Ppta Baru
Ppta Baru
AKADEMI KEPOLISIAN
tentang
MEMUTUSKAN
1. Penulisan.....
-2- KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Catatan :
apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam
keputusan ini, akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
Paraf :
1 Kabid Pengsos : ..............
2 Kabid Kum (Legal Drafter) :........... Ditetapkan di : Semarang
pada tanggal : September 2023
3 Dir Akademik : ..............
4 Ka Taud Akpol :…………. GUBERNUR AKADEMI KEPOLISIAN
5 Wakil Gubernur Akpol : ..............
DAFTAR ISI
Halaman
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Umum................................................................................................ 3
1.2 Dasar................................................................................................. 4
1.3 Maksud dan Tujuan........................................................................... 4
1.4 Tata Urut........................................................................................... 4
BAB II PENELITIAN
2.1 Usulan Penelitian.............................................................................. 5
2.2 Pelaksanaan Penelitian.................................................................... 22
2.3 Penulisan Proposal Penelitian.......................................................... 24
BAB V.....
2 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Halaman
BAB V PENILAIAN PENULISAN
5.1 Penyerahan Tugas Akhir sebelum ujian....................................... 64
5.2 Dewan Penguji............................................................................. 64
5.3 Syarat Dewan Penguji.................................................................. 64
5.4 Tugas dan Tanggungjawab Dewan Penguji................................. 65
5.5 Penyelenggaraan Ujian................................................................ 65
5.6 Persyaratan mengikuti ujian......................................................... 66
5.7 Sistem Penilaian........................................................................... 67
5.8 Perbaikan dan Penyerahan Naskah Tugas Akhir......................... 68
BAB VI PENUTUP 70
LAMPIRAN
BAB I.....
3 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Umum
Pendidikan vokasi merupakan pendidikan keahlian terapan yang
diselenggarakan di perguruan tinggi. Akademi Kepolisian (Akpol) merupakan
pendidikan tinggi vokasi yang mempersiapkan peserta didik (Taruna) untuk
melaksanakan pekerjaan dengan keahlian terapan bidang kepolisian. Oleh karena
itu lulusan Akpol diberikan gelar Sarjana Terapan Kepolisian (S.Tr.K). Sebagai salah
satu sekolah kedinasan vokasi, Akpol mempunyai ketentuan bahwa setiap Taruna
yang akan menyelesaikan studinya dan memperoleh gelar akademik wajib membuat
Tugas Akhir dan akan diujikan.
Penulisan Tugas Akhir dalam pendidikan vokasi mempunyai titik penekanan
yang berbeda dengan pendidikan science pada umumnya. Pada pendidikan vokasi
kepolisian mengarahkan Taruna untuk mengembangkan keahlian terapan dan
berorientasi pada kecakapan kerja sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi terapan serta sesuai dengan tuntutan kebutuhan lapangan kerja.
Pendidikan vokasi Akpol lebih menitikberatkan pada penerapan praktis dan
keterampilan yang relevan dengan pekerjaan operasional kepolisian di lapangan.
Tujuan utama pendidikan vokasi adalah mempersiapkan Taruna dengan
keterampilan yang diperlukan untuk langsung terjun ke kewilayahan setelah lulus,
serta mengembangkan kemampuan untuk menjalankan tugas-tugas praktis dalam
fungsi teknis utama kepolisian.
Oleh karena itu, Tugas Akhir yang akan dibuat oleh Taruna disesuaikan
dengan orientasi kecakapan kerja sebagai calon Perwira Polri dalam menjawab
tantangan tugas pokok Polri yang diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 2
Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia.
Dalam menghasilkan para Sarjana Terapan Kepolisian, maka kompetensi
Taruna Akademi Kepolisian harus memiliki pengalaman pelatihan menyusun pola
pikir dan pola tindak yang bertanggung jawab melalui penulisan Tugas Akhir yang
disesuaikan dengan kompetensi dan potensi yang dimilikinya yaitu kemampuan
bernalar akademik, berperilaku profesional, mampu mengambil keputusan yang
tepat dan arif, berkarakter, dan bermoral.
Berdasarkan kurikulum yang berlaku di Akademi Kepolisian, Taruna telah
dibekali dengan kompetensi dalam berbagai bidang keahliannya, kompetensi dalam
bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi dan berpikir, statistika sebagai
sarana analisis, metode penelitian sebagai kompetensi bernalar akademis menjadi
dasar penyusunan Tugas Akhir untuk diterapkan dalam ilmu kepolisian.
Penulisan Tugas Akhir adalah karya ilmiah hasil penelitian yang mengkaji
permasalahan tertentu yang dijawab secara metodologis rasional-empirik dengan
pembahasan argumentatif fenomena naturalistik induktif (kasus) atau deskriptif
argumentatif teoretik tentang suatu fenomena. Untuk mendapatkan Tugas Akhir
yang baik, bermanfaat dan berdayaguna diperlukan suatu pedoman tentang
pedoman.....
4 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
pedoman penulisan dan pembimbingan Tugas Akhir bagi Taruna Akpol. Pedoman ini
memberikan petunjuk tentang bagian-bagian atau isi Tugas Akhir dan pembimbingan
serta mekanisme penilaiannya.
1.2 Dasar
Dasar pembuatan pedoman penulisan dan pembimbingan Tugas Akhir
program Sarjana Terapan Kepolisian Taruna Akademi Kepolisian adalah sebagai
berikut:
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia;
b. Peraturan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor 02 Tahun 2018
tentang Pembentukan Peraturan Kepolisian;
c. Peraturan Kepala Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Kepolisian Negara
Republik Indonesia Nomor 3 Tahun 2021 tentang Penilaian Hasil Pendidikan
Taruna Akademi Kepolisian.
b. Tujuan
Terwujudnya Tugas Akhir yang merupakan hasil penelitian Taruna yang
memuat kaidah penulisan yang bernilai ilmiah dan implementatif serta
tercapainya persamaan persepsi antara Dosen/Pendidik, Tenaga
Kependidikan, Penguji Tugas Akhir dan pihak terkait dengan Taruna dalam
proses penulisan, pembimbingan dan penilaian Tugas Akhir di Akademi
Kepolisian.
BAB II.....
5 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
BAB II
PENELITIAN
Latar belakang penelitian yang dilakukan oleh Taruna merupakan dasar atau
alasan mengapa sebuah penelitian perlu dilakukan. Pembuatan latar belakang tidak
terlepas adanya data penting yang perlu diungkapkan karena data adalah dasar atau
bukti yang mendukung alasan mengapa penelitian perlu dilakukan. Alasan mengapa
data perlu dimasukkan dalam latar belakang penelitian yaitu:
a. Mendukung relevansi penelitian. Data menggambarkan konteks dan masalah
yang akan diteliti. Dengan menyertakan data, penelitian akan tergambarkan lebih
relevan dan berdasarkan fakta konkret daripada sekadar asumsi atau
pandangan subjektif.
b. Mengidentifikasi masalah yang nyata. Data dapat membantu mengidentifikasi
masalah yang ada dalam masyarakat atau bidang tertentu. Ini membantu peneliti
dan pembaca untuk memahami pentingnya penelitian dalam mengatasi masalah
tersebut.
c. Memotivasi penelitian. Data statistik atau temuan empiris yang mendukung latar
belakang penelitian dapat menjadi motivasi yang kuat bagi peneliti. Data dapat
menunjukkan bahwa ada masalah yang perlu segera diatasi.
d. Mengarahkan tujuan penelitian. Data dapat membantu merumuskan tujuan
penelitian yang jelas. Ketika penelitian berdasarkan data, lebih mudah untuk
menentukan apa yang ingin dicapai.
e. Mengesahkan kevalidan penelitian. Data dapat digunakan untuk mengesahkan
keabsahan penelitian. Dengan menyertakan data awal yang relevan, penelitian
akan terlihat lebih kredibel di mata pembaca.
f. Menghindari pendekatan spekulatif. Tanpa data yang mendukung, latar belakang
penelitian cenderung bersifat spekulatif atau teoritis belaka. Data membantu
menghindari pandangan atau klaim tanpa dasar yang kuat.
g. Memberikan konteks. Data membantu memberikan konteks terkait dengan
fenomena yang sedang diteliti. Ini membantu pembaca untuk lebih memahami
permasalahan dan mengapa penelitian ini diperlukan.
Beberapa contoh alasan data disertakan untuk menguatkan latar belakang
yang dibuat oleh Taruna:
a. Alasan Ilmiah. Penelitian ini didasarkan pada kemajuan teknologi informasi dan
komunikasi yang telah mengubah cara tindak pidana dilakukan. Data statistik
menunjukkan peningkatan tindak pidana siber, seperti pencurian data pribadi
dan serangan siber terhadap organisasi publik dan swasta. Perkembangan ilmu
kriminologi dan teknologi forensik menjadi penting dalam upaya menangani
tindak pidana semacam ini secara ilmiah.
b. Alasan Normatif: Menurut berbagai laporan dari lembaga hak asasi manusia,
ada keprihatinan atas pelanggaran hak asasi manusia dalam penanganan tindak
pidana oleh Kepolisian, terutama dalam kasus-kasus penangkapan dan
penahanan.....
6 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Contoh.....
7 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Tabel. 1
Jumlah Pelajar yang Tersangkut dengan Narkoba
di Wilayah Hukum Polres X Tahun 2018 s/d 2022
Berdasarkan data di atas menunjukkan ada fakta yang benar telah terjadinya
penyalahgunaan Narkotika dikalangan pelajar dengan sumber yang jelas dari Satuan
Narkoba Polres X. Data yang diperoleh dari Polres X tersebut dapat dikatakan
bahwa masalah tersebut sudah valid untuk dijadikan komoditas dalam penelitian.
Secara umum ada beberapa langkah agar latar belakang layak untuk diangkat
dalam tulisan Tugas Akhir, yaitu:
1. Buatlah arah gambaran umum dari tujuan negara RI ini (bisa diangkat melalui
UUD atau UU) dimana tugas Polri berperan dalam mendukung tujuan tersebut.
2. Pencapaian tujuan negara Indonesia tersebut menjadi terkendala karena adanya
suatu fenomena. Fenomena (masalah) tersebut adalah data dari sumber yang
jelas dari masalah yang akan diangkat. Seperti dicontohkan di atas tentang data
adanya tingginya penyalahgunaan Narkotika di kalangan pelajar, maka data
tersebut harus dikeluarkan oleh sumber yang dipercaya (koran, jurnal, situs
resmi, dll) pada kurun waktu tertentu, misalnya Polda X atau Polres Y. Ada
beberapa alasan jika data tersebut valid, yaitu:
a. Agar penelitian yang dilakukan benar-benar mempunyai manfaat.
b. Pelaksanaan penelitian tidak terkesan imajiner (mengarang).
3. Fenomena yang terjadi tersebut tidak terlepas dari peran Polri dalam
menyelesaikannya (diambil melalui undang-undang, PP, Perkap, dll).
Ketiga hal di atas dituangkan sebagai latar belakang dengan sumber yang jelas
sehingga terhindar dari subyektifitas penulis.
2.1.2 Identifikasi Masalah.....
8 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
d. Survei.....
9 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
d. Survei dan studi lapangan. Melakukan survei atau studi lapangan dapat
memberikan data empiris tentang masalah yang relevan. Hasil survei atau studi
ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi masalah yang perlu diprioritaskan.
e. Dokumen kebijakan: Memeriksa dokumen kebijakan pemerintah, peraturan, atau
dokumen resmi lainnya dapat membantu mengidentifikasi masalah yang muncul
dalam konteks kebijakan publik atau peraturan tertentu.
f. Data Statistik: Menganalisis data statistik yang tersedia, seperti data pemerintah
atau lembaga statistik, dapat membantu mengidentifikasi tren atau masalah yang
mungkin memerlukan penelitian lebih lanjut.
