Anda di halaman 1dari 5

1 Judul Analisis Kualitas Hidup Pasien Diabetes Melitus Tipe 2

Berdasarkan Pola Peresepan Antidiabetik dan Komplikasi


Tahun terbit 2019
Latar belakang penelitian ini mencerminkan kebutuhan untuk memahami
dampak pola peresepan antidiabetik dan komplikasi pada
kualitas hidup pasien Diabetes Melitus tipe 2 (DM tipe 2).
Diabetes tipe 2 adalah penyakit metabolik kronik yang
memerlukan pengobatan seumur hidup, dan pemilihan terapi
yang tepat dapat memengaruhi kenyamanan dan efek
samping, yang pada gilirannya dapat berpengaruh pada
kualitas hidup pasien.

Penelitian ini mungkin muncul sebagai respons terhadap


tantangan manajemen jangka panjang diabetes, di mana
peresepan antidiabetik yang beragam dan komplikasi yang
mungkin berkembang memerlukan pemahaman yang lebih
mendalam tentang dampaknya terhadap aspek-aspek
kehidupan sehari-hari dan kesejahteraan mental pasien.
Dengan memfokuskan pada populasi pasien DM tipe 2 di
Instalasi Rawat Jalan Poliklinik Penyakit Dalam RSUD
Panembahan Senopati Bantul Yogyakarta, penelitian ini
bertujuan untuk memberikan wawasan yang lebih khusus
tentang kondisi ini dalam konteks tertentu.

Penelitian sejenis mungkin didorong oleh upaya untuk


meningkatkan pendekatan pengobatan yang personal dan
efektif bagi pasien DM tipe 2, dengan mempertimbangkan
tidak hanya kontrol glukosa darah tetapi juga kualitas hidup
mereka. Hal ini relevan dalam upaya meningkatkan perawatan
jangka panjang dan kesejahteraan holistik pasien diabetes.
Metode Dalam penelitian ini, metode yang digunakan meliputi:

1. *Desain Penelitian:* Observasional dengan rancangan


cross-sectional.

2. *Pengambilan Sampel:* Menggunakan teknik purposive


sampling berdasarkan kriteria inklusi dan eksklusi penelitian.

3. *Pengumpulan Data:*
- Pengumpulan data kualitas hidup dilakukan secara
concurrent melalui wawancara dengan pasien saat kontrol
rutin atau menunggu pengambilan obat.
- Data terkait pola peresepan dan gambaran komplikasi
diperoleh dari rekam medik pasien.

4. *Alat Ukur:*
- Menggunakan Diabetes Quality of Life Clinical Trial
Quessionaire (DQLCTQ) untuk mengukur kualitas hidup
pasien. Kuesioner ini telah diadaptasi dari penelitian Shen dan
telah divalidasi dan direliabilitasi dalam konteks penelitian ini.
5. *Analisis Data:*
- Menggunakan Statistical Package for the Social Science
(SPSS) software versi 23.
- Data sosiodemografi, pola peresepan, dan komplikasi
digambarkan secara deskriptif.
- Analisis perbedaan kualitas hidup berdasarkan pola
peresepan antidiabetik dan komplikasi menggunakan uji
Kruskal Wallis.
- Uji post hoc dilakukan dengan Mann Whitney untuk
analisis lebih lanjut.

Dengan kombinasi metode observasional, analisis statistik,


dan kuesioner struktur, penelitian ini mencoba menggali
hubungan antara pola peresepan antidiabetik, komplikasi, dan
kualitas hidup pada pasien Diabetes Melitus tipe 2.
Hasil Hasil penelitian menunjukkan sebesar 48,5% pasien DM tipe 2
memperoleh peresepan kombinasi antidiabetik oral dengan
insulin. Komplikasi yang banyak diderita pasien adalah
makrovaskuler (19,5%). Ratarata nilai kualitas hidup pasien
DM tipe 2 pada penelitian ini adalah 65,7. Terdapat
perbedaan kualitas hidup berdasarkan peresepan antidiabetik
pada domain kepuasan pengobatan (p=0,000) antara
kelompok monoterapi oral dengan kombinasi oral dan insulin
(p=0,000) serta monoterapi insulin dengan kombinasi oral dan
insulin (p=0,002). Terdapat perbedaan kualitas hidup
berdasarkan komplikasi pada domain kesehatan mental
(p=0,003) antara komplikasi makrovaskuler dengan
mikrovaskuler (p=0,011) serta antara komplikasi
mikrovaskuler dengan tanpa komplikasi (p=0,001).
2 Judul EVALUASI KUALITAS HIDUP PASIEN DIABETES MELITUS TIPE
2 DENGAN ANTIDIABETIK ORAL DI RUMAH SAKIT HARAPAN
DAN DO’A KOTA BENGKULU
Tahun terbit 2022
Latar belakang penelitian ini mencerminkan pentingnya evaluasi kualitas
hidup pasien diabetes melitus tipe 2 sebagai parameter
keberhasilan terapi, terutama dengan penggunaan
antidiabetik oral. Diabetes melitus tipe 2, sebagai penyakit
kronis yang tidak bisa disembuhkan sepenuhnya, menuntut
pendekatan holistik yang tidak hanya mempertimbangkan
kontrol gula darah tetapi juga dampaknya pada kualitas hidup.

