Anda di halaman 1dari 103

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI

AKADEMI KEPOLISIAN

KEPUTUSAN GUBERNUR AKADEMI KEPOLISIAN


Nomor : Kep/ /IX/HUK.4.5./2023

tentang

PENULISAN DAN PEMBIMBINGAN SERTA PENILAIAN


TUGAS AKHIR PROGRAM SARJANA TERAPAN KEPOLISIAN
TARUNA AKADEMI KEPOLISIAN

GUBERNUR AKADEMI KEPOLISIAN

Menimbang : bahwa dalam rangka melaksanakan Peraturan Kepala Lembaga


Pendidikan dan Pelatihan Kepolisian Negara Republik Indonesia
No. 3 Tahun 2021 tentang Penilaian Hasil Pendidikan Taruna
Akademi Kepolisian dalam hal penulisan, pembimbingan dan
penilaian Tugas Akhir Program Sarjana Terapan Kepolisian
Taruna Akademi Kepolisian, dipandang perlu menetapkan
keputusan.

Mengingat : 1. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia


Nomor 02 Tahun 2018 tentang Pembentukan Peraturan
Kepolisian;

2. Peraturan Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan


Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2021
tentang Penilaian Hasil Pendidikan Taruna Akademi
Kepolisian.

Memperhatikan : Pasal 28 ayat (5) Peraturan Kepala Lembaga Pendidikan dan


Pelatihan Kepolisian Negara Republik Indonesia No. 3 Tahun
2021 tentang Penilaian Hasil Pendidikan Taruna Akademi
Kepolisian.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN GUBERNUR AKADEMI KEPOLISIAN TENTANG


PENULISAN DAN PEMBIMBINGAN SERTA PENILAIAN TUGAS
AKHIR PROGRAM SARJANA TERAPAN KEPOLISIAN TARUNA
AKADEMI KEPOLISIAN

1. Penulisan.....
-2- KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

1. Penulisan dan Pembimbingan serta Penilaian Tugas Akhir


Program Sarjana Terapan Taruna Akademi Kepolisian
sebagaimana yang tercantum dalam lampiran “A” Keputusan
ini;
2. format lampiran Penulisan dan Pembimbingan serta Penilaian
Tugas Akhir Program Sarjana Terapan Taruna Akademi
Kepolisian sebagaimana yang tercantum dalam lampiran “B”
Keputusan ini;
3. Taruna Akademi Kepolisian yang tidak melaksanakan
Pedoman Penulisan dan Pembimbingan serta Penilaian Tugas
Akhir Program Sarjana Terapan Taruna Akademi Kepolisian
secara baik dan benar, akan di jatuhi sanksi sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
4. dengan ditetapkannya keputusan ini, maka Keputusan
Gubernur Akademi Kepolisian Nomor :
Kep/153/X/HUK.4.5./2021 tanggal 13 Oktober 2021 tentang
Pedoman Penelitian Ilmiah Taruna Akademi Kepolisian dan
Keputusan Gubernur Akademi Kepolisian Nomor :
Kep/154/X/HUK.4.5./2021 tanggal 13 Oktober 2021 tentang
Pedoman Penulisan dan Penilaian Tugas Akhir Taruna
Akademi Kepolisian, dinyatakan tidak berlaku lagi;

5. keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Catatan :
apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
keputusan ini, akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.

Paraf :
1 Kabid Pengsos : ..............
2 Kabid Kum (Legal Drafter) :........... Ditetapkan di : Semarang
pada tanggal : September 2023
3 Dir Akademik : ..............
4 Ka Taud Akpol :…………. GUBERNUR AKADEMI KEPOLISIAN
5 Wakil Gubernur Akpol : ..............

Tembusan : KRISNO H. SIREGAR, S.I.K., M.H.


INSPEKTUR JENDERAL POLISI
1. Kalemdiklat Polri.
2. Distribusi A dan B Akpol.
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
AKADEMI KEPOLISIAN NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

PENULISAN DAN PEMBIMBINGAN SERTA PENILAIAN TUGAS AKHIR


PROGRAM SARJANA TERAPAN KEPOLISIAN
TARUNA AKADEMI KEPOLISIAN

DAFTAR ISI
Halaman

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Umum................................................................................................ 3
1.2 Dasar................................................................................................. 4
1.3 Maksud dan Tujuan........................................................................... 4
1.4 Tata Urut........................................................................................... 4

BAB II PENELITIAN
2.1 Usulan Penelitian.............................................................................. 5
2.2 Pelaksanaan Penelitian.................................................................... 22
2.3 Penulisan Proposal Penelitian.......................................................... 24

BAB III PENULISAN TUGAS AKHIR


3.1 Prinsip Penulisan Tugas Akhir.......................................................... 32
3.2 Ciri-ciri Tugas.................................................................................... 32
3.3 Susunan Tugas................................................................................. 33
3.4 Tata Naskah dan Tulisan.................................................................. 48
3.5 Hal yang perlu diperhatikan dalam daftar pustaka............................ 60

BAB IV PEMBIMBINGAN TUGAS AKHIR


4.1 Kriteria dan Mekanisme Penunjukan Pembimbing........................... 62
4.2 Tugas Pembimbing Tugas Akhir....................................................... 62
4.3 Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Pembimbing........................... 63
4.4 Penggantian Pembimbing................................................................. 63
.

BAB V.....
2 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Halaman
BAB V PENILAIAN PENULISAN
5.1 Penyerahan Tugas Akhir sebelum ujian....................................... 64
5.2 Dewan Penguji............................................................................. 64
5.3 Syarat Dewan Penguji.................................................................. 64
5.4 Tugas dan Tanggungjawab Dewan Penguji................................. 65
5.5 Penyelenggaraan Ujian................................................................ 65
5.6 Persyaratan mengikuti ujian......................................................... 66
5.7 Sistem Penilaian........................................................................... 67
5.8 Perbaikan dan Penyerahan Naskah Tugas Akhir......................... 68

BAB VI PENUTUP 70
LAMPIRAN

BAB I.....
3 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Umum
Pendidikan vokasi merupakan pendidikan keahlian terapan yang
diselenggarakan di perguruan tinggi. Akademi Kepolisian (Akpol) merupakan
pendidikan tinggi vokasi yang mempersiapkan peserta didik (Taruna) untuk
melaksanakan pekerjaan dengan keahlian terapan bidang kepolisian. Oleh karena
itu lulusan Akpol diberikan gelar Sarjana Terapan Kepolisian (S.Tr.K). Sebagai salah
satu sekolah kedinasan vokasi, Akpol mempunyai ketentuan bahwa setiap Taruna
yang akan menyelesaikan studinya dan memperoleh gelar akademik wajib membuat
Tugas Akhir dan akan diujikan.
Penulisan Tugas Akhir dalam pendidikan vokasi mempunyai titik penekanan
yang berbeda dengan pendidikan science pada umumnya. Pada pendidikan vokasi
kepolisian mengarahkan Taruna untuk mengembangkan keahlian terapan dan
berorientasi pada kecakapan kerja sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi terapan serta sesuai dengan tuntutan kebutuhan lapangan kerja.
Pendidikan vokasi Akpol lebih menitikberatkan pada penerapan praktis dan
keterampilan yang relevan dengan pekerjaan operasional kepolisian di lapangan.
Tujuan utama pendidikan vokasi adalah mempersiapkan Taruna dengan
keterampilan yang diperlukan untuk langsung terjun ke kewilayahan setelah lulus,
serta mengembangkan kemampuan untuk menjalankan tugas-tugas praktis dalam
fungsi teknis utama kepolisian.
Oleh karena itu, Tugas Akhir yang akan dibuat oleh Taruna disesuaikan
dengan orientasi kecakapan kerja sebagai calon Perwira Polri dalam menjawab
tantangan tugas pokok Polri yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Dalam menghasilkan para Sarjana Terapan Kepolisian, maka kompetensi
Taruna Akademi Kepolisian harus memiliki pengalaman pelatihan menyusun pola
pikir dan pola tindak yang bertanggung jawab melalui penulisan Tugas Akhir yang
disesuaikan dengan kompetensi dan potensi yang dimilikinya yaitu kemampuan
bernalar akademik, berperilaku profesional, mampu mengambil keputusan yang
tepat dan arif, berkarakter, dan bermoral.
Berdasarkan kurikulum yang berlaku di Akademi Kepolisian, Taruna telah
dibekali dengan kompetensi dalam berbagai bidang keahliannya, kompetensi dalam
bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi dan berpikir, statistika sebagai
sarana analisis, metode penelitian sebagai kompetensi bernalar akademis menjadi
dasar penyusunan Tugas Akhir untuk diterapkan dalam ilmu kepolisian.
Penulisan Tugas Akhir adalah karya ilmiah hasil penelitian yang mengkaji
permasalahan tertentu yang dijawab secara metodologis rasional-empirik dengan
pembahasan argumentatif fenomena naturalistik induktif (kasus) atau deskriptif
argumentatif teoretik tentang suatu fenomena. Untuk mendapatkan Tugas Akhir
yang baik, bermanfaat dan berdayaguna diperlukan suatu pedoman tentang

pedoman.....
4 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

pedoman penulisan dan pembimbingan Tugas Akhir bagi Taruna Akpol. Pedoman ini
memberikan petunjuk tentang bagian-bagian atau isi Tugas Akhir dan pembimbingan
serta mekanisme penilaiannya.

1.2 Dasar
Dasar pembuatan pedoman penulisan dan pembimbingan Tugas Akhir
program Sarjana Terapan Kepolisian Taruna Akademi Kepolisian adalah sebagai
berikut:
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
b. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2018
tentang Pembentukan Peraturan Kepolisian;
c. Peraturan Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kepolisian Negara
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penilaian Hasil Pendidikan
Taruna Akademi Kepolisian.

1.3 Maksud dan Tujuan


a. Maksud
Untuk memberikan pedoman kepada para Taruna, Dosen/Pendidik, Tenaga
Kependidikan dan Penguji Tugas Akhir serta pihak terkait tentang tata cara
penulisan Tugas Akhir sesuai dengan pedoman penulisan dan pembimbingan
Tugas Akhir.

b. Tujuan
Terwujudnya Tugas Akhir yang merupakan hasil penelitian Taruna yang
memuat kaidah penulisan yang bernilai ilmiah dan implementatif serta
tercapainya persamaan persepsi antara Dosen/Pendidik, Tenaga
Kependidikan, Penguji Tugas Akhir dan pihak terkait dengan Taruna dalam
proses penulisan, pembimbingan dan penilaian Tugas Akhir di Akademi
Kepolisian.

1.4 Tata Urut


BAB I : PENDAHULUAN
BAB II : PENELITIAN
BAB III : PENULISAN TUGAS AKHIR
BAB IV : PEMBIMBINGAN TUGAS AKHIR
BAB V : PENILAIAN TUGAS AKHIR
BAB VI : PENUTUP

BAB II.....
5 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

BAB II
PENELITIAN

2.1 Usulan Penelitian


2.1.1 Latar Belakang

Latar belakang penelitian yang dilakukan oleh Taruna merupakan dasar atau
alasan mengapa sebuah penelitian perlu dilakukan. Pembuatan latar belakang tidak
terlepas adanya data penting yang perlu diungkapkan karena data adalah dasar atau
bukti yang mendukung alasan mengapa penelitian perlu dilakukan. Alasan mengapa
data perlu dimasukkan dalam latar belakang penelitian yaitu:
a. Mendukung relevansi penelitian. Data menggambarkan konteks dan masalah
yang akan diteliti. Dengan menyertakan data, penelitian akan tergambarkan lebih
relevan dan berdasarkan fakta konkret daripada sekadar asumsi atau
pandangan subjektif.
b. Mengidentifikasi masalah yang nyata. Data dapat membantu mengidentifikasi
masalah yang ada dalam masyarakat atau bidang tertentu. Ini membantu peneliti
dan pembaca untuk memahami pentingnya penelitian dalam mengatasi masalah
tersebut.
c. Memotivasi penelitian. Data statistik atau temuan empiris yang mendukung latar
belakang penelitian dapat menjadi motivasi yang kuat bagi peneliti. Data dapat
menunjukkan bahwa ada masalah yang perlu segera diatasi.
d. Mengarahkan tujuan penelitian. Data dapat membantu merumuskan tujuan
penelitian yang jelas. Ketika penelitian berdasarkan data, lebih mudah untuk
menentukan apa yang ingin dicapai.
e. Mengesahkan kevalidan penelitian. Data dapat digunakan untuk mengesahkan
keabsahan penelitian. Dengan menyertakan data awal yang relevan, penelitian
akan terlihat lebih kredibel di mata pembaca.
f. Menghindari pendekatan spekulatif. Tanpa data yang mendukung, latar belakang
penelitian cenderung bersifat spekulatif atau teoritis belaka. Data membantu
menghindari pandangan atau klaim tanpa dasar yang kuat.
g. Memberikan konteks. Data membantu memberikan konteks terkait dengan
fenomena yang sedang diteliti. Ini membantu pembaca untuk lebih memahami
permasalahan dan mengapa penelitian ini diperlukan.
Beberapa contoh alasan data disertakan untuk menguatkan latar belakang
yang dibuat oleh Taruna:
a. Alasan Ilmiah. Penelitian ini didasarkan pada kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi yang telah mengubah cara tindak pidana dilakukan. Data statistik
menunjukkan peningkatan tindak pidana siber, seperti pencurian data pribadi
dan serangan siber terhadap organisasi publik dan swasta. Perkembangan ilmu
kriminologi dan teknologi forensik menjadi penting dalam upaya menangani
tindak pidana semacam ini secara ilmiah.
b. Alasan Normatif: Menurut berbagai laporan dari lembaga hak asasi manusia,
ada keprihatinan atas pelanggaran hak asasi manusia dalam penanganan tindak
pidana oleh Kepolisian, terutama dalam kasus-kasus penangkapan dan
penahanan.....
6 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

penahanan. Ini memunculkan kebutuhan normatif untuk mengidentifikasi dan


memitigasi pelanggaran hak asasi manusia serta memastikan prosedur hukum
yang adil.
c. Alasan Empiris: Data statistik Kepolisian menunjukkan tren kriminalitas yang
berbeda-beda, seperti peningkatan kejahatan jalanan di beberapa wilayah atau
penurunan kasus perampokan di tempat umum. Analisis empiris atas data ini
dapat memberikan wawasan tentang perubahan pola kriminalitas dan membantu
kepolisian dalam penempatan sumber daya yang efisien dan efektif.
d. Alasan Sosiologis: Penanganan tindak pidana oleh Kepolisian erat kaitannya
dengan faktor-faktor sosial. Studi sosiologis menunjukkan bahwa faktor-faktor
seperti tingkat kemiskinan, ketidaksetaraan sosial, dan pergaulan anak muda
dapat mempengaruhi tingkat kriminalitas. Ini menimbulkan pertanyaan sosiologis
tentang bagaimana faktor-faktor sosial ini dapat diperhitungkan dalam upaya
penanganan tindak pidana.
e. Alasan Politik: Dalam beberapa tahun terakhir, isu-isu politik seperti reformasi
Kepolisian dan peningkatan transparansi dalam penanganan tindak pidana telah
menjadi fokus perhatian publik dan pemerintah. Data politik menunjukkan
adanya tekanan politik untuk perubahan dalam sistem penegakan hukum.
f. Alasan Antropologis: Setiap masyarakat memiliki budaya dan nilai-nilai yang
unik. Penelitian antropologis dapat membantu dalam memahami bagaimana
budaya setempat mempengaruhi interaksi antara Kepolisian dan masyarakat,
serta bagaimana persepsi dan kepercayaan masyarakat terhadap polisi dapat
membentuk tindakan dan kebijakan kepolisian.
Berdasarkan data-data ini, penelitian ini bertujuan untuk fokus dan atau
menggabungkan pendekatan ilmiah, normatif, empirik, sosiologis, politik, dan
antropologis untuk memahami lebih dalam fenomena penanganan tindak pidana
oleh kepolisian. Hal ini diharapkan akan memberikan pandangan yang lebih lengkap
dan holistik tentang tantangan dan peluang dalam upaya penegakan hukum dan
keamanan masyarakat.
Penulisan Tugas Akhir mencakup proses perumusan permasalahan dan judul,
proses penelitian dan proses penulisan. Perumusan masalah yang benar merupakan
langkah awal dalam penyusunan Tugas Akhir. Keberhasilan dalam membuat Tugas
Akhir sangat ditentukan oleh kejelian dari Taruna dalam menemukan masalah. Hal
ini berkaitan dengan manfaat dari penelitian yang akan dilakukan untuk
menghasilkan problem solving.
Proses pembuatan latar belakang sangat menentukan bahwa masalah tersebut
benar-benar mendapat perhatian yang serius untuk diselesaikan (dicarikan
solusinya) sehingga tidak boleh hanya “sekedar pura-pura ada masalah”. Hal ini
penting karena pelaksanaan penelitian memiliki kemanfaatan dalam memberikan
solusi terhadap masalah yang terjadi. Oleh karena itu, tidak mungkin dilakukan
penelitian kalau tidak ada masalah yang akan dipecahkan.
Agar masalah dapat dipertanggungjawabkan benar-benar nyata, maka Taruna
disarankan untuk mendapatkan terlebih dahulu data masalah di tempat penelitian
yang akan dituju. Dengan demikian, penelitian yang dilakukan sejalan dengan
kemanfaatan terhadap objek penelitian.

Contoh.....
7 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Contoh masalah yang akan diangkat adalah tentang tingginya penyalahgunaan


Narkotika di kalangan pelajar. Masalah Narkotika di kalangan pelajar ini tentu tidak
bisa dijustifikasi tanpa adanya data yang dapat dipertanggungjawabkan. Oleh karena
itu, perlu ada sumber yang bertanggung jawab untuk menjelaskan bahwa masalah
narkotika di kalangan pelajar ini benar-benar terjadi (data bisa perlima tahun,
pertahun, perbulan, dan lain-lain). Tabel berikut ini salah satu contoh untuk
memperkuat bahwa masalah tingginya penyalahgunaan Narkotika di kalangan
pelajar telah terjadi.

Tabel. 1
Jumlah Pelajar yang Tersangkut dengan Narkoba
di Wilayah Hukum Polres X Tahun 2018 s/d 2022

NO TAHUN PELAJAR YANG TERSANGKUT KASUS NARKOBA


REHABILITASI TERTANGKAP
TANGAN
1 2018 380 360
2 2019 420 380
3 2020 480 420
4 2021 520 470
5 2022 535 480
Sumber: Satuan Narkoba Polres X, 2023

Berdasarkan data di atas menunjukkan ada fakta yang benar telah terjadinya
penyalahgunaan Narkotika dikalangan pelajar dengan sumber yang jelas dari Satuan
Narkoba Polres X. Data yang diperoleh dari Polres X tersebut dapat dikatakan
bahwa masalah tersebut sudah valid untuk dijadikan komoditas dalam penelitian.
Secara umum ada beberapa langkah agar latar belakang layak untuk diangkat
dalam tulisan Tugas Akhir, yaitu:
1. Buatlah arah gambaran umum dari tujuan negara RI ini (bisa diangkat melalui
UUD atau UU) dimana tugas Polri berperan dalam mendukung tujuan tersebut.
2. Pencapaian tujuan negara Indonesia tersebut menjadi terkendala karena adanya
suatu fenomena. Fenomena (masalah) tersebut adalah data dari sumber yang
jelas dari masalah yang akan diangkat. Seperti dicontohkan di atas tentang data
adanya tingginya penyalahgunaan Narkotika di kalangan pelajar, maka data
tersebut harus dikeluarkan oleh sumber yang dipercaya (koran, jurnal, situs
resmi, dll) pada kurun waktu tertentu, misalnya Polda X atau Polres Y. Ada
beberapa alasan jika data tersebut valid, yaitu:
a. Agar penelitian yang dilakukan benar-benar mempunyai manfaat.
b. Pelaksanaan penelitian tidak terkesan imajiner (mengarang).
3. Fenomena yang terjadi tersebut tidak terlepas dari peran Polri dalam
menyelesaikannya (diambil melalui undang-undang, PP, Perkap, dll).
Ketiga hal di atas dituangkan sebagai latar belakang dengan sumber yang jelas
sehingga terhindar dari subyektifitas penulis.
2.1.2 Identifikasi Masalah.....
8 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

2.1.2 Identifikasi Masalah


Identifikasi masalah menjadi faktor penting setelah pembuatan latar belakang.
Identifikasi masalah ada untuk memberikan fokus dari cara penyelesaian masalah
terhadap fenomena yang terjadi dari latar belakang. Identifikasi masalah merupakan
langkah awal yang kritis dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian. Hal ini
membantu memastikan bahwa penelitian memiliki tujuan yang jelas, relevan, dan
bermanfaat. Alasan identifikasi masalah dilakukan oleh Taruna:
a. Fokus dan kedalaman penelitian. Identifikasi masalah membantu menentukan
fokus yang jelas dan spesifik dalam penelitian. Dengan mengetahui masalah
yang akan diteliti, peneliti dapat mempersempit cakupan penelitian sehingga
dapat menjelajahi masalah tersebut dengan lebih mendalam.
b. Relevansi dan kepentingan. Mengetahui masalah yang akan diteliti membantu
memastikan bahwa penelitian memiliki relevansi dan kepentingan yang nyata
dalam konteks yang lebih luas, seperti masyarakat, ilmu pengetahuan, atau
praktik. Ini memungkinkan penelitian untuk memberikan kontribusi yang lebih
berarti.
c. Pemilihan metode penelitian yang tepat. Identifikasi masalah memengaruhi
pemilihan metode penelitian yang paling sesuai untuk menjawab pertanyaan
penelitian. Berdasarkan masalah yang diidentifikasi, peneliti dapat memilih
apakah penelitian memerlukan pendekatan kualitatif, kuantitatif, atau campuran.
d. Merumuskan pertanyaan penelitian yang relevan. Identifikasi masalah
membantu dalam merumuskan pertanyaan penelitian yang tepat dan
bermanfaat. Pertanyaan penelitian yang baik akan membimbing penelitian
selanjutnya dan membantu dalam pencarian jawaban yang sesuai.
e. Menghindari penelitian yang redundan: Identifikasi masalah memungkinkan
peneliti untuk memeriksa literatur penelitian yang ada. Dengan demikian, peneliti
dapat menghindari penelitian yang redundan atau sudah banyak dilakukan
sebelumnya.
f. Menggugah minat dan motivasi: Peneliti yang memahami masalah yang ingin
mereka pecahkan seringkali lebih termotivasi dan bersemangat untuk melakukan
penelitian. Ini dapat meningkatkan kualitas penelitian secara keseluruhan.
Beberapa sumber umum yang dapat digunakan oleh Taruna untuk
membuat identifikasi masalah yaitu:
a. Literatur penelitian. Melakukan tinjauan literatur adalah langkah awal yang
penting dalam proses identifikasi masalah. Dengan memeriksa penelitian yang
telah ada dalam bidang yang relevan, peneliti dapat menemukan tren,
kekosongan pengetahuan, atau permasalahan yang belum terpecahkan.
b. Observasi dan pengamatan lapangan: Melakukan observasi atau pengamatan
langsung di lapangan dapat membantu mengidentifikasi masalah yang mungkin
tidak terungkap dalam literatur. Pengamatan ini dapat dilakukan dalam konteks
penelitian ilmiah, sosial, atau lingkungan.
c. Wawancara. Berbicara dengan para ahli, praktisi, atau individu yang memiliki
pengalaman dalam bidang yang relevan dapat membantu mengidentifikasi
masalah yang mungkin tidak terpapar dalam literatur atau observasi.

d. Survei.....
9 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

d. Survei dan studi lapangan. Melakukan survei atau studi lapangan dapat
memberikan data empiris tentang masalah yang relevan. Hasil survei atau studi
ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah yang perlu diprioritaskan.
e. Dokumen kebijakan: Memeriksa dokumen kebijakan pemerintah, peraturan, atau
dokumen resmi lainnya dapat membantu mengidentifikasi masalah yang muncul
dalam konteks kebijakan publik atau peraturan tertentu.
f. Data Statistik: Menganalisis data statistik yang tersedia, seperti data pemerintah
atau lembaga statistik, dapat membantu mengidentifikasi tren atau masalah yang
mungkin memerlukan penelitian lebih lanjut.
Polri sebagai institusi (perangkat strukturnya) mempunyai sistem yang cocok
untuk menjawab fenomena dari latar belakang yang terjadi. Contoh fenomena
tentang tingginya penyalahgunaan Narkotika di kalangan pelajar, maka ada
beberapa fungsi yang ada di Polri dalam menyelesaikan masalah tersebut, apakah
fungsi reserse Narkoba, Intelijen, Binmas, Samapta. Dari beberapa fungsi yang ada
tersebut Taruna diharapkan dapat mengambil satu fungsi yang fokus untuk
menjawab permasalahan dari latar belakang yang terjadi. Contoh Taruna akan
melihat fungsi Satuan Narkoba sebagai fungsi penting dalam memberikan solusi
terhadap tingginya penyalahgunaan Narkotika di kalangan pelajar. Setelah
Taruna mengambil fungsi satuan Narkoba di tingkat Polres sebagai objek dalam
menanggulangi permasalahan di Polres X, Taruna dapat menentukan apakah kinerja
tingkat perorangan, unit, atau satuan sebagai fokus sorotan untuk dijadikan objek
dalam penelitiannya.
Setelah Taruna tertarik untuk fokus melihat bahwa kinerja dari Satuan Narkoba
di Polres X menjadi penekanan, maka Taruna setidaknya terus menelusuri lebih
dalam lagi bagian dari kinerja yang relevan dalam penanggulang Narkotika di
kalangan pelajar. Contohnya adalah kinerja penyuluhan oleh Unit Binluh Satuan
Narkoba di Polres X. Dengan demikian, penyuluhan oleh Satuan Narkoba di Polres
X menjadi sentral dalam penelitian bagi Taruna dalam melakukan penelitian.
Berikut ragaan makna latar belakang dari fokus penelitian penyalahgunaaan
narkotika dikalangan pelajar di bawah ini (gambar tidak harus ditampilkan dalam
latar belakang):
Fenomena adanya
penyalahgunaan Narkotika
di kalangan pelajar

