Anda di halaman 1dari 48

Tabel 1.1 Peralatan Utensil Persiapan....................................................................................

5
Tabel 1.2 Peralatan Equipment Persiapan..........................................................................10
Tabel 1.3 Peralatan Utensil Pengolahan...............................................................................12
Tabel 1.4 Peralatan Equipment Pengolahan........................................................................18
Tabel 1.5 Peralatan Chinaware............................................................................................. 21
Tabel 1.6 Peralatan Glassware.............................................................................................. 23
Tabel 1.7 Peralatan Silverware............................................................................................. 25
Tabel 1.8 Peralatan Table Accompaniment......................................................................... 27

3
Pada akhir fase F peserta didik mampu menerapkan persiapan alat dan bahan sesuai
prosedur dengan tepat:
1. Menerapkan cara menggunakan berbagai alat
2. Memahami cara membersihkan dan penyimpanan alat
3. Menerapkan cara pemilihan bahan hewani dan nabati

Setiap harinya, kita terperangkap dalam dunia dapur yang memikat, di mana
kreativitas bersatu dengan aroma menggoda. Meski dapur adalah panggung kelezatan, kita
tak boleh melupakan bahwa ini juga adalah ruang kerja yang melibatkan serangkaian
persiapan alat dan bahan yang perlu dilakukan dengan cermat. Sebelum kita membenamkan
diri dalam diskusi tentang menerapkan cara menggunakan berbagai alat, memahami cara
membersihkan dan menyimpan alat, serta cara pemilihan bahan hewani dan nabati, mari kita
tenggelam sejenak dalam keseharian dapur yang sarat dengan aktivitas dan tantangan.
Dari penggunaan alat hingga pemilihan bahan, setiap tahapan persiapan di dapur
memiliki peran sentral dalam menghasilkan sajian akhir yang memikat selera. Sebagai
pecinta kuliner, penting bagi kita untuk mendalami cara penggunaan alat dengan mahir,
memahami kebutuhan pembersihan dan penyimpanan alat, serta menerapkan seleksi bahan
hewani dan nabati dengan bijak.
Sekarang, mari kita merambah ke dalam kisah dapur dengan mata terbuka terhadap
cara kita memanfaatkan alat dapur, menjaga kebersihan dan penyimpanannya, dan memilih
bahan dengan penuh perhatian. Mari kita bangun dasar yang kokoh untuk pengalaman
memasak yang tak terlupakan. Selamat menikmati setiap momen dalam perjalanan memasak
yang penuh keajaiban!
- Bagaimana kita dapat memilih bahan hewani yang berkualitas tinggi dan nabati yang
sehat untuk memastikan keberlanjutan hidup sehat?
- Mengapa membersihkan dan menyimpan alat dapur dengan benar sangat penting?

4
- Sepengetahuan kalian apa yang harus kita lakukan untuk menggunakan alat secara
aman dan efisien?

I. Memahami Cara Menggunakan Berbagai Alat


Alat yang digunakan di dalam dapur pada dasarnya memiliki beberapa
klasifikasi, antara lainnya utensil dan equipment. Dari dua klasifikasi tersebut dibagi
lagi menjadi tiga yaitu, alat persiapan, alat pengolahan dan alat penyajian. dalam
materi kali ini kita akan belajar mengenai tiga peralatan tersebut. Kita akan membahas
secara rinci. Selain itu pada materi ini akan dibahas juga cara penggunaan alat
tersebut dengan baik.
1. Peralatan persiapan
Mise en place adalah istilah Perancis yang berarti "mengatur segala
sesuatu pada tempatnya sebelum suatu kegiatan dilakukan," setara dengan
"preparation" dalam bahasa Inggris. Dalam konteks pengolahan bahan
makanan, persiapan (mise en place) mencakup segala hal yang harus
dipersiapkan sebelum proses pengolahan dimulai. Faktor-faktor ini, seperti
persiapan alat, pengukuran, persiapan bahan, pencucian, penyiangan, dan
pemotongan, akan berdampak pada efektivitas dan keberhasilan hasil akhir
pengolahan.
Mise en place bertujuan untuk mendukung kegiatan utama sehingga
dapat berlangsung dengan teratur, rapi, dan lancar. Peralatan dapur terdiri dari
perlengkapan (equipment) dan peralatan (utensils). Equipment mencakup
perlengkapan dapur besar seperti meja, kompor, oven, refrigerator, dan
sebagainya, sedangkan utensils adalah peralatan kecil seperti panci, pisau, dan
sutil. Meskipun dalam bahasa sehari-hari kedua istilah ini sering disamakan
sebagai peralatan dapur.
Setiap peralatan dapur memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda serta
membawa risiko masing-masing jika tidak digunakan dengan benar. Peralatan
dapur yang bersifat elektrik dan mekanik biasanya dilengkapi dengan buku
petunjuk yang berisi informasi tentang teknik perawatan dan keselamatan

5
kerja. Dengan demikian, keberhasilan proses pengolahan makanan tidak hanya
tergantung pada keahlian pengolah, tetapi juga pada kesiapan dan penanganan
peralatan secara benar.
a) Utensil

Tabel 1.1 Peralatan Utensil Persiapan

NO NAMA GAMBAR FUNGSI CARA


ALAT PENGGUNAAN

1. Conical untuk menyaring cairan Letakkan saringan di


strainer/ atau bahan makanan dari atas mangkuk atau
saringan ampas atau serpihan wadah, lalu tuangkan
kecil. cairan atau bahan
makanan yang ingin
disaring melalui
saringan.

2. Grater/ Untuk mengiris atau Geser bahan makanan


parutan memarut bahan makanan ke permukaan parutan
seperti keju, sayuran, yang tajam dengan
atau buah. gerakan bolak-balik.

3. Ballon whisk/ Untuk mengocok dan Pegang gagang dan


kocokan telur mencampur adonan, kocok bahan dalam
terutama untuk telur atau mangkuk dengan
bahan-bahan ringan. gerakan melingkar
hingga mencapai
konsistensi yang
diinginkan.

4. Peeler/ Untuk mengupas kulit Gerakkan peeler


pengupas sayuran atau buah dengan maju-mundur di atas
sayur efisien. permukaan buah atau
sayuran dengan
tekanan ringan.

5. Chopping Sebagai alas saat Tempatkan bahan


board memotong atau mengiris makanan di atas papan
bahan makanan. potong dan gunakan
pisau sesuai
kebutuhan.

6
6. Cutting board Sebagai alas saat Tempatkan bahan
memotong atau mengiris makanan di atas papan
bahan makanan. potong dan gunakan
pisau sesuai
kebutuhan.

7. Bowl Digunakan untuk Letakkan bahan


mencampur, menyimpan, makanan di dalam
atau menyajikan bahan mangkuk dan aduk
makanan. atau sajikan sesuai
kebutuhan.

8. Schariper

9. Chopping Digunakan untuk Pegang gagang pisau


Knife memotong atau mengiris dan gunakan dengan
bahan makanan yang gerakan melingkar
lebih besar atau lebih untuk memotong
keras. bahan makanan.

10. Filleting Dirancang khusus untuk Letakkan pisau pada


Knife memotong ikan menjadi pinggiran ikan dan
fillet. dengan gerakan
hati-hati, ikuti tulang
untuk mendapatkan
fillet.

11. Boning knife Untuk menghilangkan Gunakan ujung tajam


tulang dari daging. pisau untuk mengikuti
tulang dan
memisahkan daging
dari tulang.

12. Bread Knife/ Untuk memotong roti Gerakkan pisau


Slicing Knife atau bahan makanan yang dengan gerakan
memiliki kulit keras. melihat untuk
membuat irisan yang
bersih.

7
13. Cleaver/ Untuk memotong daging, Gunakan dengan
Pisau besar tulang, atau bahan mendorong dan
makanan yang keras. menarik pada bahan
makanan yang lebih
keras.

14. Potato peeler Digunakan untuk Gerakkan peeler


mengupas kulit kentang maju-mundur di atas
atau sayuran. permukaan kentang
atau sayuran dengan
tekanan ringan.

15. Whisking Digunakan untuk Tempatkan bahan di


bowl mengaduk dan dalam mangkuk dan
mencampur adonan kocok menggunakan
dengan whisk. whisk hingga
mencapai konsistensi
yang diinginkan.

16. Funnel Digunakan untuk Tempatkan funnel di


menuangkan cairan atau atas wadah sasaran dan
bahan makanan cair ke tuangkan cairan
dalam wadah dengan melalui funnel.
lebih presisi.

17. Colander Untuk menyaring cairan Letakkan colander di


dari bahan padat, seperti atas wadah dan
pasta atau sayuran. tuangkan bahan yang
ingin disaring ke
dalam colander.

18. Conical Digunakan untuk Tempatkan saringan di


strainer menyaring cairan atau atas mangkuk atau
bahan makanan dari wadah, lalu tuangkan
ampas atau serpihan cairan atau bahan
kecil. makanan yang ingin
disaring melalui
saringan.

8
19. Grater 4 side Untuk memarut atau Geser bahan makanan
mengiris bahan makanan ke permukaan parutan
dengan berbagai tekstur. dengan gerakan
bolak-balik.

