Handout Persiapan Alat Dan Bahan
Handout Persiapan Alat Dan Bahan
Peta Kedudukan
Daftar Isi…………………………………………………………………………………….3
Table of Contents…………………………………………………………………………...4
Tujuan……………………………………………………………………………………….5
Pertanyaan Pemantik………………………………………………………………………5
Materi……………………………………………………………………………………….6
Soal Evaluasi……………………………………………………………………………….39
Kunci Jawaban…………………………………………………………………………….40
Rubrik Penilaian…………………………………………………………………………..45
Daftar Pustaka…………………………………………………………………………….49
3
Tabel 1.1 Peralatan Utensil Persiapan....................................................................................7
Tabel 1.2 Peralatan Equipment Persiapan..........................................................................11
Tabel 1.3 Peralatan Utensil Pengolahan...............................................................................13
Tabel 1.4 Peralatan Equipment Pengolahan........................................................................19
Tabel 1.5 Peralatan Chinaware............................................................................................. 22
Tabel 1.6 Peralatan Glassware.............................................................................................. 24
Tabel 1.7 Peralatan Silverware............................................................................................. 26
Tabel 1.8 Peralatan Table Accompaniment......................................................................... 28
4
Pada akhir fase F peserta didik mampu menerapkan persiapan alat dan bahan sesuai
prosedur dengan tepat:
1. Menerapkan cara menggunakan berbagai alat
2. Memahami cara membersihkan dan penyimpanan alat
3. Menerapkan cara pemilihan bahan hewani dan nabati
Setiap harinya, kita terperangkap dalam dunia dapur yang memikat, di mana
kreativitas bersatu dengan aroma menggoda. Meski dapur adalah panggung kelezatan, kita
tak boleh melupakan bahwa ini juga adalah ruang kerja yang melibatkan serangkaian
persiapan alat dan bahan yang perlu dilakukan dengan cermat. Sebelum kita membenamkan
diri dalam diskusi tentang menerapkan cara menggunakan berbagai alat, memahami cara
membersihkan dan menyimpan alat, serta cara pemilihan bahan hewani dan nabati, mari kita
tenggelam sejenak dalam keseharian dapur yang sarat dengan aktivitas dan tantangan.
Dari penggunaan alat hingga pemilihan bahan, setiap tahapan persiapan di dapur
memiliki peran sentral dalam menghasilkan sajian akhir yang memikat selera. Sebagai
pecinta kuliner, penting bagi kita untuk mendalami cara penggunaan alat dengan mahir,
memahami kebutuhan pembersihan dan penyimpanan alat, serta menerapkan seleksi bahan
hewani dan nabati dengan bijak.
Sekarang, mari kita merambah ke dalam kisah dapur dengan mata terbuka terhadap
cara kita memanfaatkan alat dapur, menjaga kebersihan dan penyimpanannya, dan memilih
bahan dengan penuh perhatian. Mari kita bangun dasar yang kokoh untuk pengalaman
memasak yang tak terlupakan. Selamat menikmati setiap momen dalam perjalanan memasak
yang penuh keajaiban!
- Bagaimana kita dapat memilih bahan hewani yang berkualitas tinggi dan nabati yang
sehat untuk memastikan keberlanjutan hidup sehat?
- Mengapa membersihkan dan menyimpan alat dapur dengan benar sangat penting?
- Sepengetahuan kalian apa yang harus kita lakukan untuk menggunakan alat secara
aman dan efisien?
5
I. Memahami Cara Menggunakan Berbagai Alat
Alat yang digunakan di dalam dapur pada dasarnya memiliki beberapa
klasifikasi, antara lainnya utensil dan equipment. Dari dua klasifikasi tersebut dibagi
lagi menjadi tiga yaitu, alat persiapan, alat pengolahan dan alat penyajian. dalam
materi kali ini kita akan belajar mengenai tiga peralatan tersebut. Kita akan membahas
secara rinci. Selain itu pada materi ini akan dibahas juga cara penggunaan alat
tersebut dengan baik.
1. Peralatan persiapan
Mise en place adalah istilah Perancis yang berarti "mengatur segala
sesuatu pada tempatnya sebelum suatu kegiatan dilakukan," setara dengan
"preparation" dalam bahasa Inggris. Dalam konteks pengolahan bahan
makanan, persiapan (mise en place) mencakup segala hal yang harus
dipersiapkan sebelum proses pengolahan dimulai. Faktor-faktor ini, seperti
persiapan alat, pengukuran, persiapan bahan, pencucian, penyiangan, dan
pemotongan, akan berdampak pada efektivitas dan keberhasilan hasil akhir
pengolahan.
Mise en place bertujuan untuk mendukung kegiatan utama sehingga
dapat berlangsung dengan teratur, rapi, dan lancar. Peralatan dapur terdiri dari
perlengkapan (equipment) dan peralatan (utensils). Equipment mencakup
perlengkapan dapur besar seperti meja, kompor, oven, refrigerator, dan
sebagainya, sedangkan utensils adalah peralatan kecil seperti panci, pisau, dan
sutil. Meskipun dalam bahasa sehari-hari kedua istilah ini sering disamakan
sebagai peralatan dapur.
Setiap peralatan dapur memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda serta
membawa risiko masing-masing jika tidak digunakan dengan benar. Peralatan
dapur yang bersifat elektrik dan mekanik biasanya dilengkapi dengan buku
petunjuk yang berisi informasi tentang teknik perawatan dan keselamatan
kerja. Dengan demikian, keberhasilan proses pengolahan makanan tidak hanya
tergantung pada keahlian pengolah, tetapi juga pada kesiapan dan penanganan
peralatan secara benar.
a) Utensil
6
Tabel 1.1 Peralatan Utensil Persiapan
7
7. Bowl Digunakan untuk Letakkan bahan
mencampur, menyimpan, makanan di dalam
atau menyajikan bahan mangkuk dan aduk
makanan. atau sajikan sesuai
kebutuhan.