Kinerja dari Satuan


Narkoba di Polres

Represif Preventif

Unit Binluh
Identifikasi masalah sebagai fokus dari
penelitian

2.1.3 Perumusan.....
10 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

2.1.3 Perumusan Permasalahan


Proses perumusan permasalahan didahului dengan penentuan topik
dilanjutkan dengan perumusan permasalahan dan penentuan sub permasalahan
atau persoalan-persoalan.
Pada umumnya permasalahan dirumuskan dalam bentuk kalimat tanya yang
didahului dengan kata seperti: apa, bagaimana atau mengapa dan diakhiri dengan
tanda tanya. Dalam membuat rumusan permasalahan harus diperhatikan hal-hal
sebagai berikut:
a. Singkat dan jelas;
b. Tidak memiliki pengertian ganda;
c. Menggambarkan substansi yang akan dibahas.
Jika merujuk kepada contoh yang telah diuraikan di atas, perumusan masalah
dari fenomena tentang tingginya penyalahgunaan Narkotika di kalangan pelajar
di Polres X adalah Bagaimana mengoptimalkan penyuluhan dalam mencegah
penyalahgunaan narkotika di kalangan pelajar sekolah oleh Satuan Narkoba Polres
X ?. Ingat bahwa yang ditekankan disinilah adalah kinerja unit penyuluhannya bukan
kinerja individu (penyuluh perseorangan). Kecuali kalau Taruna mengganti kata
penyuluhan menjadi penyuluh, maka kinerja individunya yang menjadi
penekanannya.
Sesuai dengan pendekatan kualitatif, dari rumusan masalah di atas terdapat
banyak persoalan yang dapat diangkat yaitu:
a. Apa metode penyuluhan yang paling efektif dalam meningkatkan pemahaman
dan kesadaran pelajar sekolah tentang bahaya penyalahgunaan narkotika oleh
Satuan Narkoba Polres X?
b. Bagaimana peran teknologi informasi dan media sosial dapat digunakan dalam
mendukung penyuluhan narkotika kepada pelajar sekolah oleh Satuan Narkoba
Polres X?
c. Apa faktor-faktor dukungan sumber daya yang mempengaruhi kinerja
penyuluhan yang efektif tentang bahaya penyalahgunaan narkotika oleh
Satuan Narkoba Polres X?
d. Bagaimana kolaborasi antara Satuan Narkoba Polres X dengan pihak sekolah
dan keluarga dapat memperkuat efektivitas program penyuluhan narkotika?
e. Apa pandangan dan harapan pelajar sekolah terhadap penyuluhan narkotika,
dan bagaimana informasi ini dapat digunakan untuk merancang program yang
lebih relevan dan menarik bagi mereka?
f. Bagaimana evaluasi dan pengukuran dampak penyuluhan narkotika dilakukan
untuk menilai keberhasilan program dalam mengurangi insiden
penyalahgunaan narkotika di kalangan pelajar sekolah?
g. Bagaimana peran guru dan tenaga pendidik dalam mendukung penyuluhan
narkotika di sekolah, dan bagaimana keterlibatan mereka dapat ditingkatkan?
h. Bagaimana program penyuluhan narkotika dapat disesuaikan dengan
karakteristik budaya dan nilai-nilai lokal di wilayah Polres X untuk meningkatkan
efektivitasnya?

i. Apa.....
11 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

i. Apa tantangan utama yang dihadapi oleh Satuan Narkoba Polres X dalam
menyampaikan penyuluhan narkotika kepada pelajar sekolah, dan strategi apa
yang dapat diimplementasikan untuk mengatasi tantangan tersebut?
j. Bagaimana kerjasama dengan lembaga pendidikan, komunitas, dan lembaga
non-pemerintah dapat ditingkatkan dalam rangka menyediakan dukungan yang
lebih luas bagi program penyuluhan narkotika di kalangan pelajar sekolah?
Pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu mengarahkan fokus penelitian
Taruna dan mengidentifikasi aspek-aspek penting yang perlu dipelajari dalam upaya
mengoptimalkan penyuluhan untuk mencegah penyalahgunaan narkotika di
kalangan pelajar sekolah. Tidak semua pertanyaan penelitian tersebut harus dijawab
dalam satu penelitian. Pertanyaan-pertanyaan ini bertujuan untuk memberi arah
pada penelitian Taruna dan membantu Taruna merumuskan fokus penelitian yang
lebih jelas dan spesifik. Taruna dapat memilih beberapa pertanyaan yang paling
relevan dan penting untuk dijawab dalam penelitian terkait dengan peran Polri.
Sementara itu untuk pendekatan kuantitatif, dari rumusan masalah di atas
terdapat banyak persoalan yang dapat diangkat yaitu:
a. Seberapa efektif tingkat pengetahuan pelajar sekolah meningkat setelah
mengikuti program penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkotika yang
diselenggarakan oleh Satuan Narkoba Polres X?
b. Apakah terdapat perbedaan signifikan dalam tingkat kesadaran dan pemahaman
pelajar terhadap bahaya penyalahgunaan narkotika sebelum dan setelah
mengikuti program penyuluhan?
c. Bagaimana hubungan antara intensitas partisipasi pelajar dalam program
penyuluhan dengan perubahan sikap mereka terhadap penyalahgunaan
narkotika?
d. Apakah metode penyuluhan yang lebih interaktif, seperti diskusi atau simulasi,
memiliki dampak yang lebih signifikan terhadap perubahan sikap dan
pengetahuan pelajar daripada metode penyuluhan tradisional?
e. Bagaimana tingkat dukungan dari pihak sekolah dan keluarga berpengaruh
terhadap efektivitas program penyuluhan dalam mengoptimalkan pemahaman
dan kesadaran pelajar tentang bahaya penyalahgunaan narkotika?
f. Bagaimana faktor usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan pelajar
mempengaruhi respons dan keterlibatan mereka dalam program penyuluhan
narkotika?
g. Apakah penggunaan media sosial sebagai sarana penyampaian informasi dalam
program penyuluhan berdampak positif terhadap efektivitas penyuluhan
narkotika di kalangan pelajar sekolah?
h. Bagaimana tingkat kepuasan pelajar terhadap program penyuluhan berkaitan
dengan efektivitas program dalam meningkatkan pemahaman mereka tentang
bahaya penyalahgunaan narkotika?
i. Seberapa besar kontribusi personel penyuluh dan kemampuan komunikasi
mereka terhadap perubahan sikap dan pengetahuan pelajar terkait
penyalahgunaan narkotika?
j. Bagaimana tingkat dukungan dari Satuan Narkoba Polres X terhadap program
penyuluhan mempengaruhi hasil dan dampak dari program tersebut dalam
mencegah penyalahgunaan narkotika di kalangan pelajar sekolah?

Pertanyaan.....
12 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Pertanyaan-pertanyaan ini dirancang untuk mengumpulkan data kuantitatif


yang akan memungkinkan Taruna untuk menganalisis secara statistik hubungan dan
dampak dari berbagai faktor terhadap efektivitas penyuluhan narkotika di kalangan
pelajar sekolah.

2.1.4 Studi Kepustakaan


Studi kepustakaan merupakan bagian mutlak yang harus dilakukan dalam
suatu proses penelitian karena suatu penelitian merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari suatu pranata keilmuan. Studi kepustakaan menyangkut dua
sumber kepustakaan yaitu: kepustakaan penelitian dan kepustakaan konseptual.
Sebelum melangkah lebih lanjut dalam proses penelitian, Taruna harus mencari dan
mempelajari literatur-literatur yang berkaitan dengan kedua jenis kepustakaan
tersebut.
a. Kepustakaan Penelitian
Kepustakaan penelitian adalah literatur yang menyajikan informasi
tentang hasil penelitian (terdahulu). Dalam hal ini, hasil penelitian empirik lebih
berarti untuk dirujuk dari pada hasil pengkajian yang bersifat konsepsional.
Literatur dimaksud dapat berupa dokumen laporan hasil penelitian, jurnal-
jurnal ilmiah, majalah polisi, walaupun kenyataannya jurnal-jurnal di Indonesia
lebih banyak memuat artikel tentang pendapat dan gagasan daripada hasil
penelitian empirik. Selain itu, laporan hasil penelitian pada umumnya dapat
ditemukan dalam Tugas Akhir Kepolisian, tesis kepolisian, atau disertasi
kepolisian.Taruna wajib mencari dan mempelajari hasil penelitian yang
relevan dengan permasalahan yang akan ditelitinya. Pencarian kepustakaan
penelitian dari penelitian sebelumnya sangat penting bagi Taruna, semakin
banyak kepustakaan penelitian yang disajikan menunjukkan bahwa perhatian
terhadap objek penelitian cukup tinggi. Di sini Taruna dapat mengisi,
melanjutkan dan melengkapi penelitian-penelitian yang sudah ada, sehingga
Taruna dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan yang ada.
Kepustakaan penelitian atau penelitian terdahulu dalam tugas adalah
bagian di mana Taruna menguraikan secara singkat dan kritis pada penelitian-
penelitian terkait yang relevan dengan judul atau rumusan masalah penelitian
Taruna. Adapun isi dari kepustakaan penelitian tersebut setidaknya berisi:
1. Identifikasi penelitian-penelitian utama yang relevan dengan rumusan
masalah. Pastikan untuk mencakup penelitian-penelitian yang telah
memberikan kontribusi signifikan dalam domain yang Taruna teliti.
2. Untuk setiap penelitian terdahulu, buat ringkasan singkat yang mencakup
elemen-elemen berikut:
a) Judul dan Penulis: Sebutkan judul penelitian dan nama penulis.
b) Tujuan Penelitian: Jelaskan tujuan utama dari penelitian tersebut.
c) Metodologi: Uraikan metode yang digunakan dalam penelitian,
termasuk pendekatan, sampel, instrumen, dan teknik analisis data.
d) Temuan Utama: Sajikan temuan-temuan utama yang relevan dengan
rumusan masalah yang Taruna angkat.
3. Setelah memberikan ringkasan, berikan evaluasi kritis terhadap setiap
penelitian tersebut.
13 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Uraikan secara singkat kekuatan dan keterbatasan penelitian, serta


bagaimana penelitian tersebut berkaitan dengan penelitian Taruna.
Apakah ada kontradiksi antara penelitian-penelitian tersebut atau temuan
yang bertentangan?
4. Akhiri dengan mengidentifikasi celah atau kekosongan dalam penelitian-
penelitian terdahulu yang dapat diisi oleh penelitian Taruna. Jelaskan
mengapa penelitian Taruna menjadi relevan dan penting dalam konteks
ini.
5. Setelah itu, cobalah untuk membuat sintesis yang menyatukan semua
penelitian tersebut. Jelaskan bagaimana penelitian-penelitian tersebut
secara kolektif mendukung landasan teoritis atau pemahaman Taruna
tentang rumusan masalah penelitian.
Uraian dari kepustakaan peneltian adalah bagian penting dalam Tugas
Akhir karena membantu pembaca untuk memahami dasar penelitian Taruna
dan mengapa penelitian tersebut penting. Selain itu, ini juga menunjukkan
kemampuan Taruna dalam menilai literatur yang relevan dan
menghubungkannya dengan penelitian Taruna.

b. Kepustakaan Konseptual
Kepustakaan konseptual menyajikan konsep, teori, prinsip, pendapat
dan/atau gagasan dari seseorang, yakni yang memiliki kompetensi untuk
disiplin ilmu atau pengetahuan yang ditekuninya berkaitan dengan
permasalahan yang diteliti. Informasi tersebut dapat diperoleh dalam buku,
jurnal, materi perkuliahan yang tertulis dalam bentuk modul, yang sudah
memiliki ISSN/ISBN, makalah lepas, majalah, surat kabar dan tulisan dalam
media teknologi informasi, serta pendapat seseorang yang berkompeten
dalam suatu forum ilmiah, wawancara, dan/atau pidato umum juga bisa
termasuk dalam jenis kepustakaan ini.
Taruna wajib mencari/mengutip dan mempelajari konsepsi yang relevan
dengan permasalahan yang diteliti, hasil kutipan atas konsepsi tersebut
kemudian harus digunakan sebagai pisau analisis terhadap temuan-temuan
yang diperoleh dalam penelitian.
Sejalan dengan pendidikan terapan terhadap Taruna, maka Undang-
Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Kapolri, Kabaharkan, Kabareskrim,
SOP, dll dapat dijadikan kepustakaan konseptual sebagai pisau analisis
terhadap permasalahan yang akan dijawab. Hal ini akan berimplikasi kepada
manfaat dari penelitian tersebut yaitu dapat memberikan problem solving
terhadap objek yang akan dibahas, apakah peraturan tersebut sudah dapat
mengakomodir keberhasilan pelaksanaan tugas bagi personel Polri ataukah
peraturan tersebut sudah dilaksanakan oleh seluruh personel Polri.
1. Teori/Konsep
Taruna diharapkan dapat menggali dari kegiatan penelitian terhadap
persoalan yang diangkat. Supaya Taruna dapat menggunakan teori yang
tepat dalam menjawab persoalan, maka dapat dicontohkan dari beberapa
pertanyaan penelitian yang sudah dikemukakan di atas:

a) Teori.....
14 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

a) Teori atau konsep pada pendekatan kualitatif dari persoalan:


1) “Apa metode penyuluhan yang paling efektif dalam meningkatkan
pemahaman dan kesadaran pelajar sekolah tentang bahaya
penyalahgunaan narkotika oleh Satuan Narkoba Polres X?”.
Taruna dapat melihat teori-teori di bawah ini sebagai contoh.
(a) Teori Belajar Sosial (Social Learning Theory). Teori ini
dikemukakan oleh Albert Bandura (1977) yang menekankan
pentingnya pembelajaran dari observasi dan interaksi sosial.
Dalam konteks penyuluhan, konsep ini dapat merujuk pada
pembelajaran melalui model peran, di mana pelajar dapat
memperoleh pengetahuan dan perilaku positif melalui contoh
yang diberikan oleh penyuluh.
(b) Pendekatan Partisipatif dan Interaktif: Konsep ini menekankan
pentingnya melibatkan pelajar dalam proses pembelajaran
dengan menggunakan pendekatan yang lebih interaktif,
seperti diskusi kelompok, simulasi, dan permainan peran.
Partisipasi aktif pelajar dapat meningkatkan pemahaman dan
penghayatan terhadap materi penyuluhan (Brookfield, S. D.,
1986).
(c) Model Komunikasi Edukatif (Educational Communication
Model): Model ini menekankan pentingnya menyampaikan
informasi secara jelas, akurat, dan sesuai dengan target
audiens. Menggunakan media yang tepat dan menyusun
pesan dengan bahasa yang mudah dimengerti dapat
meningkatkan efektivitas penyuluhan (Rogers, E. M., 2003).
(d) Teori Kognitif (Cognitive Theory): Teori ini berkaitan dengan
bagaimana orang memproses informasi dan membentuk
pemahaman. Dalam penyuluhan, konsep ini menunjukkan
bahwa penyampaian informasi perlu disesuaikan dengan cara
kerja kognitif pelajar agar materi dapat diolah dan diingat
dengan lebih baik (Mayer, R. E., 2008).
2) “Bagaimana peran teknologi informasi dan media sosial dapat
digunakan dalam mendukung penyuluhan narkotika kepada
pelajar sekolah oleh Satuan Narkoba Polres X?”. Taruna dapat
melihat teori-teori di bawah ini sebagai contoh.
(a) Teori Diffusi Inovasi (Diffusion of Innovations). Teori ini
mengajukan bagaimana inovasi, seperti teknologi informasi,
diterima dan diadopsi oleh masyarakat. Dalam hal ini, Anda
dapat menerapkan teori ini untuk memahami bagaimana
teknologi informasi dan media sosial diterima oleh pelajar
sebagai alat penyuluhan yang baru (Rogers, E. M., 2003).
(b) Konsep Pembelajaran Berbasis Teknologi (Technology-
Enhanced Learning). Konsep ini menyoroti penggunaan
teknologi, seperti aplikasi digital dan platform online, untuk
meningkatkan proses pembelajaran.
Dalam.....
15 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Dalam konteks penyuluhan, konsep ini dapat digunakan untuk


menjelaskan bagaimana teknologi informasi digunakan
sebagai sarana penyampaian materi penyuluhan yang lebih
menarik dan interaktif. (Siemens, G., & Tittenberger, P.,
2009).
(c) Teori Media Sosial dan Komunikasi (Social Media and
Communication Theory). Teori ini membahas cara media
sosial mempengaruhi komunikasi, persepsi, dan interaksi
sosial. Anda dapat menerapkan teori ini untuk
mengidentifikasi bagaimana media sosial dapat digunakan
sebagai alat penyuluhan yang efektif dalam mencapai dan
berinteraksi dengan pelajar (Boyd, D., & Ellison, N. B., 2007).
(d) Konsep Keterampilan Teknologi (Digital Literacy). Konsep ini
mengacu pada kemampuan individu untuk menggunakan
teknologi informasi dengan efektif dan kritis. Dalam
penyuluhan, konsep ini dapat membantu Anda memahami
bagaimana pelajar dapat diajarkan untuk memahami dan
mengkritisi informasi yang diperoleh melalui teknologi (Gilster,
P., 1997).
(e) Teori Persuasi dan Pengaruh Sosial (Persuasion and Social
Influence Theory). Teori ini membahas bagaimana pesan
persuasif dapat disampaikan melalui media sosial dan
teknologi informasi untuk mempengaruhi perilaku atau sikap
individu. Dalam konteks penyuluhan, Anda dapat
mengaplikasikan teori ini untuk merancang pesan yang efektif
dalam meningkatkan pemahaman dan kesadaran tentang
bahaya penyalahgunaan narkotika (Cialdini, R. B., 2001).
3) “Apa faktor-faktor dukungan sumber daya yang mempengaruhi
kinerja penyuluhan yang efektif tentang bahaya penyalahgunaan
narkotika oleh Satuan Narkoba Polres X?”. Taruna dapat melihat
teori-teori di bawah ini sebagai contoh.
(a) Teori Efektivitas Komunikasi (Communication Effectiveness
Theory). Teori ini membahas faktor-faktor yang
mempengaruhi keberhasilan komunikasi dalam mencapai
tujuan tertentu. Dalam hal ini, Anda dapat menerapkan teori
ini untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mendukung atau
menghambat efektivitas penyuluhan narkotika dalam
menyampaikan pesan dan mencapai tujuan yang diinginkan
(Wiemann, J. M., & Backlund, P., 1980).
(b) Teori Motivasi (Motivation Theory). Teori ini membahas cara
individu terdorong untuk melakukan tindakan tertentu
berdasarkan dorongan internal atau eksternal. Anda dapat
menerapkan teori motivasi untuk memahami bagaimana

motivasi.....
16 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

motivasi personel dalam Satuan Narkoba Polres X


memengaruhi kinerja mereka dalam penyuluhan narkotika
kepada pelajar sekolah (Deci, E. L., & Ryan, R. M., 1985).
(c) Konsep Kompetensi Penyuluhan (Counseling Competence
Concept). Konsep ini berfokus pada kompetensi dan
keterampilan yang diperlukan oleh penyuluh untuk
menyampaikan informasi secara efektif dan mendukung
individu yang menerima penyuluhan. Anda dapat menerapkan
konsep ini untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang
berkontribusi pada kinerja penyuluh dalam penyuluhan
narkotika (Erford, B. T., 2015).
(d) Teori Interaksi Sosial (Social Interaction Theory). Teori ini
membahas bagaimana interaksi sosial mempengaruhi
perilaku dan persepsi individu. Dalam hal ini, Anda dapat
menerapkan teori ini untuk mengidentifikasi bagaimana
interaksi antara penyuluh dan pelajar, serta faktor-faktor
interpersonal yang memengaruhi efektivitas penyuluhan
(Berger, C. R., & Calabrese, R. J., 1975).
(e) Teori Organisasi dan Manajemen (Organization and
Management Theory). Teori ini berkaitan dengan pengelolaan
dan efisiensi organisasi. Anda dapat menerapkan teori ini
untuk menganalisis faktor-faktor dalam pengelolaan
penyuluhan narkotika di Satuan Narkoba Polres X yang dapat
mempengaruhi kinerja penyuluhan (Robbins, S. P., Coulter,
M., & DeCenzo, D. A., 2017).

b) Teori atau konsep pada pendekatan kuantitatif dari persoalan:


1) “Apakah terdapat perbedaan signifikan dalam tingkat kesadaran
dan pemahaman pelajar terhadap bahaya penyalahgunaan
narkotika sebelum dan setelah mengikuti program penyuluhan?”.
Taruna dapat melihat teori-teori di bawah ini sebagai contoh.
(a) Teori Perubahan Sikap (Attitude Change Theory). Teori ini
membahas bagaimana sikap individu terbentuk dan berubah.
Dalam konteks Anda, Anda dapat menerapkan teori ini untuk
mengidentifikasi bagaimana program penyuluhan dapat
memengaruhi perubahan sikap pelajar terhadap bahaya
penyalahgunaan narkotika (Eagly, A. H., & Chaiken, S.,
1993).
(b) Teori Perubahan Pengetahuan (Knowledge Change Theory).
Teori ini fokus pada bagaimana informasi baru dapat
mengubah pengetahuan yang sudah ada. Dalam kasus Anda,
Anda dapat menggunakan teori ini untuk memeriksa sejauh
mana program penyuluhan dapat meningkatkan pemahaman
pelajar tentang bahaya penyalahgunaan narkotika (van
Merriënboer, J. J. G., & Kirschner, P. A., 2018).

(c) Teori.....
17 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

(c) Teori Belajar Sosial (Social Learning Theory). Teori ini


berpendapat bahwa perilaku dipengaruhi oleh pengamatan
dan interaksi sosial. Anda dapat menerapkan teori ini untuk
memahami bagaimana interaksi dengan teman sebaya dan
pengaruh sosial lainnya dapat memengaruhi perubahan
pemahaman dan kesadaran pelajar terhadap bahaya
penyalahgunaan narkotika. (Bandura, A., 1977).
2) “Apakah terdapat perbedaan signifikan dalam tingkat kesadaran
dan pemahaman pelajar terhadap bahaya penyalahgunaan
narkotika sebelum dan setelah mengikuti program penyuluhan?”
Taruna dapat menggunakan teori-teori yang sama dengan
persoalan 1).
3) “Bagaimana hubungan antara intensitas partisipasi pelajar dalam
program penyuluhan dengan perubahan sikap mereka terhadap
penyalahgunaan narkotika?”. Taruna dapat menggunakan teori-
teori yang sama dengan persoalan 1).

2. Pedoman Operasional Kepolisian (untuk pendekatan kualitatif)


Peraturan di lingkungan Polri dapat digunakan sebagai dasar acuan
atau kerangka hukum dalam pembuatan Tugas Akhir, tetapi peraturan itu
sendiri bukanlah teori atau konsep dalam arti ilmiah. Peraturan
merupakan pedoman hukum yang mengatur aktivitas dan tugas dalam
suatu organisasi atau instansi, dalam hal ini Polri. Namun, Taruna masih
memerlukan teori dan konsep ilmiah yang lebih luas untuk memahami dan
menganalisis isu yang Taruna teliti dengan mendalam.
Dalam penerapannya pada pembahasan Tugas Akhir, Taruna dapat
melibatkan peraturan tersebut sebagai referensi yang mengarahkan
kebijakan dan praktik di lingkungan Polri. Bagaimana Taruna
menerapkannya dalam pembahasan tergantung pada konteks
permasalahan Tugas Akhir yang Taruna teliti.
Adapun uraian dari sub sub ini terkait dengan contoh-contoh
persoalan yang sudah dikemukan di atas adalah:
a) Peraturan Kepolisian Republik Indonesia (Perpol, Perkap, Perkaba,
Perkal dan lain-lain). Peraturan yang dikeluarkan oleh Kepolisian
Republik Indonesia yang mengatur berbagai aspek operasional,
termasuk tugas dan tanggung jawab dalam penanganan narkotika.
b) Peraturan Penyuluhan Kepolisian. Peraturan terkait penyuluhan yang
dikeluarkan oleh kepolisian dapat menjadi bagian penting dari
landasan konseptual jika Taruna fokus pada efektivitas penyuluhan
dalam mencegah penyalahgunaan narkotika.
c) Instruksi. Instruksi atau surat perintah yang dikeluarkan oleh Kepala
Kepolisian Republik Indonesia, Kabareskrim, Kepala BNN dan lain-
lain, yang berkaitan dengan operasional dan tugas-tugas kepolisian.

d) Pedoman.....
18 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

d) Pedoman Komunikasi Edukatif Kepolisian. Pedoman yang mengatur


komunikasi eduatif atau penyuluhan yang dikeluarkan oleh kepolisian
dapat mendukung pemahaman Taruna tentang cara penyuluhan
diimplementasikan dalam penanganan narkotika.
c. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir dalam Tugas Akhir adalah struktur konseptual yang
digunakan untuk memandu penyusunan dan pelaksanaan penelitian. Ini
membantu mengidentifikasi konsep-konsep kunci yang akan diselidiki,
hubungan antara konsep-konsep tersebut, serta menghubungkan penelitian
dengan teori-teori yang relevan. Kerangka berpikir menjadi panduan bagi
peneliti untuk menjaga fokus, konsistensi, dan relevansi dalam seluruh tahapan
penelitian.
Secara khusus, kerangka berpikir memiliki pola seperti analisis sistem
dimana pendekatan yang digunakan untuk memahami dan memecahkan
masalah kompleks dengan melihat entitas sebagai bagian dari sistem yang
saling terkait. Dalam kerangka berpikir analisis sistem, terdapat beberapa
langkah dan konsep utama yang membantu dalam pemahaman masalah dan
pengembangan solusi. Taruna dalam menguraikan dan membuat gambar
kerangka berpikir setidaknya menguraikan sebagai berikut:
1. Elemen Sistem: Uraikan dan sebutkan fokus permasalahan yang diangkat
dalam penelitian yang dikaji oleh Taruna.
2. Hubungan dan Interaksi: Uraiakan secara singkat elemen-elemen sistem
berinteraksi satu sama lain.
3. Tujuan dan Fungsi: Setiap sistem memiliki tujuan atau fungsi tertentu yang
menciptakan alasan eksistensinya. Analisis sistem mencakup pemahaman
tujuan dan fungsi sistem serta sejauh mana sistem mencapai tujuan
tersebut.
4. Masukan (Input), Proses (Process) dan Keluaran (Output): Sistem
menerima masukan dari lingkungannya, memprosesnya, dan menghasilkan
keluaran. Analisis sistem melibatkan pemahaman tentang apa yang masuk
ke dalam sistem, bagaimana diproses, dan apa yang dihasilkan sebagai
keluaran.
5. Umpan Balik (Feedback): Umpan balik adalah informasi yang dikirim dari
keluaran ke dalam sistem untuk mengontrol dan mengatur proses. Ini
memungkinkan sistem untuk beradaptasi dan berkinerja lebih baik.
6. Perubahan dan Perbaikan: Analisis sistem tidak hanya melibatkan
pemahaman tentang bagaimana sistem bekerja saat ini, tetapi juga
mencakup upaya untuk mengidentifikasi potensi perubahan dan perbaikan
untuk meningkatkan kinerja sistem.
Mengacu pada hasil studi kepustakaan yang dikaitkan dengan
permasalahan yang akan diteliti, Taruna menyusun kerangka berpikir atau
membangun model sendiri sebagai penuntun dalam melaksanakan penelitian.
Dengan gambaran yang semakin jelas tersebut dalam penelitian dengan
pendekatan kualitatif Taruna merinci informasi yang dibutuhkan dan dalam
penelitian dengan pendekatan kuantitatif untuk merumuskan hipotesis-
hipotesis.
Berikut.....
19 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Berikut contoh-contoh kerangka berpikir dalam Tugas Akhir, yaitu:


1. Pendekatan kuantitatif.
Model dari kerangka berpikir dihasilkan dari hipotesa-hipotesa yang
sudah dirumuskan. Contoh ada 3 pertanyaan dari penelitian yaitu:
1. Apakah motivasi dapat meningkatkan kinerja penyidik?
2. Apakah kepemimpinan dapat meningkatkan kinerja?
3. Apakah stres pekerjaan dapat menurunkan kinerja?
Dari pertanyaan di atas terdapat 4 variabel yang diangkat yaitu motivasi,
kepemimpinan, stress pekerjaan (variable independent) dan kinerja
(variable dependen), maka kerangka berpikirnya adalah:

motivasi

kepemimpinan Kinerja

Stres pekerjaan

2. Pendekatan kualitatif.
Pada pendekatan ini, model dihasilkan dari persoalan-persoalan yang
diangkat. Model yang dibangun menggambarkan suatu problem solving
yang akan dihasilkan. Contoh ada 4 pertanyaan penelitian, yaitu:
1. Apa metode penyuluhan yang paling efektif dalam meningkatkan
pemahaman dan kesadaran pelajar sekolah tentang bahaya
penyalahgunaan narkotika oleh Satuan Narkoba Polres X ?
2. Bagaimana peran teknologi informasi dan media sosial dapat
digunakan dalam mendukung penyuluhan narkotika kepada pelajar
sekolah oleh Satuan Narkoba Polres X?
3. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja penyuluhan yang efektif
tentang bahaya penyalahgunaan narkotika oleh Satuan Narkoba Polres
X?

