kepada customer dan customer tersebut akan mencium bau biji kopi tersebut untuk
menetralisir bau parfum yang sebelumnya dia telah cium dan sambil mencium customer
melihat ke arah product untuk menentukan dibelinya selanjutnya yang akan dicoba. Setelah
customer menentukan parfum apa yang akan dibelinya, customer akan melihat kembali ke arah
etalase untuk meyakinkan pilihannya, setelah yakin backstage employee akan mengambil
5 |Costumer Journey
parfum yang masih baru dan membungkusnya sedangkan on stage employee akan menginput
pembelian dengan menggunakan sistem pembayaran dan juga mengorder parfum yang baru ke
warehouse untuk menggantikan parfum yang sudah terjual dan customer melihat mesin kasin
sembari melakukan proses pembayaran proses pembayaran selesai, backstage employee akan
memberikan parfum kepada customer tersebut dan customer akan menerimanya kemudian
berjalan keluar dari toko sambil melihat dan membawa tas belanja C&F.
Moment of truth merupakan situasi ata stage penting untuk diperhatikan dan juga
menentukan sebagian besar experience yang akan dilalui oleh customer tersebut. Pada service
blue print diatas, berada pada tahap customer mencium bau parfum dan biji kopi ketika on
stage employee menyemprotkan parfum pada kertas tester dan memberikan penetralisir ( biji
kopi ). Tahap ini menjadi penting karena employee harus secara tepat memberikan pilihan
parfum yang sesuai dengan kriteria yang disukai oleh customer apabila customer mencium
terlalu banyak parfum dan tidak diselingi oleh mencium biji kopi maka akan menimbulkan rasa
pusing karena terlalu banyak mencium parfum sehingga mengakibatkan customer yang tidak
jadi membeli product.
6 |Costumer Journey
BAB II
ETHNOGRAPHY AND CUSTOMER JOURNEY MAP
a. Kecepatan jalan diperlambat dan posisi tubuh perlahan memutar menghadap etalase.
Kecepatan jalan secara bertahap diperlambat hingga berhenti sejenak dan dengan
ritme tertentu langkah kaki yang semakin lambat berimbang dengan proses scanning
yang dilakukan oleh mate individu dengan pola langkah kaki lalu scanning namun
setiap pola mengalami perlambatan hingga berhenti.
c. Identifikasi Salesman
Individu bisa menggabung scanning etalase bersamaan dengan identifikasi salesman
yang datang menghampiri dan mencocokan kecepatan salesman yang mendekat
untuk mengukur waktu langkah kaki untuk berhenti atau mengambil 1 atau 2 langkah
kebelakang. Hal ini untuk menjaga dan membuat area privasi (tahap 5)
B. Kontekstualisasi perilaku yang terjadi pada tahap Memilih Parfum Yang sesuai
7 |Costumer Journey
a. Memalingkan Mata dan Menghindari Kontak Mata dengan SalesMan.
Dari sini individu menghindari kontak mata dengan Salesman toko dan mata
individu lebih fokus dengan pergerakan tangan salesman ketika dia mengambil botol
merk tertentu dimana sesekali dia akan melakukan kontak mata namun langsung
mengalihkan pandangan ke arah botol parfum yang dipegang oleh salesman.
b. Jumlah kontak mata dan gelengan kepala tergantung jumlah pendamping saat
memilih parfum
Untuk individu yang membawa pasangan menyamakan rata-rata interaksi dan
jumlah kontak mata dengan pasangan dengan salesman dan ini simbolisasi ini adalah
ketergantungan individu terhadap pilihannya, sehingga gelengan kepala berarti
mengisyaratkan analisa individu terhadap keputusan orang lain. Kecepatan dari
gelengan ini juga dipadukan dengan gerakan mencium ulang tester yang diberikan
yang mengisyaratkan kebimbangan pilihan dan rekam jejak bau yang dicium.
c. Posisi kaki yang dibuka selebar bahu dan posisi tubuh menghadap salesman dan
tidak menjauhi salesman
Dari sini menunjukan individu memiliki jarak privasi tertentu yang akan
menyesuaikan ketika salesman bergerak dan mendekat pada satu etalase, individu
tidak akan menjauhi salesman dan akan melakukan interaksi mata hanya pada etalase
yang dekat salesman, hal ini menunjukan penjagaan privasi namun secara tidak
langsung masih mengalami ketergantungan dengan pergerakan salesman. Salesman
disini pergerakannya menjadi penuntun individu untuk bergerak dan mengamati
etalase parfum yang dipajang.
a. Disini individu akan memperbanyak fokus pada barang yang telah dibeli, kontak
mata dengan salesman akan jauh berkurang karena keputusan untuk membeli barang
telah diambil dan mata individu akan lebih banyak bergerak untuk melihat kondisi
barang yang disiapkan untuk dibayar dan diserahkan.
D. Moment Of Truth
Moment of truth merupakan situasi atau stage dimana konsumen akan menentukan
persepsinya terhadap produknya. Hal ini penting untuk diperhatikan dan juga menentukan
sebagian besar experience yang akan dilalui oleh customer tersebut. Pada service blue print
diatas, berikut adalah beberapa Moment of Truth:
9 |Costumer Journey
Bila konsumen disambut dan dibantu dengan baik oleh karyawan toko on-stage, dan
ia merupakan tipe konsumen yang memilih untuk dilayani, maka ia akan
memperpanjangan ‘journey’ pembelian di toko tersebut. Bila tidak dilayani,
konsumen akan pergi dari toko tersebut.
3. Konsumen melihat parfum-parfum yang dipajang di etalase
Saat memasuki toko, konsumen akan melakukan scanning pada parfum-parfum
yang dijual oleh toko. Jika ada botol parfum yang menarik di mata konsumen, ia
akan melanjutkan ke tahap berikutnya untuk pemilihan parfum. Jika tidak, ia akan
pulang setelah melakukan scanning.
4. Konsumen diberikan kertas tester untuk mencium bau parfum
Karyawan toko on-stage pada tahap ini harus memberikan pilihan parfum yang
sesuai dengan kriteria yang disukai oleh konsumen. Tentunya, dengan menanyakan
harapan atau ciri-ciri yang diinginkan konsumen. Bila sesuai dengan harapan,
konsumen akan memiliki kesan positif dan lanjut ke tahap berikutnya.
5. Konsumen ditawarkan biji kopi untuk menetralisir penciuman.
Apabila konsumen mencium terlalu banyak parfum dan tidak diselingi oleh
mencium biji kopi maka akan menimbulkan rasa pusing karena terlalu banyak
mencium parfum sehingga mengakibatkan customer yang tidak jadi membeli
product.
10 | C o s t u m e r J o u r n e y
B. Tahap Pre-purchase
a. Setelah mengetahui masalah ini Brian beralih pada tahap untuk menyelesaikan
masalahnya di mana dia datang ke Toko parfum bersama dengan pasangannya dan
dia merasa senang bagaimana dia mengawali tahap untuk menyelesaikan
masalahnya dengan datang ke satu tempat yang memang sumber penyelesaian
masalah
b. ketika salesman yang bertugas untuk melayani konsumen mulai memperkenalkan
berbagai brand jenis parfum kepada Brian Brian di sini dia merasa penasaran dengan
kredibilitas dan juga spesifikasi utama dari setiap brand parfum yang diperkenalkan
dan mulai mengidentifikasi setiap pola dan aroma yang dimiliki oleh setiap brand
c. Yang terjadi ketika Brian mencoba aroma dari parfum tersebut adalah brian
menyertakan pendapat dari pasangannya untuk mengidentifikasi aroma dari brand
yang dicium disini belajar mengalami sedikit kebingungan di mana satu bau yang
11 | C o s t u m e r J o u r n e y
kita suka dia suka ternyata kurang disukai oleh pasangannya sehingga menyebabkan
sedikit kebingungan dari Bryan, disini penjaga toko mulai menginformasikan
berbagai pilihan yang cocok kira-kira untuk berayun dan juga pasangannya.
d. Ketika pacarnya merasa menemukan satu bahan sesuai maka pacarnya
menginformasikan pilihan dia kepada Bryan dan bertindak sebagai salah satu
opinion leader untuk mendukung proses pembelian dari parfum, di sini Brayan
mencoba rekomendasi ini dengan sedikit perasaan skeptikal karena rekomendasi ini
belum dia coba sebelumnya namun setelah mencoba maka ia memutuskan untuk
setuju dengan rekomendasi dari pacarnya untuk mempertimbangkan lebih lanjut bau
yang direkomendasikan oleh pacarnya.
e. Di sini Bryan mempertimbangkan lebih lanjut apakah akan membeli parfum tersebut
atau tidak sehingga membutuhkan sedikit waktu untuk memikirkan pilihannya untuk
membeli atau tidak
f. Di sini akhirnya barang yang setuju untuk membeli parfum merk CK One dan bryan
merasa senang dengan pilihannya. Brian memulai transaksi dengan menggunakan
kartu kredit.
g. Setelah memakai CK One selama beberapa lama Brian merasa lebih percaya diri
dengan aroma tubuhnya yang sekarang lebih harum dan enak dicium sehingga untuk
kedepannya memutuskan untuk membeli Brand CK one lagi sebagai referensi utama
membeli parfum.