Polri sebagai institusi (perangkat strukturnya) mempunyai sistem yang cocok
untuk menjawab fenomena dari latar belakang yang terjadi. Contoh fenomena
tentang tingginya penyalahgunaan Narkotika di kalangan pelajar, maka ada
beberapa fungsi yang ada di Polri dalam menyelesaikan masalah tersebut, apakah
fungsi reserse Narkoba, Intelijen, Binmas, Samapta. Dari beberapa fungsi yang ada
tersebut Taruna diharapkan dapat mengambil satu fungsi yang fokus untuk
menjawab permasalahan dari latar belakang yang terjadi. Contoh Taruna akan
melihat fungsi Satuan Narkoba sebagai fungsi penting dalam memberikan solusi
terhadap tingginya penyalahgunaan Narkotika di kalangan pelajar. Setelah
Taruna mengambil fungsi satuan Narkoba di tingkat Polres sebagai objek dalam
menanggulangi permasalahan di Polres X, Taruna dapat menentukan apakah kinerja
tingkat perorangan, unit, atau satuan sebagai fokus sorotan untuk dijadikan objek
dalam penelitiannya.
Setelah Taruna tertarik untuk fokus melihat bahwa kinerja dari Satuan Narkoba
di Polres X menjadi penekanan, maka Taruna setidaknya terus menelusuri lebih
dalam lagi bagian dari kinerja yang relevan dalam penanggulang Narkotika di
kalangan pelajar. Contohnya adalah kinerja penyuluhan oleh Unit Binluh Satuan
Narkoba di Polres X. Dengan demikian, penyuluhan oleh Satuan Narkoba di Polres
X menjadi sentral dalam penelitian bagi Taruna dalam melakukan penelitian.
Berikut ragaan makna latar belakang dari fokus penelitian penyalahgunaaan
narkotika dikalangan pelajar di bawah ini (gambar tidak harus ditampilkan dalam
latar belakang):
Fenomena adanya
penyalahgunaan Narkotika
di kalangan pelajar
Represif Preventif
Unit Binluh
Identifikasi masalah sebagai fokus dari
penelitian
2.1.3 Perumusan.....
10 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
i. Apa.....
11 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
i. Apa tantangan utama yang dihadapi oleh Satuan Narkoba Polres X dalam
menyampaikan penyuluhan narkotika kepada pelajar sekolah, dan strategi apa
yang dapat diimplementasikan untuk mengatasi tantangan tersebut?
j. Bagaimana kerjasama dengan lembaga pendidikan, komunitas, dan lembaga
non-pemerintah dapat ditingkatkan dalam rangka menyediakan dukungan yang
lebih luas bagi program penyuluhan narkotika di kalangan pelajar sekolah?
Pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu mengarahkan fokus penelitian
Taruna dan mengidentifikasi aspek-aspek penting yang perlu dipelajari dalam upaya
mengoptimalkan penyuluhan untuk mencegah penyalahgunaan narkotika di
kalangan pelajar sekolah. Tidak semua pertanyaan penelitian tersebut harus dijawab
dalam satu penelitian. Pertanyaan-pertanyaan ini bertujuan untuk memberi arah
pada penelitian Taruna dan membantu Taruna merumuskan fokus penelitian yang
lebih jelas dan spesifik. Taruna dapat memilih beberapa pertanyaan yang paling
relevan dan penting untuk dijawab dalam penelitian terkait dengan peran Polri.
Sementara itu untuk pendekatan kuantitatif, dari rumusan masalah di atas
terdapat banyak persoalan yang dapat diangkat yaitu:
a. Seberapa efektif tingkat pengetahuan pelajar sekolah meningkat setelah
mengikuti program penyuluhan tentang bahaya penyalahgunaan narkotika yang
diselenggarakan oleh Satuan Narkoba Polres X?
b. Apakah terdapat perbedaan signifikan dalam tingkat kesadaran dan pemahaman
pelajar terhadap bahaya penyalahgunaan narkotika sebelum dan setelah
mengikuti program penyuluhan?
c. Bagaimana hubungan antara intensitas partisipasi pelajar dalam program
penyuluhan dengan perubahan sikap mereka terhadap penyalahgunaan
narkotika?
d. Apakah metode penyuluhan yang lebih interaktif, seperti diskusi atau simulasi,
memiliki dampak yang lebih signifikan terhadap perubahan sikap dan
pengetahuan pelajar daripada metode penyuluhan tradisional?
e. Bagaimana tingkat dukungan dari pihak sekolah dan keluarga berpengaruh
terhadap efektivitas program penyuluhan dalam mengoptimalkan pemahaman
dan kesadaran pelajar tentang bahaya penyalahgunaan narkotika?
f. Bagaimana faktor usia, jenis kelamin, dan tingkat pendidikan pelajar
mempengaruhi respons dan keterlibatan mereka dalam program penyuluhan
narkotika?
g. Apakah penggunaan media sosial sebagai sarana penyampaian informasi dalam
program penyuluhan berdampak positif terhadap efektivitas penyuluhan
narkotika di kalangan pelajar sekolah?
h. Bagaimana tingkat kepuasan pelajar terhadap program penyuluhan berkaitan
dengan efektivitas program dalam meningkatkan pemahaman mereka tentang
bahaya penyalahgunaan narkotika?
i. Seberapa besar kontribusi personel penyuluh dan kemampuan komunikasi
mereka terhadap perubahan sikap dan pengetahuan pelajar terkait
penyalahgunaan narkotika?
j. Bagaimana tingkat dukungan dari Satuan Narkoba Polres X terhadap program
penyuluhan mempengaruhi hasil dan dampak dari program tersebut dalam
mencegah penyalahgunaan narkotika di kalangan pelajar sekolah?
Pertanyaan.....
12 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
b. Kepustakaan Konseptual
Kepustakaan konseptual menyajikan konsep, teori, prinsip, pendapat
dan/atau gagasan dari seseorang, yakni yang memiliki kompetensi untuk
disiplin ilmu atau pengetahuan yang ditekuninya berkaitan dengan
permasalahan yang diteliti. Informasi tersebut dapat diperoleh dalam buku,
jurnal, materi perkuliahan yang tertulis dalam bentuk modul, yang sudah
memiliki ISSN/ISBN, makalah lepas, majalah, surat kabar dan tulisan dalam
media teknologi informasi, serta pendapat seseorang yang berkompeten
dalam suatu forum ilmiah, wawancara, dan/atau pidato umum juga bisa
termasuk dalam jenis kepustakaan ini.
Taruna wajib mencari/mengutip dan mempelajari konsepsi yang relevan
dengan permasalahan yang diteliti, hasil kutipan atas konsepsi tersebut
kemudian harus digunakan sebagai pisau analisis terhadap temuan-temuan
yang diperoleh dalam penelitian.
Sejalan dengan pendidikan terapan terhadap Taruna, maka Undang-
Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Kapolri, Kabaharkan, Kabareskrim,
SOP, dll dapat dijadikan kepustakaan konseptual sebagai pisau analisis
terhadap permasalahan yang akan dijawab. Hal ini akan berimplikasi kepada
manfaat dari penelitian tersebut yaitu dapat memberikan problem solving
terhadap objek yang akan dibahas, apakah peraturan tersebut sudah dapat
mengakomodir keberhasilan pelaksanaan tugas bagi personel Polri ataukah
peraturan tersebut sudah dilaksanakan oleh seluruh personel Polri.
1. Teori/Konsep
Taruna diharapkan dapat menggali dari kegiatan penelitian terhadap
persoalan yang diangkat. Supaya Taruna dapat menggunakan teori yang
tepat dalam menjawab persoalan, maka dapat dicontohkan dari beberapa
pertanyaan penelitian yang sudah dikemukakan di atas:
a) Teori.....
14 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
motivasi.....
16 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
(c) Teori.....
17 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
d) Pedoman.....
18 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
motivasi
kepemimpinan Kinerja
Stres pekerjaan
2. Pendekatan kualitatif.
Pada pendekatan ini, model dihasilkan dari persoalan-persoalan yang
diangkat. Model yang dibangun menggambarkan suatu problem solving
yang akan dihasilkan. Contoh ada 4 pertanyaan penelitian, yaitu:
1. Apa metode penyuluhan yang paling efektif dalam meningkatkan
pemahaman dan kesadaran pelajar sekolah tentang bahaya
penyalahgunaan narkotika oleh Satuan Narkoba Polres X ?
2. Bagaimana peran teknologi informasi dan media sosial dapat
digunakan dalam mendukung penyuluhan narkotika kepada pelajar
sekolah oleh Satuan Narkoba Polres X?
3. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja penyuluhan yang efektif
tentang bahaya penyalahgunaan narkotika oleh Satuan Narkoba Polres
X?
Maka.....
20 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
2.1.5 Topik
Topik bukan merupakan suatu judul tetapi merupakan isu sentral yang di
dalamnya terkandung sejumlah permasalahan potensial. Dari topik tersebut dapat
diangkat sejumlah permasalahan spesifik yang bila dikembangkan dapat merupakan
permasalahan aktual yang menarik untuk dibahas dalam suatu karya ilmiah.
Permasalahan dapat terjadi karena adanya kesenjangan antara kenyataan dengan
harapan, dan atau karena sesuatu ingin diketahui dengan pasti keadaannya.
Topik yang akan menjadi objek penelitian ditentukan oleh Lembaga, dan atau
selanjutnya Taruna menentukan sub topik yang difokuskan pada salah satu bidang
tugas pada fungsi-fungsi Kepolisian. Dengan demikian penentuan topik oleh
Lembaga bukan merupakan pembatasan yang kaku melainkan sebagai pedoman
umum untuk menjamin agar Tugas Akhir para Taruna dapat terarah ke satu pokok
permasalahan yang menarik sehingga dapat memberi kontribusi yang bermanfaat
bagi Polri.
Contoh Topik 1 : Peran Polri dalam Penegakan Hukum dan HAM.
Contoh Sub Topik 1a : Kinerja Satuan Reserse Kriminal dalam penyelidikan dan
penyidikan tindak pidana.
Contoh.....
21 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
2.1.6 Judul
Judul dirumuskan dari sub topik. Sub topik yang sama dapat dipilih oleh lebih
dari seorang Taruna, tetapi setelah dirumuskan dalam kalimat judul yang di
dalamnya terkandung obyek dan lokasi tertentu maka perbedaannya akan terlihat.
Menghindari adanya judul dengan objek dan lokasi yang sama dan untuk
menjamin bahwa judul tersebut berada dalam lingkup sub topik, maka Taruna
hendaknya menyiapkan tiga judul untuk dipilih dan ditetapkan satu judul oleh
lembaga melalui Tim Verifikasi.
Judul yang telah ditetapkan oleh lembaga masih bersifat sementara, karena
dimungkinkan judul tersebut direvisi dan atau dirubah selama proses penelitian,
bimbingan atau direvisi redaksional berdasarkan keputusan Dewan Penguji Tugas
Akhir.
Selama proses menetapkan judul, penting untuk mengingat bahwa judul adalah
"kemasan" pertama yang dilihat orang terkait dengan penelitian Taruna. Oleh karena
itu, judul yang baik dapat meningkatkan daya tarik penelitian Taruna dan membantu
menarik perhatian audiens potensial. Taruna memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Singkat, tidak terlalu luas tetapi menunjukkan kejelasan dan sesuai dengan
pokok permasalahan;
b. Bukan merupakan kalimat pertanyaan;
c. Merupakan kalimat pernyataan (frase) tetapi bukan kesimpulan atau kalimat
utuh;
d. Tidak menimbulkan penafsiran yang beraneka ragam. Usahakan untuk
menghindari judul yang terlalu umum atau klise yang tidak memberikan
informasi yang cukup tentang fokus penelitian Taruna;
e. Cukup spesifik, artinya mempunyai kekhasan dan merupakan hasil karya
sendiri;
f. Variabel / fokus terbatas;
g. Aktual.
h. Judul harus mencerminkan ruang lingkup penelitian Taruna. Judul itu
seharusnya tidak terlalu luas atau terlalu sempit. Judul harus sesuai dengan
informasi yang Taruna rencanakan untuk bahas dalam penelitian.