Penelitian ini bertujuan untuk menjelajahi hubungan antara


pola terapi antidiabetik oral, jenis obat yang digunakan, dan
karakteristik responden dengan kualitas hidup pasien.
Dilakukan di Rumah Sakit Harapan dan Do'a Kota Bengkulu,
penelitian ini menyoroti kebutuhan untuk memahami apakah
faktor-faktor ini memiliki dampak yang signifikan pada
kualitas hidup pasien DM tipe 2.

Melalui metode observasional analitik dengan desain Cross


Sectional, penelitian ini mencoba memberikan pemahaman
lebih mendalam tentang variabilitas kualitas hidup pasien
berdasarkan regime terapi dan karakteristik individu.
Hasilnya, seperti disajikan, menyajikan informasi mengenai
pengaruh atau ketiadaan pengaruh dari faktor-faktor tertentu
terhadap skor kualitas hidup pasien.

Secara keseluruhan, latar belakang penelitian mencerminkan


upaya untuk meningkatkan pemahaman kita tentang faktor-
faktor yang dapat memengaruhi kualitas hidup pasien
diabetes melitus tipe 2 dalam konteks terapi antidiabetik oral,
sehingga dapat memberikan panduan lebih baik untuk
manajemen penyakit ini.
Metode Dalam penelitian ini, beberapa metode yang digunakan
melibatkan:

1. *Desain Penelitian:* Observasional analitik dengan desain


Cross-Sectional.

2. *Pengambilan Sampel:* Menggunakan metode purposive


sampling, yaitu teknik pengambilan sampel berdasarkan
kriteria inklusi.

3. *Instrumen Penelitian:*
- Menggunakan kuesioner Diabetes Quality of Life Clinical
Trial Quessionnaire (DQLCTQ) untuk mengukur kualitas hidup
pasien.
- Pengumpulan data dilakukan secara concurrent melalui
wawancara dan pengisian kuesioner bersamaan dengan
pengumpulan data rekam medis pasien.

4. *Kriteria Inklusi dan Eksklusi:*


- Kriteria inklusi melibatkan pasien DM tipe 2 dengan kondisi
sadar, bersedia menjadi responden, rawat jalan di poli
penyakit dalam RSHD Kota Bengkulu, dengan atau tanpa
komplikasi, serta memperoleh ADO baik kombinasi atau
tunggal.
- Kriteria eksklusi termasuk wanita hamil dan menyusui,
catatan medis yang tidak lengkap, dan ketidaksetujuan untuk
terlibat hingga akhir penelitian.

5. *Analisis Data:*
- Perhitungan nilai kuesioner menggunakan rumus tertentu.
- Analisis karakteristik responden berdasarkan jumlah
(persentase) dan rata-rata kualitas hidup masing-masing
kelompok karakteristik menggunakan uji statistika
independent sample t-test.
- Kualitas hidup berdasarkan terapi pengobatan dianalisis
melalui perhitungan skor kualitas hidup dan uji statistik
seperti One way Annova untuk perbandingan antar kelompok
terapi, serta independent sample t-test untuk perbandingan
antara terapi kombinasi dan tunggal.
Dengan pendekatan ini, penelitian bertujuan untuk
memahami hubungan antara jenis terapi antidiabetik oral,
karakteristik pasien, dan kualitas hidup pada pasien DM tipe 2
di Rumah Sakit Harapan dan Do'a Kota Bengkulu.
Hasil a. Berdasarkan karakteristik responden tidak terdapat
perbedaan kualitas hidup terhadap usia, jenis kelamin,
Pendidikan, pekerjaan, dan lama menderita diabetes melitus.
b. Berdasarkan jenis obat yang diresepkan untuk pasien DM
tipe 2 di RSHD Kota Bengkulu, tidak terdapat perbedaan
kualitas hidup terhadap pasien dengan terapi metformin,
sulfonylurea, dan acarbose.
c. Berdasarkan jenis terapi yang dijalani pasien DM tipe 2 di
RSHD Kota Bengkulu, tidak terdapat perbedaan kualitas hidup
antara pasien dengan terapi ADO tunggal dan pasien dengan
terapi ADO kombinasi.