1. Dari sini Agus mengidentifikasi masalah di mana parfum yang dia miliki sudah habis dan
dia perlu membeli parfum baru untuk mengisi parfum yang lama.
2. Untuk datang ke Toko parfum dan merasa senang karena Agus mengidentifikasi bahwa
Toko parfum ini merupakan toko parfum yang kredibel dan dapat dipercaya untuk sebagai
sumber parfum yang original.
3. Agus mulai mencoba untuk mengidentifikasi parfum yang tertera di etalase
12 | C o s t u m e r J o u r n e y
2.3 Customer Empathy Map Based On Persona
● Hear
Pada awalnya berani mendapatkan masukan eksternal berupa informasi seputar
ketidaksukaan pacarnya terhadap cowok yang bau. Selanjutnya untuk
menyelesaikan masalah nya, Brian mencari sumber informasi dari individu di sekitar
dia dan mendapatkan informasi berupa apa bahwa parfum parfum tertentu memiliki
bau dan aroma yang enak.
Pada proses pencarian Brian mendengar dari informasi eksternal berupa saran
dari salesman tentang satu produk yang spesifikasinya yang cocok oleh Bryan
13 | C o s t u m e r J o u r n e y
● See
Dalam proses perjalanan Brian informasi visual yang didapatkan berupa keadaan
Toko parfum ritel, bagian penanda harga dari setiap produk parfum, dan juga list
produk-produk dan brand parfum yang berbeda.
● Say and Do
Setelah mendapatkan berbagai informasi yang dibutuhkan, Bryan masih
melakukan aktivitas sebagai respon untuk mengolah informasi yang telah dia terima
seperti meminta sampel aroma parfum untuk m memetakan aroma dengan lebih
jelas membandingkan proyeksi harga yang ditawarkan dari satu toko ke toko lain,
menggunakan biji kopi untuk menetralkan aroma yang sudah dipetakan berkali-kali.
Hal ini dilakukan sebagai bagian dari proses memilih aroma yang paling cocok untuk
Bryan.
● Pain
Selama Bryan berinteraksi dengan informasi eksternal di toko parfum, dia
mengalami beberapa poin interaksi yang membuat dia tidak nyaman seperti merasa
kurang nyaman saat mencoba aroma buah-buahan, risih ketika diikuti oleh pegawai
toko terus-menerus dan bingung saat melihat begitu banyak pajangan contoh parfum
yang disusun secara berhimpitan membuat bingung untuk memulai mencoba
pencocokan jenis parfum dengan aroma tertentu.
● Gain
Namun disaat proses penentuan parfum, Bryan melakukan berbagai interaksi
dan aktivitas tertentu guna mencapai beberapa hal seperti aroma parfum yang cocok
dengan harga yang sesuai, menghilangkan kemungkinan bau badan yang muncul
dengan maksimal dan juga menyanggupi ekspektasi sang pacar untuk menjadi pria
yang memiliki bau badan yang nyaman.
14 | C o s t u m e r J o u r n e y
B. Agus’s Empathy Map
● Hear
Setelah muncul perasaan untuk membeli parfum, agus bertanya ke temannya dan
mendapatkan beberapa saran mengenai aroma parfum yang cocok menurut
temannya. Ketika temannya menyarankan parfum Calvin Klein One, timbul
serangkaian ekspektasi tentang CK One seperti baunya yang enak, soft seperti lotion
dan juga botolnya yang simple sehingga memunculkan minat agus untuk dapat
langsung ke store untuk mencobanya.
● See
Ketika Agus datang dan berinteraksi dengan produk, keputusan untuk memilih
parfum berjenis EDP dan parfum bermerk Calvin Klein One pun muncul setelah
15 | C o s t u m e r J o u r n e y
Agus berinteraksi dan juga menggali informasi yang berkaitan dengan parfum yang
cocok. Selain itu, Agus juga berpikir untuk lebih memilih berbelanja di offline store
karena dapat langsung mencium bau dari parfum tersebut.
● Say and Do
Sebelum memutuskan untuk membeli parfum, Bryan melakukan pertimbangan
seperti mencari promo, potongan harga dan lain sebagainya. Hal ini dilakukan agar
dapat menentukan informasi yang kredibel dan tepat untuk mendapatkan parfum
yang asli dan juga dengan harga yang termurah dari berbagai toko parfum. Agus juga
memeriksa berbagai jenis aroma lain untuk komparasi.
● Pain
Dalam menentukan pilihan parfum yang sesuai, Agus menemui beberapa
hambatan dalam pemilihan seperti merasa pusing karena terlalu banyak menghirup
banyak parfum, sehingga perlu peran dari sales person berupa saran dan tanggapan
responsif. Selain itu persona agus juga terkadang merasa sales person pada retail
store kurang ramah yang ditujukan dengan tidak menyapa ataupun menghampiri
customer yang datang sehingga itu menjadi salah satu hambatan dalam membeli
parfum. Design botol yang kurang menarik juga dapat menjadi hambatan karena
terkadang persona terlewat untuk melihat keberadaan parfum tersebut
● Gain
Persona akan melakukan berbagai cara untuk mencapai tujuannya yaitu agar bau
badannya menjadi nyaman untuk di cium dan juga agar terlihat keren saat bepergian.
Oleh karena hal tersebut persona melakukan pencarian informasi terkait dengan
parfum yang sesuai dengan kriterianya.
16 | C o s t u m e r J o u r n e y
BAB III
IDEATION PROCESS, CUSTOMER JOURNEY CANVAS AND PROTOTYPE
3.1 Insights: Key Unpleasant Moment or Area To Improve from Customer Journey
A. Pre – service
1. Advertisement
a. Hanya satu informan yang mengetahui ataupun pernah melihat iklan dari produk
CK One
b. Insight davin : di instagram, foto wanita memegang botol CK One
2. Social Media
a. Davin: “…Tanggapan gua kayak dia juga ada promo promo gitu. Itu jadi menarik
sih… Karna Calvin Klein kan udah ada nama. Terus mungkin harganya juga relatif
juga agak ke atas kan. Terus ya kalau dipromo kan lumayan tuh.”
3. Word – of Month
a. Jona : “Iya dari bokap gua sih…, jadi dulu bokap gua pernah beli terus gue ngikut
cobain soalnya kata dia wanginya khas banget dan tahan lama sih jadi ya udah gue
ikut cobain.”
b. Davin: “Kayak pertama yang dia omongin baunya enak terus buat dengan harga
segitu dapet botolnya gede. Itu worth it sih.”
4. Past Experience
a. Ga ada yang sebelumnya pake CK ONE kecuali farel
b. Farel : telah membeli dan menghabiskan 5 botol CK One
B. Service
1. Overloading information
-Nama: masuk ke toko
-Sumber: Observasi dan kontekstualisasi pada konsumen
-Penjelasan: terlalu banyak parfum yang di display pada satu etalase. Sehingga
sumber informasi yang terlalu banyak menengelamkan informasi utama CK One
yang ingin ditujukan pada konsumen.
17 | C o s t u m e r J o u r n e y
2. Design botol yang kurang menarik
-Nama: screening toko
-Sumber: data interview
-Insight Davin: “…Terus mungkin yang dari segi itu botolnya. Kalo membahas CK
One ini botolnya emang kurang. Kan ada botol yang lain lain yang lebih eksklusif
gitu kan.”
C. Post – service
1. Customer Relationship Management
2. Social Media
Pada Instagram, terdapat dua tipe konsumen :
a) konsumen yang mengepost foto dirinya dengan botol parfum CK One.
b) Konsumen yang mengepost foto hanya botol parfum CK One
Kemudian, mereka memberikan tag #CkOne
18 | C o s t u m e r J o u r n e y
3. Word of Mouth
Sumber : Data Interview
Insight Bryan:
“Kalau yang CK One ini, gua udah ngomongin ke banyak orang, soalnya gua
emang bener-bener puas sama baunya parfum ini. karena "CK One ni enak
banget sumpah" kea "Lu cobain deh".
“Hmm, iya sih gua certain kalo misal mereka minta saran dari gua seputar
parfum apa yang bagus pasti akan gua certain karena gua udah ngerasa puas kan
jadi ya jadi gua yakin sama bagusnya brand ini apa engga.” -Jona-
19 | C o s t u m e r J o u r n e y
Berdasarkan data-data insight yang telah dikumpulkan, peneliti menyimpulkan
beberapa poin untuk ditingkatan dengan memunculkan berbagai pertanyaan berikut:
20 | C o s t u m e r J o u r n e y
B. Internal Ownership
1. Creative team : mendesign etalase sehingga box tester dan botol parfume semenarik
mungkin dan menarik perhatian dibandingkan dnegan etalase brand lainnya
2. Sales person : memiliki pengetahuan dasar konsumen tentang ciri – ciri konsumen dan
preferensinya
3. Marketing team : mencari platform mana yang paling efektif untuk mencapai konsumen
dan informasi dapat tersampaikan dengan tepat
21 | C o s t u m e r J o u r n e y
Dari hasil interview terhadap konsumen, kami menemukan, saat konsumen
melakukan screening toko, salah satu yang diperhatikan dari parfum adalah design
dari botol parfum tersebut, dan salah satu informan kami yang bernama Davin
mengatakan bahwa design dari botol parfum Ck One ini kurang menarik perhatiaan.