20. Ice cream Digunakan untuk Gunakan scoop untuk


Scoop mengambil dan menggali es krim dan
membentuk bola es krim. putar pergelangan
tangan untuk
membentuk bola.

21. Mandoline Untuk mengiris bahan Geser bahan makanan


makanan dengan melintasi pisau
ketebalan yang seragam. mandolin untuk
mendapatkan irisan
yang konsisten.

22. Piping Bag Digunakan untuk Isi kantong semprot


menghias kue atau dengan adonan atau
membuat dekorasi saus, lalu semprotkan
dengan cara yang presisi. melalui ujung yang
dipotong.

23. Tammy Digunakan untuk Tempatkan kain di atas


Cloth/ menyaring atau menyalut wadah, lalu tuangkan
etamine cairan atau saus. cairan atau saus
melalui kain untuk
menyaringnya.

24. Mixing bowl Digunakan untuk Tempatkan bahan


mencampurkan atau makanan di dalam
mengaduk bahan mangkuk dan gunakan
makanan saat memasak spatula atau sendok
atau membuat adonan. untuk mencampurkan
dengan lembut atau
mengaduk hingga
merata.

9
25. Gelas Ukur Digunakan untuk Isi gelas ukur dengan
mengukur volume cairan bahan, lalu perhatikan
atau bahan makanan tanda-tanda
secara presisi. pengukuran pada gelas
untuk mendapatkan
jumlah yang tepat.

26. Container Untuk menyimpan dan Tempatkan makanan


mengatur bahan makanan dalam wadah sesuai
atau masakan yang telah kebutuhan dan simpan
dimasak. di lemari es atau
tempat penyimpanan
lainnya.

27. Trays Digunakan untuk Atur atau susun


menyajikan atau hidangan atau bahan
mengangkut berbagai makanan di atas
hidangan atau bahan nampan untuk
makanan. kemudahan penyajian
atau transportasi.

28. Sendok Ukur Untuk mengukur jumlah Isi sendok ukur dengan
yang tepat dari bahan bahan, ratakan ke
makanan kering atau cair. permukaan dan
bersihkan sisa bahan
yang berlebih di
atasnya untuk
mendapatkan takaran
yang akurat.

b) Equipment

Tabel 1.2 Peralatan Equipment Persiapan

NO NAMA GAMBAR FUNGSI CARA


ALAT PENGGUNAAN

1. Dough MIxer Untuk menggiling daging Masukkan daging yang


menjadi tekstur yang telah dipotong ke
diinginkan. dalam grinder,
nyalakan mesin, dan
atur pengaturan sesuai
dengan tingkat
kehalusan yang
diinginkan.

10
2. Meat Grinder Digunakan untuk Letakkan bahan di
memotong daging atau meja pemotong, atur
bahan makanan lainnya ketebalan irisan yang
menjadi irisan tipis diinginkan, dan dorong
bahan makanan
melintasi pisau potong
dengan gerakan
maju-mundur.

3. Meat Slicer Untuk mencampur dan Letakkan bahan di


menghaluskan bahan dalam blender, pasang
makanan, baik dalam tutupnya, nyalakan
bentuk cair atau blender, dan atur
semi-liquid. kecepatan hingga
mencapai konsistensi
yang diinginkan.

4. Food Blender Untuk mencampur dan Letakkan bahan di


menghaluskan bahan dalam blender, pasang
makanan, baik dalam tutupnya, nyalakan
bentuk cair atau blender, dan atur
semi-liquid. kecepatan hingga
mencapai konsistensi
yang diinginkan

5. Bread Slicer Digunakan untuk Letakkan roti di atas


memotong roti menjadi meja pemotong, atur
irisan yang seragam. ketebalan irisan, dan
dorong pemotong
melintasi roti untuk
mendapatkan irisan
yang rapi.

2. Peralatan pengolahan
Peralatan pengolahan merujuk pada berbagai benda atau perkakas yang
digunakan dalam proses mengolah suatu masakan. Kategori peralatan
pengolahan dapat dibagi menjadi dua, yaitu Equipment (Peralatan Besar) dan
Utensils (Peralatan Kecil), masing-masing memiliki peran penting dalam
mempermudah dan memperlancar kegiatan memasak.
Kitchen Equipment, atau perlengkapan dapur, merangkum peralatan
besar yang membentuk ruang dapur menjadi tempat yang berfungsi untuk
mengolah makanan. Contoh dari perlengkapan dapur ini mencakup oven,
kompor, dan sejenisnya. Dengan keberadaan peralatan besar ini, pengolah

11
makanan dapat memanfaatkannya sebagai pusat kegiatan memasak,
memastikan ketersediaan alat yang sesuai untuk setiap tahapan proses.
Di sisi lain, Kitchen Utensils, atau peralatan kecil, merujuk pada
alat-alat yang digunakan untuk mengolah makanan dalam skala yang lebih
detail. Beberapa contoh peralatan kecil ini melibatkan panci, pisau, dan
berbagai perkakas lainnya. Meskipun ukurannya lebih kecil, peralatan kecil ini
memainkan peran krusial dalam memudahkan tugas-tugas spesifik selama
proses memasak.
Dengan demikian, peralatan pengolahan tidak hanya mencakup
perlengkapan besar yang menjadi tulang punggung dapur, tetapi juga peralatan
kecil yang memberikan kemudahan dalam menangani detail-detail proses
memasak. Kombinasi keduanya memastikan efisiensi dan kelancaran selama
proses pengolahan makanan, menciptakan pengalaman memasak yang lebih
menyenangkan dan efektif.
a) Utensil

Tabel 1.3 Peralatan Utensil Pengolahan

NO NAMA GAMBAR FUNGSI CARA


ALAT PENGGUNAAN

1. Wood Fired Digunakan untuk Atur dan menyalakan


Oven memasak atau membakar kayu bakar di dalam
makanan dengan oven, dan masukkan
menggunakan kayu bakar makanan yang ingin
sebagai sumber panas. dipanggang atau
dipanggang.

2. Saute Pan Digunakan untuk Panaskan panci,


menumis atau memasak tambahkan minyak
bahan dengan cepat di atau lemak, dan tumis
atas api yang tinggi. bahan dengan gerakan
cepat hingga matang.

3. Sautoir Sejenis panci datar Gunakan sautoir untuk


dengan pegangan yang menumis atau
digunakan untuk memasak bahan,
menumis atau memasak. seringkali dengan
memanfaatkan
pegangan yang dapat
digunakan di dalam
oven.

12
4. Saucepan Digunakan untuk Letakkan bahan dalam
memasak saus, kuah, atau panci, panaskan di atas
memanaskan cairan kompor, dan aduk
dalam jumlah kecil. sesuai kebutuhan.

5. Frying pan Untuk menggoreng atau Panaskan wajan,


memasak bahan dengan tambahkan minyak
sedikit minyak atau atau lemak, dan masak
lemak. bahan hingga matang
dengan cara digoreng.

6. Omelette pan Dirancang khusus untuk Panaskan wajan,


memasak omelet dengan tambahkan telur yang
mudah dan merata. sudah dikocok, dan
masak omelet hingga
matang.

7. Stock Pot Digunakan untuk Letakkan bahan dalam


memasak kaldu, sup, atau panci besar, tambahkan
jumlah besar makanan air, dan masak di atas
cair. kompor dengan api
sedang hingga
mendidih

8. Roasting Pan Digunakan untuk Letakkan bahan di


memanggang daging atau dalam panci panggang
ayam di dalam oven. dan masukkan ke
dalam oven untuk
proses pemanggangan.

9. Ladle Digunakan untuk Saring atau ambil


menuangkan atau cairan dengan
mengambil cairan dalam menggunakan gayung
jumlah besar, seperti sup dan tuangkan ke dalam
atau saus. wadah atau mangkuk.

13
10. Skimmer Untuk menyaring minyak Gunakan skimmer
atau cairan panas dari untuk mengangkat
makanan yang digoreng. makanan yang
digoreng dari minyak
atau cairan panas.

11. Spider Digunakan untuk Letakkan spider di


mengangkat bahan bawah bahan makanan,
makanan yang direbus angkat, dan biarkan
atau digoreng dari air cairan menetes melalui
mendidih atau minyak renggangannya.
panas.

12. Iron Spatula Untuk membalik dan Gunakan spatula untuk


mengangkat makanan, membalik dan
terutama yang sedang mengangkat makanan
digoreng. di atas permukaan pan
atau griddle.

13. Meat fork Digunakan untuk Tusukkan garpu pada


menusuk dan membalik daging dan putar untuk
daging saat memasak. membaliknya di atas
permukaan memasak.

14. Kitchen Untuk mengaduk, Gunakan sendok untuk


Spoon menyajikan, atau mengaduk bahan
mencicipi makanan dalam panci atau
selama proses memasak. wajan, dan juga untuk
menyendokkan
makanan ke dalam
piring.

15. Wooden Digunakan untuk Gunakan spatula kayu


Spatula membalik dan mengaduk untuk membalik dan
makanan, khususnya di mengaduk makanan
atas permukaan yang tanpa merusak
tidak tahan goresan. permukaan non-stick
atau berbahaya.