Maka.....
20 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Maka kerangka berpikirnya adalah :


Penyalahgunaan Narkotika di
Kalangan Pelajar Tinggi

Pencegahan oleh Polri


(Satuan Narkoba)
Metode Penyuluhan
Jika kesadaran Faktor-faktor
pelajar masih Penyuluhan yang
rendah Mempengaruhi
(feedback A)
Peran TI dan Medsos
Meningkatnya Kesadaran
Pelajar akan bahaya Narkotika

Jika penggunaan narkotika masih tinggi (feedback B)


Penyalahgunaan Narkotika di
Kalangan Pelajar Rendah

Keterangan : lingkup penelitian


Rekomendasi penelitian (Feedback A = upaya perbaikan
penyuluhan, Feedback B = upaya metode pencegahan
lain oleh Polri)

2.1.5 Topik
Topik bukan merupakan suatu judul tetapi merupakan isu sentral yang di
dalamnya terkandung sejumlah permasalahan potensial. Dari topik tersebut dapat
diangkat sejumlah permasalahan spesifik yang bila dikembangkan dapat merupakan
permasalahan aktual yang menarik untuk dibahas dalam suatu karya ilmiah.
Permasalahan dapat terjadi karena adanya kesenjangan antara kenyataan dengan
harapan, dan atau karena sesuatu ingin diketahui dengan pasti keadaannya.
Topik yang akan menjadi objek penelitian ditentukan oleh Lembaga, dan atau
selanjutnya Taruna menentukan sub topik yang difokuskan pada salah satu bidang
tugas pada fungsi-fungsi Kepolisian. Dengan demikian penentuan topik oleh
Lembaga bukan merupakan pembatasan yang kaku melainkan sebagai pedoman
umum untuk menjamin agar Tugas Akhir para Taruna dapat terarah ke satu pokok
permasalahan yang menarik sehingga dapat memberi kontribusi yang bermanfaat
bagi Polri.
Contoh Topik 1 : Peran Polri dalam Penegakan Hukum dan HAM.
Contoh Sub Topik 1a : Kinerja Satuan Reserse Kriminal dalam penyelidikan dan
penyidikan tindak pidana.

Contoh.....
21 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Contoh Sub Topik 1b : Optimalisasi penyelidikan pada proses pengumpulan bukti


dalam penanganan tindak pidana.
Contoh Sub Topik 1c : Peran IT dalam pengungkapan tindak pidana.

Contoh Topik 2 : Tugas Pokok Polri dalam memberikan Pelayanan dan


Perlindungan yang Presisi.
Contoh Sub Topik 2a : Penanganan Konflik Sosial melalui Pendekatan Presisi.
Contoh Sub Topik 2b : Peran Lalu lintas Polri untuk mengembangkan dan
menerapkan pelayanan publik yang responsif terhadap
kebutuhan masyarakat.
Contoh Sub Topik 2c : Optimalisasi intelijen Polri dalam pendekatan mediasi dan
dialog untuk mencegah eskalasi konflik.

2.1.6 Judul
Judul dirumuskan dari sub topik. Sub topik yang sama dapat dipilih oleh lebih
dari seorang Taruna, tetapi setelah dirumuskan dalam kalimat judul yang di
dalamnya terkandung obyek dan lokasi tertentu maka perbedaannya akan terlihat.
Menghindari adanya judul dengan objek dan lokasi yang sama dan untuk
menjamin bahwa judul tersebut berada dalam lingkup sub topik, maka Taruna
hendaknya menyiapkan tiga judul untuk dipilih dan ditetapkan satu judul oleh
lembaga melalui Tim Verifikasi.
Judul yang telah ditetapkan oleh lembaga masih bersifat sementara, karena
dimungkinkan judul tersebut direvisi dan atau dirubah selama proses penelitian,
bimbingan atau direvisi redaksional berdasarkan keputusan Dewan Penguji Tugas
Akhir.
Selama proses menetapkan judul, penting untuk mengingat bahwa judul adalah
"kemasan" pertama yang dilihat orang terkait dengan penelitian Taruna. Oleh karena
itu, judul yang baik dapat meningkatkan daya tarik penelitian Taruna dan membantu
menarik perhatian audiens potensial. Taruna memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Singkat, tidak terlalu luas tetapi menunjukkan kejelasan dan sesuai dengan
pokok permasalahan;
b. Bukan merupakan kalimat pertanyaan;
c. Merupakan kalimat pernyataan (frase) tetapi bukan kesimpulan atau kalimat
utuh;
d. Tidak menimbulkan penafsiran yang beraneka ragam. Usahakan untuk
menghindari judul yang terlalu umum atau klise yang tidak memberikan
informasi yang cukup tentang fokus penelitian Taruna;
e. Cukup spesifik, artinya mempunyai kekhasan dan merupakan hasil karya
sendiri;
f. Variabel / fokus terbatas;
g. Aktual.
h. Judul harus mencerminkan ruang lingkup penelitian Taruna. Judul itu
seharusnya tidak terlalu luas atau terlalu sempit. Judul harus sesuai dengan
informasi yang Taruna rencanakan untuk bahas dalam penelitian.

Contoh.....
22 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Contoh judul dari turunan sub topik dapat dilihat di bawah ini:
Contoh Sub Topik 1 : Kinerja Satuan Reserse Kriminal dalam penyidikan Tindak
Pidana.
Judul : Peningkatan Kinerja Penyidik Satuan Reserse Guna
Penegakan Hukum Terhadap Pencurian Kendaraan
Bermotor di Wilayah Polres X.

Contoh Sub Topik 2 : Kinerja Satuan Reserse Narkoba dalam Penyuluhan


Narkotika.
Judul : Penggunaan Teknologi Informasi Oleh Satuan Reserse
Narkoba dalam Penyuluhan Narkoba Pada Pelajar Guna di
Wilayah Polres X.

2.2 Pelaksanaan Penelitian


Pelaksanaan penelitian yang dilakukan oleh Taruna perlu adanya rancangan
terlebih dahulu. Rancangan penelitian (research design) merupakan strategi peneliti
untuk mendapatkan data dan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian. Dalam
penyusunan rancangan penelitian harus ditentukan pendekatan dan metode
penelitian, sumber informasi atau populasi dan sample, teknik pengumpulan data
dan teknik analisis data.

2.2.1 Pendekatan Penelitian


Pendekatan penelitian dapat berupa pendekatan kuantitatif atau pendekatan
kualitatif. Dengan penelitian kuantitatif berarti bahwa peneliti memfokuskan diri pada
data kuantitatif, yaitu data yang direkam secara numerikal (angka) sedangkan dalam
pendekatan kualitatif peneliti menghimpun data kualitatif, yaitu yang direkam secara
naratif atau dalam bentuk pernyataan-pernyataan.

2.2.2 Jenis Penelitian


Penelitian dengan pendekatan kualitatif, jenis penelitiannya dapat berupa:
studi kasus, penelitian pengembangan (developmental research), penelitian tindakan
(action research), evaluasi program (program evaluation), fieldresearch dan lain-lain.
Penelitian dengan pendekatan kuantitatif, jenis penelitiannya dapat berupa: survei,
eksperimen, expost facto.
Pemilihan jenis penelitian bukan berdasarkan keinginan atau selera tetapi
argumentasi mengapa peneliti menggunakan suatu jenis penelitian, bukan jenis
penelitian yang lain. Dalam hal ini disesuaikan dengan permasalahan serta
pendekatan dan sifat (tujuan) penelitian. Penelitian yang bertujuan untuk menjajaki
atau mengungkap fakta (eksploratif) tentu lebih tepat didekati secara kualitatif
dengan metode etnografi, “field research”, studi kasus atau grounded research.
Penelitian tersebut dapat pula bertujuan untuk memberikan gambaran tentang
fenomena yang diteliti (deskritif). Sementara penelitian yang bertujuan untuk
menerangkan korelasi antara dua atau lebih variabel lebih tepat menggunakan
metode survei atau eksperimen dengan pendekatan kuantitatif.

2.2.3 Variabel.....
23 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

2.2.3 Variabel/ Fokus Penelitian


Variabel/ fokus penelitian adalah pemusatan konsentrasi terhadap tujuan
penelitian yang sedang dilakukan. Variable/ fokus penelitian harus diungkap secara
eksplisit untuk mempermudah peneliti sebelum melaksanakan observasi.
Variable/fokus penelitian merupakan garis besar dari penelitian sehingga penelitian
akan lebih terarah.
Syarat-syarat dalam menentukan fokus penelitian adalah sebagai berikut:
a. Fleksibel, yaitu masalah tersebut dapat diteliti dan dapat dilakukan dengan cara
yang efisien.
b. Jelas, yaitu semua orang memiliki pemahaman yang seama sesuai dengan
rumusan masalah.
c. Signifikan, yaitu bahwa hasil kajiannya dapat memberikan kontribusi yang nyata
terhadap pengembangan ilmu, masalah kemanusiaan, sosial budaya, perumusan
kebijakan dan lain-lain.
d. Etis, yaitu kajian serta hasilnya tidak bertujuan untuk merendahkan martabat
orang lain.
Variabel/ fokus penelitian dapat diibagi menjadi variabel kuantitatif dan variabel
kualitatif.

2.2.4 Sumber Informasi/ Populasi dan Sampel


Dalam penelitian dengan pendekatan kualitatif menentukan sumber informasi
yaitu keterangan tentang dari mana data perlu dicari. Sedangkan untuk penelitian
dengan pendekatan kuantitatif harus ditentukan populasi dan sample penelitian.

2.2.5 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data merupakan bentuk kegiatan konkrit yang akan
dilaksanakan untuk memperoleh data (metode penelitian menunjukkan cara-cara
yang bersifat makro dalam pelaksanaan penelitian sedangkan teknik pengumpulan
data mencerminkan cara-cara yang bersifat mikro atau teknis). Dalam hal ini, Taruna
bukan hanya sekedar mencantumkan satu atau beberapa teknik yang akan
digunakan tetapi harus secara rinci menjelaskan kegiatan riil yang akan
dilaksanakan, termasuk siasat yang diterapkan jika perekaman data dilakukan
secara tertutup (covert); penelitian yang bersifat covert harus tetap mengindahkan
etika penelitian, dalam arti bahwa perekaman data tidak boleh dilakukan dengan
cara-cara seperti membohongi, mengelabui dan/atau menjebak, dan pada akhirnya
harus memperoleh persetujuan (tertulis) dari subjek/responden penelitian.
Teknik pengumpulan data harus dilengkapi dengan instrumen-instrumen,
seperti kuisioner atau pedoman pengumpulan data: pedoman wawancara, pedoman
pengamatan dan pedoman pemeriksaan dokumen sesuai dengan kepentingan dan
pendekatannya.

2.2.6 Validitas dan Realibilitas


Data penelitian harus dicek keakuratan dan keajegan datanya. Validitas
adalah untuk mengetahui akurat data yang menggunakan pendekatan kualitatif,
validitas data kualtatif menggunakan konfermabilitas, transformabilitas dan
trianggulasi data.
Validitas.....
24 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Validitas untuk data kuantitatif dengan menggunakan analisis statistik. Sedangkan


realibilitas untuk mengetahui keajekan data untuk pendekatan kuantitatif melalui
analisis statistik.

2.2.7 Teknik Analisis Data


Teknik analisis data menggambarkan rencana peneliti tentang bagaimana data
diolah dan interpretasi dilaksanakan sehingga menghasilkan kesimpulan-kesimpulan
tertentu. Penelitian kuantitatif menggunakan teknik statistik dan untuk itu berbagai
software telah tersedia untuk membantu peneliti mengolah data. Sementara itu,
analisis data dalam penelitian kualitatif juga harus dilakukan dengan teknik-teknik
tertentu (interaktif analysis models dan flow chart models). Proses analisis data
menghasilkan kesimpulan-kesimpulan temuan penelitian.

2.3 Penulisan Proposal Penelitian


Langkah-langkah sebagaimana pada bagian di atas merupakan rangkaian
kegiatan awal penelitian atau pra penelitian lapangan. Keseluruhan proses tersebut
selanjutnya harus dituangkan oleh Taruna dalam suatu naskah yang disebut
Rencana Penelitian (juga disebut Prospektus Penelitian). Rencana penelitian
mencakup tiga bab tulisan yaitu: (1) Bab I Pendahuluan, (2) Bab II Tinjauan
Kepustakaan, (3) Bab III Metode Penelitian, Daftar Pustaka dan Lampiran. Format
rencana penelitian sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Permasalahan
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Perumusan Permasalahan
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
1.6 Sistematika

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN (untuk pendekatan kualitatif)


2.1 Kepustakaan Penelitian
2.2 Kepustakaan Konseptual
2.3 Kerangka Berpikir

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN (untuk pendekatan kuantitatif)


2.1 Kepustakaan Penelitian
2.2 Kepustakaan Konseptual
2.3 Rumusan Hipotesis
2.4 Kerangka Berpikir

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
3.2 Fokus Penelitian
3.3 Sumber Data
3.4 Teknik.....
25 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

3.4 Teknik Pengumpulan Data


3.5 Validitas dan Realibilitas
3.6 Teknik Analisis Data
3.7 Jadwal Penelitian

DAFTAR PUSTAKA
Pembuatan daftar pustaka merujuk kepada Mendeley. Mendeley adalah salah
satu perangkat lunak manajemen referensi yang digunakan oleh peneliti untuk
mengelola, menyusun, dan meng-cite referensi dalam dokumen penelitian mereka.
Ini memudahkan peneliti dalam mencatat sumber-sumber yang digunakan dalam
penulisan jurnal, baik itu jurnal nasional maupun internasional. Berikut adalah cara
menggunakan Mendeley untuk melakukan sitasi jurnal nasional dan internasional:
a. Mengimpor Referensi: Langkah pertama adalah mengimpor referensi dari jurnal
nasional dan internasional ke Mendeley. Taruna dapat melakukannya dengan
beberapa cara:
1. Penambahan Manual: Taruna dapat menambahkan referensi secara manual
dengan mengklik tombol "Add" di Mendeley dan memasukkan detail
referensi, seperti judul jurnal, nama penulis, tahun publikasi, dan lainnya.
2. Ekspor dari Basis Data: Sebagian besar basis data jurnal (seperti PubMed,
IEEE Xplore, Google Scholar, dll.) memungkinkan Taruna untuk mengunduh
referensi dalam format yang dapat diimpor langsung ke Mendeley. Biasanya,
ada opsi "Export" yang memungkinkan Taruna untuk memilih format yang
sesuai untuk Mendeley (seperti BibTeX atau RIS).
b. Mengelompokkan dan menandai Referensi: Setelah referensi ditambahkan ke
Mendeley, Taruna dapat mengelompokkannya dan memberi tanda pada setiap
referensi dengan label atau kategori yang sesuai. Ini akan membantu Taruna
mengatur referensi Taruna dengan lebih baik, terutama jika Taruna memiliki
banyak referensi.
c. Menyisipkan Sitasi: Ketika Taruna mulai menulis jurnal atau makalah, Anda
dapat menyisipkan sitasi menggunakan Mendeley. Caranya adalah dengan
mengklik "Insert Citation" pada aplikasi yang Taruna gunakan (biasanya
Microsoft Word) dan mencari referensi yang telah Taruna impor ke Mendeley.
Taruna dapat menyisipkan sitasi secara otomatis dalam gaya penulisan tertentu,
seperti APA, MLA, Chicago, dll.
d. Menghasilkan Daftar Pustaka: Setelah Taruna menyisipkan sitasi dalam
dokumen Taruna, Mendeley dapat digunakan untuk menghasilkan daftar pustaka
otomatis berdasarkan referensi yang Taruna gunakan dalam dokumen. Ini
memastikan bahwa semua sumber yang Taruna sitasi diatur dengan benar
dalam daftar pustaka sesuai dengan gaya penulisan yang Anda pilih.
e. Update Sitasi dan Daftar Pustaka: Jika Taruna menambahkan atau mengubah
referensi dalam dokumen Taruna, Taruna dapat mengklik "Refresh" di Mendeley
untuk memperbarui sitasi dan daftar pustaka secara otomatis. Ini akan
memastikan bahwa dokumen Taruna selalu mencerminkan referensi yang akurat
dan terbaru.

Dengan.....
26 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Dengan menggunakan Mendeley, Taruna dapat mengelola referensi Taruna dengan


efisien dan memastikan bahwa sitasi dan daftar pustaka dalam jurnal nasional dan
internasional Taruna sesuai dengan gaya penulisan yang Taruna pilih. Ini membantu
meningkatkan kualitas dan konsistensi penulisan penelitian Taruna.

LAMPIRAN
(Untuk penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif dilampirkan pedoman
pengumpulan data, sedangkan penelitian dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif dilampirkan kuisioner penelitian).

2.3.1 Seminar Usulan Penelitian


Sebelum melaksanakan kegiatan penelitian pengumpulan data, rencana
penelitian termasuk instrumen-instrumen penelitian harus terlebih dahulu dipaparkan
oleh Taruna kepada suatu tim pengarah dan/atau Pembimbing Tugas Akhir yang
sekaligus bertindak sebagai penilai dalam suatu seminar usulan penelitian. Setelah
mendapat arahan dan memperoleh persetujuan Tim Pengarah/Pembimbing, Taruna
dapat memulai pelaksanaan kegiatan pengumpulan data.

2.3.2 Pengumpulan Data


Pengumpulan data ini yang akan dibahas meliputi: persiapan pengumpulan
data, hal-hal yang perlu diperhatikan, teknik pengumpulan data, pedoman
pengumpulan data, dan instrumen penelitian.

a. Persiapan Pengumpulan Data


Di dalam pelaksanaan penelitian, Taruna harus membuat persiapan
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Kelengkapan administrasi yang dibutuhkan dalam penelitian antara lain
Surat Pengantar dari Lembaga dan Surat Perintah Tugas;
2. Melaksanakan kegiatan penelitian sesuai dengan rencana penelitian yang
telah disetujui dosen Pembimbing;
3. Instrumen penelitian sesuai teknik pengumpulan data.

b. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan


Di dalam pelaksanaan pengumpulan data Taruna harus memperhatikan:
1. Kejujuran dalam pengumpulan data dan mengindahkan hak-hak para
pihak yang diteliti, baik instansi/organisasi maupun perorangan;
2. Memperoleh persetujuan dari responden/informan dengan menggunakan
instrumen penelitian yang telah disiapkan dan menerapkan teknik-teknik
yang dibenarkan sesuai metodologi penelitian;
3. Dalam hal terdapat perubahan teknik pengumpulan data dan
responden/informan, maka hal tersebut harus dijelaskan dalam laporan
penelitian/ Tugas Akhir.

4. Setelah.....
27 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

4. Setelah selesai melaksanakan pengumpulan data, peneliti diwajibkan


memperoleh keterangan tertulis dari pejabat (kalau menyangkut suatu
instansi/lembaga publik/privat) yang menyatakan bahwa peneliti telah
melakukan pengumpulan data dalam lingkungan instansi/lembaganya.

c. Teknik Pengumpulan Data


Teknik yang digunakan dalam pelaksanaan pengumpulan data berkait
erat dengan pendekatan penelitian yang digunakan dan pelaksanaannya
disesuaikan dengan jenis penelitiannya. Secara garis besar pendekatan
kualitatif menggunakan teknik pengumpulan data: wawancara tidak
berstruktur, pengamatan (observasi), studi dokumen, dan diskusi kelompok
terarah (focused - group discussion), serta (dalam hal-hal tertentu dapat
digunakan) kuesioner/angket. Sedangkan pendekatan kuantitatif
menggunakan kuesioner, tes sebagai instrumen penelitian utama dapat
dilengkapi dengan wawancara berstruktur, observasi dan studi dokumen.

d. Teknik Wawancara
Secara umum yang dimaksud wawancara adalah cara menghimpun
bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan tanya jawab secara
lisan, sepihak, berhadap muka dan dengan arah tujuan yang telah ditentukan.
Ada dua jenis wawancara yang dapat dilakukan dalam kaitannya dengan
pengumpulan data yaitu: (1) wawancara terpimpin (guided interview) yang
juga dikenal dengan sebutan/istilah wawancara berstruktur atau wawancara
sistematis. (2) wawancara tidak terpimpin (un-guided interview) yang juga
dikenal dengan sebutan/istilah wawancara tidak berstruktur atau wawancara
bebas.
Dalam melaksanakan wawancara ini Taruna seyogyanya
mempersiapkan pedoman wawancara yang dibedakan dalam dua jenis
pedoman wawancara yaitu :
1. Pedoman wawancara berstruktur yaitu pedoman wawancara disusun
secara rinci sehingga menyerupai chek list. Pewawancara tinggal
membubuhkan tanda contreng (√) pada nomor yang sesuai. Jenis ini
cocok untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif;
2. Pedoman wawancara tidak berstruktur yaitu pedoman wawancara yang
hanya memuat garis besar informasi yang akan dicari atau ditanyakan
kepada informan. Dalam hal ini kreativitas pewawancara sangat
diperlukan. Pewawancara seolah-olah sebagai pengemudi jawaban
informan. Jenis ini cocok untuk penelitian dengan pendekatan kualitatif.
Catatan : pedoman wawancara hendaknya diperoleh dari teori yang sudah
diuraikan dalam Bab II. Penjelasan teori yang rinci (indikatornya
sudah diketahui) digunakan sebagai dasar utama dalam
melakukan wawancara. Kegunaan nantinya adalah pada saat
pembahasan dapat diuraikan mana data yang sudah sesuai
dengan teori.

Fungsi.....
28 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Fungsi pedoman wawancara ini adalah:


1. Memberikan pedoman tentang apa-apa yang akan dicari informasinya
atau ditanyakan kepada informan/responden;
2. Mengantisipasi kemungkinan lupa terhadap pokok-pokok persoalan yang
akan ditanyakan dalam penelitian;
3. Agar wawancara dapat berlangsung secara efektif dan efisien.

e. Teknik Observasi
Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang
dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara
sistematis terhadap fenomena-fenomena yang dijadikan objek pengamatan.
Observasi sebagai metode pengumpulan data banyak digunakan untuk
mengamati tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu kegiatan yang
dapat diamati.
Pengamatan dapat dilakukan dengan berbagai cara, dan dapat
dibedakan dalam empat golongan. Pertama adalah complete participant atau
partisipasi penuh, pengamat lapangan secara natural berinteraksi dengan
subjek atau kegiatan yang diamati tanpa memperkenalkan identitas diri yang
sebenarnya serta kegiatan dan tujuan penelitiannya. Kedua adalah
participant-as-observer atau partisipasi sambil mengamati, pengamat ikut
berpartisipasi dalam lingkungan pekerjaan subyek dan kedua belah pihak
menyadari bahwa mereka sedang berada dalam hubungan kerjasama yang
berkenaan dengan suatu penelitian. Bentuk yang ketiga hampir sama dengan
yang kedua, tetapi di sini pengamat lebih berperan sebagai pengamat
daripada berpartisipasi dalam pekerjaan subyek. Ini disebut observer-as-
participant atau pengamatan sambil bepartisipasi. Yang terakhir adalah
complete observer atau pengamatan penuh.
Taruna sebelum melakukan penelitian harus membuat pedoman
observasi karena bagi seorang peneliti membutuhkan pedoman observasi
sebagai panduan yang terstruktur dan sistematis untuk mengarahkan proses
observasi yang dilakukan dalam penelitian. Pentingnya seorang peneliti
membutuhkan pedoman observasi adalah:
1. Ketepatan dan Konsistensi: Pedoman observasi membantu memastikan
bahwa peneliti mengamati hal-hal yang relevan dan penting sesuai
dengan tujuan penelitian. Dengan adanya pedoman, peneliti dapat
memastikan konsistensi dalam pengamatan dan mencatat informasi yang
relevan secara lebih akurat.
2. Menghindari Bias: Pedoman observasi membantu mengurangi potensi
bias dalam proses pengamatan. Dengan memiliki pedoman yang telah
ditetapkan sebelumnya, peneliti lebih mungkin untuk mengamati objek
atau situasi secara objektif tanpa terpengaruh oleh pandangan pribadi
atau prasangka yang tidak disadari.
3. Fokus pada Tujuan Penelitian: Pedoman observasi membantu peneliti
tetap fokus pada tujuan penelitian yang telah ditetapkan.

Dengan.....
29 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Dengan pedoman yang telah disusun berdasarkan pertanyaan penelitian


atau hipotesis yang ingin diuji, peneliti dapat memastikan bahwa
pengamatan yang dilakukan akan menghasilkan data yang relevan dan
bermanfaat bagi penelitian.
4. Replikasi dan Reproduksi: Jika penelitian perlu direplikasi oleh peneliti lain
atau dalam situasi yang berbeda, pedoman observasi akan
memungkinkan upaya replikasi yang lebih konsisten dan komparatif. Hal
ini dapat membantu menguji keabsahan temuan dan membandingkan
hasil dari berbagai pengamatan.
5. Pelaporan Hasil yang Akurat: Pedoman observasi membantu peneliti
dalam mencatat data dengan lebih terstruktur dan rapi. Ini akan
memudahkan proses analisis dan pelaporan hasil penelitian. Data yang
tercatat secara sistematis dari observasi juga dapat memperkuat
argumentasi dan kesimpulan yang diambil.
6. Keterandalan Penelitian: Pedoman observasi membantu meningkatkan
keterandalan penelitian. Jika proses observasi dapat diulang dengan
pedoman yang sama oleh peneliti lain, akan memperkuat kepercayaan
pada temuan dan analisis yang dihasilkan.
7. Efisiensi: Pedoman observasi membantu menghemat waktu dan usaha
karena peneliti tidak perlu terus-menerus memikirkan tentang apa yang
harus diamati. Pedoman memberikan arahan jelas, sehingga peneliti
dapat fokus pada pengamatan itu sendiri.

f. Studi Dokumen
Studi dokumen sering juga disebut teknik dokumentasi yang berasal dari
kata dokumen, artinya barang-barang tertulis. Teknik dokumentasi dalam hal
ini berarti cara mengumpulkan data dengan mencatat data yang sudah ada
dalam dokumen atau arsip. Teknik pengumpulan data ini lebih mudah,
dibandingkan dengan teknik pengumpulan data yang lain.
Dokumen merupakan hasil pekerjaan seseorang atau institusi dalam
melaksanakan tugas pokok, dokumen dapat berupa surat, Visum et
Repertum, laporan Polisi, laporan inteligen, laporan pelaksanaan tugas, berita
acara, surat perintah dan lain-lainya. Dengan data dokumen yang diperoleh
peneliti, maka peneliti dapat melakukan analisis apakah sesuai dengan data
lainnya atau menyimpang. Bila data dokumen tersebut menyimpang dari data
lainnya, maka peneliti harus mengadakan wawancara dan observasi untuk
mengetahui data penyimpangan tersebut. Sampai mendapatkan jawaban
sebab terjadi penyimpangan dari data tersebut.

g. Diskusi Kelompok Terarah/Focus Group Discussion (FGD)


Diskusi kelompok terarah bertujuan untuk menggali dan mengidentifikasi
pola tingkah laku, opini, sikap dan motivasi yang relevan dengan tujuan
penelitian. Tekniknya adalah dengan mengelompokkan informan yang
mempunyai ciri-ciri yang homogen (sejenis) kemudian diajak berdiskusi di
bawah pimpinan seorang moderator. Bahan diskusi ditentukan terlebih
dahulu, yaitu berkaitan dengan masalah yang diselidiki.
Kebebasan.....
30 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Kebebasan bicara dan mengemukakan pendapat dalam diskusi


memungkinkan penggalian informasi yang dalam dan bercakupan luas
tentang aspek-aspek permasalahan yang relevan.

h. Kuisioner
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data dengan memberikan
seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Bila peneliti
tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan apa yang bisa diharapkan
dari responden, maka pengumpulan data akan efisien, selain itu kuisioner
juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan diwilayah yang
luas. Kuisioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka,
dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos
atau internet. Dengan adanya kontak lansung antara peneliti dengan
responden akan menciptakan suatu kondisi yang cukup baik, sehingga
responden dengan suka rela memberikan data obyektif dan cepat.

i. Instrumen Penelitian
Bagi para Taruna yang melakukan penelitian dengan pendekatan
kualitatif, sebelum terjun ke lapangan untuk mengumpulkan data, terlebih
dahulu mempersiapkan diri dengan membuat "pedoman pengumpulan data"
yang berisi informasi-informasi apa yang akan dicari di lapangan dan dengan
menggunakan teknik apa untuk menemukannya.
Pedoman pengumpulan data ini disusun berdasarkan fokus
permasalahan yang telah dirumuskan terdahulu. Informasi yang ingin dicari
diuraikan dalam bentuk kalimat berita, bukan kalimat tanya.
Informasi yang akan dicari diberi kode sesuai dengan nomor urut pada
daftar, selanjutnya dituangkan dalam metrik pengumpulan data sebagai
pedoman di lapangan.
Bagi Taruna yang melakukan penelitian dengan pendekatan kuantitatif
sebelum terjun kelapangan untuk mengumpulkan data terlebih dahulu
mempersiapkan instrumen penelitian.