Contoh.....
22 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Contoh judul dari turunan sub topik dapat dilihat di bawah ini:
Contoh Sub Topik 1 : Kinerja Satuan Reserse Kriminal dalam penyidikan Tindak
Pidana.
Judul : Peningkatan Kinerja Penyidik Satuan Reserse Guna
Penegakan Hukum Terhadap Pencurian Kendaraan
Bermotor di Wilayah Polres X.
2.2.3 Variabel.....
23 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Permasalahan
1.2 Identifikasi Masalah
1.3 Perumusan Permasalahan
1.4 Tujuan Penelitian
1.5 Manfaat Penelitian
1.6 Sistematika
DAFTAR PUSTAKA
Pembuatan daftar pustaka merujuk kepada Mendeley. Mendeley adalah salah
satu perangkat lunak manajemen referensi yang digunakan oleh peneliti untuk
mengelola, menyusun, dan meng-cite referensi dalam dokumen penelitian mereka.
Ini memudahkan peneliti dalam mencatat sumber-sumber yang digunakan dalam
penulisan jurnal, baik itu jurnal nasional maupun internasional. Berikut adalah cara
menggunakan Mendeley untuk melakukan sitasi jurnal nasional dan internasional:
a. Mengimpor Referensi: Langkah pertama adalah mengimpor referensi dari jurnal
nasional dan internasional ke Mendeley. Taruna dapat melakukannya dengan
beberapa cara:
1. Penambahan Manual: Taruna dapat menambahkan referensi secara manual
dengan mengklik tombol "Add" di Mendeley dan memasukkan detail
referensi, seperti judul jurnal, nama penulis, tahun publikasi, dan lainnya.
2. Ekspor dari Basis Data: Sebagian besar basis data jurnal (seperti PubMed,
IEEE Xplore, Google Scholar, dll.) memungkinkan Taruna untuk mengunduh
referensi dalam format yang dapat diimpor langsung ke Mendeley. Biasanya,
ada opsi "Export" yang memungkinkan Taruna untuk memilih format yang
sesuai untuk Mendeley (seperti BibTeX atau RIS).
b. Mengelompokkan dan menandai Referensi: Setelah referensi ditambahkan ke
Mendeley, Taruna dapat mengelompokkannya dan memberi tanda pada setiap
referensi dengan label atau kategori yang sesuai. Ini akan membantu Taruna
mengatur referensi Taruna dengan lebih baik, terutama jika Taruna memiliki
banyak referensi.
c. Menyisipkan Sitasi: Ketika Taruna mulai menulis jurnal atau makalah, Anda
dapat menyisipkan sitasi menggunakan Mendeley. Caranya adalah dengan
mengklik "Insert Citation" pada aplikasi yang Taruna gunakan (biasanya
Microsoft Word) dan mencari referensi yang telah Taruna impor ke Mendeley.
Taruna dapat menyisipkan sitasi secara otomatis dalam gaya penulisan tertentu,
seperti APA, MLA, Chicago, dll.
d. Menghasilkan Daftar Pustaka: Setelah Taruna menyisipkan sitasi dalam
dokumen Taruna, Mendeley dapat digunakan untuk menghasilkan daftar pustaka
otomatis berdasarkan referensi yang Taruna gunakan dalam dokumen. Ini
memastikan bahwa semua sumber yang Taruna sitasi diatur dengan benar
dalam daftar pustaka sesuai dengan gaya penulisan yang Anda pilih.
e. Update Sitasi dan Daftar Pustaka: Jika Taruna menambahkan atau mengubah
referensi dalam dokumen Taruna, Taruna dapat mengklik "Refresh" di Mendeley
untuk memperbarui sitasi dan daftar pustaka secara otomatis. Ini akan
memastikan bahwa dokumen Taruna selalu mencerminkan referensi yang akurat
dan terbaru.
Dengan.....
26 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
LAMPIRAN
(Untuk penelitian dengan menggunakan pendekatan kualitatif dilampirkan pedoman
pengumpulan data, sedangkan penelitian dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif dilampirkan kuisioner penelitian).
4. Setelah.....
27 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
d. Teknik Wawancara
Secara umum yang dimaksud wawancara adalah cara menghimpun
bahan-bahan keterangan yang dilaksanakan dengan tanya jawab secara
lisan, sepihak, berhadap muka dan dengan arah tujuan yang telah ditentukan.
Ada dua jenis wawancara yang dapat dilakukan dalam kaitannya dengan
pengumpulan data yaitu: (1) wawancara terpimpin (guided interview) yang
juga dikenal dengan sebutan/istilah wawancara berstruktur atau wawancara
sistematis. (2) wawancara tidak terpimpin (un-guided interview) yang juga
dikenal dengan sebutan/istilah wawancara tidak berstruktur atau wawancara
bebas.
Dalam melaksanakan wawancara ini Taruna seyogyanya
mempersiapkan pedoman wawancara yang dibedakan dalam dua jenis
pedoman wawancara yaitu :
1. Pedoman wawancara berstruktur yaitu pedoman wawancara disusun
secara rinci sehingga menyerupai chek list. Pewawancara tinggal
membubuhkan tanda contreng (√) pada nomor yang sesuai. Jenis ini
cocok untuk penelitian dengan pendekatan kuantitatif;
2. Pedoman wawancara tidak berstruktur yaitu pedoman wawancara yang
hanya memuat garis besar informasi yang akan dicari atau ditanyakan
kepada informan. Dalam hal ini kreativitas pewawancara sangat
diperlukan. Pewawancara seolah-olah sebagai pengemudi jawaban
informan. Jenis ini cocok untuk penelitian dengan pendekatan kualitatif.
Catatan : pedoman wawancara hendaknya diperoleh dari teori yang sudah
diuraikan dalam Bab II. Penjelasan teori yang rinci (indikatornya
sudah diketahui) digunakan sebagai dasar utama dalam
melakukan wawancara. Kegunaan nantinya adalah pada saat
pembahasan dapat diuraikan mana data yang sudah sesuai
dengan teori.
Fungsi.....
28 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
e. Teknik Observasi
Observasi adalah cara menghimpun bahan-bahan keterangan yang
dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara
sistematis terhadap fenomena-fenomena yang dijadikan objek pengamatan.
Observasi sebagai metode pengumpulan data banyak digunakan untuk
mengamati tingkah laku individu atau proses terjadinya suatu kegiatan yang
dapat diamati.
Pengamatan dapat dilakukan dengan berbagai cara, dan dapat
dibedakan dalam empat golongan. Pertama adalah complete participant atau
partisipasi penuh, pengamat lapangan secara natural berinteraksi dengan
subjek atau kegiatan yang diamati tanpa memperkenalkan identitas diri yang
sebenarnya serta kegiatan dan tujuan penelitiannya. Kedua adalah
participant-as-observer atau partisipasi sambil mengamati, pengamat ikut
berpartisipasi dalam lingkungan pekerjaan subyek dan kedua belah pihak
menyadari bahwa mereka sedang berada dalam hubungan kerjasama yang
berkenaan dengan suatu penelitian. Bentuk yang ketiga hampir sama dengan
yang kedua, tetapi di sini pengamat lebih berperan sebagai pengamat
daripada berpartisipasi dalam pekerjaan subyek. Ini disebut observer-as-
participant atau pengamatan sambil bepartisipasi. Yang terakhir adalah
complete observer atau pengamatan penuh.
Taruna sebelum melakukan penelitian harus membuat pedoman
observasi karena bagi seorang peneliti membutuhkan pedoman observasi
sebagai panduan yang terstruktur dan sistematis untuk mengarahkan proses
observasi yang dilakukan dalam penelitian. Pentingnya seorang peneliti
membutuhkan pedoman observasi adalah:
1. Ketepatan dan Konsistensi: Pedoman observasi membantu memastikan
bahwa peneliti mengamati hal-hal yang relevan dan penting sesuai
dengan tujuan penelitian. Dengan adanya pedoman, peneliti dapat
memastikan konsistensi dalam pengamatan dan mencatat informasi yang
relevan secara lebih akurat.
2. Menghindari Bias: Pedoman observasi membantu mengurangi potensi
bias dalam proses pengamatan. Dengan memiliki pedoman yang telah
ditetapkan sebelumnya, peneliti lebih mungkin untuk mengamati objek
atau situasi secara objektif tanpa terpengaruh oleh pandangan pribadi
atau prasangka yang tidak disadari.
3. Fokus pada Tujuan Penelitian: Pedoman observasi membantu peneliti
tetap fokus pada tujuan penelitian yang telah ditetapkan.
Dengan.....
29 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
f. Studi Dokumen
Studi dokumen sering juga disebut teknik dokumentasi yang berasal dari
kata dokumen, artinya barang-barang tertulis. Teknik dokumentasi dalam hal
ini berarti cara mengumpulkan data dengan mencatat data yang sudah ada
dalam dokumen atau arsip. Teknik pengumpulan data ini lebih mudah,
dibandingkan dengan teknik pengumpulan data yang lain.
Dokumen merupakan hasil pekerjaan seseorang atau institusi dalam
melaksanakan tugas pokok, dokumen dapat berupa surat, Visum et
Repertum, laporan Polisi, laporan inteligen, laporan pelaksanaan tugas, berita
acara, surat perintah dan lain-lainya. Dengan data dokumen yang diperoleh
peneliti, maka peneliti dapat melakukan analisis apakah sesuai dengan data
lainnya atau menyimpang. Bila data dokumen tersebut menyimpang dari data
lainnya, maka peneliti harus mengadakan wawancara dan observasi untuk
mengetahui data penyimpangan tersebut. Sampai mendapatkan jawaban
sebab terjadi penyimpangan dari data tersebut.
h. Kuisioner
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data dengan memberikan
seperangkat pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawab. Bila peneliti
tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan apa yang bisa diharapkan
dari responden, maka pengumpulan data akan efisien, selain itu kuisioner
juga cocok digunakan bila jumlah responden cukup besar dan diwilayah yang
luas. Kuisioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka,
dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos
atau internet. Dengan adanya kontak lansung antara peneliti dengan
responden akan menciptakan suatu kondisi yang cukup baik, sehingga
responden dengan suka rela memberikan data obyektif dan cepat.
i. Instrumen Penelitian
Bagi para Taruna yang melakukan penelitian dengan pendekatan
kualitatif, sebelum terjun ke lapangan untuk mengumpulkan data, terlebih
dahulu mempersiapkan diri dengan membuat "pedoman pengumpulan data"
yang berisi informasi-informasi apa yang akan dicari di lapangan dan dengan
menggunakan teknik apa untuk menemukannya.
Pedoman pengumpulan data ini disusun berdasarkan fokus
permasalahan yang telah dirumuskan terdahulu. Informasi yang ingin dicari
diuraikan dalam bentuk kalimat berita, bukan kalimat tanya.
Informasi yang akan dicari diberi kode sesuai dengan nomor urut pada
daftar, selanjutnya dituangkan dalam metrik pengumpulan data sebagai
pedoman di lapangan.
Bagi Taruna yang melakukan penelitian dengan pendekatan kuantitatif
sebelum terjun kelapangan untuk mengumpulkan data terlebih dahulu
mempersiapkan instrumen penelitian.
a. Pendekatan Kuantitatif
Dalam pendekatan kuantitatif, teknik analisis data memperhatikan hal-
hal sebagai berikut:
1. Pelaksanaan editing data, koding data, klasifikasi data dan interpretasi
data. Dalam menganalisis data harus dijelaskan teknik statistika yang
digunakan untuk menganalisis data hasil penelitian baik analisis deskriptif
maupun untuk pengujianhipotesis. Jelaskan pula tentang kriteria uji dan
statistik uji yang digunakan, serta dasar-dasar rasional penggunaannya;
2. Bila perlu Taruna dapat menggunakan program analisis komputer dengan
menerapkan metode statistik yang sesuai atau mengadakan konsultasi
dengan ahli statistik.
b. Pendekatan.....