14
16. Chopping Untuk memotong atau Pegang gagang pisau
Knife mengiris bahan makanan dan gunakan dengan
yang lebih besar atau gerakan melingkar
lebih keras. untuk memotong
bahan makanan.

17. Vegetable Dirancang khusus untuk Gunakan pisau sayur


Knife memotong dan mengiris untuk memotong atau
sayuran. mengiris sayuran
dengan presisi.

18. paring Knife/ Digunakan untuk Pegang pisau kecil dan


small Knife pekerjaan detail seperti gunakan dengan
mengupas, mengiris, atau hati-hati untuk
membersihkan bahan pekerjaan yang
makanan. memerlukan presisi.

19. Turning Knife Digunakan untuk Gunakan pisau balik


membalik dan memotong untuk membalik dan
makanan di atas memotong makanan
permukaan memasak. saat memasak.

20. Oyster Knife Dirancang khusus untuk Gunakan pisau tiram


membuka tiram atau untuk membuka
kerang. cangkang tiram dengan
hati-hati dan aman.

21. Boning Knife Digunakan untuk Gunakan ujung tajam


menghapus tulang dari pisau untuk mengikuti
daging. tulang dan
memisahkan daging
dari tulang.

22. Filleting Dirancang khusus untuk Letakkan pisau pada


Knife memotong ikan menjadi pinggiran ikan dan
fillet. dengan gerakan
hati-hati, ikuti tulang
untuk mendapatkan
fillet.

15
23. Bone Untuk memotong tulang Gunakan dengan
Chopper yang lebih besar atau tenaga dan tekanan
menghasilkan potongan untuk memotong
daging yang lebih kecil. tulang atau
potongannya.

24. Butcher Knife Digunakan untuk Pegang pisau dengan


memotong daging kokoh dan gunakan
dengan cepat dan efisien. gerakan memotong
untuk memotong
daging.

25. Bread Knife Untuk memotong roti Gerakkan pisau


atau bahan makanan yang dengan gerakan
memiliki kulit keras. melihat untuk
membuat irisan yang
bersih.

26. Carving Knife Digunakan untuk Pegang pisau dengan


memotong dan mengiris kokoh dan gunakan
daging panggang atau gerakan memotong
ayam. untuk menghasilkan
irisan yang rapi.

27. Microwave Digunakan untuk Letakkan makanan di


memanaskan atau dalam microwave, atur
memasak makanan waktu dan daya, lalu
dengan menggunakan nyalakan microwave.
gelombang mikro.

28. Pizza Oven Digunakan untuk Atur suhu oven,


memanggang pizza letakkan pizza di
dengan suhu tinggi. dalam, dan panggang
hingga adonan matang
dan keju meleleh.

29. Egg Boiler Digunakan untuk Letakkan telur di


merebus telur dengan dalam alat, tambahkan
cepat dan mudah. air, dan nyalakan
perangkat sesuai
petunjuk.

16
30. Toaster Untuk memanggang roti Tempatkan roti di
atau produk roti lainnya. dalam slot, atur tingkat
kematangan, dan
nyalakan toaster untuk
memanggang roti.

31. Sauce Pot Digunakan untuk Letakkan bahan saus di


memasak saus atau kuah dalam panci, panaskan
dalam jumlah sedang di atas kompor, dan
hingga besar. aduk sesuai kebutuhan.

32. General Digunakan untuk Atur suhu oven sesuai


Purpose Oven memanggang, memasak, kebutuhan, letakkan
atau mengukus berbagai makanan di dalam, dan
jenis makanan. panggang atau masak
hingga matang.

33. Bakery Oven Dirancang khusus untuk Atur suhu oven sesuai
memanggang produk roti, resep, letakkan produk
kue, dan pastry. roti di dalam, dan
panggang hingga
matang.

34. Sugar Boiler Digunakan untuk Letakkan gula di


melelehkan gula atau dalam panci, panaskan
membuat sirup gula. secara perlahan hingga
meleleh, dan gunakan
sesuai kebutuhan.

35. Braising pan Digunakan untuk Panaskan panci,


memasak secara perlahan tambahkan bahan
dengan menggabungkan makanan, dan biarkan
metode memanggang dan proses memasak
merebus. perlahan untuk hasil
masakan yang lezat.

17
36. Steamer Untuk mengukus Letakkan makanan di
makanan dengan dalam alat pengukus,
menggunakan uap air. panaskan air di
dasarnya, dan biarkan
uap air memasak
makanan.

37. Contact Grill Digunakan untuk Letakkan makanan di


memanggang atau antara dua permukaan
menggoreng makanan panas, tutup grill, dan
secara cepat dengan dua panggang hingga
permukaan panas. matang.

38. Boiling Pan Digunakan untuk Isi panci dengan air,


merebus makanan dalam tambahkan bahan
jumlah besar. makanan, dan
panaskan hingga
mendidih.

b) Equipment

Tabel 1.4 Peralatan Equipment Pengolahan

NO NAMA GAMBAR FUNGSI CARA


ALAT PENGGUNAAN

1. Range stove Digunakan untuk Nyalakan kompor, atur


medium memasak atau tingkat panas sesuai
menggoreng berbagai kebutuhan, dan
jenis makanan letakkan panci atau
menggunakan sumber wajan di atasnya.
panas langsung.

2. Range Dirancang khusus untuk Nyalakan kompor,


Stockpot memasak dalam panci letakkan panci besar di
besar atau stockpot. atasnya, dan masak
makanan dalam jumlah
besar.

3. Wok Range Digunakan untuk Nyalakan pembakar


Burner memasak dengan wok, wok, letakkan wok di
alat masak khas Asia atasnya, dan masak
yang memiliki bentuk dengan cepat
cekung. menggunakan teknik
memasak wok.

18
4. Oven Digunakan untuk Atur suhu oven sesuai
memanggang, memasak, resep, letakkan
atau mengukus makanan makanan di dalam, dan
dengan menggunakan panggang atau masak
sumber panas di dalam hingga matang.
ruang tertutup.

5. Electric Gas Untuk mengukus Letakkan makanan di


steamer makanan dengan dalam alat pengukus,
menggunakan kombinasi nyalakan sumber
sumber panas listrik dan panas, dan biarkan uap
gas. air memasak makanan.

6. Tilting pan Digunakan untuk Nyalakan panci,


memasak dalam jumlah tambahkan bahan
besar dan dapat makanan, dan
dimiringkan untuk sesuaikan sudut miring
memudahkan sesuai kebutuhan
menuangkan atau
mengambil makanan.

7. Pasta boiler Untuk merebus pasta si boiler dengan air,


dengan cepat dan efisien. tambahkan garam, dan
rebus pasta hingga
matang.

8. Boiler Digunakan untuk si boiler dengan bahan


merebus makanan atau makanan atau cairan,
cairan dalam jumlah nyalakan sumber
besar. panas, dan biarkan
merebus.

9. Salamander Digunakan untuk Nyalakan salamander,


memanggang atau letakkan makanan di
menghangatkan makanan bawah sumber panas,
dari atas dengan dan biarkan makanan
menggunakan sumber menjadi hangat atau
panas langsung. matang.

19
10. Deep fryer & Untuk menggoreng Panaskan minyak,
Frying basket makanan dalam minyak masukkan makanan ke
panas. dalam keranjang, dan
goreng hingga matang.

11. Griddles Digunakan untuk Panaskan griddles,


memanggang atau letakkan makanan di
menggoreng makanan di atasnya, dan masak
permukaan datar yang dengan membalik atau
lebar. mengaduk sesuai
kebutuhan.

12. Grill/Griller Digunakan untuk Panaskan grill,


memanggang atau letakkan makanan di
menggoreng makanan di atas rel atau gril, dan
atas permukaan bergerigi panggang hingga
atau rel. matang dengan
menciptakan jejak grill
yang khas.

3. Peralatan penyajian
Alat penghidang makanan merujuk pada beragam perkakas yang
digunakan untuk menyajikan hidangan di meja makan atau meja penghidang.
Dimulai dari perlengkapan dasar meja, taplak, hingga kain penutup kaki meja,
semua disesuaikan untuk menciptakan tampilan yang menarik dan tertata rapi.
Perbedaan tebal dan motif taplak meja juga menambah variasi dalam penataan
meja. Selanjutnya, perlengkapan penyajian makanan menjadi komponen
penting dari alat penghidang. Tempat nasi, misalnya, hadir dalam berbagai
ukuran dan bentuk, dilengkapi dengan sendok nasi atau centong yang sesuai.
Dalam hal pinggan, pinggan cekung cocok digunakan untuk masakan
berkuah, sedangkan yang lebih datar sesuai untuk hidangan yang lebih kering.
Setiap jenis pinggan dilengkapi dengan sendok atau garpu penghidang yang
sesuai dengan kegunaannya. Khusus untuk hidangan yang memerlukan suhu
panas terus-menerus, tersedia pinggan dengan perapian atau kompor kecil
yang dapat dinyalakan selama hidangan disajikan di meja.
Podeng, sebagai contoh, dapat dihidangkan dalam piring datar besar,
seperti nampan, yang disesuaikan dengan ukuran podeng yang disajikan.