8
14. Potato peeler Digunakan untuk Gerakkan peeler
mengupas kulit kentang maju-mundur di atas
atau sayuran. permukaan kentang
atau sayuran dengan
tekanan ringan.
9
20. Ice cream Digunakan untuk Gunakan scoop untuk
Scoop mengambil dan menggali es krim dan
membentuk bola es krim. putar pergelangan
tangan untuk
membentuk bola.
10
26. Container Untuk menyimpan dan Tempatkan makanan
mengatur bahan makanan dalam wadah sesuai
atau masakan yang telah kebutuhan dan simpan
dimasak. di lemari es atau
tempat penyimpanan
lainnya.
28. Sendok Ukur Untuk mengukur jumlah Isi sendok ukur dengan
yang tepat dari bahan bahan, ratakan ke
makanan kering atau cair. permukaan dan
bersihkan sisa bahan
yang berlebih di
atasnya untuk
mendapatkan takaran
yang akurat.
b) Equipment
11
3. Meat Slicer Untuk mencampur dan Letakkan bahan di
menghaluskan bahan dalam blender, pasang
makanan, baik dalam tutupnya, nyalakan
bentuk cair atau blender, dan atur
semi-liquid. kecepatan hingga
mencapai konsistensi
yang diinginkan.
2. Peralatan pengolahan
Peralatan pengolahan merujuk pada berbagai benda atau perkakas yang
digunakan dalam proses mengolah suatu masakan. Kategori peralatan
pengolahan dapat dibagi menjadi dua, yaitu Equipment (Peralatan Besar) dan
Utensils (Peralatan Kecil), masing-masing memiliki peran penting dalam
mempermudah dan memperlancar kegiatan memasak.
Kitchen Equipment, atau perlengkapan dapur, merangkum peralatan
besar yang membentuk ruang dapur menjadi tempat yang berfungsi untuk
mengolah makanan. Contoh dari perlengkapan dapur ini mencakup oven,
kompor, dan sejenisnya. Dengan keberadaan peralatan besar ini, pengolah
makanan dapat memanfaatkannya sebagai pusat kegiatan memasak,
memastikan ketersediaan alat yang sesuai untuk setiap tahapan proses.
Di sisi lain, Kitchen Utensils, atau peralatan kecil, merujuk pada
alat-alat yang digunakan untuk mengolah makanan dalam skala yang lebih
detail. Beberapa contoh peralatan kecil ini melibatkan panci, pisau, dan
berbagai perkakas lainnya. Meskipun ukurannya lebih kecil, peralatan kecil ini
12
memainkan peran krusial dalam memudahkan tugas-tugas spesifik selama
proses memasak.
Dengan demikian, peralatan pengolahan tidak hanya mencakup
perlengkapan besar yang menjadi tulang punggung dapur, tetapi juga peralatan
kecil yang memberikan kemudahan dalam menangani detail-detail proses
memasak. Kombinasi keduanya memastikan efisiensi dan kelancaran selama
proses pengolahan makanan, menciptakan pengalaman memasak yang lebih
menyenangkan dan efektif.
a) Utensil
13
5. Frying pan Untuk menggoreng atau Panaskan wajan,
memasak bahan dengan tambahkan minyak
sedikit minyak atau atau lemak, dan masak
lemak. bahan hingga matang
dengan cara digoreng.
14
11. Spider Digunakan untuk Letakkan spider di
mengangkat bahan bawah bahan makanan,
makanan yang direbus angkat, dan biarkan
atau digoreng dari air cairan menetes melalui
mendidih atau minyak renggangannya.
panas.
15
17. Vegetable Dirancang khusus untuk Gunakan pisau sayur
Knife memotong dan mengiris untuk memotong atau
sayuran. mengiris sayuran
dengan presisi.
16
24. Butcher Knife Digunakan untuk Pegang pisau dengan
memotong daging kokoh dan gunakan
dengan cepat dan efisien. gerakan memotong
untuk memotong
daging.
17
31. Sauce Pot Digunakan untuk Letakkan bahan saus di
memasak saus atau kuah dalam panci, panaskan
dalam jumlah sedang di atas kompor, dan
hingga besar. aduk sesuai kebutuhan.
33. Bakery Oven Dirancang khusus untuk Atur suhu oven sesuai
memanggang produk roti, resep, letakkan produk
kue, dan pastry. roti di dalam, dan
panggang hingga
matang.
18
37. Contact Grill Digunakan untuk Letakkan makanan di
memanggang atau antara dua permukaan
menggoreng makanan panas, tutup grill, dan
secara cepat dengan dua panggang hingga
permukaan panas. matang.
b) Equipment
19
5. Electric Gas Untuk mengukus Letakkan makanan di
steamer makanan dengan dalam alat pengukus,
menggunakan kombinasi nyalakan sumber
sumber panas listrik dan panas, dan biarkan uap
gas. air memasak makanan.
20
11. Griddles Digunakan untuk Panaskan griddles,
memanggang atau letakkan makanan di
menggoreng makanan di atasnya, dan masak
permukaan datar yang dengan membalik atau
lebar. mengaduk sesuai
kebutuhan.
3. Peralatan penyajian
Alat penghidang makanan merujuk pada beragam perkakas yang
digunakan untuk menyajikan hidangan di meja makan atau meja penghidang.
Dimulai dari perlengkapan dasar meja, taplak, hingga kain penutup kaki meja,
semua disesuaikan untuk menciptakan tampilan yang menarik dan tertata rapi.
Perbedaan tebal dan motif taplak meja juga menambah variasi dalam penataan
meja. Selanjutnya, perlengkapan penyajian makanan menjadi komponen
penting dari alat penghidang. Tempat nasi, misalnya, hadir dalam berbagai
ukuran dan bentuk, dilengkapi dengan sendok nasi atau centong yang sesuai.
