Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH MATEMATIKA OPTIMASI

OPTIMALISASI PENGENDALIAN PENJUALAN PADA KASUS PENJUAL

ES KRIM DENGAN METODE LAGRANGE MULTIPLIER

Dosen Pengampu :
Nur Rahmawati S.T.,M.T

Nama Anggota:
1. Alviani Dama Yanti (22032010159)
2. Dien Fairuz Dzakiyyah B. (22032010169)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAWA


TIMUR

2023
Abstrak

Masalah optimasi dapat diselesaikan dengan berbagai metode, seperti Lagrange Metode. Cara
ini bisa digunakan untuk mencari solusinya. Dengan menggunakan metode Lagrange, nilai
ekstrim dapat diperoleh, sehingga solusi optimal dapat ditemukan. Di dalam penelitian ini,
pendapatan maksimal industri rumahan dibatasi oleh beberapa kendala. Setelah fungsi tujuan
dan fungsi kendala dijadikan model, selanjutnya pendapatan maksimum ditemukan. Hasil
maksimal yang didapatkan sebesar fungsi tujuan f(x,y) = 1600x + 1300y , penentuan fungsi
bataan didapatkan
4x+ 3𝑦 ≤ 9000
5x+ 2y ≤ 11000
Dan perhitungan fungsi lagrange dengan nilai 3.614.285,716

Kata Kunci : Metode Lagrange, Nilai Ekstrem, Optimasi


KATA PENGANTAR

Pertama–tama kami panjatkan puji syukur atas rahmat & ridho Allah SWT. karena
tanpa rahmat dan ridhonya, kami tidak dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik dan
selesai dengan tepat waktu.
Tidak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Nur Rahmawati S.T., M.T.
selaku dosen pengampu mata kuliah Matematika Optimasi yang telah membimbing kami dalam
pengerjaan tugas makalah ini. Adapun tujuan utama dalam penulisan makalah ini adalah untuk
memenuhi tugas mata kuliah matematika optimasi semester genap sebagai pengganti UAS.
Kami memohon maaf apabila dalam pembuatan makalah ini terdapat kesalahan yang
belum kami ketahui. Maka dari itu kami mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
maupun dosen sebagai pertimbangan perbaikan modul ini.

Surabaya, 4 Juni 2023

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masalah optimasi merupakan masalah yang sering dijumpai dalam bidang ekonomi dan
industri. Mengoptimalkan urusan ekonomi dan industri dapat berarti memaksimalkan atau
meminimalkan fungsi. Katakanlah pengoptimalan produksi adalah produksi itu maksimum
tetapi optimalisasi biaya adalah biaya minimum. Terkadang suatu fungsi tidak dimaksimalkan
atau diminimalkan adalah kendala. Metode Lagrange adalah salah satunya metode untuk
mengidentifikasi titik tetap dari masalah optimisasi dengan batasan yang sama.
Sebuah perusahaan, baik itu manufaktur atau sektor jasa selalu berusaha untuk tetap
ada dan berusaha untuk mencapai tujuan perusahaan yaitu untuk tetap memproduksi dengan
keuntungan setinggi mungkin. Kebijakan yang diterapkan untuk mengimplementasikan fungsi
perencanaan dan pengendalian produksi. Satu bagian manajemen persediaan penting dalam
perencanaan dan pengendalian produksi karena manajemen persediaan memungkinkan
perusahaan untuk menentukan kebijakan internal membeli atau membuat dan menyimpan
dalam jumlah optimal produk dengan biaya terendah.
Penelitian dilakukan pada industri rumahan es krim “Z”, Surabaya. Dalam kegiatan
produksinya, industri rumahan hanya mengelola produk jadi dalam jumlah banyak dan terdiri
dari beberapa jenis produk (multi product). Dalam sebuah perusahaan, hal yang ingin dicapai
adalah mendapatkan keuntungan yang maksimum. Besarnya harga yang diberikan oleh
supplier atau perusahaan kepada pelanggan, akan memengaruhi jumlah keuntungan yang
didapat. Apabila menentukan harga terlalu rendah, maka keuntungan yang diperoleh dari hasil
penjualan produknya, akan rendah. Apabila menentukan harga terlalu tinggi, maka akan
menurunkan minat pelanggan untuk membeli produk tersebut, yang akan mengakibatkan
penurunan omzet perusahaan.
Dalam memaksimalkan keuntungan, dapat diselesaikan dengan optimasi matematika
yang dilakukan dengan menggunakan program linear, program tak linear, program integer dan
program dinamik. Teknik optimasi dapat digunakan untuk menyelesaikan permasalahan
dengan fungsi berkendala maupun tak berkendala. Bentuk penyelesaian permasalahannya
dapat berupa persamaan atau pertidaksamaan. Unsur terpenting pada suatu masalah optimasi
adalah fungsi tujuan yang bergantung pada sejumlah peubah masukkan. Peubah-peubah ini
dapat saling bergantung atau tidak, melalui satu atau lebih kendala.
1.2 Rumusan Masalah
“Bagaimana Metode Lagrange bekerja sebagai sistem optimalisasi keuntungan Multi-
Produk Industri Rumahan Es Krim "Z" di Surabaya dengan mendapatkan keuntungan pesanan
yang optimal?”
1.3 Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendapatkan keuntungan yang optimal pada
produk industri rumahan es krim “Z” di Surabaya berdasarkan keuntungan tiap produk dan
total penjualan dengan menggunakan metode lagrange.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Es Krim