2.3.3 Analisis Data


Dalam mengolah dan menginterprestasi data, Taruna menggunakan teknik
yang sesuai dengan pendekatan penelitian yang digunakan.

a. Pendekatan Kuantitatif
Dalam pendekatan kuantitatif, teknik analisis data memperhatikan hal-
hal sebagai berikut:
1. Pelaksanaan editing data, koding data, klasifikasi data dan interpretasi
data. Dalam menganalisis data harus dijelaskan teknik statistika yang
digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian baik analisis deskriptif
maupun untuk pengujianhipotesis. Jelaskan pula tentang kriteria uji dan
statistik uji yang digunakan, serta dasar-dasar rasional penggunaannya;
2. Bila perlu Taruna dapat menggunakan program analisis komputer dengan
menerapkan metode statistik yang sesuai atau mengadakan konsultasi
dengan ahli statistik.
b. Pendekatan.....
31 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

b. Pendekatan Kualitatif
Pendekatan kualitatif, teknik analisis data ada dua jenis yaitu Interactive
Analysis Models dan Flow Chart Analysis. Hal yang harus diperhatikan
adalah:
1. Pengumpulan dan pengolahan data merupakan proses yang saling
bergantian. Artinya, jika dalam proses pengolahan ditemukan ada
kekurangan data, peneliti dapat kembali ke lapangan untuk
mengumpulkan lagi data yang dibutuhkan;
2. Pengolahan data kualitatif dilakukan dengan mengelompokkan data yang
terhimpun baik dari hasil wawancara, jawaban kuesioner (terbuka) dan
laporan hasil pengamatan ataupun dari studi dokumen dan bahan
kepustakaan lain. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan mereduksi data
yang dimulai dari verifikasi data, memilah-milah data dan mengambil data
yang relevan. Perhatikan kata-kata kunci yang seringkali ditemukan oleh
subjek/responden atau dari dokumen. Penelitian kualitatif acapkali
menerapkan teknik content analysis yaitu dalam mengolah kata-kata kunci
yang ditemukan;
3. Data (informasi) yang sudah diolah, agar dianalisis secara cermat sesuai
kepentingan penelitian. Analisis dapat dilaksanakan dengan
mendiskusikan dan menginterpretasikan informasi yang satu dengan yang
lainnya dan untuk ditelaah dari berbagai sudut pandang atau disiplin
ilmu yang relevan guna mengungkap dan memahami makna-makna yang
timbul di balik gejala/peristiwa/kegiatan/perilaku yang sedang diteliti
(proses ini merupakan substansi dari bab tentang pembahasan);
4. Dalam rangka menjamin ketepatan dan peningkatan kualitasnya, temuan
yang dihasilkan melalui penelitian sebaiknya dikonfirmasikan dengan
pihak-pihak yang berkompeten dan bila perlu didiskusikan/dikonsultasikan
secara perorangan dengan pakar terkait atau dalam suatu forum
pertemuan ilmiah.

BAB III.....
32 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

BAB III
PENULISAN TUGAS AKHIR

3.1 Prinsip Penulisan Tugas Akhir

Prinsip-prinsip Penulisan Tugas Akhir meliputi :

3.1.1 Objektif.
Yaitu penulisan yang mengkaji keadaan sebenarnya secara jujur tentang suatu
permasalahan, didukung data dan/atau fakta yang dapat dipertanggungjawabkan,
bukan asumsi, opini, atau hasil manipulasi.

3.1.2 Sistimatis
Yaitu penulisan Tugas Akhir menggunakan alur pikir dan pola pikir yang
sistimatis mulai dari pendahuluan, pembahasan sampai dengan penutup.

3.1.3 Komprehensif.
Yaitu menjelaskan suatu permasalahan secara menyeluruh dan menguraikan
solusi pemecahanya dikaitkan dengan teori yang relevan pada tataran teknis
maupun manajerial tingkat pertama.

3.1.4 Logis.
Yaitu pembahasan dalam penulisan masuk akal; benar menurut penalaran
ilmiah (induktif maupun deduktif); menggunakan teori/konsep sebagai pisau analisis
yang relevan dan konsisten sesuai tahapan proses pemecahan masalah.

3.2 Ciri-Ciri Tugas akhir

Tugas Akhir di lingkungan Akademi Kepolisian mempunyai kekhasan


tersendiri. Secara umum, ciri khas tersebut dapat dilihat dari capaian pembelajaran
(learning outcomes) yang diharapkan yaitu Taruna terampil dalam mengidentifikasi
dan merumuskan masalah serta memecahkan permasalahan secara ilmiah. Secara
khusus tersebut diuraikan di bawah ini:

3.2.1 Bersifat problem solving.


Pada umumnya produk Tugas Akhir Akpol berupa kajian yang berbasis
masalah dan ditujukan untuk menghasilkan upaya pemecahan masalah pada tingkat
first line supervisor.

3.2.2 Dilengkapi kerangka berpikir.


Untuk memberikan visualisasi sederhana dari keseluruhan bahasan dan
gagasan penulisan, ditetapkan kerangka pikir yang jelas.

3.2.3 Penggunaan.....
33 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

3.2.3 Penggunaan teori.


Salah satu persyaratan utama Tugas Akhir Taruna Akpol adalah penggunaan
teori/metode baik dalam pengumpulan data maupun dalam pemecahan masalah.

3.2.4 Sistematika penulisan


Tata urut penulisan Tugas Akhir Taruna Akpol memiliki dua fungsi, yaitu
rangkaian sistematis antar bab dan antar sub bab yang berfungsi merepresentasikan
pokok-pokok pikiran penulis dan sebagai model khas dari proses pemecahan
masalah.

3.3 Susunan Tugas akhir

3.3.1 Topik
Topik adalah pokok bahasan bersifat umum yang mengandung masalah
umum, sehingga memungkinkan dikaji ke dalam hal-hal yang bersifat khusus. Topik
bukan merupakan suatu judul tetapi isu sentral yang di dalamnya mengandung
sejumlah permasalahan potensial. Dari topik tersebut dapat diangkat sejumlah
permasalahan spesifik yang bila dikembangkan dapat menjadi permasalahan aktual
yang menarik untuk dibahas dalam suatu karya ilmiah. Topik yang akan menjadi
obyek penelitian dan penulisan Tugas Akhir ditentukan oleh Lembaga. Selanjutnya
topik tersebut dijabarkan menjadi sub topik yang difokuskan pada salah satu bidang
tugas dan fungsi Kepolisian.

3.3.2 Judul
Judul dirumuskan dari sub topik. Untuk menghindari duplikasi antara Taruna
yang satu dengan yang lainnya serta menjamin bahwa judul tersebut berada dalam
lingkup sub topik, maka Taruna hendaknya menyiapkan tiga judul untuk dipilih dan
ditetapkan satu judul oleh Lembaga. Judul yang ditetapkan Lembaga tersebut juga
masih bersifat sementara, karena masih disesuaikan dengan hasil penelitian dan
masukan dari Pembimbing. Dengan demikian, judul yang ditetapkan sebelum
penelitian masih bisa direvisi dan atau dirubah pada saat akan melakukan penulisan
Tugas Akhir.
Judul adalah pernyataan yang diwujudkan dalam bentuk frasa panjang, dengan
kata-kata yang jelas, dan padat untuk menggambarkan problema/permasalahan.
Rumusan judul menggambarkan keseluruhan isi yang menjadi fokus pembahasan,
baik ditinjau dari segi kualitatif maupun kuantitatif.
Perumusan judul agar memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Rumusan judul harus jelas, singkat, tepat, mudah dimengerti serta tidak
membuka peluang adanya penafsiran yang beraneka ragam, tidak terlalu
panjang, logis dan utuh serta di dalamnya mengandung masalah yang akan
ditulis;
b. Aktual dan up to date;
c. Variabel atau fokus bahasan harus jelas

d. Penulisan.....
34 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

d. Penulisan judul pada tulisan Tugas Akhir menyebutkan nama entitas


(institusi/lembaga/organisasi) yang dibahas.
e. Contoh rumusan judul pada Tugas Akhir

“PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH SATUAN RESERSE


NARKOBA DALAM PENYULUHAN NARKOBA PADA PELAJAR DI
WILAYAH HUKUM POLRES X “

3.3.3 Sistimatika
Tata urut penulisan Tugas Akhir Taruna Akpol memiliki dua fungsi, yaitu
rangkaian sistematis antar bab dan antar subbab yang berfungsi merepresentasikan
pokok-pokok pikiran penulis dan sebagai model khas dari proses pemecahan
masalah.
Susunan Tugas Akhir terdiri atas 3 (tiga) bagian yaitu: bagian awal, bagian
pokok dan bagian akhir.
a. Bagian Awal
Bagian awal meliputi: Halaman judul/sampul (luar dan dalam), halaman,
pengesahan Dewan Penguji, halaman persetujuan Pembimbing Tugas Akhir,
halaman,motto, dedikasi, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel/daftar
lampiran, daftar gambar (bila ada), abstrak. Secara teknis diuraikan dalam
bab berikut.
b. Bagian Pokok
Bagian pokok meliputi bab-bab Tugas Akhir yang berisi pasal-pasal
untuk menguraikan substansi materi Tugas Akhir. Penyusunan bab-bab
berikut pasal-pasal Tugas Akhir diurut sesuai proses penelitian, yang
ditetapkan desainnya sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Permasalahan (termasuk didalamnya identifikasi masalah)
1.2 Perumusan Permasalahan
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat Penulisan

BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN


2.1 Kepustakaan Penelitian
2.2 Kepustakaan Konseptual
2.3 Kerangka Berpikir
(Untuk penelitian kuantitatif, setelah Kerangka Berpikir kemudian diakhiri
dengan membuat hipotesis operasional, sedangkan untuk penelitian kualitatif tidak
wajib membuat hipotesis operasional, tetapi bisa merumuskan premis).

BAB III METODE PENELITIAN


(Untuk Pendekatan Kualitatif)
3.1 Pendekatan
3.2. Jenis.....
35 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

3.2 Jenis Penelitian


3.3 Fokus Penelitian
3.4 Lokasi penelitian
3.5 Sumber Data
3.6 Teknik Pengumpulan Data
3.7 Validitas Data
3.8 Teknik Analisis Data

(Untuk Pendekatan Kuantitatif)


3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian
3.2 Operasionalisasi Variabel
3.3 Populasi dan Sampel
3.4 Sumber Data Teknik Pengumpulan Data
3.5 Validitas dan Reliabilitas Data
3.6 Teknik Analisis Data (dilengkapi dengan uji validitas dan reliabilitas)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Deskripsi fokus penelitian (bila diperlukan)
4.2 …….( hasil dan pembahasan masalah penelitian nomor 1)
4.3 …….( hasil dan pembahasan masalah penelitian nomor 2)
4.4 …….( hasil dan pembahasan masalah penelitian nomor 3),
dst
(catatan : dalam pembahasan ini dapat pula menggunakan cara lain untuk
mengoperasikan teori, prinsip, pandangan yang ditulis dalam kepustakaan
konseptual).

BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran

Isi bagian pokok dapat diuraikan sebagai berikut:


a. BAB I, II, dan III berisi uraian-uraian yang telah dipaparkan dalam Rencana
Penelitian. Perbedaannya adalah:
1. Naskah tersebut tidak lagi disajikan dalam bentuk rencana (sesuatu yang
masih direncanakan), tetapi sesuatu yang telah dilaksanakan. Penyesuaian
tersebut terutama menyangkut bab mengenai rancangan dan pelaksanaan
penelitian yang antara lain berisi metode dan teknik pengumpulan data.
Uraian mengenai metode penelitian dan teknik pengumpulan data tidak lagi
disajikan dalam bentuk kalimat yang akan datang tetapi kalimat lampau.
Misalnya, ”teknik pengumpulan data yang akan diterapkan dalam penelitian
ini adalah wawancara”. Dalam Tugas Akhir kata “akan” harus dihapuskan
sehingga menjadi “teknik pengumpulan data yang diterapkan dalam
penelitian adalah wawancara”;
2. Perbedaan antara rencana penelitian dengan Tugas Akhir menyangkut
perubahan mengenai teknik pengumpulan data, waktu, lokasi dan penentuan
sampel/sumber informasi.
Misalnya,.....
36 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Misalnya, semula direncanakan bahwa teknik pengumpulan data akan


dilakukan dengan wawancara, tetapi kemudian dalam praktek pengumpulan
data, peneliti memandang perlu juga untuk melakukan pemeriksaan
dokumen. Jika hal tersebut terjadi, maka dalam Tugas Akhir harus dijelaskan
bahwa semula teknik pengumpulan data yang direncanakan adalah
wawancara, tetapi kemudian dalam praktek pengumpulan data peneliti
memandang perlu juga melakukan pemeriksaan dokumen. Dalam hal ini
penulis harus menjelaskan alasan-alasannya.
b. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan
1. Pendekatan Kualitatif
Membuat bagian hasil penelitian melibatkan penyajian temuan dan data
kualitatif yang Anda kumpulkan secara sistematis dan kontekstual.
Tujuannya adalah untuk menggambarkan secara detail apa yang Taruna
temukan dari data dan bagaimana temuan tersebut berkaitan dengan
pertanyaan penelitian Taruna. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat
Taruna ikuti:
a) Deskripsi Tugas Akhir Partisipan atau Sumber Data: Mulailah dengan
memberikan gambaran singkat tentang partisipan atau sumber data
yang Taruna gunakan dalam penelitian. Ini bisa mencakup karakteristik
mereka, latar belakang, atau bagaimana Taruna memilih mereka.
b) Presentasi Data: Sajikan data kualitatif Taruna dengan menggunakan
kutipan langsung dari wawancara, observasi, atau dokumen yang
relevan. Taruna dapat mengelompokkan data berdasarkan tema atau
konsep tertentu yang muncul.
c) Identifikasi Tema dan Pola: Identifikasi tema-tema utama atau pola-pola
yang muncul dari data Anda. Ini adalah aspek penting dalam
pendekatan kualitatif karena tema-tema ini akan membentuk dasar
interpretasi Taruna.
d) Narasi Temuan: Jelaskan secara naratif apa yang Taruna temukan
dalam data Taruna untuk setiap tema atau pola yang telah Taruna
identifikasi. Gunakan contoh konkret dari kutipan atau data untuk
mendukung setiap temuan Taruna.
e) Kaitkan dengan Pertanyaan Penelitian: Jelaskan bagaimana temuan-
temuan Taruna berkaitan dengan pertanyaan penelitian yang telah
Taruna rumuskan sebelumnya. Jelaskan bagaimana data Taruna
memberikan wawasan terhadap aspek-aspek yang diteliti.
f) Berikan Ilustrasi: Gunakan kutipan atau contoh data untuk
mengilustrasikan setiap temuan Taruna. Ini membantu membawa
pembaca ke dalam dunia data Taruna dan membuat temuan Taruna
lebih nyata.
g) Perhatikan Konteks: Pastikan anda memberikan konteks untuk setiap
temuan Taruna. Jelaskan situasi atau latar belakang di mana temuan
tersebut muncul untuk membantu pembaca memahami maknanya.
h) Konsistensi Data, hindari bias dan objektif: Pastikan temuan Taruna
didukung oleh data yang kuat dan konsisten. Hindari interpretasi yang
berlebihan atau pengambilan kesimpulan yang tidak didukung oleh
data.
Pastikan.....
37 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Pastikan bahwa Taruna tidak memilih hanya data yang mendukung


pandangan Taruna sebelumnya. Sertakan juga data yang mungkin
bertentangan dengan temuan Taruna. Tulis dengan objektif dan netral.
Hindari memberikan penilaian pribadi atau opini di bagian "Hasil
Penelitian".
i) Struktur Berdasarkan Tema atau Konsep: Taruna bisa memilih untuk
mengatur hasil Taruna berdasarkan tema atau konsep utama yang
muncul dari data. Ini membantu pembaca mengikuti alur temuan
Taruna.
Contoh hasil atau temuan penelitian dari beberapa permasalahan
penelitian yang diteliti.
a) “Apa metode penyuluhan yang paling efektif dalam meningkatkan
pemahaman dan kesadaran pelajar sekolah tentang bahaya
penyalahgunaan narkotika oleh Satuan Narkoba Polres X?”. Dari
pertanyaan tersebut, setidaknya Taruna mendapatkan beberapa data di
bawah ini:
(1) Jumlah pelajar yang telah mengikuti setiap jenis metode
penyuluhan.
(2) Persentase peningkatan pemahaman pelajar setelah mengikuti
metode penyuluhan.
(3) Rata-rata skor tes pengetahuan pelajar sebelum dan setelah
penyuluhan.
(4) Persentase pelajar yang meningkatkan pengetahuan tentang
risiko penyalahgunaan narkotika.
(5) Persentase pelajar yang menganggap metode ceramah efektif
dalam menyampaikan informasi.
(6) Persentase pelajar yang menganggap metode diskusi lebih
mempengaruhi pemahaman mereka.
(7) Reaksi pelajar terhadap metode penggunaan simulasi atau
permainan edukatif.
(8) Pengaruh metode visual seperti video atau presentasi grafis
terhadap pemahaman.
(9) Perbandingan efektivitas metode penyuluhan berdasarkan jenis
sekolah (SMP, SMA, SMK).
(10) Penilaian pelajar terhadap keterlibatan pihak eksternal
(narasumber, survivor narkoba, ahli, dll.).
(11) Perbandingan hasil metode penyuluhan di berbagai kelas atau
tingkat.
(12) Persentase pelajar yang lebih berpartisipasi dalam metode aktif
seperti diskusi atau permainan.
(13) Reaksi pelajar terhadap materi penyuluhan yang disajikan dalam
bentuk cerita nyata.
(14) Efektivitas penggunaan media sosial atau platform digital dalam
penyuluhan.

(15) Persepsi.....
38 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

(15) Persepsi pelajar tentang kualitas informasi yang diberikan melalui


brosur atau pamflet.
(16) Dampak penyuluhan terhadap pandangan pelajar tentang teman-
teman yang terlibat dalam narkoba.
(17) Tingkat keterlibatan orang tua dalam metode penyuluhan yang
melibatkan mereka.
(18) Pengaruh kegiatan praktis atau demonstrasi dalam meningkatkan
pemahaman.
(19) Sejauh mana metode penyuluhan membantu pelajar mengenali
tanda-tanda awal penyalahgunaan narkotika.
(20) Tingkat kesadaran pelajar tentang risiko keterlibatan dalam
aktivitas narkoba.
(21) Reaksi pelajar terhadap testimonial atau kisah nyata dari mantan
pecandu narkoba.
(22) Preferensi pelajar terhadap penyuluhan yang lebih interaktif
daripada yang bersifat informatif.
(23) Efektivitas pendekatan yang mengintegrasikan budaya atau
kehidupan sehari-hari pelajar.
(24) Sejauh mana metode penyuluhan mengubah perilaku pelajar
terkait penyalahgunaan narkotika.
(25) Tingkat partisipasi pelajar dalam sesi tanya jawab setelah
penyuluhan.
(26) Reaksi pelajar terhadap penyuluhan yang menekankan
konsekuensi hukum penyalahgunaan.
(27) Persepsi pelajar tentang kemampuan Satuan Narkoba Polres X
dalam memberikan penyuluhan.
(28) Tingkat retensi informasi dari pelajar beberapa minggu setelah
penyuluhan.
(29) Dampak penyuluhan terhadap komunikasi antara pelajar dengan
orang tua atau guru.
(30) Kesediaan pelajar untuk menjadi agen perubahan dan
menyebarkan informasi kepada teman-teman.
Data-data ini diperoleh dari proses penelitian yang sudah dijelaskan
dalam BAB III
b) “Bagaimana peran teknologi informasi dan media sosial dapat
digunakan dalam mendukung penyuluhan narkotika kepada pelajar
sekolah oleh Satuan Narkoba Polres X?”. Dari pertanyaan tersebut,
setidaknya Taruna mendapatkan beberapa data di bawah ini:
(1) Jumlah pengguna media sosial di kalangan pelajar sekolah.
(2) Persentase pelajar yang telah mengikuti kampanye atau informasi
terkait narkotika di media sosial.
(3) Efektivitas pesan-pesan edukatif tentang narkotika yang
disampaikan melalui media sosial.
(4) Reaksi pelajar terhadap konten visual seperti gambar, video, atau
infographic di media sosial.
(5) Persepsi.....
39 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

(5) Persepsi pelajar tentang kredibilitas informasi narkotika yang


disajikan di media sosial.
(6) Persentase pelajar yang merasa terlibat dalam diskusi atau
komentar terkait penyuluhan narkotika di media sosial.
(7) Dampak penggunaan teknologi informasi dalam memperluas
jangkauan penyuluhan kepada pelajar.
(8) Persepsi pelajar tentang kemampuan media sosial dalam
menyampaikan informasi kompleks tentang narkotika.
(9) Efektivitas metode interaktif seperti polling atau kuis tentang
narkotika di media sosial.
(10) Perbandingan efektivitas media sosial dengan metode
penyuluhan tradisional (ceramah, diskusi, dll.).
(11) Persepsi pelajar tentang privasi dan risiko keamanan terkait
penyuluhan narkotika di media sosial.
(12) Penggunaan platform media sosial tertentu dalam mendukung
penyuluhan narkotika.
(13) Pengaruh selebriti atau tokoh publik dalam mengampanyekan
penyuluhan narkotika di media sosial.
(14) Persepsi pelajar tentang responsifitas Satuan Narkoba Polres X
terhadap pertanyaan di media sosial.
(15) Reaksi pelajar terhadap penggunaan narasi visual atau cerita
pendek dalam penyuluhan narkotika.
(16) Dampak penggunaan teknologi informasi dalam mencapai
kelompok pelajar yang lebih luas.
(17) Efektivitas live streaming atau webinar tentang narkotika di
platform media sosial.
(18) Penggunaan konten yang menarik dan kreatif untuk menarik
perhatian pelajar di media sosial.
(19) Sejauh mana media sosial membantu pelajar memahami bahaya
penyalahgunaan narkotika.
(20) Tingkat partisipasi pelajar dalam menghasilkan konten terkait
narkotika untuk media sosial.
(21) Pengaruh penggunaan teknologi informasi terhadap tingkat
interaksi antara pelajar dan polisi.
(22) Reaksi pelajar terhadap informasi singkat atau ringkasan tentang
narkotika di media sosial.
(23) Dampak penggunaan teknologi informasi dalam mengubah sikap
atau pandangan pelajar terhadap narkotika.
(24) Sejauh mana informasi di media sosial mendorong pelajar untuk
berbicara dengan orang tua tentang narkotika.
(25) Perbandingan efektivitas penggunaan media sosial dengan
platform teknologi informasi lainnya (aplikasi, website, dll.).
(26) Tingkat retensi informasi pelajar dari penyuluhan di media sosial
dalam jangka panjang.

(27) Dampak.....
40 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

(27) Dampak positif atau negatif penggunaan media sosial dalam


penyuluhan narkotika.
(28) Persepsi pelajar tentang keakuratan dan akurasi informasi
narkotika di media sosial.
(29) Pengaruh penggunaan teknologi informasi terhadap partisipasi
pelajar dalam program Pencegahan Penyalahgunaan dan
Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).
(30) Tingkat kesediaan pelajar untuk berbagi informasi atau konten
terkait narkotika di media sosial.
c) “Apa faktor-faktor dukungan sumber daya yang mempengaruhi kinerja
penyuluhan yang efektif tentang bahaya penyalahgunaan narkotika
oleh Satuan Narkoba Polres X?”.
(1) Anggaran dan Pendanaan: Data tentang jumlah anggaran yang
dialokasikan untuk program penyuluhan dan bagaimana dana
tersebut digunakan.
(2) Tenaga Pengajar dan Narasumber: Evaluasi tentang jumlah dan
kualitas narasumber yang tersedia untuk penyuluhan, serta
pengalaman mereka.
(3) Peralatan dan Teknologi: Data tentang ketersediaan alat bantu
visual, perangkat presentasi, dan teknologi lain yang mendukung
penyuluhan.
(4) Materi Edukatif: Evaluasi tentang sejauh mana materi penyuluhan
aktual, relevan, dan berkualitas.
(5) Infrastruktur: Data tentang kondisi ruangan atau tempat di mana
penyuluhan dilakukan, termasuk fasilitas dan kelengkapan.
(6) Penggunaan Media: Evaluasi efektivitas penggunaan media
visual, audio, atau interaktif dalam penyuluhan.
(7) Pendukung Administratif: Data tentang tim administratif yang
mendukung persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut
penyuluhan.
(8) Akses ke Informasi: Evaluasi tentang sumber informasi yang
dapat diakses untuk mengembangkan materi penyuluhan.
(9) Ketersediaan Bahan Edukatif: Data tentang buku, brosur, pamflet,
atau materi lain yang mendukung penyuluhan.
(10) Kemitraan dengan Pihak Eksternal: Evaluasi tentang kolaborasi
dengan organisasi atau lembaga lain yang mendukung
penyuluhan.
(11) Waktu yang Tersedia: Data tentang waktu yang dialokasikan
untuk penyuluhan dan apakah cukup untuk menyampaikan
informasi dengan baik.
(12) Pelatihan dan Pengembangan: Evaluasi tentang program
pelatihan atau pengembangan yang diberikan kepada
narasumber.