Dalam hal pinggan, pinggan cekung cocok digunakan untuk masakan
berkuah, sedangkan yang lebih datar sesuai untuk hidangan yang lebih kering.
Setiap jenis pinggan dilengkapi dengan sendok atau garpu penghidang yang
sesuai dengan kegunaannya. Khusus untuk hidangan yang memerlukan suhu
panas terus-menerus, tersedia pinggan dengan perapian atau kompor kecil
yang dapat dinyalakan selama hidangan disajikan di meja.
Podeng, sebagai contoh, dapat dihidangkan dalam piring datar besar,
seperti nampan, yang disesuaikan dengan ukuran podeng yang disajikan.
Penempatan saus podeng juga diperhatikan dengan menaruhnya dalam bowl
yang dilengkapi dengan sendok. Semua elemen ini dirancang untuk
menciptakan pengalaman bersantap yang menyenangkan dan terorganisir di
atas meja penghidang.
a) Chinaware
21
Merupakan peralatan menata meja yang sangat penting dan
dapat mempengaruhi penampilan penyajian makanan dan minuman.
Warna dan bentuknya harus serasi dengan alat-alat lainnya. Barang
pecah belah yang digunakan di restoran umumnya terbuat dari
porselin, karena warna dan modelnya beranekaa ragam. Peralatan
hidang yang termasuk chinaware adalah :
1. Dinner Plate
2. Dessert Plate
3. B&B plate
22
7. Coffee cup and saucer
8. Sugar bowl
7. Milk Jug
8. Sauce dish
9. Butter dish
23
b) Glassware
Tidak kalah pentingnya dengan alat-alat yang biasanya
digunakan di restoran. Gelas juga digunakan di ruang makan (dining
room glass) dan di bar (bar glass). Gelas dibuat dari bermacam-macam
bahan, yaitu kaca kali, kaca kristal, plastik dan logam. Peralatan
hidangan yang termasuk Glassware adalah :
1. Colada
4. Water goblet
5. Juice glass
24
6. Highball glass
7. Cocktail glass
8. Ice cream
9. Champagne glass
c) Silverware
Silverware merupakan peralatan hidang yang berupa sendok,
garpu, dan pisau. Keserasian silverware dengan Peralatan Yang lain
ikut penentu baik tidaknya penampilan meja makan suatu restoran atau
25
rumah makan. Berdasarkan bahannya silverware terbuat dari stainless
steel, kuningan, alumunium, perak, melamine, atau plastik. Peralatan
hidangan yang termasuk silverware adalah :
1. Dinner knife
2. Dessert Knife
3. B&b knife
6. Dinner fork
7. Dessert fork
9. Pastry fork
26
10. Dinner spoon
27
Tabel 1.8 Peralatan Table Accompaniment
1. Baki
2. Tempat roti
4. Toothpick holder
28
5. Tamble number
29
Penggiling bumbu atau spice grinder sering kali menyimpan bau dan
minyak dari bumbu-bumbu yang digiling sebelumnya.
Untuk menghilangkan bau Cara membersihkan, campurkan sejumput
garam kasar dengan bubuk baking soda. Gilingkan campuran tersebut selama
beberapa detik, lalu bilas dengan air bersih.
30
ada tombol fungsi, jadi kamu harus berhati-hati saat
mencucinya.
- Untuk membersihkan gasket atau karet paking, lepaskan karet
dari tutup kemudian cuci dengan air bersih. Tunggu sampai
kering lalu pasangkan lagi pada tutup panci. Kalau karet paking
sudah mulai retak atau mengeras, gantilah dengan karet yang
baru.
- Jangan langsung memasangkan setiap bagian panci sesaat
setelah mencucinya. Pastikan semua bagian sudah benar-benar
kering sebelum dipasang ke tempatnya. Kalau ada bagian yang
basah, air akan terperangkap dan lambat laun dapat berpotensi
merusak material logam.
Penyimpanan Alat :
1. Kelompokkan Sesuai Jenis dan Ukuran
Peralatan dapur memang harus dikelompokkan sesuai jenis atau
ukurannya. jika di dapur terdapat wajan beberapa ukuran, maka tempatkan
wajan-wajan tersebut menjadi satu. Sementara gelas-gelas dan cangkir bisa
dikelompokkan juga menjadi satu. Intinya, menempatkan peralatan dapur
sesuai fungsi atau ukurannya akan memudahkan dan menemukan.
2. Simpan Peralatan Kecil di Dalam Box
Peralatan dapur berukuran kecil, seperti sendok, garpu, pisau, dan
sebagainya, sangat mudah terselip. Jika tidak terjadi terselip menempatkan
peralatan kecil di dalam sebuah wadah (box) dan mudah untuk dicari .
Bermanfaat untuk melindungi peralatan dari debu maupun kotoran.
3. Letakkan Bumbu di Rak Khusus dan Beri Label pada Wadahnya
Untuk menghindari kecerobohan , simpan bumbu dapur di rak khusus.
Agar tidak salah mengambil bumbu dapur, berikan label pada setiap wadah
penyimpanannya. Label tersebut bertuliskan nama bumbu dapur
4. Manfaatkan Ruang Lapang untuk Menyimpan Peralatan Berukuran
Besar
Dalam menata peralatan dapur, memanfaatkan ruang lapang yang
tersedia di antara perabotan rumah tangga yang sudah ditempatkan di dapur.
meja bawah kompor kosong, manfaatkan saja untuk meletakkan
31
barang-barang berat dan berukuran besar yang tidak bisa dimasukkan ke
dalam kabinet/lemari. Setiap ada ruang lapang yang tersedia, usahakan untuk
memanfaatkannya agar semua peralatan dapur dapat tertata dengan baik.