● Salesperson yang kurang ramah
Selain itu bad experience yang dirasakan oleh konsumen berdasarkan data interview
peneliti adalah, sale perseon yang kurang responsif dan keatifan pegawai dalam
mengakomodir kebutuhan konsumen dalam proses pemilihan yang terbilang minim
● Ketidaknyamanan Konsumen
Bad experience terlahir yang dirasakan oleh konsumen saat service-period adalah
ketidaknyamanan konsumen saat di dalam toko adalah salesperson yang selalu
mengikuti konsumen tersebut dengan jangka waktu lama yang membuat konsumen
merasa risih, hal tersebut dirasakan oleh informan kami yang bernama Jona.
C. Post-Service-Period
● Social Media
Saat setelah pembelian, ada dua tipe perilaku konsumen, yang pertama adalah
konsumen yang menge-post foto dirinya dengan botol parfum Ck One dan yang
kedua adalah konsumen yang menge-post foto hanya botol parfum Ck One saja,
kemudian mereka memberikan #CkOne
● Word-Of-Mouth
Melalui hasil interview kami terhadap Bryan, saat post-purchase apabila iya puas
dengan bau dari parfumnya iya akan menceritakan kepada temannya, hal tersebut
sama halnya dengan Jona, dimana iya akan menyarankan parfum Ck One jika
temannya meminta saran, karena brand Ck One ini memiliki brand perception yang
bagus.
D. Expectations
Berdasarkan keterangan yang telah didapatkan oleh peneliti, peneliti
menyimpulkan terdapat 2 ekspektasi penggunaan parfum Calvin Klein one diantaranya
adalah:
a. Keinginan untuk menghilangkan bau tak sedap pada badan agar lebih menciptakan
kepercayaan diri.
22 | C o s t u m e r J o u r n e y
b. Ekspektasi penggunaan parfum pada dampaknya terhadap fenomena sosial dimana
pada setiap interaksi sosial, individu dengan aroma tubuh tertentu dianggap memiliki
kelebihan seperti terlihat gagah, maskulin-feminin, atau menawan.
E. Satisfaction or dissatisfaction
Berdasarkan pengalaman yang telah dirasakan selama transaksi pembelian parfum
berlangsung, peneliti menarik kesimpulan tentang apa hal yang akan berdampak kepada
konsumen yang mengalami hal tersebut.
● Dissatisfaction karena sehubungan dengan kecenderungan perilaku mengamati
keadaan sekitar untuk menangkap informasi maka apabila sumber informasi
dipampang terlalu banyak maka akan menyebabkan kebingungan proses identifikasi
parfum CK One semakin sulit dilakukan.
● Dissatisfaction karena design yang kurang menarik sehingga
● Dissatisfaction karena salesperson kurang ramah dengan pengunjung baru datang
● Dissatisfaction karena terus diikuti oleh salesperson sehingga menimbulkan rasa
risih
A. Object: Snowball
Konsep dasar ide:
a. Data video observasi yang menunjukan konsumen memiliki ketergantungan tertentu
dengan rekomendasi yang diberikan salesman
b. Apabila konsumen sudah berinteraksi dengan sisi etalase tertentu maka akan sukar
berpindah sehingga diperlukan media penarik perhatian khusus untuk memperkuat
atraksi calon konsumen ke sisi etalase dimana CK One berada.
c. Menjadi peluang bagi konsumen yang memiliki kecenderungan untuk mencoba
parfum baru.
d. Pengganti tester yang selama ini peneliti anggap sudah umum dan lazim sehingga
karena warnanya yang terlalu netral yaitu putih maka kurang membangkitkan
tendensi untuk membeli produk
23 | C o s t u m e r J o u r n e y
Object Explanation:
a. Bentuknya bola kaca dengan pilihan warna tertentu pada bagian dalam dan luar
snowball yang mengisyaratkan eksistensi brand
b. Memiliki tinggi tertentu untuk mencegah cairan tumpah
c. Didalam snowball terdapat logo parfum yang mengisyaratkan brand
Positioning:
a. Etalase Kaca produk-produk parfum ditempatkan setinggi antara ketinggian 150 –
170 cm agar gambar ditangkap oleh pandangan mata
b. Menggunakan warna bawaan Calvin Klein yaitu putih bersih pada penopang
snowball namun disertai dengan garis tepian hitam tegas ala tulisan CK ONE
c. Pada bagian dalam snowball di posisikan tulisan CK One berukuran pas dengan
diameter bola dengan warna hitam kuat.
d. Snowball dibentuk dengan mekanisme buka tutup pada bagian atas snowball namun
memiliki ujung pengisian mirip dengan mulut botol CK one yang original untuk
pengisian ulang.
e. Memiliki sumbat pelindung agar tidak tumpah namun memiliki pori-pori agar aroma
bias tetap keluar dan tercium.
Action:
a. Bisa dibuka dan dicium aroma yang keluar dari wadah Snowball.
b. Snowball yang disusun menarik perhatian konsumen untuk melakukan kontak ketika
membeli langsung di toko
c. Menjadi brand touchpoint yang berbeda dibanding kompetitor
Accessories:
24 | C o s t u m e r J o u r n e y
a. Bunga kertas dengan bahan sama dengan kertas tester dengan warna berbeda
tergantung brand yang dicoba
b. Pipet tetes yang berfungsi untuk meneteskan cairan parfum pada bunga kertas agar
bisa dicoba aromanya
Positioning:
a. Kotak diletakan sama dengan proses peletakan object seperti snowball
b. Kotak acrylic juga memiliki mekanisme buka tutup sederhana namun pengunjung
diperbolehkan untuk mencium aroma dari bunga
Action:
a. Konsumen apabila memasuki toko akan langsung melihat pemandangan kotak
acrylic sehingga menimbulkan rasa penasaran dan ketertarikan
b. Kotak yang ditaruh dengan posisi yang sesuai dengan kontak mata mampu menarik
perhatian karena ditaruh di tengah pusat perhatian
c. Kotak dibuka dan mengeluarkan aroma yang khas CK One dan memberikan efek
berbeda dibandingkan dengan tester umum berwarna putih
C. Object: MonoCKroom
25 | C o s t u m e r J o u r n e y
Konsep dasar ide:
a. Dengan konsep minimalis yang simple dengan tone warna monokrom maka konsep
yang sering dibawa CK One hanya pada iklannya dibawa langsung ke konsumen
sehingga mereka ikut merasakan pengalaman berbelanja berbeda
b. Konsumen akan merasakan tarikan satu informasi tunggal yang mengajak mereka
terpusat untuk langsung berinteraksi dengan parfum CK One.
c. Parfum digunakan sebagai unsur informasi tunggal yang langsung terlihat dan
atmosfer disekitarnya berubah menjadi unsur pendukung untuk mengusung satu
unsur tunggal penarik minat calon konsumen untuk berinteraksi dengan parfum yang
telah dipajang.
Accessories:
a. booth pajangan CK One utama yang dipajang bersama dengan kotak CK One dan
ditutup dengan kotak kaca
b. Bunga kertas berwarna putih dengan bahan yang sama dengan kertas tester yang
dipajang mengelilingi booth pajangan utama, bunga ini juga bisa menjadi media daur
ulang agar setiap konsumen dapat langsung mencium bunga tanpa harus membuang
kertas yang dimiliki.
c. Stiker berwarna masing-masing hitam dan putih yang bisa ditempel di baju.
d. Lantai yang dilapisi stiker berwarna hitam dan putih
e. Papan petunjuk di pintu utama untuk memberikan penjelasan singkat kepada
konsumen agar mengambil stiker hitam atau melangkah ke lantai warna hitam untuk
bantuan dan ambil stiker putih atau melangkah ke lantai putih untuk privasi.