(13) Dukungan.....
41 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

(13) Dukungan Teknologi Informasi: Data tentang sistem teknologi


informasi yang digunakan untuk mendukung penyuluhan.
(14) Ketersediaan Sumber Daya Manusia: Evaluasi tentang jumlah
dan kualitas staf yang mendukung penyuluhan, termasuk para
relawan.
(15) Dukungan Organisasi: Data tentang dukungan dari manajemen
atau pimpinan dalam pelaksanaan penyuluhan.
(16) Ketersediaan Ruang: Evaluasi tentang ruang yang tersedia untuk
penyuluhan, termasuk kapasitas dan fasilitasnya.
(17) Penggunaan Teknologi Komunikasi: Data tentang penggunaan
teknologi komunikasi seperti telekonferensi atau webinar.
(18) Akses ke Pustaka dan Referensi: Evaluasi tentang akses ke
pustaka atau referensi ilmiah yang mendukung penyuluhan.
(19) Ketersediaan Perlengkapan: Data tentang ketersediaan alat bantu
visual seperti proyektor, layar, dll.
(20) Dukungan Administratif: Evaluasi tentang dukungan administratif
dalam mengurus perizinan, dokumentasi, dll.
(21) Pendukung Teknis: Data tentang dukungan teknis seperti tenaga
IT yang membantu dalam teknologi.
(22) Ketersediaan Fasilitas: Evaluasi tentang fasilitas yang mendukung
penyuluhan, seperti tempat duduk, pencahayaan, dll.
(23) Dukungan Manajerial: Data tentang dukungan dari manajemen
dalam merencanakan dan mengimplementasikan penyuluhan.
(24) Sumber Daya Keuangan: Evaluasi tentang alokasi dana dan
sumber daya keuangan untuk penyuluhan.
(25) Ketersediaan Materi Tambahan: Data tentang sumber daya
tambahan seperti video, poster, atau presentasi yang mendukung
penyuluhan.
(26) Ketersediaan Teknologi: Evaluasi tentang ketersediaan teknologi
seperti laptop, perangkat presentasi, dll.
(27) Dukungan Publik: Data tentang dukungan masyarakat atau
stakeholder lain terhadap penyuluhan.
(28) Akses ke Ahli: Evaluasi tentang akses terhadap ahli atau pakar
yang dapat memberikan wawasan tambahan.
(29) Ketersediaan Bahan Ajar: Data tentang ketersediaan bahan ajar
seperti buku pelajaran atau modul.
(30) Dukungan dari Mitra: Evaluasi tentang dukungan dari mitra atau
sponsor yang mendukung penyuluhan.

Setelah mendapatkan data, maka Taruna langsung membahas


sebagaimana umumnya dalam pendekatan kualitatif. Pembahasan dalam
Tugas Akhir melibatkan analisis dan interpretasi mendalam terhadap
temuan kualitatif yang telah Taruna kumpulkan. Tujuannya adalah untuk
mengaitkan temuan Taruna dengan literatur yang ada, merenungkan
makna dan implikasi dari temuan tersebut, serta menyelidiki dampaknya
terhadap pemahaman yang lebih luas.
Taruna.....
42 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Taruna mengkaitkan temuan dengan pengetahuan yang ada, memberikan


konteks lebih luas, dan memahami implikasi dari temuan taruna dalam
kerangka yang relevan. Berikut adalah uraian tentang hubungan antara
hasil penelitian dengan teori/konsep dan pedoman operasional Kepolisian:
a) Hubungkan dengan Teori atau Konsep. Pada tahap Pembahasan,
Taruna perlu menghubungkan temuan-temuan taruna dengan teori
atau konsep yang telah taruna gunakan dalam penelitian. Caranya
adalah dengan membandingkan temuan taruna dengan apa yang telah
ditemukan atau dijelaskan oleh teori yang relevan. Apakah temuan
Taruna mendukung atau mengonfirmasi teori tersebut? Apakah temuan
Taruna menghasilkan pandangan yang baru atau memberikan
pemahaman yang lebih dalam tentang konsep tersebut?. Contoh: Jika
Taruna melakukan penelitian tentang penyuluhan, Taruna bisa
mengaitkan temuan Taruna dengan dengan teori yang sudah tertuang
dalam BAB II.
b) Hubungkan dengan pedoman operasional Kepolisian. Jika penelitian
Taruna memiliki implikasi atau terkait dengan regulasi kepolisian
(Perkap, Perpol, Perkabareskrim, Perkabaharkan, SOP dan lain-lain),
Taruna perlu harus menghubungkan temuan tersebut dengan kerangka
hukum atau pedoman operasional Kepolisian yang relevan. Diskusikan
bagaimana temuan Taruna sesuai atau bertentangan dengan peraturan
yang ada, dan bagaimana hasil taruna dapat berkontribusi pada
perbaikan atau perubahan dalam konteks hukum atau peraturan
tersebut. Contoh: Jika Taruna melakukan penelitian tentang fungsi
Samapta khususnya patroli, Taruna harus mengkaitkan temuan dengan
peraturan terkait dengan patroli yang berlaku. Jelaskan bagaimana
hasil Taruna dapat menginformasikan peraturan yang lebih efektif atau
bagaimana temuan Taruna dapat membantu satuan wilayah dalam
mematuhi regulasi.
Contoh cara membahas setelah memperoleh data atau fakta hasil
penelitian:
(1) Fakta: Tingkat partisipasi pelajar yang secara sukarela mengikuti
penyuluhan dengan tatap muka sangat sedikit (10%) dibandingkan
jumlah pelajar kelas 8 yang ada di SMU X Kabupaten Y.
(2) Penelitian terdahulu: Afrizal (2019) dalam hasil penelitiannya
menyatakan bahwa pelajar tertarik berkomunikasi dengan petugas
penyuluh melalui media sosial.
(3) Teori :Teori Belajar Konstruktivis Jonassen (1999) menekankan
bahwa pembelajaran adalah proses aktif di mana siswa
membangun pemahaman mereka sendiri melalui refleksi atas
pengalaman mereka sendiri. Prinsip penyuluhan yang efektif
menurut Jonassen adalah aktifkan siswa, keterlibatan kolaboratif,
pembelajaran berbasis masalah, pengalaman nyata, dan beri
umpan balik konstruktif.

(4) Pedoman.....
43 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

(4) Pedoman operasional Kepolisian : Pasal 6 Perkap No. 22 Tahun


2007 tentang Bimbingan dan Penyuluhan Kamtibmas menyatakan
bahwa salah satu metode yang digunakan media cetak, media
elektronik, dan media komunikasi lainnya.
Pembahasannya setidaknya seperti berikut ini:
Data menunjukkan bahwa tingkat partisipasi pelajar yang secara sukarela
mengikuti penyuluhan tatap muka sangat rendah, hanya sekitar 10% dari
jumlah pelajar kelas 8 yang ada di SMU X Kabupaten Y. Hal ini
menunjukkan adanya tantangan dalam memotivasi siswa untuk menghadiri
sesi penyuluhan secara langsung. Untuk menggali lebih dalam tentang
fenomena ini, kita dapat mengaitkannya dengan beberapa hasil penelitian
terkait.
Afrizal (2019) dalam penelitiannya menemukan bahwa pelajar
cenderung lebih tertarik untuk berkomunikasi dengan petugas penyuluh
melalui media sosial. Ini mengindikasikan bahwa siswa mungkin lebih
nyaman dan aktif dalam berinteraksi dengan penyuluh melalui platform
digital daripada menghadiri penyuluhan tatap muka. Faktor-faktor seperti
aksesibilitas, kenyamanan, dan kemudahan berkomunikasi melalui media
sosial dapat memainkan peran penting dalam preferensi ini.
Teori Belajar Konstruktivis Jonassen (1999) dapat membantu kita
memahami mengapa metode penyuluhan yang berbeda dapat
berpengaruh pada tingkat partisipasi siswa. Teori ini menekankan bahwa
pembelajaran adalah proses aktif di mana siswa membangun pemahaman
mereka sendiri melalui refleksi atas pengalaman mereka sendiri. Oleh
karena itu, penting untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang
merangsang aktivitas siswa. Beberapa prinsip penyuluhan yang efektif
yang ditekankan oleh Jonassen adalah:
a) Aktifkan Siswa: Siswa harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran.
Melalui media sosial, mereka dapat aktif berinteraksi dengan penyuluh
dan mengajukan pertanyaan yang relevan.
b) Keterlibatan Kolaboratif: Kolaborasi dengan penyuluh atau sesama
siswa melalui media sosial dapat memungkinkan siswa untuk berbagi
pengetahuan dan pengalaman mereka.
c) Pembelajaran Berbasis Masalah: Membahas masalah atau situasi
dunia nyata melalui media sosial dapat memotivasi siswa untuk
mencari solusi yang konstruktif.
d) Pengalaman Nyata: Penggunaan contoh konkret atau studi kasus
dalam komunikasi melalui media sosial dapat membantu siswa
memahami dan merasakan relevansi dari informasi yang disampaikan.
e) Beri Umpan Balik Konstruktif: Dalam komunikasi melalui media sosial,
penyuluh dapat memberikan umpan balik yang konstruktif kepada
siswa, membantu mereka memperbaiki pemahaman mereka.

Kaitannya.....
44 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Kaitannya dengan Pasal 6 Perkap No. 22 Tahun 2007 tentang


Bimbingan dan Penyuluhan Kamtibmas, di mana salah satu metodenya
adalah menggunakan media cetak, media elektronik, dan media
komunikasi lainnya, media sosial dapat dianggap sebagai media
komunikasi yang relevan dan efektif untuk penyuluhan kepada pelajar.
Dengan memanfaatkan media sosial sebagai alat komunikasi, penyuluh
dapat mencapai lebih banyak siswa dan memotivasi mereka untuk terlibat
dalam proses pembelajaran yang aktif sesuai dengan prinsip-prinsip Teori
Belajar Konstruktivis Jonassen.

2. Pendekatan Kuantitatif
Menguraikan temuan dalam pelaksanaan penelitian di lapangan.
Penulisannya di dalam Tugas Akhir dapat menggunakan pola-pola tertentu
antara lain dengan menguraikan bagian perbagian sesuai dengan
persoalan penelitian, atau dapat pula dengan pola menguraikan hasil
masing-masing pelaksanaan teknik pengumpulan data. Dalam
penguraiannya sudah merupakan hasil pengolahan data yang diperoleh
selama pelaksanaan pengumpulan data, sesuai dengan pendekatan
penelitian yang dipergunakannya. Dalam penelitian kuantitatif
menggunakan tabel, grafik, dan lain-lain yang berisi angka-angka.
Hasil penelitian merupakan data empirik yang secara kontinuitas
dilanjutkan dengan pembahasan sebagai satu kesatuan kontinum.
Pembahasan adalah memaknai hasil penelitian dengan menggunakan
konsep dan teori yang digunakan untuk mengkaji atau menganalisis.
Konsep hasil dan pembahasan menjadi satu akan lebih efektif dan efisien
dalam menuangkan laporan penelitian.
Kondisi ini dapat dijelaskan dengan dasar pemikiran sebagai berikut:
a) Hasil penelitian sebagaimana diuraikan dalam BAB IV baru merupakan
penggalan dari keseluruhan hasil suatu proses penelitian, yaitu hasil
penelitian lapangan dalam bentuk generalisasi temuan-temuan empirik;
b) Suatu proses penelitian mempersyaratkan hasil penelitian tersebut
dianalisis atau dikaji secara ilmiah. Disini mencerminkan bahwa
penelitian merupakan proses timbal balik antara pemikiran induktif dan
pemikiran deduktif. Artinya, bahwa temuan-temuan empirik tersebut
dikaji lebih lanjut dari sudut pandang disiplin ilmu khususnya
kepustakaan konseptual yang diuraikan sebelumnya (dalam BAB II);
c) Bobot suatu tulisan ilmiah tidak hanya ditentukan oleh temuan-temuan
empirik yang berhasil digali tetapi lebih ditentukan oleh kemampuan
peneliti/ penulis untuk memberi makna ilmiah atas temuan-temuan
tersebut. Pemberian makna dimaksud tercermin dalam kemampuan
peneliti/penulis mendiskusikan temuannya dari sudut pandang disiplin
ilmu yang ditekuninya, dalam hal ini ilmu kepolisian. Karena ilmu
kepolisian merupakan ilmu terapan yang bersifat antar bidang maka
kajian-kajian konsepsional juga dilakukan dari berbagai disiplin ilmu
murni yang secara khusus terkaitkan dengan masalah kepolisian;

d) Proses.....
45 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

d) Proses analisis yang diuraikan di atas menunjukkan bahwa


kepustakaan konseptual yang dirujuki sebelumnya (BAB II) harus
benar-benar digunakan sebagai pisau analisis dalam mendiskusikan
temuan penelitian (BAB IV atau BAB V). Jika konsep tersebut ternyata
tidak digunakan sebagai pisau analisis maka berarti keperluan untuk
menguraikannya dalam BAB II menjadi tidak berarti apa-apa.

c. BAB V terakhir
Bab terakhir dari suatu Tugas Akhir adalah Penutup yang terdiri dari
Simpulan dan Saran.
1. Simpulan
Simpulan merupakan titik temu (simpul) yang merupakan jawaban
permasalahan yang telah diuraikan dalam pembahasan. Simpulan
berfungsi sebagai "pintu keluar" bagi pembaca, di mana semua elemen
penelitian disatukan. Ini mengarahkan pembaca untuk melihat gambaran
besar tentang apa yang telah dicapai dalam penelitian Taruna, bagaimana
hal itu relevan dengan tujuan dan permasalahan, dan apa implikasinya
dalam konteks yang lebih luas. Penting untuk diingat bahwa simpulan
haruslah singkat, padat, dan mencerminkan hal-hal yang telah diuraikan
dalam bagian-bagian sebelumnya dari Tugas Akhir Taruna. Hal ini
membantu memberikan kesan yang kuat dan terstruktur bagi pembaca
tentang penelitian Taruna.
Simpulan merupakan bagian yang sangat penting karena
menghubungkan semua elemen kunci dalam penelitian Taruna, termasuk
tujuan, permasalahan, temuan, dan pembahasan. Adapun penjelasannya
sebagai berikut:
a) Hubungkan dengan Tujuan: Simpulan harus memetakan kembali
tujuan-tujuan penelitian yang telah Taruna tetapkan di awal. Ini
memberikan konteks yang penting untuk menunjukkan apakah tujuan
telah tercapai atau belum. Jika simpulan Taruna mencerminkan
pencapaian tujuan-tujuan tersebut, itu akan membuktikan bahwa
penelitian Taruna telah berhasil.
b) Hubungkan dengan Permasalahan: Simpulan juga harus mengacu
pada permasalahan atau pertanyaan penelitian yang telah Taruna
identifikasi. Bagaimana temuan Taruna memberikan jawaban atau
solusi terhadap permasalahan yang Taruna teliti. Simpulan harus
memberikan gambaran tentang bagaimana temuan Taruna relevan
dengan permasalahan tersebut.
c) Hubungkan dengan Temuan: Temuan-temuan yang Taruna
presentasikan dalam bab analisis atau hasil penelitian adalah dasar
untuk simpulan Taruna. Simpulan seharusnya merangkum temuan -
temuan utama dan menggambarkan apa yang telah Taruna pelajari
dari data yang telah Taruna kumpulkan dan analisis yang telah
Taruna lakukan.

d) Hubungkan.....
46 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

d) Hubungkan dengan Pembahasan: Dalam bab pembahasan, Taruna


telah menganalisis dan menginterpretasi temuan Taruna secara
mendalam. Simpulan seharusnya menghubungkan kembali analisis ini
dengan temuan-temuan utama Taruna. Bagaimana interpretasi dalam
pembahasan berkontribusi pada pemahaman yang lebih luas dan
implikasi dari temuan Taruna.

2. Saran
Saran pada dasarnya berisi dua macam yaitu: Pertama, saran yang
bersifat substansial yang biasanya menyangkut implikasi praktis dan atau
implikasi kebijakan yang ide-ide pemecahan masalahnya dikembangkan
secara jelas, rinci, dan konkret baik untuk keperluan perumusan kebijakan
dan ataupun operasional. Kedua, saran tentang penelitian yang akan
datang yang mengutarakan keterbatasan/kekurangan dalam pelaksanaan
penelitian dan penyempurnaan penelitian yang akan datang. Setidaknya
Taruna melakukan pembuatan saran dengan pertimbangan beberapa hal:
a) Sebelum Taruna mulai membuat saran, pastikan Taruna merujuk
kembali ke temuan utama yang telah Taruna ringkas dalam simpulan.
Pahami benar bagaimana temuan tersebut relevan dan memiliki
dampak dalam konteks yang lebih luas.
b) Berdasarkan temuan Taruna, identifikasi masalah konkret yang dapat
diatasi atau peluang yang dapat dimanfaatkan. Pastikan masalah atau
peluang ini bersumber langsung dari temuan penelitian Taruna.
c) Jelaskan secara konkret tindakan apa yang dapat diambil untuk
mengatasi masalah atau memanfaatkan peluang yang telah
diidentifikasi. Pastikan tindakan tersebut berkaitan dengan temuan dan
relevan dalam konteks temuan Taruna.
d) Sertakan alasan atau justifikasi mengapa tindakan tersebut perlu
diambil. Gambarkan bagaimana tindakan tersebut dapat memanfaatkan
temuan Taruna dan mengapa itu akan efektif atau bermanfaat.
e) Sesuaikan dengan Target Audiens: Pertimbangkan siapa yang akan
membaca saran Taruna. Sesuaikan bahasa dan pendekatan Taruna
dengan audiens yang beragam, termasuk mereka yang mungkin tidak
memiliki latar belakang akademis yang sama.
f) Sertakan bagaimana implementasi tindakan tersebut dapat
memberikan dampak positif. Gambarkan hasil yang diharapkan dan
manfaat yang mungkin dihasilkan.
g) Perhatikan Faktor-faktor Keterbatasan: Tinjau apakah ada keterbatasan
atau kendala yang perlu diperhatikan dalam implementasi saran
Taruna. Transparansi tentang batasan ini akan memberikan kesan
yang lebih realistis dan terpercaya.

h) Pastikan.....
47 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

h) Pastikan bahwa saran Taruna sesuai dengan konteks tempat atau


organisasi yang relevan. Jika saran Taruna berkaitan dengan
peraturan, kebijakan, praktik operasional Polri, atau lingkungan
tertentu, pastikan saran tersebut dapat diaplikasikan dengan baik di
sana.
i) Sediakan rincian yang cukup dalam saran Taruna sehingga tidak
terdengar sebagai panduan umum yang tidak berarti. Sertakan contoh
konkret atau langkah-langkah spesifik yang dapat diambil.
j) Pastikan bahwa saran Taruna mengingatkan pembaca tentang temuan
yang telah diuraikan dalam simpulan. Hubungkan tindakan yang
Taruna rekomendasikan dengan implikasi praktis dari temuan Taruna.

c. Bagian Akhir
Bagian akhir meliputi: Daftar Pustaka, Lampiran (Jika diperlukan) dan Riwayat
Hidup Penulis. Dalam bagian akhir suatu Tugas Akhir harus dilengkapi dengan daftar
pustaka minimal 10 sumber referensi dan bila perlu dapat dilampirkan data atau
informasi lain yang tidak memungkinkan untuk dimasukkan dalam bagian pokok.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan Tugas Akhir:
a. Naskah isi bagian pokok Tugas Akhir minimal 60 halaman dan maksimal 100
halaman, dengan proporsi sebagai berikut:
1. Untuk penelitian kualitatif
- BAB I (10 %) = minimal 6 halaman
- BAB II (15 %) = minimal 9 halaman
- BAB III (15 %) = minimal 9 halaman
- BAB IV (55 %) = minimal 33 halaman
- BAB V ( 5 %) = minimal 3 halaman
2. Untuk penelitian kuantitatif
- BAB I (10 %) = minimal 6 halaman
- BAB II (25 %) = minimal 15 halaman
- BAB III (20 %) = minimal 12 halaman
- BAB IV (40 %) = minimal 24 halaman
- BAB V ( 5 %) = minimal 3 halaman
b. Penulisan suatu Tugas Akhir harus jelas dan dapat dimengerti oleh pembaca;
c. Kalimat harus disusun secara efektif, bebas dari semua kesalahan bahasa, baik
tata bahasa maupun teknik penulisan;
d. Tulisan harus mengandung pokok pikiran yang orisinil dan konsepsional;
e. Cara pembahasan dalam tulisan harus dilakukan secara kritis menurut prinsip-
prinsip logika dan mengacu pada norma-norma ilmiah sehingga mampu
meyakinkan kebenaran pemikiran penulis kepada pembaca.
f. Untuk penelitian kualitatif, setelah selesai penelitian (penulisan naskah Tugas
Akhir) materi kerangka berpikir pada BAB II dan metodologi penelitian pada BAB
III (seharusnya) berubah dibandingkan dengan saat penulisan proposal
(sebelum penelitian). Hal ini disebabkan pada saat laporan akhir penulisan
Tugas Akhir setelah penelitiandisesuaikan dengan realitas hasil penelitian.

3.4 Tata.....
48 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

3.4 Tata Naskah dan Tulisan

3.4.1 Penggunaan Kertas dan Huruf


Kertas yang digunakan adalah jenis HVS putih, berat 80 g/m2 dengan ukuran
21 x 29,7 cm (A-4). Kertas diketik pada satu halaman (tidak bolak balik). Tugas Akhir
ditulis menggunakan jenis huruf Arial dengan ukuran (font) 12 spasi 2/double.

3.4.2 Teknik Pengetikan


Garis margin berjarak 4 cm dari tepi kiri, 4 cm dari tepi atas, 3 cm dari tepi
kanan dan bawah (lihat lampiran 1). Pengetikan setiap awal alinea masuk ke kanan
1,5 cm (pengetikan menggunakan komputer/M.S. Words dapat menggunakan
tabulasi).

3.4.3 Penulisan Bagian Awal


Bagian awal meliputi: Halaman judul/sampul (luar dan dalam), halaman
pengesahan Dewan Penguji, halaman persetujuan Pembimbing Tugas Akhir,
halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel/lampiran/gambar (bila
ada), abstrak.
a. Halaman judul/sampul luar dan halaman sampul dalam memuat:
1. Judul Tugas Akhir menggunakan hurup kapital diletakkan pada bagian paling
atas. Judul hendaknya dibuat singkat tetapi cukup jelas menggambarkan tema
pokok dengan memperhatikan batasan kualitatif, kuantitatif dan sasaran,
menggunakan hurup kapital (font 16);
2. Logo Akpol Wajib mencantumkan logo resmi Akpol berwarna, bukan hitam-
putih. Besar ukuran logo adalah 4 cm x 4 cm;
3. Pernyataan keharusan pembuatan Tugas Akhir pada program Sarjana
Terapan Kepolisian (font 14) sebagai berikut:

TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Terapan Kepolisian (S.Tr.K)

4. Nama Taruna ditulis lengkap (tidak boleh disingkat) dengan huruf kapital
tanpa gelar kesarjanaan, di bawahnya dicantumkan Nomor Akademi Taruna
(font 14);
5. Nama lembaga pendidikan, ditulis dengan huruf kapital (font 14);
6. Kota tempat lembaga pendidikan, ditulis dengan huruf kapital (font 14);
7. Tahun ujian, tahun yang dicantumkan merupakan tahun Tugas Akhir tersebut
dikerjakan (font 14);
8. Contoh halaman judul/sampul (luar dan dalam) rencana penelitan (lihat
lampiran 2);
9. Contoh halaman judul/sampul (luar dan dalam) Tugas Akhir (lihat lampiran
3).

b. Halaman.....
49 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

b. Halaman Pengesahan Dewan Penguji. Pada halaman ini ditulis pernyataan


“Tugas Akhir Taruna Akpol (nama Taruna) telah dipertahankan dihadapan
sidang Dewan Penguji pada tanggal ……………...” Di bawah pernyataan
tersebut ditulis secara berurutan nama anggota Dewan Penguji (termasuk
pangkat dan gelar akademis) mulai dari ketua, anggota/Pembimbing, anggota-
anggota lain yang masing-masing diberi ruang untuk tanda tangan (lihat
lampiran 4);
c. Halaman Persetujuan Pembimbing Tugas Akhir. Halaman persetujuan ini
memuat pernyataan singkat Pembimbing bahwa Tugas Akhir disetujui untuk
dipertahankan. Di bawah pernyataan tersebut ditulis nama termasuk pangkat
dan gelar akademis Pembimbing. Halaman ini ditandatangani oleh Pembimbing
sebelum Tugas Akhir diserahkan kepada lembaga (lihat lampiran 5);
d. Halaman Pernyataan. Halaman ini memuat pernyataan penulis bahwa Tugas
Akhir tersebut merupakan hasil karya sendiri dan belum pernah diajukan sebagai
karya ilmiah pada perguruan tinggi atau lembaga lain (font 14,lihat lampiran 6);
e. Kata Pengantar maksimal 2 halaman, berisi pernyataan penulis setelah berhasil
menyelesaikan Tugas Akhir akademisnya dan ucapan terima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu penulis. Disini juga penulis perlu menyatakan
sikap ilmiahnya berupa penerimaan saran/koreksi (lihat lampiran 7);
f. Motto dan persembahan (jika perlu) ditempatkan pada satu halaman;
g. Daftar Isi berisi tentang keseluruhan isi yang termuat dalam Tugas Akhir, berupa
bagian awal, bagian isi dan bagian akhir Tugas Akhir beserta perinciannya.
Semua bagian awal Tugas Akhir dan judul bab ditulis dalam huruf besar,
sedangkan yang lain ditulis menurut ketentuan dan dicantumkan halamannya.
Disusun dalam satu spasi, mencantumkan secara sistematis susunan Tugas
Akhir dari bab sampai pasal-pasal (lihat lampiran 9);
h. Halaman Daftar Tabel/Gambar/Lampiran. Halaman ini memuat daftar dari
tabel/gambar/lampiran jika ada. Daftar tabel/gambar/lampiran memuat nomor
tabel/gambar/lampiran, judul dan nomor halaman (lihat lampiran 10, 11, 12);
i. Abstrak. Penulis harus membuat abstrak yang memuat secara garis besar latar
belakang dan tujuan penelitian, teori dan konsep, metode, hasil dan simpulan.
Abstrak ditulis tidak lebih dari satu halaman, dengan jarak 1 (satu) spasi. Untuk
abstrak berbahasa Inggris ditulis miring (lihat lampiran 13).

3.4.4 Penulisan Bagian Pokok


Bagian pokok yang merupakan isi Tugas Akhir meliputi uraian tentang Bab,
Judul Bab dan Pasal.
a. BAB ditulis dengan menggunakan huruf kapital yang dipertebal dan diletakkan di
tengah-tengah kertas, dengan jarak 4 spasi dari garis margin atas. Penomoran
bab menggunakan angka romawi yang dipertebal. Contoh : BAB I, BAB II, BAB
III dst;
b. Judul BAB ditulis dengan menggunakan huruf kapital yang dipertebal, diletakkan
di tengah-tengah kertas dengan jarak dua spasi di bawah bab. Contoh :
PENDAHULUAN;

c. BAB.....
50 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

c. BAB terdiri atas sejumlah pasal. Judul pasal, ditulis dengan menggunakan huruf
kecil yang dipertebal (huruf pertama setiap kata ditulis dengan menggunakan
huruf kapital), diletakkan pada margin kiri kertas dengan jarak empat spasi di
bawah judul bab atau tiga spasi di bawah kalimat akhir uraian pasal sebelumnya.
Penomoran pasal menggunakan angka arab dengan menyebut nomor bab dan
nomor pasal, tanpa diakhiri tanda titik.
Contoh: 1.1 Latar Belakang Permasalahan
2.1 Kepustakaan Penelitian
Jarak judul pasal dengan awal kalimat pada awal alinea adalah 2 spasi (lihat
lampiran 14);
d. Pasal dapat terdiri dari beberapa sub pasal. Sub pasal, diberi judul. Judul sub
pasal ditulis dengan menggunakan huruf kecil yang diawali dengan huruf;
e. Kapital pada tiap kata dari judul tersebut. Nomor sub pasal ditulis dengan angka
arab berganda yaitu dengan mencantumkan nomor pasal dan diikuti nomor sub
pasal tanpa diakhiri tanda titik, diletakkan pada margin kiri dengan jarak 3 spasi
di bawah baris terakhir kalimat pada uraian sebelumnya;
Contoh: 4.3.1 Bagian Awal.
f. Sub pasal juga dapat terdiri dari beberapa sub-sub pasal. Sub-sub pasal diberi
judul. Judul sub-sub pasal ditulis dengan menggunakan huruf kecil yang diawali
dengan huruf kapital pada tiap kata dari judul tersebut. Nomor sub-sub pasal
ditulis dengan angka arab berganda yaitu dengan mencantumkan nomor sub
pasal dan diikuti nomor sub-sub pasal tanpa diakhiri tanda titik, diletakkan pada
margin kiri dengan jarak 3 spasi di bawah baris terakhir kalimat pada uraian
sebelumnya;
g. Apabila pasal, sub pasal maupun sub-sub pasal diuraikan dalam beberapa
aspek yang ada penjelasannya, maka ditulis sebagai poin-poin yang diberi tanda
dengan menggunakan huruf abjad (a-z) biasa/kecil yang diletakkan pada margin
kiri, kalimat baris kedua dan seterusnya dimulai lurus di bawah huruf pertama
kalimat baris pertama;
h. Apabila poin-poin masih diuraikan dalam beberapa aspek maka ditulis sebagai
sub poin yang diberi nomor dengan menggunaan angka arab yang diletakkan
lurus di bawah huruf pertama di dalam kalimat diatasnya;
i. Contoh penulisan nomor bab, judul bab, pasal, anak pasal dan seterusnya (lihat
lampiran 10).