5. Memaksimalkan Ruang Bawah Sink untuk Penyimpanan
Memanfaatkan ruang kosong yang tersedia di antara perabotan rumah
tangga. Salah satu ruang lapang yang biasa dijumpai di dapur adalah bagian
bawah sink alias wastafel cuci piring. Bagian bawah sink ini bisa dipakai
untuk menempatkan semua jenis alat dapur yang ukurannya besar. Bahkan,
meletakkan rice cooker atau dandang berukuran besar tepat di bawah wastafel
cuci piring ini.
6. Urutkan Penataan Piring Sesuai Bentuk dan Warna
Piring terdiri dari berbagai bentuk yang memiliki fungsi
masing-masing. Sebagai contoh, saucer plate adalah piring dengan ukuran
datar dan di bagian tengahnya terdapat lingkaran kecil. Piring ini dipakai
untuk alas cangkir maupun gelas. Ada juga soup plate yang bentuknya mirip
seperti mangkuk tapi cekungannya tidak sedalam mangkuk. Tata piring di
dapur sesuai bentuk atau warnanya. Hal ini bukan hanya memudahkan Anda
saat mengambil piring, tetapi juga membuat tatakan piring jadi lebih sedap
dipandang mata.
7. Pisahkan Tempat Sampah Kering dan Basah
Usai menata peralatan rumah tangga yang terdapat di dapur, jangan
lupa untuk turut menyediakan tempat sampah. Di dapur harus tersedia dua
jenis tempat sampah, yakni tempat sampah kering dan tempat sampah basah.
Tempat sampah kering bisa dipakai untuk membuang bungkus mie instan,
kantong kresek, atau kertas pembungkus makanan. Sementara tempat sampah
basah dipakai untuk membuang sisa makanan atau bahan-bahan memasak
yang tidak terpakai.
III. Menerapkan Cara Pemilihan Bahan Hewani dan Nabati
Bahan makanan hewani merupakan sumber makanan yang berasal dari hewan
dan dapat dikonsumsi oleh manusia. Bahan makanan hewani dapat berasal dari
kelompok hewan darat maupun hewan perairan. Selain itu, ada juga berbagai macam
produk yang didapatkan dan berasal dari hewan seperti susu, telur, dan keju. Beberapa
contoh bahan makanan hewani yang dapat kita ketahui antara lain:
32
1. Daging
Daging merupakan salah satu sumber pangan hewani yang berasal dari hewan
ternak berupa ternak besar maupun ternak kecil. Kelompok hewan ternak besar
diantaranya adalah ternak sapi ataupun kerbau, sedangkan hewan ternak kecil
diantaranya adalah ternak kambing, domba, ataupun babi. Sebagai konsumen, kita
harus mengetahui faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan daging sebagai
bahan pangan, seperti warna daging, aroma daging, tekstur daging, dan permukaan
daging. Daging yang berkualitas memiliki warna yang merah terang/cerah serta
mengkilap, padat, tidak kaku dan kenyal. Kemudian kualitas daging yang baik yaitu
memiliki permukaan daging yang apabila ditekan akan kembali ke bentuk semula,
tidak kering, tidak berlendir, serta tidak lengket. Selain itu, daging yang berkualitas
juga memiliki aroma yang tidak busuk atau anyir.
2. Unggas
Daging unggas merupakan sumber makanan berasal dari jenis hewani yang
memiliki protein yang tinggi. Daging unggas ini dihasilkan dari hewan ternak
kelompok burung, seperti ayam, bebek, kalkun, angsa, burung puyuh, dan lainnya.
Dalam memilih kualitas daging unggas yang baik, tentunya ada faktor yang harus kita
ketahui, yaitu warna daging unggas, aroma, tekstur, serta penampakan permukaannya.
Daging unggas yang baik memiliki warna pink segar, apabila daging tersebut sudah
memiliki warna kebiruan atau bahkan hitam maka daging tersebut sudah tidak segar.
Selain itu, daging unggas yang berkualitas juga memiliki tekstur daging yang kenyal,
apabila daging tersebut ditekan oleh jari maka akan bersifat (elastis) atau kembali ke
bentuk semua. Kemudian permukaan daging unggas yang baik tampak ketika penjual
daging unggas di pasar tradisional, daging tersebut dikerubungi oleh lalat.
3. Ikan
Ikan merupakan salah satu kelompok bahan makanan hewani yang berasal dari
perairan. Jenis bahan makanan ini menjadi sumber protein serta memiliki kandungan
nutrisi yang sangat tinggi, seperti asam lemak omega 3, asam lemak tak jenuh,
kalsium, yodium, vitamin A, vitamin D, vitamin B6, dan vitamin B12. Namun
sebelum kita mengolah ikan, tentunya kita harus mengetahui bagaimana karakteristik
ikan yang berkualitas. Hal yang dapat kita perhatikan dalam pemilihan ikan yang
masih segar yaitu kulit dan sisik yang masih segar dengan ciri mengkilap serta
sisiknya kuat menempel. Kemudian ikan yang masih segar juga memiliki mata yang
33
segar, insang yang merah, serta tekstur daging yang masih kokoh dan kenyal. Aroma
ikan yang berkualitas juga tidak berbau menyengat atau amis yang tajam.
4. Telur
Telur merupakan bahan makanan hewani yang memiliki nilai gizi sangat
tinggi. Protein dalam bahan pangan ini memiliki mutu yang sangat tinggi karena
memiliki susunan asam amino esensial yang lengkap sehingga dijadikan patokan
untuk menentukan mutu protein dari bahan pangan lain. Telur yang dikonsumsi oleh
masyarakat umumnya berasal dari hewan jenis unggas, seperti ayam, bebek, burung
puyuh, dan lainnya. Pemilihan telur yang baik atau berkualitas tampak dari cangkang
yang tidak retak atau rapuh, tidak memiliki lubang, bintik, serta kilap. Telur yang
masih baik memiliki cangkang yang berwarna pekat dan cerah. Kemudian kita juga
bisa mengecek telur dengan menyoroti dengan cahaya lampu untuk melihat isi telur
tersebut, jika bagian kuning telurnya berada di tengah dan tidak bebas bergerak, maka
telur tersebut masih dalam kondisi yang baik. Selain itu, cara lain yang dapat kita
lakukan adalah mengguncang telur secara perlahan, apabila telur bergerak ketika
diguncang maka kualitas telur tersebut sudah tidak baik. Namun jika telur yang kita
guncangkan tidak tergoyang dan tidak ada suara, maka kualitas telur tersebut masih
bagus.