Petunjuk terakhir berupa dimana sebaiknya stiker ditaruh ketika selesai digunakan
(ditaruh pada bagan hiasan yang telah tersedia)
f. Interior ruangan dengan warna monokrom namun warna yang ditimbulkan memiliki
kesan nyaman dengan pencahayaan yang memadai
g. Tulisan MonoCKroom akan dipajang menghiasi dinding utama ruangan agar jelas
menampilkan maksud untuk menampilkan parfum CK One dengan konsep
minimalis
h. Aksesoris berwarna hitam putih dan abu-abu dipajang menghiasi ruangan
Positioning:
a. Tulisan MonoCKroom dipajang di dinding tengah agar terbaca
26 | C o s t u m e r J o u r n e y
b. Para karyawan dengan baju jas hitam dan putih `
c. Bunga dengan bahan yang menyerap parfum ditaruh dan disuse mengelilingi booth
dan sebagian dimasukan kotak kayu agar bisa dijadikan sebagai tester
d. Posisi booth diatur agar ketika calon konsumen lewat langsung tertuju pada satu
informasi tunggal yang dihias elemen menarik lainnya
Action:
a. Ketika konsumen mulai masuk ke toko maka kombinasi bentuk warna dan booth
yang disediakan akan menarik rasa penasaran.
b. Karena tampilannya yang tidak terlalu mencolok namun hanya menggambarkan satu
potong informasi yang mudah dicerna maka akan mampu menarik perhatian calon
konsumen untuk berinteraksi dengan booth tersebut
c. Pada saat mulai melangkah pada booth maka akan dipampang dengan petunjuk
untuk mengambil stiker warna hitam atau melangkah pada lantai warna hitam untuk
meminta bantuan dan mengambil stiker putih atau melangkah pada stiker putih untuk
privasi.
d. Dengan mencoba sampel berbentuk bunga yang berbahan dasar kertas tester maka
akan memberikan pengalaman mencoba parfum yang berbeda dan unik.
e. Setelah itu konsumen juga dapat menempelkan stiker sisa ke dinding tertentu yang
nantinya menjadi aktivitas interaktif bagi konsumen.
Accessories:
a. booth pajangan CK One utama yang dipajang bersama dengan kotak CK One dan
ditutup dengan kotak kaca
b. Bunga kertas berwarna putih dengan bahan yang sama dengan kertas tester yang
dipajang mengelilingi booth pajangan utama, bunga ini juga bisa menjadi media daur
ulang agar setiap konsumen dapat langsung mencium bunga tanpa harus membuang
kertas yang dimiliki.
c. Stiker berwarna masing-masing hitam dan putih yang bisa ditempel di baju.
d. Papan interaktif bergambar CK One dengan bagan yang bisa dihias dengan
menempelkan stiker yang sudah digunakan saat interaksi awal
e. Lantai yang dilapisi stiker berwarna hitam dan putih
f. Papan petunjuk di pintu utama untuk memberikan penjelasan singkat kepada
konsumen agar mengambil stiker hitam atau melangkah ke lantai warna hitam untuk
bantuan dan ambil stiker putih atau melangkah ke lantai putih untuk privasi.
Petunjuk terakhir berupa dimana sebaiknya stiker ditaruh ketika selesai digunakan
(ditaruh pada bagan hiasan yang telah tersedia)
Positioning:
a. Booth diletakan di ujung kanan atau kiri ruangan agar tidak terlalu mencolok /
terkesan menghalangi produk lain
b. Tulisan MonoCKroom dipajang di dinding tengah agar terbaca
c. Para karyawan dengan baju jas hitam dan putih `
d. Bunga dengan bahan yang menyerap parfum ditaruh dan diposisikan mengelilingi
agar bisa dijadikan sebagai tester
e. Posisi booth diatur agar ketika calon konsumen lewat langsung tertuju pada satu
informasi tunggal yang dihias elemen menarik lainnya
28 | C o s t u m e r J o u r n e y
Action:
a. Ketika konsumen mulai masuk ke toko maka kombinasi bentuk warna dan booth yang
disediakan akan menarik rasa penasaran.
b. Karena tampilannya yang tidak terlalu mencolok namun hanya menggambarkan satu
potong informasi yang mudah dicerna maka akan mampu menarik perhatian calon
konsumen untuk berinteraksi dengan booth tersebut
c. Pada saat mulai melangkah pada booth maka akan dipampang dengan petunjuk untuk
mengambil stiker warna hitam atau melangkah pada lantai warna hitam untuk meminta
bantuan dan mengambil stiker putih atau melangkah pada stiker putih untuk privasi.
d. Dengan mencoba sampel berbentuk bunga yang berbahan dasar kertas tester maka akan
memberikan pengalaman mencoba parfum yang berbeda dan unik.
e. Setelah itu konsumen juga dapat menempelkan stiker sisa ke dinding tertentu yang
nantinya menjadi aktivitas interaktif bagi konsumen.
E. Object: Barcode
Positioning:
a. Kertas terpisah yang ditaruh di belakang botol Parfum CK One sehingga barcode juga
termasuk kedalam box parfum
b. Website yang dimasukan kedalam keterangan barcode harus menunjukan kredibilitas
produk dan diberikan diskon tertentu sebagai benefit pembelian
Action:
a. Konsumen dapat melakukan scan pada barcode tersebut untuk melihat detail mengenai
parfum CK One
29 | C o s t u m e r J o u r n e y
b. Konsumen dapat melakukan login pada halaman website dan mendapatkan promo
discount setiap melakukan repurchase dengan menggunakan barcode tersebut.
30 | C o s t u m e r J o u r n e y
B. Tahap Service
a. Ketika pertama kali memasuki toko, David melakukan screening terhadap berbagai
botol parfum yang berada pada etalase toko. Ketika melakukan screening, David
menyadari keberadaan booth CK One yang berada pada pojok toko. Namun, ia
belum mau untuk memasuki booth karena ingin untuk melihat - lihat parfum terlebih
dahulu
b. Sesudah masuk ke toko, salesperson yang sedang bertugas menyapa David tetapi
tidak menghampirinya melainkan hanya menyapa dan berdiri pada pojok depan
toko.hal ini membuat David merasa kalau salesperson tersebut tidak ramah
c. David melanjutkan pencarian parfum dengan cara mendekati etalase parfum yang
terpajang di dinding toko. Jumlah parfum yang begitu banyak membuat David
mengalami overloading information, yang artinya karena sumber informasi terlalu
banyak sehingga proses pengambilan keputusan menjadi lebih lama.
d. Karena bingung dan ditambah lagi dengan overloading information, David
memutuskan untuk berjalan ke arah booth. Pada depan booth tersebut david
31 | C o s t u m e r J o u r n e y
membaca petunjuk arti dari stiker yang disediakan didalam booth tersebut, kemudian
ia berjalan masuk kedalam booth.
e. David mengambil stiker berwarna hitam dan kemudian menempelkannya ke lengan
bajunya. Warna hitam memiliki arti kalau David membutuhkan bantuan dari
salesperson tersebut. Pada stage ini, David menyadari apa arti dari perilaku sales
personnya pada awal masuk yang dikira tidak ramah.
f. Sebagai akibat ari mengambil stiker berwarna hitam, seorang salesperson
menghampiri David dan menanyakan perihal apa yang dapat salesperson bantu.
g. Salesperson memberikan kotak acrylic tester kepada David sebagai tester untuk
product parfum CK One. David pun berinteraksi dengan kotak tersebut dengan
melihat - lihat kotak tersebut dan juga mencoba bau parfum CK Onenya. David
merasa kotak tersebut unik dibandingkan dengan kertas tester pada umumnya.
h. Setelah melihat bentuk tester yang unik, David menjadi penasaran dengan product
parfum CK One dan meminta salesperson untuk membawakan productnya
i. Salesperson pun mengambilkan dan memberikan botol parfum CK One kepada
David dan menyemprotkannya ketangannya untuk mencium apakah bau CK on ini
cocok untuk dirinya.
j. David ingin untuk meyakinkan dirinya lagi untuk parfum pilihannya yaitu CK One
oleh karena itu ia membutuhkan waktu sendiri. Ia mencopot sticker berwarna hitam
tersebut dan menempelnya pada bagian dinding yang telah ditentukan dan
menggantinya dengan sticker berwarna putih.
k. David Kembali melihat - lihat dan mencoba parfum lain yang berada pada etalase
dan merasa bingung dengan banyaknya pilihan yang tersedia.
l. David merasa senang karena ia dapat meyakinkan dirinya, untuk akhirnya membeli
CK One sebagai parfumnya
32 | C o s t u m e r J o u r n e y
b. David pun merasa penasaran dengan apa yang ada di dalam barcode tersebut,
sehingga ia melakukan scan pada barcode tersebut. David menemukan promo
discount untuk pembelian CK One berikutnya sehingga membuatnya senang
33 | C o s t u m e r J o u r n e y
BAB IV
SUMMARY
34 | C o s t u m e r J o u r n e y
nilai simple dan ringkas namun tetap menampilkan sisi elegan. Konsumen yang secara
intrapersonal ingin diberikan privasi maupun masukan dapat ditangani juga dengan ide ini.
35 | C o s t u m e r J o u r n e y
keseluruhan, selain itu bagi pegawai dapat tetap memberikan sampel langsung
kepada konsumen (kertas tester untuk dibawa pulang dan disemprot ke kulit)
namun dengan adanya sampel akrilik dapat menghemat jumlah sampel yang
dibutuhkan toko untuk ditunjukan kepada konsumen.
B. MonoCKroom Booth For Retail Store, tampilan sumber informasi yang
berbeda dengan booth produk lain akan langsung ditangkap oleh konsumen
pada saat proses masuk kedalam toko dan melakukan screening interior toko,
sehingga perhatian dapat langsung ditujukan pada booth MonoCKroom.
C. Lantai Dengan warna hitam dan putih, rasa malu atau kebutuhan untuk
ditolong terkadang sukar disampaikan oleh konsumen, cara yang paling efektif
untuk menyampaikan kebutuhan ini adalah dengan gestur tertentu yang harus
dimengerti oleh pegawai toko, dengan gestur prototype ini pengunjung
diharapkan mampu menunjukan gestur yang bisa dimengerti oleh pegawai.