31 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
b. Pendekatan Kualitatif
Pendekatan kualitatif, teknik analisis data ada dua jenis yaitu Interactive
Analysis Models dan Flow Chart Analysis. Hal yang harus diperhatikan
adalah:
1. Pengumpulan dan pengolahan data merupakan proses yang saling
bergantian. Artinya, jika dalam proses pengolahan ditemukan ada
kekurangan data, peneliti dapat kembali ke lapangan untuk
mengumpulkan lagi data yang dibutuhkan;
2. Pengolahan data kualitatif dilakukan dengan mengelompokkan data yang
terhimpun baik dari hasil wawancara, jawaban kuesioner (terbuka) dan
laporan hasil pengamatan ataupun dari studi dokumen dan bahan
kepustakaan lain. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan mereduksi data
yang dimulai dari verifikasi data, memilah-milah data dan mengambil data
yang relevan. Perhatikan kata-kata kunci yang seringkali ditemukan oleh
subjek/responden atau dari dokumen. Penelitian kualitatif acapkali
menerapkan teknik content analysis yaitu dalam mengolah kata-kata kunci
yang ditemukan;
3. Data (informasi) yang sudah diolah, agar dianalisis secara cermat sesuai
kepentingan penelitian. Analisis dapat dilaksanakan dengan
mendiskusikan dan menginterpretasikan informasi yang satu dengan yang
lainnya dan untuk ditelaah dari berbagai sudut pandang atau disiplin
ilmu yang relevan guna mengungkap dan memahami makna-makna yang
timbul di balik gejala/peristiwa/kegiatan/perilaku yang sedang diteliti
(proses ini merupakan substansi dari bab tentang pembahasan);
4. Dalam rangka menjamin ketepatan dan peningkatan kualitasnya, temuan
yang dihasilkan melalui penelitian sebaiknya dikonfirmasikan dengan
pihak-pihak yang berkompeten dan bila perlu didiskusikan/dikonsultasikan
secara perorangan dengan pakar terkait atau dalam suatu forum
pertemuan ilmiah.
BAB III.....
32 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
BAB III
PENULISAN TUGAS AKHIR
3.1.1 Objektif.
Yaitu penulisan yang mengkaji keadaan sebenarnya secara jujur tentang suatu
permasalahan, didukung data dan/atau fakta yang dapat dipertanggungjawabkan,
bukan asumsi, opini, atau hasil manipulasi.
3.1.2 Sistimatis
Yaitu penulisan Tugas Akhir menggunakan alur pikir dan pola pikir yang
sistimatis mulai dari pendahuluan, pembahasan sampai dengan penutup.
3.1.3 Komprehensif.
Yaitu menjelaskan suatu permasalahan secara menyeluruh dan menguraikan
solusi pemecahanya dikaitkan dengan teori yang relevan pada tataran teknis
maupun manajerial tingkat pertama.
3.1.4 Logis.
Yaitu pembahasan dalam penulisan masuk akal; benar menurut penalaran
ilmiah (induktif maupun deduktif); menggunakan teori/konsep sebagai pisau analisis
yang relevan dan konsisten sesuai tahapan proses pemecahan masalah.
3.2.3 Penggunaan.....
33 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
3.3.1 Topik
Topik adalah pokok bahasan bersifat umum yang mengandung masalah
umum, sehingga memungkinkan dikaji ke dalam hal-hal yang bersifat khusus. Topik
bukan merupakan suatu judul tetapi isu sentral yang di dalamnya mengandung
sejumlah permasalahan potensial. Dari topik tersebut dapat diangkat sejumlah
permasalahan spesifik yang bila dikembangkan dapat menjadi permasalahan aktual
yang menarik untuk dibahas dalam suatu karya ilmiah. Topik yang akan menjadi
obyek penelitian dan penulisan Tugas Akhir ditentukan oleh Lembaga. Selanjutnya
topik tersebut dijabarkan menjadi sub topik yang difokuskan pada salah satu bidang
tugas dan fungsi Kepolisian.
3.3.2 Judul
Judul dirumuskan dari sub topik. Untuk menghindari duplikasi antara Taruna
yang satu dengan yang lainnya serta menjamin bahwa judul tersebut berada dalam
lingkup sub topik, maka Taruna hendaknya menyiapkan tiga judul untuk dipilih dan
ditetapkan satu judul oleh Lembaga. Judul yang ditetapkan Lembaga tersebut juga
masih bersifat sementara, karena masih disesuaikan dengan hasil penelitian dan
masukan dari Pembimbing. Dengan demikian, judul yang ditetapkan sebelum
penelitian masih bisa direvisi dan atau dirubah pada saat akan melakukan penulisan
Tugas Akhir.
Judul adalah pernyataan yang diwujudkan dalam bentuk frasa panjang, dengan
kata-kata yang jelas, dan padat untuk menggambarkan problema/permasalahan.
Rumusan judul menggambarkan keseluruhan isi yang menjadi fokus pembahasan,
baik ditinjau dari segi kualitatif maupun kuantitatif.
Perumusan judul agar memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
a. Rumusan judul harus jelas, singkat, tepat, mudah dimengerti serta tidak
membuka peluang adanya penafsiran yang beraneka ragam, tidak terlalu
panjang, logis dan utuh serta di dalamnya mengandung masalah yang akan
ditulis;
b. Aktual dan up to date;
c. Variabel atau fokus bahasan harus jelas
d. Penulisan.....
34 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
3.3.3 Sistimatika
Tata urut penulisan Tugas Akhir Taruna Akpol memiliki dua fungsi, yaitu
rangkaian sistematis antar bab dan antar subbab yang berfungsi merepresentasikan
pokok-pokok pikiran penulis dan sebagai model khas dari proses pemecahan
masalah.
Susunan Tugas Akhir terdiri atas 3 (tiga) bagian yaitu: bagian awal, bagian
pokok dan bagian akhir.
a. Bagian Awal
Bagian awal meliputi: Halaman judul/sampul (luar dan dalam), halaman,
pengesahan Dewan Penguji, halaman persetujuan Pembimbing Tugas Akhir,
halaman,motto, dedikasi, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel/daftar
lampiran, daftar gambar (bila ada), abstrak. Secara teknis diuraikan dalam
bab berikut.
b. Bagian Pokok
Bagian pokok meliputi bab-bab Tugas Akhir yang berisi pasal-pasal
untuk menguraikan substansi materi Tugas Akhir. Penyusunan bab-bab
berikut pasal-pasal Tugas Akhir diurut sesuai proses penelitian, yang
ditetapkan desainnya sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Permasalahan (termasuk didalamnya identifikasi masalah)
1.2 Perumusan Permasalahan
1.3 Tujuan Penulisan
1.4 Manfaat Penulisan
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan
5.2 Saran
(15) Persepsi.....
38 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
(27) Dampak.....
40 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
(13) Dukungan.....
41 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
(4) Pedoman.....
43 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Kaitannya.....
44 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
2. Pendekatan Kuantitatif
Menguraikan temuan dalam pelaksanaan penelitian di lapangan.
Penulisannya di dalam Tugas Akhir dapat menggunakan pola-pola tertentu
antara lain dengan menguraikan bagian perbagian sesuai dengan
persoalan penelitian, atau dapat pula dengan pola menguraikan hasil
masing-masing pelaksanaan teknik pengumpulan data. Dalam
penguraiannya sudah merupakan hasil pengolahan data yang diperoleh
selama pelaksanaan pengumpulan data, sesuai dengan pendekatan
penelitian yang dipergunakannya. Dalam penelitian kuantitatif
menggunakan tabel, grafik, dan lain-lain yang berisi angka-angka.
Hasil penelitian merupakan data empirik yang secara kontinuitas
dilanjutkan dengan pembahasan sebagai satu kesatuan kontinum.
Pembahasan adalah memaknai hasil penelitian dengan menggunakan
konsep dan teori yang digunakan untuk mengkaji atau menganalisis.
Konsep hasil dan pembahasan menjadi satu akan lebih efektif dan efisien
dalam menuangkan laporan penelitian.
Kondisi ini dapat dijelaskan dengan dasar pemikiran sebagai berikut:
a) Hasil penelitian sebagaimana diuraikan dalam BAB IV baru merupakan
penggalan dari keseluruhan hasil suatu proses penelitian, yaitu hasil
penelitian lapangan dalam bentuk generalisasi temuan-temuan empirik;
b) Suatu proses penelitian mempersyaratkan hasil penelitian tersebut
dianalisis atau dikaji secara ilmiah. Disini mencerminkan bahwa
penelitian merupakan proses timbal balik antara pemikiran induktif dan
pemikiran deduktif. Artinya, bahwa temuan-temuan empirik tersebut
dikaji lebih lanjut dari sudut pandang disiplin ilmu khususnya
kepustakaan konseptual yang diuraikan sebelumnya (dalam BAB II);
c) Bobot suatu tulisan ilmiah tidak hanya ditentukan oleh temuan-temuan
empirik yang berhasil digali tetapi lebih ditentukan oleh kemampuan
peneliti/ penulis untuk memberi makna ilmiah atas temuan-temuan
tersebut. Pemberian makna dimaksud tercermin dalam kemampuan
peneliti/penulis mendiskusikan temuannya dari sudut pandang disiplin
ilmu yang ditekuninya, dalam hal ini ilmu kepolisian. Karena ilmu
kepolisian merupakan ilmu terapan yang bersifat antar bidang maka
kajian-kajian konsepsional juga dilakukan dari berbagai disiplin ilmu
murni yang secara khusus terkaitkan dengan masalah kepolisian;
d) Proses.....
45 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
c. BAB V terakhir
Bab terakhir dari suatu Tugas Akhir adalah Penutup yang terdiri dari
Simpulan dan Saran.
1. Simpulan
Simpulan merupakan titik temu (simpul) yang merupakan jawaban
permasalahan yang telah diuraikan dalam pembahasan. Simpulan
berfungsi sebagai "pintu keluar" bagi pembaca, di mana semua elemen
penelitian disatukan. Ini mengarahkan pembaca untuk melihat gambaran
besar tentang apa yang telah dicapai dalam penelitian Taruna, bagaimana
hal itu relevan dengan tujuan dan permasalahan, dan apa implikasinya
dalam konteks yang lebih luas. Penting untuk diingat bahwa simpulan
haruslah singkat, padat, dan mencerminkan hal-hal yang telah diuraikan
dalam bagian-bagian sebelumnya dari Tugas Akhir Taruna. Hal ini
membantu memberikan kesan yang kuat dan terstruktur bagi pembaca
tentang penelitian Taruna.
Simpulan merupakan bagian yang sangat penting karena
menghubungkan semua elemen kunci dalam penelitian Taruna, termasuk
tujuan, permasalahan, temuan, dan pembahasan. Adapun penjelasannya
sebagai berikut:
a) Hubungkan dengan Tujuan: Simpulan harus memetakan kembali
tujuan-tujuan penelitian yang telah Taruna tetapkan di awal. Ini
memberikan konteks yang penting untuk menunjukkan apakah tujuan
telah tercapai atau belum. Jika simpulan Taruna mencerminkan
pencapaian tujuan-tujuan tersebut, itu akan membuktikan bahwa
penelitian Taruna telah berhasil.
b) Hubungkan dengan Permasalahan: Simpulan juga harus mengacu
pada permasalahan atau pertanyaan penelitian yang telah Taruna
identifikasi. Bagaimana temuan Taruna memberikan jawaban atau
solusi terhadap permasalahan yang Taruna teliti. Simpulan harus
memberikan gambaran tentang bagaimana temuan Taruna relevan
dengan permasalahan tersebut.
c) Hubungkan dengan Temuan: Temuan-temuan yang Taruna
presentasikan dalam bab analisis atau hasil penelitian adalah dasar
untuk simpulan Taruna. Simpulan seharusnya merangkum temuan -
temuan utama dan menggambarkan apa yang telah Taruna pelajari
dari data yang telah Taruna kumpulkan dan analisis yang telah
Taruna lakukan.
d) Hubungkan.....