5. Susu
Susu merupakan bahan pangan hewani yang diperoleh dari jalan pemerahan
hewan ternak mamalia seperti sapi, kuda, dan kambing. Kandungan gizi yang dimiliki
oleh susu sangatlah tinggi karena mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin,
dan juga mineral. Susu murni memiliki rasa yang cenderung tidak manis atau bahkan
memiliki rasa yang sedikit asin dan creamy. Selain itu tekstur susu yang baik yaitu
sedikit kental namun tidak menggumpal, karena jika susu memiliki gumpalan atau
bulir-bulir sebelum dikonsumsi, maka susu tersebut menandakan bahwa sudah tidak
layak untuk dikonsumsi. Selain dari rasa dan tekstur hal yang perlu diketahui dalam
pemilihan susu yaitu aroma, susu murni yang baik cenderung mengeluarkan aroma
creamy yang khas. Apabila aroma susu sudah sedikit asam, maka kemungkinan besar
susu tersebut sudah tidak layak untuk dikonsumsi.
Bahan makanan nabati merupakan jenis bahan makanan yang berasal dari
tanaman atau tumbuhan, baik dari bagian buah, batang, daun, maupun akar. Bahan
makanan nabati memiliki daya penyimpanan yang cukup lama dibandingkan dengan
34
bahan makanan hewani karena memiliki jaring pelindung yang kokoh dan kuat.
Contoh bahan makanan nabati yang perlu kita ketahui antara lain:
1. Umbi-Umbian
Umbi-umbian merupakan jenis bahan makanan nabati yang diperoleh dari
bagian akar maupun batang tumbuhan. Umbi akar dapat terbentuk dari akar tunggang
seperti pada sayuran wortel atau lobak, sedangkan umbi akar yang terbentuk dari akar
cabang adalah ubi kayu dan garut. Selain itu, umbi batang merupakan umbi yang
terbentuk dari modifikasi batang yang mampu memunculkan tunas maupun akar,
sehingga banyak dijadikan bahan vegetatif. Contoh dari jenis umbi batang yaitu
tanaman talas, suweg, dan juga kentang. Dalam pemilihan bahan umbi-umbian yang
baik dan berkualitas, hal yang harus kita ketahui yaitu pemilihan tekstur kulit yang
sangat mulus, karena umbi yang masih memiliki kulit yang sangat mulus akan
mengurangi resiko kebusukan pada umbi tersebut. Selain tekstur kulit, pemilihan
bobot ukuran umbi juga akan berpengaruh. Jika umbi yang kita kita pilih cenderung
ringan, kemungkinan besar umbi tersebut sudah lama dipanen atau dipetik dan telah
mengering. Namun jika kita memilih bobot umbi yang cukup besar juga dapat
menandakan adanya kandungan zat pati yang terlalu banyak di dalamnya, maka
sebaiknya kita memilih bobot umbi yang sedang. Selain itu, dalam pemilihan umbi
yang baik sebaiknya kita menghindari umbi yang masih bergetah, karena umbi yang
masih bergetah memiliki kemungkinan umur umbi yang masih muda sehingga umbi
tersebut akan memiliki rasa yang hambar.
2. Serealia
Serealia merupakan salah satu bahan makanan nabati yang berasal dari biji
tumbuhan yang kaya akan karbohidrat serta dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku
pokok industri. Menurut (Fahmawati, 2013), Serealia berperan penting karena
merupakan makanan pokok yang sekaligus sebagai sumber energi bagi manusia.
Serealia menyediakan 50% kebutuhan kalori. Biji-bijian tumbuhan yang tergolong
pada serealia yaitu padi, jagung, gandum, oat, barley, dan rye. Beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam pemilihan serealia yang berkualitas yaitu:
- Permukaan : utuh, mulus, tidak pecah atau terpotong
- Bentuk : lonjong seperti bentuk serealia pada umumnya
- Ukuran : berisi, tidak kosong pada bagian dalam
- Aroma : tidak tengik
- Hasil gilingan : bersih terlepas sempurna dari kulitnya
35
3. Kacang-Kacangan
Kacang-kacangan merupakan salah satu bahan makanan nabati sebagai
sumber protein dengan nilai gizi yang tinggi. Menurut (Koswara, 2013),
kacang-kacangan juga memiliki keunggulan dari segi harga yang murah, memiliki
kandungan lemak yang umumnya baik untuk kesehatan dan mengandung berbagai
mineral yang cukup banyak. Beberapa macam kacang-kacangan yang digunakan
sebagai bahan makanan adalah kacang sejati: mete, pistachio, kenari, almond, pecan,
hazelnut, chestnut, pinus, macadamia, dan kacang brazil. Sedangkan contoh kacang
jenis legum adalah lentil, kacang polong, kacang kedelai, kacang hijau, kacang arab,
kacang kapri, dan kacang tanah. Pemilihan kacang yang baik bergantung pada
beberapa hal seperti:
- Tidak terdapat kutu, karena jika kacang tersebut terdapat kutu maka dapat
diketahui bahwa kacang tersebut sudah tersimpan lama dan akan
menimbulkan bau tengik serta rasa dan aroma yang kurang sedap.
- Memiliki biji kacang yang utuh, jika bentuk kacang sudah kisut atau berlubang
maka kacang tersebut sudah tidak segar karena waktu penyimpanan yang
sudah cukup lama.