36 | C o s t u m e r J o u r n e y
A. Tahap mulai masuk ketoko, kelebihan sumber informasi yang terlalu banyak
dipajang ditoko sehingga memperlambat menangkap informasi khususnya CK One
dapat dimaksimalkan dengan MonoCKroom Booth For Retail Store sehingga
kesulitan utama berkaitan dengan pengolahan informasi dapat diselesaikan
B. Tahap Memposisikan diri, petunjuk gestur untuk melangkah pada Lantai Dengan
warna hitam dan putih mampu menjadi solusi unik bagi konsumen yang merasa
risih karena terus diikuti pegawai atau bagi konsumen yang sungkan meminta
bantuan ke pegawai ditoko, kepuasan dapat ditingkatkan signifikan dengan
menggunakan petunjuk gestur ini.
37 | C o s t u m e r J o u r n e y
BAB V
CLOSURE
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pengumpulan data yang telah diambil dan dipetakan dengan berbagai
metode, peneliti mengambil kesimpulan berupa beberapa poin:
1. Bahwa konsumen dan persona yang ditimbulkan dari konsumen Calvin Klein one
merupakan seseorang dengan jarak umur 20 hingga 40 tahun dengan gaya yang
berbeda-beda namun memiliki satu unsur yang hampir sama yaitu menyukai
simplisitas namun tidak meninggalkan sisi elegan dan juga menyukai bau netral yang
sifatnya bisa dipakai oleh semua kalangan dan gender.
2. Untuk sisi penjual dan perusahaan penyedia parfum seperti C&F dianggap
belum memiliki kapabilitas dan belum memaksimalkan perhatian mereka terhadap
kondisi dan persepsi dari konsumen yang datang melangkah ke toko mereka, C&F
menerapkan sistem pelayanan dan distribusi yang mekanismenya perlu ditingkatkan
untuk menyesuaikan dengan perilaku dan persepsi konsumen terutama Calvin Klein
one zaman sekarang, karena persepsi dan kontekstualisasi perilaku mereka
mengalami perubahan dari zaman ke zaman.
3. Berdasarkan perilaku yang diobservasi dapat disimpulkan bahwa konsumen
memiliki area untuk privasi mereka menentukan pilihan parfum apa yang ingin
mereka beli namun mereka juga sangat bergantung dengan pergerakan dan persepsi
dari informasi eksternal seperti pegawai tokoh atau pasangan yang mereka bawa
sehingga akan sangat penting bagi informasi eksternal untuk memahami kapan
mereka memerlukan privasi dan juga kapan mereka memerlukan informasi dan
masukan mengenai preferensi mereka.
4. Kesimpulan yang dapat ditarik dari perjalanan setiap informan adalah mereka
membutuhkan referensi eksternal seperti anggota keluarga mereka pasangan mereka
dalam memilih parfum, namun pada akhirnya preferensi aroma yang cocok dengan
mereka menjadi penentu utama dalam memilih parfum yang sesuai, untuk kasus
Calvin Klein one personal yang telah dikonsep memiliki preferensi santai dan dan
mau aroma yang universal bisa digunakan dalam acara apapun namun tetap
menampilkan sisi elegan sehingga mereka nyaman dengan kepercayaan diri mereka
dan individu disekitar mereka nyaman dengan aroma yang ditimbulkan
38 | C o s t u m e r J o u r n e y
5. Kesimpulan yang dapat ditarik dari pemetaan empati konsumen mendapati
begitu banyak kesulitan dan ketidaknyamanan yang dialami konsumen ketika
berinteraksi dengan pegawai toko, dikarenakan permasalahan utama terdapat pada
bagaimana pegawai toko mengetahui kapan konsumen harus mendapat privasi
ataupun mendapat masukan dan informasi eksternal. Kebanyakan toko dan
perusahaan penyedia parfum pegawainya gagal mengetahui kebutuhan tersebut
sehingga proses pembelian di toko tersebut berjalan kurang nyaman. Hal yang
kedua, merupakan efek dari bagaimana tokoh penyusun produk-produk mereka
untuk ditawarkan namun pada akhirnya sumber-sumber informasi yang
diperlihatkan dan diharapkan mampu dipilih oleh konsumen menjadi problem utama
konsumen itu sendiri, dikarenakan begitu banyaknya sumber informasi persepsi
konsumen menjadi kabur dan keputusan untuk memilih satu jenis parfum menjadi
kurang maksimal dan memerlukan waktu lebih lama.
5.2. Penutup
Segenap tim peneliti mengucapkan terima kasih atas segala pihak dan juga Ibu Novi
Amelia selaku dosen pembimbing tim peneliti dalam menyusun paper consumer journey ini
peneliti berharap agar penyusunan paper ini dapat berguna bagi berbagai pihak yang
membutuhkan.
39 | C o s t u m e r J o u r n e y
LAMPIRAN
1. Consumer journey Canvas
40 | C o s t u m e r J o u r n e y
3. Foto Informan Jonathan Edward
41 | C o s t u m e r J o u r n e y
TRANSKRIP WAWANCARA II
Informan 2
Tanggal Wawancara : 19 September 2019
Tempat/Waktu : C&F Aeon BSD
Hasil Wawancara 2
Interviewer : “Itu kayak penjelasan singkatnya aja gitu loh tentang parfumnya gimana?”
Informan : “Untuk dari segi..”
Interviewer : “Overview singkat parfumnya dulu.”
Informan : “Kalau untuk Zinc karna dia untuk aktivitas buat aktivitas ya sehari hari buat
santai sama paling kalau buat di outdoor. Karena karakternya dia lebih ke
citrus ya.”
Interviewer :” Iya citrus.”
Informan : “Iya lebih fresh gitu. Dari segi botolnya dia lebih ke sporty juga.”
Interviewer : “Ohh sporty mas.”
Informan : “Sporty soalnya ini buat orang yang ga ribet soalnya tanpa tutup juga.”
Interviewer : “Oh ya ga ada tutupnya?”
Informan : “Iya ga ada tutupnya kalau untuk Single. Jadi dia ini aja langsung. Jadi orang
yang simple langsung pake spray jadi sporty gitu yah lebih simple gitu sih.”
Interviewer : “Oke mas kalau misalkan pasti ada dong pelanggan yang beli. Itu biasanya
dari masnya sendiri dia tampilannya gimana tuh mas maksudnya kayak gaya
berpakaiannya gitu.”
Informan : “Lebih ke simple sih kebanyakan sih ya Kak. Apalagi untuk CK One ya dia
universal jadi bisa cewe cowo.”
Interviewer : “Itu cewe cowo?”
Informan : “Iya bisa. Soalnya kan dia segar ya aktivitas santai sehari hari dia masuk ke
cewe cowo kebanyakan sih cewe juga banyak pake. Tapi kalau untuk parfum
kembali lagi ke selera. Iya tergantung selera sih.”
Interviewer : “Oke mas ini kan kayak ada pelanggan yang masuk yang akhirnya beli CK
One. Dia milihnya durasi milihnya gimana cepet atau lambat apa gimana?”
Informan : “Kalau itu sih lebih ke liat brand ya Kak.”
Interviewer : “Oh liat brand.”
TRANSKRIP WAWANCARA II
Informan : “Kalau misalkan Calvin Klein udah terkenal juga ya Kak apa lagi CK One
dia udah terkenal banget. Kebanyakan sih ada yang cepet juga. Soalnya udah
pemakai juga.”
Interviewer : “Oh pemakai juga maksudnya gimana tuh?”
Informan : “Maksudnya udah lama pake CK gitu. Jadi langsung dateng. CK ada? Ya
udah 1. Jadi ada yang cepet ada yang paling saya biasa pake CK kan pengen
nyoba yang lain. Tergantung customernya sih.”
Interviewer : “Ada yang gimana maksudnya kayak ada ga yang dianya dia internet dulu
atau dia biasanya langsung dateng tau apa yang dia mau gitu?”
Informan : “Engga. Kalau untuk CK sih semua udah tau jadi udah pada liat internet.
Udah tau review. Udah tau CK One itu udah tau semua.”
Interviewer : “Ohh.”
Informan : “Kebanyakan pemakai semua sih. Jadi udah udah lama pake CK. “
Interviewer : “Berarti ketika orang yang nantinya itu beli CK itu masuk ke toko dia pas
masuk langsung nanya CK ada CK ga gitu ya?”
Informan : “Tinggal diarahkan CKnya yang mana kah. CK One CK Be.”
Interviewer : “Apa bedanya tuh mas CK One CK Be?”
Informan : “Aromanya beda. Aromanya yang Be itu agak lebih soft kalau One lebih.”
Interviewer : “Cowo lebih suka beli yang mana?”
Informan : “CK One.”
Interviewer : “Oh CK One.”
Informan : “Lebih manly sih sebenernya. Aromanya kan lebih keluar. Kalau Be agak
soft aromanya.”