Es krim adalah produk pangan beku yang dibuat melalui kombinasi proses pembekuan
dan agitasi pada bahan-bahan yang terdiri dari susu dan produk susu, pemanis, penstabil,
pengemulsi, serta penambah cita rasa (flavour). Es krim biasa dikonsumsi sebagai makanan
penutup (dessert) dan dikelompokkan dalam makanan camilan (snack). Es krim merupakan
salah satu produk olahan susu bersifat semi padat. Es krim dibuat melalui proses pembekuan
dan agitasi dengan prinsip membentuk rongga udara pada campuran bahan es krim ICM (Ice
Cream Maker) sehingga dihasilkan pengembangan volume es krim. Komposisi gizi per 100
gram es krim yang menonjol adalah energi 207 kkal, protein 4 gram, dan lemak 12,5 gram.
Es krim adalah makanan yang mengandung lemak, protein, karbohidrat, vitamin, dan
mineral. Menurut SNI es krim adalah sejenis makanan semi padat yang dibuat dengan cara
pembekuan tepung es krim atau campuran susu, lemak hewani maupun nabati, gula dan dengan
atau tanpa bahan makanan lain yang diizinkan. Es krim terdiri dari 62–68% air, 32–38% bahan
padat dan udara. Menurut Malaka (2007) menjelaskan bahwa es krim adalah sejenis produk
makanan beku yang terbuat dari krim susu, gula dengan atau tanpa penambahan zat pembentuk
aroma dan mengandung antara 8-14% lemak susu. Pada pengolahan es krim, komposisi adonan
akan sangat menentukan kualitas es krim tersebut nantinya. Banyak faktor yang mempengaruhi
kualitas tersebut, mulai dari bahan baku, proses pembuatan, proses pembekuan, pengepakan,
dan sebagainya. Pada proses pembuatan seluruh bahan baku es krim 6 akan dicampur, menjadi
suatu bahan dasar es krim. Pada proses ini dikenal beberapa istilah, salah satunya yaitu
viskositas atau kekentalan. Kekentalan pada adonan es krim akan berpengaruh pada tingkat
kehalusan tekstur, serta ketahanan es krim sebelum mencair.
Proses pembuatannya sendiri melalui pencampuran atau mixer bahan-bahan
menggunakan alat pencampur yang berputar. Bahan utama es krim antara lain lemak, bahan
kering tanpa lemak (BKTL), bahan pemanis, dan bahan penstabil. BKTL berfungsi untuk
meningkatkan kepadatan es krim dan sebagai sumber protein. Susu skim sebagai BKTL, susu
skim merupakan susu tanpa lemak atau susu bebas lemak. Bahan dasar es krim yaitu susu full
cream, susu skim, dan bahan penstabil, yaitu karagenan berperan untuk memperpanjang masa
simpan es krim, dan meningkatkan kekentalan ICM (Ice Cream Mix) yang berpengaruh
terhadap tekstur es krim.
2.2 Bahan Pembuatan Es Krim
Menurut Harris dan Asriyadi (2011), bahan-bahan yang terdapat dalam es krim antara
lain:
a) Air
Air merupakan komponen terbesar dalam campuran es krim, berfungsi sebagai pelarut
bahan-bahan lain dalam campuran.Komposisi air dalam campuran bahan es krim umumnya
berkisar 55-64% .
b) Lemak Susu
Lemak biasa dikatakan sebagai bahan baku es krim, lemak yang terdapat pada es krim
berasal dari susu segar yang disebut krim. Lemak susu berfungsi untuk meningkatkan nilai gizi
es krim, menambah cita rasa, menghasilkan karakteristik tekstur yang lembut, membantu
memberikan bentuk dan kepadatan, serta memberikan sifat meleleh yang baik. Kadar lemak
dalam es krim yaitu antara 10% sampai 16%.
c) Bahan Kering Susu Tanpa Lemak
Bahan kering susu tanpa lemak berfungsi untuk meningkatkan kandungan padatan di
dalam es krim sehingga lebih kental. Bahan kering susu tanpa lemak juga penting sebagai
sumber protein sehingga dapat meningkatkan nilai nutrisi es krim.Unsur protein dalam
pembuatan es krim berfungsi untuk menstabilkan emulsi lemak setelah proses homogenisasi,
menambah cita rasa, membantu pembuihan, meningkatkan dan menstabilkan daya ikat air yang
berpengaruh pada kekentalan dan tekstur es krim yang lembut. Sumber bahan kering susu tanpa
lemak antara lain susu skim, susu kental manis, dan bubuk whey. Kadar skim dalam es krim