- Memilih kacang yang memiliki kulit utuh, karena kacang yang masih
memiliki kulit yang utuh biasanya memiliki kualitas yang lebih baik.
4. Sayuran dan Buah-Buahan
Sayuran merupakan bahan pangan nabati yang memiliki gizi yang cukup
lengkap serta mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia seperti
vitamin, mineral, serat, kalsium, zat besi, dan folat. Sayuran berasal dari bagian
tumbuhan seperti daun, batang, dan bunga. Beberapa contoh sayuran yang digunakan
sebagai bahan makanan seperti bayam, brokoli, wortel, asparagus, kol, paprika,
jamur, pare, buncis, sawi, kangkung, kemangi, seledri, kubis, dan lainnya.
Sedangkan buah-buahan merupakan bagian dari tanaman yang strukturnya
mengelilingi biji dimana struktur tersebut berasal dari indung telur atau sebagai
bagian dari bunga itu sendiri. Buah tentunya memiliki kandungan nutrisi yang banyak
seperti mineral, serat, serta bermacam vitamin seperti vitamin A, vitamin B, vitamin
B1, vitamin B6, dan vitamin C. Beberapa contoh buah-buahan yang digunakan
sebagai bahan makanan yaitu apel, pisang, jeruk, nanas, durian, manggis, semangka,
dan lainnya.
36
Dalam pemilihan sayuran dan buah-buahan tentunya banyak hal yang harus
diperhatikan akan mendapatkan yang berkualitas, yaitu:
- Memastikan sayuran tidak layu, karena jika sayuran sudah layu maka sayuran
tersebut sudah tidak segar seperti pada sayuran selada, sawi, bayam, dan
kangkung yang dapat dengan jelas terlihat perbedaannya
- Warna Sayuran, akan mempengaruhi apakah nutrisi, serat, vitamin yang di
dalam sayuran tersebut masih tinggi atau tidak. Seperti contohnya pada jagung
yang memiliki warna kuning sekali maupun wortel yang memiliki warna
orange yang menyala. Sebaiknya, pemilihan sayuran yang baik tidak terdapat
indikasi jamur atau bintik-bintik tidak yang bersifat merusak dan
menyebabkan pembusukan.
- Bebas dari pestisida, jika bagian bawah sayuran terlihat bolong maka dapat
menjadi penanda bahwa sayuran tersebut telah dimakan ulat atau hewan kecil
maka sayuran tersebut aman atau bebas dari pestisida.
- Untuk memilih buah yang berkualitas hampir sama dengan pemilihan sayuran,
namun ada beberapa hal juga yang dapat kita perhatikan, misalnya kekerasan
daging buahnya. Buah yang masih layak untuk dikonsumsi memiliki tingkat
kematangan yang pas yakni daging buah sudah lunak namun tidak sampai
benyek. Karena tingkat kematangan buah yang sangat tinggi, kemungkinan
buah tersebut sudah ditumbuhi larva serangga atau disebut dengan belatung.
37
a. Akar dan umbi: jahe, kunyit, lengkuas, kencur, temu kunci, bawang merah,
bawang putih
b. Batang: kayu manis dan serai
c. Daun : daun salam, daun jeruk purut, daun kunyit, daun mint, oregano, thyme,
seledri, bay leaves, basil
d. Buah dan biji: merica, lada, ketumbar, pala
e. Bunga: bunga lawang
Pemilihan bumbu dan rempah yang baik juga harus diperhatikan, karena tidak semua
jenis bumbu dan rempah memiliki masa penyimpanan yang lama. Beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam pemilihan bahan bumbu dan rempah yaitu:
- Pemilihan bumbu seperti jahe, kunyit, kencur, bawang, dan lainnya harus
dipilih yang masih segar, mulus, utuh, dan tidak memiliki bercak putih atau
jamur, karena faktor tersebut akan menyebabkan bumbu memiliki aroma yang
tidak sedap dan akan cepat membusuk ketika disimpan lama.
- Aroma menjadi patokan dalam pemilihan jenis bumbu dan rempah, karena
banyaknya kesamaan antara bumbu satu dengan lainnya.
- Memastikan bentuk bumbu maupun rempah masih dalam keadaaan yang utuh
dan tidak terdapat bagian yang busuk.
- Tidak membeli dalam jumlah yang banyak jika tidak segera dimanfaatkan,
karena penyimpanan bumbu yang lama juga akan menyebabkan kulit bumbu
dan rempah tersebut akan keriput, kering, dan busuk.
38
Materi : Persiapan Alat dan Bahan
Tanggal mengerjakan :
Nama :
No. Absen :
39
1. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan peralatan dapur memiliki beragam
karakteristik sesuai dengan fungsinya.
- Stainless steel, yang tahan karat dan mudah dibersihkan, sering digunakan
dalam pembuatan pisau, panci, wajan, spatula, dan berbagai peralatan dapur
lainnya.
- Aluminium, dengan sifat ringan dan baik sebagai penghantar panas, umumnya
digunakan untuk wajan, panci, dan baking sheet.
- Porselen atau keramik hadir sebagai opsi tahan panas, tahan goresan, dan
mudah dibersihkan untuk peralatan makan seperti piring, mangkuk, dan mug.
- Plastik, yang ringan dan tahan air, ditemukan pada sendok, spatula, mangkok,
dan wadah penyimpanan.
- Kayu, dengan keindahannya dan kenyamanan penggunaan, diaplikasikan pada
sendok, spatula, talenan, dan pegangan beberapa peralatan dapur.
- Bambu, selain ramah lingkungan, juga digunakan pada sendok, spatula, dan
alat masak lainnya.
- Kaca, yang transparan dan tahan panas, umumnya diterapkan pada piring,
mangkuk, gelas, dan wadah penyimpanan.
- Silikon, yang tahan panas, fleksibel, dan anti lengket, menjadi bahan utama
pada spatula, saringan, dan alat dapur anti lengket.