Interviewer : “Kalau mas bisa jelasin dari sisi mas nih itu kalau gaya pakaiannya si
konsumen orang yang beli sama mas itu gimana? Simple kan banyak simple
mungkin berantakan tapi ada juga yang orang kantoran atau gimana?”
Informan : “Kalau itu simplenya itu engga engga ga casual banget ya. Artinya standar
gitu. Ga terlalu heboh. Ya biasa aja. SImple aja. Rapih gitu orangnya.”
Interviewer : “Oh rapih.”
Informan : “Iya. Jadi biar keliatannya itu rapi tapi seger gitu. Jadi kita ambil CK.”
Interviewer : “Cowo ya mas?”
Informan : “Cowo cewe sih.”
Interviewer : “Oh cowo cewe..”
TRANSKRIP WAWANCARA II
Informan : Itu kan dia universal. Tapi kebanyakan emang cowo sih.
Interviewer : Kalau dari mas ya. Saya tanya nih. Rambutnya panjang apa pendek kira kira.
Cowo maupun cewe.
Informan : Kalau cowo sih pendek biasa rambut rapi.
Interviewer : Oh pendek rapi ya.
Informan : Iya kayak kantoran gitu.
Interviewer : Bajunya?
Informan : Lebih ke kaos.
Interviewer : Kerah?
Informan : Ada juga.
Interviewer : Lebih sering yang mana?
Informan : Lebih kaos sih. Lebih ke simple.
Interviewer : Celana panjang atau pendek?
Informan : Lebih ke panjang sih. Pendeknya lebih ke cewe sih.
Interviewer : Bapak bapak atau remaja?
Informan : Kalau itu lebih ke remaja kebanyakan.
Interviewer : Oh ke remaja?
Informan : Iya. Kan lebih banyak aktivitas.
Interviewer : Biasa dia kalo kayak dateng gitu ke mas bawa pasangan kah atau apa gitu
atau sendiri biasanya?
Informan : Tergantung sih Kak. Ada yang bawa pasangan juga. Jadi biasa kalau bawa
pasangan biasa minta dialihin sih. Saya biasa pake yang ini nih kamu coba deh
enak ga? Jadi ke pasangannya tuh. Iya biar kenalin aja.
Interviewer : Lebih ya pas dia pengen beli CK One itu dia lebih dipengaruhin sama
pasangannya apa sama masnya? Kan masnya bisa juga kan ngasih selection
gitu.
Informan : Saya ngikutin yang ke pasangannya sih. Yang mencium aromanya ya Kak.
Kalo kita kan pake parfum mau semahal apa pun kan orang lain yang cium.
Ya kayak gitu sih. Ya yang nyium dia enaknya yang mana.
Interviewer : Biasa kalau yang disini kan brandnya banyak tuh mas ya. Dia kayak
konsumen Calvin Klein itu melihatnya berdasarkan harga atau brand? Kayak
pas dia bisa aja dialihkan ke lain kan dia memilihnya berdasarkan apa?
TRANSKRIP WAWANCARA II
Informan : Kalau biasanya sih banyak di brand ya kebanyakan apa lagi kan udah
terkenal juga.
Interviewer : Jadi dia stay di brand itu gitu ya.
Informan : Iya. Sama ya udah lama pake gitu kan udah cocok dengan dia. Udah seneng.
Interviewer : Dia pas.. berarti masnya deketin dong buat nawarin ya. Itu dia pasti minta
tester apa engga?
Informan : Pasti coba dulu. Walaupun dia udah pemakai.. coba lagi dong mas. Biasanya
lupa atau apa takut ada yang beda kayak gitu.
Interviewer : Selama ini tester efektif atau engga?
Informan : Efektif.
Interviewer : Oh efektif.
Informan : Iya.
Interviewer : Hmm oh ya ciri ciri yang menurut mas buat konsumen ini yang rada
ngeganggu apa yang misalkan rewel atau apa atau sering ganti ganti apa
gimana.
Informan : Ngeganggunya kayak gimana?
Interviewer : Yang bikin ya proses transaksinya jadi lama atau gimana gitu..
Informan : Ini sih lebih ke misalkan saya tawarkan yang lain gitu ya saya agak bimbang
gitu. Tapi kebanyakan kalau Calvin Klein cepet semua sih.
Interviewer : Oh cepet.
Informan : Karna udah udah...
Interviewer : Lebih cepet dari brand lain?
Informan : Biasanya. Soalnya kalau untuk brand yang udah terkenal ya Kak. Calvin
Klein. Bulgari. Armani. Itu biasanya cepet. Cuman tergantung orangnya sih.
Kalau dia emang pengen coba yang lain ya mungkin bisa lebih lama. Kalau
yang maunya itu itu aja ya dia pengennya itu.
Interviewer : Kira kira kan konsumen dateng kan itu dia langsung nyari mas apa langsung
ke konter Calvin Klein?
Informan : Engga. Dia pasti nanya.
Interviewer : Oh langsung tanya?
Informan : Iya. Tanya dulu. Ada Calvin Klein? Yang mana Kak?
Interviewer : Oh ya mas kalau dari prediksi mas itu yang datengnya umurnya rangenya
berapa range umurnya?
TRANSKRIP WAWANCARA II
Informan : Balik lagi. Ambil lagi. Kalau komplain belum ada. Paling dari segi spray itu.
Spray itu dari segi pemakaian.
Interviewer : Gimana itu?
Informan : Paling ada yang macet sih. Tapi dia lupa tutup gitu.
Interviewer : Jadi masih bisa dipake di tangan gitu?
Informan : Iya. Kelemahan dari CK One juga dia bisa digubah. Kalau ini gede yah 200
ml. Punya botol kecil kan bisa dituang.
Interviewer : Emang berapa harga CK mas?
Informan : 980an.
Interviewer : Oh lebih mahal ya?
Informan : Iya. Soalnya untuk konsentrat kan beda ini dia. Standarnya. Ketahanan.
Interviewer : Oh ketahanan? Lebih tahan ini ya?
Informan : Iya.
Interviewer : Udah deh mas kayaknya. Thank you banget. Terus ini saya minta kontaknya
dari sini aja tulisnya.
Informan 3
Tanggal Wawancara : 2 December 2019
Tempat/Waktu : Perpustakaan Universitas Prasetiya Mulya
Identitas Informan 3
1. Nama : Davin Aldo Pratama
Consumer – CK One
2. Umur : 19 Tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki
4. Pendidikan Formal : S1 Bisnis Universitas Prasetiya Mulya
5. Pekerjaan : Mahasiswa
Interviewer: Kita mulai interviewnya ya. Pertama tama boleh kenalin nama, jurusan, dan
kampusnya dari mana.?
Informan: Oke nama gua Davin Aldo Pratama. Jurusan Bisnis. Angkatan 2018. Universitas
Prasetiya Mulya.
Interviewer: Oke kita langsung masuk ke pertanyaan pertama aja ya. Pernah ga lu liat iklan CK?
Informan: Kalo liat iklan CK sih sementara belum pernah sih cuman paling dari Instagram doang.
Tapi belum sampai ke TV gitu.
Interviewer: Tapi artinya iklan yang pernah lu liat online dan offline cuman dari Instagram doang?
Informan: Iya.
Interviewer: Terus gimana perasaan lu pas liat iklan itu. Kek apa nih yang lu rasain?
TRANSKRIP WAWANCARA III
Informan: Kalo yang gua rasain sih menarik cuman kan aku belum tau dia wanginya kayak gimana.
Cuman menarik dari visual doang gitu jadi kan aku tetep harus dateng ke storenya juga. Aku kalau
dalam pembelian parfum aku lebih sering nyoba nyoba ke tempat.
Interviewer: Oh jadi menarik. Kalau boleh tau iklannya itu nampilin apa?
Interviewer: Oh pake model pegang parfumnya gitu ya. Oke terus pas liat iklan itu apa yang lu
lakuin setelahnya?
Informan: Nyoba nyoba cari parfum itu di retail store. Bukan di online.
Interviewer: Jadi langsung lu pas ke retail store cari informasi gitu.?
Informan: Iya. Atau ga cari di Google ini wanginya kayak gimana gitu. Cuman itu belum tau sih
bau bau.
Interviewer: Jadi lu digging informationnya online dan offline. Kalau pernah ga lu liat sosial
medianya dari CK?
Informan: Social media... kayaknya belum deh soalnya pas iklan itu kayak cuman gambarnya
doang.
Informan: Tanggapan gua kayak dia juga ada promo promo gitu. Itu jadi menarik sih.
Informan: Karna Calvin Klein kan udah ada nama. Terus mungkin harganya juga relatif juga agak
ke atas kan. Terus ya kalau dipromo kan lumayan tuh.
Interviewer: Itu ningkatin niat untuk beli ga pas liat ada tulisan promo gitu?
Informan: Pertamanya sih itu ningkatin buat ngecek apa nih coba liat.
Interviewer: Terus?
Informan: Terus abis liat liat ya kalau aku beli baru sih aku tetep harus coba dulu soalnya meskipun
harganya masuk cuman wanginya ga enak juga aku ga suka.
Interviewer: Terus gimana nih menurut lu tentang parfum yang dijual di social media atau dijual
di online platform gitu.