yaitu antara 9% sampai 12%.
d) Bahan pemanis
Bahan pemanis yang umum digunakan dalam pembuatan es krim adalah gula pasir
(sukrosa) dan gula bit. Bahan pemanis selain berfungsi memberikan rasa manis, juga dapat
meningkatkan cita rasa, menurunkan titik beku yang dapat membentuk kristal-kristal es krim
yang halus sehingga meningkatkan penerimaan dan kesukaan konsumen. Penambahan bahan
pemanis sekitar 12% sampai 16%.
e) Bahan Penstabil (Stabilizer)
Bahan penstabil yang umum digunakan dalam pembuatan es krim adalah CMC
(Carboxy Methyl Celulose), gum arab, sodium alginat, karagenan dan agar. Bahan penstabil
berperan untuk meningkatkan kekentalan ICM (Ice Cream Maker) terutama pada saat sebelum
dibekukan dan memperpanjang masa simpan es krim karena dapat mencegah kristalisasi es
selama penyimpanan. Kadar penstabil dalam es krim yaitu antara 0% sampai 0,5%.
f) Bahan Pengemulsi
Bahan pengemulsi utama yang digunakan dalam pembuatan es krim adalah kuning
telur. Bahan pengemulsi bertujuan untuk memperbaiki struktur lemak dan distribusi udara
dalam ICM (Ice Cream Maker), meningkatkan kekompakan bahan-bahan dalam ICM (Ice
Cream Maker) sehingga diperoleh es krim yang lembut, dan meningkatkan ketahanan es krim
terhadap pelelehan bahan. Campuran bahan pengemulsi dan penstabil akan menghasilkan es
krim dengan tekstur yang lembut. Kadar pengemulsi dalam es krim yaitu antara 0% sampai
0,25%.
2.3 Pengertian Produksi
Produksi adalah suatu proses dimana barang atau jasa yang disebut masukan (input)
diubah menjadi barang-barang atau jasa-jasa yang disebut hasil (output).Dalam produksi
terdapat dua macam teori yaitu Teori Produksi Jangka Panjang,dimana apabila seorang
produsen menggunakan faktor produksi maka ada yang bersifat variabel dan yang bersifat
tetap.lalu yang kedua ada Teori Produksi Jangka Pendek,dimana apabila semua input yang
digunakan adalah input variabel dan tidak terdapat input tetap,sehingga dapat diasumsikan
bahwa ada dua jenis faktor produksi yaitu Tenaga Kerja (L) dan Modal (K).Fungsi Produksi
yaitu menunjukkan jumlah maksimum hasil (output) yang dihasilkan dengan kombinasi
masukan (input) tertentu.Fungsi produksi menunjukkan sifat hubungan antara input dan output
yang dihasilkan.(Yogatama, 2019)
2.4 Pengertian Harga Jual
Harga jual adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi
suatu barang atau jasa ditambah dengan persentase laba yang diinginkan perusahaan, karena
itu untuk mencapai laba yang diinginkan oleh perusahaan salah satu cara yang dilakukan untuk
menarik minat konsumen adalah dengan cara menentukan harga yang tepat untuk produk yang
terjual.Untuk menghasilkan laba, suatu perusahaan dapat melakukan dua cara. Cara pertama
dengan menaikan harga jual. Tindakan ini memang dapat meningkatkan laba,namun dalam
kondisi persaingan yang semakin ketat ini,perusahaan tidak mudah untuk menaikan harga jual
karena dapat menyebabkan konsumen lari ke produk pesaing yang memiliki harga yang lebih
murah dengan kualitas produk yang sama. Cara kedua adalah dengan menekan biaya produksi
secara efisien dan mengendalikan komponen biaya-biayanya sehingga biaya produksi yang
dikeluarkan dapat ditekan seminimal mungkin (Sukiman, 2011).
2.5 Metode Lagrange
Metode untuk menentukan harga/nilai maksimum atau minimum relatif dari suatu
fungsi yang dibatasi oleh suatu kondisi (constrain conditions). Misalnya fungsi yang akan
dicari maksimum dan/atau minimum adalah: 𝐹(𝑥, 𝑦, 𝑧). Sedangkan fungsi
kendala/pembatas adalah: 𝜙 (𝑥, 𝑦, 𝑧) = 0. Prosedur yang dilakukan adalah menyusun fungsi
bantu atau fungsi penolong yang dinyatakan sebagai berikut:
F (𝑥, 𝑦, 𝑧) = f (𝑥, 𝑦) + 𝜆 g (𝑥, 𝑦)
∂G ∂G ∂G
Syarat perlu adanya harga maksimum dan/atau minimum adalah: = 0, ∂y = 0,
∂x ∂λ