3.4.5 Penulisan Alinea.


a. Setiap alinea baru harus dimulai pada ketukan ketujuh dari margin kiri;
b. Baris kedua setiap alinea pada pasal dan sub pasal ditulis mulai pada margin kiri
lurus dengan angka pertama nomor pasal atau sub pasal;
c. Jarak antar baris dalam alinea adalah 2 spasi;
d. Apabila dalam 1 (satu) alinea yang mengandung pokok pikiran tersebut akan
diuraikan menjadi beberapa aspek, maka penomoran setiap aspek
menggunakan angka arab di antara dua tanda kurung dan ditulis langsung
mengikuti alur teks. Selanjutnya, apabila masing-masing aspek akan diuraikan
tersendiri maka penulisannya mengikuti ketentuan tentang poin-poin dan sub
poin.
Contoh.....
51 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Contoh:
Kunci dari kepuasan pelanggan adalah menunjukkan kualitas jasa yang
diberikan yaitu memenuhi atau melebihi harapan atas kualitas jasa tersebut.
Berkaitan dengan kepuasan, terdapat 5 (lima) penentu kualitas jasa yaitu: (1)
Keandalan, (2) Daya tanggap, (3) Kepastian, (4) Empati dan (5) Berwujud.

3.4.6 Pemberian Nomor Halaman.


Halaman-halaman pada bagian awal Tugas Akhir diberi nomor dengan
menggunakan angka romawi kecil yang diletakkan di tengah garis margin bawah,
secara berurutan mulai dari “halaman pengesahan” (ii, iii,….dst) sampai dengan
halaman abstrak.
Halaman-halaman pada bagian pokok dan bagian akhir Tugas Akhir diberi
nomor dengan menggunakan angka Arab (1, 2,…dst) yang diletakkan pada sudut
kanan atas, sedangkan nomor untuk halaman pertama setiap BAB diletakkan di
tengah margin bawah.
Khusus Daftar Riwayat Hidup Penulis tanpa diberi nomor halaman dan
ditempatkan pada halaman paling akhir.

3.4.7 Penulisan Kata.


Cara penulisan kata sesuai dengan “Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
Yang Disempurnakan / EYD Versi 5”.
Judul buku, majalah, harian umum dan jurnal serta kata-kata bahasa asing dan
bahasa daerah ditulis dengan menggunakan huruf yang dicetak miring.
Judul artikel, paper dan nama dokumen diawali dan diakhiri dengan tanda petik
serta dicetak tegak.
Penulisan kata yang merupakan istilah, singkatan dan lain-lain yang
memerlukan penjelasan dilakukan langsung di belakang istilah atau singkatan
tersebut dan tidak menggunakan catatan kaki.

3.4.8 Kutipan
a. Ketentuan umum
1. “kutipan” terdiri atas Kutipan Langsung (KL) dan Kutipan Tidak Langsung
(KTL) yang tata cara penulisannya akan dibahas dalam uraian tersendiri;
2. Setiap kutipan harus disebutkan sumber acuannya. Pada tata cara
penulisannya diberikan contoh dalam uraian mengenai KL dan KTL;
3. Sumber kutipan harus dicantumkan dalam daftar pustaka;
4. Jika kutipan tidak diambil dari sumber aslinya, atau diambil dari kutipan orang
lain, maka penulis harus menyebutkan keduanya yaitu pemilik
gagasan/pendapat asli dan pengutip yang dijadikan sumber acuan;
5. Kutipan langsung dalam bahasa asing (bukan bahasa Indonesia) harus
diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia yang ditempatkan dalam tanda
kurung mengikuti alur teks;
6. Penulisan hasil wawancara yang dituangkan pada bab temuan penelitian
dapat ditulis sebagai kutipan langsung ataupun kutipan tidak langsung.

b. Kutipan.....
52 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

b. Kutipan langsung.
1. Kutipan langsung adalah kutipan yang dilakukan dengan cara menuliskan
kata, kalimat atau pernyataan dalam satu paragraf (sebagian atau seluruhnya)
secara tepat sama seperti yang tertulis dalam rangkaian kalimat aslinya;
2. Tata cara menulis kutipan langsung, sebagai berikut:
a) Jika yang dikutip sepanjang 4 baris atau kurang, maka kutipan tersebut
ditulis dan ditempatkan langsung mengikuti rangkaian kalimat dalam
Tugas Akhir dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Menuliskan kutipan ke dalam Tugas Akhir harus diawali dengan
tanda petik rangkap buka (“) dan diakhiri dengan tanda petik rangkap
tutup (“);
2) Jika dalam kutipan tersebut terdapat tanda petik rangkap (“), maka
tanda petik rangkap tersebut diganti dengan tanda petik tunggal („);
3) Jika penulis melakukan perubahan materi kutipan, dalam bentuk
tambahan penjelasan, perubahan/perbaikan kata atau perubahan
jenis huruf (huruf kapital dan huruf kecil), maka perubahan tersebut
harus diletakkan dalam tanda kurung ([ ]);
4) Jika kutipan langsung tidak dituliskan secara lengkap, baik kalimat
maupun kata-katanya, maka bagian kalimat atau kata-kata yang
dilewati/tidak dikutip diberi tanda titik sebanyak tiga buah (tidak
termasuk tanda titik di akhir kalimat), dengan jarak satu ketukan di
antara titik yang satu dengan titik yang lain;
5) Sumber kutipan dapat ditulis dan ditempatkan pada awal atau akhir
kalimat.
Contoh : ... pembentukan pribadi dan perilaku ditentukan pula
olehreference group yaitu ”kelompok sosial yang menjadi acuan bagi
seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan
perilakunya” (Suryono Sukanto, 2004: 141).
Kalau sumber kutipan ditempatkan pada awal kalimat, maka cara
penulisannya sebagai berikut : Menurut Chairul (2004: 2) bahwa
konflik yang terjadi pada masyarakat Madura.....
Kalau terdapat 2 atau lebih sumber kutipan dapat ditulis seperti
berikut : (Chairul, 2004:2; Sutrisno, 2005: 24 dan Munjilin, 2006: 45).
Contoh penulisan sumber kutipan dari kutipan orang lain: ......teks
yang dikutip (Philip Kotler,1989, seperti kutipan Farouk (1998 :145).
b) Jika yang dikutip lebih dari 4 baris, maka kutipan tersebut ditulis dengan
sistem blok, dengan cara sebagai berikut :
1) Tidak didahului dengan tanda petik rangkap dua dan tidak diakhiri
dengan tanda petik rangkap tutup;
2) Kutipan dimulai masuk 7 (tujuh) ketukan dari margin kiri dan berjarak
dua spasi di bawah kalimat sebelumnya dan jarak tulisan kutipan 1
spasi;
3) Huruf awal baris kedua dan seterusnya diletakkan lurus di bawah
huruf awal dari baris pertama;
4) Jarak antara baris adalah satu spasi;
5) Kutipan.....
53 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

5) Kutipan diakhiri dengan tanda titik, kemudian ditulis sumbernya.


Contoh :
Walaupun demikian, sebagai kepolisian nasional yang modern, tidak
berarti Polri tidak memiliki ‟spesialisasi‟. Untuk bidang operasional
sejak lama Menhankam/Pangab dan Kapolri telah menyatakan,
kelemahan Polri dimasa sebelumnya, antara lain karena lemahnya
‟kemampuan teknis profesional khas kepolisian‟ yang seperti
diuraikan di atas cukup luas, dari Intelpol, Reserse, Sabhara
(general duty police), Polantas, Brimob, Bimmas. (Awaloedin Djamin,
2005: 191).

c. Kutipan tidak langsung


1. Kutipan tidak langsung adalah menyajikan gagasan/pendapat orang lain
dengan cara menyatakan kembali gagasan tersebut dengan kalimat-kalimat
yang dirumuskan sendiri oleh penulis;
2. Maksud dari Kutipan Tidak Langsung (KTL) dalam naskah ini adalah KTL
saduran, yaitu menyajikan pendapat atau gagasan orang lain dengan
menyadur atau semacam meringkas, tetapi penulis dengan sadar
memasukkan atau mengintegrasikan pendapatnya sendiri. Dengan demikian
isi gagasan yang dikutip sudah tidak murni lagi karena sudah dirangkai
melalui alur dan rumusan kalimat yang berbeda;
3. Tata cara menulis KTL:
a) Menulis KTL tidak menggunakan tanda kutip (”....”), ditulis mengikuti alur
teks dalam Tugas Akhir. Jarak antar baris 2 (dua) spasi;
b) Penulisan sumber acuan diletakkan pada akhir kutipan dengan
menambahkan kata-kata disadur dari.
Contoh: ... komunikasi merupakan ungkapan verbal dari pertanyaan who,
says what, in which channel, to whom, with what effect. Unsur sumber
(who) mengundang pertanyaan tentang pengendali pesan. Unsur pesan
(says what) merupakan bahan untuk analisis isi. Saluran komunikasi (in
which channel) untuk mengkaji mengenai media. Unsur penerima (to
whom) banyak digunakan untuk analisis khalayak. Unsur pengaruh (with
what effect) berhubungan dengan kajian mengenai efek pesan pada
khalayak (disadur dari Wiryanto, 2004: 17, menyadur dari Laswel, 1978:
34).
d. Tata cara penulisan sumber kutipan
Sumber kutipan adalah nama penulis/pengarang (satu atau beberapa
orang) suatu suatu karya, atau pemberi informasi. Sumber kutipan dapat
dibedakan menjadi 7 (tujuh) kelompok yaitu: buku, artikel, jurnal, produk
lembaga, ucapan lisan, berita mass media, website, dan tanpa nama pengarang.
Penulisan sumber kutipan pada kutipan langsung (baik KL empat baris
maupun KL lebih dari empat baris) dapat dilakukan dengan 2(dua) cara yaitu: (1)
ditulis sebelum kutipan (disebutkan dalam kalimat), dan (2) ditulis sesudah
kutipan (tidak disebutkan dalam kalimat).

Penulisan.....
54 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Penulisan sumber kutipan pada kutipan tidak langsung ditulis sesudah


kutipan dengan diawali pernyataan “disadur dari” yang diletakan dalam tanda
kurung. Penempatan sumber kutipan yang ditulis sesudah kutipan juga berfungsi
sebagai pembatas akhir kutipan.
Penulisan sumber kutipan di Tugas Akhir Akpol disusun menggunakan
modifikasi dari format APA (American Psychological Association) dan format
MLA (Modern Language Association). Tata cara penulisan sumber kutipan
tersebut adalah:
1. Sumber buku: Buku teks, skripsi, tesis, disertasi.
a) Penulisannya satu orang:
1) Nama sumber disebut dalam kalimat, tanpa menyebutkan gelar
ataupun pangkat dari pengarang;
Contoh: ........ dalam keadaan demikian Meliala (2004 : 22)
menyatakan bahwa ”kultur ini secara umum menghambat Polri sendiri
untuk menjadi organisasi yang modern dengan sistem dan prosedur
kerja yang modern pula”
2) Nama sumber tidak disebut dalam kalimat.
Contoh : ........ dalam keadaan demikian maka ”kultur ini secara umum
menghambat Polri sendiri untuk menjadi organisasi yang modern
dengansistem dan prosedur kerja yang modern pula” (Meliala, 2004 :
22)
b) Penulisannya dua atau tiga orang : Nama sumber disebut semua.
Contoh: ........ menurut Farouk Muhammad dan Djaali (2002; 25)
”xxxxxkutipanxx” atau ”xxxkutipanxxxxxxxxx” (Farouk Muhammad dan
Djaali, 2002; 25)
c) Penulis lebih dari tiga orang : nama sumber/penulis pertama saja yang
ditulis diikuti inisial dkk. Contoh . . . . menurut Soeryono dkk (2002 : 35)
”xxxxkutipanxxx” atau ”xxxxxkutipan xxxxx” (Soeryono dkk, 2002 : 35)
2. Sumber artikel yang terdapat pada Jurnal, majalah, Koran dan makalah
(naskah resmi yang diucapkan dalam pidato sambutan, seminar, ceramah,
dll). Penulisan sumber artikel pada dasarnya sama dengan sumber buku,
secara lengkap akan diketahui bahwa sumber tersebut adalah artikel setelah
melihat daftar pustaka yang penulisannya agak berbeda dengan sumber
buku.
3. Sumber produk Lembaga: Lembaga Legislatif, eksekutif, yudikatif dan
lembaga swasta. Jika penulis mengutip langsung dari sumber aslinya,
misalnya mengutip tugas pokok Polri dari Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 (yang asli), maka penulisan sumber kutipan
adalah (Republik Indonesia, 2002 : Pasal 13). Namun bila diterbitkan
seseorang atau lembaga tertentu, maka penulisan sumber kutipannya
berlaku ketentuan untuk sumber buku. Contoh ”Tugas pokok Kepolisian
Negara Republik Indonesia adalah : a. Memelihara keamanan dan ketertiban
masyarakat; b. Menegakkan hukum; dan c. Memberikan perlindungan,
pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat.” (Redaksi Sinar Grafika,
2003; 8).

Untuk.....
55 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Untuk contoh terakhir tersebut di atas penulisan sumber pada daftar pustaka
adalah sebagai berikut :
Redaksi Sinar Grafika, 2003, Undang-Undang Kepolisian Negara (UU RI No.
2 Tahun 2002), Jakarta, Sinar Grafika.
Dengan demikian penulisan sumber ini berarti bahwa kutipan tentang tugas
pokok Polri diambil dari Undang-Undang Kepolisian Negara Republik
Indonesia yang diterbitkan oleh Sinar Grafika. Kejujuran penulis dalam
menyebut sumber produk Lembaga dalam daftar pustaka sangat
menentukan.
4. Sumber ucapan lisan : wawancara tatap muka dengan media elektronik,
pidato, ceramah, kuliah.
Sumber ucapan lisan umumnya sulit dilacak untuk mencari kebenarannya,
sehingga kutipan dari ucapan lisan sulit dipercaya atau menimbulkan
kesangsian. Oleh karena itu sebaiknya peneliti mempersiapkan naskah
kutipan untuk dikonfirmasikan kepada pemberi informasi/keterangan
dan minta pengesahannya.
Dalam suatu penelitian seluruh hasil pengumpulan data, baik dengan teknik
wawancara, observasi, telaah dokumen, diskusi kelompok terarah maupun
dengan kuisioner, seyogyanya dikompulir dalam suatu berkas tersendiri
sehingga mudah menemukannya. Penulisan sumber kutipan dari sumber
ucapan lisan umumnya di lembaga perguruan tinggi (termasuk Akpol)
menulis sumber kutipan ucapan lisan hasil wawancara di dalam teks (innote)
dengan cara: ... ”xxxxxx kutipan langsung xxxxxxx xxxxx” (wawancara
dengan Murdiono, 14 Pebruari 2009).
Atau ....... menurut Murdiono (wawacara, 14 Pebruari 2009) ”xxxxxx kutipan
langsung xxxx”. Bila kutipannya adalah KTL (kutipan tidak langsung), dalam
hal ini ucapan lisan dari informan disadur dengan bahasa penulis sendiri
namun tetap mengetengahkan maksud pemberi informasi. Cara penulisan
sumber kutipan pada akhir kutipan. Contoh: ....... xxxxx xxxx kutipan tidak
langsung xxxxx xxxx. (disadur dari wawancara dengan Murdiono, 14
pebruari 2009).Dengan demikian,hasil dalam kutipan sumber ucapan
lisan dilampirkan dalam naskah Tugas Akhir.
5. Sumber dari berita mass media : dari Koran, majalah, radio, TV.
Penulisan sumber kutipan dilaksanakan dengan jalan menyebutkan nama
mass media dari berita yang dikutip, tanggal terbit/siaran dan halaman/jam
siaran. Contoh: ........ ”Ditemukan sesosok mayat tak dikenal yang
terbungkus karung plastik tergeletak di parit dalam keadaan bersimbah
darah. Pada tubuh mayat terlihat adanya bekas tusukan benda tajam”
(media. Koran Kompas, 4 Janauri 2009 : 5). Atau dengan cara: .... Dalam
Koran Kompas (4 Januari 2009 : 5) diberitakan bahwa “ditemukan sesosok
mayat tak dikenal yang terbungkus karung plastik tergeletak di parit dalam
tusukan benda tajam”.
6. Sumber dari wibsite : sumber nomor 1 s.d. 5 yang dimuat dalam website.
Penulisan sumber ini sama dengan penulisan masing-masing (nomor 1 s.d.
5), kemudian diakhiri dengan inisial (tanda) URL (Universal Resoure
Location) sebelum kurung tutup.
Inisial.....
56 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Inisial URL inilah yang memberi isyarat bahwa sumber tersebut dimuat
dalam website yang penulisan lengkapnya dapat ditemui dalam daftar
pustaka. Contoh: ..... (Koran Kompas, 4 Januari 2009 : 5, URL).
7. Sumber tidak ada nama pengarang : Secara umum penulisan sumber yang
tidak ada nama pengarangnya adalah : (a) jika mengutip dari buku atau
website, tulis 1 atau 2 kata pertama dari buku/halaman website. Judul ditulis
dalam cetak miring(b) jika mengutip dari artikel pada jurnal/majalah/koran,
judul ditulis dalam huruf tegak dengan memberi tanda kutip di awal dan di
akhir kata/kalimat.
Contoh . . . . (Meriam-Websters”s. 1993: 25) d dalam daftar pustakanama
pengarang diganti dengan judul buku, sebagai berikut, Meriam Webster”s
Collegate Dictionay. 1993, 10th ed. Sprinfield.MA: Meriamwebster.
3.4.9 Bagian Akhir
a. Daftar Pustaka
Pustaka yang ditulis dalam Daftar Pustaka adalah pustaka yang benar-benar
dirujuk dalam teks Tugas Akhir. Penulisan daftar pustaka harus sesuai dengan
kaidah penulisan daftar pustaka. Perlu diperhatikan pula kemutakhirannya
(setidaknya sepuluh tahun terakhir) dan diusahakan juga dari hasil-hasil penelitian
atau jurnal ilmiah yang relevan dengan topik Tugas Akhir.
Dalam pedoman ini penulisan daftar pustaka diatur sebagai berikut:
1. Lembar daftar pustaka diberi judul: DAFTAR PUSTAKA (ditulis dengan huruf
kapital tegak berukuran 12 pt font Arial dan ditempatkan pada bagian tengah
atas (Lihat lampiran 15).
2. Bahan pustaka yang ditulis dalam daftar pustaka, meliputi:
a) Nama pengarang
b) Tahun penerbitan
c) Judul (termasuk sub judul),
d) Tempat/kota penerbitan, dan
e) Nama penerbit.
3. Nama pengarang yang terdiri dari dua bagian atau lebih ditulis dengan urutan:
nama akhir diikuti koma, nama awal (disingkat atau tidak) dan mana tengahnya
(kalau ada) diakhiri dengan titik. Pengedepanan nama akhir pengarang bersifat
menyeluruh, tidak dipertimbangkan apakah nama akhir itu nama asli, nama
keluarga, nama suami, atau nama marga.
4. Bahan pustaka yang ditulis 2 (dua) orang atau lebih maka penulisan nama
pengarang pertama mengikuti ketentuan no. 3 dan pengarang berikut ditulis
tanpa mengedepankan nama belakangnya. Antara pengarang pertama dan
kedua dipisah dengan kata sambung dan. Jika pengarangnya terdiri dari 3
(tiga) orang, maka antara pengarang pertama dan kedua dipisah dengan tanda
titik dan koma, serta antara pengarang kedua dan ketiga dipisah dengan tanda
koma dan kata sambung dan. Jika pengarangnya lebih dari 3 (tiga) orang,
maka yang ditulis hanya pengarang pertama yang diakhiri dengan tanda koma
dan disertai denga tulisan dkk.
5. Penulisan nama pengarang dimulai dari tepi kiri, sedangkan baris selanjutnya
dimulai pada karakter keenam dengan menggunakan spasi tunggal.

6. Penulisan.....
57 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

6. Penulisan antara bahan pustaka yang satu dan yang lain menggunakan jarak
spasi rangkap.
Contoh:
Budi, E. 2019. Hukum Tindak Pidana Khusus (Perspektif Pertanggungjawaban
Pidana dan Pemidanaannya). Banyumas: CV. Pena Persada.
Strunk, W., Jr. And E.B. Ehite. 1979. The Elements of Style (3rded.). New
York: MacMillan.
Booth, Anne., William J.O‟Malley, and Anna Weidemann. 1998. Sejarah
Ekonomi Indonesia. Jakarta: LP3ES
7. Jika beberapa buku dijadikan sumber dan ditulis oleh orang yang sama,
maka nama pengarang tidak perlu ditulis ulang dan sebagai gantinya
digunakan tanda garis putus sepanjang 5 (lima) karakter. Apabila buku-buku
tersebut di terbitkan dalam tahun yang sama, maka angka tahun penerbitan
buku berikutnya diikuti oleh lambang a, b, c, dan seterusnya. Urutan
penulisannya ditentukan berdasarkan abjad judul buku-bukunya.
Contoh:
Budi, E. 2019. Pokok-Pokok Hukum Pidana (Dalam Teori dan Praktek). Jambi:
Salim Media Indonesia.
………. 2019. Perbandingan Hukum Perlindungan Korban Tindak Pidana
Perdagangan Orang (Perspektif Sistem Peradilan Pidana di Indonesia
dan Malaysia). Jambi: Salim Media Indonesia.
………. 2019. Hukum Tindak Pidana Khusus (Perspektif Pertanggungjawaban
Pidana dan Pemidanaannya). Banyumas: CV. Pena Persada.
8. Buku yang berisi kumpulan artikel yang ada editornya ditulis sama bahan
pustaka yang berupa buku, hanya saja ditambah dengan (ed.) daiantara nama
pengarang dan tahun penerbitan.
Contoh:
Dardjowidjojo, Soenjono. (Ed.) 1988. PELLBA I: Pertemuan Linguistik Lembaga
Bahasa Unika Atma Jaya: Pertama. Jakarta: Lembaga Bahasa Unika
Atma Jaya.
9. Buku yang berisi kumpulan artikel (ada editornya) ditulis dengan urutan
nama pengarang artikel diikuti dengan tahun penerbitan dan judul artikel
ditulis dengan tanda petik.Diikuti dengan kata dalam dan nama editor dengan
keterangan (Ed,) judul buku kumpulan (dicetak miring), kota penerbit, dan
penerbit serta halaman artikel. Masing-masing bagian dipisah dengan tanda
titik, kecuali antara kota penerbit dan pnerbit dipisah dengan tanda titik dua.
Contoh:
Hartley, J.T.,J.O. Harker, and Walsh.1980. ‘Contemporary Issues and New
directions in Adult Development of Learning and Memory ‘. Dalam
Poon, L.W.(Ed.). Aging in the 1980s:Psychological Issues. Washington,
D.C.: American Psychological association. Hal.239-252.
Hasan, M.Z. 1990.”karakterisrik Penelitian Kualitatif‟. Dalam Aminuddin (Ed.),
Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa danSastra.
Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3. hal.12-25.

10. Artikel.....
58 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

10. Artikel jurnal ditulis seperti bahan pustaka yang berupa buku yang berisi
kumpulan artikel. Bedanya, setelah penulisan judul artikel secara berturut-
turut ditulis nama jurnal (dicetak miring), nomor jurnal, dan hal. Artikel.
Masing-masing bagian dipisah dengan tanda titik, kecuali antara kota terbit
dan penerbit dipisah dengan tanda titik dua.
Contoh:
Budi, E. 2018. „Kebijakan Kriminal terhadap Eksploitasi Seksual Sebagai
Tindak Pidana Perdagangan Orang dalam Perspektif Kriminologi‟.
Dalam Wajah Hukum. No.1. Hal. 42-55.
11. Artikel dalam koran ditulis sama bahan pustaka yang berupa artikel dan jurnal.
Akan tetapi, jika artikel itu tanpa nama pengarang, yang pertama ditulis adalah
nama korannya sebagai pengganti nama pengarang dibelakang angka tahun
dan nomor koran ditambahkan tanggal dan bulan terbitan, dilanjutkan dengan
nomor halaman yang didahului singkatan hal.
Contoh:
Ahmad, Dj.2003.‟Ujian Pengahabisan, Ebtanas, hingga UAN‟. Dalam Kompas.
No.328. Tahun ke 38. 5 Juni. Hal.4 dan 5
Jawa Pos.1995. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri. IV.02.22 Juni. Hal.3.
12. Dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan oleh suatu penerbit tanpa
pengarang dan tanpa lembaga ditulis sebagai berikut. Judul atau nama
dokumen ditulis dibagian awal dengan huruf miring, diikuti tahun penerbit, kota
penerbit, dan nama penerbit.
Contoh:
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia. 2010. Jakarta: Diterbitkan oleh
Fokusmedia
13. Bahan pustaka yang ditulis atas nama lembaga ditulis dengan urutan
sebagai berikut. Nama lembaga penanggung jawab langsung ditulis paling
depan, diikuti dengan tahun, judul karangan, nama tempat penerbitan, dan
nama lembaga tertinggi yang bertanggung jawab atas penerbitan karangan
tersebut.
Contoh:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman Penulisan
Laporan Penelitian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
14. Buku terjemahan ditulis dengan urutan sebagai berikut: Nama pengarang asli,
diikuti tahun penerbitan karya terjemahan, judul terjemahan, nama
penerjemah (yang didahului dengan kata Terjemahan, nama tempat
penerbitan, dan nama penerbit terjemahan.
Contoh:
Ary, D.,L.C. Jacobs dan A. Razavieh.1982. Pengantar Penelitian Pendidikan.
Terjemahan Arief Furchan. Surabaya: Usaha Nasional
15. Tugas Akhir, tesis, disertasi, atau laporan penelitian ditulis dengan
menambahkan pernyataan “Tugas Akhir, disertasi, atau laporan penelitian,
diikuti nama Akademi Kepolisian atau lembaga penyelenggara penelitian.
Nama kota dibubuhkan kalau nama Akademi Kepolisian tidak menggunakan
nama kota, Misalnya Akademi Kepolisian, Semarang.