Informan: Kalau menurutku kalau yang dijual beli online tuh mereka kalau disoal kan ada nih yang
retail online shop yang jualan parfum kan suatu product yang ada cuman yang aku bingung gitu
gimana cara mereka ngasih tau ke konsumen bahwa itu bener wanginya kayak gitu. Itu kayak
belum bisa dibuktiin bahwa itu product.
Informan: Heeh.
Interviewer: Oke. Tapi kalo misalkan nih lu ke offline. Offline kan ada tempat berarti mungkin
harganya lebih mahal. Nah misalnya offline harga CK One misalnya sekian. Di online ada juga
nih CK One tapi harganya lebih murah. Apa yang lu lakuin.
Informan:Kalo aku pas belum pernah pake CK One aku tetep beli yang diretail soalnya kayak aku
tetep harus percayain tetep buktiin kalau CK One itu rasanya bener bener cocok sama aku apa
engga dulu. Kalau langsung beli di online meskipun harganya murah tapi aku tetep ga berani sih.
Interviewer: Pernah ga dengar informasi tentang CK dari kerabat, teman, saudara lain lain?
Informan: Kalau aku dengar dari satu temenku aku lupa siapa dia pernah kayak ngerekomendasiin
aku produk CK One juga soalnya.
Informan: Kayak pertama yang dia omongin baunya enak terus buat dengan harga segitu dapet
botolnya gede. Itu worth it sih.
Interviewer: Oke. Nah elu kan pengguna CK One nih. Nah gimana pengalaman kamu terhadap
CK One ini?
Informan: Kalo pengalamanku dia awetnya sekitar 12 jam an. Abis itu udah kayak ilang gitu. Kalo
dipake. Tapi kalo misalnya aku semprot terus abis itu aku ga jadi pake kan aku gantung lagi di
lemari itu bisa tahan berapa lama. Tapi kalo dipake diluar gitu ya tetep kurang tahan lama sih kalo
menurut aku. Terus gimana ya kadang aku pengen wanginya kayak nyengat gitu. Dia emang
wanginya kurang enak jadi..aku tambahin aku semprotnya tambahin sih. Kalo parfum parfum lain
yang dari brand lain kan ada semprot dikit udah nyengat. Kalo ini tetep harus banyak gitu. Jadi
gimana ya. Sama aja sih.
Interviewer: Tadi bilang awetnya 12 jam. Nah itu menurut lu itu lama atau engga?
Interviewer: Jadi lu biasanya pake parfum tuh pagi semprot terus udah gitu ya.?
Informan: Kalo misalnya aku pagi kan mau kuliah nih aku semprot. Terus udah sampe sore tuh
pulang itu udah ilang baunya. Terus malem ada acara lagi kan gua semprot lagi.
Interviewer: Oh oke oke. Kita lanjut ya ini kan tadi lu bilang lebih suka di retail store kan. Biasa
kalau lu di retail store ngapain aja nih lu cerita pengalaman lu di retail store mulai dari masuk toko
sampe akhirnya lu beli perfume atau pun lu ga jadi beli perfume.
TRANSKRIP WAWANCARA III
Informan: Kalau aku masuk ke toko biasanya aku tanya mba yang rekomendasi apa? Terus kadang
dia rekomendasiin terus gua liat yang gua cari. Terus pas kebetulan waktu itu di toko itu kan aku
kan dia nawarin cuman itu terus ya udah aku belum tertarik kan. Terus tiba tiba pas aku mau pulang
mbanya tiba tiba nawarin CK One ini. Terus apa aku langsung tertarik gitu terus aku nyoba terus
ternyata enak. Jadi dari first impression aku langsung ambil kan ternyata aku belum tau dia bakal
tahan lamanya gimana.
Informan: Iya.
Informan: Engga.
Informan: Iya. Kebetulan parfumnya bokap gua kan masih ada nih. Jadi dia ga beli terus dia mau
beli buat gua. Pas gua balik Jakarta.
Informan: Soalnya kayak menurut gua papa gua itu penciumannya tajem. Dia bisa milih parfum
yang enak yang cocok. Pokoknya itu terus ya udah gua ajak bokap gua kan gua pengen beli parfum
gitu dan gua bingung...
Informan: Kalo bau sih pas cuman kurang nyebar gitu sih baunya kalo menurut gua sih…
Interviewer: Berarti lu suka beli perfume dan pake perfume karna papa atau gimana?
Informan: Gua pengen beli perfume cuman gua ga tau pengen beli yang mana. Makanya gua ajak
papa waktu itu.
Interviewer: Ada ga hal yang lu ga suka pada saat lu ke toko perfume?
Informan: Tempat yang gua beli CK One ini kayak mbanya cuman satu. Terus pelayanannya
kurang ramah gitu. Kayak dia ga tawarin gua. Gua tanya dulu.
Interviewer: Kayak gimana tuh nawarinnya. Kayak kurang ramahnya tuh gimana sih.
Informan: Kayak gua dateng terus liat liat terus mbanya cuman diem doang gitu kayak ga nawarin.
Terus gua nanya mba yang rekomendasi yang mana baru dia nawarin.
Interviewer: Tapi pas lu masuk ke toko itu mbanya nyapa lu atau diem doang gitu?
Informan: Cuman bilang kayak, “mari mas, silahkan” kayak gitu sih….
Interviewer: Jadi lu mengharapkan pas lu dateng ke suatu toko mbanya langsung nyamperin,
nanyain lu gitu.
Informan: Iya. Harusnya paling engga ngomong “Pengen cari yang kayak gimana, pak?”.
TRANSKRIP WAWANCARA III
Interviewer: Gua pengen nanya pendapat lu tentang ini. Misal dia seramah mungkin tapi lu kemana
mana diikutin gitu. Jadi misal bagian kiri ke kanan diikutin ikutin, gimana pendapat lu?
Informan: Kayak dia harus tau bates. Kalo gua tertariknya gimana kalo misalnya gua udah ga
tertarik ya paling misalnya dia kasih tester itu. Biasa gitu sih gua nunjukin gua ga tertarik gitu kan
terus gua dikasih tester terus gua bawa sendiri gua cium sendiri.
Interviewer: Nah lu menunjukan lu ga suka diikutin tuh kayak gimana apa yang lu lakuin?
Interviewer: Misalnya lu mau explore nih lu ga keluarin.. kan misalnya toko parfum biasanya ada
mba mbanya yang nyemprotin yang kasitau elu. Misalkan nih lu cuman mau ah gua pengen explore
sendiri aja deh gua ga mau ada mba mbanya nih di belakang gua. Lu gimana lu apa yang lu lakuin
untuk mendapatkan supaya lu bisa explore sendiri?
Informan: Aku tetep harus ngomong ke mbanya sih. Kayak mbanya yang lebih tau dari gua gitu.
Interviewer: Oke sekarang lu masuk ke toko perfume nih yang kosong ga ada orangnya dan lu bisa
gerak ke mana pun yang lu mau bisa ke tengah ke ujung pokoknya lu bisa explore sendiri. Nah
biasanya kecenderungan lu lu akan ke kiri dulu kah atau ke paling belakang dulu atau gimana?
TRANSKRIP WAWANCARA III
Informan: Kalo masalah arah gua biasa menujunya ke tempat yang menarik jadi pembawaannya
itu menarik kayak misalnya di tengah gua langsung ke tengah. Jadi itu kayak dari mata udah
menarik gitu kan jadi gua pengen coba liat. Terus mungkin yang dari segi itu botolnya. Kalo
membahas CK One ini botolnya emang kurang. Kan ada botol yang lain lain yang lebih eksklusif
gitu kan.
Interviewer: Jadi lu berharap kayak desainnya si CK One ini lebih eksklusif gitu ya. Oke jadi gini
gua pengen minta lu ngebayangin nih misalnya lu mau buka toko parfum jadi di toko parfum ini
lu bebas ngelakuin apa pun terhadap toko ini. Lu mau natanya gimana parfumnya mau gimana itu
terserah. Nah lu mau bikin toko yang kayak gimana apa oh oke..
Informan: Kalo di bayangan gua ya. Kayak tokonya itu luas sih. Misalnya cukup luas bisa dibikin
kayak disini bagian yang parfumnya wanginya light gitu. Disini yang medium disini yang keras.
Terus karyawannya misalnya pertama pas customer masuk misalnya customernya bingung kan
ada juga customer yang masih pengen cari sendiri. Kalo misalnya ada yang bingung dia bisa
konsultasi terus nanti karyawannya bisa kasih mereka tur tur dari yang light ke tengah gitu jadi
bisa customer tuh bisa ngerti karakteristik parfum yang mereka inginkan tuh gimana. Kalo aku sih
gitu. Jadi karyawannya ga boleh pasif.
Interviewer: Jadi tokonya harus luas ya. Masalah tester kalo saat ini kan tester di kertas lu bisa
bawa pulang. Kalo misalkan nih toko parfum itu pengen ngurangin sampah kertas. Jadi testernya
itu dibikin ya udah lu cuman bisa cium tapi lu ga bisa bawa pulang gimana nih perasaan lu dan
pendapat lu. Tapi tetep ada kayak tetep ada kertas yang bisa lu cium gitu tapi lu ga bisa bawa
pulang.