20
Penempatan saus podeng juga diperhatikan dengan menaruhnya dalam bowl
yang dilengkapi dengan sendok. Semua elemen ini dirancang untuk
menciptakan pengalaman bersantap yang menyenangkan dan terorganisir di
atas meja penghidang.
a) Chinaware
Merupakan peralatan menata meja yang sangat penting dan
dapat mempengaruhi penampilan penyajian makanan dan minuman.
Warna dan bentuknya harus serasi dengan alat-alat lainnya. Barang
pecah belah yang digunakan di restoran umumnya terbuat dari
porselin, karena warna dan modelnya beranekaa ragam. Peralatan
hidang yang termasuk chinaware adalah :

Tabel 1.5 Peralatan Chinaware

NO NAMA ALAT GAMBAR

1. Dinner Plate

2. Dessert Plate

3. B&B plate

21
6. Soup cup and saucer

7. Coffee cup and saucer

8. Sugar bowl

7. Milk Jug

8. Sauce dish

9. Butter dish

22
10. Egg stand

b) Glassware
Tidak kalah pentingnya dengan alat-alat yang biasanya
digunakan di restoran. Gelas juga digunakan di ruang makan (dining
room glass) dan di bar (bar glass). Gelas dibuat dari bermacam-macam
bahan, yaitu kaca kali, kaca kristal, plastik dan logam. Peralatan
hidangan yang termasuk Glassware adalah :

Tabel 1.6 Peralatan Glassware

NO NAMA ALAT GAMBAR

1. Colada

2. White wine glass

3. Red wine glass

23
4. Water goblet

5. Juice glass

6. Highball glass

7. Cocktail glass

8. Ice cream

9. Champagne glass

24
10. Old Fashioned glass

11. Martini glass

c) Silverware
Silverware merupakan peralatan hidang yang berupa sendok,
garpu, dan pisau. Keserasian silverware dengan Peralatan Yang lain
ikut penentu baik tidaknya penampilan meja makan suatu restoran atau
rumah makan. Berdasarkan bahannya silverware terbuat dari stainless
steel, kuningan, alumunium, perak, melamine, atau plastik. Peralatan
hidangan yang termasuk silverware adalah :

Tabel 1.7 Peralatan Silverware

NO NAMA ALAT GAMBAR

1. Dinner knife

2. Dessert Knife

3. B&b knife

25
6. Dinner fork

7. Dessert fork

9. Pastry fork

10. Dinner spoon

11. Dessert spoon

12. Soup spoon

13. Tea spoon

26
14. Ice cream spoon

15, Cocktail fork

d) Table Accompaniment serta perlengkapan lainnya (Other Equipment)


Selain dari chinaware, silverware dan glassware masih ada
perlengkapan lain yang tidak kalah pentingnya. Peralatan-peralatan ini
ada yang terbuat dari perak, stainless steel, porselin, gelas, kayu
seperti:

Tabel 1.8 Peralatan Table Accompaniment

NO NAMA ALAT GAMBAR

1. Baki

2. Tempat roti

27
3. Vas and flower

4. Toothpick holder

5. Tamble number

6. Salt and pepper shaker

II. Memahami Cara Membersihkan dan Penyimpanan Alat


1. Membersihkan Pemanggang Roti
Pemanggang roti atau toaster sering kali mengumpulkan remah roti
dan lemak yang membakar pada bagian dalamnya. Cara membersihkan,
matikan aliran listrik dan biarkan pemanggang roti atau toaster mendingin.
Kemudian, keluarkan kerak roti dan lemak dengan menggunakan sikat kecil

28
atau kuas. Pastikan untuk membersihkan bagian luar dengan kain lembut yang
sudah dibasahi dengan air sabun.

2. Membersihkan Mesin Kopi


Mesin coffee membersihkannya harus secara rutin agar kualitas kopi
tetap terjaga. Cara membersihkan, Campurkan setengah cangkir cuka putih
dengan setengah cangkir air dan jalankan mesin seperti saat membuat kopi.
Setelah itu, bilas mesin dengan air bersih selama beberapa kali untuk
menghilangkan bau cuka. Lakukan ini setiap dua minggu atau sesuai petunjuk
pabrik.

3. Menghilangkan Bau pada Penggiling Bumbu


Penggiling bumbu atau spice grinder sering kali menyimpan bau dan
minyak dari bumbu-bumbu yang digiling sebelumnya.
Untuk menghilangkan bau Cara membersihkan, campurkan sejumput
garam kasar dengan bubuk baking soda. Gilingkan campuran tersebut selama
beberapa detik, lalu bilas dengan air bersih.

4. Membersihkan Alat Pemanggang


Alat pemanggang atau grill cenderung menumpuk lemak dan noda
makanan yang sulit dihilangkan. Cara membersihkan , nyalakan alat
pemanggang atau grill pada suhu tinggi selama beberapa menit untuk
membakar noda dan lemak. Setelah itu, biarkan alat pemanggang atau grill
dingin, dan sikat bagian yang berminyak dengan sikat grill khusus atau sikat
stainless steel. Setelah bersih, lap dengan kain bersih yang sudah dibasahi
dengan air sabun.
5. Membersihkan dan Mencuci panci elektrik
Saat membeli panci elektrik, biasanya akan mendapat buku manual
yang memuat langkah mencucinya yang benar. Tapi, kalau nggak
menemukannya bisa mengikuti langkah-langkah berikut ini:
- Cabut kabel listrik yang menghubungkan panci elektrik dengan
stop kontak. Kalau masih panas, tunggu sampai dingin terlebih

29
dahulu. Bersihkan perangkat atau bagian tubuh utama dengan
air bersih yang dibasahi secukupnya.
- Untuk bagian-bagian kecilnya bisa kamu lepas kemudian cuci
dengan menggunakan air hangat dan sedikit sabun. Sedangkan
untuk bagian panci masak atau cooking pot biasanya bisa
dimasukkan ke mesin pencuci piring.
- Kalau panci nggak bisa dimasukkan ke mesin pencuci piring,
kamu bisa mencucinya dengan tangan. Caranya pun seperti
biasa, bersihkan dengan air sabun lalu bilas dengan air yang
bersih.
- Untuk bagian tutup bersihkan sebagaimana biasa dengan
menggunakan sabun dan air hangat. Pada bagian tutup biasanya
ada tombol fungsi, jadi kamu harus berhati-hati saat
mencucinya.
- Untuk membersihkan gasket atau karet paking, lepaskan karet
dari tutup kemudian cuci dengan air bersih. Tunggu sampai
kering lalu pasangkan lagi pada tutup panci. Kalau karet paking
sudah mulai retak atau mengeras, gantilah dengan karet yang
baru.
- Jangan langsung memasangkan setiap bagian panci sesaat
setelah mencucinya. Pastikan semua bagian sudah benar-benar
kering sebelum dipasang ke tempatnya. Kalau ada bagian yang
basah, air akan terperangkap dan lambat laun dapat berpotensi
merusak material logam.

Penyimpanan Alat :
1. Kelompokkan Sesuai Jenis dan Ukuran
Peralatan dapur memang harus dikelompokkan sesuai jenis atau
ukurannya. jika di dapur terdapat wajan beberapa ukuran, maka tempatkan
wajan-wajan tersebut menjadi satu. Sementara gelas-gelas dan cangkir bisa
dikelompokkan juga menjadi satu. Intinya, menempatkan peralatan dapur
sesuai fungsi atau ukurannya akan memudahkan dan menemukan.
2. Simpan Peralatan Kecil di Dalam Box

30
Peralatan dapur berukuran kecil, seperti sendok, garpu, pisau, dan
sebagainya, sangat mudah terselip. Jika tidak terjadi terselip menempatkan
peralatan kecil di dalam sebuah wadah (box) dan mudah untuk dicari .
Bermanfaat untuk melindungi peralatan dari debu maupun kotoran.
3. Letakkan Bumbu di Rak Khusus dan Beri Label pada Wadahnya
Untuk menghindari kecerobohan , simpan bumbu dapur di rak khusus.
Agar tidak salah mengambil bumbu dapur, berikan label pada setiap wadah
penyimpanannya. Label tersebut bertuliskan nama bumbu dapur
4. Manfaatkan Ruang Lapang untuk Menyimpan Peralatan Berukuran
Besar
Dalam menata peralatan dapur, memanfaatkan ruang lapang yang
tersedia di antara perabotan rumah tangga yang sudah ditempatkan di dapur.
meja bawah kompor kosong, manfaatkan saja untuk meletakkan
barang-barang berat dan berukuran besar yang tidak bisa dimasukkan ke
dalam kabinet/lemari. Setiap ada ruang lapang yang tersedia, usahakan untuk
memanfaatkannya agar semua peralatan dapur dapat tertata dengan baik.
5. Memaksimalkan Ruang Bawah Sink untuk Penyimpanan
Memanfaatkan ruang kosong yang tersedia di antara perabotan rumah
tangga. Salah satu ruang lapang yang biasa dijumpai di dapur adalah bagian
bawah sink alias wastafel cuci piring. Bagian bawah sink ini bisa dipakai
untuk menempatkan semua jenis alat dapur yang ukurannya besar. Bahkan,
meletakkan rice cooker atau dandang berukuran besar tepat di bawah wastafel
cuci piring ini.
6. Urutkan Penataan Piring Sesuai Bentuk dan Warna
Piring terdiri dari berbagai bentuk yang memiliki fungsi
masing-masing. Sebagai contoh, saucer plate adalah piring dengan ukuran
datar dan di bagian tengahnya terdapat lingkaran kecil. Piring ini dipakai
untuk alas cangkir maupun gelas. Ada juga soup plate yang bentuknya mirip
seperti mangkuk tapi cekungannya tidak sedalam mangkuk. Tata piring di
dapur sesuai bentuk atau warnanya. Hal ini bukan hanya memudahkan Anda
saat mengambil piring, tetapi juga membuat tatakan piring jadi lebih sedap
dipandang mata.
7. Pisahkan Tempat Sampah Kering dan Basah