46 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
2. Saran
Saran pada dasarnya berisi dua macam yaitu: Pertama, saran yang
bersifat substansial yang biasanya menyangkut implikasi praktis dan atau
implikasi kebijakan yang ide-ide pemecahan masalahnya dikembangkan
secara jelas, rinci, dan konkret baik untuk keperluan perumusan kebijakan
dan ataupun operasional. Kedua, saran tentang penelitian yang akan
datang yang mengutarakan keterbatasan/kekurangan dalam pelaksanaan
penelitian dan penyempurnaan penelitian yang akan datang. Setidaknya
Taruna melakukan pembuatan saran dengan pertimbangan beberapa hal:
a) Sebelum Taruna mulai membuat saran, pastikan Taruna merujuk
kembali ke temuan utama yang telah Taruna ringkas dalam simpulan.
Pahami benar bagaimana temuan tersebut relevan dan memiliki
dampak dalam konteks yang lebih luas.
b) Berdasarkan temuan Taruna, identifikasi masalah konkret yang dapat
diatasi atau peluang yang dapat dimanfaatkan. Pastikan masalah atau
peluang ini bersumber langsung dari temuan penelitian Taruna.
c) Jelaskan secara konkret tindakan apa yang dapat diambil untuk
mengatasi masalah atau memanfaatkan peluang yang telah
diidentifikasi. Pastikan tindakan tersebut berkaitan dengan temuan dan
relevan dalam konteks temuan Taruna.
d) Sertakan alasan atau justifikasi mengapa tindakan tersebut perlu
diambil. Gambarkan bagaimana tindakan tersebut dapat memanfaatkan
temuan Taruna dan mengapa itu akan efektif atau bermanfaat.
e) Sesuaikan dengan Target Audiens: Pertimbangkan siapa yang akan
membaca saran Taruna. Sesuaikan bahasa dan pendekatan Taruna
dengan audiens yang beragam, termasuk mereka yang mungkin tidak
memiliki latar belakang akademis yang sama.
f) Sertakan bagaimana implementasi tindakan tersebut dapat
memberikan dampak positif. Gambarkan hasil yang diharapkan dan
manfaat yang mungkin dihasilkan.
g) Perhatikan Faktor-faktor Keterbatasan: Tinjau apakah ada keterbatasan
atau kendala yang perlu diperhatikan dalam implementasi saran
Taruna. Transparansi tentang batasan ini akan memberikan kesan
yang lebih realistis dan terpercaya.
h) Pastikan.....
47 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
c. Bagian Akhir
Bagian akhir meliputi: Daftar Pustaka, Lampiran (Jika diperlukan) dan Riwayat
Hidup Penulis. Dalam bagian akhir suatu Tugas Akhir harus dilengkapi dengan daftar
pustaka minimal 10 sumber referensi dan bila perlu dapat dilampirkan data atau
informasi lain yang tidak memungkinkan untuk dimasukkan dalam bagian pokok.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penulisan Tugas Akhir:
a. Naskah isi bagian pokok Tugas Akhir minimal 60 halaman dan maksimal 100
halaman, dengan proporsi sebagai berikut:
1. Untuk penelitian kualitatif
- BAB I (10 %) = minimal 6 halaman
- BAB II (15 %) = minimal 9 halaman
- BAB III (15 %) = minimal 9 halaman
- BAB IV (55 %) = minimal 33 halaman
- BAB V ( 5 %) = minimal 3 halaman
2. Untuk penelitian kuantitatif
- BAB I (10 %) = minimal 6 halaman
- BAB II (25 %) = minimal 15 halaman
- BAB III (20 %) = minimal 12 halaman
- BAB IV (40 %) = minimal 24 halaman
- BAB V ( 5 %) = minimal 3 halaman
b. Penulisan suatu Tugas Akhir harus jelas dan dapat dimengerti oleh pembaca;
c. Kalimat harus disusun secara efektif, bebas dari semua kesalahan bahasa, baik
tata bahasa maupun teknik penulisan;
d. Tulisan harus mengandung pokok pikiran yang orisinil dan konsepsional;
e. Cara pembahasan dalam tulisan harus dilakukan secara kritis menurut prinsip-
prinsip logika dan mengacu pada norma-norma ilmiah sehingga mampu
meyakinkan kebenaran pemikiran penulis kepada pembaca.
f. Untuk penelitian kualitatif, setelah selesai penelitian (penulisan naskah Tugas
Akhir) materi kerangka berpikir pada BAB II dan metodologi penelitian pada BAB
III (seharusnya) berubah dibandingkan dengan saat penulisan proposal
(sebelum penelitian). Hal ini disebabkan pada saat laporan akhir penulisan
Tugas Akhir setelah penelitiandisesuaikan dengan realitas hasil penelitian.
3.4 Tata.....
48 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Melengkapi Persyaratan
Memperoleh Gelar Sarjana Terapan Kepolisian (S.Tr.K)
4. Nama Taruna ditulis lengkap (tidak boleh disingkat) dengan huruf kapital
tanpa gelar kesarjanaan, di bawahnya dicantumkan Nomor Akademi Taruna
(font 14);
5. Nama lembaga pendidikan, ditulis dengan huruf kapital (font 14);
6. Kota tempat lembaga pendidikan, ditulis dengan huruf kapital (font 14);
7. Tahun ujian, tahun yang dicantumkan merupakan tahun Tugas Akhir tersebut
dikerjakan (font 14);
8. Contoh halaman judul/sampul (luar dan dalam) rencana penelitan (lihat
lampiran 2);
9. Contoh halaman judul/sampul (luar dan dalam) Tugas Akhir (lihat lampiran
3).
b. Halaman.....
49 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
c. BAB.....
50 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
c. BAB terdiri atas sejumlah pasal. Judul pasal, ditulis dengan menggunakan huruf
kecil yang dipertebal (huruf pertama setiap kata ditulis dengan menggunakan
huruf kapital), diletakkan pada margin kiri kertas dengan jarak empat spasi di
bawah judul bab atau tiga spasi di bawah kalimat akhir uraian pasal sebelumnya.
Penomoran pasal menggunakan angka arab dengan menyebut nomor bab dan
nomor pasal, tanpa diakhiri tanda titik.
Contoh: 1.1 Latar Belakang Permasalahan
2.1 Kepustakaan Penelitian
Jarak judul pasal dengan awal kalimat pada awal alinea adalah 2 spasi (lihat
lampiran 14);
d. Pasal dapat terdiri dari beberapa sub pasal. Sub pasal, diberi judul. Judul sub
pasal ditulis dengan menggunakan huruf kecil yang diawali dengan huruf;
e. Kapital pada tiap kata dari judul tersebut. Nomor sub pasal ditulis dengan angka
arab berganda yaitu dengan mencantumkan nomor pasal dan diikuti nomor sub
pasal tanpa diakhiri tanda titik, diletakkan pada margin kiri dengan jarak 3 spasi
di bawah baris terakhir kalimat pada uraian sebelumnya;
Contoh: 4.3.1 Bagian Awal.
f. Sub pasal juga dapat terdiri dari beberapa sub-sub pasal. Sub-sub pasal diberi
judul. Judul sub-sub pasal ditulis dengan menggunakan huruf kecil yang diawali
dengan huruf kapital pada tiap kata dari judul tersebut. Nomor sub-sub pasal
ditulis dengan angka arab berganda yaitu dengan mencantumkan nomor sub
pasal dan diikuti nomor sub-sub pasal tanpa diakhiri tanda titik, diletakkan pada
margin kiri dengan jarak 3 spasi di bawah baris terakhir kalimat pada uraian
sebelumnya;
g. Apabila pasal, sub pasal maupun sub-sub pasal diuraikan dalam beberapa
aspek yang ada penjelasannya, maka ditulis sebagai poin-poin yang diberi tanda
dengan menggunakan huruf abjad (a-z) biasa/kecil yang diletakkan pada margin
kiri, kalimat baris kedua dan seterusnya dimulai lurus di bawah huruf pertama
kalimat baris pertama;
h. Apabila poin-poin masih diuraikan dalam beberapa aspek maka ditulis sebagai
sub poin yang diberi nomor dengan menggunaan angka arab yang diletakkan
lurus di bawah huruf pertama di dalam kalimat diatasnya;
i. Contoh penulisan nomor bab, judul bab, pasal, anak pasal dan seterusnya (lihat
lampiran 10).
Contoh:
Kunci dari kepuasan pelanggan adalah menunjukkan kualitas jasa yang
diberikan yaitu memenuhi atau melebihi harapan atas kualitas jasa tersebut.
Berkaitan dengan kepuasan, terdapat 5 (lima) penentu kualitas jasa yaitu: (1)
Keandalan, (2) Daya tanggap, (3) Kepastian, (4) Empati dan (5) Berwujud.
3.4.8 Kutipan
a. Ketentuan umum
1. “kutipan” terdiri atas Kutipan Langsung (KL) dan Kutipan Tidak Langsung
(KTL) yang tata cara penulisannya akan dibahas dalam uraian tersendiri;
2. Setiap kutipan harus disebutkan sumber acuannya. Pada tata cara
penulisannya diberikan contoh dalam uraian mengenai KL dan KTL;
3. Sumber kutipan harus dicantumkan dalam daftar pustaka;
4. Jika kutipan tidak diambil dari sumber aslinya, atau diambil dari kutipan orang
lain, maka penulis harus menyebutkan keduanya yaitu pemilik
gagasan/pendapat asli dan pengutip yang dijadikan sumber acuan;
5. Kutipan langsung dalam bahasa asing (bukan bahasa Indonesia) harus
diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia yang ditempatkan dalam tanda
kurung mengikuti alur teks;
6. Penulisan hasil wawancara yang dituangkan pada bab temuan penelitian
dapat ditulis sebagai kutipan langsung ataupun kutipan tidak langsung.
b. Kutipan.....
52 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
b. Kutipan langsung.
1. Kutipan langsung adalah kutipan yang dilakukan dengan cara menuliskan
kata, kalimat atau pernyataan dalam satu paragraf (sebagian atau seluruhnya)
secara tepat sama seperti yang tertulis dalam rangkaian kalimat aslinya;
2. Tata cara menulis kutipan langsung, sebagai berikut:
a) Jika yang dikutip sepanjang 4 baris atau kurang, maka kutipan tersebut
ditulis dan ditempatkan langsung mengikuti rangkaian kalimat dalam
Tugas Akhir dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
1) Menuliskan kutipan ke dalam Tugas Akhir harus diawali dengan
tanda petik rangkap buka (“) dan diakhiri dengan tanda petik rangkap
tutup (“);
2) Jika dalam kutipan tersebut terdapat tanda petik rangkap (“), maka
tanda petik rangkap tersebut diganti dengan tanda petik tunggal („);
3) Jika penulis melakukan perubahan materi kutipan, dalam bentuk
tambahan penjelasan, perubahan/perbaikan kata atau perubahan
jenis huruf (huruf kapital dan huruf kecil), maka perubahan tersebut
harus diletakkan dalam tanda kurung ([ ]);
4) Jika kutipan langsung tidak dituliskan secara lengkap, baik kalimat
maupun kata-katanya, maka bagian kalimat atau kata-kata yang
dilewati/tidak dikutip diberi tanda titik sebanyak tiga buah (tidak
termasuk tanda titik di akhir kalimat), dengan jarak satu ketukan di
antara titik yang satu dengan titik yang lain;
5) Sumber kutipan dapat ditulis dan ditempatkan pada awal atau akhir
kalimat.
Contoh : ... pembentukan pribadi dan perilaku ditentukan pula
olehreference group yaitu ”kelompok sosial yang menjadi acuan bagi
seseorang (bukan anggota kelompok) untuk membentuk pribadi dan
perilakunya” (Suryono Sukanto, 2004: 141).