= 0. Dalam hal ini parameter 𝜆 yang bebas dari x, y, z dinamakan Lagrange Multiplier
dengan,
𝐹(𝑥, 𝑦, 𝜆) = fungsi Lagrangian
f (𝑥, 𝑦) = fungsi tujuan
g (x,y) = fungsi kendala
𝜆 = Pengali Lagrange
 Fungsi tujuan: mempresentasikan tujuan yang ingin dicapai dalam kasus
optimasi.
 Fungsi kendala: mempresentasikan kondisi atau factor-faktor yang
membatasi agar terca kondisi optimum.
 Pengali Lagrange: ukuran sensitivitas dari F terhadap perubahan dari kendala.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

Sumber data yang diperoleh dalam penelitian ini berasal dari observasi langsung
dan dari data sekunder, yaitu data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen yang telah
tersedia yang merupakan supplier tape di Via Group dan Dien Group.
Dalam penelitian ini, variabel yang digunakan adalah jenis es krim dan harga es
krim. Untuk variabel harga es krim yaitu harga es krim yang di produksi dan harga jual
produksi di minimarket.
Tahapan analisis pada penelitian ini meliputi:
1. Memodelkan masalah optimasi dalam bentuk sistem persamaan linear.
1) Menentukan variabel keputusan
Langkah awal dalam memodelkan suatu masalah yaitu dengan menentukan
variabel-variabel yang berpengaruh di dalamnya. Untuk memodelkan masalah
optimasi keuntungan pengiriman es krim ke dalam bentuk sistem persamaan
linear terdapat beberapa variabel yaitu:
x = Es krim kemasan besar
y = Es krim kemasan kecil
2) Menentukan fungsi tujuan
Tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan adalah untuk memperoleh
keuntungan maksimum setiap jenis es krim. Hal ini diperoleh dari selisih antara
harga produksi dengan harga jual produksi. Fungsi tujuan yang dapat dibentuk
yaitu:
Tabel 1. Tabel Baku Fungsi Tujuan
Minimarket Es Krim Besar Es Krim Kecil
x y
Harga Produksi 8400 5700
Harga Jual Produksi 10000 7000
Keuntungan 1600 1300
Sehingga dapat dibentuk fungsi tujuan:
Maks f(x) = 1600𝑥 + 1300y
3) Menentukan fungsi batasan
Fungsi batasan dibentuk berdasarkan masing-masing minimarket, kemudian
mencari jumlah masing-masing produk terhadap total produk tersebut
diproduksi dengan syarat batasan harus lebih kecil dari jumlah pengiriman pada
masing-masing minimarket. Bentuk baku fungsi batasannya yaitu:
Tabel 2. Tabel Bentuk Baku Pengiriman Es Krim
Toko Koef Koef Total
x y
Via Group a₁₁ a₁₂ 𝛴𝑦₁
Dien Group a₂₁ a₂₂ 𝛴𝑦₂
Total 𝛴𝑥₁ 𝛴𝑥₂ 𝛴𝑥𝑦
Sehingga fungsi batasan yang dapat dibentuk adalah
4x+ 3𝑦 ≤ 9000
5x + 2y ≤ 11000
2. Menentukan titik optimum dengan menggunakan Metode Lagrange
Setelah menentukan variabel keputusan, memodelkan fungsi tujuan dan
fungsi batasan maka akan dicari nilai untuk masing-masing nilai x. Setelah
memperoleh nilai x, maka akan dicari nilai untuk masing-masing kendala. Dengan
mengetahui titik-titik kritis dan nilai, substitusi ke dalam fungsi Lagrangian.
Sehingga akan diperoleh keuntungan maksimum penjualan es krim.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Sebuah industri rumahan yang bergerak di bidang pangan tepatnya pada proses
pembuatan es krim yang berada di Surabaya membuat jenis es krim dengan beda kemasan.
Kemasan yang digunakan yaitu kemasan besar dan kemasan kecil, pada kemasan besar dijual
dengan harga Rp. 10000,00 dengan keuntungan Rp.1600 per es krim, sedangkan untuk
kemasan kecil dijual dengan harga Rp. 7000,00 dengan keuntungan Rp. 1300 per es krim. Es
krim tersebut di kirim ke sebuah minimarket Via Group dan Dien Group, berapakah
keuntungan yang didapatkan oleh penjual es krim jika mengirimkan produknya ke dua tempat
sekaligus?