31
Usai menata peralatan rumah tangga yang terdapat di dapur, jangan
lupa untuk turut menyediakan tempat sampah. Di dapur harus tersedia dua
jenis tempat sampah, yakni tempat sampah kering dan tempat sampah basah.
Tempat sampah kering bisa dipakai untuk membuang bungkus mie instan,
kantong kresek, atau kertas pembungkus makanan. Sementara tempat sampah
basah dipakai untuk membuang sisa makanan atau bahan-bahan memasak
yang tidak terpakai.
III. Menerapkan Cara Pemilihan Bahan Hewani dan Nabati
Bahan makanan hewani merupakan sumber makanan yang berasal dari hewan
dan dapat dikonsumsi oleh manusia. Bahan makanan hewani dapat berasal dari
kelompok hewan darat maupun hewan perairan. Selain itu, ada juga berbagai macam
produk yang didapatkan dan berasal dari hewan seperti susu, telur, dan keju. Beberapa
contoh bahan makanan hewani yang dapat kita ketahui antara lain:
1. Daging
Daging merupakan salah satu sumber pangan hewani yang berasal dari hewan
ternak berupa ternak besar maupun ternak kecil. Kelompok hewan ternak besar
diantaranya adalah ternak sapi ataupun kerbau, sedangkan hewan ternak kecil
diantaranya adalah ternak kambing, domba, ataupun babi. Sebagai konsumen, kita
harus mengetahui faktor yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan daging sebagai
bahan pangan, seperti warna daging, aroma daging, tekstur daging, dan permukaan
daging. Daging yang berkualitas memiliki warna yang merah terang/cerah serta
mengkilap, padat, tidak kaku dan kenyal. Kemudian kualitas daging yang baik yaitu
memiliki permukaan daging yang apabila ditekan akan kembali ke bentuk semula,
tidak kering, tidak berlendir, serta tidak lengket. Selain itu, daging yang berkualitas
juga memiliki aroma yang tidak busuk atau anyir.
2. Unggas
Daging unggas merupakan sumber makanan berasal dari jenis hewani yang
memiliki protein yang tinggi. Daging unggas ini dihasilkan dari hewan ternak
kelompok burung, seperti ayam, bebek, kalkun, angsa, burung puyuh, dan lainnya.
Dalam memilih kualitas daging unggas yang baik, tentunya ada faktor yang harus kita
ketahui, yaitu warna daging unggas, aroma, tekstur, serta penampakan permukaannya.
Daging unggas yang baik memiliki warna pink segar, apabila daging tersebut sudah
memiliki warna kebiruan atau bahkan hitam maka daging tersebut sudah tidak segar.

32
Selain itu, daging unggas yang berkualitas juga memiliki tekstur daging yang kenyal,
apabila daging tersebut ditekan oleh jari maka akan bersifat (elastis) atau kembali ke
bentuk semua. Kemudian permukaan daging unggas yang baik tampak ketika penjual
daging unggas di pasar tradisional, daging tersebut dikerubungi oleh lalat.
3. Ikan
Ikan merupakan salah satu kelompok bahan makanan hewani yang berasal dari
perairan. Jenis bahan makanan ini menjadi sumber protein serta memiliki kandungan
nutrisi yang sangat tinggi, seperti asam lemak omega 3, asam lemak tak jenuh,
kalsium, yodium, vitamin A, vitamin D, vitamin B6, dan vitamin B12. Namun
sebelum kita mengolah ikan, tentunya kita harus mengetahui bagaimana karakteristik
ikan yang berkualitas. Hal yang dapat kita perhatikan dalam pemilihan ikan yang
masih segar yaitu kulit dan sisik yang masih segar dengan ciri mengkilap serta
sisiknya kuat menempel. Kemudian ikan yang masih segar juga memiliki mata yang
segar, insang yang merah, serta tekstur daging yang masih kokoh dan kenyal. Aroma
ikan yang berkualitas juga tidak berbau menyengat atau amis yang tajam.
4. Telur
Telur merupakan bahan makanan hewani yang memiliki nilai gizi sangat
tinggi. Protein dalam bahan pangan ini memiliki mutu yang sangat tinggi karena
memiliki susunan asam amino esensial yang lengkap sehingga dijadikan patokan
untuk menentukan mutu protein dari bahan pangan lain. Telur yang dikonsumsi oleh
masyarakat umumnya berasal dari hewan jenis unggas, seperti ayam, bebek, burung
puyuh, dan lainnya. Pemilihan telur yang baik atau berkualitas tampak dari cangkang
yang tidak retak atau rapuh, tidak memiliki lubang, bintik, serta kilap. Telur yang
masih baik memiliki cangkang yang berwarna pekat dan cerah. Kemudian kita juga
bisa mengecek telur dengan menyoroti dengan cahaya lampu untuk melihat isi telur
tersebut, jika bagian kuning telurnya berada di tengah dan tidak bebas bergerak, maka
telur tersebut masih dalam kondisi yang baik. Selain itu, cara lain yang dapat kita
lakukan adalah mengguncang telur secara perlahan, apabila telur bergerak ketika
diguncang maka kualitas telur tersebut sudah tidak baik. Namun jika telur yang kita
guncangkan tidak tergoyang dan tidak ada suara, maka kualitas telur tersebut masih
bagus.
5. Susu
Susu merupakan bahan pangan hewani yang diperoleh dari jalan pemerahan
hewan ternak mamalia seperti sapi, kuda, dan kambing. Kandungan gizi yang dimiliki

33
oleh susu sangatlah tinggi karena mengandung protein, lemak, karbohidrat, vitamin,
dan juga mineral. Susu murni memiliki rasa yang cenderung tidak manis atau bahkan
memiliki rasa yang sedikit asin dan creamy. Selain itu tekstur susu yang baik yaitu
sedikit kental namun tidak menggumpal, karena jika susu memiliki gumpalan atau
bulir-bulir sebelum dikonsumsi, maka susu tersebut menandakan bahwa sudah tidak
layak untuk dikonsumsi. Selain dari rasa dan tekstur hal yang perlu diketahui dalam
pemilihan susu yaitu aroma, susu murni yang baik cenderung mengeluarkan aroma
creamy yang khas. Apabila aroma susu sudah sedikit asam, maka kemungkinan besar
susu tersebut sudah tidak layak untuk dikonsumsi.

Bahan makanan nabati merupakan jenis bahan makanan yang berasal dari
tanaman atau tumbuhan, baik dari bagian buah, batang, daun, maupun akar. Bahan
makanan nabati memiliki daya penyimpanan yang cukup lama dibandingkan dengan
bahan makanan hewani karena memiliki jaring pelindung yang kokoh dan kuat.
Contoh bahan makanan nabati yang perlu kita ketahui antara lain:
1. Umbi-Umbian
Umbi-umbian merupakan jenis bahan makanan nabati yang diperoleh dari
bagian akar maupun batang tumbuhan. Umbi akar dapat terbentuk dari akar tunggang
seperti pada sayuran wortel atau lobak, sedangkan umbi akar yang terbentuk dari akar
cabang adalah ubi kayu dan garut. Selain itu, umbi batang merupakan umbi yang
terbentuk dari modifikasi batang yang mampu memunculkan tunas maupun akar,
sehingga banyak dijadikan bahan vegetatif. Contoh dari jenis umbi batang yaitu
tanaman talas, suweg, dan juga kentang. Dalam pemilihan bahan umbi-umbian yang
baik dan berkualitas, hal yang harus kita ketahui yaitu pemilihan tekstur kulit yang
sangat mulus, karena umbi yang masih memiliki kulit yang sangat mulus akan
mengurangi resiko kebusukan pada umbi tersebut. Selain tekstur kulit, pemilihan
bobot ukuran umbi juga akan berpengaruh. Jika umbi yang kita kita pilih cenderung
ringan, kemungkinan besar umbi tersebut sudah lama dipanen atau dipetik dan telah
mengering. Namun jika kita memilih bobot umbi yang cukup besar juga dapat
menandakan adanya kandungan zat pati yang terlalu banyak di dalamnya, maka
sebaiknya kita memilih bobot umbi yang sedang. Selain itu, dalam pemilihan umbi
yang baik sebaiknya kita menghindari umbi yang masih bergetah, karena umbi yang
masih bergetah memiliki kemungkinan umur umbi yang masih muda sehingga umbi
tersebut akan memiliki rasa yang hambar.