Kalau sumber kutipan ditempatkan pada awal kalimat, maka cara
penulisannya sebagai berikut : Menurut Chairul (2004: 2) bahwa
konflik yang terjadi pada masyarakat Madura.....
Kalau terdapat 2 atau lebih sumber kutipan dapat ditulis seperti
berikut : (Chairul, 2004:2; Sutrisno, 2005: 24 dan Munjilin, 2006: 45).
Contoh penulisan sumber kutipan dari kutipan orang lain: ......teks
yang dikutip (Philip Kotler,1989, seperti kutipan Farouk (1998 :145).
b) Jika yang dikutip lebih dari 4 baris, maka kutipan tersebut ditulis dengan
sistem blok, dengan cara sebagai berikut :
1) Tidak didahului dengan tanda petik rangkap dua dan tidak diakhiri
dengan tanda petik rangkap tutup;
2) Kutipan dimulai masuk 7 (tujuh) ketukan dari margin kiri dan berjarak
dua spasi di bawah kalimat sebelumnya dan jarak tulisan kutipan 1
spasi;
3) Huruf awal baris kedua dan seterusnya diletakkan lurus di bawah
huruf awal dari baris pertama;
4) Jarak antara baris adalah satu spasi;
5) Kutipan.....
53 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Penulisan.....
54 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Untuk.....
55 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Untuk contoh terakhir tersebut di atas penulisan sumber pada daftar pustaka
adalah sebagai berikut :
Redaksi Sinar Grafika, 2003, Undang-Undang Kepolisian Negara (UU RI No.
2 Tahun 2002), Jakarta, Sinar Grafika.
Dengan demikian penulisan sumber ini berarti bahwa kutipan tentang tugas
pokok Polri diambil dari Undang-Undang Kepolisian Negara Republik
Indonesia yang diterbitkan oleh Sinar Grafika. Kejujuran penulis dalam
menyebut sumber produk Lembaga dalam daftar pustaka sangat
menentukan.
4. Sumber ucapan lisan : wawancara tatap muka dengan media elektronik,
pidato, ceramah, kuliah.
Sumber ucapan lisan umumnya sulit dilacak untuk mencari kebenarannya,
sehingga kutipan dari ucapan lisan sulit dipercaya atau menimbulkan
kesangsian. Oleh karena itu sebaiknya peneliti mempersiapkan naskah
kutipan untuk dikonfirmasikan kepada pemberi informasi/keterangan
dan minta pengesahannya.
Dalam suatu penelitian seluruh hasil pengumpulan data, baik dengan teknik
wawancara, observasi, telaah dokumen, diskusi kelompok terarah maupun
dengan kuisioner, seyogyanya dikompulir dalam suatu berkas tersendiri
sehingga mudah menemukannya. Penulisan sumber kutipan dari sumber
ucapan lisan umumnya di lembaga perguruan tinggi (termasuk Akpol)
menulis sumber kutipan ucapan lisan hasil wawancara di dalam teks (innote)
dengan cara: ... ”xxxxxx kutipan langsung xxxxxxx xxxxx” (wawancara
dengan Murdiono, 14 Pebruari 2009).
Atau ....... menurut Murdiono (wawacara, 14 Pebruari 2009) ”xxxxxx kutipan
langsung xxxx”. Bila kutipannya adalah KTL (kutipan tidak langsung), dalam
hal ini ucapan lisan dari informan disadur dengan bahasa penulis sendiri
namun tetap mengetengahkan maksud pemberi informasi. Cara penulisan
sumber kutipan pada akhir kutipan. Contoh: ....... xxxxx xxxx kutipan tidak
langsung xxxxx xxxx. (disadur dari wawancara dengan Murdiono, 14
pebruari 2009).Dengan demikian,hasil dalam kutipan sumber ucapan
lisan dilampirkan dalam naskah Tugas Akhir.
5. Sumber dari berita mass media : dari Koran, majalah, radio, TV.
Penulisan sumber kutipan dilaksanakan dengan jalan menyebutkan nama
mass media dari berita yang dikutip, tanggal terbit/siaran dan halaman/jam
siaran. Contoh: ........ ”Ditemukan sesosok mayat tak dikenal yang
terbungkus karung plastik tergeletak di parit dalam keadaan bersimbah
darah. Pada tubuh mayat terlihat adanya bekas tusukan benda tajam”
(media. Koran Kompas, 4 Janauri 2009 : 5). Atau dengan cara: .... Dalam
Koran Kompas (4 Januari 2009 : 5) diberitakan bahwa “ditemukan sesosok
mayat tak dikenal yang terbungkus karung plastik tergeletak di parit dalam
tusukan benda tajam”.
6. Sumber dari wibsite : sumber nomor 1 s.d. 5 yang dimuat dalam website.
Penulisan sumber ini sama dengan penulisan masing-masing (nomor 1 s.d.
5), kemudian diakhiri dengan inisial (tanda) URL (Universal Resoure
Location) sebelum kurung tutup.
Inisial.....
56 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Inisial URL inilah yang memberi isyarat bahwa sumber tersebut dimuat
dalam website yang penulisan lengkapnya dapat ditemui dalam daftar
pustaka. Contoh: ..... (Koran Kompas, 4 Januari 2009 : 5, URL).
7. Sumber tidak ada nama pengarang : Secara umum penulisan sumber yang
tidak ada nama pengarangnya adalah : (a) jika mengutip dari buku atau
website, tulis 1 atau 2 kata pertama dari buku/halaman website. Judul ditulis
dalam cetak miring(b) jika mengutip dari artikel pada jurnal/majalah/koran,
judul ditulis dalam huruf tegak dengan memberi tanda kutip di awal dan di
akhir kata/kalimat.
Contoh . . . . (Meriam-Websters”s. 1993: 25) d dalam daftar pustakanama
pengarang diganti dengan judul buku, sebagai berikut, Meriam Webster”s
Collegate Dictionay. 1993, 10th ed. Sprinfield.MA: Meriamwebster.
3.4.9 Bagian Akhir
a. Daftar Pustaka
Pustaka yang ditulis dalam Daftar Pustaka adalah pustaka yang benar-benar
dirujuk dalam teks Tugas Akhir. Penulisan daftar pustaka harus sesuai dengan
kaidah penulisan daftar pustaka. Perlu diperhatikan pula kemutakhirannya
(setidaknya sepuluh tahun terakhir) dan diusahakan juga dari hasil-hasil penelitian
atau jurnal ilmiah yang relevan dengan topik Tugas Akhir.
Dalam pedoman ini penulisan daftar pustaka diatur sebagai berikut:
1. Lembar daftar pustaka diberi judul: DAFTAR PUSTAKA (ditulis dengan huruf
kapital tegak berukuran 12 pt font Arial dan ditempatkan pada bagian tengah
atas (Lihat lampiran 15).
2. Bahan pustaka yang ditulis dalam daftar pustaka, meliputi:
a) Nama pengarang
b) Tahun penerbitan
c) Judul (termasuk sub judul),
d) Tempat/kota penerbitan, dan
e) Nama penerbit.
3. Nama pengarang yang terdiri dari dua bagian atau lebih ditulis dengan urutan:
nama akhir diikuti koma, nama awal (disingkat atau tidak) dan mana tengahnya
(kalau ada) diakhiri dengan titik. Pengedepanan nama akhir pengarang bersifat
menyeluruh, tidak dipertimbangkan apakah nama akhir itu nama asli, nama
keluarga, nama suami, atau nama marga.
4. Bahan pustaka yang ditulis 2 (dua) orang atau lebih maka penulisan nama
pengarang pertama mengikuti ketentuan no. 3 dan pengarang berikut ditulis
tanpa mengedepankan nama belakangnya. Antara pengarang pertama dan
kedua dipisah dengan kata sambung dan. Jika pengarangnya terdiri dari 3
(tiga) orang, maka antara pengarang pertama dan kedua dipisah dengan tanda
titik dan koma, serta antara pengarang kedua dan ketiga dipisah dengan tanda
koma dan kata sambung dan. Jika pengarangnya lebih dari 3 (tiga) orang,
maka yang ditulis hanya pengarang pertama yang diakhiri dengan tanda koma
dan disertai denga tulisan dkk.
5. Penulisan nama pengarang dimulai dari tepi kiri, sedangkan baris selanjutnya
dimulai pada karakter keenam dengan menggunakan spasi tunggal.
6. Penulisan.....
57 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
6. Penulisan antara bahan pustaka yang satu dan yang lain menggunakan jarak
spasi rangkap.
Contoh:
Budi, E. 2019. Hukum Tindak Pidana Khusus (Perspektif Pertanggungjawaban
Pidana dan Pemidanaannya). Banyumas: CV. Pena Persada.
Strunk, W., Jr. And E.B. Ehite. 1979. The Elements of Style (3rded.). New
York: MacMillan.
Booth, Anne., William J.O‟Malley, and Anna Weidemann. 1998. Sejarah
Ekonomi Indonesia. Jakarta: LP3ES
7. Jika beberapa buku dijadikan sumber dan ditulis oleh orang yang sama,
maka nama pengarang tidak perlu ditulis ulang dan sebagai gantinya
digunakan tanda garis putus sepanjang 5 (lima) karakter. Apabila buku-buku
tersebut di terbitkan dalam tahun yang sama, maka angka tahun penerbitan
buku berikutnya diikuti oleh lambang a, b, c, dan seterusnya. Urutan
penulisannya ditentukan berdasarkan abjad judul buku-bukunya.
Contoh:
Budi, E. 2019. Pokok-Pokok Hukum Pidana (Dalam Teori dan Praktek). Jambi:
Salim Media Indonesia.
………. 2019. Perbandingan Hukum Perlindungan Korban Tindak Pidana
Perdagangan Orang (Perspektif Sistem Peradilan Pidana di Indonesia
dan Malaysia). Jambi: Salim Media Indonesia.
………. 2019. Hukum Tindak Pidana Khusus (Perspektif Pertanggungjawaban
Pidana dan Pemidanaannya). Banyumas: CV. Pena Persada.
8. Buku yang berisi kumpulan artikel yang ada editornya ditulis sama bahan
pustaka yang berupa buku, hanya saja ditambah dengan (ed.) daiantara nama
pengarang dan tahun penerbitan.
Contoh:
Dardjowidjojo, Soenjono. (Ed.) 1988. PELLBA I: Pertemuan Linguistik Lembaga
Bahasa Unika Atma Jaya: Pertama. Jakarta: Lembaga Bahasa Unika
Atma Jaya.
9. Buku yang berisi kumpulan artikel (ada editornya) ditulis dengan urutan
nama pengarang artikel diikuti dengan tahun penerbitan dan judul artikel
ditulis dengan tanda petik.Diikuti dengan kata dalam dan nama editor dengan
keterangan (Ed,) judul buku kumpulan (dicetak miring), kota penerbit, dan
penerbit serta halaman artikel. Masing-masing bagian dipisah dengan tanda
titik, kecuali antara kota penerbit dan pnerbit dipisah dengan tanda titik dua.
Contoh:
Hartley, J.T.,J.O. Harker, and Walsh.1980. ‘Contemporary Issues and New
directions in Adult Development of Learning and Memory ‘. Dalam
Poon, L.W.(Ed.). Aging in the 1980s:Psychological Issues. Washington,
D.C.: American Psychological association. Hal.239-252.
Hasan, M.Z. 1990.”karakterisrik Penelitian Kualitatif‟. Dalam Aminuddin (Ed.),
Pengembangan Penelitian Kualitatif dalam Bidang Bahasa danSastra.
Malang: HISKI Komisariat Malang dan YA3. hal.12-25.
10. Artikel.....
58 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
10. Artikel jurnal ditulis seperti bahan pustaka yang berupa buku yang berisi
kumpulan artikel. Bedanya, setelah penulisan judul artikel secara berturut-
turut ditulis nama jurnal (dicetak miring), nomor jurnal, dan hal. Artikel.
Masing-masing bagian dipisah dengan tanda titik, kecuali antara kota terbit
dan penerbit dipisah dengan tanda titik dua.