- Tembaga, dengan konduktivitas panas yang baik, digunakan pada mangkuk,
panci, dan wajan, meskipun memerlukan perawatan khusus.
2. Membersihkan peralatan dapur yang terbuat dari kayu memerlukan perhatian khusus
agar tetap bersih dan terawat.
- Pertama, pastikan tangan Anda bersih sebelum memulai proses pembersihan.
Gunakan sabun lembut dan air hangat untuk mencuci peralatan kayu, hindari
sabun yang terlalu keras yang dapat merusak kayu.
- Gunakan sikat lembut atau spons untuk membersihkan sisa-sisa makanan atau
noda pada peralatan, namun hindari sikat dengan serat kasar yang dapat
merusak permukaan kayu.
40
- Penting untuk menghindari merendam peralatan kayu dalam air untuk waktu
yang lama, karena kayu dapat menyerap air dan mengalami perubahan bentuk.
Setelah dicuci, segera keringkan peralatan kayu dengan lap bersih dan kering
untuk mencegah pertumbuhan jamur atau bakteri akibat kelembapan.
- Secara berkala, olesi peralatan kayu dengan minyak kayu yang aman untuk
konsumsi atau minyak mineral untuk menjaga kelembaban dan memberikan
lapisan pelindung.
- Hindari mesin cuci piring, suhu tinggi dan deterjen kuat pada mesin cuci
piring dapat merusak kayu. Jangan menggunakan pemutih atau pembersih
kimia kuat pada peralatan kayu, karena dapat merusak atau menghilangkan
lapisan pelindung alami kayu.
- Terakhir, lakukan perawatan rutin sesuai kebutuhan, seperti pengamplasan
ringan untuk menghilangkan noda atau goresan kecil, dan berikan pemakaian
minyak kayu secara berkala.
3. Membersihkan peralatan dapur yang terbuat dari besi, seperti wajan besi cor atau alat
pemanggang, memerlukan perhatian khusus untuk menjaga kebersihan dan merawat
lapisan anti lengketnya.
- Penting untuk segera membersihkan peralatan setelah penggunaan,
menghindari penggunaan sabun atau deterjen keras pada awalnya, dan
menggunakan air hangat serta sikat lembut.
- Jika ada noda yang sulit, sikat baja wol dapat digunakan dengan hati-hati.
Hindari merendam peralatan besi dalam air untuk waktu yang lama untuk
mencegah korosi, dan pastikan untuk mengeringkannya dengan lap bersih dan
kering setelah dicuci.
- Oleskan lapisan tipis minyak sayur atau minyak goreng setelah pengeringan
untuk menjaga kelembaban dan mencegah korosi. Penting untuk menghindari
penggunaan peralatan logam kasar yang dapat merusak lapisan anti lengket,
dan gunakan bahan pembersih alami seperti campuran baking soda dan air bila
diperlukan.
- Selain itu, lakukan perawatan rutin dengan memeriksa keadaan lapisan anti
lengket besi dan menyegarkan lapisan minyak secara berkala. Dengan
tindakan perawatan yang tepat, peralatan besi dapat tetap berfungsi dengan
baik dan memiliki umur pakai yang lebih lama. Ingatlah untuk selalu
mengikuti petunjuk perawatan dari produsen untuk hasil yang optimal.
41
4. Membersihkan peralatan dapur plastik memerlukan langkah-langkah sederhana.
- Pertama, bilas peralatan dengan air hangat untuk menghilangkan sisa
makanan.
- Gunakan sikat lembut dan sedikit sabun pencuci piring untuk membersihkan
permukaan plastik.
- Jika ada noda sulit, gunakan pasta pembersih dari campuran baking soda dan
air. Gosok perlahan dan bilas hingga bersih. Selalu perhatikan lipatan dan
relung pada peralatan.
- Hindari penggunaan pengering panas atau sinar matahari langsung untuk
mengeringkannya.
- Pastikan untuk membaca petunjuk perawatan dari produsen karena beberapa
plastik lebih sensitif terhadap suhu atau bahan kimia tertentu.
- Dengan langkah-langkah ini, peralatan plastik Anda akan tetap bersih, aman,
dan awet.
5. Merawat peralatan dapur merupakan langkah penting untuk memastikan
fungsionalitas, kebersihan, dan umur pakai yang optimal.
- Harusnya senantiasa memastikan peralatan dapur tetap bersih dengan
membersihkannya segera setelah digunakan. Pembersihan dilakukan
menggunakan bahan pembersih yang sesuai dengan jenis dan materi peralatan.
Peralatan yang terbuat dari besi atau plastik dibersihkan dengan sikat lembut
dan sabun ringan, sementara peralatan kayu memerlukan perawatan khusus
dengan penggunaan minyak kayu secara berkala. Selain itu, saya menjaga agar
peralatan berbahan logam tetap kering setelah dicuci untuk mencegah korosi.
- Perawatan rutin juga melibatkan pengecekan terhadap kondisi peralatan,
termasuk pemantauan lapisan anti lengket pada peralatan besi atau
penggantian pisau yang sudah tumpul. Saya selalu mematuhi petunjuk
perawatan yang disediakan oleh produsen untuk memastikan tindakan yang
diambil sesuai dengan kebutuhan masing-masing peralatan. Selain itu,
kehati-hatian dalam penggunaan, seperti menghindari pemakaian peralatan
logam kasar pada peralatan dengan lapisan khusus, juga menjadi bagian dari
upaya merawat peralatan dapur. Dengan tindakan perawatan yang konsisten,
saya berusaha memperpanjang umur pakai peralatan dapur dan memastikan
keamanan serta kesehatan dalam proses memasak.
6. Peralatan Penyajian ada 3 antara lain :
42
- Chinaware
Merupakan peralatan menata meja yang sangat penting dan dapat
mempengaruhi penampilan penyajian makanan dan minuman. Warna dan
bentuknya harus serasi dengan alat-alat lainnya. Barang pecah belah yang
digunakan di restoran umumnya terbuat dari porselin, karena warna dan
modelnya beranekaa ragam.