Contoh.....
59 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Contoh:
Nugroho, W. 2021. ‟Optimalisasi Tim Cyber Troops Humas Polrestabes
Semarang Dalam Mencegah Ujaran Kebencian Masa Pandemi Covid-
19‟. Tugas Akhir. Semarang: Akademi Kepolisian.
16. Makalah yang disajikan dalam seminar, penetaran atau lokakarya ditulis
dengan menambahkan kata “ Makalah disajikan dalam ...”, diikuti nama
pertemuan, lembaga penyelenggara dalam rempat penyelenggaraan.
Contoh
Huda, N. 1991. „Penulisan Laporan Penelitian untuk Jurnal‟. Makalah disajikan
dalam Lokakarya Penelitian Tingkat Dasar bagi Dosen PTN da PTS di
Malang Angkatan XIV, Pusat Penelitian IKIP Malang, 12 Juli.
Budi, E. 2022, „Perlindungan Hukum Bagi Pelaku, Korban Dan Saksi Dalam
Sistem Peradilan Pidana, Makalah disajikan dalam Seminar Nasional,
Semarang, 4 Juni.
17. Rujukan bisa diperoleh dari internet. Pada dasarnya penulisan rujukan dan
internet sama dengan penulisan bahan pustaka. Perbedaannya terletak pada
bagian setelah judul. Pada rujukan dari internet, setelah judul dituliskan
sumber dan tanggal akses rujukan. Jadi, urutannya ialah nama belakang,
nama depan, tahun terbit, judul (dicetak miring), lalu protokol dan alamatnya,
path, dan tanggal akses yang ditaruh di dalam tanda kurung. Bahan dari
internet ada yang berasal dari dokumen, dari email, discussion list, dan
newagroup, Protocol Gopher, File Transfer Protocols (FTP), Tenet Protocols,
atau dari sumber Online dan Database Online.
Contoh:
Budi, E, 2018, Penegakan Hukum Terhadap Pelaku Tindak Pidana Perikanan
Dalam Rangka Pemberantasan Ilegal Fishing,
http://ditpolairdajambi.blogspot.com/2018/ (diakses tanggal 20 Agustus
2023)
18. Pada rujukan yang diperoleh melalui email, discussion list, dan newsgroup
yang dianggap judul adalah ihwal (Re:...).
Contoh:
Crump, E. Re: Preseving Writing. Alliance for Computera and writingListerv.
Acw.a@unicorn.acc.ttu.edu (31 Mar.1995)
Heilke, J. 1996. May 3. Re: Webfolios. Acw-1@ttac.ttu.edu
http///www.ittu.edu/list/acw-1/9605 (31 Dec. 1996)
19. File yang terdapat di dalam kumpulam file seorang editor sama dengan
penulisan naskah yang terdapat di dalam kumpulan karangan seorang editor.
Contoh
Cleero. 1896. Pro Archia. In J.B. Greenbuogh (Ed.) Select Orations of Cleero.
Boston: Ginn. Project Libellus (Vers.0.01). (1994).
Gopher://gopher.etext.org, ibellus/texts/cicero/arch (11 Aug. 1996).
Kalau nama pengarang tidak ada, langsung dituliskan judul informasinya.

Contoh.....
60 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Contoh:
Little machines: Reaticulating. Hypertxt userr.ftp.//ftp.deadalus.com/
pub/CCCC95/johnsoneilola (14 Aug. 1996)
Help. Internet Public Library. telnet://ipl.org:8888/,help (1 Dec. 1996)
Finet. 1993. In E.D. Hirsch, Jr., J.F.Kett & J. Trefil (Ed.) Dictionary of Cultural
Literari. Boston: Houghton Mifflin. INSO Corp. America Online.
Refrence Desk/Dictionaries/Dictionary of Cultural Literary (20 May
1996).
20. Selain dari internet, bahan rujukan dapat diambil dari rekaman video,
rekaman kaset, CD-ROM atau artikek jurnal elektronik. Cara menulisnya
sama dengan cara menulis daftar pustaka tulis. Bedanya, pada rekama video,
nama yang dicantumkan adalah nama produser atau director, dan ditaruh
didepan judul. Pada rekaman kaset yang dicantumkan dalah nama
pembicaranya, sedangkan CD-ROM dan artikel jurnal elektronik yang
dicantumkan adalah nama penulisnya. Dibelakang judul cantumkan
keterangan rekaman video, kaset, atau CD-ROM yang ditaruh didalam tanda
kurung.
Contoh:
Rekaman Video
Porro, L. (Producer)& S. Kotton (Director). 1994. Isabel Allende: The Woman’s
voice in Latin-American Literature. (Videorecording). San Fransisco:
KQED.
Rekaman Kaset
Costa Jr., P.T. (Pembicara). 1998. Personality, Continuity, and Changes of
Adult life. Rekaman Kaset No. 207-433-88A-B). Washington, DC:
American Psychological Association.
CD-ROM
Preiss, Byron, dan hixon, Jeff. 1994. The Ultimate Frank Lloyd Wright:
American Archirect. (CD-ROM. New York; Byron Press Multimedia).
Artikel Jurnal Elektronik
Funder, D.c.1994 Merch. Judgemental Process and Content. Commentary on
Koehler on Base-rate (9 pagraf). Psycholoquy. (Online serial) 5(17).
Diperoleh dari FTP: Hostname: princeton.edu.Directori:
pub/harnard/Psycholoquy/1994. volume. 5 File: psycholoquy,
94.5.base-rate,12.funde. (20 Juni 2000)

3.5 Hal yang perlu diperhatikan dalam daftar pustaka:


1. Rujukan dari internet, rekaman video, klaset, CD-ROM, dan jurnal elektronik itu
disusun terpadu dengan daftar rujukan yang berupa bahan pustaka (tulis).
Keseluruhan bahan pustaka ditulis dan rujukan yang nontulis itu disusun dalam
sebuah daftar pustaka diurutkan menurut abjad, dengan tidak diberi nomor urut.
Pengurutan abjad didasarkan kepada huruf pertama nama yang ditulis dalam
satuan bahan pustaka. Misalnya Huda dan Karim urutannya lebih dulu Huda
karena dalam urutan abjad huruf H lebih dulu daripada K.

2. Jika.....
61 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

2. Jika sederet nama berawal dengan huruf yang sama, urutannya didasarkan
kepada huruf kedua pada nama itu. Jika huruf pertama dan kedua itu pun sama,
urutannya didasarkan kepada huruf ketiga; begitu seterusnya seperti urutan kata
dalam kamus.

b. Lampiran
Lampiran meliputi berkas-berkas perizinan penelitian, instrumen/pedoman
pengumpulan data dan transkrip penelitian serta data lain berupa gambar dan foto.
Khusus untuk transkrip penelitian dapat merupakan file tersendiri.

c. Riwayat hidup penulis


Riwayat hidup penulis memuat identitas penulis (lihat lampiran 16).

BAB IV.....
62 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

BAB IV
PEMBIMBINGAN TUGAS AKHIR

4.1 Kriteria dan Mekanisme Penunjukkan Pembimbing


a. Pembimbing Tugas Akhir adalah Dosen, tenaga ahli/pakar di bidang yang
bersangkutan baik dari Akpol maupun pejabat Polri yang dipandang
berkompeten dalam penelitian disesuaikan dengan keahlian. Berkenaan
dengan permasalahan yang spesifik dan teknis, Taruna dapat mengusulkan
kepada lembaga untuk menambah konsultan dari Lembaga Pendidikan Polri
sebagai asisten Pembimbing.
b. Kriteria dan mekanisme penunjukan Pembimbing Tugas Akhir adalah
memenuhi salah satu syarat sebagai berikut :
1. Dosen Akpol dengan kualifikasi minimal S2;
2. Personel Polri dengan kualifikasi minimal S1 dan berpangkat sekurang-
kurangnya Ajun Komisaris Polisi (AKP);
3. Dosen Akpol sumber purnawirawan Polri minimal berpangkat terakhir
Kombes dengan kualifikasi minimal S2;
4. Dosen dan Personil Polri dengan kualifikasi seperti pada poin 1, 2 dan 3
yang ditunjuk berdasarkan Keputusan Gubernur Akpol;
5. Penunjukan Pembimbing Tugas Akhir berdasarkan pengklasifikasian disiplin
ilmu yang dimiliki oleh masing-masing Dosen dan Personil Polri.

4.2 Tugas Pembimbing Tugas Akhir


Pembimbing Tugas Akhir melaksanakan tugas-tugas sebagai berikut :
a. Memberikan petunjuk dan pengarahan kepada Taruna yang judul/topik Tugas
Akhirnya telah disetujui oleh Lembaga.
b. Melakukan koreksi secara bertahap terhadap tulisan yang diajukan oleh Taruna
dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Koreksi diberikan dalam bentuk tertulis (minimal direkam jika diberikan
secara lisan) agar lebih mudah dimengerti oleh Taruna, untuk dijadikan
pegangan dalam perbaikan sekaligus sebagai bahan kontrol bagi
Pembimbing saat hasil penyempurnaan diajukan kembali. Tuangkan
kesepakatan bimbingan dalam lembar kontrol yang telah disediakan (lihat
lampiran 17);
2. Koreksi yang diberikan hendaknya berkaitan erat dengan materi Tugas
Akhir. Pembimbing Tugas Akhir harus menghindarkan diri dari “pemaksaan”
pemikiran/ide pribadinya jika tidak relevan dengan topik;
3. Melakukan bimbingan Tugas Akhir terhadap Taruna minimal 8 kali konsultasi
dosen dengan Taruna (4 kali pada saat mengajukan rencana penelitian dan
4 kali pada saat penyelesaian penulisan Tugas Akhir).
Catatan: Agar proses bimbingan dapat terlaksana dengan baik, Taruna segera
menghadap Pembimbing selambat-lambatnya 2 (dua) hari setelah menerima
keputusan penunjukan Pembimbing. Apabila dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah

menerima.....
63 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

menerima keputusan belum dapat menghadap/komunikasi Taruna wajib melaporkan


ke lembaga (cq. Bid. Pengsos) mengenai kondisi yang dialaminya.

4.3 Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh Pembimbing


a. Tidak diperbolehkan membuatkan Tugas Akhir, baik seluruhnya atau sebagian;
b. Tidak diperbolehkan membimbing Taruna yang mempunyai hubungan
keluarga;
c. Tidak boleh memaksakan jalan pikirannya kepada Taruna yang dibimbing;
d. Pembimbing dapat menolak melakukan bimbingan dengan alasan-alasan
tertentu;
e. Guna menjamin interaksi yang efektif, maka konsultasi antara Pembimbing
dengan Taruna dapat dilakukan dengan cara tatap muka/telepon/e-mail,
whatsapp minimal 8 (delapan) kali pertemuan.

4.4 Penggantian Pembimbing


a. Taruna dapat mengajukan permohonan kepada lembaga untuk pergantian
Pembimbing dalam jangka waktu selambat-lambatnya 3 (tiga) minggu setelah
tanggal ditetapkan, dalam hal :
1. Terjadi kendala komunikasi.
2. Terdapat dugaan terjadi suatu pelanggaran hukum/etika, berdasarkan bukti
permulaan yang cukup.
Atas permohonan penggantian dosen Pembimbing terhadap Taruna, maka
Gubernur Akpol dapat membuat keputusan penggantian dosen Pembimbing
Tugas Akhir.
b. Dalam hal Pembimbing materi mendapat tugas lain (mutasi, sekolah dll), atau
berhalangan tetap (sakit, meninggal dunia), sehingga mengganggu proses
pembimbingan Tugas Akhir, maka lembaga dapat mengganti Pembimbing
materi.
c. Dalam hal Pembimbing materi tidak bersedia membimbing Taruna yang telah
ditetapkan, maka dapat mengajukan alasan keberatan kepada Gubernur Akpol
selambat-lambatnya 2 (dua) minggu setelah tanggal ditetapkan.
d. Penggantian Pembimbing materi tersebut huruf a, b dan c ditunjuk berdasarkan
Keputusan Gubernur Akpol (apabila nama Pembimbing materi sudah masuk
dalam Keputusan Gubernur Akpol cukup dengan penunjukkan dari Direktur
Akademik).

BAB V.....
64 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

BAB V
PENILAIAN TUGAS AKHIR

5.1 Penyerahan Tugas Akhir Sebelum Ujian


a. Waktu dan lama penulisan, penyelesaian dan penyerahan Tugas Akhir
ditentukan oleh Lembaga Akpol berdasarkan Kalender Akademik.
b. Tugas Akhir yang menurut Pembimbing telah memenuhi persyaratan untuk
dipertahankan sebagai suatu Tugas Akhir, ditandatangani oleh Pembimbing
pada halaman persetujuan. Selanjutnya naskah yang sudah dijilid diserahkan
kepada Bidang Pengsos Direktorat Akademi Akpol sebanyak 4 (empat) rangkap.
c. Tugas Akhir yang telah disetujui oleh Pembimbing Tugas Akhir diserahkan
kepada Bidang Pengsos Direktorat Akademi Akpol selambat-lambatnya 14
(empat belas) hari sebelum pelaksanaan ujian Tugas Akhir, atau berdasarkan
jadwal yang ditetapkan oleh lembaga.
d. Penyerahan Tugas Akhir kepada Dewan Penguji dilakukan oleh Bidang Pengsos
Direktorat Akademik Akpol.

5.2 Dewan Penguji


a. Dewan Penguji ditetapkan berdasarkan Keputusan Gubernur Akpol.
b. Susunan keanggotaan Dewan Penguji terdiri dari:
1. Ketua;
2. Penguji I;
3. Penguji II (Pembimbing);
4. Sekretaris.

5.3 Syarat Dewan Penguji


a. Ketua :
1. Seorang yang bergelar Profesor atau Doktor;
2. Personel Akpol sekurang-kurangnya berpangkat Komisaris Besar Polisi
dengan kualifikasi Pendidikan pengembangan tinggi (Dikbangti);
b. Penguji I dan II :
1. Dosen atau Gadik Akpol dengan kualifikasi akademi minimal S2;
2. Anggota Polri pada Akpol minimal berpangkat Ajun Komisaris Polisi dengan
kualifikasi akademi minimal S1;
3. Aparatur Sipil Negara (ASN) pada Akpol dengan kualifikasi akademi minimal
S2.
c. Sekretaris adalah:
Personel Akpol yang berpangkat perwira pertama atau Aparatur Sipil Negara
(ASN) Polri golongan 3 dengan kualifikasi akademi S1.

5.4. Tugas.....
65 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

5.4 Tugas Dan Tanggung Jawab Dewan Penguji


a. Ketua:
1. Memimpin dan bertanggung jawab atas kelancaran penyelenggaraan ujian.
2. Menyimak paparan Teruji dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada
Teruji;
3. Memutuskan tulisan Teruji perlu diperbaiki atau tidak setelah mendengarkan
pertimbangan dari Penguji I dan Penguji II;
4. Memberikan penilaian terhadap naskah dan hasil ujian Teruji;
5. Menandatangani berita acara ujian dan keputusan Dewan Penguji; dan
6. Membacakan keputusan Dewan Penguji.
b. Penguji I dan II:
1. Membantu Ketua dalam pelaksanaan ujian;
2. Memberikan pendapat tentang ditolak atau tidaknya Tugas Akhir Teruji;
3. Menyimak paparan Teruji dan mengajukan pertanyaan-pertanyaan kepada
Teruji;
4. Memberikan penilaian terhadap naskah dan hasil ujian Teruji; dan
5. Menandatangani berita acara ujian dan keputusan Dewan Penguji.
c. Sekretaris:
1. Membantu kelancaran pelaksanaan ujian;
2. Menghadapkan Teruji kepada Dewan Penguji;
3. Mencatat setiap kegiatan/pembicaraan selama berlangsungnya ujian,
4. Menyiapkan keperluan alat tulis dan administrasi lainnya selama
pelaksanaan ujian;
5. Menghimpun dan menghitung nilai hasil ujian yang diberikan oleh Ketua dan
Penguji I dan Penguji II;
6. Membuat berita acara pelaksanaan ujian dan blangko pengesahan nilai akhir
serta menyerahkan kepada Dewan Penguji untuk ditanda tangani;
7. Mengingatkan alokasi penggunaan waktu baik untuk Teruji maupun Penguji;
dan
8. Menyerahkan catatan koreksi Tugas Akhir, nilai hasil ujian, berita acara
pelaksanaan ujian dan blangko pengesahan nilai akhir yang telah ditanda
tangani Dewan Penguji kepada Kabid Pengsos Dit Akademik Akpol.

5.5 Penyelenggaraan Ujian


a. Bidang Pengsos Direktorat Akademi Akpol sebagai penyelenggara ujian Tugas
Akhir:
1. Mengecek persyaratan akademik dan non akademik bagi Taruna Tingkat IV
untuk dapat mengikuti ujian Tugas Akhir;
2. Melaporkan kepada Gubernur Akpol apabila terdapat Taruna Tingkat IV
yang tidak memenuhi persyaratan mengikuti Tugas Akhir;
3. Menunjuk Dewan Penguji Tugas Akhir melalui Keputusan Gubernur Akpol;
4. Menyusun jadwal ujian Tugas Akhir.

b. Kewajiban.....
66 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

b. Kewajiban dan larangan bagi Taruna Teruji :


1. Sebelum ujian berlangsung
a) Teruji diijinkan memasuki ruang ujian untuk mempersiapkan dan
mengecek alat bantu ujian;
b) Teruji harus sudah berada di tempat ujian selambat-lambatnya 30 menit
sebelum ujian dimulai;
c) Teruji hanya dibenarkan membawa alat-alat yang diperlukan dan
diperkenankan untuk kepentingan ujian;
d) Teruji yang datang terlambat hanya dapat memasuki ruang ujian setelah
diijinkan oleh Dewan Penguji.
2. Selama ujian berlangsung:
a) Teruji tidak diperkenankan meninggalkan ruang ujian, kecuali atas ijin
Dewan Penguji;
b) Teruji wajib memaparkan Tugas Akhir dihadapan Dewan Penguji;
c) Teruji wajib memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan oleh
Dewan Penguji;
d) Teruji wajib menunjukan sikap dan etika yang baik selama pelaksanaan
ujian;
e) Teruji wajib mentaati tata cara pelaksanaan ujian Tugas Akhir;
f) Teruji wajib menandatangani berita acara ujian Tugas Akhir.
g) Teruji dilarang untuk:
1) Menyediakan makanan, minuman dan souvenir dalam bentuk
apapun kedalam ruang ujian;
2) Membawa peralatan/barang yang dapat mengganggu pelaksanaan
ujian.

5.6 Persyaratan Mengikuti Ujian


Taruna dapat mengikuti ujian atau sidang Tugas Akhir apabila telah memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
a. Telah menyerahkan Tugas Akhir yang telah ditandatangani Pembimbing kepada
Kabid Pengsos Dit Akademik Akpol sesuai dengan ketentuan;
b. Pada akhir tingkat, seluruh aspek pengetahuan, keterampilan, karakter,
kesehatan dan jasmani telah memenuhi standar nilai batas lulus sesuai
ketentuan pasal 12 Peraturan Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri
nomor 3 tahun 2021 tentang Penilaian Hasil Pendidikan Taruna Akademi
Kepolisian;
c. Tidak sedang tersangkut pelanggaran disiplin;
d. Telah mengikuti seluruh program kegiatan yang dilaksanakan oleh Lembaga
sesuai dengan Kelender Akademik;
e. Tidak melakukan plagiasi Tugas Akhir > 30%

5.7 Sistem.....
67 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

5.7 Sistem Penilaian


5.7.1 Aspek Penilaian
Aspek penilaian Tugas Akhir, meliputi :
a. Naskah, meliputi :
1) ide penulisan;
2) pembahasan;
3) kegunaan atau manfaat;
4) teknik penulisan; dan
5) penggunaan bahasa.
b. Penyajian atau paparan, meliputi :
1) penguasaan materi / paparan;
2) penyajian dan tanya jawab; dan
3) pemanfaatan waktu.

5.7.2 Ujian atau sidang terbuka


a. Persiapan :
1. Sekeretaris menyiapkan tempat, perlengkapan dan administrasi pendukung
ujian;
2. Sekretaris menyiapkan peserta ujian sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan;
3. Dewan Penguji melaksanakan penyamaan persepsi tentang mekanisme
ujian dan menentukan menolak atau melanjutkan ujian / sidang terbuka;
4. Dalam hal Ketua Dewan Penguji berhalangan hadir maka ujian ditunda satu
kali dan apabila masih berhalangan maka Lembaga menunjuk ketua
pengganti;
5. Apabila Penguji I dan Penguji II berhalangaan hadir ujian tetap dilaksanakan
dengan digantikan oleh Penguji Cadangan yang telah disiapkan Lembaga;
6. Teruji wajib hadir di tempat ujian minimal 30 (tiga puluh) menit sebelum ujian
dimulai;
7. Ketua Dewan Penguji membacakan tata tertib pelaksanaan ujian;
b. Pelaksanaan ujian :
1. Ujian dilaksanakan pada tempat dan waktu yang telah ditetapkan oleh
Panitia Ujian;
2. Ujian Tugas Akhir dilaksanakan secara terbuka;
3. Teruji melaporkan kesiapan untuk diuji;
4. Alokasi waktu ujian ± 120 menit;
5. Teruji melaksanakan paparan sesuai dengan alokasi waktu yang diberikan
Dewan Penguji;
6. Pendalaman atau tanya jawab antara Dewan Penguji dan Teruji;
7. Dewan Penguji menyampaikan kesimpulan, memberikan saran masukan/
koreksi;
8. Teruji dipersilahkan keluar ruang ujian, Dewan Penguji melaksanakan rapat
untuk menentukan hasil ujian;

9. Sekretaris.....
68 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

9. Sekretaris menghimpun dan menghitung nilai hasil ujian yang diberikan oleh
Ketua dan anggota Penguji;
10. Sekretaris mengisi berita acara pelaksanaan ujian dan blanko pengesahan
nilai akhir dan menyerahkan kepada Dewan Penguji untuk ditanda tangani;
11. Teruji diperintahkan masuk ke ruang ujian dan Dewan Penguji
menyampaikan keputusan hasil ujian;
12. Teruji laporan selesai melaksanakan ujian dan selanjutnya keluar ruang
ujian.

5.7.3 Mekanisme penilaian


a. Penilaian ujian Tugas Akhir meliputi aspek naskah dan penyajian atau paparan
sesuai indikator dan bobot yang telah ditentukan. Format dan indikator penilaian
sebagaimana tercantum dalam (lampiran 18,19,20,21) .
b. Nilai batas lulus ujian Tugas Akhir adalah ≥ 75.
c. Apabila ada Teruji yang mendapatkan nilai dibawah nilai batas lulus, dapat
dilakukan ujian ulang.
d. Apabila hasil ujian ulang tidak mencapai nilai batas lulus, maka Teruji dinyatakan
tidak lulus ujian Tugas Akhir.
e. Bagi penguji yang memberikan nilai > 90, diwajibkan membuat berita acara yang
berisi alasan atau keterangan tentang penilaian sebagaimana tercantum dalam
lampiran 26
f. 10 (Sepuluh) Taruna yang mendapatkan hasil ujian tertinggi, dilaksanakan ujian
ulang oleh Tim Evaluasi yang dibentuk Gubernur Akpol, dengan komposisi :
1. Ketua Tim Penguji adalah Gubernur Akpol;
2. Penguji I adalah Wakil Gubernur Akpol; dan
3. Penguji II adalah Dosen Eksternal yang ditunjuk Gubernur Akpol; dan
4. Sekretraris adalah Kabid Pengsos Ditakademik Akpol dan/ Perwira yang
ditunjuk.

5.7.4 Tim Verifikasi


a. Sebelum dilaksanakan evaluasi oleh Tim Evaluasi, dilaksanakan verifikasi bagi
Taruna yang mendapatkan nilai Tugas Akhir >90;
b. Susunan personel Tim Verifikasi ditetapkan oleh Gubernur Akademi Kepolisian
melalui surat perintah;
c. Tim Verifikasi bertugas memverifikasi Tugas Akhir Taruna yang mendapat nilai
lebih dari >90;
d. Ketentuan penilaian dalam verifikasi sama dengan ketentuan yang ada pada
aspek penilaian di subbab 5.7.1;
e. Nilai hasil verifikasi oleh Tim Verifikasi bukan merupakan nilai Tugas Akhir
Taruna;
f. Verifikasi dilakukan hanya untuk menyaring Tugas Akhir Taruna yang layak
untuk masuk ke dalam kelompok 10 besar Tugas Akhir terbaik yang akan diuji
ulang oleh Tim Evaluasi;
g. Hasil verifikasi ditandatangi oleh verifikator, Kabid Pengsos dan Direktur
Akademik.

5.7.5 Bobot.....
69 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

5.7.5 Bobot Penilaian Ujian Tugas Akhir


a. Bobot penilaian Tugas Akhir:
1. Naskah Tugas Akhir dengan bobot nilai 70%;
2. Paparan dan tanya jawab dengan bobot nilai 30%.
b. Bobot nilai tim penguji Tugas Akhir :
1. Ketua Penguji dengan bobot nilai 40%
2. Penguji I dengan bobot nilai 30%
3. Penguji II dengan bobot nilai 30%

5.8 Perbaikan dan Penyerahan Naskah Tugas Akhir


a. Perbaikan Naskah Tugas Akhir
1. Perbaikan Tugas Akhir dilakukan sesuai dengan koreksi yang telah dicatat
oleh Sekretaris dan atau Dewan Penguji dengan waktu perbaikan terhitung 5
(lima) hari sejak pelaksanaan ujian.
2. Tugas Akhir yang telah diperbaiki diserahkan kepada Dewan Penguji untuk
mendapatkan pengesahan disesuaikan dengan catatan koreksi Dewan
Penguji.
3. Apabila Naskah Tugas Akhir masih belum sesuai dengan koreksi Dewan
Penguji, maka Dewan Penguji memberikan catatan tentang materi yang
masih harus diperbaiki pada blanko merah dan dalam waktu selambat-
lambatnya 3 (tiga) hari harus sudah dikembalikan kepada Dewan Penguji.
4. Naskah Tugas Akhir yang telah dinyatakan lengkap oleh Dewan Penguji
diberikan keterangan pada blangko warna biru (blanko persetujuan).
5. Pengajuan Naskah Tugas Akhir yang telah diperbaiki harus dilengkapi
dengan daftar perbaikan yang telah dilakukan.
6. Naskah Tugas Akhir yang telah diperbaiki dan dinyatakan telah memenuhi
syarat ditanda tangani Dewan Penguji.
b. Penyerahan Tugas Akhir
1. Naskah Tugas Akhir yang telah diperbaiki diserahkan kepada Kabid
Pengsos Ditakademik Akpol.
2. Naskah Tugas Akhir yang telah diserahkan dicatatkan pada Bid Pengsos
Ditakademik Akpol berikut soft copy untuk selanjutnya dilakukan penjilidan,
selain itu juga menyerahkan bukti upload artikel karya Tugas Akhir di jurnal
on line Akpol selain jurnal Tanggon Kosala.

BAB VI.....
70 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

BAB VI
PENUTUP

Buku Pedoman Penyusunan dan Penilaian Tugas Akhir ini disusun untuk
dijadikan pedoman dalam penyusunan, bimbingan dan penilaian Tugas Akhir Taruna
Akademi Kepolisian. Dengan berlakunya pedoman ini, maka Petunjuk Teknis
Penyusunan dan Pembimbingan Tugas Akhir Program Diploma Empat (D-IV)
Terapan Kepolisian Taruna Akademi Kepolisian dan Mekanisme Ujian Tugas Akhir
bagi Taruna Akpol sebelumnya dinyatakan tidak berlaku.