34
2. Serealia
Serealia merupakan salah satu bahan makanan nabati yang berasal dari biji
tumbuhan yang kaya akan karbohidrat serta dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku
pokok industri. Menurut (Fahmawati, 2013), Serealia berperan penting karena
merupakan makanan pokok yang sekaligus sebagai sumber energi bagi manusia.
Serealia menyediakan 50% kebutuhan kalori. Biji-bijian tumbuhan yang tergolong
pada serealia yaitu padi, jagung, gandum, oat, barley, dan rye. Beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam pemilihan serealia yang berkualitas yaitu:
- Permukaan : utuh, mulus, tidak pecah atau terpotong
- Bentuk : lonjong seperti bentuk serealia pada umumnya
- Ukuran : berisi, tidak kosong pada bagian dalam
- Aroma : tidak tengik
- Hasil gilingan : bersih terlepas sempurna dari kulitnya
3. Kacang-Kacangan
Kacang-kacangan merupakan salah satu bahan makanan nabati sebagai
sumber protein dengan nilai gizi yang tinggi. Menurut (Koswara, 2013),
kacang-kacangan juga memiliki keunggulan dari segi harga yang murah, memiliki
kandungan lemak yang umumnya baik untuk kesehatan dan mengandung berbagai
mineral yang cukup banyak. Beberapa macam kacang-kacangan yang digunakan
sebagai bahan makanan adalah kacang sejati: mete, pistachio, kenari, almond, pecan,
hazelnut, chestnut, pinus, macadamia, dan kacang brazil. Sedangkan contoh kacang
jenis legum adalah lentil, kacang polong, kacang kedelai, kacang hijau, kacang arab,
kacang kapri, dan kacang tanah. Pemilihan kacang yang baik bergantung pada
beberapa hal seperti:
- Tidak terdapat kutu, karena jika kacang tersebut terdapat kutu maka dapat
diketahui bahwa kacang tersebut sudah tersimpan lama dan akan
menimbulkan bau tengik serta rasa dan aroma yang kurang sedap.
- Memiliki biji kacang yang utuh, jika bentuk kacang sudah kisut atau berlubang
maka kacang tersebut sudah tidak segar karena waktu penyimpanan yang
sudah cukup lama.
- Memilih kacang yang memiliki kulit utuh, karena kacang yang masih
memiliki kulit yang utuh biasanya memiliki kualitas yang lebih baik.
4. Sayuran dan Buah-Buahan

35
Sayuran merupakan bahan pangan nabati yang memiliki gizi yang cukup
lengkap serta mengandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia seperti
vitamin, mineral, serat, kalsium, zat besi, dan folat. Sayuran berasal dari bagian
tumbuhan seperti daun, batang, dan bunga. Beberapa contoh sayuran yang digunakan
sebagai bahan makanan seperti bayam, brokoli, wortel, asparagus, kol, paprika,
jamur, pare, buncis, sawi, kangkung, kemangi, seledri, kubis, dan lainnya.
Sedangkan buah-buahan merupakan bagian dari tanaman yang strukturnya
mengelilingi biji dimana struktur tersebut berasal dari indung telur atau sebagai
bagian dari bunga itu sendiri. Buah tentunya memiliki kandungan nutrisi yang banyak
seperti mineral, serat, serta bermacam vitamin seperti vitamin A, vitamin B, vitamin
B1, vitamin B6, dan vitamin C. Beberapa contoh buah-buahan yang digunakan
sebagai bahan makanan yaitu apel, pisang, jeruk, nanas, durian, manggis, semangka,
dan lainnya.
Dalam pemilihan sayuran dan buah-buahan tentunya banyak hal yang harus
diperhatikan akan mendapatkan yang berkualitas, yaitu:
- Memastikan sayuran tidak layu, karena jika sayuran sudah layu maka sayuran
tersebut sudah tidak segar seperti pada sayuran selada, sawi, bayam, dan
kangkung yang dapat dengan jelas terlihat perbedaannya
- Warna Sayuran, akan mempengaruhi apakah nutrisi, serat, vitamin yang di
dalam sayuran tersebut masih tinggi atau tidak. Seperti contohnya pada jagung
yang memiliki warna kuning sekali maupun wortel yang memiliki warna
orange yang menyala. Sebaiknya, pemilihan sayuran yang baik tidak terdapat
indikasi jamur atau bintik-bintik tidak yang bersifat merusak dan
menyebabkan pembusukan.
- Bebas dari pestisida, jika bagian bawah sayuran terlihat bolong maka dapat
menjadi penanda bahwa sayuran tersebut telah dimakan ulat atau hewan kecil
maka sayuran tersebut aman atau bebas dari pestisida.
- Untuk memilih buah yang berkualitas hampir sama dengan pemilihan sayuran,
namun ada beberapa hal juga yang dapat kita perhatikan, misalnya kekerasan
daging buahnya. Buah yang masih layak untuk dikonsumsi memiliki tingkat
kematangan yang pas yakni daging buah sudah lunak namun tidak sampai
benyek. Karena tingkat kematangan buah yang sangat tinggi, kemungkinan
buah tersebut sudah ditumbuhi larva serangga atau disebut dengan belatung.

36
5. Bumbu dan Rempah
Bumbu dan rempah adalah tanaman aromatik yang digunakan sebagai bahan
masakan yang berfungsi sebagai penyedap dan pembangkit selera makan. Bumbu
juga merupakan bahan tambahan pada masakan yang bertujuan untuk memberi rasa,
aroma, warna, dan dijadikan sebagai bahan pengawet. Bumbu dan rempah dibedakan
menjadi tiga golongan yakni bumbu (hears), rempah (spices), dan seasoning. Bumbu
(hears) berasal dari tumbuhan yang digunakan dalam keadaan masih segar seperti
bawang merah, bawang putih. Rempah (spices) berasal dari tumbuhan yang
digunakan dalam keadaan kering misalnya merica, cengkeh, pala, jinten, kemiri, dan
bunga lawang. Sedangkan seasoning adalah bahan penambah rasa yang siap
digunakan berupa cairan atau bubuk seperti aneka saus, kecap, tabasco, dan vetsin.
Jenis bumbu dan rempah yang berasal dari kelompok nabati dapat digolongkan
berdasarkan:
a. Akar dan umbi: jahe, kunyit, lengkuas, kencur, temu kunci, bawang merah,
bawang putih
b. Batang: kayu manis dan serai
c. Daun : daun salam, daun jeruk purut, daun kunyit, daun mint, oregano, thyme,
seledri, bay leaves, basil
d. Buah dan biji: merica, lada, ketumbar, pala
e. Bunga: bunga lawang
Pemilihan bumbu dan rempah yang baik juga harus diperhatikan, karena tidak semua
jenis bumbu dan rempah memiliki masa penyimpanan yang lama. Beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam pemilihan bahan bumbu dan rempah yaitu:
- Pemilihan bumbu seperti jahe, kunyit, kencur, bawang, dan lainnya harus
dipilih yang masih segar, mulus, utuh, dan tidak memiliki bercak putih atau
jamur, karena faktor tersebut akan menyebabkan bumbu memiliki aroma yang
tidak sedap dan akan cepat membusuk ketika disimpan lama.
- Aroma menjadi patokan dalam pemilihan jenis bumbu dan rempah, karena
banyaknya kesamaan antara bumbu satu dengan lainnya.
- Memastikan bentuk bumbu maupun rempah masih dalam keadaaan yang utuh
dan tidak terdapat bagian yang busuk.
- Tidak membeli dalam jumlah yang banyak jika tidak segera dimanfaatkan,
karena penyimpanan bumbu yang lama juga akan menyebabkan kulit bumbu
dan rempah tersebut akan keriput, kering, dan busuk.

37
Materi : Persiapan Alat dan Bahan
Tanggal mengerjakan :
Nama :
No. Absen :

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan mengisi jawaban yang tepat


1. Apa yang anda ketahui tentang bahan-bahan peralatan dapur? (20)
2. Jelaskan cara membersihkan peralatan dapur yang terbuat dari kayu? (15)
3. Jelaskan cara membersihkan peralatan dapur yang terbuat dari besi? (15)
4. Jelaskan cara membersihkan peralatan dapur yang terbuat dari plastik? (10)
5. Bagaimana cara anda dalam merawat peralatan dapur? (10)
6. Identifikasikan peralatan Penyajian yang kamu ketahui! (10)
7. Jelaskan pengertian peralatan utensil dan sebutkan contoh peralatannya!
(minimal 5) (5)
8. Apa yang anda ketahui tentang bahan hewani dan nabati?(5)
9. Sebutkan contoh ciri ciri daging sapi yang berkualitas! (5)
10. Sebutkan ciri-ciri kacang kacangan yang baik! (5)

KUNCI JAWABAN
1. Bahan-bahan yang digunakan dalam pembuatan peralatan dapur memiliki beragam
karakteristik sesuai dengan fungsinya.
- Stainless steel, yang tahan karat dan mudah dibersihkan, sering digunakan
dalam pembuatan pisau, panci, wajan, spatula, dan berbagai peralatan dapur
lainnya.
- Aluminium, dengan sifat ringan dan baik sebagai penghantar panas, umumnya
digunakan untuk wajan, panci, dan baking sheet.
- Porselen atau keramik hadir sebagai opsi tahan panas, tahan goresan, dan
mudah dibersihkan untuk peralatan makan seperti piring, mangkuk, dan mug.