3 Judul Survei Risiko Penyakit Diabetes Melitus Terhadap Masyarakat


Kota Padang
Tahun terbit 2018
Latar belakang penelitian ini didasarkan pada fakta bahwa Diabetes Mellitus
(DM) merupakan gangguan metabolisme kronis dengan
tingginya kadar glukosa dalam darah. Dinas Kesehatan Kota
Padang mencatat jumlah penderita DM yang signifikan, dan
DM termasuk dalam daftar 10 penyebab kematian terbanyak.
Faktor risiko DM melibatkan berbagai aspek, dan pemahaman
terhadap tingkat risiko serta faktor-faktor yang
memengaruhinya sangat penting dalam upaya pencegahan.

Oleh karena itu, penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi


risiko penyakit DM di kalangan masyarakat Kota Padang yang
belum pernah menderita DM. Dengan menggunakan metode
survei cross-sectional, penelitian ini bertujuan untuk
mengidentifikasi tingkat risiko dan faktor risiko yang
berpengaruh. Metode pengumpulan data melibatkan
kuesioner CANRISK (The Canadian Diabetes Risk
Questionnaire), dan analisis data dilakukan menggunakan uji
Mann-Whitney dan uji Kruskal-Wallis.

Dengan demikian, penelitian ini ingin memberikan


pemahaman yang lebih mendalam tentang profil risiko DM di
Kota Padang, sehingga dapat membantu merancang program
intervensi dan pencegahan yang lebih efektif untuk
mengurangi beban penyakit DM dalam masyarakat setempat.
Metode Dalam penelitian ini, beberapa metode yang digunakan
melibatkan:

1. *Metode Sampling:* Random sampling digunakan untuk


memilih responden dari populasi masyarakat Kota Padang
yang berusia 45-74 tahun dan belum pernah terkena Diabetes
Melitus. Jumlah sampel ditentukan berdasarkan jumlah
populasi menurut Isaac dan Michael dengan tingkat kesalahan
5%.

2. *Metode Penelitian:* Cross-sectional survey dilaksanakan


pada bulan Mei - Agustus 2016 di beberapa tempat umum di
kecamatan Kota Padang.

3. *Metode Pengumpulan Data:* Kuisioner CANRISK


digunakan sebagai instrumen pengumpulan data. Kuisioner
tersebut telah diterjemahkan, dimodifikasi, dan divalidasi
sebelum digunakan.

4. *Analisis Data:*
- Analisis data secara statistik deskriptif digunakan untuk
frekuensi, persentase jawaban, serta rata-rata dan standar
deviasi dari total skor.
- Uji Mann-Whitney digunakan untuk data dengan 2
kelompok variabel independen.
- Uji Kruskal-Wallis digunakan untuk data dengan variabel
independen lebih dari 2 kelompok dengan satu variabel
dependen untuk mengetahui hubungan yang signifikan pada
kategori total skor CANRISK.

5. *Penentuan Tingkat Risiko:*


- Total skor kuesioner CANRISK digunakan untuk mengetahui
tingkat risiko responden terkena penyakit diabetes melitus.
Kategorinya adalah risiko rendah (total skor <21), risiko
sedang (total skor 21-32), dan risiko tinggi (total skor >33).

Dengan menggunakan kombinasi metode ini, penelitian


bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih
mendalam tentang tingkat risiko dan faktor-faktor yang
mempengaruhi masyarakat Kota Padang terhadap penyakit
Diabetes Melitus.
Hasil Dari hasil penelitian ini bahwa 57,7% masyarakat Kota Padang
memiliki risiko tinggi terhadap penyakit diabetes melitus.
Jenis kelamin, umur, BMI, lingkar pinggang, riwayat
hipertensi, riwayat gula darah tinggi, riwayat keluarga positif
diabetes, dan tingkat pendidikan merupakan faktor risiko
yang signifikan terhadap penyakit diabetes melitus tipe 2.
Sedangkan faktor risiko aktivitas fisik, konsumsi buah/sayur,
riwayat diabetes gestasional, dan etnis orang tua tidak
berpengaruh secara signifikan

Anda mungkin juga menyukai