Penyelesaian :
Minimarket Es Krim Besar Es Krim Kecil
x y
Harga Produksi 8400 5700
Harga Jual Produksi 10000 7000
Keuntungan 1600 1300
Sehingga dapat dibentuk fungsi tujuan:
f(x,y) = 1600x + 1300y
Fungsi batasan :
4x+ 3𝑦 ≤ 9000
5x+ 2y ≤ 11000
Fungsi Lagrange :
F(x,y,𝜆) = f (x,y) + 𝜆 g (x,y)
= 1600x + 1300y + 𝜆₁ (4x+ 3y – 9000) + 𝜆₂ (5x + 2y – 11000)
∂F
= 1600+4 𝜆₁+5 𝜆₂=0
∂x
∂F
= 1300+3 𝜆₁+2 𝜆₂=0
∂y
∂F
= 4x+3y-9000=0
∂λ1
∂F
= 5x+2y-11000=0
∂λ2
 4 𝜆₁+5 𝜆₂= -1600 2
3 𝜆₁+2 𝜆₂= -1300 5
8𝜆1 + 10𝜆2 = −3200
15𝜆1 + 10𝜆2 = −6500
−7𝜆1 = 3300
𝜆1 = 471,4
 4 𝜆₁+5 𝜆₂ = -1600
4(471,4) + 5 𝜆₂ = -1600
-1.885,6 + 5 𝜆₂ = -1600
5 𝜆₂ =285,6
𝜆₂ = 57,12