38
- Plastik, yang ringan dan tahan air, ditemukan pada sendok, spatula, mangkok,
dan wadah penyimpanan.
- Kayu, dengan keindahannya dan kenyamanan penggunaan, diaplikasikan pada
sendok, spatula, talenan, dan pegangan beberapa peralatan dapur.
- Bambu, selain ramah lingkungan, juga digunakan pada sendok, spatula, dan
alat masak lainnya.
- Kaca, yang transparan dan tahan panas, umumnya diterapkan pada piring,
mangkuk, gelas, dan wadah penyimpanan.
- Silikon, yang tahan panas, fleksibel, dan anti lengket, menjadi bahan utama
pada spatula, saringan, dan alat dapur anti lengket.
- Tembaga, dengan konduktivitas panas yang baik, digunakan pada mangkuk,
panci, dan wajan, meskipun memerlukan perawatan khusus.
2. Membersihkan peralatan dapur yang terbuat dari kayu memerlukan perhatian khusus
agar tetap bersih dan terawat.
- Pertama, pastikan tangan Anda bersih sebelum memulai proses pembersihan.
Gunakan sabun lembut dan air hangat untuk mencuci peralatan kayu, hindari
sabun yang terlalu keras yang dapat merusak kayu.
- Gunakan sikat lembut atau spons untuk membersihkan sisa-sisa makanan atau
noda pada peralatan, namun hindari sikat dengan serat kasar yang dapat
merusak permukaan kayu.
- Penting untuk menghindari merendam peralatan kayu dalam air untuk waktu
yang lama, karena kayu dapat menyerap air dan mengalami perubahan bentuk.
Setelah dicuci, segera keringkan peralatan kayu dengan lap bersih dan kering
untuk mencegah pertumbuhan jamur atau bakteri akibat kelembapan.
- Secara berkala, olesi peralatan kayu dengan minyak kayu yang aman untuk
konsumsi atau minyak mineral untuk menjaga kelembaban dan memberikan
lapisan pelindung.
- Hindari mesin cuci piring, suhu tinggi dan deterjen kuat pada mesin cuci
piring dapat merusak kayu. Jangan menggunakan pemutih atau pembersih
kimia kuat pada peralatan kayu, karena dapat merusak atau menghilangkan
lapisan pelindung alami kayu.
- Terakhir, lakukan perawatan rutin sesuai kebutuhan, seperti pengamplasan
ringan untuk menghilangkan noda atau goresan kecil, dan berikan pemakaian
minyak kayu secara berkala.

39
3. Membersihkan peralatan dapur yang terbuat dari besi, seperti wajan besi cor atau alat
pemanggang, memerlukan perhatian khusus untuk menjaga kebersihan dan merawat
lapisan anti lengketnya.
- Penting untuk segera membersihkan peralatan setelah penggunaan,
menghindari penggunaan sabun atau deterjen keras pada awalnya, dan
menggunakan air hangat serta sikat lembut.
- Jika ada noda yang sulit, sikat baja wol dapat digunakan dengan hati-hati.
Hindari merendam peralatan besi dalam air untuk waktu yang lama untuk
mencegah korosi, dan pastikan untuk mengeringkannya dengan lap bersih dan
kering setelah dicuci.
- Oleskan lapisan tipis minyak sayur atau minyak goreng setelah pengeringan
untuk menjaga kelembaban dan mencegah korosi. Penting untuk menghindari
penggunaan peralatan logam kasar yang dapat merusak lapisan anti lengket,
dan gunakan bahan pembersih alami seperti campuran baking soda dan air bila
diperlukan.
- Selain itu, lakukan perawatan rutin dengan memeriksa keadaan lapisan anti
lengket besi dan menyegarkan lapisan minyak secara berkala. Dengan
tindakan perawatan yang tepat, peralatan besi dapat tetap berfungsi dengan
baik dan memiliki umur pakai yang lebih lama. Ingatlah untuk selalu
mengikuti petunjuk perawatan dari produsen untuk hasil yang optimal.
4. Membersihkan peralatan dapur plastik memerlukan langkah-langkah sederhana.
- Pertama, bilas peralatan dengan air hangat untuk menghilangkan sisa
makanan.
- Gunakan sikat lembut dan sedikit sabun pencuci piring untuk membersihkan
permukaan plastik.
- Jika ada noda sulit, gunakan pasta pembersih dari campuran baking soda dan
air. Gosok perlahan dan bilas hingga bersih. Selalu perhatikan lipatan dan
relung pada peralatan.
- Hindari penggunaan pengering panas atau sinar matahari langsung untuk
mengeringkannya.
- Pastikan untuk membaca petunjuk perawatan dari produsen karena beberapa
plastik lebih sensitif terhadap suhu atau bahan kimia tertentu.
- Dengan langkah-langkah ini, peralatan plastik Anda akan tetap bersih, aman,
dan awet.

40
5. Merawat peralatan dapur merupakan langkah penting untuk memastikan
fungsionalitas, kebersihan, dan umur pakai yang optimal.
- Harusnya senantiasa memastikan peralatan dapur tetap bersih dengan
membersihkannya segera setelah digunakan. Pembersihan dilakukan
menggunakan bahan pembersih yang sesuai dengan jenis dan materi peralatan.
Peralatan yang terbuat dari besi atau plastik dibersihkan dengan sikat lembut
dan sabun ringan, sementara peralatan kayu memerlukan perawatan khusus
dengan penggunaan minyak kayu secara berkala. Selain itu, saya menjaga agar
peralatan berbahan logam tetap kering setelah dicuci untuk mencegah korosi.
- Perawatan rutin juga melibatkan pengecekan terhadap kondisi peralatan,
termasuk pemantauan lapisan anti lengket pada peralatan besi atau
penggantian pisau yang sudah tumpul. Saya selalu mematuhi petunjuk
perawatan yang disediakan oleh produsen untuk memastikan tindakan yang
diambil sesuai dengan kebutuhan masing-masing peralatan. Selain itu,
kehati-hatian dalam penggunaan, seperti menghindari pemakaian peralatan
logam kasar pada peralatan dengan lapisan khusus, juga menjadi bagian dari
upaya merawat peralatan dapur. Dengan tindakan perawatan yang konsisten,
saya berusaha memperpanjang umur pakai peralatan dapur dan memastikan
keamanan serta kesehatan dalam proses memasak.
6. Peralatan Penyajian ada 3 antara lain :
- Chinaware
Merupakan peralatan menata meja yang sangat penting dan dapat
mempengaruhi penampilan penyajian makanan dan minuman. Warna dan
bentuknya harus serasi dengan alat-alat lainnya. Barang pecah belah yang
digunakan di restoran umumnya terbuat dari porselin, karena warna dan
modelnya beranekaa ragam.
- Glassware
Tidak kalah pentingnya dengan alat-alat yang biasanya digunakan di
restoran. Gelas juga digunakan di ruang makan (dining room glass) dan di bar
(bar glass). Gelas dibuat dari bermacam-macam bahan, yaitu kaca kali, kaca
kristal, plastik dan logam.
- Silverware
Silverware merupakan peralatan hidang yang berupa sendok, garpu,
dan pisau. Keserasian silverware dengan Peralatan Yang lain ikut penentu baik

41
tidaknya penampilan meja makan suatu restoran atau rumah makan.
Berdasarkan bahannya silverware terbuat dari stainless steel, kuningan,
alumunium, perak, melamine, atau plastik.
- Table Accompaniment
Selain dari chinaware, silverware dan glassware masih ada
perlengkapan lain yang tidak kalah pentingnya. Peralatan-peralatan ini ada
yang terbuat dari perak, stainless steel, porselin, gelas, kayu
7. Kitchen Utensils, atau peralatan kecil, merujuk pada alat-alat yang digunakan untuk
mengolah makanan dalam skala yang lebih detail dapat dikatakan pula utensil
merupakan peralatan yang mudah untuk di pindahkan hanya satu orang. Beberapa
contoh peralatan kecil ini melibatkan panci, pisau, dan berbagai perkakas lainnya.
Meskipun ukurannya lebih kecil, peralatan kecil ini memainkan peran krusial dalam
memudahkan tugas-tugas spesifik selama proses memasak
8. Bahan makanan hewani
Merupakan sumber makanan yang berasal dari hewan dan dapat dikonsumsi
oleh manusia. Bahan makanan hewani dapat berasal dari kelompok hewan darat
maupun hewan perairan.
Bahan makanan nabati
Merupakan jenis bahan makanan yang berasal dari tanaman atau tumbuhan,
baik dari bagian buah, batang, daun, maupun akar. Bahan makanan nabati memiliki
daya penyimpanan yang cukup lama dibandingkan dengan bahan makanan hewani
karena memiliki jaring pelindung yang kokoh dan kuat.
9. Daging yang berkualitas memiliki warna yang merah terang/cerah serta mengkilap,
padat, tidak kaku dan kenyal. Kemudian kualitas daging yang baik yaitu memiliki
permukaan daging yang apabila ditekan akan kembali ke bentuk semula, tidak kering,
tidak berlendir, serta tidak lengket. Selain itu, daging yang berkualitas juga memiliki
aroma yang tidak busuk atau anyir.
10. Pemilihan kacang yang baik bergantung pada beberapa hal seperti:
- Tidak terdapat kutu, karena jika kacang tersebut terdapat kutu maka dapat
diketahui bahwa kacang tersebut sudah tersimpan lama dan akan
menimbulkan bau tengik serta rasa dan aroma yang kurang sedap.
- Memiliki biji kacang yang utuh, jika bentuk kacang sudah kisut atau berlubang
maka kacang tersebut sudah tidak segar karena waktu penyimpanan yang
sudah cukup lama.