- Glassware
Tidak kalah pentingnya dengan alat-alat yang biasanya digunakan di
restoran. Gelas juga digunakan di ruang makan (dining room glass) dan di bar
(bar glass). Gelas dibuat dari bermacam-macam bahan, yaitu kaca kali, kaca
kristal, plastik dan logam.
- Silverware
Silverware merupakan peralatan hidang yang berupa sendok, garpu,
dan pisau. Keserasian silverware dengan Peralatan Yang lain ikut penentu baik
tidaknya penampilan meja makan suatu restoran atau rumah makan.
Berdasarkan bahannya silverware terbuat dari stainless steel, kuningan,
alumunium, perak, melamine, atau plastik.
- Table Accompaniment
Selain dari chinaware, silverware dan glassware masih ada
perlengkapan lain yang tidak kalah pentingnya. Peralatan-peralatan ini ada
yang terbuat dari perak, stainless steel, porselin, gelas, kayu
7. Kitchen Utensils, atau peralatan kecil, merujuk pada alat-alat yang digunakan untuk
mengolah makanan dalam skala yang lebih detail dapat dikatakan pula utensil
merupakan peralatan yang mudah untuk di pindahkan hanya satu orang. Beberapa
contoh peralatan kecil ini melibatkan panci, pisau, dan berbagai perkakas lainnya.
Meskipun ukurannya lebih kecil, peralatan kecil ini memainkan peran krusial dalam
memudahkan tugas-tugas spesifik selama proses memasak
8. Bahan makanan hewani
Merupakan sumber makanan yang berasal dari hewan dan dapat dikonsumsi
oleh manusia. Bahan makanan hewani dapat berasal dari kelompok hewan darat
maupun hewan perairan.
Bahan makanan nabati
Merupakan jenis bahan makanan yang berasal dari tanaman atau tumbuhan,
baik dari bagian buah, batang, daun, maupun akar. Bahan makanan nabati memiliki
43
daya penyimpanan yang cukup lama dibandingkan dengan bahan makanan hewani
karena memiliki jaring pelindung yang kokoh dan kuat.
9. Daging yang berkualitas memiliki warna yang merah terang/cerah serta mengkilap,
padat, tidak kaku dan kenyal. Kemudian kualitas daging yang baik yaitu memiliki
permukaan daging yang apabila ditekan akan kembali ke bentuk semula, tidak kering,
tidak berlendir, serta tidak lengket. Selain itu, daging yang berkualitas juga memiliki
aroma yang tidak busuk atau anyir.
10. Pemilihan kacang yang baik bergantung pada beberapa hal seperti:
- Tidak terdapat kutu, karena jika kacang tersebut terdapat kutu maka dapat
diketahui bahwa kacang tersebut sudah tersimpan lama dan akan
menimbulkan bau tengik serta rasa dan aroma yang kurang sedap.
- Memiliki biji kacang yang utuh, jika bentuk kacang sudah kisut atau berlubang
maka kacang tersebut sudah tidak segar karena waktu penyimpanan yang
sudah cukup lama.
- Memilih kacang yang memiliki kulit utuh, karena kacang yang masih
memiliki kulit yang utuh biasanya memiliki kualitas yang lebih baik.
44
Soal Nomor 1
Soal Nomor 2
Soal Nomor 3
45
tepat dan benar, sesuai konsep materi tentang
Soal Nomor 4
Soal Nomor 5
Soal Nomor 6
46
Siswa menjawab sebanyak 1 jawaban dengan jelas, 4
tepat dan benar, sesuai konsep materi tentang
Soal Nomor 7
Soal Nomor 8
Soal Nomor 9
Soal Nomor 10
47
Siswa menjawab dengan jelas, tepat dan benar, sesuai 5
konsep materi tentang Ciri-ciri kacang yang berkualitas
5
Siswa tidak menjawab dengan jelas, tepat dan benar, 0
sesuai konsep materi tentang
48
Abdi, Husnul. (2023). 8 Cara Memilih Telur Yang Bagus Dan Berkualitas Untuk
Dikonsumsi. Diakses secara online melalui
https://www.liputan6.com/hot/read/5307477/8-cara-memilih-telur-yang-bagus-
dan-berkualitas-untuk-dikonsumsi?page=4
Ekafitri, Riyanti., dan Rhestu Isworo. (2014). The Utilization of Beans Protein Source
for Emergency Food. Jurnal Pangan, Vol 23., No. 2., Juni 2014: 134-145.
Erlita, Yuni. (2016). Tips Cara Memilih Daging Sapu, Ayam, Dan Ikan.
Sumbarprov.go.id. Diakses secara online malalui
https://sumbarprov.go.id/home/news/8908-tips-cara-memilih-daging-sapi-aya
m-dan-ikan
Faridah, Anni., Yuliana SP., & Rahmi Holinesti. (2013). Ilmu Bahan Makanan
Bersumber Dari Nabati. Jakarta: Gifari Prasetama.
Hariwibowo, C., Wahjuningsih S., & Rachma Sari A. (2021). Penyuluhan Kriteria
Daging Ayam Yang Sehat Dan Berkualitas Pada Ibu-Ibu PKK Rt 02 RW 08
Kelurahan Tlogosari Kulon, Semarang. Jurnal Tematik USM, Vol. 3, No. 1.
49
https://id.scribd.com/document/421980602/Pengertian-Peralatan-Pengolahan-
Makanan-docx
Maulana, Abdul Harris. (2021). Cara Membersihkan Dan Menyimpan Alat Masak.
Kompas.com. Diakses secara Online
https://www.kompas.com/homey/read/2021/10/04/094700676/cara-membersih
kan-dan-menyimpan-alat-masak-sesuai-bahannya-agar-awet?page=all
50