di bumi ini dalam mencari ilmu, dan aku belum pernah menjumpai seorang
pun yang lebih luas wawasannya dari Said bin Al-Musayyib"'s 2. Sanjungan Para Ulama
Terhadapnya
Dari Makhul, dia berkata, "Aku telah menjelajahi seluruh pelosok negeri
di bumi ini dalam mencari ilmu, dan aku belum pernah menjumpai seorang
pun yang lebih luas wawasannya dari Said bin Al-Musayyib"'s
3. lbadahnya
Dari Harmalah bin said bin Al-Musayyib, dia berkata bahwa said pemah
mengatakan, "Aku tidak pernah meninggalkan shalat berjamaah selama 40
tahun."
Dari utsman bin Hukaim, dia berkata, 'Aku pernah mendengar said bin
said bin Al-Musayyib berkata, "Aku tidak pemah ketinggalan takbir pertama
dalam shalat selama 50 tahun (shalat di awal waktu). Aku juga tidak pernah
melihat punggung para jamaah, karena aku selalu berada di barisan terdepan
selama 50 tahun itu."2
Dari Ibnu Harmalah dari said bin Al-Musayyib, dia berkata, "Dia pemah
mengeluhkan penglihatannya kepada orang-orang. Kemudian mereka berkata
puasa terus menerus. |ika matahari telah terbenam, dia datang ke masjid
dengan membawa minuman dari rumahnya dan meminumnya'"4
Dari Imran bin Abdullah, dia berkata, "said bin Al-Musayyib berkata,
"Tidak ada satu rumah pun yang menjadi tempatku berteduh di kota ini selain
menjawab, ,,Aku tidak tahu, hanya saja dia banyak melakukan shalat dan
membaca surat Shad,
"Shad, demi Al-Qur'an ynng mempunyaikeagungan." (Shad: 1)1
sering berdzikir dan merasa takut kepada Allah. Aku juga mendengar dia
Musayyib. Ada yang menyebutkanbahwa dia adalah imam para ulama fikih'"
Qatadah berkata, "Aku belum pemah melihat seseorang yang lebih tahu
tentang hukum halal dan haram dari Said bin Al-Musayylb."3
Sa'ad bin Abi Waqqash, Ibnu Abbas dan Ibnu Umar. Disamping itu, dia juga
Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib, Shuhaib, Muhammad bin Maslamah
juga para sahabat Utsman bin Affan a[5. Dia pernah disebut sebagai orang
yang paling tahu tentang apa yant pernah diputuskan Umar bin Al-Khathab
menandingi said bin Al-Musayyib? dia adalah orang yang dapat dipercaya
dan termasuk orang yang saleh'"
Aku bertanya lagi, "Apakah riwayat Said dari Umar bin Al-Khathab
dapat dijadikan hujjah?" Dia menjawab, "Dia adalah hujjah bagi kita, dia
pernah melihat umar bin Al-Khathab .& dan banyak mendengar hadits
darinya. Kalaulah riwayat Said dari Umar bin Al-Khathab,ui|[, tiaat diterima,
siapa lagi yang dapat diterima?"2
Dari Malik, dia berkata, "sesungguhnya Al-Qasim bin Muhammad
pernah ditanya seseorang tentang suatu permasalahan, Ialu dia berkata,
"Apakah Anda telah bertanya kepada seseorang selain aku?" Orang itu
menjawab, "Ya, sudah, aku bertanya kepada Urwah dan Said bin Al-
Musayyib." Lalu dia berkata, "Ikutilah pendapat Said bin Al-Musayyib karena
dialah guru dan pembesar kami."
Malik berkata, "Said bin Al-Musayyib pernah ditanya tentang riwayat
Umar bin Al-Khathab, karena dia adalah orang yang sering menyimak
keputusan-kepuhrsan umar bin Al-Khathab s d* mempelajarinya. Jika Ibnu
Umar datang kepadanya tentu akan bertanya tentang keputusan-keputusan
bapaknya Umar bin Al-Khathab."3
Dari Abu Ali bin Husain, dia berkata, "Said bin Al-Musayyib adalah
orang yang paling luas wawasan kelimuannya tentang hadits-hadits dan
perkataan para sahabat disamping dia juga orang yang paling mumpuni
pendapatnya."a
Dari Abdurrahman bin Abi Ztnad dari ayahnya, dia berkata, "Ada tujuh
mereka adalah; said bin Al-Musayyib, Abu Bakar bin Abdirrahman bin Al-
Harits bin Hisya, urwah bin Az-Ztrbair, Abdullah bin Abdullah bin Utbah,
Al-Qasim bin Muhammad, Kharijah bin Zaid dan sulaiman bin Yasar.s
Ada di antara kaum cendikia yang membuatkan bait syairnya tentang
mereka,
"lngatlah semua yang tidnk mengikttti para imam,
merekn aknn tersesat dan keluar dari kebensran.
Mintalah pendapat dnn fatwa kepada merekn; Ubaidillah, Urwah (bin
Az-Zubair ), Al-Qasim (bin Mtthnmmnd),
Said (bin Al-Musayyib), Sulaiman (bin Yasar) dan Abu Baknr (bin
Abdirrahman) serta Kharijnh (bin Zaid)."