Informan: Itu sih kalo campaignya mengurangi kertas bagus kalau untuk menarik perhatian
customer biar dia balik lagi itu menurut saya kurang karna kalau biasa orang pasti mau bawa ke
rumah kan. Kalo gitu ya..solusinya.. aku masih bingung sih solusinya kalo kayak gitu.
Interviewer: Jadi kamu setuju ga kalo misalkan ada campaign yang kayak gitu?
TRANSKRIP WAWANCARA III
Informan: Belum setuju. Karna testernya itu tetep harus sampe rumah.
Interviewer: Emang biasanya kalo kertas tester itu kan lu bawa pulang nih biasa lu ngapain?
Informan: Kadang gua simpen sampe abis. Sampe bukan sampe aku tertarik. Kalo aku ga tertarik
ya paling aku buang.
Interviewer: Pernah ga tapi lu kayak bawa tester itu pulang terus lu cium bau itu lama lama kayak
aduh gua harus beli nih toko terus akhirnya lu balik lagi ke tokonya dan lu beli parfum itu.
Informan: Kayaknya pernah.
Interviewer: Pernah ya. Oke deh. Oke kalo misalkan lu udah pake nih parfumnya kalo misalnya lu
ngerasa lu udah puas atau ga puas lu cerita ga ke temen temen atau ke keluarga lu?
Informan: Cerita. Kayak gimana ya kalo misalnya bagus kan aku bisa rekomendasi ini bagus ini
bisa tahan lama ini bisa cocoklah. Tapi kalo misalnya ga memuaskan juga mau ngasih tau mereka
supaya mereka ga perlu nyobain jadi mereka percaya sama gua.
Interviewer: Nah lu udah pake CK One sekarang pernah ga lu rekomendasiin atau lu say something
mengenai CK One ini ke teman lu atau kerabat lu?
Informan: Paling kalo rekomendasiin dulu tapi aku bilang ke papa itu enak. Iya tapi aku belum
bilang yang kayak gitu yang ga tahan lama gitu.
Interviewer: Ada ga yang nanya misalnya lu pake CK One ada yang nanya?
Informan: Aku pake CK One nih ya menurut gua itu tadi worth it cuman kurang menarik aja.
Informan: Dia bilang wanginya enak. Tapi kalo gua pribadi enak tapi kurang tahan.
Kesimpulannya itu.
Interviewer: Sekian terima kasih atas waktunya buat Kak David. Makasih kak.
TRANSKRIP WAWANCARA VI
Informan 4
Tanggal Wawancara : 3 December 2019
Tempat/Waktu : AEON Mall BSD
Identitas Informan 4
1. Nama : Jonathan Edward
Consumer – CK One
2. Umur : 19 Tahun
3. Jenis Kelamin : Laki-Laki
4. Pendidikan Formal : Sarjana S1 Universitas Atmajaya BSD
5. Pekerjaan : Mahasiswa
Hasil Wawancara:
Shanne: “selamat sore, di sini saya Shanne sebagai interviewer anda, sebelumnya boleh
perkenalkan nama anda terlebih dahulu? “
Jonathan: “Iya sore nama gue Jonathan Edward, gua dari Atma Jaya.”
Shanne: “oke kita langsung aja ke pertanyaan pertama, pernah enggak kamu lihat iklan
Calvin Klein one dan kalau pernah apa reaksi lu terhadap iklan tersebut? “.
Shanne: “oh oke baiklah, ke pertanyaan selanjutnya apakah pernah melihat poster atau iklan
atau social media tentang Calvin Klein one dan kalau pernah apa tanggapan lu tentang itu? “
Jonathan: “jujur kalau tentang Calvin Klein one nggak pernah sih ya, paling lihatnya kayak
orang jualan online parfum Calvin Klein aja bukan dari official Calvin Klein one langsung.”
Shanne: “oke kalau pernah lihat orang jualan online, apa tanggapan lu tentang parfum Calvin
Klein yang dijual secara online atau melalui platform online gitu?”
TRANSKRIP WAWANCARA VI
Jonathan: “Menurut gue pribadi, ragu yak kalua beli parfum via online gitu, kayak engga
secure aja, makanya menurut gua kurang aman belinya kecuali di web asli CK-nya.”
Shanne: “hmm okay, apabila tidak pernah mendengar dari online ataupun social media
apakah ada keluarga kerabat teman atau pacar yang merekomendasikan Calvin Klein one ini
kepada
lu?”
Jonathan: “Iya dari bokap gua sih… , jadi dulu bokap gua pernah beli terus gue ngikut
cobain soalnya kata dia wanginya khas banget dan tahan lama sih jadi ya udah gue ikut
cobain.”
Shanne: “oh salah lu ikut cobain karena dapat pengaruh dari bokap lu apa tanggapanmu
terhadap Calvin Klein one?”
Jonathan: “memuaskan sih, wanginya ga terlalu nyengat banget tapi tetep on point. Terus
lumayan tahan lama.”
Shanne: “kalau lu nih buat setiap beli parfum lu biasa milih offline store atau online?”
Shanne: “Kalau di retail store, biasanya kamu ngapain aja nih? ceritain secara detail ya.”
Jonathan: “kalau gua sih biasanya lihat-lihat dulu, kalau menurut gua baunya enak ya paling
gue tinggal milih sesuai selera gua sekarang kalau gua maunya sporty ya milih yang baunya
agak strong atau kalem yaa biasa yang baunya lebih soft bisa juga woody atau yang lainnya
tergantung pilihan dan mood saat itu sih.”
Shanne: “ohh memilihnya pernah lebih dari satu jenis brand ya?”
TRANSKRIP WAWANCARA VI
Jonathan: “iya soalnya kalo masalah milih parfum gua orangnya picky gitu dan Sukanya
nyoba-nyobain sekalian nanya-nanya git uke mba-nya ini parfum eau de apa gitu-gitu deh.”
Shanne: “tapi akhirnya dari pilihan yang banyak itu apa yang lu beli?”
Jonathan: “pernah gua kebeli 3 brand sampai hahaha, kalau ga salah CK One, BOSS tapi gua
lupa BOSS apa, sama Armani yang Profumo, tapi yang satu akhinya dibeli ama temen.”
Shanne: “oke lanjut ketika lu sedang memilih milih mana aroma yang berpotensi cocok buat
lu, ada nggak beberapa hal yang lu sangat tidak suka ketika proses memilih aroma parfum di
di retail store?”
Jonathan: “jujur ya kadang banyak godaan sih dari salesmannya terutama, mas atau mbak
nya suka nawarin parfum lebih dari satu dan kadang bikin gua gak nyaman banget karena
menurut gue, gue lebih suka nyari dan milih sendiri aromanya dan kalau gua mau minta
bantuan biasanya gua kan langsung minta tolong aja.
Shanne: “ kalau begitu apabila salesmannya terus ngikutin dan menawarkan produk apa yang
lu katakan ke mereka?”
Jonathan: “kadang mereka ngerti terus langsung ngejauh gitu tapi kadang ada beberapa yang
gak ngejauh dan masih ngikutin karena mungkin mereka pengen nolong kali ya, tapi gua
ngerasa agak ke-ganggu sih, makanya itu.”
TRANSKRIP WAWANCARA VI
Shanne: “oke jon, Sekarang bayangin lu masuk ke toko parfum seperti c&f yang kosong tidak
ada orangnya, kalian bisa bergerak kemanapun yang kalian mau, boleh tengah sudut utara
selatan atau barat timur, lu memilih untuk bergerak ke arah mana? Jelaskan.”
Jonathan: “hmm, kalo gua kayaknya mulai dari belakang dulu baru kedepan, kebiasannya sih
gitu. Atau gak tergantung merek yang dituju, soalnya gua kalo ke toko parfum karena gua
emang ada rencana buat beli parfum sih.”
Shanne: “widihh, jadi kalau datang kesana pasti langsung beli nihh?”
Shanne: “oke sekarang pertanyaan selanjutnya, Sekarang bayangin lu adalah seorang arsitek
yang mau membuat toko parfum baru di sebuah tempat, lu bebas mau berkreasi menyusun isi
dalam toko ini, oke sekarang jelaskan toko yang sesuai selera lu.”
Jonathan: “saya akan bikin tempatnya semenarik mungkin dan sewangi mungkin supaya
orang tertarik untuk datang. Karena jika tempatnya menarik, maka orang akan penasaran
untuk datang.”
Shanne: “okeee, ni pertanyaan terakhir yaa, Ketika kamu puas atau tidak puas terhadap
produk yang dibeli, apakah kamu menceritakan kepada kerabat atau tidak?
Jonathan: “hmm, iya sih gua certain kalo missal mereka minta saran dari gua seputar parfum
apa yang bagus pasti akan gua certain karena gua udah ngerasa puas kan jadi ya jadi gua
yakin sama bagusnya brand ini apa engga.”
Shanne: “baiklah, terima kasih atas waktunya ya jon, thank you banget.”