42
- Memilih kacang yang memiliki kulit utuh, karena kacang yang masih
memiliki kulit yang utuh biasanya memiliki kualitas yang lebih baik.

RUBRIK PENILAIAN

Soal Nomor 1

KRITERIA JAWABAN SKOR BOBOT

Siswa menjawab sebanyak 9 jawaban dengan jelas, 20


tepat dan benar, sesuai konsep materi tentang
bahan-bahan peralatan dapur

Siswa menjawab sebanyak 6 jawaban dengan jelas, 15


tepat dan benar, sesuai konsep materi tentang
bahan-bahan peralatan dapur
20
Siswa menjawab sebanyak 3 jawaban dengan jelas, 10
tepat dan benar, sesuai konsep materi tentang
bahan-bahan peralatan dapur

Siswa menjawab sebanyak 1 jawaban dengan jelas, 5


tepat dan benar, sesuai konsep materi tentang
bahan-bahan peralatan dapur

Siswa menjawab sebanyak 0 jawaban dengan jelas, 0


tepat dan benar, sesuai konsep materi tentang
bahan-bahan peralatan dapur

Soal Nomor 2

KRITERIA JAWABAN SKOR BOBOT

Siswa menjawab sebanyak 6 jawaban dengan jelas, 15


tepat dan benar, sesuai konsep materi tentang

Siswa menjawab sebanyak 3 jawaban dengan jelas, 10


tepat dan benar, sesuai konsep materi tentang 15
Siswa menjawab sebanyak 1 jawaban dengan jelas, 5
tepat dan benar, sesuai konsep materi tentang

Siswa menjawab sebanyak 0 jawaban dengan jelas, 0


tepat dan benar, sesuai konsep materi tentang

Soal Nomor 3

43
KRITERIA JAWABAN SKOR BOBOT

Siswa menjawab sebanyak 4 jawaban dengan jelas, 15


tepat dan benar, sesuai konsep materi tentang

Siswa menjawab sebanyak 2 jawaban dengan jelas, 10


tepat dan benar, sesuai konsep materi tentang 15
Siswa menjawab sebanyak 1 jawaban dengan jelas, 5
tepat dan benar, sesuai konsep materi tentang

Siswa menjawab sebanyak 0 jawaban dengan jelas, 0


tepat dan benar, sesuai konsep materi tentang

Soal Nomor 4

KRITERIA JAWABAN SKOR BOBOT

Siswa menjawab sebanyak 6 jawaban dengan jelas, 10


tepat dan benar, sesuai konsep materi tentang

Siswa menjawab sebanyak 3 jawaban dengan jelas, 6


tepat dan benar, sesuai konsep materi tentang 10
Siswa menjawab sebanyak 1 jawaban dengan jelas, 4
tepat dan benar, sesuai konsep materi tentang

Siswa menjawab sebanyak 0 jawaban dengan jelas, 0


tepat dan benar, sesuai konsep materi tentang

Soal Nomor 5

KRITERIA JAWABAN SKOR BOBOT

Siswa menjawab sebanyak 2 jawaban dengan jelas, 10


tepat dan benar, sesuai konsep materi tentang

Siswa menjawab sebanyak 1 jawaban dengan jelas, 5


tepat dan benar, sesuai konsep materi tentang 10
Siswa menjawab sebanyak 0 jawaban dengan jelas, 0
tepat dan benar, sesuai konsep materi tentang

Soal Nomor 6

KRITERIA JAWABAN SKOR BOBOT

Siswa menjawab sebanyak 4 jawaban dengan jelas, 10


tepat dan benar, sesuai konsep materi tentang

44
Siswa menjawab sebanyak 3 jawaban dengan jelas, 6
tepat dan benar, sesuai konsep materi tentang
10
Siswa menjawab sebanyak 1 jawaban dengan jelas, 4
tepat dan benar, sesuai konsep materi tentang

Siswa menjawab sebanyak 0 jawaban dengan jelas, 0


tepat dan benar, sesuai konsep materi tentang

Soal Nomor 7

KRITERIA JAWABAN SKOR BOBOT

Siswa menjawab dengan jelas, tepat dan benar, sesuai 5


konsep materi tentang

Siswa menjawab sebanyak 5 jawaban dengan jelas, 2 5


tepat dan benar, sesuai konsep materi tentang

Siswa menjawab sebanyak 0 jawaban dengan jelas, 0


tepat dan benar, sesuai konsep materi tentang

Soal Nomor 8

KRITERIA JAWABAN SKOR BOBOT

Siswa menjawab, tepat dan benar, sesuai konsep materi 5


tentang pengertian Bahan nabati dan hewani

Siswa menjawab dengan jelas, tepat dan benar, sesuai 2


konsep materi tentang salah satu dari bahan nabati atau 5
hewani

Siswa menjawab sebanyak 0 jawaban dengan jelas, 0


tepat dan benar, sesuai konsep materi tentang

Soal Nomor 9

KRITERIA JAWABAN SKOR BOBOT

Siswa menjawab dengan jelas, tepat dan benar, sesuai 5


konsep materi tentang Ciri-ciri daging sapi yang
berkualitas 5

Siswa tidak menjawab dengan jelas, tepat dan benar, 0


sesuai konsep materi tentang

Soal Nomor 10

45
KRITERIA JAWABAN SKOR BOBOT

Siswa menjawab dengan jelas, tepat dan benar, sesuai 5


konsep materi tentang Ciri-ciri kacang yang berkualitas
5
Siswa tidak menjawab dengan jelas, tepat dan benar, 0
sesuai konsep materi tentang

Nilai Maksimum 100

46
DAFTAR PUSTAKA

Abdi, Husnul. (2023). 8 Cara Memilih Telur Yang Bagus Dan Berkualitas Untuk
Dikonsumsi. Diakses secara online melalui
https://www.liputan6.com/hot/read/5307477/8-cara-memilih-telur-yang-bagus-
dan-berkualitas-untuk-dikonsumsi?page=4

Ekafitri, Riyanti., dan Rhestu Isworo. (2014). The Utilization of Beans Protein Source
for Emergency Food. Jurnal Pangan, Vol 23., No. 2., Juni 2014: 134-145.

Erlita, Yuni. (2016). Tips Cara Memilih Daging Sapu, Ayam, Dan Ikan.
Sumbarprov.go.id. Diakses secara online malalui
https://sumbarprov.go.id/home/news/8908-tips-cara-memilih-daging-sapi-aya
m-dan-ikan

Faridah, Anni., Yuliana SP., & Rahmi Holinesti. (2013). Ilmu Bahan Makanan
Bersumber Dari Nabati. Jakarta: Gifari Prasetama.

Fatmawati, Harnani. (2013). Pengetahuan Bahan Makanan 1 Pengetahuan Bahan


Makanan Nabati Bahan Ajar Sekolah Kejuruan Kurikulum 2013 Program
Keahlian Tata Boga. Depok: Direktorat Pembinaan SMK (2013).

Fitri, Deas. (2016). TATA BOGA:CARA PEMBERSIHAN PERALATAN DAPUR


BERDASARKAN BAHAN PEMBUATAN ALAT. Dunia memasak :
Blokspot. Diakses secara online malalui
https://dheafitrismansa.blogspot.com/2016/11/tata-bogacara-pembersihan-pera
latan.html?m=1

Hariwibowo, C., Wahjuningsih S., & Rachma Sari A. (2021). Penyuluhan Kriteria
Daging Ayam Yang Sehat Dan Berkualitas Pada Ibu-Ibu PKK Rt 02 RW 08
Kelurahan Tlogosari Kulon, Semarang. Jurnal Tematik USM, Vol. 3, No. 1.

Khayim, Farah. (2018). Pengertian Peralatan Pengolahan. id.Scrib.com. diakses


secara online melalui
https://id.scribd.com/document/421980602/Pengertian-Peralatan-Pengolahan-
Makanan-docx

47
Lasnamawati, Elly. (2013) Pengertian Peralatan Pengolahan Makanan. Universitas
Pendidikan Indonesia. Diakses secara online melalui
http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KELU
ARGA/195610201984032-ELLY_LASMANAWATI_W/PERALATAN_MAK
ANAN.pdf

Maulana, Abdul Harris. (2021). Cara Membersihkan Dan Menyimpan Alat Masak.
Kompas.com. Diakses secara Online
https://www.kompas.com/homey/read/2021/10/04/094700676/cara-membersih
kan-dan-menyimpan-alat-masak-sesuai-bahannya-agar-awet?page=all

Najam, Sahara. (2018). Mengenal Alat Penyajian Makanan. id.Scrib.com. diakses


secara online melalui
https://id.scribd.com/document/373348931/Alat-Penyaji-Makanan-2

48

Anda mungkin juga menyukai