 4 x+3 y = 9000 2
5 x + 2 y = 11000 3
8 x+6 y = 18.000
15 x+6 y = 33.000
−7𝑋1 = 3300
𝑋1 = 2.142,8
 4 x +3 y = 9000
4(2.142,8) + 3 y = 9000
3y = 9000 – 8.571,2
3y = 428,8
y = 142,9
 1600 x + 1300 y + 𝜆₁(4x+3y-9000) + 𝜆2(5x+2y-11000)
= 1600 (2.142,8) + 1300 (142,9) + (-471,4)(4(2.142,8) + 3(142,9)-9000) +
57,12(5(2.142,8 + 2(142,9) -11000)
= 3.428.480 + 185.770 + (-471,4)(8.571,2 + 428,7-9000) + 57,12(10.714 +
285,8 – 11000)
= 3.614.250 + (-471,4)(-0,1) + 57,12(-0,2)
= 3.614.250 + 47,14 – 11,424 = 3.614.285,716
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Metode lagrange dapat digunakan dalam mengoptimalisasikan keuntungan
penjualan es krim perusahaan “Z” sebagai pendukung saran atau pengambilan keputusan
penjualan es krim. Diperoleh pada penentuan fungsi tujuan f(x,y) = 1600x + 1300y
kemudian penentuan fungsi bataan didapatkan
4x+ 3𝑦 ≤ 9000
5x+ 2y ≤ 11000
Dan didapatkan perhitungan fungsi lagrange dengan nilai 3.614.285,716
5.2 Saran
1. Mahasiswa mampu memahami konsep metode lagrange agar dapat mengerjakan
pembahasan dengan lebih mudah
2. Mahasiswa sebaiknya saat melakukan perhitungan lebih teliti agar hasil yang
didapatkan lebih akurat
DAFTAR PUSTAKA
Astiti, F. A., Asih, N. M., & Widana, I. Penentuan Keuntungan Maksimum Pada Penjualan
Olahan Tape Dengan Menggunakan Metode Lagrange.
Godam. Isi Kandungan Es Krim - Komposisi Nutrisi Bahan Makanan. diakses tanggal 6 Juni
2023. http://www.organisasi.org/1970/01/isi-kandungan-gizi-es-krim-komposisi-
nutrisi-bahan-makanan.html
Kurniati, E. (2007). Menentukan Indeks Komposit Menggunakan Metode Lagrange Untuk
Mengukur Tingkat Industrialisasi di Propinsi Jawa Barat. Matematika: Jurnal Teori dan
Terapan Matematika, 6(1).
Setiawan, A., & Hayati, E. N. (2012, July). Pengendalian Persediaan Barang Jadi Multi Item
Dengan Metode Lagrange Multiplier (Studi Kasus Pada Depo Es Krim Perusahaan “X”
Di Magelang). In Prosiding Seminar Sains Nasional dan Teknologi (Vol. 1, No. 1).

Anda mungkin juga menyukai