Contoh:
Budi, E. 2018. „Kebijakan Kriminal terhadap Eksploitasi Seksual Sebagai
Tindak Pidana Perdagangan Orang dalam Perspektif Kriminologi‟.
Dalam Wajah Hukum. No.1. Hal. 42-55.
11. Artikel dalam koran ditulis sama bahan pustaka yang berupa artikel dan jurnal.
Akan tetapi, jika artikel itu tanpa nama pengarang, yang pertama ditulis adalah
nama korannya sebagai pengganti nama pengarang dibelakang angka tahun
dan nomor koran ditambahkan tanggal dan bulan terbitan, dilanjutkan dengan
nomor halaman yang didahului singkatan hal.
Contoh:
Ahmad, Dj.2003.‟Ujian Pengahabisan, Ebtanas, hingga UAN‟. Dalam Kompas.
No.328. Tahun ke 38. 5 Juni. Hal.4 dan 5
Jawa Pos.1995. Wanita Kelas Bawah Lebih Mandiri. IV.02.22 Juni. Hal.3.
12. Dokumen resmi pemerintah yang diterbitkan oleh suatu penerbit tanpa
pengarang dan tanpa lembaga ditulis sebagai berikut. Judul atau nama
dokumen ditulis dibagian awal dengan huruf miring, diikuti tahun penerbit, kota
penerbit, dan nama penerbit.
Contoh:
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian
Negara Republik Indonesia. 2010. Jakarta: Diterbitkan oleh
Fokusmedia
13. Bahan pustaka yang ditulis atas nama lembaga ditulis dengan urutan
sebagai berikut. Nama lembaga penanggung jawab langsung ditulis paling
depan, diikuti dengan tahun, judul karangan, nama tempat penerbitan, dan
nama lembaga tertinggi yang bertanggung jawab atas penerbitan karangan
tersebut.
Contoh:
Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa. 1978. Pedoman Penulisan
Laporan Penelitian. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
14. Buku terjemahan ditulis dengan urutan sebagai berikut: Nama pengarang asli,
diikuti tahun penerbitan karya terjemahan, judul terjemahan, nama
penerjemah (yang didahului dengan kata Terjemahan, nama tempat
penerbitan, dan nama penerbit terjemahan.
Contoh:
Ary, D.,L.C. Jacobs dan A. Razavieh.1982. Pengantar Penelitian Pendidikan.
Terjemahan Arief Furchan. Surabaya: Usaha Nasional
15. Tugas Akhir, tesis, disertasi, atau laporan penelitian ditulis dengan
menambahkan pernyataan “Tugas Akhir, disertasi, atau laporan penelitian,
diikuti nama Akademi Kepolisian atau lembaga penyelenggara penelitian.
Nama kota dibubuhkan kalau nama Akademi Kepolisian tidak menggunakan
nama kota, Misalnya Akademi Kepolisian, Semarang.
Contoh.....
59 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Contoh:
Nugroho, W. 2021. ‟Optimalisasi Tim Cyber Troops Humas Polrestabes
Semarang Dalam Mencegah Ujaran Kebencian Masa Pandemi Covid-
19‟. Tugas Akhir. Semarang: Akademi Kepolisian.
16. Makalah yang disajikan dalam seminar, penetaran atau lokakarya ditulis
dengan menambahkan kata “ Makalah disajikan dalam ...”, diikuti nama
pertemuan, lembaga penyelenggara dalam rempat penyelenggaraan.
Contoh
Huda, N. 1991. „Penulisan Laporan Penelitian untuk Jurnal‟. Makalah disajikan
dalam Lokakarya Penelitian Tingkat Dasar bagi Dosen PTN da PTS di
Malang Angkatan XIV, Pusat Penelitian IKIP Malang, 12 Juli.
Budi, E. 2022, „Perlindungan Hukum Bagi Pelaku, Korban Dan Saksi Dalam
Sistem Peradilan Pidana, Makalah disajikan dalam Seminar Nasional,
Semarang, 4 Juni.
17. Rujukan bisa diperoleh dari internet. Pada dasarnya penulisan rujukan dan
internet sama dengan penulisan bahan pustaka. Perbedaannya terletak pada
bagian setelah judul. Pada rujukan dari internet, setelah judul dituliskan
sumber dan tanggal akses rujukan. Jadi, urutannya ialah nama belakang,
nama depan, tahun terbit, judul (dicetak miring), lalu protokol dan alamatnya,
path, dan tanggal akses yang ditaruh di dalam tanda kurung. Bahan dari
internet ada yang berasal dari dokumen, dari email, discussion list, dan
newagroup, Protocol Gopher, File Transfer Protocols (FTP), Tenet Protocols,
atau dari sumber Online dan Database Online.
Contoh:
Budi, E, 2018, Penegakan Hukum Terhadap Pelaku Tindak Pidana Perikanan
Dalam Rangka Pemberantasan Ilegal Fishing,
http://ditpolairdajambi.blogspot.com/2018/ (diakses tanggal 20 Agustus
2023)
18. Pada rujukan yang diperoleh melalui email, discussion list, dan newsgroup
yang dianggap judul adalah ihwal (Re:...).
Contoh:
Crump, E. Re: Preseving Writing. Alliance for Computera and writingListerv.
Acw.a@unicorn.acc.ttu.edu (31 Mar.1995)
Heilke, J. 1996. May 3. Re: Webfolios. Acw-1@ttac.ttu.edu
http///www.ittu.edu/list/acw-1/9605 (31 Dec. 1996)
19. File yang terdapat di dalam kumpulam file seorang editor sama dengan
penulisan naskah yang terdapat di dalam kumpulan karangan seorang editor.
Contoh
Cleero. 1896. Pro Archia. In J.B. Greenbuogh (Ed.) Select Orations of Cleero.
Boston: Ginn. Project Libellus (Vers.0.01). (1994).
Gopher://gopher.etext.org, ibellus/texts/cicero/arch (11 Aug. 1996).
Kalau nama pengarang tidak ada, langsung dituliskan judul informasinya.
Contoh.....
60 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Contoh:
Little machines: Reaticulating. Hypertxt userr.ftp.//ftp.deadalus.com/
pub/CCCC95/johnsoneilola (14 Aug. 1996)
Help. Internet Public Library. telnet://ipl.org:8888/,help (1 Dec. 1996)
Finet. 1993. In E.D. Hirsch, Jr., J.F.Kett & J. Trefil (Ed.) Dictionary of Cultural
Literari. Boston: Houghton Mifflin. INSO Corp. America Online.
Refrence Desk/Dictionaries/Dictionary of Cultural Literary (20 May
1996).
20. Selain dari internet, bahan rujukan dapat diambil dari rekaman video,
rekaman kaset, CD-ROM atau artikek jurnal elektronik. Cara menulisnya
sama dengan cara menulis daftar pustaka tulis. Bedanya, pada rekama video,
nama yang dicantumkan adalah nama produser atau director, dan ditaruh
didepan judul. Pada rekaman kaset yang dicantumkan dalah nama
pembicaranya, sedangkan CD-ROM dan artikel jurnal elektronik yang
dicantumkan adalah nama penulisnya. Dibelakang judul cantumkan
keterangan rekaman video, kaset, atau CD-ROM yang ditaruh didalam tanda
kurung.
Contoh:
Rekaman Video
Porro, L. (Producer)& S. Kotton (Director). 1994. Isabel Allende: The Woman’s
voice in Latin-American Literature. (Videorecording). San Fransisco:
KQED.
Rekaman Kaset
Costa Jr., P.T. (Pembicara). 1998. Personality, Continuity, and Changes of
Adult life. Rekaman Kaset No. 207-433-88A-B). Washington, DC:
American Psychological Association.
CD-ROM
Preiss, Byron, dan hixon, Jeff. 1994. The Ultimate Frank Lloyd Wright:
American Archirect. (CD-ROM. New York; Byron Press Multimedia).
Artikel Jurnal Elektronik
Funder, D.c.1994 Merch. Judgemental Process and Content. Commentary on
Koehler on Base-rate (9 pagraf). Psycholoquy. (Online serial) 5(17).
Diperoleh dari FTP: Hostname: princeton.edu.Directori:
pub/harnard/Psycholoquy/1994. volume. 5 File: psycholoquy,
94.5.base-rate,12.funde. (20 Juni 2000)
2. Jika.....
61 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
2. Jika sederet nama berawal dengan huruf yang sama, urutannya didasarkan
kepada huruf kedua pada nama itu. Jika huruf pertama dan kedua itu pun sama,
urutannya didasarkan kepada huruf ketiga; begitu seterusnya seperti urutan kata
dalam kamus.
b. Lampiran
Lampiran meliputi berkas-berkas perizinan penelitian, instrumen/pedoman
pengumpulan data dan transkrip penelitian serta data lain berupa gambar dan foto.
Khusus untuk transkrip penelitian dapat merupakan file tersendiri.
BAB IV.....
62 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
BAB IV
PEMBIMBINGAN TUGAS AKHIR
menerima.....
63 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
BAB V.....
64 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
BAB V
PENILAIAN TUGAS AKHIR
5.4. Tugas.....
65 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
b. Kewajiban.....
66 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
5.7 Sistem.....
67 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
9. Sekretaris.....
68 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
9. Sekretaris menghimpun dan menghitung nilai hasil ujian yang diberikan oleh
Ketua dan anggota Penguji;
10. Sekretaris mengisi berita acara pelaksanaan ujian dan blanko pengesahan
nilai akhir dan menyerahkan kepada Dewan Penguji untuk ditanda tangani;
11. Teruji diperintahkan masuk ke ruang ujian dan Dewan Penguji
menyampaikan keputusan hasil ujian;
12. Teruji laporan selesai melaksanakan ujian dan selanjutnya keluar ruang
ujian.
5.7.5 Bobot.....
69 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
BAB VI.....
70 LAMPIRAN “A” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
BAB VI
PENUTUP
Buku Pedoman Penyusunan dan Penilaian Tugas Akhir ini disusun untuk
dijadikan pedoman dalam penyusunan, bimbingan dan penilaian Tugas Akhir Taruna
Akademi Kepolisian. Dengan berlakunya pedoman ini, maka Petunjuk Teknis
Penyusunan dan Pembimbingan Tugas Akhir Program Diploma Empat (D-IV)
Terapan Kepolisian Taruna Akademi Kepolisian dan Mekanisme Ujian Tugas Akhir
bagi Taruna Akpol sebelumnya dinyatakan tidak berlaku.
Ditetapkan di : Semarang
Paraf : pada tanggal : September 2023
1 Kabid Pengsos : .............. GUBERNUR AKADEMI KEPOLISIAN
2 Kabid Kum (Legal Drafter) :...........
3 Dir Akademik : ..............
4 Ka Taud Akpol :…………. KRISNO H. SIREGAR, S.I.K., M.H.
5 Wakil Gubernur Akpol : .............. INSPEKTUR JENDERAL POLISI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
AKADEMI KEPOLISIAN NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Lampiran 1
Contoh : Batas Margin
Margin atas 4 cm
Margin
Margin kanan
kiri
3 cm
4 cm
Margin bawah 3 cm
3 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Lampiran 2
Contoh : Halaman Judul/Sampul (luar dan dalam)
Rencana Penelitian
Margin atas 4 cm
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXX JUDUL XXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXX
SKRIPSI
LAMBANG
AKPOL
RENCANA PENELITIAN
Oleh:
Margin Margin
kiri NAMA PENULIS kanan
4 cm XXXXXXXXX 3 cm
AKADEMI KEPOLISIAN
SEMARANG
20….
Margin bawah 3 cm
4 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Lampiran 3
Contoh : Halaman Judul/Sampul (luar dan dalam)
Tugas Akhir
Margin atas 4 cm
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
XXXXXXXX JUDUL XXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXX
LAMBANG
SKRIPSI
AKPOL
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Melengkapi
Persyaratan Memperoleh Gelar
Sarjana Terapan Kepolisian (S.Tr.K)
Oleh:
Margin Margin
kiri kanan
4 cm NAMA TARUNA 3 cm
NO. AK XXXXXX
AKADEMI KEPOLISIAN
SEMARANG
20….