Ditetapkan di : Semarang
Paraf : pada tanggal : September 2023
1 Kabid Pengsos : .............. GUBERNUR AKADEMI KEPOLISIAN
2 Kabid Kum (Legal Drafter) :...........
3 Dir Akademik : ..............
4 Ka Taud Akpol :…………. KRISNO H. SIREGAR, S.I.K., M.H.
5 Wakil Gubernur Akpol : .............. INSPEKTUR JENDERAL POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
AKADEMI KEPOLISIAN NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

DAFTAR LAMPIRAN PENULISAN DAN PEMBIMBINGAN SERTA PENILAIAN


TUGAS AKHIR PROGRAM SARJANA TERAPAN TARUNA
AKADEMI KEPOLISIAN
Halaman

Lampiran 1 : Batas Margin …………………..................................................... 2


Lampiran 2 : Contoh Halaman Judul/Sampul (luar dan dalam) Rencana
Penelitian ................................................................................... 3
Lampiran 3 : Contoh Halaman Judul/Sampul (luar dan dalam) Tugas Akhir 4
Lampiran 4 : Contoh Halaman Pengesahan ................................................... 5
Lampiran 5 : Contoh Halaman Persetujuan Pembimbing ............................... 6
Lampiran 6 : Contoh Halaman Pernyataan ..................................................... 7
Lampiran 7 : Contoh Kata Pengantar .............................................................. 8
Lampiran 8 : Contoh halaman Moto................................................................. 9
Lampiran 9 : Contoh Daftar isi........................................................................ 10
Lampiran 10 : Contoh Daftar Tabel.................................................................. 12
Lampiran 11 : Contoh Daftar Gambar............................................................... 13
Lampiran 12 : Contoh Daftar Lampiran ............................................................. 14
Lampiran 13 : Contoh Abstrak........................................................................... 15
Lampiran 14 : Contoh Penulisan dan Penomoran Judul Bab, Sub Bab,
Sub Sub Bab...........................……………………………...…...... 16
Lampiran 15 : Contoh Daftar Pustaka............................………..………....…..... 17
Lampiran 16 : Riwayat Hidup Penulis ..………………………………………...…. 18
Lampiran 17 : Lembar Kontrol Bimbingan Tugas Akhir...................................... 19
Lampiran 18 : Lembar Penilaian Naskah Tugas Akhir.............................…........ 20
Lampiran 19 : Lembar Penilaian Paparan Tugas Akhir....................................... 22
Lampiran 20 : Lembar Penilaian Naskah oleh Dewan Penguji........................... 23
Lampiran 21 : Lembar Penilaian Paparan oleh Dewan Penguji.......................... 24
Lampiran 22 : Lembar Penilaian Akhir Tugas Akhir............................................ 25
Lampiran 23 : Berita Acara Ujian Tugas Akhir..................................................... 26
Lampiran 24 : Keputusan Dewan Penguji Ujian Tugas Akhir.............................. 28
Lampiran 25 : Catatan Koreksi Ujian Tugas Akhir............................................... 29
Lampiran 26 : Berita Acara Keterangan Penilaian...........................................… 30
Lampiran 27 : Hal Hal yang Perlu Dipedomani Dalam Perbaikan Naskah
Tugas Akhir................................................................................... 31
2 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Lampiran 1
Contoh : Batas Margin

Margin atas 4 cm

Margin
Margin kanan
kiri
3 cm
4 cm

Margin bawah 3 cm
3 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Lampiran 2
Contoh : Halaman Judul/Sampul (luar dan dalam)
Rencana Penelitian

Margin atas 4 cm

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXX JUDUL XXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXX

SKRIPSI
LAMBANG
AKPOL

RENCANA PENELITIAN

Oleh:
Margin Margin
kiri NAMA PENULIS kanan
4 cm XXXXXXXXX 3 cm

AKADEMI KEPOLISIAN
SEMARANG
20….

Margin bawah 3 cm
4 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Lampiran 3
Contoh : Halaman Judul/Sampul (luar dan dalam)
Tugas Akhir

Margin atas 4 cm

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXX JUDUL XXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXX

LAMBANG
SKRIPSI
AKPOL

TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Melengkapi
Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Terapan Kepolisian (S.Tr.K)

Oleh:
Margin Margin
kiri kanan
4 cm NAMA TARUNA 3 cm

NO. AK XXXXXX

AKADEMI KEPOLISIAN
SEMARANG
20….
Margin bawah 3 cm
5 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Lampiran 4
Contoh : Halaman Pengesahan

Margin atas 4 cm

PENGESAHAN

Tugas Akhir Taruna Akademi Kepolisian (Nama


Taruna) telah dipertahankan dihadapan sidang
Dewan Penguji
pada tanggal …………

Ketua

Margin
kiri Margin
4 cm NAMA KETUA PENGUJI kanan
3 cm
PANGKAT/NRP (jika ada)

Anggota/Pembimbing Anggota

NAMA ANGGOTA PENGUJI NAMA ANGGOTA PENGUJI


PANGKAT/NRP (jika ada) PANGKAT/NRP (jika ada)

Margin bawah 3 cm i
6 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Lampiran 5
Contoh : Halaman Persetujuan Pembimbing

Margin atas 4 cm

PERSETUJUAN

XXXXXXJUDUL TUGAS AKHIRXXXXXX

Oleh:
NAMA TARUNA
NO. AK XXXXXX

Telah disetujui untuk dipertahankan di depan


Dewan Penguji Tugas Akhir Taruna Akpol.
Margin
kiri Margin
4 cm kanan
3 cm

Semarang, Juni 2024


Dosen Pembimbing

NAMA LENGKAP
PANGKAT NRP

Margin bawah 3 cm i
7 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Lampiran 6
Contoh : Pernyataan

Margin atas 4 cm

4 spasi

PERNYATAAN
4 spasi

Yang bertanda tangan di bawah ini :


Nama : ......
No. Ak. : ......

Dengan ini menyatakan bahwa


Margin Margin
kiri Tugas Akhir ini benar-benar merupakan kanan
4 cm karya saya sendiri dan belum pernah 3 cm
diajukan sebagai karya ilmiah pada
perguruan tinggi atau lembaga lain.
Jika dikemudian hari ternyata
pernyataan ini tidak benar, maka saya
bersedia diberikan sanksi akademis
sesuai ketentuan yang berlaku.

Semarang, ………
Penulis
Materai

Nama
Nomor Akademik

iii
Margin bawah 3 cm
8 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Lampiran 7
Contoh : Kata Pengantar

Margin atas 4 cm

2 spasi

KATA PENGANTAR
3 spasi

Puji syukur penulis panjatkan


kehadirat Tuhan Yang Maha Esa
…………………........................................
..................................................................
..................................................................
Pada kesempatan yang baik ini
perkenankan penulis menyampaikan
rasa hormat dan terima kasih kepada :
1. Gubernur Akpol yang telah
mengijinkan penulis menempuh studi
Margin Margin
kiri di Akademi Kepolisian. kanan
4 cm 2. ………………………………………… 3 cm
…………………………………………
…………………………………………
…………………………………………
………………………………………….
Semarang, …………
Penulis

Margin bawah 3 cm
9 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Lampiran 8
Contoh : Motto dan Persembahan

Margin atas 4 cm

MOTTO

PERSEMBAHAN

Margin
Margin kanan
kiri
3 cm
4 cm

Margin bawah 3 cm
10 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Lampiran 9
Contoh : Daftar Isi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ........................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING TUGAS AKHIR........................ iii
HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... x
ABSTRAK .................................................................................................... xi
ABSTRACT……………………………………………………………………….. xii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................
1.4 Manfaat Penelitian .....................................................................
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1 Kepustakaan Penelitian ............................................................
2.2 Kepustakaan Konseptual...........................................................
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 ....................................................
3.2 ....................................................
3.3 ....................................................
3.3.1 ....................................................(jika ada)
3.3.2 ....................................................(jika ada)
3.4 ....................................................
Dst........
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 ....................................................
4.1.1...................................................
4.1.2...................................................
4.1.3...................................................
Dst ....
4.2 ....................................................
4.2.1...................................................
4.2.2...................................................
4.2.3...................................................
Dst ....
11 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ..................................................
5.2 Saran ........................................................

LAMPIRAN-LAMPIRAN
12 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Lampiran 10
Contoh : Daftar Tabel

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 : Jenis-Jenis Kriminalitas Tahun 2023 ………………………………….. i


Tabel 1.2 : Komposisi Penduduk Kabupaten X …………..................................... ii
Tabel 2.1 : Perbedaan Teori Y dan X ...............…………..................................... iii
Dst…

Catatan: Penomoran halaman menggunakan angka romawi kecil

Contoh Daftar Tabel

Tabel. 4.1

Data Kegiatan Bhabinkamtibmas Polsek X

TAHUN
NO KEGIATAN KET
2018 2019 2020
1 Sambang Door To Door 79 80 30 TURUN
2 Pembinaan penyuluhan 90 85 35 TURUN
3 Focus Group Discusion 80 79 33 TURUN
4 Pembinaan Rohtal 50 48 25 TURUN
5 Problem Solving 20 25 15 TURUN
6 Kerja Bakti 33 40 18 TURUN
7 Pertemuan dengan Toga,
25 20 14 TURUN
Tokmas dan Tokdat
8 dll - - - -
Sumber: Unit Binmas Polsek X, 2021.
13 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Lampiran 11
Contoh : Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Tabel 2.1 : Kerangka Berpikir .............................………………………………….. i


Tabel 3.1 : Statistik Durbin-Watson ..................………….................................... ii
Tabel 3.2 : Kurva T ...........................................………….................................... iii
Dst.

Catatan: Penomoran halaman menggunakan angka romawi kecil


Contoh Daftar Gambar

Gambar 4.1

PETA WILAYAH HUKUM POLRESTRO BEKASI

Sumber: Satuan Sabhara Polrestro Bekasi,2023


14 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Lampiran 12
Contoh : Daftar Lampiran

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Daftar Kuesioner ................................................................................. i


Lampiran 2 Data Penelitian ..................................................................................... ii
Lampiran 3 Tabulasi Data Responden ................................................................... iii
Lampiran 4 Output Uji Validitas dan Reliabilitas ..................................................... iv
Lampiran 5 Output Descriptive Statistics ................................................................ v
Lampiran 6 Output Data Uji Statistik ....................................................................... vi
Lampiran 7 Hasil Pengujian Normalitas .................................................................. vii
Dst…

Catatan: Penomoran halaman menggunakan angka romawi kecil


15 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Lampiran 13
Contoh: ABSTRAK

ABSTRAK

XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Font 16
XXXXXXXX JUDUL XXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Nama Taruna, No. Ak, Email........

.……………………………………………………………….…….……….……………
………………………………………………...…....................................................………
….………………………………...………………………...………………….………………
……………...……...……………………………………….…………………………...……
…………….……………………………….…………………..…...……………….…………
Jumlah kata
maksimal 350 kata
………………………….……………..……...…………….……………………………….....
............................................................................................

…………………………………………….………………….…………………………
……………………………….…………...………....…………………………………………
…………….……...…………..…………………………………………………………....…
…………...………………………………………………………...…….…………...………
……………………………………………...………….………...……………………………
……………………...……………….……...………………………………………………...
……................................................................................................

…………..………………………………………………………………….…………..
…………………………………………….………...………………………...………………
………………….……………...………………………………………………………………

Kata Kunci: (3 – 5 kata)


16 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Lampiran 14

Contoh: Penulisan dan Penomoran Judul Bab, Sub Bab, Sub Sub Bab

Margin atas 4 cm

BAB IV
) 2 spasi
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4 spasi

4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian


……_______________ )__2 spasi____________
_______________________________________
) 3 spasi
4.1.1 _____ (Sub pasal) ___________________
____________________)__2 spasi____________
_______________________________________
) 2 spasi
a. _______ (Poin di bawah Pasal/Sub pasal) _____
__________________)__2 spasi_____________
______________________________________
1. ______(Sub poin)__)__2 spasi____________
____________________________________
____________________________________
a) _______ (Sub-Sub poin)______________
__________________________________
__________________________________
1) ________ (Sub-Sub-Sub poin) _______
________________________________
) 3 spasi
4.1.1.1 ____ (Sub-sub pasal) _______________
……_______________ )__2 spasi____________
Margin _______________________________________ Margin
kiri kanan
____________________)__2
4 cm spasi____________________________________ 3 cm
____________
a) _______ (Sub-Sub poin)______________
Margin bawah 3 cm
__________________________________
__________________________________
2) ________ (Sub-Sub-Sub poin) _______
________________________________
) 3 spasi
4.1.1.1 ____ (Sub-sub pasal) _______________
……_______________ )__2 spasi____________
_______________________________________
____________________)__2 spasi____________
17 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Lampiran 15

Contoh: Daftar pustaka

Margin atas 4 cm

DAFTAR PUSTAKA

2
Jurnal cm
Setiadi, H.F. 1991. „Kolonialisme dan Budaya: Balai
Poestaka di Hindia Belanda‟ dalam Prisma.
No.10. Hal. 23-46.
Buku
Ary, D.,L.C. Jacobs dan A. Razavieh. 1982.
Pengantar Penelitian Pendidikan.
Terjemahan Arief Furchan. Surabaya: Usaha
Nasional.
Internet
Heilke, J. 1996. May 3. Re: Webfolios. Acw-
1@ttac.ttu.edu http///www.ittu.edu/list/acw-1/9605
(31 Dec. 1996)
Praturan Perundang – Undangan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
1978 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
1990. Jakarta: Diperbanyak oleh PT Armas
Duta Jaya.
Margin
Margin kanan
Kiri 4 cm
3 cm

Margin bawah 3 cm

Catatan :
1. Susunan Daftar Pustaka Jurnal, Buku, Internet sesuai Alfabet;
2. Susunan UU berdasarkan tahun terlama disahkannya .
18 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Lampiran 16
RIWAYAT HIDUP PENULIS

1. Nama : ………………………….

2. Pangkat/No. Ak. : ………………………....


FOTO
3. Angkatan/Detasemen : ………………………....
BERWARNA
4. Jabatan (jika ada) :
4X6
5. Tempat/Tgl. Lahir : ………………………….

6. Agama/Suku : ………………………….

7. Riwayat Pendidikan Umu : …………………………………...

8. Nama Bapak : …………………………………...

Nama Ibu : …………………………………...

Nama Saudara : …………………………………...

9. Hobby : …………………………………...
19 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Lampiran 17

Lembar Kontrol Bimbingan Tugas Akhir

HARI TANDA TANGAN


No URAIAN KEGIATAN
TANGGAL Pembimbing Taruna
1.
20 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
Lampiran 18 TANGGAL : SEPTEMBER 2023

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


AKADEMI KEPOLISIAN

Nama Teruji :
Nomor Akademik :
Judul :

LEMBAR PENILAIAN NASKAH TUGAS AKHIR

Nilai
No Aspek yang di nilai Ket
ANGKA HURUF
1 Ide penulisan
a. Ketepatan ide/gagasan yang tersusun dengan baik yang
diformulasikan dalam judul dan fokus permasalahan/persoalan
penelitian.
b. Kemampuan menguraikan ide/konsep/gagasan yang akan
diteliti.
c. Dapat menjangkau tugas Kepolisian yang dapat digunakan
secara luas atau dirasakan oleh seluruh masyarakat.
d. Dapat diterapkan dan berkembang serta mudah untuk
dilakukan.
e. Bagi petugas Kepolisian yang menerapkannya akan sangat
tertarik untuk melaksanakannya.
f. Dapat diterapkan secara efektif dan efisien.
g. Kesesuaikan antara ide penulisan dengan topik penelitian.
h. Kemampuan membuat kebaharuan penelitian/novelty.
N1=(a+b+c+d+e+f+g+h) / 8
2 Pembahasan
a. Temuan penelitian dapat menjawab/menjelaskan
persoalan/pertanyaan penelitian.
b. Kedalaman penggunaan teori/konsep yang diuraikan dalam
kepustakaan konseptual pada pembahasan.
c. Ketepatan tinjauan tentang hasil-hasil penelitian yang penting
dan pertimbangan mengenai hasil-hasil penelitian dikaitkan
dari studi-studi penelitian yang ada.
d. Kesesuaian Implikasi-implikasi mengenai studi tentang
teori/konsep baru (terkini).
e. Kemampuan pengamatan yang cermat tentang hasil-hasil
penelitian yang berhasil mendukung fokus penelitian atau
hipotesis-hipotesis.
21 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

f. Kemampuan untuk mendiskripsikan keterbatasan-keterbatasan


penelitian yang mungkin mempengaruhi validitas atau
penggeneralisasian hasil-hasil penelitian.
g. Kesesuaian Implikasi-implikasi penelitian bagi bidang
profesional atau bidang operasional dan pembinaan Kepolisian.
N2=(a+b+c+d+e+f+g) / 7
3 Kegunaan atau manfaat
a. Menginspirasi penelitian lebih lanjut baik itu tentang topik,
variabel penelitian, kasus, metode penelitian, dan lain-lain.
b. Menjadi pertimbangan dalam pembuatan kebijakan pemerintah
dan Mabes Polri.
c. Manfaat terurai secara jelas, sistematis, dan rasional.
d. Uraian manfaat penelitian ditujukan agar dapat diaplikasikan
secara nyata atau dikembangkan ke penelitian selanjutnya.
N3=(a+b+c+d) / 4
4 Teknik penulisan
Kesesuaian/ketepatan penulisan berdasarkan dengan pedoman
penulisan tata naskah Tugas Akhir di Akademi Kepolisian.
N4=N4/1
5 Penggunaan bahasa
a. Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
b. Penggunaan bahasa baku.
N5=(a+b) / 2
JUMLAH
NNTA/Nilai Naskah Tugas Akhir= jumlah aspek yang dinilai
di bagi 5

NNTA = N1+N2+N3+N4+N5
5

Semarang, ................... 20
PENGUJI
22 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Lampiran 19
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
AKADEMI KEPOLISIAN

Nama Teruji :
Nomor Akademik :
Judul :

LEMBAR PENILAIAN PAPARAN TUGAS AKHIR

Nilai
No Aspek yang di nilai Ket
ANGKA HURUF
1 Paparan
a. Kesiapan bahan yang dipaparkan.
b. Kemampuan memaparkan materi secara utuh.
c. Penampilan dan penguasaan diri.
d. Substansi sesuai pedoman pembuatan Tugas
Akhir.
P1=(a+b+c+d) / 4
2 Tanya jawab
a. Kemampuan menjawab pertanyaan secara tepat.
b. Kemampuan mengemukakan argumentasi.
c. Kemampuan menguasai materi Tugas Akhir.
d. Kemampuan mengartikan permasalahan yang di
teliti.
P2=(a+b+c+d) / 4
JUMLAH
NPTA/Nilai Paparan Tugas Akhir = (jumlah nilai paparan
dan tanya jawab dibagi 2)

NPTA =NP1+NP2
2

Semarang, ................... 20
PENGUJI
23 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Lampiran 20
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
AKADEMI KEPOLISIAN

Nama Teruji :
Nomor Akademik :
Judul :

LEMBAR PENILAIAN NASKAH TUGAS AKHIR


OLEH DEWAN PENGUJI

Bobot Nilai Ket


No Penilaian
Angka Huruf

1 Ketua penguji 40%

2 Penguji I 30%

3 Penguji II 30%

Nilai Naskah Tugas Akhir


NNTA = (NNTAKP x 4) + (NNTAP I x 3) + (NNTAP II x 3)
10
24 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Lampiran 21
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
AKADEMI KEPOLISIAN

Nama Teruji :
Nomor Akademik :
Judul :

LEMBAR PENILAIAN PAPARAN TUGAS AKHIR


OLEH DEWAN PENGUJI

Bobot Nilai Ket


No Penilaian
Angka Huruf

1 Ketua penguji 40%

2 Penguji I 30%

3 Penguji II 30%

Nilai Naskah Tugas Akhir


NNTA = (NNTAKP x 4) + (NNTAP I x 3) + (NNTAP II x 3)
10
25 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Lampiran 22
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
AKADEMI KEPOLISIAN

Nama Teruji :
Nomor Akademik :
Judul :

LEMBAR PENILAIAN AKHIR TUGAS AKHIR

Bobot Nilai Ket


No Penilaian
Angka Huruf

1 Naskah Tugas Akhir 70%

2 Paparan dan Tanya Jawab 30%

Nilai Akhir Tugas Akhir


NATA = (NNTA x 7) + (NPTA x 3)
10

Semarang, 20...

a. Ketua penguji : a. …………………….

b. Penguji I : b. ..……………......

c. Penguji II : c. …………………….
26 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Lampiran 23

BERITA ACARA UJIAN TUGAS AKHIR

Pada hari ini . . . . . . . . .. . Tanggal . . . , bulan . . . . . . . Tahun dua ribu . . . . .,


pukul . . . . . .s/d . . . . . WIB, telah diselenggarakan ujian Tugas Akhir Taruna TK.IV
Angkatan . . :

Nama Teruji :.............................................


No. Akademi :.............................................
Judul Tugas Akhir :.............................................
.............................................
.............................................
1. Taruna tersebut diatas telah dinyatakan :* lulus / tidak lulus / lulus dengan
syarat perbaikan Tugas Akhir dalam mempertahankan Tugas Akhir.

2. Dalam hal lulus dengan syarat perbaikan Tugas Akhir :


a. Agar melakukan perbaikan naskah Tugas Akhir, sebagaimana yang
telah diarahkan oleh Dewan Penguji (catatan perbaikan Tugas Akhir
terlampir).
b. Nilai hasil ujian Tugas Akhir dinyatakan sah setelah diumumkan
kelulusannya dan lembar akhir penilaian ujian Tugas Akhir
ditandatangani oleh Dewan Penguji.
c. Perbaikan naskah Tugas Akhir dilakukan dalam waktu paling lambat 5
(lima) hari, terhitung sejak tanggal pelaksanaan ujian dan setelah
disetujui oleh Tim Verifikasi Naskah Tugas Akhir, selanjutnya naskah
dimintakan persetujuan Dewan Penguji. Sebanyak 1 (naskah)
diserahkan ke Bid Pengsos paling lambat 3 (tiga) hari setelah di terima
dari Tim Verifikasi.
27 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023

Catatan:
* coret yang tidak perlu
Semarang, . . . , . . . . . . . . . . . . .20 . .

1. Dewan penguji nama: tanda tangan

a. Ketua : a. ……………….

b. Penguji I : b. ……………

c. Penguji II : c. ……………….

d. Sekretaris : d. ……………

Taruna (Teruji) :
28 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Lampiran 24

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


AKADEMI KEPOLISIAN

KEPUTUSAN DEWAN PENGUJI UJIAN TUGAS AKHIR


NOMOR. : KEP / / / 20

Dewan Penguji Tugas Akhir Taruna TK. IV Angkatan . . . , setelah mengadakan


penelitian terhadap hasil-hasil ujian serta penilaian tulisan terhadap Tugas Akhir yang
berjudul :
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………………
Dengan ini memutuskan bahwa teruji :
Nama Teruji :.............................................
No. Akademik :.............................................
Pangkat :.............................................
Tempat / tgl. Lahir :.............................................

Dalam pelaksanaan ujian Tugas Akhir Sarjana Ilmu Kepolisian dinyatakan * lulus /
tidak lulus / lulus dengan syarat perbaikan Tugas Akhir untuk dapat disertakan dalam
Yudisium dan Wisuda Sarjana, sehingga berhak menyandang gelar Sarjana Terapan
Kepolisian (S.Tr.K.)
Apabila dikemudian hari terdapat hal-hal yang dapat mengugurkan keputusan ini,
akan dicabut hak penggunaan gelar sarjana terapan kepolisian.
Demikian keputusan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.

catatan:
Ditetapkan di : Semarang
* coret yang tidak perlu pada tanggal : 20

a.n. DEWAN PENGUJI TUGAS AKHIR


KETUA
29 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Lampiran 25

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


AKADEMI KEPOLISIAN

CATATAN KOREKSI UJIAN TUGAS AKHIR


Nama : ........................................................................................................
No. Akademi : ........................................................................................................
Judul : ........................................................................................................
........................................................................................................
........................................................................................................
Aspek Penilaian : ........................................................................................................

NO BAB HALAMAN CATATAN KOREKSI KETERANGAN

Semarang, ................... 20
PENGUJI
30 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
Lampiran 26 TANGGAL : SEPTEMBER 2023

BERITA ACARA KETERANGAN PENILAIAN

Pada hari ini . . . . . . . . .. . Tanggal . . . , bulan . . . . . . . Tahun dua ribu . . . . ., pukul . . .


. . .s/d . . . . . WIB, telah diselenggarakan ujian Tugas Akhir Taruna TK.IV Angkatan . . :

Nama Teruji :
No.Akademik :
Judul Tugas Akhir :

1. Taruna tersebut diatas dinyatakan mendapatkan nilai :. . . . . . . . . . . . . . . . . . .

2. Alasan / keterangan penilaian tersebut diatas adalah sebagai berikut :


a. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
...........................................................
b. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
...........................................................
c. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
...........................................................

Semarang, . . . , . . . . . . . . . . . . .20 . .

PENGUJI
31 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
Lampiran 27 TANGGAL : SEPTEMBER 2023

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


AKADEMI KEPOLISIAN

HAL-HAL YANG PERLU DIPEDOMANI


DALAM PERBAIKAN NASKAH TUGAS AKHIR

1. Perbaikan naskah :
Peserta ujian Tugas Akhir wajib melakukan perbaikan Tugas Akhir sesuai hasil
arahan dan pertanyaan Dewan Penguji yang direkap dalam catatan Sekretaris,
sebagai persyaratan untuk diikut sertakan dalam Yudisium.

2. Waktu perbaikan :
a. Peserta ujian Tugas Akhir wajib melaksanakan perbaikan Tugas Akhir
dalam waktu paling lambat 5 (lima) hari terhitung sejak pelaksanaan ujian
Tugas Akhir dan naskah perbaikan diserahkan kepada Tim Verifikasi
naskah Tugas Akhir.
b. Pada naskah perbaikan yang diserahkan, agar diberikan tanda batas
(dengan stiker/ kertas pembatas halaman) pada halaman yang mengalami
perubahan/ perbaikan, untuk mempermudah melihat bagian yang
dikoreksi.
c. Teruji dapat mengambil hasil koreksi naskah Tugas Akhir dari Tim
Verifikasi naskah Tugas Akhir setelah 3 (tiga) hari penyerahan, apabila
masih terdapat koreksi maka Teruji wajib melakukan perbaikan lagi dalam
jangka waktu 2 (dua) hari. Apabila tidak ditemui koreksi maka Teruji dapat
meminta tanda tangan Pembimbing sebagai persetujuan dilanjutkan
kepada Penguji I dan Ketua Penguji.

3. Penyerahan kepada Dewan Penguji dan lembaga :


a. Naskah Tugas Akhir yang telah ditandatangani oleh Pembimbing,
diajukan kepada Penguji I dan Ketua Penguji untuk mendapatkan tanda
tangan persetujuan.
b. Naskah Tugas Akhir yang sudah dinyatakan sah (ditandatangani oleh
Dewan Penguji) agar diserahkan ke Bid Pengsos sejumlah 1 (satu)
naskah untuk penggandaan dan file lembaga, paling lambat 3 (tiga) hari
setelah diterima dari Tim Verifikasi naskah Tugas Akhir.

Paraf : Ditetapkan di : Semarang


1 Kabid Pengsos : .............. pada tanggal : September 2023
GUBERNUR AKADEMI KEPOLISIAN
2 Kabid Kum (Legal Drafter) :...........
3 Dir Akademik : ..............
4 Taud Akpol :…………. KRISNO H. SIREGAR, S.I.K., M.H.
INSPEKTUR JENDERAL POLISI
5 Wakil Gubernur Akpol : ..............

Anda mungkin juga menyukai