Margin bawah 3 cm
5 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Lampiran 4
Contoh : Halaman Pengesahan
Margin atas 4 cm
PENGESAHAN
Ketua
Margin
kiri Margin
4 cm NAMA KETUA PENGUJI kanan
3 cm
PANGKAT/NRP (jika ada)
Anggota/Pembimbing Anggota
Margin bawah 3 cm i
6 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Lampiran 5
Contoh : Halaman Persetujuan Pembimbing
Margin atas 4 cm
PERSETUJUAN
Oleh:
NAMA TARUNA
NO. AK XXXXXX
NAMA LENGKAP
PANGKAT NRP
Margin bawah 3 cm i
7 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Lampiran 6
Contoh : Pernyataan
Margin atas 4 cm
4 spasi
PERNYATAAN
4 spasi
Semarang, ………
Penulis
Materai
Nama
Nomor Akademik
iii
Margin bawah 3 cm
8 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Lampiran 7
Contoh : Kata Pengantar
Margin atas 4 cm
2 spasi
KATA PENGANTAR
3 spasi
Margin bawah 3 cm
9 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Lampiran 8
Contoh : Motto dan Persembahan
Margin atas 4 cm
MOTTO
PERSEMBAHAN
Margin
Margin kanan
kiri
3 cm
4 cm
Margin bawah 3 cm
10 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Lampiran 9
Contoh : Daftar Isi
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ........................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING TUGAS AKHIR........................ iii
HALAMAN PERNYATAAN .......................................................................... iv
KATA PENGANTAR .................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN.................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL .......................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... x
ABSTRAK .................................................................................................... xi
ABSTRACT……………………………………………………………………….. xii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................
1.3 Tujuan Penelitian .......................................................................
1.4 Manfaat Penelitian .....................................................................
BAB II TINJAUAN KEPUSTAKAAN
2.1 Kepustakaan Penelitian ............................................................
2.2 Kepustakaan Konseptual...........................................................
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 ....................................................
3.2 ....................................................
3.3 ....................................................
3.3.1 ....................................................(jika ada)
3.3.2 ....................................................(jika ada)
3.4 ....................................................
Dst........
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 ....................................................
4.1.1...................................................
4.1.2...................................................
4.1.3...................................................
Dst ....
4.2 ....................................................
4.2.1...................................................
4.2.2...................................................
4.2.3...................................................
Dst ....
11 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan ..................................................
5.2 Saran ........................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN
12 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Lampiran 10
Contoh : Daftar Tabel
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel. 4.1
TAHUN
NO KEGIATAN KET
2018 2019 2020
1 Sambang Door To Door 79 80 30 TURUN
2 Pembinaan penyuluhan 90 85 35 TURUN
3 Focus Group Discusion 80 79 33 TURUN
4 Pembinaan Rohtal 50 48 25 TURUN
5 Problem Solving 20 25 15 TURUN
6 Kerja Bakti 33 40 18 TURUN
7 Pertemuan dengan Toga,
25 20 14 TURUN
Tokmas dan Tokdat
8 dll - - - -
Sumber: Unit Binmas Polsek X, 2021.
13 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Lampiran 11
Contoh : Daftar Gambar
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1
Lampiran 12
Contoh : Daftar Lampiran
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 13
Contoh: ABSTRAK
ABSTRAK
XXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Font 16
XXXXXXXX JUDUL XXXXXXX
XXXXXXXXXXXXXXXXXXX
Nama Taruna, No. Ak, Email........
.……………………………………………………………….…….……….……………
………………………………………………...…....................................................………
….………………………………...………………………...………………….………………
……………...……...……………………………………….…………………………...……
…………….……………………………….…………………..…...……………….…………
Jumlah kata
maksimal 350 kata
………………………….……………..……...…………….……………………………….....
............................................................................................
…………………………………………….………………….…………………………
……………………………….…………...………....…………………………………………
…………….……...…………..…………………………………………………………....…
…………...………………………………………………………...…….…………...………
……………………………………………...………….………...……………………………
……………………...……………….……...………………………………………………...
……................................................................................................
…………..………………………………………………………………….…………..
…………………………………………….………...………………………...………………
………………….……………...………………………………………………………………
Lampiran 14
Contoh: Penulisan dan Penomoran Judul Bab, Sub Bab, Sub Sub Bab
Margin atas 4 cm
BAB IV
) 2 spasi
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4 spasi
Lampiran 15
Margin atas 4 cm
DAFTAR PUSTAKA
2
Jurnal cm
Setiadi, H.F. 1991. „Kolonialisme dan Budaya: Balai
Poestaka di Hindia Belanda‟ dalam Prisma.
No.10. Hal. 23-46.
Buku
Ary, D.,L.C. Jacobs dan A. Razavieh. 1982.
Pengantar Penelitian Pendidikan.
Terjemahan Arief Furchan. Surabaya: Usaha
Nasional.
Internet
Heilke, J. 1996. May 3. Re: Webfolios. Acw-
1@ttac.ttu.edu http///www.ittu.edu/list/acw-1/9605
(31 Dec. 1996)
Praturan Perundang – Undangan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun
1978 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
1990. Jakarta: Diperbanyak oleh PT Armas
Duta Jaya.
Margin
Margin kanan
Kiri 4 cm
3 cm
Margin bawah 3 cm
Catatan :
1. Susunan Daftar Pustaka Jurnal, Buku, Internet sesuai Alfabet;
2. Susunan UU berdasarkan tahun terlama disahkannya .
18 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Lampiran 16
RIWAYAT HIDUP PENULIS
1. Nama : ………………………….
6. Agama/Suku : ………………………….
9. Hobby : …………………………………...
19 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Lampiran 17
Nama Teruji :
Nomor Akademik :
Judul :
Nilai
No Aspek yang di nilai Ket
ANGKA HURUF
1 Ide penulisan
a. Ketepatan ide/gagasan yang tersusun dengan baik yang
diformulasikan dalam judul dan fokus permasalahan/persoalan
penelitian.
b. Kemampuan menguraikan ide/konsep/gagasan yang akan
diteliti.
c. Dapat menjangkau tugas Kepolisian yang dapat digunakan
secara luas atau dirasakan oleh seluruh masyarakat.
d. Dapat diterapkan dan berkembang serta mudah untuk
dilakukan.
e. Bagi petugas Kepolisian yang menerapkannya akan sangat
tertarik untuk melaksanakannya.
f. Dapat diterapkan secara efektif dan efisien.
g. Kesesuaikan antara ide penulisan dengan topik penelitian.
h. Kemampuan membuat kebaharuan penelitian/novelty.
N1=(a+b+c+d+e+f+g+h) / 8
2 Pembahasan
a. Temuan penelitian dapat menjawab/menjelaskan
persoalan/pertanyaan penelitian.
b. Kedalaman penggunaan teori/konsep yang diuraikan dalam
kepustakaan konseptual pada pembahasan.
c. Ketepatan tinjauan tentang hasil-hasil penelitian yang penting
dan pertimbangan mengenai hasil-hasil penelitian dikaitkan
dari studi-studi penelitian yang ada.
d. Kesesuaian Implikasi-implikasi mengenai studi tentang
teori/konsep baru (terkini).
e. Kemampuan pengamatan yang cermat tentang hasil-hasil
penelitian yang berhasil mendukung fokus penelitian atau
hipotesis-hipotesis.
21 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
NNTA = N1+N2+N3+N4+N5
5
Semarang, ................... 20
PENGUJI
22 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Lampiran 19
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
AKADEMI KEPOLISIAN
Nama Teruji :
Nomor Akademik :
Judul :
Nilai
No Aspek yang di nilai Ket
ANGKA HURUF
1 Paparan
a. Kesiapan bahan yang dipaparkan.
b. Kemampuan memaparkan materi secara utuh.
c. Penampilan dan penguasaan diri.
d. Substansi sesuai pedoman pembuatan Tugas
Akhir.
P1=(a+b+c+d) / 4
2 Tanya jawab
a. Kemampuan menjawab pertanyaan secara tepat.
b. Kemampuan mengemukakan argumentasi.
c. Kemampuan menguasai materi Tugas Akhir.
d. Kemampuan mengartikan permasalahan yang di
teliti.
P2=(a+b+c+d) / 4
JUMLAH
NPTA/Nilai Paparan Tugas Akhir = (jumlah nilai paparan
dan tanya jawab dibagi 2)
NPTA =NP1+NP2
2
Semarang, ................... 20
PENGUJI
23 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Lampiran 20
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
AKADEMI KEPOLISIAN
Nama Teruji :
Nomor Akademik :
Judul :
2 Penguji I 30%
3 Penguji II 30%
Nama Teruji :
Nomor Akademik :
Judul :
2 Penguji I 30%
3 Penguji II 30%
Nama Teruji :
Nomor Akademik :
Judul :
Semarang, 20...
b. Penguji I : b. ..……………......
c. Penguji II : c. …………………….
26 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Lampiran 23
Catatan:
* coret yang tidak perlu
Semarang, . . . , . . . . . . . . . . . . .20 . .
a. Ketua : a. ……………….
b. Penguji I : b. ……………
c. Penguji II : c. ……………….
d. Sekretaris : d. ……………
Taruna (Teruji) :
28 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Lampiran 24
Dalam pelaksanaan ujian Tugas Akhir Sarjana Ilmu Kepolisian dinyatakan * lulus /
tidak lulus / lulus dengan syarat perbaikan Tugas Akhir untuk dapat disertakan dalam
Yudisium dan Wisuda Sarjana, sehingga berhak menyandang gelar Sarjana Terapan
Kepolisian (S.Tr.K.)
Apabila dikemudian hari terdapat hal-hal yang dapat mengugurkan keputusan ini,
akan dicabut hak penggunaan gelar sarjana terapan kepolisian.
Demikian keputusan ini dibuat untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
catatan:
Ditetapkan di : Semarang
* coret yang tidak perlu pada tanggal : 20
Semarang, ................... 20
PENGUJI
30 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
Lampiran 26 TANGGAL : SEPTEMBER 2023
Nama Teruji :
No.Akademik :
Judul Tugas Akhir :
Semarang, . . . , . . . . . . . . . . . . .20 . .
PENGUJI
31 LAMPIRAN “B” KEPUTUSAN GUBERNUR AKPOL
NOMOR : KEP/ /IX/HUK.4.5./2023
Lampiran 27 TANGGAL : SEPTEMBER 2023
1. Perbaikan naskah :
Peserta ujian Tugas Akhir wajib melakukan perbaikan Tugas Akhir sesuai hasil
arahan dan pertanyaan Dewan Penguji yang direkap dalam catatan Sekretaris,
sebagai persyaratan untuk diikut sertakan dalam Yudisium.
2. Waktu perbaikan :
a. Peserta ujian Tugas Akhir wajib melaksanakan perbaikan Tugas Akhir
dalam waktu paling lambat 5 (lima) hari terhitung sejak pelaksanaan ujian
Tugas Akhir dan naskah perbaikan diserahkan kepada Tim Verifikasi
naskah Tugas Akhir.
b. Pada naskah perbaikan yang diserahkan, agar diberikan tanda batas
(dengan stiker/ kertas pembatas halaman) pada halaman yang mengalami
perubahan/ perbaikan, untuk mempermudah melihat bagian yang
dikoreksi.
c. Teruji dapat mengambil hasil koreksi naskah Tugas Akhir dari Tim
Verifikasi naskah Tugas Akhir setelah 3 (tiga) hari penyerahan, apabila
masih terdapat koreksi maka Teruji wajib melakukan perbaikan lagi dalam
jangka waktu 2 (dua) hari. Apabila tidak ditemui koreksi maka Teruji dapat
meminta tanda tangan Pembimbing sebagai persetujuan dilanjutkan
kepada Penguji I dan Ketua Penguji.